Tempat Fasum: SPBU

  • Pertamina Sidak Layanan SPBU Jelang Natal dan Tahun Baru – Page 3

    Pertamina Sidak Layanan SPBU Jelang Natal dan Tahun Baru – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Memasuki musim Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT Pertamina Patra Niaga melakukan inspeksi ke SPBU, guna memastikan pelayanan prima kepada konsumen dalam mendapatkan BBM.

    Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menjelaskan, inspeksi dilakukan menyeluruh. Mulai dari stok BBM, kualitas produk, aspek safety, standar pelayanan di SPBU, hingga kondisi fasilitas penunjang seperti toilet, musala, hingga layanan NFR (Non Fuel Retail).

    Selain memastikan SPBU menjalankan operasi sesuai prosedur, Mars Ega mengatakan, sidak ini juga merupakan bagian dari persiapan Pertamina Patra Niaga menyambut Nataru. 

    “Satgas Nataru kami pastikan seluruh aspek mulai dari ketersediaan stok, kualitas layanan, hingga safety dapat terpenuhi dengan baik. Meskipun demikian, inspeksi ini bagian dari rutinitas kami, tidak terbatas hanya pada periode Nataru,” ungkapnya, Sabtu (23/11/2024).

    Dalam setiap kegiatan tersebut, Pertamina Patra Niaga melakukan uji tera untuk memastikan akurasi dispenser BBM di SPBU sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu, pemeriksaan kualitas BBM juga dilakukan secara visual serta uji densitas guna menjamin kualitas dan kuantitas bahan bakar sebelum disalurkan ke konsumen.

    “Setelah melakukan pengecekan menggunakan bejana ukur yang telah ditera oleh Dinas Meteorologi dan dikalibrasi, hasilnya menunjukkan semuanya sudah baik dan sesuai standar. Hal ini menegaskan komitmen dan konsistensi Pertamina Patra Niaga dalam menjaga kualitas dan kuantitas bahan bakar,” imbuhnya.

    Selain memantau keandalan stok, kuantitas, dan kualitas BBM, Pertamina Patra Niaga juga fokus pada pemeliharaan fasilitas di SPBU. Untuk memastikan semuanya dalam kondisi optimal. 

    “Melalui program Retail Make Over yang mencakup perbaikan pada toilet, totem, dan musala di SPBU. Kami ingin meningkatkan kenyamanan konsumen saat berkunjung ke SPBU. Apalagi, selama libur Nataru nanti, fasilitas-fasilitas ini akan sering digunakan oleh pelanggan kami,” tuturnya. 

     

  • 4 Momok Ini Bakal Gerus Uang Warga RI di 2025, dari BPJS hingga PPN

    4 Momok Ini Bakal Gerus Uang Warga RI di 2025, dari BPJS hingga PPN

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun depan, masyarakat Indonesia diprediksi menghadapi tekanan ekonomi yang semakin besar. Beban biaya hidup akan meningkat seiring dengan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan tarif cukai minuman manis.

    Kondisi ini berpotensi memperburuk kemampuan menabung masyarakat, seperti yang terlihat dari data Bank Indonesia (BI), di mana survei konsumen menunjukkan proporsi tabungan terus mengalami penurunan.

    Pada Oktober 2024, proporsi tabungan berada di angka 15%. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yakni September dan Agustus 2024 yang masing-masing di angka 15,3% dan 15,7%.

    Berikut beberapa kenaikan biaya yang harus ditanggung masyarakat Indonesia tahun depan:

    Kenaikan PPN 12%

    Dikabarkan, pemerintah akan menaikkan PPN menjadi 12% mulai 1 Januari 2025. Kebijakan tersebut adalah mandat dari Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

    PPN 12% akan dikenakan terhadap seluruh barang dan jasa kecuali barang kebutuhan pokok, jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa pelayanan sosial, dan beberapa jenis jasa lainnya, diberikan fasilitas pembebasan PPN.

    Kenaikan PPN tentu saja dapat mendorong peningkatan beban terhadap masyarakat kelas menengah hingga bawah mengingat mereka harus membayar lebih mahal barang yang mereka beli mulai baju, pulsa, hingga makanan.

    Tarif BPJS Kesehatan Makin Mahal

    Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berpotensi naik pada 2025. Hal ini tertera dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Jaminan Kesehatan.

    Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menjelaskan, dalam Pasal 103B Ayat 8 mengatur bahwa penetapan iuran, manfaat, dan tarif pelayanan ditetapkan paling lambat 1 Juli 2025.

