Tempat Fasum: SPBU

  • Jalur Nasional Banda Aceh-Medan Dibuka Seusai Alat Berat Dikerahkan

    Jalur Nasional Banda Aceh-Medan Dibuka Seusai Alat Berat Dikerahkan

    Kuala Simpang, Beritasatu.com – Akses transportasi vital jalur lintas nasional Medan menuju Banda Aceh di Aceh Tamiang dibuka setelah sempat terganggu akibat banjir bandang dan longsor. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh merespons cepat dengan puluhan alat berat.

    BPJN Aceh fokus pada pembersihan material lumpur dan longsor yang menimbun ruas jalan di sejumlah titik. Kepala BPJN Aceh, Heri Yugiantoro, mengonfirmasi pengerahan besar-besaran logistik alat berat tersebut.

    “Sampai saat ini, kami telah mengerahkan 30 lebih dump truck dan 21 loader hingga ekskavator yang kami sebar di sepanjang 30 kilometer di sebelah barat dan timur Kota Kuala Simpang,” ujar Heri Yugiantoro.

    Upaya ini membuahkan hasil signifikan. Setelah perbaikan dua titik longsoran di kawasan Sumedam diselesaikan, jalur distribusi bantuan dari arah Medan menuju Kabupaten Aceh Tamiang kini sudah dapat dilalui oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.

    Selain itu, seiring dengan surutnya banjir di sebelah utara Kota Tamiang, ruas jalan nasional dari arah Lhokseumawe ke Tamiang juga telah dibuka. Jalur ini menjadi sangat krusial untuk menyalurkan bantuan sembako dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke sejumlah SPBU di Kabupaten Aceh Tamiang.

    Aceh Tamiang sebelumnya menjadi salah satu kabupaten yang mengalami dampak terparah akibat banjir bandang dan tanah longsor. Longsor dan timbunan material lumpur telah merusak ruas-ruas jalan nasional vital, tetapi dengan pengerahan alat berat BPJN yang cepat, mobilitas masyarakat dan distribusi bantuan kini berangsur pulih.

  • Daftar Lengkap Harga BBM di Pertamina, Shell hingga BP Desember 2025

    Daftar Lengkap Harga BBM di Pertamina, Shell hingga BP Desember 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Stok BBM kini tersedia di berbagai SPBU, baik itu Pertamina, maupun SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo pada Desember 2025. Ketersediaan ini terjadi setelah badan usaha (BU) swasta melakukan pembelian base fuel kepada PT Pertamina Patra Niaga.

    Dalam catatan Bisnis, BBM di SPBU Shell, BP-AKR, dan Vivo sempat mengalami kekosongan BBM sejak akhir Agustus 2025. Per Desember 2205, Pertamina Patra Niaga telah menyalurkan sebanyak 430.000 barel base fuel ke seluruh BU swasta, termasuk Shell, BP-AKR, dan Vivo.

    Dikutip dari MyPertamina, Sabtu (13/12/2025), harga BBM di SPBU Pertamina  mengalami penyesuaian, khususnya pada jenis BBM non subsidi yang berlaku per Senin (1/12/2025). Tercatat seluruh harga BBM besutan perusahaan pelat merah kompak naik.

    Perinciannya, harga Pertamax (RON 92) dipatok Rp12.650 per liter. Harga tersebut naik dibanding bulan lalu yang senilai Rp12.200 per liliter.

    Selanjutnya, Pertamax Turbo (RON 98) dipatok Rp13.750 per liter per 1 Desember 2025. Angka tersebut juga naik dibanding November 2025 yang senilai Rp13.400 per liter.

    Di sisi lain, Shell, BP-AKR, dan Vivo juga melakukan penyesuaian harga BBM untuk periode Desember 2025. Ketiga operator SPBU swasta tersebut serempak menaikkan harga produk BBM.

    Harga Shell Super ditetapkan sebesar Rp13.000 per liter per 1 Desember 2025. Nilai tersebut meningkat dibandingkan November 2025 yang berada di level Rp12.890 per liter.

    Selanjutnya, harga Shell V-Power kini dibanderol Rp13.630 per liter, naik dari harga bulan sebelumnya sebesar Rp13.420 per liter.

