Tempat Fasum: SPBU

  • Pramono sebut Kepulauan Seribu merupakan masa depan Jakarta

    Pramono sebut Kepulauan Seribu merupakan masa depan Jakarta

    Kalau fasilitas ke Pulau Seribu ini kita perbaiki. Kemudian kapal ataupun angkutan itu secara reguler, pasti orang akan lebih nyaman untuk pergi ke Kepulauan Seribu karena enggak kena macetJakarta (ANTARA) – Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dalam kunjungannya ke Pulau Tidung menyebut Kepulauan Seribu merupakan masa depan Jakarta.

    Menurut Pramono, Kepulauan Seribu harus lebih dibenahi lagi sarana dan prasarananya agar bisa menjadi alternatif wisata bagi warga Jakarta. Selama ini, dengan tingkat kepadatan dan persoalan polusi, warga Jakarta lebih memilih ke puncak untuk berlibur.

    “Kalau fasilitas ke Pulau Seribu ini kita perbaiki. Kemudian kapal ataupun angkutan itu secara reguler, pasti orang akan lebih nyaman untuk pergi ke Kepulauan Seribu karena enggak kena macet, waktunya juga lebih dekat,” ujar Pramono.

    Baca juga: BI DKI terus dorong penggunaan QRIS di Kepulauan Seribu

    Selain itu, Pramono menyebut, saat ini yang lebih utama adalah bagaimana membuat pulau-pulau di Kepulauan Seribu ini menjadi atraktif karena setiap pulau mempunyai kekhasan sendiri yang sebenarnya dicari oleh warga Jakarta.

    Pramono diarak menggunakan Becak Motor (Bentor) untuk bertemu dengan warga di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Sejumlah warga antusias menemui Pramono mulai dari minyak foto dan menyapa.

    Pramono datang bersama anak keduanya, Hanifa Fadhila selama berkampanye di Kepulauan Seribu. Pramono juga didampingi oleh Tirta Lunggana, anak dari almarhum Haji Lulung.

    Kegiatan calon gubernur nomor urut 3 itu diprakarsai oleh Forum Ulama dan Santri Indonesia (FUSI) yang sudah memberikan dukungannya beberapa waktu lalu.

    Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno berkunjung ke Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jumat (8/11/2024). ANTARA/HO-Tim Dokumentasi Pramono Anung dan Rano Karno.Dalam kesempatan yang sama, calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno atau biasa disapa Bang Doel juga menyapa dan berdialog bersama warga di Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.

    “Kami sudah paham masyarakat Kepulauan Seribu butuhnya apa. Misalnya SPBU terapung kita akan dibuat kembali. Kemudian untuk transportasi antarpulau akan kita naikkan jumlahnya,” kata Rano.

    Lebih jauh, Rano mengungkapkan ada aspirasi masyarakat soal keberadaan rumah sakit dan puskesmas khususnya di wilayah tersebut. Sehingga nantinya tenaga kesehatan bisa dari masyarakat sekitar.

    “Jawabannya kalau memang ada masyarakat setempat, tentu itu menjadi prioritas. Tapi kalau misalnya kurang, terpaksa kita harus mencari tenaga dari luar. Tapi artinya kita harus segera meningkatkan jumlah tenaga-tenaga kesehatan,” ucap Rano.

    KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Minggu (22/9).

    Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen serta Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Isi BBM pakai motor modifikasi, Polisi tahan 6 tersangka di Tangerang

    Isi BBM pakai motor modifikasi, Polisi tahan 6 tersangka di Tangerang

    para pelaku memindahkan BBM bersubsidi jenis Pertalite tersebut ke dalam jeriken menggunakan selang untuk dijual kembali dengan harga di atas harga jual BBM bersubsidi yang ditetapkan oleh Pemerintah

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menahan sebanyak enam orang tersangka akibat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dengan memodifikasi tangki motor di Tangerang.

    Ade Safri menjelaskan kasus penangkapan tersebut terjadi pada Selasa, 29 Oktober 2024 sekitar pukul 02.00 WIB.

    “Tepatnya di SPBU Pertamina 34-152.02, Jalan Raya Salembaran, Kelurahan Salembaran, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, ” ucapnya.

    Menurut Ade Safri modus operandi yang digunakan para tersangka yaitu mereka memodifikasi tangki bahan bakar sepeda motor untuk menampung Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite yang dibeli dari SPBU.

