Tempat Fasum: SPBU

  • Para Operator SPBU Pertamina Dapat Pelatihan untuk Hadapi Nataru

    Para Operator SPBU Pertamina Dapat Pelatihan untuk Hadapi Nataru

    Jakarta

    Dalam rangka menjaga mutu pelayanan dan kehandalan di SPBU serta persiapan memasuki masa Satuan Tugas (Satgas) libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) mengadakan Upskilling Operator SPBU Wilayah Sales Area Retail Jabode (Jakarta, Bogor, Depok) pada Rabu (11/12) di Hotel Salak Heritage, Bogor dan Kamis (12/12) di The Acacia Hotel, Jakarta.

    Kegiatan Upskilling Operator SPBU Wilayah Sales Area Retail Jabode dihadiri oleh Sales Area Manager (SAM) Retail Jabode Sadli Ario Priambodo beserta Sales Branch Manager wilayah Jakarta, Bogor dan Depok serta Fungsi Health, Safety, Security and Environment (HSSE) Regional JBB.

    Sales Area Manager Retail Jabode PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Sadli Ario Priambodo menjelaskan bahwa dalam kegiatan upskilling tahun ini, operator SPBU diberikan pemaparan mengenai Basic HSSE, Produk Knowledge BBM Pertamina dan Standard Operating Procedure (SOP) Pelayanan Operator SPBU.

    “Selain itu, dilakukan pembekalan kepada seluruh operator yang didampingi oleh pengawas untuk menjaga pelayanan dan kehandalan SPBU Pertamina khususnya dalam persiapan memasuki masa Satgas Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru),” ujar Sadli dalam keterangan resmi, Sabtu (14/12/2024).

    Jumlah peserta yang berpartisipasi dalam acara Upskilling Operator SPBU Wilayah Sales Area Retail Jabode untuk wilayah Bogor sebanyak 190 orang operator SPBU sedangkan untuk wilayah Jakarta dan Depok sebanyak 289 orang operator SPBU.

    Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan bahwa Pertamina Patra Niaga terus berupaya untuk menjaga serta meningkatkan layanan dan kehandalan di SPBU Pertamina kepada masyarakat, diantaranya dengan memberikan upskilling bagi operator secara berkesinambungan.

    “Diharapkan dengan adanya peningkatan layanan, dapat membuat pelanggan merasa semakin nyaman dan aman bertransaksi di SPBU Pertamina sehingga akhirnya menjadi pelanggan loyal seluruh produk-produk Pertamina,” ujar Eko.

    (fdl/fdl)

  • Krisis Bahan Bakar Hantui Kuba, Warga Antre Panjang di SPBU

    Krisis Bahan Bakar Hantui Kuba, Warga Antre Panjang di SPBU

    Foto Bisnis

    REUTERS/Alexandre Meneghini – detikFinance

    Sabtu, 14 Des 2024 20:00 WIB

    Kuba – Warga Kuba mengantre di dekat SPBU di Havana dengan harapan mendapatkan isi ulang. Banyak SPBU di seluruh negeri telah ditutup karena kekurangan stok.

  • Tenang! Stok BBM Dijamin Aman usai Ledakan di Dispenser SPBU Pondok Bambu

    Tenang! Stok BBM Dijamin Aman usai Ledakan di Dispenser SPBU Pondok Bambu

    Jakarta: Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan stok dan kelancaran distribusi BBM bagi masyarakat di wilayah Jakarta Timur dan sekitarnya. Ini setelah sempat terjadi letupan api pada pompa dispenser SPBU Pondok Bambu setelah operator melakukan pengisian BBM jenis Pertalite ke kendaraan konsumen.
     
    Area Manger Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menjelaskan bahwa saat ini telah dilakukan penghentian sementara operasional SPBU tersebut dan telah dilakukan pengecekan untuk memastikan kondisi SPBU dalam keadaan aman.
     
    “Untuk sementara, sebagai alternatif bagi masyarakat dapat melakukan pengisian BBM di SPBU 34.13403 Jl. Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Utara yang berjarak sekitar 650 meter dari lokasi kejadian,” ucap Eko dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 13 Desember 2024.
     

    Sebelumnya, letupan api muncul setelah operator melakukan pengisian BBM jenis Pertalite ke kendaraan konsumen pada Kamis, 12 Desember sekitar pukul 20.40 WIB. Operator SPBU dengan cepat bertindak memadamkan api akibat ledakan pada pompa dispenser SPBU. 
     
