Tempat Fasum: SPBU

  • Fauzan Cekik Sinta 2 Kali Demi Pastikan Korban Tewas Sebelum Jagal Kepalanya di Muara Baru

    Fauzan Cekik Sinta 2 Kali Demi Pastikan Korban Tewas Sebelum Jagal Kepalanya di Muara Baru

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Tersangka kasus pembunuhan, Fauzan Fahmi (43) alias Omeh mencekik korbannya Sinta Handiyana (40) sebanyak dua kali untuk memastikan korban tewas sebelum memenggal kepalanya.

    Tindakan sadis ini dilakukan Fauzan di tempat cuci baju warga yang berada di ujung gang rumahnya di Gang Masjid Muara Baru, RT 18 RW 17 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

    Hal ini terungkap dalam rekonstruksi pembunuhan yang digelar Subdit Jatanras Polda Metro Jaya di tempat kejadian, Rabu (11/12/2024) siang.

    Dalam adegan ke-12, Fauzan mencekik leher Sinta dengan menggunakan kedua tangannya sampai wajah korban membiru.

    Itu dilakukan ketika Sinta sebelumnya sudah terkapar usai dicekik pertama kali oleh Fauzan dari belakang, menggunakan lengan kanannya.

    Dalam rekonstruksi juga terungkap, setelah mencekik Sinta sebanyak dua kali, Fauzan menyeret tubuh korban ke tempat cucian.

    Di sana lah ia memenggal kepala Sinta setelah menggerakkan tangan korban, memastikan janda empat anak itu sudah benar-benar tutup usia.

     Rekonstruksi kemudian berlanjut ke adegan-adegan saat Fauzan membawa jenazah Sinta dengan karung sampai akhirnya membuangnya di sebuah danau dekat SPBU Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Penyidik Unit 2 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Ipda Bayu Suryo Aji mengungkapkan, rekonstruksi hari ini digelar dalam 43 adegan.

    “Kami melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka Fauzan terhadap korban Sinta. Ada 43 adegan yang diperagakan,” kata Bayu di lokasi.

    Menurut Bayu, dalam rekonstruksi ini tidak ditemukan temuan-temuan baru terkait dengan apa yang sudah didapatkan penyidik seiring proses penyidikan terhadap Fauzan.

    KLIK SELENGKAPNYA: Terungkap Permintaan Terakhir Sinta Handiyana (40) Sebelum Ditemukan Tewas Tanpa Kepala di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).

    Nantinya, hasil dari rekonstruksi ini akan dimasukkan ke dalam berkas perkara sebelum dilimpahkan ke kejaksaan.

    “Dalam rekonstruksi ini kami tidak menemukan temuan-temuan baru. Rekonstruksi ini juga untuk kepentingan melengkapi berkas,” ucap Bayu.

    Diberitakan sebelumnya, Sinta dibunuh oleh Fauzan setelah terjadi percekcokan antara keduanya yang sedang menjalin hubungan gelap.

    Kasus ini terungkap setelah pada Selasa (29/10/2024), warga di Pelabuhan Muara Baru menemukan mayat Sinta dalam kondisi tanpa kepala dan terbungkus rapi dalam karung.

    Pascapenemuan mayat itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya menemukan potongan kepala di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, 600 meter dari titik penemuan tubuh korban.

    Fauzan ditangkap dari rumahnya 1 x 24 jam setelah penemuan mayat pada Selasa pagi.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Menteri UMKM Klaim Grab Dkk Bersedia Buka Data Ojol ke Pemerintah

    Menteri UMKM Klaim Grab Dkk Bersedia Buka Data Ojol ke Pemerintah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan operator ojek online (ojol) bersedia membagikan data mitra pengemudinya kepada pemerintah.

    Maman menyebutkan operator yang sudah pasti bersedia memberikan data adalah Grab Indonesia, Gojek hingga Maxim.

    “Alhamdulillah, sebagian besar perusahaan operator Ojek Online mereka bersedia (memberikan data),” ujar Maman di kantornya, Selasa (10/12).

    Menurut Maman, data pengemudi yang diperoleh akan langsung disinkronkan dengan milik Pertamina (Persero). Sehingga, saat pengemudi mengisi BBM di SPBU langsung terdata.

    “Mereka bersedia untuk nanti disinkronisasi datanya dengan Pertamina. Ini juga untuk kebaikan semuanya kan. Karena pihak operator menyadari mereka juga membutuhkan aktivitas ojek online di dalam mendukung usaha mereka,” jelasnya.