    “Kemudian para pelaku memindahkan BBM bersubsidi jenis Pertalite tersebut ke dalam jeriken menggunakan selang untuk dijual kembali dengan harga di atas harga jual BBM bersubsidi yang ditetapkan oleh Pemerintah, ” ucapnya.

    Dari pengungkapan kasus tersebut Ade Safri menyampaikan telah mengamankan sejumlah barang bukti yaitu lima unit sepeda motor modifikasi tangki BBM dan 10 jeriken yang berisi 35 Liter BBM jenis Pertalite.

    Sejumlah jeriken yang diamankan dari para tersangka yang berisikan BBM jenis Pertalite di Jalan Raya Salembaran, Kelurahan Salembaran, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (29/10/2024). ANTARA/HO-Ditreskrimsus Polda Metro Jaya

    Para tersangka dikenakan pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang Jo. pasal 55 KUHP dan atau pasal 56 KUHP dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp60 miliar.

    Baca juga: Polda Metro Jaya ungkap kasus elpiji oplosan senilai Rp300 juta

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tersangka Kecurangan SPBU Rest Area Karawang Diserahkan ke Kejati Jabar

    Tersangka Kecurangan SPBU Rest Area Karawang Diserahkan ke Kejati Jabar

    Jakarta

    Kementerian Perdagangan menemukan tersangka dan barang bukti (tahap II) terkait kasus kecurangan meteran SPBU Nomor 34.413.4 Rest Area KM 42 B Tol Jakarta-Cikampek Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Tersangka tersebut diserahkan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat.

    Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Rusmin Amin penyerahan tersangka dan barang bukti ini merupakan tahapan proses penanganan perkara dari penyidik setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (status P21).

    “Hari ini, Kementerian Perdagangan menyerahkan tersangka dan barang bukti kasus SPBU KA4 km 42 Kabupaten Karawang tersebut kepada JPU Kejati Jawa Barat melalui Korwas PPNS Polda Jawa Barat. Hal itu merupakan wujud keseriusan dari Kemendag dalam menindaklanjuti temuan yang telah diekspose Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada 23 Maret 2024 lalu,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (7/11/2024).

    Barang bukti kedua yang diserahkan berupa alat tambahan di SPBU. Diduga pemasangan alat tambahan di SPBU tersebut mempengaruhi hasil penakaran atau jumlah volume cairan bahan bakar minyak (BBM) yang diterima.

    “Hal ini tentunya mengakibatkan kerugian pada masyarakat atau konsumen,” jelas Rusmin.

    Kewenangan penanganan perkara resmi beralih dari Tim Penyidik Kementerian Perdagangan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Jawa Barat melalui Koordinasi dan Pengawasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Korwas PPNS) Polda Jawa Barat.

    Turut hadir dalam penyerahan tersangka dan barang bukti yakni Direktur Metrologi Sri Astuti, Plt Kepala Seksi Korwas PPNS Polda Jawa Barat AKP Taufik Hidayat, Kepala Seksi Bidang Tindak Pidana Umum Kejari Kota Bandung Mumuh Ardiyansyah, dan Jaksa Penuntut Umum Kejati Jawa Barat Cucu Gantina.

    Rusmin menambahkan, perkara yang terjadi di SPBU ini merupakan hasil pengawasan Kementerian Perdagangan menjelang Hari Raya Besar Keagamaan (HBKN) pada Maret lalu. Hal ini kemudian menjadi dasar adanya dugaan tindak pidana metrologi legal. Dari hasil pemeriksaan, terdapat bukti pelanggaran pidana dan patut diduga telah melanggar ketentuan yang diatur dalam Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.

    Kemudian, dilakukan penyidikan guna membuat terang tindak pidana yang terjadi untuk menemukan tersangkanya Rusmin menerangkan, yang dilanggar yaitu pasal 27 ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal yang terkait pemasangan alat ukur, alat penunjuk, atau alat lainnya sebagai tambahan pada alat-alat ukur, akar, atau timbang yang sudah ditera atau ditera ulang. Pelanggarannya dapat dikenakan sanksi pidana penjara satu tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 1 juta.

    “Tahun ini Ditjen PKTN sudah menangani empat perkara terkait metrologi legal. Hasilnya, satu perkara sudah diputuskan pengadilan dengan mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht), dua perkara sudah berstatus P21, dan satu perkara masih dalam proses penyidikan. Hal ini tentu tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama dengan kepolisian dan kejaksaan,” lanjut Rusmin.