    Timbulnya letupan dan api pada pompa dispenser diduga akibat adanya korsleting pada jaringan kelistrikan  pada pompa dispenser SPBU. Namun api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari dua menit dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Viral Pembeli BBM Isi Rp25 Ribu Tonjok Petugas SPBU di Semarang karena Salah Ucap Nominal Rp200 Ribu – Halaman all

    Viral Pembeli BBM Isi Rp25 Ribu Tonjok Petugas SPBU di Semarang karena Salah Ucap Nominal Rp200 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video rekaman CCTV yang memperlihatkan keributan antara pembeli dan petugas yang terjadi di SPBU menjadi viral di media sosial.

    Dalam video itu, tampak petugas SPBU berulang kali melakukan gesture maaf kepada konsumen.

    Namun, pembeli tersebut menghampiri petugas dan memberikan pukulan ke arah wajah.

    Petugas lain pun berusaha melerai keributan tersebut.

    Video itu menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @undercover.id pada Jumat (13/12/2024).

    Diketahui, aksi pukul itu terjadi di SPBU Rest Area Tol Semarang-Solo KM429A, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

    Diduga konsumen itu, tersinggung dengan ucapan petugas yang salah menyebut nominal pengisian BBM di mobilnya.

    Sebab, konsumen tersebut, hanya membeli BBM dengan nominal Rp25.000 untuk mobilnya.

    Hal ini diungkapkan oleh Marketing Communication PT Trans Marga Jateng (TMJ), Dian Saputra.

    Berdasarkan informasi dari Pengelola Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) 429, lanjut dia, mulanya sopir mobil tersebut mengisi BBM sebesar Rp25 ribu.

    Korban saat itu, mengisi BBM konsumen sesuai SOP, tetapi setelah selesai, korban salah ucap nominal pengisiannya menjadi Rp200 ribu.

    “Petugas SPBU melayani sesuai SOP dengan mengatakan Rp25 ribu dari angka nol ya, Pak? Pada saat selesai pengisian BBM, ada kesalahan ucapan petugas yakni dua ratus, eh, 25 ribu pas ya pak yang membuat konsumen tersinggung,” kata Dian dikutip dari TribunJateng.com.

    Namun, petugas itu sadar salah ucap dan langsung meminta maaf.

    Pelaku yang diduga tersinggung itu, kemudian turun dari mobil dan memukul korban.

    “Dengan sadar petugas meminta maaf atas kesalahan tersebut beberapa kali, tapi konsumen tersinggung atas kejadian tersebut dan memukul ke muka petugas,” lanjutnya.

    Pemukulan tersebut, menyebabkan wajah petugas SPBU mengalami luka memar.

    Atas kejadian tersebut, lanjut Dian, Pengelola TIP 429 menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang terlibat. 

    Hal senada juga disampaikan oleh Manajemen TIP KM 429 melalui keterangan tertulis.

    Keributan itu terjadi pada Kamis (12/12/2024) pukul 16.44 WIB.

    “Kejadian tersebut benar terjadi di SPBU TIP 429. Awal mula kejadian pengendara mobil pribadi tersebut mengisi BBM sebesar Rp 25.000,”.

    “Petugas SPBU melayani sesuai SOP, dengan mengatakan Rp 25.000 dari angka nol ya pak’,” kata manajemen, dikutip Kompas.com.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Petugas SPBU di Rest Area Tol Ungaran Semarang Dipukul Sopir Mobil Seusai Isi BBM Rp25 Ribu

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJateng.com/Reza Gustav Pradana, Kompas.com)

  • Fakta-fakta Rencana Skema Penyaluran BBM Subsidi, Termasuk Buat Ojol

    Fakta-fakta Rencana Skema Penyaluran BBM Subsidi, Termasuk Buat Ojol

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah bakal menetapkan skema baru penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, termasuk untuk ojek online (ojol). Tujuannya agar lebih tepat sasaran dari saat ini.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan skemanya masih dalam pembahasan. Namun, dipastikan keputusan finalnya untuk kebaikan semua pihak.

    “2025 insya Allah. Yang jelas mencari jalan untuk kebaikan semuanya. Akan diputuskan dalam waktu dekat lewat ratas. Setelah diputuskan lewat ratas baru kami umumkan,” ujarnya di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (11/12).