    Maman sebelumnya menyampaikan bakal memanggil operator ojol untuk meminta data pengemudi yang terdaftar di mereka. Pasalnya, pemerintah membutuhkan data tersebut untuk memperbolehkan pengemudi ojol tetap ‘minum’ BBM subsidi.

    “Kami akan panggil beberapa perusahaan-perusahaan, operator Grab dan Gojek, Maxim. Kita akan minta data-data saudara-saudara kita yang sebagai ojol yang terdaftar. Kita akan verifikasi, kita koneksikan,” ujar Maman dalam konferensi pers di Kantornya usai bertemu asosiasi Ojol, Jumat (6/12).

    Maman menyebutkan ada 120 juta pengguna motor di Indonesia. Namun, tak semua masuk ke kategori UMKM dan boleh minum Pertalite Cs sehingga dibutuhkan data dari para operator.

    Untuk pengguna motor biasa yang bisa menggunakan BBM bersubsidi tentunya akan disesuaikan dengan aturan Kementerian ESDM yang saat ini tengah direvisi.

    “Penggunaan motor roda dua itu di Indonesia kurang lebih ada sekitar 120 juta. Bagi motor di luar ojol, tentunya kita tidak akan masukkan itu dalam kategori (UMKM),” pungkasnya.

    (ldy/sfr)

  • Jangan Tempel Barcode myPertamina di Mobil, Pokoknya Jangan!

    Jangan Tempel Barcode myPertamina di Mobil, Pokoknya Jangan!

    Jakarta

    QR Code dari aplikasi jangan ditempel sembarangan. QR Code yang kamu dapat itu harus dijaga kerahasiaannya.

    Viral di media sosial video yang menunjukkan petugas SPBU Pertamina mengingatkan pemilik kendaraan agar tak menempel barcode di kaca mobil. Petugas SPBU itu menyebut, barcode myPertamina di kaca mobil bisa disalahgunakan orang lain saat mengisi BBM kendaraannya.

    “Pak, kalau dapat yang barcode yang ditempel ini (di mobil) dibuka aja pak, soalnya kadang ada orang mau foto gitu pak jadi dipakai mereka, jadi kuota bapak berkurang. Kemarin ada kejadian pikap kami scan taunya gambar Calya kuning. Jadi hati-hati aja Pak,” ungkap petugas SPBU dikutip dari unggahan akun Instagram _thinksmart.id.

    Untuk diketahui, kendaraan pengguna Pertalite maupun solar subsidi memang sudah diminta mendaftarkan diri agar tetap bisa membeli BBM subsidi tersebut. Bila sudah mendaftar dan menjalani tahap verifikasi, nantinya akan mendapat barcode yang digunakan untuk bertransaksi pembelian Pertalite maupun solar subsidi.

    Agar memudahkan saat bertransaksi beli Pertalite atau solar, QR code tersebut bisa dicetak dan diletakkan di tempat yang aman. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari juga mengingatkan agar barcode jangan asal ditempel karena berpotensi disalahgunakan orang lain.

    “Penempatan QR code yang mudah diakses oleh orang lain berpotensi untuk disalahgunakan yang berbahaya pada penyalahgunaan QR tersebut,” jelas Heppy saat dihubungi detikOto, Selasa (10/12/2024).

    Heppy mengingatkan agar pemilik kendaraan menjaga kerahasiaan QR Code yang sudah didapat dengan baik. Kalaupun dicetak, simpan di tempat yang tak terlihat sehingga tidak dimanfaatkan pihak lain.

    “Sebaiknya para konsumen menjaga kerahasiaan QR code masing-masing kendaraan dan tidak membagikan QR Code pada pihak lain agar tidak disalahgunakan oleh pihak lain,” terang Heppy lagi.

    Sebagai informasi, QR Code yang didapat dari melakukan pendaftaran di laman myPertamina itu digunakan untuk mencatat transaksi BBM Pertalite dan solar supaya lebih transparan. Pertamina sebagai operator memiliki kewajiban untuk mencatat konsumen dan volume transaksi BBM subsidi yang dimandatkan oleh regulator atau BPH Migas.

    (dry/din)

  • Pemerintah Ingin Mendata Ojek Pangkalan Agar Bisa ‘Minum’ Pertalite Cs

    Pemerintah Ingin Mendata Ojek Pangkalan Agar Bisa ‘Minum’ Pertalite Cs

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman memastikan ojek pangkalan (opang) tetap bisa ‘minum’ BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar. Namun, pelaksanaannya memang tak semudah mengatur ojek online (ojol).

