Tempat Fasum: SPBU

  • Banjir Drainase Genangi Sejumlah Titik di Bondowoso, 10 Rumah Warga Terendam

    Banjir Drainase Genangi Sejumlah Titik di Bondowoso, 10 Rumah Warga Terendam

    Bondowoso (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bondowoso pada Jumat (14/11/2025) siang memicu banjir drainase di sejumlah titik. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.09 WIB itu sempat menggenangi akses jalan raya hingga permukiman warga di beberapa kecamatan.

    Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, menjelaskan bahwa banjir muncul akibat intensitas hujan yang tinggi sehingga drainase di beberapa lokasi tidak mampu menampung debit air.

    “Air meluap ke badan jalan dan sebagian masuk ke rumah warga, terutama di wilayah Maesan, Grujugan, dan pusat kota Bondowoso. Tidak ada korban jiwa, situasi terkendali,” ujar Kristianto.

    Sejumlah titik yang terdampak banjir meliputi Kelurahan Kademangan, Kelurahan Nangkaan, Desa Suger Lor, Pasar Maesan, depan SPBU Maesan, Desa Kejawan, serta Dusun Karang Rejo 1 di Desa Grujugan.

    Di Dusun Krajan Atas, Desa Suger Lor, sedikitnya 10 rumah warga tergenang. Jalan Raya Bondowoso–Jember juga sempat terendam. Di Desa Kejawan, luapan drainase menggenangi jalan desa dan menyebabkan retakan pada jembatan. Sementara di Dusun Karang Rejo 1, dua rumah warga terdampak dan genangan menutup akses antardusun.

    Setelah menerima laporan dari WhatsApp masyarakat, petugas BPBD bersama TRC, PMI, BSBK, Polres Bondowoso, serta pemerintah kecamatan langsung turun ke lokasi untuk asesmen dan penanganan. Tim TRC menurunkan mesin penyedot air untuk mempercepat surutnya genangan.

    “Upaya darurat sudah dilakukan sejak awal laporan masuk. Kami menurunkan tim untuk asesmen, penyedotan air, dan memastikan jalur transportasi kembali aman,” kata Kristianto.

    Menurut BPBD, genangan mulai surut sekitar pukul 20.05 WIB. Kondisi wilayah hingga laporan malam hari terpantau aman dan terkendali, meski hujan ringan masih berlangsung di beberapa desa.

    BPBD Bondowoso mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama di area dengan saluran drainase terbatas. “Kami terus memonitor kondisi cuaca dan laporan dari masyarakat,” tambah Kristianto. (awi/ian)

  • Jaga Energi di Indonesia Timur, Pertamina Andalkan Terminal Baubau

    Jaga Energi di Indonesia Timur, Pertamina Andalkan Terminal Baubau

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) berkomitmen menjaga distribusi energi di seluruh Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satunya dengan memberikan perhatian penuh dalam menjaga pasokan energi di wilayah Indonesia Timur dengan memperkuat infrastruktur distribusi energi terutama Terminal BBM.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Baron menegaskan di wilayah Indonesia Timur, pendistribusian BBM ditopang oleh Fuel Terminal BBM Baubau. Terminal ini memiliki kapasitas hingga 147 ribu KL, dengan 14 tangki aktif, sehingga memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan energi di Indonesia Timur.

    “Fuel Terminal Baubau merupakan terminal terbesar di Indonesia Timur yang menjadi tulang punggung penjaga ketahanan energi di Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Maluku,” ujar Muhammad Baron dalam keterangan resmi, Jumat (14/11/2025).

    Baron menambahkan, Fuel Terminal Baubau menyuplai lebih dari separuh kebutuhan energi di kawasan Indonesia Timur, dengan proporsi distribusi mencakup 80% untuk wilayah Sulawesi, 15% untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta 5% untuk wilayah Maluku dan Papua.

    “Beragam produk BBM yang disalurkan mulai dari Pertamax, Pertalite, Dexlite, Biosolar (B40), MFO hingga Kerosene atau minyak tanah. Pertamina memastikan masyarakat di Indonesia Timur memiliki akses yang sama terhadap produk-produk berkualitas,” imbuh Baron.