    “Anda baca di Perpres 59. Dievaluasi, lalu nanti di maksimum 1 Juli 2025. Nah, itu iurannya kemudian tarif dan manfaatnya akan ditetapkan,” kata Ghufron usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Pengawas dan Direktur Utama BPJS Kesehatan dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip Selasa (19/11/2024).

    Saat ini, Ghufron pun belum dapat memastikan apakah iuran peserta JKN akan naik atau tetap. Sebab, pihak yang berwenang untuk menetapkan hal tersebut bukan BPJS Kesehatan, tapi pemerintah.

    Namun, ia menegaskan bahwa BPJS Kesehatan ingin penetapan terkait iuran, manfaat, dan tarif pelayanan disesuaikan dengan berbagai pertimbangan, termasuk politik hingga kemampuan membayar.

    Ancaman kenaikan tarif BPJS Kesehatan dapat menambah beban masyarakat saat ini.

    Harga BBM Makin Melonjak

    Total anggaran subsidi energi yang telah disepakati kini menjadi sebesar Rp 203,4 triliun, dari rancangan awal sebesar Rp 204,5 triliun. Artinya ada penurunan anggaran subsidi energi Rp 1,1 triliun.

    Untuk subsidi jenis BBM tertentu dan LPG tabung 3 kg anggarannya turun Rp 600 miliar dari Rp 114,3 triliun menjadi Rp 113,7 triliun. Terdiri dari Subsidi jenis BBM tertentu yang anggarannya turun Rp 40 miliar dan subsidi LPG tabung 3 kg yang turun Rp 600 miliar.

    Sementara itu, khusus untuk subsidi listrik juga turun Rp 500 miliar, dari rancangan semula sebesar Rp 90,2 triliun menjadi hanya sebesar Rp 89,7 triliun.

    Kepala Centre of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra El Talattov menilai pemerintah harus berani mengubah skema pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari yang semula berbasis produk atau harga menjadi berbasis individu atau rumah tangga.

    Ia memastikan bahwa perubahan mekanisme ini tidak hanya dapat mengurangi kebocoran subsidi, tetapi juga memberikan ruang bagi SPBU, termasuk Pertamina dan pesaingnya untuk menawarkan harga BBM yang lebih kompetitif.

    Dengan demikian, masyarakat dapat memilih BBM berdasarkan kualitas dan harga yang wajar. Sementara mereka yang layak menerima subsidi akan mendapatkan potongan langsung dari harga jual.

    Minuman Manis Makin Mengikis Kantong

    Pemerintah berencana memberlakukan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) secara terbatas pada tahun 2025. Dia menyebut cukai ini akan diterapkan secara konservatif.

    Pemerintah menyebut pengenaan cukai terhadap MBDK dimaksudkan untuk mengendalikan konsumsi gula atau pemanis yang berlebihan. Industri akan didorong untuk mereformulasi produk MBDK yang rendah gula.

    Dalam dokumen Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025 pemerintah mengusulkan target penerimaan cukai sebesar Rp 244,2 triliun atau tumbuh 5,9%. Penerimaan itu akan bersumber salah satunya dari barang kena cukai baru, yakni MBDK.

    Hal ini mendorong jajanan pada minuman manis akan mengalami kenaikan.

    (luc/luc)

  • Pertamina Patra Niaga uji coba penggunaan Bioethanol E10

    Pertamina Patra Niaga uji coba penggunaan Bioethanol E10

    Berkolaborasi secara holistik dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan mobil merupakan langkah besar menghadirkan ekosistem biofuel di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga menguji coba penggunaan Bioethanol E10 dalam rangka percepatan pembangunan ekosistem bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel di Indonesia.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan uji coba Bioethanol E10 dilakukan di wilayah Surabaya, Jawa Timur, selama satu tahun ke depan.

    Uji coba bekerja sama dengan PT Toyota-Astra Motor (TAM) dan PT Serasi Autoraya (TRAC) melalui skema use case collaboration.

    Penandatanganan kerja samanya dilakukan saat Gaikindo Jakarta Auto Week 2024 di Tangerang, Banten, Jumat (22/11/2024).

    Riva mengatakan use case collaboration merupakan kolaborasi untuk mempelajari efektivitas bauran energi alternatif dari etanol dalam mereduksi emisi kendaraan bermotor dan mengevaluasi performa kendaraan dengan harapan mendukung pencapaian target pemerintah mengurangi emisi karbon.