    Menurut Maman, saat ini pihaknya tengah mencari cara untuk mendata ojek pangkalan (opang) agar bisa disinkronkan dengan seluruh SPBU Pertamina (Persero).

    “Ini sekarang sedang kita siapkan carikan strateginya seperti apa,” ujar Maman dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (10/12).

    Maman sebelumnya menyebutkan ojek pangkalan akan masuk sebagai UMKM sama seperti ojol. Karenanya, ojol tetap bisa minum Pertalite cs.

    Kendati, skema untuk ojek pangkalan masih dalam pembahasan.

    “(Ojek pangkalan) itu nanti kita coba (bahas), ini kita masih (ojol). Kita akan amankan. Itu semua nanti akan kita bahas,” ujar Maman usai bertemu dengan Asosiasi Ojol di Kantornya, Jumat (6/12).

    Ia memastikan ojek online tetap bisa ‘minum’ BBM subsidi. Hal ini berdasarkan hasil rapat terakhir dengan para menteri terkait. Artinya, kelompok ini tidak terkena penertiban pengguna BBM subsidi.

    “Saudara-saudara kita yang gerak di sektor UMKM adalah yang tak terkena dampak realokasi BBM subsidi. Sektor mikro itu tidak dikeluarkan dalam kategori yang tidak dapat BBM subsidi,” jelasnya.

    Oleh sebab itu, ia meminta kepada pengemudi untuk tidak khawatir. Apalagi nanti sampai terganggu aktivitasnya karena isu pencabutan subsidi BBM untuk ojol yang salah.

    “Jangan sampai terganggu, nanti akan terganggu pula rantai pasok yang digunakan oleh para pengusaha-pengusaha mikro,” tegas Maman pekan lalu.

    (ldy/sfr)

  • 67 Tahun Kiprah Pertamina Wujudkan Swasembada Energi untuk Negeri

    67 Tahun Kiprah Pertamina Wujudkan Swasembada Energi untuk Negeri

    Jakarta

    Di usianya ke-67 tahun, PT Pertamina (Persero) terus menorehkan capaian-capaian dalam mendukung kemandirian bangsa melalui swasembada energi. Capaian ini selaras dengan program prioritas Pemerintahan sebagaimana yang tertuang dalam Visi dan Misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dalam sambutannya pada Syukuran HUT ke-67 Pertamina di Jakarta, hari ini, mengatakan Pertamina memegang amanah untuk penyediaan energi untuk Indonesia.

    “Selama 67 tahun, Pertamina terus bertransformasi, beradaptasi dan menjadi pilar utama yang menggerakkan roda kehidupan masyarakat. Ini sejalan dengan target swasembada energi Pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Simon dalam keterangan tertulis, Selasa (10/12/2024).

    Simon menegaskan bahwa bisnis Pertamina yang terintegrasi dari hulu ke hilir berfokus pada upaya memastikan ketersediaan energi nasional. Pertamina saat ini telah mampu berproduksi migas mencapai 1 juta barel setara minyak per hari (BOEPD). Angka tersebut mencatat kontribusi nasional minyak 69% dan gas 34%.

    Dari sisi mid-stream Pertamina mengelola 6 kilang domestik aktif dengan total kapasitas pengolahan setara 920 ribu barel per hari dan di saat yang sama Pertamina akan meningkatkan kapasitas kilang melalui proyek RDMP Kilang Balikpapan. Optimalisasi kilang yang dijalankan Pertamina telah mengantarkan Indonesia mandiri Avtur dan Solar.

    Dari sektor distribusi, khususnya dari perkapalan, Pertamina saat ini memiliki 102 kapal untuk melayani pengangkutan energi. Ekspansi bisnis perkapalan Pertamina telah mencapai 65 rute internasional. Di saat yang sama Pertamina terus menambahkan armada untuk ekspansi bisnis demi menjaga keamanan suplai energi Indonesia dan ekspansi internasional.

    “Sedangkan dari sektor gas, Pertamina memiliki pipa gas dengan panjang lebih dari 33.000 Km yang siap menyediakan energi gas bumi yang ramah lingkungan. Selain itu Pertamina juga mengelola lebih dari 820 ribu sambungan jaringan gas (jargas) rumah tangga yang tersebar di 18 provinsi dan 74 kabupaten/kota. Melalui jargas Pertamina berkomitmen memasok gas bumi untuk mendukung program pemerintah, makan bergizi gratis,” jelasnya.