    Sebelumnya, Bahlil menyebutkan ojol tidak berhak ‘minum’ BBM subsidi seperti Pertalite. Namun, hal tersebut tidak berlaku lagi sebab ojol bakal dimasukkan dalam kategori UMKM dan berhak mengkonsumsi Pertalite cs.

    Ojol tetap bisa konsumsi Pertalite

    Hal tersebut dipastikan oleh Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman yang menegaskan bahwa ojol tetap bisa ‘minum’ BBM subsidi jenis pertalite dan solar.

    “Mengingat saudara-saudara kita ojol masuk dalam kategori usaha mikro, oleh karena itu saya tegaskan mereka tetap berhak dapat alokasi BBM subsidi dalam aktivitas keseharian mereka,” ujar Maman dalam konferensi pers di Kantornya usia bertemu asosiasi ojol, Jumat (6/12).

    Oleh sebab itu, ia meminta kepada pengemudi untuk tidak khawatir. Apalagi nanti sampai terganggu aktivitasnya karena isu pencabutan subsidi BBM untuk ojol yang salah.

    “Jangan sampai terganggu, nanti akan terganggu pula rantai pasok yang digunakan oleh para pengusaha-pengusaha mikro,” imbuhnya.

    Pemerintah kumpulkan data ojol

    Menurut Maman, saat ini pihaknya tengah mengumpulkan data para pengemudi ojol. Tujuannya, agar nantinya bisa dimasukkan dalam kategori UMKM yang tetap bisa menggunakan BBM subsidi.

    Sebab, dari 120 juta pengguna motor di Indonesia, hanya ojol yang akan masuk kategori UMKM. Selebihnya adalah pengguna biasa yang bisa menggunakan BBM bersubsidi sesuai dengan aturan Kementerian ESDM.

    “Sekarang yang sedang disiapkan oleh pemerintah adalah mekanisme untuk memverifikasi, harus clear juga, supaya jangan bias. Bagi motor di luar ojol, tentunya kita tidak akan masukkan itu dalam kategori, tapi yang masuk dalam kategori adalah saudara-saudara kita yang berprofesi sebagai ojol. Ini yang sedang kita verifikasi,” terang Maman.

    Operator siap beri data ke pemerintah

    Maman menyebutkan operator yang sudah pasti bersedia memberikan data adalah Grab Indonesia, Gojek hingga Maxim.

    “Alhamdulillah, sebagian besar perusahaan operator Ojek Online mereka bersedia (memberikan data),” ujar Maman di kantornya, Selasa (10/12).

    Menurut Maman, nanti data pengemudi yang diperoleh akan langsung disinkronkan dengan milik Pertamina (Persero). Sehingga, saat pengemudi mengisi BBM di SPBU langsung terdata.

    “Mereka bersedia untuk nanti disinkronisasi datanya dengan Pertamina. Ini juga untuk kebaikan semuanya kan. Karena pihak operator menyadari mereka juga membutuhkan aktivitas ojek online di dalam mendukung usaha mereka,” jelasnya.

    (ldy/dmi)

  • Terkuak Identitas Mobil yang Pengemudinya Pukul Petugas SPBU di Semarang

    Terkuak Identitas Mobil yang Pengemudinya Pukul Petugas SPBU di Semarang

    Jakarta

    PT Pertamina Patra Niaga telah mengantongi identitas mobil hitam yang pengemudinya memukul petugas SPBU Pertamina di Semarang, Jawa Tengah. Mereka membenarkan aksi arogan tersebut bermula dari masalah sepele, yakni kesalahan petugas menyebut nominal harga BBM.

    Brasto Galih Nugroho selaku Manager Communication & Public Relation PT Pertamina Patra Niaga mengatakan, kendaraan hitam tersebut merupakan Toyota Avanza dengan nomor polisi (nopol) K 1150 KO.

    Sementara insiden itu terjadi di SPBU 43.507.17 Rest Area Km. 429 A, Jalan Tol Semarang-Solo SPBU 43.507.17 Rest Area Km 429A Jalan Tol Semarang-Solo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis, (12/12/2024) pukul 16.45 WIB.

    “Berdasarkan laporan yang kami terima, konsumen yang mengendarai mobil Avanza Veloz dengan pelat Nopol K 1150 KO membeli BBM Pertalite senilai Rp 25.000,” kata Brasto saat dihubungi detikJateng.