    Fuel Terminal Baubau memiliki 3 Jetty, terdiri dari 1 Jetty berkapasitas 35.000 DWT dan 2 Jetty berkapasitas 6.500 DWT. Terminal ini juga dilengkapi laboratorium dengan peralatan pengujian lengkap untuk memastikan kualitas produk selalu terjaga. Selain itu, tersedia fasilitas Filling Shed untuk mobil tangki, serta berbagai sarana pendukung lainnya.

    Dalam mendistribusikan energi, Terminal Baubau didukung 70 Unit Mobil Tangki, untuk menyuplai BBM ke SPBU, Pertashop, SPBU Kompak, termasuk memenuhi kebutuhan industri dan instansi penting.

    “Pertamina akan terus menjaga keandalan pasokan energi di Indonesia Timur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan upaya untuk melayani Indonesia dengan hati,” tandas Baron.

    Fuel Terminal Baubau berlokasi di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara dikelola oleh PT Pertamina Energy Terminal yang merupakan Anak Perusahaan dari PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistic.

    PET memastikan seluruh operasi berjalan dengan standar HSSE dan governance yang ketat.

    Direktur Utama PET, Bayu Prostiyono, menyampaikan penerapan prinsip safety dan sustainability menjadi fokus utama perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional.

    “Kami memastikan seluruh kegiatan operasi di Fuel Terminal Baubau berjalan aman, andal, dan sesuai standar HSSE. PET juga menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap lini operasional, mulai dari efisiensi energi, pengelolaan limbah, hingga program sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar,” ujar Bayu.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jalur Ekstrem Yogyakarta-Mandalika Dilibas GEAR ULTIMA

    Jalur Ekstrem Yogyakarta-Mandalika Dilibas GEAR ULTIMA

    Jakarta

    Berkendara jarak jauh menggunakan sepeda motor kini sudah menjadi hal lumrah. Touring dengan sepeda motor dapat memberikan pengalaman unik terutama waktu melewati rute dengan pemandangan alam indah hingga melahirkan cerita unik.

    Seperti yang dilakukan oleh konten kreator asal Yogyakarta dengan akun Instagram @duasetengahjuta, Taufiq, yang sukses melakukan solo touring lintas pulau sejauh 2.000 kilometer, yaitu dari Yogyakarta ke Mandalika (Lombok) dan kembali ke Yogyakarta dengan mengandalkan Yamaha GEAR ULTIMA.

    Perjalanan ini menjadi lebih epik karena tidak selalu melewati jalur utama yang punya kondisi jalan mulus, tetapi melalui beberapa jalan ekstrem yang menanjak dan tidak rata untuk mencari destinasi wisata tersembunyi yang masih sepi pendatang sehingga semakin mempertegas predikat GEAR ULTIMA sebagai ‘Motor Kuat, Hebat, No Debat’.

    Sejalan dengan ciri khas konten dari Taufiq atau akrab disapa Pakde oleh para penontonnya ini senang melakukan perjalanan jarak jauh dengan mengendarai skutik 125 cc sambil membuktikan kemampuan sepeda motornya sehingga cocok dengan GEAR ULTIMA yang merupakan multi-purpose scooter.

    Dengan gayanya yang khas, Taufiq berhasil membuktikan bahwa Yamaha GEAR ULTIMA dapat selalu bisa diandalkan untuk menaklukan berbagai medan seperti tanjakan curam hingga jalanan bergelombang tapi tanpa perlu mengorbankan kenyamanan dan performanya.

    “Bagi saya riding jarak jauh menggunakan skutik kecil bukanlah menjadi alasan untuk kita berhenti mengeksplor suatu hal baru dan bukan sekedar sampai di tujuan destinasinya saja, tetapi menikmati setiap momen di jalan juga menjadi salah satu pengalaman apik, apalagi bareng skutik yang bisa diajak riding lewatin berbagai medan dengan nyaman tanpa drama serta punya konsumsi bahan bakar yang irit seperti GEAR ULTIMA bikin semakin pas untuk nikmatin semua momen berharga selama berkendara,” jelas Taufiq, dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11/2025).

