Tempat Fasum: SPBU

  • Gelapkan 16 Ribu Liter BBM Bersubsidi, Mandor SPBU di Kediri Dipolisikan

    Gelapkan 16 Ribu Liter BBM Bersubsidi, Mandor SPBU di Kediri Dipolisikan

    Kediri (beritajatim.com) – Diduga menggelapkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, DC, oknum karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri dilaporkan ke polisi. Akibat perbuatan terlapor, pihak SPBU harus kehilangan 16.000 liter pertalite atau setara Rp226.202.578.

    Kepala Administrasi SPBU Pelem Jepi Nurul Aini melalui penasihat hukumnya Eko Budiono mengatakan, kasus penggelapan tersebut bermula pada 18 November 2024, kliennya (pelapor) melakukan pengecekan laporan teller. Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan selisih atau kehilangan delivery order (DO) pertalite sebesar 16.000 liter.

    Setelah ditanyakan kepada terlapor, BBM bersubsidi tersebut telah dijual ke SPBU Desa Katang, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri dengan harga lebih murah.

    “Modus operandinya, terlapor sebagai mandor di SPBU Pelem telah menjual BBM bersubsidi jenis pertalite sebesar 16.000 liter ke SPBU Katang dengan harga lebih murah,” terang Eko Budiono, pada Sabtu (30/11/2024).

    Tak hanya oknum mandor SPBU Pelem, menurut Eko Budiono, penjualan belasan ribu liter BBM bersubsidi ini diduga melibatkan oknum karyawan Pertamina. Terlapor disinyalir bekerjasama dengan sopir truk tangki yang membawa pertalite pesanan tersebut.

    “Seharusnya Pertamina bergerak, karena ini barang subsidi. Di dalam barang subsidi itu ada uang negara,” kecam Eko Budiono.

    Dalam mejalankan aksinya, terlapor membawa nota DO tersebut, sehingga tidak masuk ke bagian administrasi SPBU Pelem. Padahal, DO tersebut sudah dibayarkan luas ke Pertamina, sehingga SPBU Pelem rugi Rp226.202.578.

    “Menurut pelapor, pertalite itu dijual dengan harga murah. Terlapor menerima uang sekitar Rp120-an juta dari penjualan itu,” imbuh Eko Budiono.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzi Pratama mengakui telah menerima laporan tersebut. Pihaknya tengah menyelidikinya.

    “Laporan sudah diterima oleh Polres Kediri dan akan ditindaklanjuti,” ungkap AKP Fauzi. [nm/ian]

  • BBM Pertamax Dikeluhkan Bermasalah, Ini Hasil Pemeriksaan ITB dan Lemigas – Page 3

    BBM Pertamax Dikeluhkan Bermasalah, Ini Hasil Pemeriksaan ITB dan Lemigas – Page 3

    Investigasi Kerusakan Mesin Kendaraan Terkait Penggunaan Pertamax

    PT Pertamina Patra Niaga, yang merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), tengah melakukan investigasi menyusul laporan mengenai kerusakan mesin pada sejumlah kendaraan. Kerusakan ini diduga disebabkan oleh penggunaan bahan bakar Pertamax di area Cibinong, Jawa Barat.

    Langkah-langkah Investigasi yang Ditempuh

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa proses investigasi mencakup berbagai tahap. Pengecekan kualitas Pertamax dilakukan di Terminal BBM serta di berbagai SPBU. Selain itu, tim juga melakukan pemeriksaan di bengkel-bengkel yang ada di wilayah Cibinong.

    Kerja Sama dengan Lembaga Penelitian

    Pertamina Patra Niaga tidak hanya berkoordinasi dengan bengkel, tetapi juga menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LAPI) dari ITB. Hal ini bertujuan untuk memastikan hasil investigasi yang lebih akurat dan terpercaya.

    Proses Pengujian dan Koordinasi yang Berkelanjutan

    “Investigasi kualitas produk masih berlangsung sejak hari Jumat lalu. Kami terus berkoordinasi dengan pihak bengkel dan LAPI ITB. Sampel produk juga telah kami kirimkan ke Lemigas untuk pengujian laboratorium lebih lanjut,” ungkap Heppy Wulansari dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 25 November.