    “Operator SPBU mengisi Pertalite Rp 25.000 namun ada kesalahan ucap dengan menyebut angka Rp 250.000 setelah pengisian BBM tersebut,” lanjutnya.

    [Gambas:Twitter]

    Menariknya, ketika kami cari di e-Samsat Jawa Tengah dan aplikasi Newsakpole, kami tak menemukan nopol tersebut. Bahkan, keterangannya tertulis ‘data kendaraan bermotor tidak terdaftar’.

    Melalui unggahan di media sosial, Polres Semarang mengaku telah mendengar kasus pemukulan tersebut. Mereka janji akan melakukan pemeriksaan.

    “Kami akan tindak lanjuti dan saat ini belum ada laporan ke Polres Semarang Kabupaten. Namun untuk Satrekrim sudah meminta konfirmasi di SPBU Rest Area tersebut,” demikian tulis Polres Semarang.

    Sebelumnya, media sosial dihebohkan rekaman video yang menunjukkan pengemudi Toyota Avanza memukul telak petugas SPBU di Semarang, Jawa Tengah. Kabarnya, aksi arogan tersebut bermula ketika korban salah menyebut angka pengisian bahan bakar, dari yang Rp 25 ribu menjadi Rp 250 ribu.

    Disitat dari akun X bernama @bacottetangga__, petugas SPBU terlihat sudah meminta maaf kepada pengemudi Avanza hitam. Namun, tak lama kemudian, pengemudi tersebut keluar dari kendaraan dan melakukan pemukulan!

    Petugas SPBU lain berusaha melerai aksi tersebut. Namun, Pengemudi arogan itu kembali melayangkan pukulan telak sebelum masuk ke dalam mobilnya.

    (sfn/lth)

  • Terkuak Identitas Mobil yang Pengemudinya Pukul Petugas SPBU di Semarang

    Geger Aksi Arogan Pengemudi Avanza Jotos Petugas SPBU, Perkaranya Sepele

    Jakarta

    Media sosial baru-baru ini dihebohkan rekaman video yang menunjukkan pengemudi Toyota Avanza memukul telak petugas SPBU di Semarang, Jawa Tengah. Kabarnya, aksi arogan tersebut bermula ketika korban salah menyebut angka pengisian bahan bakar, dari yang Rp 25 ribu menjadi Rp 250 ribu.

    Disitat dari akun X bernama @bacottetangga__, petugas SPBU terlihat sudah meminta maaf kepada pengemudi Avanza hitam. Namun, tak lama kemudian, pengemudi tersebut keluar dari kendaraan dan melakukan pemukulan!

    Petugas SPBU lain berusaha melerai aksi tersebut. Namun, Pengemudi arogan itu kembali melayangkan pukulan telak sebelum masuk ke dalam mobilnya.

    “(Petugas SPBU ditonjok pengendara mobil meskipun sudah minta maaf berkali-kali. Lokasi pom bensin 43.507.17 Rest Area KM 429 tol Semarang Solo,” demikian tulis akun tersebut, dikutip Sabtu (14/12).

    [Gambas:Twitter]

    Dimintai konfirmasi, Manager Communication & Relation PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, membenarkan insiden pemukulan konsumen kepada operator SPBU tersebut.

    Dia menjelaskan, insiden itu terjadi di SPBU 43.507.17 Rest Area Km. 429 A, Jalan Tol Semarang-Solo SPBU 43.507.17 Rest Area Km 429A Jalan Tol Semarang-Solo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis, (12/12/2024) pukul 16.45 WIB.

    “Berdasarkan laporan yang kami terima, konsumen yang mengendarai mobil Avanza Veloz dengan pelat Nopol K 1150 KO membeli BBM Pertalite senilai Rp 25.000,” kata Brasto saat dihubungi detikJateng.

    “Operator SPBU mengisi Pertalite Rp 25.000 namun ada kesalahan ucap dengan menyebut angka Rp 250.000 setelah pengisian BBM tersebut,” lanjutnya.

    Brasto memastikan, operator telah beberapa kali meminta maaf kepada konsumen tersebut. Namun, pengemudi mobil tetap tak terima dan memukul petugas SPBU berkali-kali.

