Tempat Fasum: SPBU

  • 6
                    
                        Daftar SPBU di Yogyakarta yang Tidak Beroperasi, Ada di Sleman dan Kota Jogja
                        Yogyakarta

    6 Daftar SPBU di Yogyakarta yang Tidak Beroperasi, Ada di Sleman dan Kota Jogja Yogyakarta

    Daftar SPBU di Yogyakarta yang Tidak Beroperasi, Ada di Sleman dan Kota Jogja
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com – 
    Beberapa hari terakhir, ramai di media sosial terkait beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar (
    SPBU
    ) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tutup.
    Sebelumnya dalam keterangan tertulis, Pertamina Patra Niaga memberikan sanksi pada salah satu SPBU di wilayah Yogyakarta yang terbukti melakukan kecurangan.
    Temuan ini didapat pada sidak yang dilakukan Tim Pertamina Patra Niaga pada Selasa (12/11/2024).
    Setelah sidak tersebut, beberapa hari kemudian sejumlah SPBU ikut menyusul.
    Lantas, SPBU mana saja yang tutup di Yogyakarta?
    Dari pengamatan Kompas.com pada Senin (18/11/2024), SPBU di Jalan Kaliurang Km 5,7 Kabupaten Sleman tidak beroperasi.
    Tampak jalan masuk dan keluar ditutup dengan rantai. Selain itu di pintu masuk terdapat spanduk dengan tulisan “Mohon Maaf SPBU Sedang Dalam Masa Perbaikan”.
    Di dalam SPBU juga tampak sepi tidak ada aktivitas.
     
    Selain itu, SPBU di Jalan Laksda Adisucipto di sisi selatan jalan, sebelah barat flyover Janti juga terlihat tidak beroperasi.
    Jalan masuk maupun keluar SPBU juga tampak ditutup ditutup. Terdapat juga spanduk di pintu keluar SPBU yang menginformasikan sedang dalam masa perbaikan.
    Situasi di dalam SPBU tersebut juga tampak sepi. Tidak terlihat adanya aktivitas di area dalam SPBU.
    Kemudian, SPBU di utara Tugu Pal Putih, atau di Jalan AM Sangaji, Kota Yogyakarta.
    Pantauan Kompas.com SPBU, SPBU tersebut ditutup dengan rantai agar pengendara roda dua maupun roda empat tidak memasuki area SPBU.
    Selain itu nampak
    banner
    berwarna merah bertuliskan ‘Maaf SPBU sedang dalam masa perbaikan’ berwarna putih.
    Lampu yang biasanya menerangi tempat pengisian BBM juga mati. Tidak hanya itu lampu penunjuk harga jenis BBM juga nampak mati.
    Kompas.com telah mencoba menghubungi UPTD Metrologi Legal Sleman melalui chat WhatsApp (WA) ataupun telepon WhatsApp (WA) untuk konfirmasi terkait tutupnya dua SPBU apakah terkait dengan akan dilakukan sidak.
    Namun sampai dengan pukul 18.45 WIB belum ada jawaban.
    Sebelumnya dalam keterangan tertulis, Pertamina Patra Niaga memberikan sanksi pada salah satu SPBU di wilayah Yogyakarta yang terbukti melakukan kecurangan.
    Temuan ini didapat pada sidak yang dilakukan Tim Pertamina Patra Niaga pada Selasa (12/11/2024).
    Langkah ini tersebut sebagai bentuk dari komitmen Pertamina Patra Niaga untuk menindak tegas setiap SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang terbukti melanggar aturan.
    Dalam keterangan resminya, Heppy Wulansari Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga menyatakan bahwa Pertamina Patra Niaga tidak dapat mentolerir SPBU – SPBU yang melanggar ketentuan dan melakukan kecurangan dalam pelayanan kepada konsumen.
    “Di Yogyakarta ada 1 SPBU yang sudah kami kenakan sanksi penghentian operasi dan terus kami evaluasi sanksinya karena terbukti melakukan kecurangan, paralel ada 3 SPBU di wilayah Yogyakarta yang juga sedang dilakukan investigasi,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangan tertulis pada 13 November 2024.
    Dikatakan Heppy di dalam sidak tersebut, tim Pertamina Patra Niaga didampingi oleh tim dari Direktorat Metrologi Kementrian Perdagangan atau Dinas setempat melakukan berbagai uji dan pemeriksaan seperti uji tera dan uji density untuk melihat kualitas dan kuantitas produk BBM telah sesuai dengan standar Pertamina Patra Niaga.
    Upaya penertiban ini merupakan inisiasi Pertamina Patra Niaga dan menjadi bagian dari persiapan Satuan Tugas (Satgas) Nataru.
     
    Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi SPBU di seluruh wilayah.
    “Sidak telah dilakukan di Yogyakarta dan akan diperluas ke seluruh wikayah di Indonesia khususnya yang berpotensi mengalami peningkatan kebutuhan pada Nataru nanti,” info Heppy.
    Selama SPBU tersebut sedang diberikan sanksi atau investigasi, Pertamina Patra Niaga akan memaksimalkan agar SPBU pendukung di sekitar SPBU tersebut bisa mengcover kebutuhan BBM di lapangan.
    “Apabila masyarakat menemukan bukti kecurangan atau keluhan terkait produk dan layanan, dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Potret SPBU di Tengah Isu Perubahan Skema Subsidi BBM Cs

    Potret SPBU di Tengah Isu Perubahan Skema Subsidi BBM Cs

    Formulasi pertama, memindahkan subsidi BBM menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT). Jika ini dialihkan, kata Bahlil, maka Rumah Sakit, Sekolah, Gereja dan Masjid yang selama ini mendapatkan subsidi akan dicabut. “(Ini untuk) UMKM dan segala macamnya, transportasi umum. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

  • Ingatkan Rano Karno soal SPBU Terapung, Dharma: Transaksi BBM Ilegal di Tengah Laut Bukan Lagi Rahasia
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 November 2024

    Ingatkan Rano Karno soal SPBU Terapung, Dharma: Transaksi BBM Ilegal di Tengah Laut Bukan Lagi Rahasia Megapolitan 17 November 2024

    Ingatkan Rano Karno soal SPBU Terapung, Dharma: Transaksi BBM Ilegal di Tengah Laut Bukan Lagi Rahasia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta nomor urut 2,
    Dharma Pongrekun
    , mengkritik gagasan mengenai SPBU terapung yang diajukan oleh pasangan calon Pramono Anung-Rano Karno.
    Menurut Dharma, gagasan tersebut berisiko tinggi karena berpotensi memicu transaksi BBM ilegal di tengah laut.
    “Kalau di darat saja masih sulit teratasi, apalagi adanya mafia-mafia BBM di laut. Itu banyak. Saya mantan penyidik, saya tahu persis mafia tersebut,” ujar Dharma dalam debat
    Pilkada Jakarta
    ketiga di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024).
    Sebagai alternatif, Dharma mengusulkan penggunaan rumput laut untuk menghasilkan biodiesel, yang menurutnya dapat menghemat lima kali lipat biaya produksi dibandingkan dengan BBM konvensional.
    “Gagasan SPBU apung sebaiknya diganti dengan memanfaatkan rumput laut menjadi biodiesel. Ini bisa jadi solusi yang lebih baik, selain untuk pengurangan emisi, juga mendukung energi mandiri,” ujar Dharma.
    Dharma juga menegaskan ketidaksetujuannya terhadap rencana SPBU terapung oleh Pramono-Rano, meskipun menyatakan dukungannya terhadap pengembangan energi mandiri.
    Debat kali ini mengangkat tema tentang lingkungan perkotaan dan perubahan iklim, dengan ketiga pasangan calon berlomba menyampaikan gagasan terkait pengelolaan lingkungan di Jakarta.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2026 Lampung-Jambi Nyambung, Proyek Tol Trans Sumatera Ini Dikebut

    2026 Lampung-Jambi Nyambung, Proyek Tol Trans Sumatera Ini Dikebut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah ruas Tol Trans Sumatera tengah dibangun untuk menyambungkan Provinsi Lampung hingga Jambi. PT Hutama Karya (Persero) telah menargetkan Lampung hingga Jambi via Palembang bisa nyambung tol penuh secara bertahap pada 2025 hingga 2026 mendatang.

    Saat ini Hutama Karya Infrastruktur atau HKI yang anak perusahaan Hutama Karya tengah mengerjakan konstruksi Jalan Tol Betung – Jambi seksi IV (Interchange Tempino – Interchange Ness) sepanjang 18,49 Km. Tol ini merupakan kelanjutan dari Jalan Tol Betung – Jambi Seksi III (Bayung Lencir – Tempino) yang sudah diresmikan di era Presiden Joko Widodo beberapa waktu yang lalu.