    Sementara itu, harga Shell V-Power Diesel kini berada di angka Rp15.250 per liter, meningkat dari Rp14.270 per liter pada bulan lalu. Adapun harga Shell V-Power Nitro+ juga naik dari Rp13.590 menjadi Rp13.890 per liter.

    Hal serupa juga dilakukan BP yang menaikkan harga BBM produksinya. Tercatat, harga BP Ultimate kini ditetapkan Rp13.630 per liter, lebih tinggi dibandingkan November 2025 yang sebesar Rp13.120 per liter.

    Kemudian, harga BP 92 dipatok Rp13.000 per liter, naik dari Rp12.610 per liter pada bulan sebelumnya. Sementara itu, harga BP Ultimate Diesel juga mengalami kenaikan dari Rp14.140 menjadi Rp15.250 per liter.

    Tak hanya itu, Vivo turut menaikkan harga Revvo 92 dan Diesel Primus Plus. Saat ini, dua jenis BBM tersebut menjadi produk yang tersedia di SPBU Vivo.

    Harga Revvo 92 tercatat naik dari Rp12.890 menjadi Rp13.000 per liter. Sedangkan harga Diesel Primus Plus meningkat dari Rp14.270 menjadi Rp15.250 per liter.

    Berikut daftar harga BBM terbaru di SPBU Shell, BP, dan Vivo per 1 Desember 2025:

    Dartar Harga BBM di Pertamina

    Pertalite (RON 90): Rp10.000 per liter 

    Bio Solar (Diesel CN48): Rp6.800 per liter 

    Pertamax (RON 92): Rp12.650 per liter   

    Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.750 per liter

    Pertamax Green (RON 95): Rp13.500 per liter 

    Dexlite (CN 51): Rp14.700 per liter 

    Pertamina Dex (CN 53): Rp15.000 per liter

    Daftar Harga BBM di Shell

    Shell Super: Rp13.000 per liter

    Shell V-Power: Rp13.630 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp15.250 per liter

    Shell V-Power Nitro+: Rp13.890 per liter

    Daftar Harga BBM di BP

    BP Ultimate: Rp13.630 per liter

    BP 92: Rp13.000 per liter

    BP Ultimate Diesel: Rp15.250 per liter

    Daftar Harga BBM di Vivo

    Revvo 90: –

    Revvo 92: Rp13.000 per liter

    Revvo 95: –

    Diesel Primus Plus: Rp15.250 per liter

  • Jurus Pasok BBM & LPG ke Wilayah Terisolir Terdampak Banjir Sumatera

    Jurus Pasok BBM & LPG ke Wilayah Terisolir Terdampak Banjir Sumatera

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT Pertamina (persero) menjalankan strategi khusus dalam penyaluran BBM dan LPG wilayah terisolir di Sumatera yang juga terdampak banjir.

    Kementerian ESDM telah menerapkan strategi distribusi multimoda dengan memanfaatkan jalur darat, laut, dan udara untuk menembus wilayah terisolir tersebut.

    Seperti misalnya di wilayah Gayo Lues, Aceh, yang akses utamanya tertutup, pihaknya membuka jalur baru dari sisi barat menggunakan drum dan Intermediate Bulk Container (IBC) yang diangkut mobil kecil.

    “Sementara untuk Aceh Tamiang, kami mengoperasikan SPBU secara darurat menggunakan Portable Take-Off (PTO) dan drum karena fasilitas permanen rusak berat akibat banjir,” ujar Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (12/12/2025).

    Strategi ini juga diterapkan secara agresif di wilayah Sumatra Utara. Adapun di provinsi tersebut, Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah merupakan daerah yang mengalami putus akses hingga akhirnya kesulitan memperoleh pasokan BBM dan LPG.

    Kondisi putus akses ini membuat pasokan LPG untuk wilayah ini dikirim melalui jalur laut dari Terminal Teluk Kabung, Sumatra Barat, serta jalur darat memutar melalui Kabupaten Pakpak Bharat.

    Strategi distribusi multimoda ini akhirnya berhasil membantu pemerataan distribusi. Hal ini tercermin dari data ketahanan stok BBM dan LPG yang cukup beragam di berbagai wilayah.