    “Kami menyayangkan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh konsumen. Kami berharap konsumen dapat mematuhi peraturan hukum dan etika saat membeli BBM di SPBU,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Sempat distop karena langgar aturan, SPBU 44.552.10 kembali beroperasi

    Sempat distop karena langgar aturan, SPBU 44.552.10 kembali beroperasi

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Sempat distop karena langgar aturan, SPBU 44.552.10 kembali beroperasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 13 Desember 2024 – 16:32 WIB

    Elshinta.com – Setelah sebelumnya SPBU 44.552.10, Jl. Adisucipto Km. 6, Janti, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditutup akibat pengoperasian yang tidak sesuai standar, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) mengoperasikan kembali SPBU  tersebut per tanggal 11 Desember 2024 sore setelah diuji tera dan mendapatkan izin operasional dari UPTD Pelayanan Metrologi Legal Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). SPBU Janti ini beroperasi dengan mekanisme kerja sama operasi (KSO) oleh PT Pertamina Retail dari sebelumnya dikelola oleh pengusaha swasta.

    Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan, pengalih kelolaan telah selesai oleh PT Pertamina Retail dan pengajuan pengoperasian kembali dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dengan dilakukan pengujian tera dan telah dinyatakan diperbolehkan beroperasi oleh UPTD Pelayanan Metrologi Legal Disperindag Kabupaten Sleman.

    “SPBU 44.552.10 Janti saat ini sudah dialih kelola oleh PT Pertamina Retail, sudah diuji tera dan diperbolehkan beroperasi oleh Disperindag Kabupaten Sleman. Untuk melayani konsumen jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, kami sudah mengoperasikan SPBU ini. Dengan KSO ini, pengawasan SPBU langsung dilakukan oleh PT Pertamina Retail,” tuturnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Jumat (13/12).

    Brasto menambahkan SPBU 44.552.10 Janti ini kembali dibuka agar dapat melayani masyarakat terutama jelang libur Natal dan Tahun Baru 2025.

    “SPBU 44.555.09, Jl. Kaliurang Km. 6, Manggung, Sleman dan SPBU 44.552.15, Jl. A.M. Sangaji No. 14, Jetis, Kota Yogyakarta yang sebelumnya ditutup karena tidak standarnya operasional juga sedang dalam proses operasional kembali alih kelola dari pengusaha swasta menjadi KSO PT Pertamina Retail. Proses masih berjalan agar pembukaan dapat sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku,” imbuhnya.

    Sementara itu, Manager Sales Area IV PT Pertamina Retail, Ariantari mengungkapkan PT Pertamina Retail siap mengoperasikan SPBU sesuai standar operasioonal yang dimiliki oleh PT Pertamina Patra Niaga. 

    “Kami mengawasi dan memantau SPBU yang dipercayakan untuk kami kelola ini. Sebelumnya sebelum beroperasi juga kami sudah melakukan uji tera langsung oleh Dinas Perdagangan Kabupaten Sleman,” ujarnya

    Kepala Bidang Usaha Perdangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Kurnia Astuti menyatakan bahwa pada tanggal 9 Desember sudah dilakukan pengujian tera ulang di SPBU 44.552.10 Janti sebagai tindak lanjut kegiatan pengawasan kemetrologian. Dari hasil pengujian tersebut, UPTD Metrologi Legal Disperindag Kabupaten Sleman menyatakan SPBU tersebut sudah dapat segera dioperasionalkan kembali.

    “Kami bertugas untuk mengukur dan menguji tera di semua pelaku usaha yang menggunakan UPTP, salah satunya adalah SPBU. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina Patra Niaga senantiasa menyalurkan BBM kepada masyarakat. Kami mengarahkan SPBU yang sudah diuji tera untuk segera beroperasi agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa SPBU 44.555.08, Jl. Kaliurang Km. 9, Ngaglik, Sleman yang ditutup dan disegel masih dalam proses investigasi dan belum mendapatkan rekomendasi pengoperasionalan kembali.

    Ketua Himpunan Wirausaha Minyak dan Gas Bumi (Hiwsana Migas) Dewan Pembantu Cabang Yogyakarta, Ariyanto Sukojo, mengatakan pihaknya menyambut dengan baik SPBU 44.552.10 Janti yang telah kembali beroperasi sehingga konsumen dapat lebih mudah untuk menemukan SPBU. 