    Ruas Tol Betung – Jambi ini merupakan bagian dari Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II yang akan menghubungkan Provinsi Sumatra Selatan dengan Provinsi Jambi. Sebagai bagian dari proyek strategis nasional, pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.

    “Pembangunan Tol Betung-Jambi ini akan menghadirkan akses baru masyarakat dari Sumatra Selatan ke Jambi,” ungkap Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya dalam keterangannya,

    Jalan tol Tempino – Interchange Ness direncanakan akan dilengkapi dengan rest area tipe A dan SPBU, untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna jalan. Ini merupakan bagian dari pembangunan rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di kawasan Pulau Sumatera.

    Foto: Jalan Tol Betung – Jambi seksi IV (Interchange Tempino – Interchange Ness) sepanjang 18,49 Km. (Dok: HK)
    Jalan Tol Betung – Jambi seksi IV (Interchange Tempino – Interchange Ness) sepanjang 18,49 Km. (Dok: HK)

    Pembangunan jalan tol ini menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Provinsi Jambi, mengingat ini adalah kali pertama Provinsi Jambi memiliki jalan tol. Jalan tol ini direncanakan akan menghubungkan Provinsi Jambi dengan Provinsi Sumatra Selatan. Sebelumnya, jalan tol Seksi 3 Bayung Lencir – Tempino sepanjang 34 km telah diresmikan dan beroperasi tanpa tarif.

    Jalan tol ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian daerah dan nasional, meningkatnya mobilitas barang dan jasa, biaya logistik dapat ditekan, dan akses ke berbagai wilayah menjadi lebih mudah. Hal ini kemudian dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hutama Karya berterima kasih atas dukungan dan pengertian dari seluruh lapisan masyarakat.

    Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.235 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 356 km dan 879 km ruas tol Operasi. Berikut daftarnya:

    Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km)
    Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km)
    Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan – Binjai (17 km)*
    Tol Pekanbaru – Dumai (132 km)
    Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km)
    Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Tanjung Pura (38 km)
    Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km)
    Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km)
    Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar (25 km)
    Tol Indralaya – Prabumulih (64 km)
    Tol Indrapura – Kisaran (48 km)
    Tol Indrapura – Tebing Tinggi – Seberlawan – Sinaksak (74 km)
    Tol Bayung Lencir – Tempino (34 km)

    (wur/wur)

  • Ribuan warga sambut pawai Jokowi, Luthfi-Yasin di Kabupaten Tegal

    Ribuan warga sambut pawai Jokowi, Luthfi-Yasin di Kabupaten Tegal

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Pilgub Jawa Tengah 2024

    Ribuan warga sambut pawai Jokowi, Luthfi-Yasin di Kabupaten Tegal
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 16 November 2024 – 19:36 WIB

    Elshinta.com – Pawai Presiden ke 7 Joko Widodo bersama Cagub Ahmad Luthfi serta Cawahub Taj Yasin Maimoen berlanjut di Kabupaten Tegal.

    Layaknya pada pawai sebelumnya di Purwokerto, kegiatan di jalanan Tegal itu benar-benar menyedot antusiasme warga. Dua pawai itu dilakukan di hari yang sama, Sabtu 16 November 2024 pagi dan siang hari.

    Pawai dimulai dari Warung Sate Cempe Lemu di Adiwerna atau di sekitar SPBU Adiwerna. Usai makan siang bersama, mereka berjalan kaki beberapa ratus meter sambil menyapa warga. Ada yang meminta jabat tangan hingga berswa foto.

    Setelah beberapa ratus meter menyapa warga dengan jalan kaki, Jokowi beserta Ahmad Luthfi dan Gus Yasin naik jeep terbuka.

    Pawai berjalan melintasi Polsek Talang hingga Pasar Pepedan Tegal. Di sepanjang jalan itu ketiganya membagi-bagikan kaus pada warga yang berada di sepanjang jalan.

    Ada anak-anak, tua muda, laki dan perempuan mendapatkan lemparan kaus tersebut. Jenis kaus yang dibagikan pun sama, ada 2 jenis warna hitam dan putih. Keduanya tentang siluet Ahmad Luthfi dan kaos bertuliskan keberhasilan Jokowi saat menjabat presiden.