    Kolaborasi tersebut, lanjutnya, menjadi bukti keseriusan industri otomotif untuk menciptakan ekosistem biofuel dalam proses transisi energi hijau di Indonesia.

    “Berkolaborasi secara holistik dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan mobil merupakan langkah besar untuk menghadirkan ekosistem biofuel di Indonesia. Kami percaya bahwa langkah ini tidak hanya akan mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendorong percepatan target net zero emission pada 2060, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, membuka peluang kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioetanol,” jelas Riva.

    Uji coba Bioethanol E10 dilakukan pada 50 unit kendaraan berjenis Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya dan Agya, yang dikelola layanan sewa kendaraan TRAC.

    Dengan memanfaatkan teknologi fleet management system (FMS), kendaraan dipantau kondisi dan perilaku mengemudi secara real time, sehingga efektivitas penggunaan E10 dapat dipelajari melalui data fuel consumption, driving behavior dan engine condition.

    Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso menjelaskan untuk kebutuhan use case tersebut, tangki Bioethanol E10 akan ditempatkan pada pool kendaraan TRAC di Wonosari, Surabaya.

    “Supply point Bioethanol E10 ini dari Fuel Terminal Surabaya dikirim ke lokasi pool TRSC yang sudah disiapkan tangki BBM di sana, sehingga pengisian BBM E10 ini bukan dilakukan di SPBU tetapi di lakukan di pool tersebut,” ungkapnya.

    Vice President Director TAM Henry Tanoto menyampaikan Toyota mempelajari penggunaan bioetanol dengan melakukan pengambilan sampel data seperti dyno test, carbon deposit quantity dan uji emisi.

    “Usaha mencapai netralitas karbon tidak dapat dilakukan sendiri, tapi butuh kerja sama dengan key stakeholder. Kolaborasi kali ini dengan Pertamina Patra Niaga serta SERA, kami lakukan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternatif yaitu Bioethanol E10 dalam mobilitas sehari-hari customer Indonesia khususnya di Jawa Timur,” terang Henry.

    Sementara, Presiden Direktur TRAC Mohammad Farauk menyampaikan kebutuhan penyediaan bahan bakar yang dapat mengurangi emisi karbon.

    “Kami selalu berkomitmen menjalankan bisnis transportasi yang ramah lingkungan. Kolaborasi ini merupakan salah satu wujud nyata usaha TRAC dalam menekan emisi karbon dengan uji coba pemanfaatan sumber energi yang lebih bersih. Harapannya, inisiatif ini dapat membantu kami dalam menyediakan transportasi yang lebih hijau serta untuk mencapai tujuan sustainability perusahaan,” ungkapnya.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pertamina Patra Niaga inspeksi ke SPBU pastikan pelayanan prima

    Pertamina Patra Niaga inspeksi ke SPBU pastikan pelayanan prima

    inspeksi ini juga merupakan bagian dari persiapan Pertamina Patra Niaga menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa inspeksi ke SPBU dilakukan secara menyeluruh agar memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di seluruh wilayah operasi di Indonesia.

    Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menjelaskan inspeksi menyeluruh mulai dari stok BBM, kualitas produk, aspek keselamatan, standar pelayanan di SPBU hingga kondisi fasilitas penunjang seperti toilet, mushala hingga layanan non fuel retail.

    “Selain memastikan SPBU menjalankan operasi sesuai prosedur, inspeksi ini juga merupakan bagian dari persiapan Pertamina Patra Niaga menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, yang mana satgas kami akan pastikan seluruh aspek mulai dari ketersediaan stok, kualitas layanan, hingga safety dapat terpenuhi dengan baik. Meskipun demikian, inspeksi ini bagian dari rutinitas kami, tidak terbatas hanya pada periode Natal dan Tahun Baru,” jelas Mars Ega.

    Dalam setiap kegiatan tersebut, Pertamina Patra Niaga melakukan uji tera untuk memastikan akurasi dispenser BBM di SPBU sudah sesuai dengan standar yang berlaku.

    Selain itu, pemeriksaan kualitas BBM juga dilakukan secara visual serta uji densitas guna menjamin kualitas dan kuantitas bahan bakar sebelum disalurkan ke konsumen.

    “Setelah melakukan pengecekan menggunakan bejana ukur yang telah ditera oleh Dinas Meteorologi dan dikalibrasi, hasilnya menunjukkan semuanya sudah baik dan sesuai standar. Hal ini menegaskan komitmen dan konsistensi Pertamina Patra Niaga dalam menjaga kualitas dan kuantitas bahan bakar,” tambahnya.