    “Kami mengucapkan terima kasih baik kepada PT Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina Retail, Dinas Perdagangan yang telah mengupayakan kembali beroperasinya SPBU 44.552.10 Janti dapat kembali beroperasi,” pungkasnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Nasib Sopir yang Dikeroyok Petugas SPBU Imbas Tisu, Kapolsek Beber Penyebab Perkara: Sudah Damai

    Nasib Sopir yang Dikeroyok Petugas SPBU Imbas Tisu, Kapolsek Beber Penyebab Perkara: Sudah Damai

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di sosmed rekaman pengeroyokan yang terjadi di sebuah SPBU di Lubuklinggau.

    Dalam rekaman itu terlihat petugas SPBU di Lubuklinggau mengeroyok salah satu warga yang hendak membeli BBM.

    Keributan dipicu karena buang sampah sembarangan.

    Hasil penelusuran kejadian ini terjadi di SPBU Dodo City di Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau, Sumsel pada Rabu (11/12) lalu sekitar pukul 09.30 Wib, seperti dikutip TribunJatim.com dari Sripoku.com, Jumat (13/12/2024).

    Kapolsek Lubuklinggau Timur Iptu Rodiman mengatakan keributan antara pelanggan dan petugas SPBU tersebut dipicu salah paham.

    “Sekarang sudah selesai permasalahannya dan sudah berdamai,” kata Rodiman pada wartawan, Jumat (13/12/2024).

    Ceritanya keributan tersebut terjadi karena pelanggan bernama Supardi tersebut membuang tisu di lantai SPBU kemudian ditegur pegawai SPBU. 

    “Sopir (Supardi) itu ngantri ada belalang diatas mobilnya, jadi dia keluar dari mobil untuk membuang belalang pakai tisu. Selesai ditangkap, tisu tadi dibuangnya di lantai SPBU,” ujarnya.

    Karena SPBU saat itu  mau audit dari Pertamina jadi mereka ini sedang bersih-bersih. Karena melihat Supardi buang sampah jadi ditegur oleh petugas.

    “Karena ditegur tadi jadi tersinggung bapak itu dan akhirnya terjadilah keributan itu,” ungkapnya.

    Usai kejadian tersebut viral di media sosial, personel Polsek Lubuklinggau Timur pun datang ke TKP dan memanggil kedua belah pihak untuk menyelesaikan permasalahan itu. 

    “Jadi setelah itu anggota Polsek Lubuklinggau Timur datang untuk menengahi permasalahan tersebut dan dipanggillah petugas SPBU Supardi,” bebernya.

    Setelah permasalahan tersebut ditengahi dan sudah klarifikasi juga, akhirnya mereka saling memaafkan.

    Sementara itu, Menejer SPBU Dodo City, Nuraini mengatakan permasalahan tersebut telah diselesaikan dengan dibantu oleh anggota Polsek Lubuklinggau Timur. 

    Cuplikan video seorang sopir pembeli dikeroyok oleh petugas SPBU. (Sripoku.com)

     “Sudah selesai, udah dari Polsek Selatan yang menengahi masalah itu,” ungkapnya. 

    Belakangan ini juga ada konflik yang viral terjadi di SPBU melibatkan oknum anggota TNI.

    Aksi oknum TNI tampar manajer SPBU viral di media sosial.

    Ia kesal karena ditolak isi pertalite untuk mobilnya.

    Namun pihak SPBU sudah menyarankan mendaftar aplikasi MyPertamina.

    Akan tetapi oknum TNI tetap tidak mau.

    Adapun kejadian ini terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (6/12/2024) sekitar 09.50 Wita.

    Insiden ini terjadi setelah oknum aparat itu ditolak mengisi pertalite untuk kendaraan pribadinya karena tidak memiliki barcode MyPertamina.

    Insiden ini pun terekam CCTV dan viral di media sosial.

    “Dia berupaya menampar saya pertama kali, tapi saya menghindar dan menampar lagi di bagian telinga bagian kanan,” ujar manajer SPBU, Asriadi, yang menjadi korban kejadian itu saat jumpa pers pada Jumat, seperti dikutip Tribun Palu.

    Asriadi mengatakan, awalnya oknum TNI berpakaian seragam lengkap itu meminta diisikan lima liter pertalite untuk kendaraan pribadinya. 

    Petugas SPBU menolak karena oknum itu tidak memiliki barcode Pertamina.