    Dengan langkah-langkah ini, PT Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk memastikan kualitas produk yang aman dan dapat diandalkan bagi konsumen.

  • Viral Mobil Diduga Rusak usai Isi Pertamax, Begini Penjelasan Ahli

    Viral Mobil Diduga Rusak usai Isi Pertamax, Begini Penjelasan Ahli

    Jakarta: Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri memastikan kandungan di dalam BBM jenis Pertamax bukan penyebab rusaknya mesin kendaraan. Hal ini menanggapi video yang menyebut kendaraan mengalami kerusakan mesin diduga akibat penggunaan Pertamax di wilayah Cibinong, Jawa Barat.
     
    Saat mobil tersebut dibawa ke bengkel, proses untuk mengetahui penyebab kerusakan fuel pump dilakukan dengan melepas pompa bahan bakar serta dikuras tangkinya sehingga ditemukan endapan di dalam bahan bakarnya. Tri menyatakan, endapan ini menjadi penyebab mobil kehilangan tenaga karena menyumbat filter sebelum bahan bakar masuk ke dalam pompa.
     
    “Hal ini menyebabkan suplai bahan bakar ke mesin tidak mencukupi,” tutur dia kepada wartawan, Jumat, 29 November 2024.
    Tri melalui tim LAPI ITB pun mencari tahu apa sebenarnya endapan tersebut dengan membawa sampel endapan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan melalui metode EDS (Energy-Dispersive X-ray Spectroscopy). Hasilnya, endapan berhasil diidentifikasi unsur-unsur pembentuknya. 
     
    Selanjutnya, hasil EDS dibandingkan dengan hasil analisis Fisika Kimia yang dilakukan oleh tim Lemigas terhadap bahan bakar Pertamax dari beberapa SPBU yang diperkirakan menjadi sumber Pertamax bermasalah.
     
    “Ternyata senyawa pembentuk endapan tersebut tidak ditemukan dalam bahan bakar yang dianalisis (Pertamax),” ungkap Tri.
     

     
    Dari hasil penelitian tersebut akhirnya dicurigai pada material antikorosi yang biasa dipakai sebagai pelapis tangki bahan bakar berbahan logam. Mengingat pelapis tersebut biasanya terbuat dari paduan unsur yang terdeteksi pada analisis EDS, namun masih perlu penelitian untuk memastikan dari mana asal usul unsur-unsur pembentuk endapan tersebut.
     
    Menurut dia, jika endapan tersebut berhubungan dengan material tahan korosi pelapis tangki, maka para pemilik kendaraan yang tangki bahan bakarnya terbuat dari resin boleh merasa aman untuk tetap mengkonsumsi bahan bakar Pertamax karena tidak akan ada fenomena munculnya endapan, mengingat tidak diperlukannya pelapisan tersebut.
     
    “Kami masih mencari akar masalah kasus ini untuk bisa  dilakukan mitigasi. Supaya tidak terjadi lagi masalah yang sama di kemudian hari,” tutup Tri.
     
    Sebelumnya, muncul sebuah video beredar seorang wanita pemilik mobil Daihatsu mengeluhkan mobilnya hilang tenaga usai diisi bensin Pertamax. Hasil pemeriksaan mobil dilakukan di bengkel resmi Astra Daihatsu Cibinong dan ditemukan adanya kerusakan pada fuel pump dan filter bensin.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • FPKS DPR: Jaga Kualitas BBM Pertamina, Perlu Audit Menyeluruh

    FPKS DPR: Jaga Kualitas BBM Pertamina, Perlu Audit Menyeluruh

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin mendukung PT Pertamina (Persero) segera melakukan audit menyeluruh terhadap kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia.

    Menurut Amin, langkah ini dinilai penting untuk memastikan kualitas BBM yang sampai ke konsumen sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

    Amin menegaskan, pengawasan kualitas BBM adalah bentuk perlindungan terhadap hak konsumen. Audit ini diharapkan dapat mendeteksi adanya potensi penyimpangan, seperti campuran bahan yang tidak sesuai standar atau praktik curang lainnya.