    Selain memantau keandalan stok, kuantitas dan kualitas bahan bakar, Pertamina Patra Niaga juga fokus pada pemeliharaan fasilitas di SPBU untuk memastikan semuanya dalam kondisi optimal.

    Upaya itu dilakukan untuk memenuhi ekspektasi pelanggan terhadap standar layanan yang unggul.

    “Melalui program Retail Make Over yang mencakup perbaikan pada toilet, totem, dan musala di SPBU, kami ingin meningkatkan kenyamanan konsumen saat berkunjung ke SPBU. Apalagi, selama libur Natal dan Tahun Baru nanti, fasilitas-fasilitas ini akan sering digunakan oleh pelanggan,” sebut Mars Ega.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Cek Penyaluran BBM dan LPG

    Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Cek Penyaluran BBM dan LPG

    Jakarta: Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melakukan pengecekan ke sejumlah lembaga penyalur BBM dan LPG yakni Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), serta Agen PSO & NPSO dan Pangkalan LPG PSO jelang periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
     
    Sejak Rabu, 20 November 2024, pengecekan telah dilakukan di 56 SPBU, 23 SPBE, 39 Agen LPG PSO & NPSO, dan 41 Pangkalan PSO yang tersebar di enam area pemasaran ritel (Sales Area Retail) Regional JBB di tiga provinsi wilayah operasional Regional JBB yang meliputi Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
     
    Area Manager Communication, Relations & CSR Regional JBB PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan mengatakan, pengecekan untuk memastikan penyaluran BBM dan LPG di wilayah regional JBB dilakukan secara tepat dalam aspek kuantitas dan kualitas, serta memastikan keandalan fasilitas, stok dan distribusi BBM dan LPG menjelang akhir tahun.
    “Pertamina Patra Niaga terus meningkatkan intensitas pengecekan di sejumlah titik. Pengecekan yang dilakukan diantaranya terkait ketahanan stok, kuantitas dan kualitas, distribusi pasokan, hingga fasilitas-fasilitas penunjang di SPBU, SPBE, serta agen dan pangkalan LPG,” ujar Eko dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 22 November 2024.
     
    Ia mengungkapkan, pengecekan di lembaga penyalur BBM dan LPG merupakan agenda yang rutin di enam Sales Area (SA) Retail Regional JBB yang terdiri dari SA Banten, Jabode, Karawang, Sukabumi, Bandung, dan Cirebon. Namun, pengecekan intensif pada saat ini juga bertujuan untuk mendukung kesiapan penyaluran BBM dan LPG pada periode Nataru.
     

     
    Adapun kegiatan pengecekan di lembaga penyalur ini meliputi pengecekan kualitas dan kuantitas BBM yang dijual di SPBU sesuai dengan standar mulai dari warna hingga pengecekan kandungan air dalam tangki pendam, selanjutnya dilakukan pemeriksaan sertifikat tera dan akurasi takaran dispenser serta kondisi instalasi dan jaringan teknis. 
     
    Sementara itu, pengecekan di SPBE dilakukan dengan pengecekan timbangan tabung gas dan untuk pangkalan, pengecekan dilakukan dengan memeriksa stok, penjualan, serta penggunaan Merchant Apps Pangkalan (MAP). Selain itu, pengecekan juga dilakukan dengan memastikan fasilitas pendukung di lembaga penyalur dan implementasi aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) berjalan dengan baik. Seluruh rangkaian pengecekan di lembaga penyalur ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik  bagi konsumen. 
     
    “Berdasarkan pengecekan yang telah dilaksanakan dua hari ini, lembaga penyalur BBM dan LPG di wilayah Regional JBB sudah sesuai dengan ketentuan sehingga sudah siap untuk menyambut periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Kami juga akan melakukan pengecekan hingga periode Satgas Nataru mendatang,” jelas Eko.
     
    Selain melakukan pengecekan di lembaga penyalur, pihaknya juga terus meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait agar operasional dapat terus berjalan dengan lancar serta yang mengamankan pelaksanaan Satgas Nataru 2024-2025. 
     