    “Alhamdulillah, dapat kaus dari Pak Jokowi,” kata Rehan, warga Tegal.

    Warga lainnya, Marsela juga asal Tegal rela nunggu lama di sepanjang Jalan Adiwerna untuk melihat langsung Jokowi. Ia juga ingin mengetahui Ahmad Luthfi dan Taj Yasin secara langsung. “Pengen lihat Pak Jokowi dan Pak Luthfi,” katanya.

    Ragam kesenian tradisional juga ditampilkan untuk menyambut kedatangan Jokowi dan Cagub Ahmad Luthfi beserta Cawagub Taj Yasin Maimoen. Ada seni tari, musik, hingga ragam kreasi warga yang ditampilkan. Pawai itu usai sesaat sebelum hujan turun di Kabupaten Tegal. 

    Sumber : Elshinta.Com

  • Sopir Truk Heran Ditolak Isi Solar di SPBU, Padahal Ada Truk Lain yang Dilayani: Oh Harus Pakai Bos?

    Sopir Truk Heran Ditolak Isi Solar di SPBU, Padahal Ada Truk Lain yang Dilayani: Oh Harus Pakai Bos?

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial sopir bus ditolak petugas SPBU saat akan isi solar.

    Sopir bus itu pun curiga lantaran ada truk lain yang sedang dilayani.

    Soal masalah ini, pihak Pertamina pun angkat bicara.

    Diketahui, video ini pertama kali diunggah akun @andr*** pada Jumat (8/11/2024).

    Dalam video terlihat awalnya sopir truk merasa heran dengan petugas SPBU yang mengatakan solar habis, namun masih ada truk lain yang mengisi bahan bakar.

    Sopir truk kemudian bertanya kepada petugas SPBU kenapa truk lain masih bisa mengisi solar.

    Petugas SPBU kemudian mengatakan, solar tersebut milik atau kepunyaan bos.

    Jawaban petugas SPBU sontak membuat sopir truk menjadi kesal. 

    “Kok itu ngisi? Bos? Oh berarti harus pakai bos, kok gitu peraturannya Mas? POM Bensin Sengeti. Yen ndak pakai bos ndak diisi,” ujar sopir truk, melansir dari TribunJambi.

    Namun, tidak dijelaskan siapa bos yang dimaksud petugas SPBU, apakah pemilik truk lain atau pimpinan sebuah perusahaan yang sudah memesan solar.

    Dikutip dari Kompas.com, video viral tersebut terjadi di SPBU 24.363.34, Sengeti, Muaro Jambi, Provinsi Jambi. 

    Video truk ditolak mengisi solar karena bukan milik bos sudah ditayangkan sebanyak 33.700 kali hingga Jumat (15/11/2024).

    Terkait video beli solar harus pakai bos itu, Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Tjahyo Nikho Indrawan buka suara.

    Ia membenarkan, lokasi SPBU yang terekam di dalam video benar terjadi di SPBU 24.363.34 Muaro Jambi.

    Namun, ia membantah bahwa pembelian solar di wilayah tersebut harus menggunakan bos, seperti yang dikatakan sopir truk. 

    Menurut Tjahyo, peristiwa yang sebenarnya terjadi adalah salah komunikasi antara petugas SPBU yang bertugas sebagai operator dengan sopir truk. 

    Kata bos yang dimaksud petugas SPBU sebenarnya adalah truk operasional milik pengusaha SPBU itu sendiri.

    Sebelum sopir truk bertanya kenapa ia ditolak mengisi solar, petugas SPBU sudah memasang pengumuman bahwa solar habis.

    Pengumuman tersebut disampaikan karena stok solar di tangki SPBU sudah hampir habis sekitar + 1.400 liter. 

    “Namun masih ada yang antri dan mau beli. Yang sedang diisi itu truk operasional milik pengusaha SPBU. Jadi hanya salah komunikasi saja antara pelanggan dan operator,” ujar Tjahyo kepada Kompas.com, Kamis (14/11/2024). 

    “Nggak ada (kongkalikong antara petugas SPBU dengan pihak lain yang memesan solar). Gak ada itu,” tandasnya.

    Terkait video yang beredar di media sosial, Tjahyo mewakili Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan petugas SPBU.