    Dia mengatakan dalam mendukung pemerataan energi, di sektor pemasaran, Pertamina telah memliki infrastruktur energi pendukung. Melalui infrastruktur pemasaran tersebut Pertamina berhasil memperluas program BBM 1 Harga hingga ke 559 titik, mengelola 6.703 outlet Pertashop menjangkau masyarakat yang jauh dari SPBU, penyediaan LPG dari program One Village One Outlet yang berhasil menjangkau 96% desa.

    “Tidak hanya berhenti di sana, Pertamina juga terus meningkatkan layanan melalui digitalisasi untuk memastikan distribusi energi tepat sasaran,” tuturnya.

    Sejalan dengan upaya transisi energi, Pertamina juga terus mengembangkan energi baru terbarukannya. Pertamina memiliki kapasitas terpasang energi baru terbarukan sebesar 1,877 MW dan produksi Geothermal 4.600 GWh. Pertamina juga menjadi pionir dalam perdagangan karbon di Indonesia dengan pangsa pasar nasional sebesar 95%.

    Lebih lanjut Simon mengungkapkan bahwa Energi yang telah disalurkan Pertamina ke seluruh sektor di Indonesia telah berhasil menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional. Estimasi total kontribusi Pertamina terhadap PDB Nasional per tahun pada Oktober 2024 mencapai Rp 1.900 triliun.

    “Pertamina juga mendorong pertumbuhan industri dalam negeri melalui belanja TKDN yang mencapai Rp 374 triliun di tahun 2023, angka ini menjadi penyumbang TKDN terbesar dari BUMN atau 47% dari total TKDN BUMN,” jelasnya.

    Menurut Simon, Pertamina konsisten memberikan kontribusi positif kepada negara, sehingga menjadi penyumbang pajak terbesar. Kontribusi Pertamina pada 2023 mencapai Rp 304 triliun yang berasal dari pajak, dividen, PNBP dan Signature Bonus.

    Kinerja Pertamina di seluruh lini bisnis terus menunjukkan kinerja positif, sehingga pada bulan Oktober 2024 (unaudited) Pertamina mencatatkan pendapatan senilai US$ 62,5 Miliar atau setara Rp 989,6 Triliun. Simon berharap kinerja positif ini dapat dipertahankan hingga akhir tahun.

    Atas seluruh capaian tersebut Simon mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, stakeholder dan seluruh masyarakat, atas dukungannya kepada Pertamina. Simon juga menyampaikan apresiasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi pendahulu yang sudah berhasil membawa Pertamina sejauh ini. Apresiasi tinggi juga disampaikan Simon kepada seluruh Perwira Pertamina yang telah tangguh menjaga bisnis perusahaan terus bergerak dan berinovasi.

    “Saya apresiasi seluruh Perwira Pertamina yang tidak kenal lelah, yang selalu bersemangat beradaptasi di segala perubahan demi menjaga Pertamina tetap berdiri kokoh dan memimpin perusahaan energi nasional kelas dunia,” ungkapnya.

    Tidak hanya berfokus pada bisnis, kontribusi Pertamina juga tampak pada Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJLS) yang dijalankan secara berkelanjutan dan telah memberikan manfaat kepada 384.982 orang. Berbagai program TJSL yang dilaksanakan Pertamina untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi ketimpangan dan pemberdayaan perempuan antara lain Sobat Berdikari UMKM, Enduro Entrepreneurship Program, Sehat Anak Tercinta dan Ibu (Sehati), Sobat Istimewa (Difabel), UMK Academy, dan SMEXPO.

    Sedangkan Program TJSL yang ditujukan untuk menghadirkan sistem pangan yang sehat dan berkelanjutan dan transisi menuju energi bersih diwujudkan melalui program Desa Energi Berdikari, Sekolah Energi Berdikari, Hutan Lestari, Pertanian Berkelanjutan serta Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Masyarakat.

    Dengan berbagai program TJSL unggulan ini, Pertamina memiliki 91 program kandidat PROPER Emas di tahun 2024.

    “Pertamina juga telah menciptakan dampak sosial yang signifikan. Sejak awal berdirinya, Pertamina tidak hanya sekedar menjalankan bisnis, tetapi juga berkontribusi dalam memajukan masyarakat. Kita percaya bahwa pertumbuhan ekonomi harus diimbangi dengan dampak sosial yang positif. Dan itulah yang telah kita lakukan bersama-sama,” kata Simon.