    Selain itu, pihaknya terus meningkatkan kepatuhan administrasi lembaga penyalur, termasuk menjaga ketahanan stok dan memastikan seluruh fasilitas dalam kondisi prima. Khusus untuk produk LPG, pihaknya juga memastikan produk yang dijual pangkalan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
     
    “Apabila masyarakat menemukan pelanggaran atau penyelewengan terkait produk dan layanan  dapat dilaporkan melalui Pertamina Call Center (PCC) 135. Selain itu, bagi masyarakat dan pelanggan setia Pertamina yang membutuhkan informasi terkait produk Pertamina dan layanan lainnya dapat mengakses web dan aplikasi MyPertamina,” tutup Eko.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Jelang libur Nataru, 128 SPBU Jateng & DIY disidak uji tera

    Jelang libur Nataru, 128 SPBU Jateng & DIY disidak uji tera

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Jelang libur Nataru, 128 SPBU Jateng & DIY disidak uji tera
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 22 November 2024 – 21:58 WIB

    Elshinta.com – Persiapan keamanan energi jelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa SPBU di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk melakukan pengecekan uji tera. Uji tera atau pengujian alat ukur pada SPBU ini dilakukan pada Rabu (20/11) dan Kamis (21/11).

    Executive General Manager PT Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Aribawa mengungkapkan kalau uji tera yang dilakukan ini sebagai lanjutan dari sidak yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga JBT pekan lalu. Sidak ini dilakukan untuk benar-benar memastikan kesiapan SPBU dalam rangka melayani pelanggan termasuk saat momen libur nataru.

    “Pada Hari Rabu (20/11) kami melakukan sidak di 128 SPBU di Jateng dan DIY. Dari hasil sidak ini dapat kami pastikan bahwa SPBU memiliki takaran tera yang pas sesuai ketentuan dan dalam kondisi prima untuk melayani masyarakat,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (22/11)…

    Pengujian tera ini, menurut Aribawa dilakukan untuk memastikan sarana dan fasilitas di SPBU Provinsi Jateng dan DIY dalam kondisi siap menyambut masyarakat yang melakukan plesir pada momen libur nataru.

    “Libur nataru menjadi momen masyarakat untuk melakukan berpergian liburan, dan biasanya momen ini juga berbarengan dengan libur sekolah. Kami bersiap menyambut pelanggan yang berpergian liburan dengan menyiapkan SPBU agar prima ketika menyambut masyarakat membeli BBM. Pengujian tera yang dilakukan diharapakan dapat memastikan takaran SPBU saat melayani masyarakat pas dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan,” tuturnya.

    Dalam sidak yang dilakukan, Pertamina Patra Niaga Regional JBT juga memerhatikan kepatuhan operasional dan pelayanan yang baik bagi konsumen. Sebelumnya, dalam sidak baik dilakukan bersama Metrologi atau yang dijalankan oleh tim Pertamina Patra Niaga JBT sendiri ditemukan 4 SPBU di Provinsi Yogyakarta yang dilakukan pembinaan.

    SPBU yang dilakukan pembinaan adalah SPBU 44.555.08 Jalan Kaliurang Km 9, SPBU 44.552.10 Janti, SPBU 44.552.15 Tugu, dan SPBU 44.552.09 Kentungan. Konsumen yang ingin membeli BBM agar dapat membeli dari SPBU terdekat.

    Pembinaan yang dilakukan adalah penutupan SPBU hingga waktu yang belum ditentukan. Pertamina Patra Niaga JBT  sedang melakukan koordinasi untuk pengelolaan operasional SPBU tersebut kedepannya agar dapat melayani konsumen dengan baik sesuai standar yang berlaku.

    “Pembinaan terhadap keempat SPBU tersebut dilakukan karena keempat SPBU itu ditutup karena terdapat temuan terhadap peralatan yang tidak sesuai standar khurusnya pada alat ukur atau tera takaran BBM. Ini menjadi bentuk komitmen kami bahwa SPBU yang tidak menjalankan operasional sesuai dengan prosedur, maka akan dilakukan pembinaan,” tutupnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Jelang Nataru, Pertamina sidak sejumlah SPBU di Padang

    Jelang Nataru, Pertamina sidak sejumlah SPBU di Padang

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    Jelang Nataru, Pertamina sidak sejumlah SPBU di Padang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 22 November 2024 – 15:56 WIB

    Elshinta.com – Sales Area Retail (SAR) Sumbar PT Pertamina Patra Niaga melalukan inspeksi mendadak (sidak) kualitas dan kuantitas di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Padang, Sumatera Barat (Sumbar). 

    Sales Area Manager (SAM) Pertamina Patra Niaga Sumbar Narotama Aulia Fazri mengatakan, peninjauan dalam rangka persiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 serta implementasi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BPH Migas dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terkait pengawasan BBM. 