    Per 11 Desember pukul 08.00 WIB, tercatat di Provinsi Aceh ketahanan stok BBM jenis Gasoline (bensin) terjaga di level aman 30 jam dan Gasoil (solar) 33 jam. Sementara di Sumatra Barat, stok LPG bahkan mencapai level ketahanan 40 jam, jauh di atas rata-rata kondisi darurat.

    Selain itu, secara operasional pemulihan infrastruktur penyalur di Sumatra Utara dan Sumatra Barat menunjukkan capaian yang juga signifikan. Di Sumatra Utara, seluruh 406 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), 383 agen, dan 46 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) telah kembali beroperasi.

    Kondisi serupa juga terjadi di Sumatera Barat, di mana 147 SPBU, 172 agen, dan 14 SPBE seluruhnya sudah berfungsi normal dalam mendukung kelancaran distribusi energi di wilayah tersebut.

    Khusus di Aceh, tingkat operasional SPBU telah mencapai 141 dari 156 SPBU beroperasi dan Agen LPG mencapai 118 dari 133 agen beroperasi. Sedangkan sisa yang belum beroperasi adalah titik-titik yang masih terdampak banjir parah atau aksesnya benar-benar belum bisa ditembus kendaraan.

    Demi memaksimalkan pelayanan, Pemerintah juga memberlakukan kebijakan jam operasional khusus. Di Kabupaten Mandailing Natal misalnya, pihaknya menginstruksikan 11 SPBU untuk beroperasi 24 jam penuh melayani Solar dan 12 jam untuk Bensin.

    “Suplainya pun kami alihkan dari yang sebelumnya IT (Integrated Terminal) Dumai menjadi IT Teluk Kabung demi efisiensi waktu tempuh,” terang Rudy.

    Sementara di wilayah pegunungan Bener Meriah dan Aceh Tengah yang masih terisolir total, Rudy mengakui adanya tantangan berat yang harus segera diatasi. Pengiriman BBM untuk alat berat evakuasi dan dapur umum terus dilakukan via udara.

    “Meskipun ada kendala aspek safety untuk pengangkutan LPG via pesawat, kami tidak menyerah. Suplai LPG untuk wilayah utara Aceh kini kami topang menggunakan kapal dari Terminal LPG Arun serta pengiriman tabung lewat jalur darat pantai barat,” jelas Rudy.

    Rudy memastikan seluruh tim akan terus bersiaga 24 jam memantau perkembangan jalur distribusi, termasuk di jalur rawan seperti Lembah Anai dan Sitinjau Lauik di Sumatera Barat yang sempat terhambat longsor.

    (shc/hns)

  • Beli BBM Subsidi di Aceh, Sumut, dan Sumbar Bebas QR Code hingga Akhir Desember 2025

    Beli BBM Subsidi di Aceh, Sumut, dan Sumbar Bebas QR Code hingga Akhir Desember 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperpanjang pembebasan penggunaan barcode atau QR code untuk pembelian BBM subsidi pada SPBU di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menuturkan, kebijakan itu diambil tak lepas dari status darurat bencana yang masih berlangsung di daerah tersebut.

    Pembebasan penggunaan QR dalam membeli BBM subsidi juga dilakukan demi memastikan distribusi energi berjalan lancar selama masa pemulihan bencana. Adapun, perpanjangan kebijakan itu berlangsung hingga akhir Desember 2025.

    “Kalau memang ternyata dalam pemulihan itu masih dibutuhkan perpanjangan kita akan lakukan perpanjangan untuk tidak menggunakan QR code dalam penyediaan BBM di daerah bencana,” kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (12/12/2025).

    Kebijakan pembebasan penggunaan QR code dalam pembelian BBM Subsidi di SPBU wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sebelumnya diumumkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 2 Desember 2025.

    Namun, kebijakan itu mulanya hanya dilakukan sementara waktu. Seiring berjalannya waktu, masa tanggap darurat di wilayah tersebut diperpanjang hingga 22 Desember. Oleh karena itu, pembelian BBM subsidi tanpa syarat QR code kini juga ikut diperpanjang.