    Lebih lanjut Simon menjelaskan bahwa nama Pertamina juga diakui di tingkat internasional. Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia dalam Fortune Global 500 tahun 2024 di peringkat 165 dan menduduki peringkat 3 di Fortune Southeast Asia tahun 2024.

    Pengakuan dunia terhadap Pertamina di kancah global semakin kokoh dengan peringkat ESG Perusahaan yang menempati ranking 1 dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas dengan skor tertinggi yaitu 20,6 dan memimpin perusahaan global. Posisi ini menjadikan Pertamina memiliki daya tarik tersendiri bagi investor global.

    Simon menyatakan kebanggaannya, dimana di hari ini bersama Perwira ia menjadi bagian dari sejarah Pertamina. Kedepannya Simon berharap seluruh lini dapat terus meningkatkan semangat dan energinya untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

    “Perjalanan 67 tahun ini bukanlah perjalanan singkat dan mudah. Kita telah melalui banyak tantangan, dan saya yakin kita akan terus melangkah maju, karena kita memiliki semangat yang tidak pernah padam. Yang terpenting adalah kita tetap satu tujuan mewujudkan swasembada energi untuk Indonesia,” tutup Simon.

    Sebagai informasi tambahan, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    Saksikan juga video: Prabowo Optimistis RI Swasembada Energi: Solar 100% dari Kelapa Sawit

    (akd/ega)

  • Pertamina Ambil Alih 3 SPBU Nakal di Yogyakarta yang Sempat Ditutup

    Pertamina Ambil Alih 3 SPBU Nakal di Yogyakarta yang Sempat Ditutup

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Pertamina (Persero) mengambil alih tiga SPBU mitra di Yogyakarta yang sempat ditutup karena terbukti melakukan kecurangan dalam pengisian BBM ke pelanggan.

    Adapun ketiga SPBU nakal yang diambil alih termasuk SPBU 44.552.18 Janti, SPBU 44.552.09 Kentungan, Sleman, dan SPBU 44.552.15 Tugu, Yogyakarta. Sementara, SPBU 44.555.09 Kaliurang yang juga ditemukan melakukan kecurangan masih diinvestigasi.

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan langkah tersebut diambil guna mencegah pengisian BBM yang tak sesuai prosedur standar operasional (SOP) dan juga kelangkaan BBM di wilayah sekitar tiga SPBU tersebut.

    “Dengan demikian operasional diambil alih oleh Pertamina dan kita kembalikan prosedurnya agar sesuai dengan SOP yang berlaku,” ucap Simon dalam konferensi pers di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat, Senin (9/12).

    “Dan dengan demikian kami memastikan, walaupun setelah diukur itu ada sekitar pengurangan 300 ml setiap 20 liter pengisian, sekecil apapun itu, itu adalah hak rakyat yang dikurangi,” imbuhnya.

    Menurut Simon, kecurangan SPBU mitra itu terbukti berdasarkan hasil sidak internal Pertamina yang menemukan adanya pemasangan socket dan charger yang terhubung dengan dispenser BBM. Hal ini membuat perputaran BBM yang masuk ke kendaraan menjadi lebih lambat.

    “Begitu juga ada semacam charger, tapi itu terhubung dengan alat yang bisa memperlambat putaran pengisian walaupun digitalnya bertambah,” tutur dia.

    Atas kondisi itu, Simon mengatakan pihaknya bakal mencabut kemitraan dengan pengelola yang melakukan kecurangan. Selain itu, perusahaan minyak pelat merah tersebut juga bakal melakukan penyegelan di SPBU terkait.

    Ia mengatakan pihaknya telah menindak tegas secara internal pengelola SPBU yang melakukan kecurangan. Namun, ia tak menutup kemungkinan para pengelola bisa dibawa ke jalur hukum.

    “Tentunya kalau memang tidak sesuai dan menyalahi perjanjian yang kami buat di awal, langsung kita cabut. Ya, tentunya lewat prosedur hukum, nanti dari Pertamina akan mendorong sesuai langkah-langkah selanjutnya apabila memang tentunya pelanggaran hukum, ya diproses hukum,” tegas dia.

    Sebelumnya, sebanyak empat SPBU di Yogyakarta ditutup oleh Pertamina karena terindikasi nakal mencurangi pelanggan.