    “Kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina sangat tinggi. Namun, kepercayaan itu harus terus dijaga dengan memastikan produk BBM yang dijual benar-benar berkualitas,” katanya.

    Dia menyebut. kualitas BBM yang baik tidak hanya berdampak pada efisiensi kendaraan, tetapi juga berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih dan penghematan ekonomi masyarakat.

    “Oleh karena itu, Pertamina harus memastikan bahwa seluruh SPBU, baik yang dikelola langsung maupun yang bermitra, mematuhi standar kualitas BBM yang berlaku,” ujar Amin.

    Audit berkala adalah langkah strategis untuk menjaga reputasi Pertamina sebagai BUMN energi yang terpercaya.

    Kasus kerusakan sejumlah mesin kendaraan yang mengkonsumsi BBM jenis Pertamax berpotensi merusak kepercayaan konsumen. Dan itu akan mengganggu kampanye pemerintah agar masyarakat beralih menggunakan Pertamax untuk mengurangi penggunaan BBM bersubsidi.

    “Jangan sampai, animo masyarakat untuk beralih dari BBM bersubsidi ke Pertamax, dirusak oleh oknum yang mencari keuntungan sesaat dengan memanipulasi kualitas BBM,” tegas Amin.

    Selain audit internal, Amin juga mendorong Pertamina untuk berkolaborasi dengan regulator terkait, seperti Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), dalam memastikan standar operasional di lapangan terpenuhi.

    Dia juga mengingatkan bahwa kemitraan dengan SPBU swasta tidak boleh menjadi celah bagi penurunan kualitas layanan.

    “Kami di Komisi VI akan terus memantau proses ini. Kami ingin memastikan bahwa BBM yang digunakan masyarakat sesuai dengan klaim produk yang tertera di SPBU, baik dari sisi oktan, efisiensi, maupun dampak lingkungan,” tegasnya. (ted)

  • Begini Hasil Uji Lab Pertamax yang Dituding Sebabkan Fuel Pump Rusak

    Begini Hasil Uji Lab Pertamax yang Dituding Sebabkan Fuel Pump Rusak

    Jakarta

    Di media sosial viral narasi video yang menyebutkan filter dan fuel pump mobil rusak setelah diisi Pertamax. Pertamina langsung turun tangan mengecek kualitas bahan bakar yang dijualnya.

    Video yang beredar luas di media sosial itu menyebutkan mobil-mobil tersebut ditangani di bengkel Daihatsu Cibinong. Tak cuma satu, tampak ada beberapa mobil yang harus dikuras bensinnya lantaran mengalami masalah serupa.

    Beberapa mobil ada yang sampai pompa bahan bakarnya rusak. Tampak teknisi di bengkel tersebut membongkar tangki dan menguras bahan bakar yang ada di dalam mobil itu.

    Dari kasus tersebut, Pertamina memastikan kualitas Pertamax dengan melakukan pengujian. Hasilnya, kualitas Pertamax telah memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.

    “Hasil uji lab dari Lemigas menyatakan bahwa produk Pertamax on spec sesuai ketentuan Dirjen Migas. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangan tertulis dikutip detikNews.

    Terkait laporan kendala mesin yang dialami sejumlah kendaraan di lokasi tertentu, Heppy menyatakan tengah mengkaji lebih lanjut penyebabnya. Kajian dilakukan bersama LAPI ITB untuk memahami faktor yang mempengaruhi gangguan mesin pada merek dan jenis kendaraan tertentu.

    “Kami masih melakukan kajian mengingat kendala mesin hanya terjadi di merek dan jenis kendaraan tertentu serta di lokasi-lokasi tertentu, jadi kami perlu mempelajari detail penyebab gangguan pada mesin-mesin kendaraan di lokasi-lokasi tersebut,” ujar Heppy.

    Pertamina Patra Niaga telah mengambil sampel di SPBU asal pengisian kendaraan dan sampel BBM dari kendaraan yang mengalami masalah. Sampel tersebut kemudian dikirim ke Lemigas untuk diuji lebih lanjut.