    Foto: Yamaha

    Eksplor Wisata Hidden Gem Dengan Jalur Ekstrem

    Yamaha Gear Ultima Foto: Yamaha

    Selama kurang lebih sembilan hari perjalanan, tak jarang Taufiq menjelajahi berbagai destinasi tersembunyi (hidden gems) di sepanjang rute perjalanan seperti pantai eksotis di kawasan Situbondo yang masih sepi wisatawan hingga Bukit Hijau Tolang Empak Hill di Buwun Mas Sekotong, Lombok yang punya panorama pegunungan dan laut membentang dengan indah.

    Selain itu, tentu saja melewati berbagai karakter jalan yang berbeda-beda setiap daerah khususnya seperti daerah Pantura yang punya jalan panjang tak terputus, tanjakan panjang di area Tawangmangu-Magetan, serta tanjakan terkenal di Lombok yaitu tanjakan Sembalun yang terkenal cukup curam dan meliuk-liuk.

    Namun, seluruh rintangan tersebut bukan menjadi kesulitan bagi GEAR ULTIMA, tetapi menjadi ajang untuk membuktikan ketangguhan dan kehandalannya karena sudah dilengkapi dengan mesin berteknologi Blue Core Hybrid 125 cc yang bikin skutik ini jadi lebih bertenaga terutama saat akselerasi awal yang mendapatkan dorongan instant dari Hybrid Power Assist selama 3 detik awal.

    Nyaman dan Praktis Bikin Betah Riding

    Tentu saja perjalanan jarak jauh seperti dari Yogyakarta ke Mandalika perlu membawa barang yang cukup banyak, mulai dari perlengkapan pribadi, riding gear, dan bahkan membawa kursi lipat untuk beristirahat.

    Tanpa ada rasa bingung, semua kebutuhan tersebut dapat terakomodasi dengan baik karena bagasi GEAR ULTIMA yang luas, yaitu mencapai 18,6 liter dan dek kakinya yang lapang dengan gantungan ganda sangat bermanfaat untuk mengangkut banyak tas.

    Apalagi handle belakang multiguna-nya yang didesain datar dan kokoh sangat memudahkan pengendara untuk dapat memasang tas tambahan seperti duffle bag berkapasitas 40 liter milik Taufiq yang terisi penuh dengan perlengkapan riding.

    Walaupun membawa banyak barang bawaan, riding selama berjam-jam dengan kondisi jalan yang beragam bersama GEAR ULTIMA tetap terasa nyaman karena posisi berkendaranya cukup ergonomis dan didukung dengan jok yang luas dan bobot motornya yang cukup ringan.

    Touring Irit, Seru, dan Penuh Cerita

    Keseruan dan kenyamanan mengendarai GEAR ULTIMA semakin lengkap karena konsumsi bahan bakarnya tergolong cukup efisien karena untuk ongkos bensin selama Taufiq berkendara dari Yogyakarta-Mandalika-Yogyakarta sambil mengeksplor beberapa tempat dengan total jarak 2000 KM ini hanya merogoh uang sebesar Rp 373 ribu (hasil bervariasi bergantung pada bobot, gaya berkendara, dan kondisi perjalanan).

    Di samping itu, kapasitas tangki bensinnya yang mencapai 5.1 Liter juga sangat membantu Taufiq selama riding jarak jauh terutama saat mengunjung beberapa area yang jarang dilalui kendaraan karena jadi tidak harus sering mengunjungi SPBU sehingga semakin membuktikan bahwa riding jarak jauh menggunakan GEAR ULTIMA itu Irit No Debat.

    “Sebagai Multi-Purpose Scooter, GEAR ULTIMA memang dihadirkan untuk bisa selalu menemani di setiap kebutuhan mobilitas para pengendaranya baik dalam jarak yang dekat, maupun jarak jauh seperti salah satu pengguna asal Yogyakarta yang sukses riding mencapai Mandalika, Lombok dan perjalanan panjang tersebut dinilai nyaman, efisien, dan tanpa drama walau harus melewati berbagai kondisi jalan sehingga semakin membuktikan karakter utama dari GEAR ULTIMA, yaitu hebat, kuat, lincah, dan no debat,” ujar Manajer Manager PR, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg Rifki Maulana.