    Terbaru, Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (persero) tengah memprioritaskan penguatan rantai pasok untuk menjangkau titik-titik terisolir agar distribusi BBM dan LPG tetap berjalan lancar di seluruh wilayah terdampak.

    Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi menegaskan bahwa pihaknya telah menerapkan strategi distribusi multimoda (memanfaatkan jalur darat, laut, dan udara) untuk menembus wilayah terisolir.

    “Kami bergerak taktis. Di wilayah Gayo Lues, Aceh yang akses utamanya tertutup, kami membuka jalur baru dari sisi barat menggunakan drum dan intermediate bulk container [IBC] yang diangkut mobil kecil. Sementara untuk Aceh Tamiang, kami mengoperasikan SPBU secara darurat menggunakan portable take-off [PTO] dan drum karena fasilitas permanen rusak berat akibat banjir,” ungkap Rudy melalui keterangan resmi.

    Strategi ini juga diterapkan secara agresif di wilayah Sumatra Utara. Akibat terputusnya akses darat ke Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah, pasokan LPG untuk wilayah ini dikirim melalui jalur laut dari Terminal Teluk Kabung, Sumatra Barat, serta jalur darat memutar melalui Kabupaten Pakpak Bharat.

    Menurut Rudy, langkah extraordinary ini memastikan kebutuhan warga tetap terpenuhi meski jalur utama lumpuh. Rudy lantas menuturkan data pemulihan energi di wilayah terdampak. Data per Kamis (11/12/2025), menunjukkan ketahanan stok BBM dan LPG cukup beragam di berbagai wilayah.

    Perinciannya, di Provinsi Aceh, ketahanan stok BBM jenis gasoline (bensin) terjaga di level aman 30 jam dan gasoil (solar) 33 jam. Sementara di Sumatra Barat, stok LPG bahkan mencapai level ketahanan 40 jam, jauh di atas rata-rata kondisi darurat.

    Secara operasional, pemulihan infrastruktur penyalur di Sumatra Utara dan Sumatra Barat menunjukkan capaian yang hampir sempurna. Di Sumatra Utara, seluruh 406 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), 383 agen, dan 46 stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) telah kembali beroperasi.

    Kondisi serupa juga terjadi di Sumatra Barat, di mana 147 SPBU, 172 agen, dan 14 SPBE seluruhnya sudah berfungsi normal dalam mendukung kelancaran distribusi energi di wilayah tersebut.

    Khusus di Aceh, tingkat operasional SPBU telah mencapai 141 dari 156 SPBU beroperasi dan Agen LPG mencapai 118 dari 133 agen beroperasi di mana sisa yang belum beroperasi adalah titik-titik yang masih terdampak banjir parah atau aksesnya benar-benar belum bisa ditembus kendaraan.

  • Kata Shell-BP Soal Kualitas Bensin yang Pakai Base Fuel dari Pertamina

    Kata Shell-BP Soal Kualitas Bensin yang Pakai Base Fuel dari Pertamina

    Jakarta

    SPBU swasta seperti Shell dan BP kini kembali memiliki stok bensin RON 92. Sesuai kesepakatan, bensin di SPBU swasta menggunakan bahan bakar dasar (base fuel) yang dipasok oleh Pertamina.

    Pertamina dan Shell Indonesia sepakat soal pasokan base fuel alias bahan bakar minyak (BBM) murni. Menurut keterangan Pertamina Patra Niaga, anak usaha Pertamina, BBM mulai dikirim ke SPBU Shell. Pasokan BBM tersebut mencapai 100 ribu barel

    “Penyaluran kepada Shell Indonesia menegaskan bahwa Pertamina Patra Niaga tidak hanya siap memenuhi kebutuhan BBM untuk jaringan SPBU Pertamina, tetapi juga menjadi mitra strategis bagi operator SPBU swasta,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun.

    Sebelumnya, BP-AKR dan Vivo juga sepakat menggunakan pasokan base fuel dari Pertamina. Kini, bensin di SPBU swasta tersebut sudah ada lagi.