    Keempat SPBU itu sedang dalam investigasi terkait pelanggaran aturan yang merugikan konsumen. Salah satu SPBU bahkan terbukti curang. Temuan itu didapat pada sidak yang dilakukan tim dari PT Pertamina Patra Niaga pada Selasa lalu (12/11).

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan pihaknya tidak dapat mentolerir SPBU-SPBU yang melanggar ketentuan dan melakukan kecurangan dalam pelayanan kepada konsumen.

    “Di Yogyakarta ada satu SPBU yang sudah kami kenakan sanksi penghentian operasi dan terus kami evaluasi sanksinya karena terbukti melakukan kecurangan. Paralel ada tiga SPBU di wilayah Yogyakarta yang juga sedang dilakukan investigasi,” kata Heppy dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (11/20).

    Menurutnya, pada sidak tersebut tim Pertamina Patra Niaga didampingi oleh tim dari Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan atau dinas setempat. Mereka melakukan berbagai uji dan pemeriksaan, seperti uji tera dan uji density untuk melihat kualitas dan kuantitas produk BBM telah sesuai dengan standar Pertamina Patra Niaga.

    Heppy menuturkan upaya penertiban ini merupakan inisiasi Pertamina Patra Niaga dan menjadi bagian dari persiapan Satuan Tugas (Satgas) Nataru. Karena itu, Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi SPBU di seluruh wilayah.

    “Sidak telah dilakukan di Yogyakarta dan akan diperluas ke seluruh wilayah di Indonesia khususnya yang berpotensi mengalami peningkatan kebutuhan pada Nataru nanti,” imbuhnya.

    (del/pta)

  • Pertamina Mau Ambil Alih 3 SPBU Nakal di Yogyakarta

    Pertamina Mau Ambil Alih 3 SPBU Nakal di Yogyakarta

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) akan mengambil alih tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Yogyakarta. Hal ini menyusul adanya kecurangan pada SPBU dalam pengisian BBM ke pelanggan.

    Ketiga SPBU tersebut yakni SPBU 44.552.10 Janti, SPBU 44.552.09 Kentungan yang berada di wilayah Sleman dan SPBU 44.552.15 Tugu, Kota Jogja. Ada juga SPBU 44.555.08 di Jalan Kaliurang Km 9 saat ini masih diinvestigasi.

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, Pertamina memiliki tim khusus yang terus memonitor seluruh SPBU dan fasilitas-fasilitas Pertamina.Hal ini untuk memastikan kesesuaian kalibrasi alat ukur dan standar operating prosedur (SOP) yang berlaku.

    “Untuk kasus yang di Yogyakarta itu tentunya setelah dilakukan pengecekan di lapangan ternyata ada beberapa modus yang ditemui,tentunya untuk mengambil keuntungan daripada operasional pengisian BBM,” kata Simon, saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2024).

    Berdasarkan informasi dari tim di lapangan, Pertamina menemukan sejumlah modus, antara lain terdapat soket di dekat tempat listrikdan charger yang terhubung dispenser BBM. Alat ini membuat perputaran BBM yang masuk ke kendaraan melambat.

    “Setelah kami mendapat info dari tim kami di lapangan, ditemukan modusnya antara lain berupa soket di dekat tempat listrik. Begitu juga ada semacam charger, tapi itu terhubung dengan alat yang bisa memperlambat putaran pengisian walaupun digitalnya bertambah,” ujarnya.

    Simon mengatakan, setelah dilakukan pengukuran dampaknya sekitar pengurangan 300 ml BBM setiap 20 liter pengisian. Atas kondisi itu, Simon mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyegelan di beberapa SPBU terkait.

    Selain itu, Pertamina kemudian berencana akan mengambil alih SPBU yang dikelola mitra perusahaan tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi kelangkaan BBM di masyarakat apabila SPBU itu ditutup.

    “Dengan demikian, operasional diambil alih oleh Pertamina dan kita kembalikan prosedurnya agar sesuai dengan standar operating prosedur yang berlaku,” kata dia.

    Selain itu, internal Pertamina juga terus-menerus melakukan monitoring, terutama melalui Pertamina Digital Hub. Pengawasan bisa mengawasi seluruh SPBU yang ada dengan menggunakan CCTV, begitu juga dengan Command Center.