    Kegiatan ini SAR Sumbar PT Pertamina Patra Niaga  bersama dengan Komite BPH Migas Abdul Halim, Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat, Herry Martinus, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Novrial, serta Region Manager Retail Sales Sumbagut, Tiara Thesaufi Harisoesyanto. 

    Narotama mengatakan peninjauan ini sebenarnya rutin dilakukan, untuk memastikan operasional di lembaga penyalur berjalan dengan lancar diantaranya fasilitas-fasilitas penunjang di SPBU.

    “Hal ini adalah kegiatan rutin kita lakukan, untuk mengecek kualitas dan kuantitas BBM yang dijual di SPBU semuanya sesuai dengan sertifikasi, tujuannya adalah memberikan pelayanan terbaik  bagi konsumen, selain itu aspek HSSE kami cek rutin juga untuk mengantisipasi jika hal-hal yang tidak diharapkan terjadi,” ucapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Jumat (22/11).

    Pengecekan juga dilakukan guna mendukung kesiapan penyaluran energi pada masa Natal dan Tahun Baru 2025, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut kembali perlu memastikan operasional di lembaga penyalur berjalan dengan lancar diantaranya fasilitas-fasilitas penunjang di SPBU.

    “Sidak ini merupakan bagian dari Satgas Nataru 2024, untuk memastikan kesiapan SPBU dalam melayani kebutuhan BBM masyarakat menjelang Natal dan tahun baru 2024/2025,” terangnya.

    Sementara itu, Region Manager Retail Sales Sumbagut, Tiara Thesaufi Harisoesyanto, mengatakan selain melakukan sidak dan koordinasi bersama lembaga-lembaga penyalur Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, komunikasi intens dijalin pula untuk meningkatkan sinergitas antara Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bersama stakeholder terkait diantaranya Aparat Penegak Hukum (APH) khususnya kepolisian yang akan bertugas mengamankan pelaksanaan Nataru 2024-2025.

    “Jika masyarakat menemukan pelanggaran, bukti kecurangan atau keluhan terkait produk dan layanan maka dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135,” imbuhnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Jelang Libur Nataru, Pertamina JBB Cek Distribusi BBM dan LPG di Jawa Barat – Page 3

    Jelang Libur Nataru, Pertamina JBB Cek Distribusi BBM dan LPG di Jawa Barat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pertamina Patra Niaga Regional Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melakukan pengecekan ke sejumlah Lembaga Penyalur BBM dan LPG jelang libur Nataru.

    Pengecekan dilakukan ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), serta Agen PSO & NPSO dan Pangkalan LPG PSO secara serentak sejak Rabu (20/11/2024) menjelang  periode Nataru (Natal 2024 dan Tahun Baru 2025).

    Pengecekan yang telah dilakukan hingga Kamis (21/11) telah dilaksanakan di 56 SPBU, 23 SPBE, 39 Agen LPG PSO & NPSO, dan 41 Pangkalan PSO yang tersebar di 6 area pemasaran ritel (Sales Area Retail) Regional JBB di 3 Provinsi wilayah operasional Regional JBB yang meliputi Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. 

    Area Manager Communication, Relations & CSR Regional JBB PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan menjelaskan pengecekan di lembaga penyalur BBM dan LPG ini juga dilakukan sebagai langkah untuk memastikan penyaluran BBM dan LPG aman dan terkendali.

    “Pertamina Patra Niaga terus meningkatkan intensitas pengecekan di sejumlah titik lembaga penyalur untuk memastikan kehandalan operasional penyaluran BBM dan LPG kepada konsumen. Pengecekan yang dilakukan di antaranya terkait ketahanan stok, kuantitas dan kualitas, distribusi pasokan, hingga fasilitas-fasilitas penunjang di SPBU, SPBE, serta agen dan pangkalan LPG,” kata Eko, Jumat (22/11/2024).

    Agenda Rutin

    Pihaknya juga menambahkan bahwa pengecekan di Lembaga Penyalur BBM dan LPG merupakan agenda yang rutin dilakukan oleh masing-masing Sales Branch Manager di 6 Sales Area (SA) Retail Regional JBB yang terdiri dari SA Banten, Jabode, Karawang, Sukabumi, Bandung, dan Cirebon.