    “Untuk Shell Indonesia penyaluran kali ini 100 MB sehingga total suplai kepada seluruh SPBU Swasta (BP-AKR, Vivo, dan Shell Indonesia) mencapai 430 MB menunjukkan kapasitas suplai kami yang kuat, responsif, dan mampu menjawab kebutuhan energi nasional,” ujar Roberth.

    BP Indonesia di akun Instagramnya menegaskan bahwa kualitas bensinnya tetap sesuai standar mereka. Bahan bakar yang dijual telah melalui uji kualitas.

    “Untuk menjaga ketersediaan hingga akhir 2025, kami mengimport pasokan fuel/bahan bakar murni untuk BP 92 melalui skema business to business, sejalan dengan arahan pemerintah. Semua pasokan dipastikan melalui uji kualitas dari mulai proses import hingga ke SPBU. Bahan bakar bp dengan teknologi ACTIVE diformulasikan khusus untuk membantu menjaga kebersihan mesin serta performa kendaraan sehingga pelanggan tetap mendapatkan bahan bakar berkualitas,” tulis BP Indonesia di kolom komentar Instagram.

    Begitu juga Shell Indonesia. Melalui akun Instagramnya, Shell menegaskan bensin RON 92 Shell Super sudah memenuhi standar internasional. Base fuel atau bahan bakar dasar yang dipasok oleh Pertamina kemudian dicampur aditif sesuai standar Shell global.

    “Untuk menjawab kebutuhan bahan bakar berkualitas hingga akhir 2025, kami mengimpor base fuel (bahan bakar dasar) melalui skema business-to-business (B2B) sesuai arahan pemerintah, dan telah melalui uji kualitas ketat oleh surveyor independen terpercaya berstandar internasional,” tulis Shell Indonesia di kolom komentar akun Instagramnya.

    “Base fuel tersebut diolah dan dicampur aditif dengan teknologi yang telah dipatenkan oleh Shell secara global, kemudian didistribusikan ke SPBU Shell mengikuti standar keselamatan dan operasional Shell,” sambungnya.

    (rgr/dry)

  • Pakai Base Fuel dari Pertamina, Apakah Bensin Shell dan BP Mengandung Etanol?

    Pakai Base Fuel dari Pertamina, Apakah Bensin Shell dan BP Mengandung Etanol?

    Jakarta

    Perusahaan SPBU swasta mendapat pasokan base fuel (bahan bakar dasar) dari Pertamina. Beberapa bulan lalu, para perusahaan SPBU swasta tidak menyepakati pasokan base fuel dari Pertamina karena dinilai ada kandungan etanol. Kini, mereka sudah kembali menyediakan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin dengan base fuel dari Pertamina.

    Dikutip detikFinance, Pertamina dan Shell Indonesia sepakat soal pasokan base fuel alias bahan bakar minyak (BBM) murni. Menurut keterangan Pertamina Patra Niaga, anak usaha Pertamina, BBM mulai dikirim ke SPBU Shell. Pasokan BBM tersebut mencapai 100 ribu barel.

    “Penyaluran kepada Shell Indonesia menegaskan bahwa Pertamina Patra Niaga tidak hanya siap memenuhi kebutuhan BBM untuk jaringan SPBU Pertamina, tetapi juga menjadi mitra strategis bagi operator SPBU swasta,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun.

    Sebelumnya, BP-AKR dan Vivo juga sepakat menggunakan pasokan base fuel dari Pertamina. Kini, bensin di SPBU swasta tersebut sudah ada lagi.

    “Untuk Shell Indonesia penyaluran kali ini 100 MB sehingga total suplai kepada seluruh SPBU Swasta (BP-AKR, Vivo, dan Shell Indonesia) mencapai 430 MB menunjukkan kapasitas suplai kami yang kuat, responsif, dan mampu menjawab kebutuhan energi nasional,” ujar Roberth.

    Apakah masih ada kandungan etanol di base fuel yang dipasok untuk bensin Shell dan BP?

    BP Indonesia melalui akun Instagramnya menanggapi pertanyaan netizen mengenai kandungan etanol di base fuel yang dipasok Pertamina untuk BP. Mereka mengklaim tidak ada kandungan etanol di bahan bakar bensinnya.