    “Selain dari internal yang kami lakukan kami juga sangat berharap dan memohon bantuan dari masyarakatuntuk melaporkan kejadian-kejadian janggal yang ditemukan di lapangan.Bisa lewat call center 135 atau bisa melaporkan ke petugas untuk bisa kita follow up dan kita mitigasi secepatnya. Intinya adalah jangan sampai rakyat atau konsumen yang dirugikan,” ujarnya.

    (acd/acd)

  • Jelang Nataru, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi Nasional Aman

    Jelang Nataru, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi Nasional Aman

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) pastikan ketersediaan energi nasional jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dalam kondisi aman.

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan kesiapan Nataru Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nataru, yang akan beroperasi mulai 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025.

    Simon menegaskan seluruh Pertamina Group baik Subholding dan Anak Perusahaan Services berkomitmen ikut berperan aktif menghadapi Nataru dan menjaga ketahanan energi nasional, agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Hal itu diungkapkan olehnya saat konferensi pers di Kementerian BUMN, hari ini.

    “Pertamina telah melakukan antisipasi dan proyeksi peningkatan kebutuhan energi, termasuk peningkatan cadangan stok BBM, LPG dan Avtur dijaga di level aman, seluruh infrastruktur disiagakan,” kata Simon dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).

    Menurut Simon, kebutuhan Gasoline (BBM) selama periode Satgas diperkirakan meningkat sekitar 5% dibanding rerata normal, sedangkan Gasoil (solar) diprediksi turun sekitar 3,3% karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang atau truk. Sementara kebutuhan LPG untuk konsumsi rumah tangga selama periode Satgas diprediksikan mengalami kenaikan sekitar 2,7% dibanding rerata normal.

    Simon menambahkan, Pertamina telah mensiagakan 7.786 SPBU, 6.802 Pertashop, 414 SPBUN, 55 SPBB, 6.478 Agen LPG, 754 SPBE, dan 156 Agen Minyak Tanah untuk memastikan distribusi lancar dan aman.

    Selama masa Satgas, Pertamina juga melakukan peningkatan layanan di jalur potensial meliputi jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama. Fasilitas yang disiapkan meliputi SPBU Siaga, Agen LPG Siaga, Agen Mitan Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, Mobil tangki stand by, dan Serambi MyPertamina.

    “Pertamina juga telah melakukan antisipasi terhadap terjadinya bencana dengan mempersiapkan Tim Tanggap Darurat Bencana di masing-masing Regional,” ujar Simon.

    Pertamina juga melakukan optimalisasi pemanfaatan digitalisasi supply chain melalui command center bernama Pertamina Digital Hub.

    “Sistem ini dapat monitoring penyaluran BBM dan LPG seluruh Pertamina Group yang terintegrasi selama masa Nataru, sehingga kebutuhan energi dapat dijangkau masyarakat, kualitas dan kuantitas BBM dan LPG yang disalurkan dipastikan tepat kuantiti dan kualitas sesuai standar yang berlaku,” tegas Simon.

    Selain itu, lanjut Simon, dukungan dari Pertamina Group untuk menghadapi Nataru 2024 juga disiapkan langkah-langkah strategis lain. Diantaranya pada sektor transportasi udara, Simon mengatakan sesuai yang diamanahkan pemerintah, Pertamina menurunkan harga Avtur selama periode Desember di 19 bandara.

    “Pertamina berkontribusi menurunkan harga Avtur di 19 lokasi Bandar Udara prioritas. Pelita Air juga akan menyediakan 200,952 kapasitas kursi penerbangan atau naik 44% untuk melayani 16 rute penerbangan domestik, untuk mendukung kebutuhan Nataru,”pungkas Simon.

    (akn/ega)

  • Pertamina Ungkap Modus Kecurangan di Sejumlah SPBU

    Pertamina Ungkap Modus Kecurangan di Sejumlah SPBU

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) bakal mengambil alih tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Yogyakarta lantaran tak memenuhi standar operasional atau curang.

    Adapun, tiga stasiun pengisian itu yakni SBPU 44.552.10 Janti, SPBU 44.552.09 Kentungan yang berada di wilayah Sleman, dan SPBU 44.552.15 Tugu, Kota Jogja. Ketiga SPBU ini sebelumnya telah disegel alias ditutup.

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, pihaknya memiliki tim khusus yang terus melakukan monitor di seluruh SPBU dan fasilitas-fasilitas perusahaan. Tugas tim itu antara lain untuk memastikan kalibrasi alat ukur pada mesin pengisian BBM di SPBU.