    “Pengecekan di lembaga penyalur BBM dan LPG seperti SPBU, SPBE, serta Agen dan Pangkalan LPG merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga Regional JBB di seluruh Sales Area Retail. Namun, pengecekan yang dijalankan secara intensif pada saat ini juga bertujuan untuk mendukung kesiapan penyaluran BBM dan LPG pada periode Natal dan Tahun Baru 2025,” ujarnya.

    Adapun kegiatan pengecekan di lembaga penyalur ini meliputi pengecekan kualitas dan kuantitas BBM yang dijual di SPBU sesuai dengan standar mulai dari warna hingga pengecekan kandungan air dalam tangki pendam, selanjutnya dilakukan pemeriksaan sertifikat tera dan akurasi takaran dispenser serta kondisi instalasi dan jaringan teknis.

     

  • Pertamina Patra Niaga lakukan uji tera di SPBU Lampung

    Pertamina Patra Niaga lakukan uji tera di SPBU Lampung

    Selain uji tera, dilakukan juga pengecekan kualitas BBM secara visual dan uji density

    Bandarlampung (ANTARA) – Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melakukan uji tera bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU di wilayah Lampung, guna meningkatkan pengawasan dan memastikan kualitas BBM.

    “Selain uji tera, dilakukan juga pengecekan kualitas BBM secara visual dan uji density. Tujuan kegiatan ini untuk memastikan serta menjamin kuantintas dan kualitas BBM terbaik di SPBU sesuai dengan ketentuan (on-spec secara takaran dan properties BBM) hingga tersalurkan kepada konsumen akhir,” ujar Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Wilayah Lampung, Bima Kusuma Aji, dalam keterangannya di Bandarlampung, Jumat.

    Ia menyebutkan uji tera dilakukan dengan menggunakan bejana ukuran dan dilakukan langsung oleh manager dan pengawas SPBU serta tim Sales Area Lampung, sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan dalam pelaksanaan uji tera tersebut.

    “Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh konsumen,” jelasnya.

    Sementara Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopan Sopian Atik, menjelaskan pengawasan dan uji tera ini selalu rutin kita laksanakan khususnya wilayah Lampung agar penyaluran kepada masyarakat baik secara kualitas maupun kuantitas tetap terjaga.

    “Dari hasil peninjauan di beberapa SPBU, alhamdulillah semua hasil masih dalam batas kewajaran sehingga tidak merugikan baik bagi pihak pengelola atau pemilik SPBU maupun untuk masyarakat atau konsumen,” ungkapnya.

    Sopian juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera mendaftar kendaraan roda empat di Subsidi Tepat Pertalite agar penyaluran BBM Subsidi tepat sasaran dan kami mengingatkan masyarakat untuk tidak menyalahgunakan QR Code.

    Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan juga menjelaskan bahwa uji tera dilakukan untuk memastikan takaran yang keluar dari dispenser sesuai dengan jumlah yang dibeli, sedangkan uji density adalah uji untuk mengetahui kualitas BBM dilihat dari tingkat kerapatan massa BBM sesuai dengan standar produk BBM Pertamina.

    “Kegiatan ini dilakukan memberi rasa percaya dan nyaman kepada masyarakat dalam bertransaksi BBM di SPBU Pertamina,” pungkas Nikho.

    Pertamina Patra Niaga memiliki beberapa standar operasional prosedur (SOP) untuk menjaga kualitas dan kuantitas produk BBM yang dijual di seluruh SPBU agar produk diterima oleh konsumen dengan kualitas yang sama.

    Salah satu SOP untuk menjaga kuantitas adalah setiap pompa dispenser SPBU wajib dilakukan tera ulang alat ukur di pompa dispenser SPBU yang dilakukan oleh Unit Metrologi Disperindag (Dinas Perdagangan) secara berkala agar hak konsumen terlindungi dan memperoleh jumlah liter BBM sesuai dengan yang dibayar.

    “Pertamina Patra Niaga pun mengimbau jika masyarakat menemukan bukti kecurangan atau keluhan terkait produk dan layanan maka dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135,” tutup Nikho.

    Pewarta: Agus Wira Sukarta
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pertamina Cek Penyaluran BBM dan LPG Jelang Nataru, Ini Hasilnya

    Pertamina Cek Penyaluran BBM dan LPG Jelang Nataru, Ini Hasilnya

    Jakarta

    T Pertamina Patra Niaga melakukan pengecekan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan LPG menjelang periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Pengecekan khususnya dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga Regional Regional Jawa Bagian Barat (JBB).