    Asriadi lantas menjelaskan kepada oknum aparat itu bahwa sejak 1 Desember 2024, pengisian pertalite untuk kendaraan roda empat harus menggunakan barcode.

    Asriadi lantas menawarkan untuk membantu membuat barcode untuk pelaku.

    Ilustrasi SPBU. (TribunJateng.com)

    “Saya sudah menawarkan diri untuk bantu mendaftarkan. Jika jaringan lancar, paling lama lima menit pendaftaran dan bisa digunakan,” kata Asriadi.

    Namun, oknum aparat itu tidak mau dan tetap meminta kendaraannya untuk diisi pertalite.

    “Saya sudah meminta maaf, kalau kebijakan itu tidak bisa dibantu karena sudah ada di sistem,” ujarnya.

    Saat itu insiden pemukulan itu terjadi. Pelaku lantas pergi dan menantang korban untuk melaporkannya.

    Asriadi mengaku telah bertemu dengan pelaku di Kodim 1306/Donggala Kota Palu saat proses mediasi. Namun, dia tetap ingin kasus itu dibawa ke ranah hukum.

    “Saya sudah ke Denpom XIII-2 Palu untuk melapor. Namun diarahkan untuk membuat surat keterangan berobat, sebagai dasar untuk visum dan membuat laporan,” tuturnya.

    Kapenrem 132/Tadulako Mayor Inf Iko Power mengatakan, kasus itu sedang ditangani Kodim 1306/Kota Palu untuk diproses hukum secara internal. Oknum aparat itu telah diperiksa.

    “Sementara di tangani Anggota Kodim 1306/Kota Palu,” ucapnya.

    Iko Power mengatakan bahwa perbuatan anggotanya itu selah menyalahi aturan.

    Akhirnya terungkap nasib oknum TNI yang menampar petugas SPBU karena menolak scan barcode aplikasi MyPertamina.

    Setelah viral diduga menampar petugas SPBU karena menolak permintaan petugas SPBU, oknum TNI inipun berakhir menyedihkan.

    Komandan Rayon Militer (Danramil) 1306-02/Biromaru, Lettu Inf Agus Yudo, menjadi sorotan setelah aksinya menampar seorang petugas SPBU viral di media sosial.

    Insiden tersebut terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, dan memicu perbincangan publik terkait perilaku pejabat militer.

    Kejadian bermula saat Lettu Agus Yudo meminta petugas SPBU, Asriadi Hamzah, untuk mengisi bahan bakar subsidi jenis pertalite sebanyak 5 liter untuk kendaraan pribadinya.

    Namun, permintaan tersebut ditolak karena Agus Yudo tidak memiliki barcode aplikasi MyPertamina, yang menjadi syarat utama pembelian BBM bersubsidi.

    Penolakan ini membuat Lettu Agus Yudo kesal hingga melayangkan tamparan kepada Asriadi.

    Video penamparan yang dilakukan Danramil Biromaru itupun viral di media sosial.

    “Dia berupaya menampar saya pertama kali, tapi saya menghindar dan menampar lagi di bagian telinga bagian kanan,” ujar manajer SPBU Asriadi dikutip Tribun-medan.com dari Tribun Palu, Senin (9/12/2024).

    Asriadi mengatakan, awalnya oknum TNI berpakaian seragam lengkap itu meminta diisikan lima liter pertalite untuk kendaraan pribadinya. 

    Petugas SPBU menolak karena oknum itu tidak memiliki barcode Pertamina.

    Asriadi lantas menjelaskan kepada oknum aparat itu bahwa sejak 1 Desember 2024, pengisian pertalite untuk kendaraan roda empat harus menggunakan barcode

    Asriadi lantas menawarkan untuk membantu membuat barcode untuk pelaku.

    “Saya sudah menawarkan diri untuk bantu mendaftarkan. Jika jaringan lancar, paling lama lima menit pendaftaran dan bisa digunakan,” kata Asriadi.

    Oknum TNI tampar petugas SPBU (Tribun TImur)

     Namun, oknum aparat itu tidak mau dan tetap meminta kendaraannya untuk diisi pertalite.

    “Saya sudah meminta maaf, kalau kebijakan itu tidak bisa dibantu karena sudah ada di sistem,” ujarnya.

    Saat itu insiden pemukulan itu terjadi. Pelaku lantas pergi dan menantang korban untuk melaporkannya.