    Pihaknya juga sudah menginstruksikan pihak SPBU supaya memberikan arahan terkait prosedur operasional dapat dilakukan dengan baik. 

    Ia menegaskan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus memastikan distribusi Energi untuk masyarakat tetap aman dan tidak mengalami kendala. 

    Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih tentang berbagai layanan dan produk Pertamina dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

    Sementara itu, sebelumnya juga viral pengendara mobil ditolak pegawai SPBU saat akan beli BBM subsidi.

    Salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos.

    Dalam video tersebut, perekam mempertanyakan alasan dirinya tidak bisa membeli BBM subsidi.

    Ia menjelaskan, sejatinya dia memiliki QR code yang terdapat pada mobil.

    Namun karena berganti pelat dari hitam menjadi putih, digit angka dan huruf yang tertera pun berbeda.

    Kemudian petugas SPBU menjelaskan bahwa pihaknya tak bisa mengisi BBM Pertalite jika nomor polisi berbeda dengan yang terdaftar di aplikasi.

    Atas viralnya video pemilik mobil tidak bisa membeli BBM subsidi karena mengganti pelat hitam menjadi putih, PT Pertamina akhirnya buka suara.

    Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, peristiwa ini terjadi di SPBU 4350717 Rest Area Km 429 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/9/2024) lalu, pukul 14.12 WIB.

    Brasto menuturkan, kejadian bermula ketika pemilik mobil Toyota Kijang pelat putih dengan nopol H 1255 ZO hendak membeli BBM yang bersubsidi.

    Pemilik mobil itu pun menunjukkan QR Code yang ia miliki.

    Kendati demikian, petugas menemukan identitas pelat hitam dengan nopol yang berbeda pada mobil dan QR Code.

    Dengan alasan tersebut, kata Brasto, petugas SPBU tidak dapat melayani pembeli BBM Subsidi.

    “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanannya,” ungkap Brasto, Minggu (8/9/2024), dikutip dari Kompas.com.

    “Namun yang dilakukan oleh petugas SPBU dimaksud dengan tidak melayani konsumen yang QR codenya berbeda dengan nopol kendaraannya sudah sesuai prosedur yang berlaku,” imbuhnya.

    Brasto menerangkan, pemilik mobil tersebut masih menggunakan QR code lama dengan pelat hitam.

    Selain itu, digit pelat nomor tersebut berbeda dengan pelat putih yang kemudian ia gunakan.

    Kendati demikian, setelah kejadian tersebut, pemilik mobil tersebut segera mendaftarkan nomor polisi baru yang berpelat putih.

    Menyikapi hal tersebut, Brasto mengucapkan terima kasih.

    Lantaran konsumen yang dimaksud telah mendaftarkan nopol pelat putihnya ke Subsidi Tepat MyPertamina.

    “Kami telah mengecek sistem Subsidi Tepat MyPertamina dan melihat pelat nopol putih H 1255 ZO telah didaftarkan setelah kejadian tersebut,” ujarnya.

    Brasto menerangkan, pemilik kendaraan bermotor yang mengganti pelat nomor atau Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dan berubah digit nomornya, maka QR code BBM subsidi harus disesuaikan atau diubah.

    Artinya, pemilik kendaraan wajib mendaftarkan ulang QR Code Subsidi Tepat MyPertamina sesuai dengan nopol terbarunya.

    Dia menjelaskan, pemilik kendaraan harus mendaftarkan nopol kendaraannya di subsiditepat.mypertamina.id dengan melengkapi data, dokumen, dan foto sesuai persyaratan.

    “Pada prinsipnya nopol QR code yang digunakan harus sama dengan nopol yang digunakan,” kata dia.

    Namun apabila pergantian TNKB tidak merubah digit nopolnya, maka QR code yang lama masih bisa digunakan kembali.

    “Penjelasan dan tutorial mengenai pendaftaran QR code untuk perubahan digit pelat nopol tersebut juga sudah banyak disampaikan dalam pemberitaan dan postingan media sosial sebelum-sebelumnya,” tandas Brasto.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Video: Bukan Rp 10 Ribu per Liter, Segini Harga Asli Perlalite

    Video: Bukan Rp 10 Ribu per Liter, Segini Harga Asli Perlalite

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia melakukan penyesuaian harga produk BBM-nya di SPBU, seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia yang menaikkan harga produk BBM non subsidi.