    Pengawasan metrologi legal adalah ujung tombak dalam meningkatkan supremasi hukum bidang metrologi legal di Indonesia. Pasal 36 UU Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal mengamanatkan Ditjen PKTN sebagai instansi pemerintah yang ditugaskan untuk melakukan pembinaan, pengawasan, pengamatan, dan penyidikan terhadap tindak pidana yang diatur dalam UU tersebut.

    Sebelumnya, Zulkifli Hasan (Zulhas) saat masih menduduki posisi Menteri Perdagangan telah menyegel SPBU Rest Area KM 42 B Jakarta-Cikampek di Teluk Jambe Barat, Karawang. Zulhas menyegel SPBU tersebut karena ditemukan kecurangan atas penggunaan alat tambahan pada 3 dispenser SPBU tersebut.

    Temuan ini berdasarkan hasil pengecekan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga(PKTN) Kemendag. Zulhas mengatakan penggunaan alat curangi meteran pengisian bensin akan merugikan konsumen.

    “Ini ditemukan dugaan bidang metrologi ilegal yang terjadi di SPBU wilayah Kabupaten Karawang di sini. Apa itu? Pompa di SPBU ini terpasang alat takar yang ini nggak boleh. Jadi ini bisa mempengaruhi perhitungan misalnya angkanya 20 (liter) tetapi yang keluar hanya 15 liter. Ini karena pakai alat tambahan ini tidak boleh, dilarang,” kata Zulhas di SPBU Rest Area KM 42 B Jakarta-Cikampek, Karawang, Sabtu (23/3/2024).

    Lihat juga Video Viral Pertalite Tercampur Air di Siantar, Ternyata Tangki Pendam Bocor

    (ada/ara)

  • Menjadikan transportasi publik pilihan utama warga Jakarta

    Menjadikan transportasi publik pilihan utama warga Jakarta

    Jembatan penghubung untuk mengintegrasikan transportasi publik di Jakarta. ANTARA/HO-LRT

    Menjadikan transportasi publik pilihan utama warga Jakarta
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Rabu, 06 November 2024 – 14:14 WIB

    Elshinta.com – Tepat memasuki waktu istirahat pukul 12.00 WIB di proyek MRT fase 2A segmen 1 (Bundaran HI-Monas), Jakarta Pusat, terlihat sejumlah pekerja bermunculan dari balik partisi terbuat dari seng. Mereka, masih memakai helm dan rompi keselamatan, berjalan kaki menuju Jalan Sabang.

    Para pekerja itu bergegas menuju kedai-kedai makan yang ada di sana untuk mengisi perut dan beristirahat sejenak sebelum kembali bekerja di proyek MRT yang ditargetkan rampung pada Maret 2025.

    Proyek MRT kelanjutan Lebak Bulus-Bundaran HI yang dibiayai Japan International Corporation Agency (JICA) ini nantinya akan berlanjut hingga Kota (Jakarta Barat) ini diharapkan dapat mendorong masyarakat beralih menggunakan transportasi publik.

    Pembangunan fase 2A Bundaran HI-Kota membutuhkan biaya Rp25,3 triliun. Harapannya, dengan biaya sebesar ini bisa membuat warga Jakarta beralih menggunakan transportasi publik. Tujuan akhirnya pemborosan BBM dan polusi udara akibat kemacetan bisa ditekan.

    Memindahkan warga Jakarta menggunakan transportasi publik bukan perkara mudah. Saat ini hampir setiap titik di DKI Jakarta terlayani transportasi publik mulai dari bus TransJakarta, LRT bahkan MRT, tetapi di sisi lain jalan-jalan arteri masih tetap dipadati kendaraan.

    Saban pagi dan sore kemacetan masih menghiasi jalan-jalan di Jakarta. Meski transportasi publik saat ini jauh lebih nyaman dan banyak pilihan, tetap saja tidak mampu mengurangi kendaraan yang beredar. Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah ke depan.

    Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk menekan kendaraan yang beredar di antaranya dengan meninggikan tarif parkir, menerapkan jalan berbayar, kebijakan nomor polisi ganjil dan genap, serta beberapa lagi lainnya. Beberapa dari kebijakan sudah ada yang direalisasikan, tetapi ada juga yang belum dijalankan hingga kini.

    Banyak pertimbangan dalam menggulirkan suatu kebijakan. Salah satunya mengedepankan prinsip keadilan. Peraturan dibuat jangan sampai memberatkan masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan demikian, strategi pembatasan kendaraan memang harus dipertimbangkan baik dan buruknya.