    Adapun Lembaga Penyalur BBM dan LPG yang dilakukan pengecekan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), serta Agen PSO & NPSO dan Pangkalan LPG PSO.

    Tak hanya itu Pertamina juga melakukan pengecekan di 56 SPBU, 23 SPBE, 39 Agen LPG PSO & NPSO, dan 41 Pangkalan PSO yang tersebar di 6 area pemasaran ritel (Sales Area Retail) Regional JBB di 3 Provinsi wilayah operasional Regional JBB yang meliputi Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Regional JBB PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan menjelaskan bahwa selain untuk memastikan pengawasan dalam pelayanan di lembaga penyalur, pengecekan di lembaga penyalur BBM dan LPG.

    “Pertamina Patra Niaga terus meningkatkan intensitas pengecekan di sejumlah titik lembaga penyalur untuk memastikan kehandalan operasional penyaluran BBM dan LPG kepada konsumen. Pengecekan yang dilakukan di antaranya terkait ketahanan stok, kuantitas dan kualitas, distribusi pasokan, hingga fasilitas-fasilitas penunjang di SPBU, SPBE, serta agen dan pangkalan LPG,” papar Eko, dalam keterangannya, Jumat (22/11/2024).

    Hal ini juga dilakukan sebagai langkah untuk memastikan penyaluran BBM dan LPG di wilayah regional JBB dilakukan secara tepat dalam aspek QQ (Quantity & Quality) atau kuantitas dan kualitas, serta memastikan keandalan fasilitas, stok dan distribusi BBM dan LPG sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen menjelang akhir tahun.

    Pihaknya juga menambahkan bahwa pengecekan di Lembaga Penyalur BBM dan LPG merupakan agenda yang rutin dilakukan oleh masing-masing Sales Branch Manager di 6 Sales Area (SA) Retail Regional JBB yang terdiri dari SA Banten, Jabode, Karawang, Sukabumi, Bandung, dan Cirebon.

    “Pengecekan di lembaga penyalur BBM dan LPG seperti SPBU, SPBE, serta Agen dan Pangkalan LPG merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga Regional JBB di seluruh Sales Area Retail. Namun, pengecekan yang dijalankan secara intensif pada saat ini juga bertujuan untuk mendukung kesiapan penyaluran BBM dan LPG pada periode Natal dan Tahun Baru 2025,” tambahnya.

    Adapun kegiatan pengecekan di lembaga penyalur ini meliputi pengecekan kualitas dan kuantitas BBM yang dijual di SPBU sesuai dengan standar mulai dari warna hingga pengecekan kandungan air dalam tangki pendam, selanjutnya dilakukan pemeriksaan sertifikat tera dan akurasi takaran dispenser serta kondisi instalasi dan jaringan teknis.

    Sementara itu, pengecekan di SPBE dilakukan dengan pengecekan timbangan tabung gas dan untuk pangkalan, pengecekan dilakukan dengan memeriksa stok, penjualan, serta penggunaan Merchant Apps Pangkalan (MAP).

    Selain itu, pengecekan juga dilakukan dengan memastikan fasilitas pendukung di lembaga penyalur dan implementasi aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment)berjalan dengan baik. Seluruh rangkaian pengecekan di lembaga penyalur ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen.

    “Berdasarkan pengecekan yang telah dilaksanakan 2 hari ini, lembaga penyalur BBM dan LPG di wilayah Regional JBB sudah sesuai dengan ketentuan sehingga sudah siap untuk menyambut periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Kami juga akan melakukan pengecekan hingga periode Satgas Nataru mendatang,” jelas Eko.

    Selain melakukan pengecekan di lembaga penyalur, pihaknya juga terus meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait agar operasional dapat terus berjalan dengan lancar serta yang mengamankan pelaksanaan Satgas Nataru 2024-2025.

    Pihaknya terus meningkatkan kepatuhan administrasi lembaga penyalur, termasuk menjaga ketahanan stok dan memastikan seluruh fasilitas dalam kondisi prima. Khusus untuk produk LPG, pihaknya juga memastikan produk yang dijual pangkalan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

    “Apabila masyarakat menemukan pelanggaran atau penyelewengan terkait produk dan layanan dapat dilaporkan melalui Pertamina Call Center (PCC) 135. Selain itu, bagi masyarakat dan pelanggan setia Pertamina yang membutuhkan informasi terkait produk Pertamina dan layanan lainnya dapat mengakses web dan aplikasi MyPertamina,” tutup Eko.

    (ada/fdl)