    “Pertamina akan terus memantau kualitas BBM dan bertanggung jawab terhadap produk yang kami salurkan. Kami berkomitmen untuk memastikan kualitas yang terbaik bagi konsumen kami dan tidak akan ragu untuk melakukan evaluasi jika diperlukan,” jelas Heppy.

    Pertamina juga menghimbau konsumen untuk selalu menggunakan bahan bakar sesuai spesifikasi kendaraan serta rutin melakukan perawatan di bengkel resmi guna menjaga performa mesin.

    Daihatsu Lakukan Investigasi

    Diketahui, video viral itu disebut berada di bengkel Daihatsu Cibinong. Terkait masalah kerusakan filter bensin dan pompa bahan bakar secara massal ini, Daihatsu turut melakukan investigasi.

    “Saat ini kami sedang melakukan investigasi secara menyeluruh. Daihatsu selalu berkomitmen memastikan kualitas dan keamanan produk yang kami pasarkan,” kata Marketing Director & Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) SriAgungHandayani kepada detikOto, Selasa (26/11/2024).

    (rgr/lth)

  • Pertamina: Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi dari Hasil Uji Lemigas

    Pertamina: Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi dari Hasil Uji Lemigas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Lemigas telah merampungkan uji laboratorium terhadap sampel-sampel Pertamax dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Cibinong dan beberapa wilayah lainnya. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas Pertamax telah memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menilai temuan ini sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat terkait kualitas bahan bakar tersebut.

    “Hasil uji lab dari Lemigas menyatakan bahwa produk Pertamax on spec sesuai ketentuan Dirjen Migas. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11).

    Terkait laporan gangguan mesin pada sejumlah kendaraan, Pertamina Patra Niaga menyatakan tengah melakukan investigasi mendalam bersama Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB.

    Heppy memaparkan, kendala mesin tersebut hanya terjadi pada merek dan jenis kendaraan tertentu di lokasi tertentu. Oleh karena itu perlu dipelajari lagi lebih detail penyebab gangguan pada mesin-mesin kendaraan di lokasi tersebut.

    Sebelumnya, ia melanjutkan, Pertamina langsung mengambil sampel BBM dari SPBU tempat pengisian dan dari kendaraan yang mengalami kendala untuk diuji di laboratorium Lemigas. Selain itu, perseroan juga bekerja sama dengan LAPI ITB untuk menganalisis performa mesin kendaraan yang dilaporkan mengalami masalah.

    “Pertamina akan terus memantau kualitas BBM dan bertanggung jawab terhadap produk yang kami salurkan. Kami berkomitmen untuk memastikan kualitas yang terbaik bagi konsumen kami dan tidak akan ragu untuk melakukan evaluasi jika diperlukan,” jelas dia.

    Sebagai bentuk pencegahan, Heppy menambahkan, Pertamina mengimbau konsumen untuk melakukan perawatan kendaraan secara rutin di bengkel resmi serta menggunakan bahan bakar yang sesuai spesifikasi kendaraan. Hal ini penting untuk menjaga performa kendaraan tetap prima.

    Sementara bagi konsumen yang memiliki keluhan atau memerlukan informasi lebih lanjut, Pertamina menyediakan layanan Call Center 135 sebagai sarana komunikasi.

    “Bagi konsumen yang memiliki pertanyaan atau informasi lebih lanjut untuk menghubungi Pertamina Call Center 135,” pungkasnya.

    Dengan hasil uji lab yang membuktikan kualitas Pertamax sesuai standar, Pertamina berharap dapat memberikan ketenangan bagi masyarakat serta menunjukkan langkah proaktif perusahaan dalam menjaga kualitas dan kepercayaan terhadap produk Pertamax.

    (rir/rir)

  • Pertamina uji coba pembelian BBM Pertalite gunakan QR Code di Merauke dan Boven Digoel

    Pertamina uji coba pembelian BBM Pertalite gunakan QR Code di Merauke dan Boven Digoel

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Pertamina uji coba pembelian BBM Pertalite gunakan QR Code di Merauke dan Boven Digoel
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 17:11 WIB

    Elshinta.com – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku kembali melanjutkan implementasi uji coba pembelian BBM Pertalite menggunakan QR Code di wilayah Papua Maluku. Kali ini implementasi tersebut dilakukan untuk wilayah Merauke dan Boven Digoel.