    Bahan bakar

    Pembatasan kendaraan dengan parkir dan jalan berbayar tentunya bakal memberatkan masyarakat berpendapatan rendah. Seperti diketahui beberapa pengguna kendaraan di Jakarta baik roda dua maupun roda empat merupakan pengemudi taksi/ojek daring.

    Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi yang dapat diterima semua pihak. Pemprov DKI Jakarta sendiri masih menerapkan kebijakan nomor polisi ganjil dan genap saat jam sibuk. Namun belum efektif, bahkan malah membuat warga memiliki kendaraan lebih dari satu.

    Cara lain yang efektif untuk membatasi kendaraan yang beredar adalah memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tepat sasaran.

    Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Bambang PS Brodjonegoro, menyebut cara yang efektif untuk menekan kendaraan yang beredar di DKI Jakarta adalah mencari solusi subsidi BBM yang tepat sasaran.

    Salah satu penyebab masih banyak kendaraan yang beredar karena adanya alternatif BBM murah di SPBU sehingga itu yang paling banyak dipakai masyarakat.

    Pada 2024, Pemerintah menetapkan subsidi energi Rp186,9 triliun terdiri atas Rp 113,3 triliun untuk bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji, serta Rp73,6 triliun untuk subsidi listrik.

    Dengan demikian, penting untuk dicarikan mekanisme yang jitu agar subsidi BBM itu tepat sasaran. Dalam artian hanya kelompok masyarakat tertentu yang berhak untuk mendapatkannya.

    Soal data penerima subsidi agar tepat sasaran Bambang membagikan kiat, di antaranya dengan melihat dari data penerima subsidi listrik dan dari kepesertaan BPJS Kesehatan.
     
    Libatkan banyak pihak

    Untuk mengubah perilaku masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan kendaraan pribadi ke tempat kerja memang membutuhkan tantangan. Selain politik, pendekatan sosial juga diperlukan.

    Kebijakan politik meliputi pengembangan transportasi umum, pembangunan jalur khusus bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda, hingga kebijakan perparkiran khususnya di rumah tinggal.

    Di bidang sosial, antara lain, dengan mengakomodasi usulan masyarakat terkait angkutan publik, edukasi kepada masyarakat manfaat transportasi umum, melibatkan perusahaan terkait aspek lingkungan, dan subsidi angkutan umum untuk kelompok tertentu.

    Faktor lain adalah keberadaan kendaraan roda dua yang populasinya masih begitu besar. Untuk memindahkan pengguna roda dua ke transportasi publik juga penuh tantangan karena dari sisi biaya jauh lebih murah.

    Harus ada edukasi terhadap pengguna roda dua mengenai manfaat menggunakan transportasi publik. Selain kenyamanan, aspek ekonomi harus menjadi argumen penting untuk mengubah perilaku.

    Argumen tersebut bisa diperlihatkan dengan menunjuk kasus kecelakaan yang sering terjadi, hubungan polusi dengan kesehatan, pentingnya berjalan kaki bagi kesehatan.

    Meski tak bisa dimungkiri beberapa profesi memang masih menggantungkan mobilitasnya dengan kendaraan roda dua. Bahkan tanpa menggunakan transportasi tersebut biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar.

    Solusinya harus pendekatan terhadap pemilik perusahaan yang ada di Jakarta untuk mewajibkan karyawannya menggunakan transportasi publik. Sebagai konsekuensi, apabila ada penugasan di luar kebiasaan, harus menyiapkan biaya transportasi.

    Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta berkewajiban mengubah seluruh transportasi publik menjadi energi berbasis lingkungan sehingga masyarakat bisa memahami mereka beralih ke transportasi publik karena memang untuk memperbaiki kualitas udara.

    Untuk mewujudkan hal itu tentu bukan perkara muda mengingat sumber daya energi listrik sejauh ini masih bersumber dari batu bara (PLTU). Meski alat transportasinya sudah ramah lingkungan, di hulunya masih pakai batu bara yang tidak ramah lingkungan.

    Solusi untuk mengatasi transportasi yang benar-benar ramah lingkungan, Pemprov DKI Jakarta harus sudah mulai menerapkan bauran energi yakni energi fosil dengan energi baru dan terbarukan.

    Tentunya tidak bisa mengandalkan semata-mata dari energi surya dan angin. Sementara ini penting dilakukan bauran energi yang lebih ramah dan berkelanjutan, seperti energi panas bumi, hidrogen, dan energi berbasis tumbuhan.