    Namun, BBM bersubsidi yang dijual oleh SPBU Pertamina yakni Solar subsidi dan Pertalite (RON 90) tidak mengalami penyesuaian harga.

  • Pertamina Patra Niaga tindak tegas SPBU curang di Yogyakarta

    Pertamina Patra Niaga tindak tegas SPBU curang di Yogyakarta

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga tindak tegas SPBU curang di Yogyakarta
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 14 November 2024 – 21:34 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang terbukti melanggar aturan. Hal tersebut dibuktikan dengan sanksi pada salah satu SPBU di wilayah Yogyakarta yang terbukti melakukan kecurangan. Temuan ini didapat pada sidak yang dilakukan Tim Pertamina Patra Niaga pada Selasa (12/11).

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyatakan bahwa Pertamina Patra Niaga tidak dapat mentolerir SPBU – SPBU yang melanggar ketentuan dan melakukan kecurangan dalam pelayanan kepada konsumen.

    “Di Yogyakarta ada 1 SPBU yang sudah kami kenakan sanksi penghentian operasi dan terus kami evaluasi sanksinya karena terbukti melakukan kecurangan, paralel ada 3 SPBU di wilayah Yogyakarta yang juga sedang dilakukan investigasi,” ujar Heppy.

    Heppy menambahkan pada sidak tersebut, tim Pertamina Patra Niaga didampingi oleh tim dari Direktorat Metrologi Kementrian Perdagangan atau Dinas setempat melakukan berbagai uji dan pemeriksaan seperti uji tera dan uji density untuk melihat kualitas dan kuantitas produk BBM telah sesuai dengan standar Pertamina Patra Niaga. 

    Upaya penertiban ini merupakan inisiasi Pertamina Patra Niaga dan menjadi bagian dari persiapan Satuan Tugas (Satgas) Nataru. Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi SPBU di seluruh wilayah. 

    “Sidak telah dilakukan di Yogyakarta dan akan diperluas ke seluruh wikayah di Indonesia khususnya yang berpotensi mengalami peningkatan kebutuhan pada Nataru nanti,” imbuhnya.

    Selama SPBU tersebut sedang diberikan sanksi atau investigasi, Pertamina Patra Niaga akan memaksimalkan agar SPBU pendukung di sekitar SPBU tersebut bisa mengcover kebutuhan BBM di lapangan. 

    “Apabila masyarakat menemukan bukti kecurangan atau keluhan terkait produk dan layanan, dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135,” pungkas Heppy seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Kamis (14/11).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Borong BBM Bersubsidi Pakai Cara Curang, Pasutri di Jombang Masuk Bui

    Borong BBM Bersubsidi Pakai Cara Curang, Pasutri di Jombang Masuk Bui

    Jombang (beritajatim.com) – Modus curang dilakukan oleh pasutri (pasangan suami istri) asal Desa Tanjung Gunung Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang. Dia memborong BBM bersubsidi menggunakan tangka mobil yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa.

    Walhasil, praktis curang pasutri tersebut diendus petugas. Keduanya pun diciduk petugas Polsek Jombang pada Selasa, 12 November 2024. Kedua pelaku adalah Husin Lubis (62) dan Sri Ratna Khoiriyah (54).

    “Pasutri ini kami tangkap saat memindahkan BBM jenis pertalite dari tangki mobil ke jeriken. Mereka usai membeli BBM di sebuah SPBU di kawasan kota,” kata Kapolsek Jombang AKP Soesilo, saat merilis kasus tersebut, Kamis (14/11/2024).

    Soesilo mengungkapkan bahwa modus curang pasutri tersebut sudah berlangsung lebih lima bulan. Yakni, membeli BBM sesuai ukuran tangki mobil, kemudian dipindahkan ke jerigen. Agar mendapatkan jumlah banyak, tangka mobil milik pelaku juga dimodifikasi. “Satu hari bisa tiga SPBU, mereka punya 3 barcode,” kata Soesilo.

    BBM jenis pertalite itu kemudian dipindahkan dari tangka ke jerigen menggunakan alat penyedot khusus. Setelah tangki kosong, mereka membeli BBM lagi ke SPBU lain, lalu dipindahkan lagi dengan cara yang sama.