    Hal ini disampaikan Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun.

    “Kami menjalankan tugas sebagai pihak yang menyalurkan BBM Subsidi sesuai instruksi Pemerintah salah satunya dengan pembelian menggunakan QR Code,” ujar Edi, Selasa (26/11).

    Edi memastikan bahwa BBM Subsidi harus tepat sasaran sesuai peraturan Pemerintah.

    “Tentu tujuan dari ujicoba pemberlakuan QR Code agar subsidi BBM (Biosolar & Pertalite) lebih tepat sasaran,” lanjutnya.

    Termasuk untuk wilayah Merauke dan Boven Digoel, pemberlakuan Subsidi Tepat Pertalite akan dimulai pada 1 Desember 2024.

    “Mulai per 1 Desember 2024 akan kami lakukan uji coba QR Code Pertalite, dan akan kami bantu melakukan pendaftaran dengan menyediakan helpdesk dari tanggal 25 November hingga 7 Desember 2024 di Ruko Orange, Jalan Ahmad Yani dekat dengan SPBU. Sedangkan untuk masyarakat Boven Digoel dapat menuju SPBU terdekat untuk dibantu proses pendaftarannya ” terang Edi.

    Lebih lanjut, Edi mengajak seluruh masyarakat khususnya wilayah Merauke dan Bouven Digoel untuk segera mendaftarkan kendaraannya.

    “Bagi masyarakat Merauke dan Boven Digoel yang belum daftar, bisa juga daftar secara mandiri melalui aplikasi MyPertamina dan juga website subsiditepat.mypertamina.id, bisa diikuti panduannya dan pastikan data yang di input sesuai aslinya,” imbuh Edi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan.

    Terkait pasokan BBM, Edi meminta masyarakat untuk tidak panik dikarenakan stok BBM tersedia dan selalu dilakukan penyaluran ke SPBU secara berkala.

    “Kami himbau masyarakat untuk bijaksana dalam membeli BBM sesuai kebutuhan dan tidak perlu melakukan pembelian berlebihan, karena kami juga terus memantau kondisi di lapangan untuk memastikan kebutuhan BBM masyarakat terpenuhi,” Edi mengakhiri.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kecurangan SPBU Terungkap, Pasang Alat Tambahan di Pompa Pengisian, Masyarakat Rugi Rp1,4 Miliar

    Kecurangan SPBU Terungkap, Pasang Alat Tambahan di Pompa Pengisian, Masyarakat Rugi Rp1,4 Miliar

    TRIBUNJATIM.COM – Kecurangan satu Stasiun Pengisian Bahan Bakan Minyak (SPBU) di Jalan Kaliurang, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, terungkap.

    SPBU tersebut diduga telah melakukan kecurangan terhadap konsumen.

    Akibatnya, masyarakat rugi Rp1,4 miliar per tahun.

    Diketahui, modus SPBU dengan menambahkan alat Printed Circuit Board (PCB) di pompa pengisian yang bertujuan untuk mengurangi tekaran.

    Akihrnya masyarakat menjadi pihak yang dirugikan dengan adanya pengurangan takaran tersebut.

    Tak tanggung-tanggung, kerugian konsumen rata-rata 600 militer per 2 liter.

    Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan, Budi Santoso, saat meninjau SPBU yang berada di samping kantor Kalurahan Sardonoharjo tersebut, Senin (25/11/2024).

    “Masyarakat atau konsumen dirugikan dengan adanya pengurangan takaran tersebut,” ujarnya.

    “Kerugian yang didapatkan masyarakat atau konsumen rata-rata Rp1,4 miliar per tahun,” imbuh Budi.

    Menurutnya, temuan dugaan pelanggaran metrologi legal di SPBU Jalan Kaliurang ini berdasarkan pengaduan dari warga dan hasil pengawasan yang dilakukan.

    Saat ini, pompa pengisian di SPBU tersebut yang terindikasi telah dipasangi alat tambahan, telah disegel.

    Tim dari Kementerian Perdagangan akan melakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut.