    “Atas kondisi itu kami sudah melakukan penyegelan di beberapa SPBU terkait. Dan untuk mengantisipasi apabila SPBU itu ditutup, [demi] menghindari kelangkaan BBM di masyarakat, Pertamina kemudian mengambil alih,” kata Simon dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Senin (9/12/2024).

    Simon pun membongkar modus kecurangan dari ketiga SPBU tersebut. Dia menyebut SPBU itu telah mencurangi alat ukur pada mesin pengisian BBM.

    Dia mengatakan kecurangan itu mengakibatkan pengisian BBM berkurang 300 mililiter (ml) setiap 20 liter pengisian.

    “Setelah diukur itu ada sekitar pengurangan 300 ml setiap 20 liter pengisian, sekecil apapun itu, itu adalah hak rakyat yang dikurangi. Untuk itu kita berusaha sebaik-baiknya melakukan pelayanan yang sebaik-baiknya dan jangan sampai ada hak rakyat yang dikurangi,” jelas Simon.

    Simon pun memastikan bahwa Pertamina bakal terus melakukan monitoring terhadap SPBU agar kejadian serupa tak terulang.

    “Kami bisa mengawasi seluruh SPBU yang ada dengan menggunakan CCTV. Begitu juga dengan command center yang kami awasi terus,” katanya.

  • Bos Pertamina Jamin Kualitas Pertamax Sesuai Standar dan Layak Jual

    Bos Pertamina Jamin Kualitas Pertamax Sesuai Standar dan Layak Jual

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri memastikan kualitas BBM jenis Pertamax sudah sesuai standar dan layak untuk diperjualbelikan.

    Hal tersebut diungkapkan buntut kejadian viral Pertamax yang diduga menyebabkan kerusakan mesin pada sejumlah mobil di bengkel Daihatsu Cibinong.

    Mulanya, Simon mengatakan pihaknya langsung turun ke lapangan melakukan pengecekan ke bengkel-bengkel di area Cibinong. Selain itu, pihaknya juga menggandeng LAPI ITB dan Lemigas untuk melakukan uji sampel Pertamax di kawasan SPBU Cibinong.

    “Dan memang setelah diambil uji dan dicek oleh lembaga yang terakreditasi tersebut, kualitas Pertamax itu sudah sesuai dengan standar dan layak untuk diperjualbelikan,” ujar Simon dalam konferensi pers di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat, Senin (9/12).

    Namun, perusahaan minyak pelat merah itu berkomitmen untuk terus memperkuat kualitas dan pengawasan penyaluran BBM. Hal ini sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

    “Dengan kejadian itu Pertamina terus berusaha semakin memperbaiki diri tentunya. Dari hasil uji sudah sesuai standar, namun kembali lagi tidak membuat kami berpuas diri, tapi sebagai bahan masukan dari kami untuk terus bekerja menghasilkan produk-produk yang baik untuk diedarkan di masyarakat,” imbuhnya.

    Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mengatakan langsung melakukan investigasi terkait video viral di media sosial bernarasi mobil rusak pada bagian fuel pump atau pompa bahan bakar diduga usai menggunakan BBM jenis Pertamax di wilayah Cibinong.

    “Investigasi sedang berjalan,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, Senin (25/11).

    Menurut Heppy pihaknya menerjunkan tim untuk pengecekan kualitas BBM Pertamax di terminal BBM hingga ke SPBU-SPBU. Selanjutnya Pertamina Patra Niaga juga mengunjungi bengkel-bengkel yang disebut melakukan perbaikan mobil pada bagian pompa bahan bakar hingga harus menguras isi tangki.

    “Meskipun penyebab belum diketahui apakah dari produk Pertamax atau dari sparepart kendaraan, namun kami mohon maaf atas kejadian ini. Investigasi kualitas produk masih dilakukan sejak Jumat lalu. Kami terus berkoordinasi dengan pihak bengkel dan LAPI ITB. Sampel produk juga sudah kami kirimkan ke Lemigas untuk uji lab lebih lanjut,” kata Heppy.

    Berdasarkan hasil investigasi, Pertamina Patra Niaga menemukan fakta bahwa masalah juga ditemukan pada kendaraan yang melakukan pengisian BBM Pertamina jenis lain, dan pada mobil yang mengalami kendala mesin hanya terjadi di merek kendaraan dan tipe tertentu.

    Heppy mengaku, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil investigasi dan pengujian kualitas BBM Pertamax di wilayah tersebut.

    (del/pta)