    Atas perbuatannya, pasutri tersebut ditetapkan tersangka dan ditahan. Mereka dijerat pasal 55 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas. Mereka juga dijerat pasal alternatif, yakni pasal 40 angka 9 Undang-undang Nomor 6 tahun 2023 tentang penerapan Perpu nomor 2 tahun 2002 tentang cipta keja menjadi undang-undang. “Ancaman hukumannya 6 tahun penjara,” tegasnya.

    Sri Ratna mengakui apa yang dilakukannya Bersama sang suami. BBM bersubsidi yang mereka beli dengan cara nakal tersebut dijual kembali secara eceran. “Sehari kulakan BBM di tiga SPBU. Uang Rp1,2 hingga Rp1,5 juta,” kata Sri.

    BBM pertalite tersebut kemudian dijual lagi. Apalagi, pasutri ini di rumah memiliki usaha pom mini. Tentu saja, keuntungan keluarga ini pun berlipat, meski akhirnya mereka harus dibekuk aparat. [suf]

  • Bakal Ada SPBU bp Pertama di BSD City, Luasnya 3.000 Meter Persegi!

    Bakal Ada SPBU bp Pertama di BSD City, Luasnya 3.000 Meter Persegi!

    Jakarta

    Sinar Mas Land menjalin kerja sama dengan PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR) untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bp pertama di kawasan BSD City.

    Dengan total investasi lebih dari US$ 3 juta atau Rp 47,6 miliar (kurs Rp 15.869), SPBU bp ini akan menempati lahan seluas 3.000 m² di kawasan Commercial Business Park BSD Tahap II bagian barat, yang memiliki total area 11.000 m².

    Proses pembangunan SPBU baru ini sudah dimulai melalui peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Senin (11/11) lalu. Rencananya SPBU bp ini dapat beroperasi mulai Mei 2025.

    Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura menyampaikan kerja sama dengan Sinar Mas Land ini merupakan salah satu langkah strategis perusahaan untuk menjangkau lebih banyak pengendara di Indonesia.

    Sebab sejak pertama kali beroperasi di Indonesia pada 2018 hingga kini, jaringan distribusi bp telah mencapai 56 SPBU yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur.

    “Kerja sama ini bukan hanya meletakkan fondasi untuk sebuah stasiun pengisian bahan bakar dan memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas bagi konsumen saja, namun juga merupakan upaya yang memberikan dampak positif lebih luas bagi lingkungan sekitar dalam jangka panjang,” kata Vanda dalam keterangan resmi, Kamis (14/11/2024).

    Sementara itu, CEO Commercial BSD Sinar Mas Land Anna Budiman menyambut baik kehadiran SPBU bp di BSD City. Sebab menurutnya kehadiran stasiun pengisian BBM baru ini dapat semakin memperkaya fasilitas publik di kawasan tersebut.

    “Kehadiran SPBU bp memberikan beragam pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar berkualitas tinggi. Hal ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus mengembangkan BSD City sebagai kota mandiri dengan infrastruktur yang lengkap dan modern, serta menjadikannya sebagai destinasi yang ideal bagi masyarakat maupun pelaku bisnis,” terangnya.

    Sebagai tambahan informasi, SPBU bp di Barat BSD City ini nantinya dapat diakses melalui sejumlah ruas tol, yakni Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) Seksi 1A & 1B, Tol Jakarta-Merak (Tol Kebon Jeruk), Tol Serpong-Cinere, dan Tol Jakarta-Serpong yang terintegrasi dengan Tol Kunciran-Serpong, Tol Serbaraja, JORR 2, Tol Bandara Soekarno-Hatta, dan Tol Jagorawi.

    Selain itu, terdapat ruas jalan baru yang menghubungkan jalan utama Gading Serpong dengan jalan utama menuju Tol Serpong-Balaraja. Kawasan komersial ini juga dekat dengan EASTVARA Mall, West Village Business Park, serta perumahan-perumahan terbaru di BSD City, seperti Tanakayu, Eonna, dan Terravia.

    Dengan akses yang mudah, serta pengembangan kawasan residensial dan komersial yang terus dilakukan membuat SPBU baru bp ini diharapkan memiliki pangsa pasar yang stabil dan potensi pertumbuhan usaha yang tinggi.

    Saksikan juga video: Kondisi Terkini Usai Pesawat Latih Jatuh di BSD

    (fdl/fdl)