    “Kalau memang terbukti ya kita lakukan peringatan keras,” terang Budi.

    “Setelah itu kalau tetap melanggar kita tutup izinnya ya,” tegasnya.

    Ilustrasi SPBU curang (Kompas/Heru Sri Kumoro)

  • Rugikan Masyarakat Rp 1,4 Miliar Per Tahun, Mendag Budi Santoso Segel Mesin Pompa SPBU di Sleman

    Rugikan Masyarakat Rp 1,4 Miliar Per Tahun, Mendag Budi Santoso Segel Mesin Pompa SPBU di Sleman

    Sleman, Beritasatu.com – Menteri Perdagangan Budi Santoso bersikap tegas terhadap kecurangan pelaku usaha menjelang momen Natal dan Tahun Baru 2025. Sebanyak tiga unit pompa ukur bahan bakar minyak (BBM) di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta disegel. Sikap tegas seperti ini merupakan komitmen Kementerian Perdagangan untuk melayani dan melindungi masyarakat agar suasana Natal tetap aman dan nyaman. 

    Ketiga pompa ukur BBM dengan enam nozle yang digunakan untuk menjual BBM jenis media Pertalite, Pertamax, dan Pertamina Dex tersebut diduga dipasang alat tambahan yang memengaruhi hasil pengukuran saat kendaraan mengisi BBM. Pemasangan alat tambahan di ketiga mesin ini menimbulkan potensi kerugian bagi konsumen hingga Rp1,4 miliar per tahun. 

    Mendag Budi kembali mengingatkan pelaku usaha untuk selalu mematuhi aturan terkait metrologi legal. 

    “Kami menghimbau pelaku usaha, khususnya SPBU, untuk menaati aturan terkait metrologi legal. Jangan rugikan masyarakat,” kata Mendag Budi. 

    Menurut Mendag Budi, ketiga mesin pompa ukur BBM berpotensi melanggar ketentuan dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2) jo. Pasal 25 huruf b Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal. Pelanggar diancam sanksi pidana penjara satu tahun dan denda setinggi-tingginya Rp1 juta.

    “Melalui pengamanan ini, ketiga mesin kami segel sementara. Kami akan dalami dan selidiki lebih lanjut. Jika terbukti, akan diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” ujarnya.

    Menurut Mendag Budi, aktivitas pengawasan SPBU menjadi bagian dari persiapan menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Pengawasan di SPBU kali ini juga menjadi tindak lanjut dari pengaduan masyarakat. Mendag Budi mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi pelanggaran di bidang metrologi dan tidak segan-segan untuk melaporkan kecurangan.

    “Kepada masyarakat, kami imbau untuk selalu aktif melaporkan jika ada kecurangan,” pungkasnya. 

    Turut mendampingi Mendag Budi, yaitu Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Rusmin Amin dan Inspektur Jenderal Kemendag Komjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra. 

    Turut hadir dalam pengamanan di Kabupaten Sleman tersebut, yaitu Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Pol. Adi Vivid, Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Sleman Yuswanto Ardi, dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

    Riva mengatakan, Pertamina Patra Niaga akan menindak tegas SPBU yang menyalahi aturan. Ia juga berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan di SPBU.

    “Kami akan menindak tegas SPBU yang menyalahi aturan. Kami pun mengapresiasi upaya Kementerian Perdagangan memastikan berjalannya metrologi legal sesuai ketentuan. Selain itu, kami terus berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan SPBU serta senantiasa akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkap Riva.

  • Terungkap, SPBU Nakal di Yogyakarta Rugikan Konsumen hingga Rp1,4 Miliar

    Terungkap, SPBU Nakal di Yogyakarta Rugikan Konsumen hingga Rp1,4 Miliar

    Jakarta: PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa SPBU di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan melakukan pengecekan uji tera yakni pengujian alat ukur pada SPBU.

    Executive General Manager PT Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Aribawa mengungkapkan pihaknya melakukan sidak di 128 SPBU di Jateng dan DIY. 

    “Dari hasil sidak ini dapat kami pastikan bahwa SPBU memiliki takaran tera yang pas sesuai ketentuan dan dalam kondisi prima untuk melayani masyarakat,” ujar Aribawa.