    Sumber : Antara

  • Harga BBM di SPBU Pertamina & Shell Cs Resmi Naik, Berlaku 5 November

    Harga BBM di SPBU Pertamina & Shell Cs Resmi Naik, Berlaku 5 November

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM), seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak menaikkan harga produk BBM non subsidi. Penyesuaian harga tersebut berlaku sejak 1 November 2024.

    Pertamina misalnya, Pertamax Turbo dipatok menjadi Rp 13.500 per liter, naik dari sebelumnya Rp 13.250 per liter pada periode Oktober 2024. Berikutnya, Pertamax Green 95 dipatok menjadi Rp 13.150 per liter, naik dari sebelumnya Rp 12.700 per liter.

    Kemudian, BBM Dexlite kini dibanderol Rp 13.050 per liter, naik dari sebelumnya Rp 12.700 per liter. Lalu, Pertamina DEX dibanderol Rp 13.440 per liter, naik dari sebelumnya Rp 13.150 per liter pada periode Oktober 2024.

    Sementara itu, harga BBM non subsidi Pertamax (RON 92) per 1 November 2024 ini masih tetap di harga Rp 12.100 per liter, tidak mengalami perubahan dari periode Oktober 2024 lalu.

    Begitu juga dengan harga BBM RON 92 yang dijual SPBU Shell, dan BP tak mengalami perubahan harga per 1 November 2024 ini. Harga Shell Super misalnya, per 1 November masih dibanderol Rp 12.290 per liter, BP 92 Rp 12.290 per liter.

    Sementara harga BBM RON 90 dan 92 pada SPBU Vivo di periode November ini terpantau mengalami kenaikan tipis, yakni naik menjadi Rp 12.090 per liter dari sebelumnya Rp 11.995 per liter untuk Revvo 90, dan Rp 12.200 dari sebelumnya Rp 12.190 per liter untuk Revvo 92.

    Adapun harga BBM subsidi, yakni Solar Subsidi dan Pertalite masih sama, masing-masing dibanderol Rp 6.800 dan Rp 10.000 per liter.

    Berikut daftar terbaru harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP-AKR, berlaku sejak 1 November 2024:

    BBM Pertamina DKI Jakarta:

    Biosolar: Rp 6.800 per liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax (RON 92): Rp 12.100 per liter

    Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter

    Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.150 per liter

    Dexlite: Rp 13.050 per liter

    Pertamina DEX: Rp 13.440 per liter.

    BBM Shell:

    Shell Super: Rp 12.290 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.310 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 13.510 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    Shell Diesel Extra: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    Shell V-Power Nitro:+ Rp 13.540 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    BBM BP-AKR:

    BP Ultimate: Rp 13.310 per liter

    BP 92: Rp 12.290 per liter

    BP diesel: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    BP Ultimate Diesel: Rp 13.510 per liter (Jabodetabek).

    BBM Vivo:

    Revvo 95: Rp 13.200 per liter

    Revvo 92: Rp 12.200 per liter

    Revvo 90: Rp 12.090 per liter.

    (wia/wia)

  • Harga BBM di Seluruh SPBU RI Resmi Naik, Berlaku 3 November 2024

    Harga BBM di Seluruh SPBU RI Resmi Naik, Berlaku 3 November 2024

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seluruh Badan Usaha Penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU kompak menaikkan harga produk BBM-nya per 1 November 2024 kemarin. Diantara yang menaikkan produk BBM-nya adalah PT Pertamina, Shell Indonesia, BP-AKR dan juga Vivo Energy Indonesia.

    Pertamina misalnya, harga BBM non subsidi yang mengalami kenaikan adalah Pertamax Green 95 (RON 95) menjadi Rp 13.150 per liter, naik dari sebelumnya RP 12.700 per liter pada periode Oktober 2024. Kemudian, Pertamax Turbo (RON 98) kini naik menjadi Rp 13.500 per liter dari sebelumnya Rp 13.250 per liter.

    Adapun Dexlite per 1 November ini dibanderol menjadi Rp 13.050 per liter dari sebelumnya Rp 12.700 per liter pada Oktober 2024. Lalu, Pertamina DEX kini naik menjadi Rp 13.440 per liter dari sebelumnya Rp 13.150 per liter.

    Sementara itu, harga BBM non subsidi Pertamax (RON 92) per 1 November 2024 ini masih tetap di harga Rp 12.100 per liter, tidak mengalami perubahan dari periode Oktober 2024 lalu.

    Begitu juga dengan jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite (RON 90) masih dibanderol pada harga Rp 10.000 per liter dan BBM Solar Subsidi Rp 6.800 per liter.