    “Kami informasikan bahwa formulasi bahan bakar kami saat ini belum menggunakan etanol,” tulis BP di akun Instagramnya.

    Selain BP, Shell juga memastikan bahan bakar dasar yang dipasok Pertamina untuk Shell tidak mengandung etanol.

    “Base fuel untuk produk BBM Shell di Indonesia tidak memiliki kandungan etanol,” jawab Shell Indonesia di kolom komentar Instagram saat ditanyakan mengenai kandungan etanol di BBM oleh warganet.

    (rgr/din)

  • Bajaj Luncurkan Naked Bike Mirip Yamaha MT-15, Harga Rp 23 Jutaan

    Bajaj Luncurkan Naked Bike Mirip Yamaha MT-15, Harga Rp 23 Jutaan

    Jakarta

    Merek motor India, Bajaj, meluncurkan naked bike terbaru yang sepintas mirip Yamaha MT-15. Motor ini ditawarkan dalam empat warna, yakni Pearl Metallic White, Racing Red, Polar Sky Blue, hingga Black. Dinamakan Bajaj Pulsar N160, motor ini dijual mulai INR 123.983 atau setara Rp 23 jutaan.

    Dari sisi desain, terutama bagian fascia, motor ini sangat mirip dengan Yamaha MT-15. Kemiripan terletak pada bentuk lampu LED proyektor di tengah, yang diapit oleh alis DRL LED. Motor ini juga sudah menggunakan suspensi depan Upside Down seperti MT-15.

    Meski mengusung gaya streetfighter, Bajaj Pulsar N160 tampak nyaman buat harian karena menggunakan model jok tunggal, di mana jok pengendara dan pembonceng jadi satu. Motor ini juga menggunakan sokbreker belakang tunggal, sehingga tampilannya tetap bersih.

    Soal performa, Bajaj Pulsar N160 pakai jantung pacu 164,82cc dengan tenaga 16 PS dan torsi 14,65 Nm, dikombinasi sistem transmisi manual lima percepatan. Menariknya, motor ini punya tangki bahan bakar besar, kapasitas 14 liter. Jadi nggak perlu sering mampir SPBU deh.

    Sejumlah fitur modern pun disematkan di motor ini, meliputi rem ABS dan sistem navigasi turn by turn. Fitur tersebut ada di varian teratas (dual ABS + USD) yang harganya INR 126.920 atau setara Rp 23,5 juta.

    Bicara dimensi, motor ini punya jarak sumbu roda 1.348 mm, tinggi jok 795 mm, jarak terendah ke tanah 165 mm, dan berat kosong 152 kg. Tapi bagi bikers Indonesia yang tertarik meminang Pulsar 160, harus gigit jari, sebab merek ini sudah hengkang dari Indonesia. Satu-satunya merek motor India yang masih bertahan di Indonesia hanya TVS.

    (lua/dry)

  • BPK Temukan Subsidi LPG 3 Kg Rp33,84 Triliun Masih Dinikmati Warga Mampu

    BPK Temukan Subsidi LPG 3 Kg Rp33,84 Triliun Masih Dinikmati Warga Mampu

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan penyaluran LPG 3 kg masih belum tepat sasaran. Hal ini membuat dana subsidi sebesar Rp33,84 triliun bocor alias dinikmati masyarakat mampu.

    Adapun, temuan itu termaktub dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I-2025. Dalam laporan itu, BPK menyebut PT Pertamina Patra Niaga (PPN) belum menetapkan kriteria konsumen pengguna gas melon subsidi.

    Akibatnya, pengendalian dan pengawasan atas penyaluran LPG 3 kg belum dapat dilakukan secara optimal. 

    Seluruh golongan masyarakat, termasuk yang tergolong dalam Non-Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun Non-Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), dapat melakukan transaksi pembelian LPG tabung 3 kg melalui aplikasi Merchant Apps Pangkalan (MAP).

    “Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa selama tahun 2024 terdapat penyaluran LPG tabung 3 kg kepada masyarakat Non-DTKS sebanyak 1.107.182.088 [1,11 miliar] tabung atau 3.321.546.264 [3,32 miliar] kg dengan nilai subsidi sebesar Rp33,84 triliun [termasuk pajak],” tulis BPK dalam IHPS I-2025 dikutip Rabu (10/12/2025).