    Sidak ini juga merupakan tindakan lanjut menyusul empat SPBU curang yang baru-baru ini ditutup sementara oleh Pertamina. Keempat SPBU tersebut antara lain SPBU 44.555.08 Jalan Kaliurang Km 9, SPBU 44.552.10 Janti, SPBU 44.552.15 Tugu, dan SPBU 44.552.09 Kentungan.

    “Keempat SPBU itu ditutup karena terdapat temuan terhadap peralatan yang tidak sesuai standar khurusnya pada alat ukur atau tera takaran BBM. Ini menjadi bentuk komitmen kami bahwa SPBU yang tidak menjalankan operasional sesuai dengan prosedur, maka akan dilakukan pembinaan,” pungkasnya. 
     

     

    SPBU curang rugikan konsumen hingga Rp1,4 miliar

    Terbaru Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengungkapkan praktik nakal SPBU 44.555.08 di Sleman, Yogyakarta menyebabkan kerugian konsumen mencapai Rp1,4 miliar per tahun.

    Ia mengatakan trik SPBU ini berdampak mengurangi pasarannya, rata-rata 600 mililiter per 20 liter. Sehingga masyarakat atau konsumen rugi Rp1,4 miliar per tahun.

    Pelanggaran dengan menggunakan alat semacam manipulator terhadap pompa SPBU. Kerugian yang ditanggung masyarakat rata-rata Rp1,4 miliar per tahun,” kata Budi Santoso dikutip dari Antara. 

    Ia mengimbau kepada pelaku pengusaha SPBU mentaati aturan terkait aturan Metrologi Legal, supaya tidak merugikan masyarakat atau konsumen.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat selalu aktif melaporkan bila terjadi kecurangan-kecurangan seperti ini,” pungkasnya.

    Jakarta: PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa SPBU di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan melakukan pengecekan uji tera yakni pengujian alat ukur pada SPBU.
     
    Executive General Manager PT Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Aribawa mengungkapkan pihaknya melakukan sidak di 128 SPBU di Jateng dan DIY. 
     
    “Dari hasil sidak ini dapat kami pastikan bahwa SPBU memiliki takaran tera yang pas sesuai ketentuan dan dalam kondisi prima untuk melayani masyarakat,” ujar Aribawa.
    Sidak ini juga merupakan tindakan lanjut menyusul empat SPBU curang yang baru-baru ini ditutup sementara oleh Pertamina. Keempat SPBU tersebut antara lain SPBU 44.555.08 Jalan Kaliurang Km 9, SPBU 44.552.10 Janti, SPBU 44.552.15 Tugu, dan SPBU 44.552.09 Kentungan.
     
    “Keempat SPBU itu ditutup karena terdapat temuan terhadap peralatan yang tidak sesuai standar khurusnya pada alat ukur atau tera takaran BBM. Ini menjadi bentuk komitmen kami bahwa SPBU yang tidak menjalankan operasional sesuai dengan prosedur, maka akan dilakukan pembinaan,” pungkasnya. 
     

     

    SPBU curang rugikan konsumen hingga Rp1,4 miliar

    Terbaru Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengungkapkan praktik nakal SPBU 44.555.08 di Sleman, Yogyakarta menyebabkan kerugian konsumen mencapai Rp1,4 miliar per tahun.
     
    Ia mengatakan trik SPBU ini berdampak mengurangi pasarannya, rata-rata 600 mililiter per 20 liter. Sehingga masyarakat atau konsumen rugi Rp1,4 miliar per tahun.
     
    Pelanggaran dengan menggunakan alat semacam manipulator terhadap pompa SPBU. Kerugian yang ditanggung masyarakat rata-rata Rp1,4 miliar per tahun,” kata Budi Santoso dikutip dari Antara. 
     
    Ia mengimbau kepada pelaku pengusaha SPBU mentaati aturan terkait aturan Metrologi Legal, supaya tidak merugikan masyarakat atau konsumen.
     
    “Kami mengimbau kepada masyarakat selalu aktif melaporkan bila terjadi kecurangan-kecurangan seperti ini,” pungkasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)