    Begitu juga dengan Shell. Shell resmi menaikkan harga BBM jenis Shell V-Power kini dibanderol Rp 13.310 per liter dari sebelumnya Rp 13.070 per liter pada periode Oktober 2024. Harga Shell V-Power Diesel kini juga dibanderol Rp 13.510 per liter, naik dari sebelumnya Rp 13.250 per liter pada periode Oktober 2024.

    Lalu, Shell V-Power Nitro+ kini dibanderol Rp 13.540 per liter di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, naik dari bulan lalu Rp 13.260 per liter, serta Shell Diesel Extra Rp 13.170 per liter di Jawa Timur, naik dari sebelumnya Rp 12.840 per liter pada periode Oktober 2024.

    Sama seperti BBM Pertamax, khusus jenis Shell Super (RON 92) harga yang diberlakukan masih sama seperti bulan lalu yakni Rp 12.290 per liter untuk daerah Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

    Hal serupa juga di SPBU BP-AKR. Harga BBM BP Ultimate naik menjadi Rp 13.310 dari sebelumnya Rp 13.070 per liter, BBM BP Ultimate Diesel Rp 13.510 per liter di Jabodetabek, naik dari sebelumnya Rp 13.250 per liter, dan BP Diesel dibanderol Rp 13.170 per liter di Jawa Timur, dari sebelumnya Rp 12.840 per liter. Sedangkan, BP 92 tetap di harga Rp 12.290 per liter.

    Berikut daftar terbaru harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP-AKR Per 1 November 2024:

    BBM Pertamina DKI Jakarta:

    Biosolar: Rp 6.800 per liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax (RON 92): Rp 12.100 per liter

    Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter

    Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.150 per liter

    Dexlite: Rp 13.050 per liter

    Pertamina DEX: Rp 13.440 per liter.

    BBM Shell

    Shell Super: Rp 12.290 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.310 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 13.510 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    Shell Diesel Extra: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    Shell V-Power Nitro:+ Rp 13.540 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    BBM BP-AKR:

    BP Ultimate: Rp 13.310 per liter

    BP 92: Rp 12.290 per liter

    BP diesel: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    BP Ultimate Diesel: Rp 13.510 per liter (Jabodetabek).

    BBM Vivo:

    Revvo 90: Rp 12.090 per liter

    Revvo 92: Rp 12.200 per liter

    Revvo 95: Rp 13.200 per liter

    Primus Diesel Plus: Rp 13.450 per liter

    (pgr/pgr)

  • Isi Pertalite Kini Harus Punya QR Code

    Isi Pertalite Kini Harus Punya QR Code

    Jakarta, Beritasatu.com – Baru-baru ini sejumlah konsumen mengakui sulitnya melakukan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

    Salah satu pengguna mobil pribadi Andi saat ditemui Beritasatu.com di Cikampek, Jawa Barat, membenarkan bahwa pembelian BBM jenis Pertalite diakui mulai sulit jika tidak menunjukkan QR Code di beberapa SPBU.

    “Iya memang benar, ketika saya membeli Pertalite harus punya QR Code, dari pada saya berlama-lama dowload dan sebagainya di lokasi, akhirnya saya beli Pertamax, untungnya harga Pertamax sekarang hanya Rp 12.000-an per liter, lebih mahal sedikit dibanding Pertalite yang hanya Rp 10.000 per liter,” kata dia kepada Beritasatu.com, beberapa waktu lalu.

    Sebelumnya, Beritasatu.com sempat melakukan penelusuran di dua tempat yang berbeda, salah satunya di SPBU atau Rest Area KM 39A tol Jakarta-Cikampek arah timur. Fakta di lapangan, benar adanya saat akan melakukan pembelian BBM jenis Pertalite diwajibkan memiliki QR Code.

    “Kalau mau beli Pertalite tanpa QR Code, paling dari kami hanya memberikan maksimal Rp 100.000 atau setara dengan 10 liter,” kata petugas SPBU.

    Di tempat terpisah, salah satu SPBU dengan kode 34.40343 di Jalan Raya Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat juga melakukan kebijakan yang sama. Kali ini Beritasatu.com mencoba bertanya perihal membeli BBM Pertalite jika tidak memiliki QR Code tidak dilayani benar adanya.

    “Ini kebijakan dari manajemen kami di SPBU, sehingga kami tidak bisa melayani konsumen yang akan membeli Pertalite jika tidak memiliki QR Code,” kata SPBU yang enggan disebutkan namanya.