    Asriadi mengaku telah bertemu dengan pelaku di Kodim 1306/Donggala Kota Palu saat proses mediasi. Namun, dia tetap ingin kasus itu dibawa ke ranah hukum.

    “Saya sudah ke Denpom XIII-2 Palu untuk melapor. Namun diarahkan untuk membuat surat keterangan berobat, sebagai dasar untuk visum dan membuat laporan,” tuturnya.

    Kapenrem 132/Tadulako Mayor Inf Iko Power mengatakan, kasus itu sedang ditangani Kodim 1306/Kota Palu untuk diproses hukum secara internal. Oknum aparat itu telah diperiksa.

    “Sementara di tangani Anggota Kodim 1306/Kota Palu,” ucapnya.

    Setelah video penamparan itu viral di media sosial, kini muncul berita perdamaian keduanya.

    Tampak ciut, oknum TNI tersebut akhirnya minta maaf dan mau menyelesaikan kasus dengan jalan damai.

    Lettu Agus Yado secara resmi meminta maaf kepada Manjer SPBU Asriandi Hamzah atas tindakan kekerasannya.

    Dalam perdamaian ini, Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Sunawan menjadi saksi dan menegaskan pentingnya penegakan disiplin dalam lingkungan militer.

    Deni Sunawan juga menekankan pentingnya setiap pelanggaran akan ditindak sesuai aturan tanpa memandang pangkat atau jabatan.

    Kasus berakhir damai (Tribun Timur)

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Viral Hyundai Creta Prime Isi Pertalite, Jadi Gunjingan Warganet

    Viral Hyundai Creta Prime Isi Pertalite, Jadi Gunjingan Warganet

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebuah postingan di X yang menunjukkan mobil compact SUV Hyundai Creta Prime mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite viral di media sosial.

    Foto itu dibagikan pengguna akun X @Masmasbiasa pada Minggu (8/12) lalu dan sudah dilihat lebih dari 1,1 juta pengguna dan disukai 7,5 ribu akun.

    “Saya lebih memilih untuk tidak berbicara. Dari pada saya berbicara, saya dalam masalah,” kata dia dalam postingannya.

    Tidak sedikit warganet yang memberikan komentar miring kepada pemilik mobil tersebut. Pasalnya, Hyundai Creta dinilai tidak termasuk dalam daftar kendaraan yang boleh menenggak Pertalite.

    Pembelian BBM subsidi jenis Pertalite saat ini harus menyertakan QR Code dari aplikasi MyPertamina kepada petugas SPBU supaya lebih tepat sasaran.

    Namun, saat ini pemerintah masih belum merinci spesifikasi mobil yang dibolehkan membeli Pertalite. Pemerintah tengah menggodok kriteria kendaraan yang berhak minum BBM subsidi dengan kandungan RON 90 itu.

    Aturan ini nantinya akan tertuang di dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

    Dalam draf aturan sebelumnya, salah satu kriteria pembatasan yang diusulkan berdasarkan kapasitas mesin mobil di bawah 1.400 cubicle centimeter (cc) dan untuk motor di bawah 250 cc.

    Namun untuk kepastiannya masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah.

    Creta merupakan SUV yang dibekali mesin empat silinder berkapasitas 1.500 cc, yang menghasilkan 113 hp dan torsi maksimum 144 Nm.

    Diluncurkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, Creta dibanderol Rp279 hingga Rp399 juta kala itu.

    Pada ajang IIMS 2024 yang digelar Februari lalu, Hyundai merilis tipe Aplha yang dibanderol Rp421,8 juta.

    [Gambas:Twitter]

    Dalam situs resminya, Hyundai menyarankan untuk pengguna Creta mengisi BBM dengan kandungan RON minimal 92.

    “Mobil Hyundai yang dipasarkan PT Hyundai Mobil Indonesia beberapa menggunakan BBM bensin, mulai dari Hyundai Creta, Hyundai Stargazer, hingga Hyundai Santa Fe Bensin. Untuk mesin bensin, direkomendasikan menggunakan bahan bakar dengan Ron 92 atau diatasnya,” bunyi keterangan Hyundai dalam situs resminya.

    BBM dengan RON 92 ini adalah Pertamina Pertamax, Shell Super, Vivo 92, maupun BP 92.

    (can/dmi)

    [Gambas:Video CNN]