    Akibatnya, lanjut BPK, volume penyaluran LPG tabung 3 kg kepada konsumen Non-DTKS dengan nilai subsidi sebesar Rp33,84 triliun kurang memberikan hasil yang optimal untuk mencapai tujuan pengentasan kemiskinan dan membantu masyarakat yang berhak menerimanya. 

    BPK pun merekomendasikan direktur utama PT PPN agar berkoordinasi dengan pemerintah c.q. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

    Menurut BPK, para pemangku kepentingan itu harus segera menetapkan kebijakan yang menjamin pengendalian dan ketepatan sasaran penyaluran LPG 3 kg melalui penggunaan basis data kependudukan yang dapat memenuhi kriteria penerima subsidi.

    Penyaluran Solar Tak Tepat Sasaran

    Selain LPG 3 kg, BPK juga menemukan bahwa penyaluran Solar subsidi oleh PPN belum tepat sasaran selama 2024.

    BPK menjelaskan, pemerintah dan PPN belum melakukan integrasi data kendaraan dalam digitalisasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk penyaluran jenis bahan bakar minyak tertentu (JBT) Solar. 

    Menurut BPK, permasalahan yang terjadi yaitu kesalahan data spesifikasi kendaraan dan warna Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dalam digitalisasi SPBU yang tidak sama dengan data Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).

    Hal ini mengakibatkan penyaluran JBT Solar/Biosolar berpotensi tidak tepat sasaran. Ini terdiri atas penyaluran kepada 502.927 kendaraan roda 4 yang melebihi batas maksimal volume 60 liter dan 80 liter per kendaraan/hari sebanyak 827.728.582 liter dengan nilai subsidi dan kompensasi masing-masing sebesar Rp827,72 miliar dan Rp3,37 triliun.

    “Serta penyaluran kepada 596 kendaraan dengan TNKB merah sebesar 1.343.055 liter dengan nilai subsidi dan kompensasi masing-masing sebesar Rp1,34 miliar dan Rp5,53 miliar,” imbuh BPK.

    BPK lantas merekomendasikan direktur utama PPN agar berkoordinasi dengan pemerintah c.q. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Ini khususnya untuk melakukan pengaturan integrasi dan pemadanan data kendaraan dalam digitalisasi SPBU yang dapat memastikan keakuratan dan kevalidan data tersebut.

  • Shell Jawab Pertanyaan Netizen soal Kandungan Etanol

    Shell Jawab Pertanyaan Netizen soal Kandungan Etanol

    Jakarta

    Shell akhirnya kembali menyediakan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin. Kini, bensin RON 92 Shell Super sudah tersedia kembali di beberapa SPBU Shell.

    Shell menggunakan base fuel (bahan bakar dasar) yang dipasok oleh Pertamina. Dikutip detikFinance, Pertamina dan Shell Indonesia sepakat soal pasokan base fuel alias bahan bakar minyak (BBM) murni. Menurut keterangan Pertamina Patra Niaga, anak usaha Pertamina, BBM mulai dikirim ke SPBU Shell. Pasokan BBM tersebut mencapai 100 ribu barel

    “Penyaluran kepada Shell Indonesia menegaskan bahwa Pertamina Patra Niaga tidak hanya siap memenuhi kebutuhan BBM untuk jaringan SPBU Pertamina, tetapi juga menjadi mitra strategis bagi operator SPBU swasta. Untuk Shell Indonesia penyaluran kali ini 100 MB,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun.

    Sebelum ini, sempat ada perdebatan bahwa base fuel dari Pertamina memiliki kandungan etanol. Sehingga, SPBU swasta sempat menunda pasokan base fuel dari Pertamina tersebut.

    Kini, Shell memastikan bahan bakar dasar yang dipasok Pertamina untuk Shell tidak mengandung etanol.

    “Base fuel untuk produk BBM Shell di Indonesia tidak memiliki kandungan etanol,” jawab Shell Indonesia di kolom komentar Instagram saat ditanyakan mengenai kandungan etanol di BBM oleh warganet.