    Menurut petugas SPBU tersebut, kebijakan pembatasan penjualan Pertalite kepada konsumen dinilai telah berlaku sejak 25 Agustus 2024 lalu dan sampai saat ini tidak berubah. Pihaknya selaku petugas SPBU terus melakukan sosialisasi kepada konsumen yang belum memiliki QR Code.

    “Sebelumnya bisa, jika konsumen akan membeli Pertalite tanpa QR Code,” kata dia.

    Sementara itu, masih di SPBU yang sama, konsumen pengguna sepeda motor hingga saat ini tidak diberlakukan hal yang sama karena pembelian Pertalite tidak sebesar mobil pribadi.

    “Kalau motor tanpa QR Code masih bisa membeli,” kata dia.

    Beritasatu.com mencoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada PT Pertamina (Persero) melalui Heppy Wulansari, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, tetapi hingga saat ini tidak kunjung direspons.
     

  • Harga Asli BBM Solar Ternyata Bukan Rp 6.800/Liter, Cek Daftar Terbaru

    Harga Asli BBM Solar Ternyata Bukan Rp 6.800/Liter, Cek Daftar Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Terhitung mulai 1 November, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi di Indonesia naik. Penyedia BBM seperti PT PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak mematok harga baru.

    Kendati begitu, harga BBM jenis Solar Subsidi tidak mengalami kenaikan harga. Patokannya masih Rp 6.800/liter.

    Patokan harga itu jauh lebih rendah ketimbang harga keekonomiannya. Hal ini diungkap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beberapa saat lalu.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan harga BBM Solar Subsidi saat ini masih dibanderol sebesar Rp 6.800 per liter.

    Padahal harga BBM Solar non-subsidi seperti Dexlite harganya telah berada di atas 10 ribu per liter. Terbaru, harga Dexlite yang dijual Pertamina dipatok Rp 13.050/liter.

    “Jadi Subsidi Solar itu tidak sampai terhadap angka keekonomiannya Solar. Subsidinya kan hanya 1.000/liter sekarang Rp 6.800/liter. Kan harga solar bukan Rp 7.800/liter. Lihat aja misalkan dexlite lain, itu kan angkanya di Rp 13-14 ribu per liter. Nah sisanya itulah yang disebut kompensasi,” kata dia beberapa waktu yang lalu.

    Berikut daftar terbaru harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP-AKR Per 1 November 2024:

    BBM Pertamina DKI Jakarta:

    Biosolar: Rp 6.800 per liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax (RON 92): Rp 12.100 per liter

    Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter

    Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.150 per liter

    Dexlite: Rp 13.050 per liter

    Pertamina DEX: Rp 13.440 per liter.

    BBM Shell

    Shell Super: Rp 12.290 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.310 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 13.510 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    Shell Diesel Extra: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    Shell V-Power Nitro:+ Rp 13.540 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    BBM BP-AKR:

    BP Ultimate: Rp 13.310 per liter

    BP 92: Rp 12.290 per liter

    BP diesel: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    BP Ultimate Diesel: Rp 13.510 per liter (Jabodetabek).

    (fab/fab)

  • SPBUN diterjang gelombang pasang, Pertamina alihkan pelayanan BBM

    SPBUN diterjang gelombang pasang, Pertamina alihkan pelayanan BBM

    Kami mewakili perusahaan turut prihatin dengan bencana yang menimpa masyarakat sekitar Kecamatan Ende Selatan,Kupang (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mengalihkan alokasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bagi nelayan di wilayah Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Provinsi NTT setelah SPBUN rusak akibat gelombang pasang di daerah itu.

    Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi dalam keterangan yang diterima, Jumat malam, mengatakan bahwa ada tiga SPBU terdekat yang dapat mengalokasikan BBM bagi nelayan.

    “Kami mewakili perusahaan turut prihatin dengan bencana yang menimpa masyarakat sekitar Kecamatan Ende Selatan,” katanya.

    Dia mengatakan bahwa Pertamina terus berupaya agar pemenuhan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi dengan melakukan pengalihan penyaluran BBM ke lokasi SPBU terdekat.

    Tiga SPBU terdekat itu antara lain SPBU 54.863.02 di Kecamatan Ende Utara yang berjarak sekitar 3,4 Km dari lokasi bencana, SPBU 54.863.01 di Kecamatan Ende Timur yang berjarak 4,3 Km dan SPBU 54.863.03 di Kecamatan Ende Tengah dengan jarak kurang lebih 4,6 Km yang menyediakan semua produk BBM.