    Shell juga mengungkapkan, bahan bakar Shell Super telah melalui uji kualitas yang ketat. Base fuel yang dipasok dari Pertamina diolah lagi sehingga sesuai dengan standar Shell.

    “Untuk menjawab kebutuhan bahan bakar berkualitas hingga akhir 2025, kami mengimpor base fuel (bahan bakar dasar) melalui skema business-to-business (B2B) sesuai arahan pemerintah, dan telah melalui uji kualitas ketat oleh surveyor independen tepercaya berstandar internasional,” tulis Shell Indonesia.

    “Base fuel tersebut diolah dan dicampur aditif dengan teknologi yang telah dipatenkan oleh Shell secara global, kemudian didistribusikan ke SPBU Shell mengikuti standar keselamatan dan operasional Shell,” sambungnya.

    (rgr/din)

  • SPBU Shell Mulai Jual Shell Super Lagi, Ini Harga Terbarunya

    SPBU Shell Mulai Jual Shell Super Lagi, Ini Harga Terbarunya

    Jakarta: Setelah sempat mengalami kekosongan, BBM RON 92, Shell Super akhirnya hadir kembali. Shell Super kini tersedia di beberapa SPBU di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat mulai Minggu, 7 Desember 2025. 
     
    “Shell Super mulai tersedia kembali di SPBU Shell,” demikian keterangan yang disampaikan melalui situs resmi perusahaan.

    Lalu berapa harga Shell Super yang kembali dijual? Simak daftar lengkapnya di sini.
    Harga Shell Super Terbaru
    Melansir laman Shell Indonesia, harga Shell Super mengalami penyesuaian. Harga jenis BBM Shell Super untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat dibanderol Rp13 ribu per liter. Naik Rp320 dari harga sebelumnya sebesar Rp12.680 per liter.

    Selain produk bensin Shell Super, Shell juga memastikan beberapa layanan dan produk lain seperti Shell V-Power Diesel, Shell Select, Bengkel SPBU Shell, serta Shell Recharge sudah dapat diakses kembali.
     

    Namun Shell menegaskan dua jenis bensin lainnya, yaitu Shell V-Power dan Shell V-Power Nitro+, belum tersedia untuk sementara waktu.
    Harga Terbaru BBM Shell
    Berikut harga Shell hari ini Selasa, 9 Desember 2025 seperti dikutip dari laman shell.co.id:

    Shell Super: Rp13.000
    Shell V-Power: Rp13.630
    Shell V-Power Diesel: Rp15.250
    Shell V-Power Nitro+: Rp13.890

    Jakarta: Setelah sempat mengalami kekosongan, BBM RON 92, Shell Super akhirnya hadir kembali. Shell Super kini tersedia di beberapa SPBU di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat mulai Minggu, 7 Desember 2025. 
     
    “Shell Super mulai tersedia kembali di SPBU Shell,” demikian keterangan yang disampaikan melalui situs resmi perusahaan.
     
    Lalu berapa harga Shell Super yang kembali dijual? Simak daftar lengkapnya di sini.
    Harga Shell Super Terbaru
    Melansir laman Shell Indonesia, harga Shell Super mengalami penyesuaian. Harga jenis BBM Shell Super untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat dibanderol Rp13 ribu per liter. Naik Rp320 dari harga sebelumnya sebesar Rp12.680 per liter.
     
    Selain produk bensin Shell Super, Shell juga memastikan beberapa layanan dan produk lain seperti Shell V-Power Diesel, Shell Select, Bengkel SPBU Shell, serta Shell Recharge sudah dapat diakses kembali.
     

    Namun Shell menegaskan dua jenis bensin lainnya, yaitu Shell V-Power dan Shell V-Power Nitro+, belum tersedia untuk sementara waktu.

    Harga Terbaru BBM Shell
    Berikut harga Shell hari ini Selasa, 9 Desember 2025 seperti dikutip dari laman shell.co.id:
     
    Shell Super: Rp13.000
    Shell V-Power: Rp13.630
    Shell V-Power Diesel: Rp15.250
    Shell V-Power Nitro+: Rp13.890
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)