    Ahad mengatakan bahwa bahwa PT Pertamina akan membangun kembali SPBUN yang rusak tersebut dengan menunggu kondisi gelombang membaik dan situasi sudah dinyatakan aman oleh pihak BMKG.

    Sebelumnya kata dia, pada 17 Oktober lalu gelombang pasang setinggi kurang lebih dua meter menerjang wilayah Kecamatan Ende Selatan.

    Gelombang pasang itu berdampak pada abrasi pada lahan berdirinya SPBUN dan membuat bangunan kantor SPBUN ikut ambruk serta area pulau Pompa SPBUN setengah bagiannya sudah terkikis oleh derasnya terjangan ombak.

    Setelah kejadian tersebut tim HSSE Pertamina melakukan pengamanan dispenser pulau pompa SPBUN dengan cara memutuskan aliran pipa minyak dari tangki pendam ke dispenser pulau pompa sehingga tidak menimbulkan kebocoran BBM dan melakukan evakuasi perangkat Dispenser Pengisian BBM ke lokasi yang lebih aman.

    Ahad mengatakan sampai dengan saat ini tim Pertamina tetap melakukan pengawasan dan evakuasi produk BBM untuk menghindari kebocoran diluar tangki timbun.

    Koordinasi intensif juga dilakukan Pertamina bersama dengan pihak BMKG Provinsi NTT sebagai antisipasi kemungkinan gelombang tinggi yang masih akan berlangsung.

    Baca juga: Pertamina Patra Niaga jamin ketersediaan BBM di jalur lintas Timor
    Baca juga: Pemkab sepulau Sumba sepakat keluarkan edaran penyesuaian kuota BBM 

    Pewarta: Kornelis Kaha
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Harga Asli BBM Solar Ternyata Bukan Rp 6.800/Liter, Cek Daftar Terbaru

    Harga BBM Non Subsidi di Seluruh SPBU Kompak Naik, ESDM Buka Suara

    Jakarta CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi yang dilakukan oleh sejumlah badan usaha mulai 1 November 2024.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM non subsidi merupakan ranah badan usaha. Hanya saja, pemerintah memastikan bahwa kenaikan harga tidak boleh melebihi batas atas yang telah ditetapkan.

    “Kan pemerintah menetapkan batasan ya. Kita menerapkan batasan, wilayah menaikkan menetapkannya berapa di badan usaha wilayahnya, mereka yang tidak boleh itu melewati,” kata Dadan ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

    Sebagaimana diketahui, sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak menaikkan harga produk BBM non subsidi. Penyesuaian harga tersebut berlaku pada 1 November 2024.

    Pertamina misalnya, Pertamax Turbo dipatok menjadi Rp 13.500 per liter dari yang sebelumnya Rp 13.250 per liter. Berikutnya Pertamax Green 95 dipatok menjadi Rp 13.150 per liter, dari yang sebelumnya Rp 12.700 per liter.

    Kemudian, BBM Dexlite kini dibanderol Rp 13.050 per liter, dari yang sebelumnya Rp 12.700 per liter. Lalu, Pertamina DEX dibanderol Rp 13.440 per liter dari yang sebelumnya Rp 13.150 per liter.

    Sementara itu, harga BBM non subsidi Pertamax (RON 92) per 1 November 2024 ini masih tetap di harga Rp 12.100 per liter, tidak mengalami perubahan dari periode Oktober 2024 lalu.

    Begitu juga dengan jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite (RON 90) masih dibanderol pada harga Rp 10.000 per liter dan BBM Solar Subsidi Rp 6.800 per liter.

    Berikut daftar terbaru harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP-AKR Per 1 November 2024:

    BBM Pertamina DKI Jakarta:

    Biosolar: Rp 6.800 per liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax (RON 92): Rp 12.100 per liter

    Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter

    Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.150 per liter

    Dexlite: Rp 13.050 per liter

    Pertamina DEX: Rp 13.440 per liter.

    BBM Shell

    Shell Super: Rp 12.290 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.310 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 13.510 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    Shell Diesel Extra: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    Shell V-Power Nitro:+ Rp 13.540 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    BBM BP-AKR

    BP Ultimate: Rp 13.310 per liter

    BP 92: Rp 12.290 per liter

    BP diesel: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    BP Ultimate Diesel: Rp 13.510 per liter (Jabodetabek).

    BBM Vivo

    Revvo 95: Rp 13.200 per liter

    Revvo 92: Rp 12.200 per liter

    Revvo 90: Rp 12.090 per liter

    (pgr/pgr)