    (akd/ega)

  • Isu BBM Tercampur Air, Pertamina Cek 17 SPBU di Kota Bogor Hasilnya Aman

    Isu BBM Tercampur Air, Pertamina Cek 17 SPBU di Kota Bogor Hasilnya Aman

    Liputan6.com, Bogor – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) telah melakukan pengecekan kualitas BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bogor.

    Pengecekan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite maupun Pertamax tersebut sebagai bagian dari upaya memastikan keamanan dan mutu produk usai ramai dikeluhkan konsumen.

    Pengecekan dilakukan secara menyeluruh di 17 SPBU di wilayah Kota Bogor dan semua dinyatakan aman atau on spec.

    Kegiatan pengecekan SPBU ini dilakukan bersama Kepala UPTD Metrologi Legal Kota Bogor Deden Marlina, Section Head Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional JBB Muslim Dharmawan serta Pengawas SPBU Pajajaran Irawan.

    Kepala UPTD Metrologi Legal Kota Bogor, Deden Marlina, menegaskan bahwa hasil inspeksi terhadap SPBU di Kota Bogor menunjukkan kondisi aman dan sesuai standar.

    “Kami menegaskan bahwa isu BBM di Kota Bogor tidak terbukti. Hingga hari ini, dari 17 SPBU yang sudah diuji, tidak satu pun menunjukkan adanya off spec. Pengecekan dilakukan menggunakan pasta air metode sederhana namun akurat dengan hasil yang konsisten tidak berubah warna, baik pada Pertamax maupun Pertalite,” ujar Deden usai pengecekan BBM di SPBU Pajajaran Kota Bogor, 34.16.102, Jumat 14 Novemver 2025.

    Section Head Communication & Relation, Muslim Dharmawan mengungkapkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas produk BBM Pertamina.

    “Pertamina mengimbau masyarakat untuk tidak resah. Seperti yang dilihat, pasta air tidak berubah warnanya sehingga dipastikan aman. Hal ini karena setiap distribusi BBM berlangsung, Pertamina selalu uji kualitas dan kuantitasnya,” ujar Muslim.

     

  • Ambil 2 Cincin Tertinggal di Toilet SPBU, Pria Gresik Diringkus Polisi

    Ambil 2 Cincin Tertinggal di Toilet SPBU, Pria Gresik Diringkus Polisi

    Gresik (beritajatim.com) – Peringatan bagi siapa saja agar tidak lalai meletakkan barang berharga saat ke toilet. Seperti yang dialami Naila Alfi Syarifah (23), warga Desa Setrohadi, Duduksampeyan, Gresik. Dua cincin emasnya senilai Rp10 juta raib dicuri setelah ia menaruhnya sembarangan di toilet SPBU. Beruntung pelaku berhasil diringkus polisi.

    Pelaku bernama Sugiono, warga Desa Prambangan, Kebomas, Gresik, kini ditahan bersama sejumlah barang bukti hasil pencurian.

    Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik, Ipda Andi Muh Asyraf Gunawan, menjelaskan kejadian bermula ketika korban hendak menggunakan toilet SPBU di Desa Suci, Kecamatan Manyar. Karena terburu-buru, korban tanpa sengaja masuk ke toilet laki-laki.

    “Korban tidak melihat tanda petunjuk. Saat di dalam, korban melepas cincinnya dan meletakkannya di tempat sabun. Setelah selesai, korban langsung keluar. Tanpa disadari, cincinnya masih tertinggal di dalam toilet,” ungkapnya, Jumat (14/11/2025).

    Sekitar 30 menit kemudian, korban baru menyadari bahwa cincinnya tertinggal. Ia segera kembali ke lokasi, namun dua cincin tersebut sudah hilang.

    “Dari keterangan korban, pelaku sempat berpapasan namun langsung pergi dengan tergesa-gesa,” tambah Asyraf.

    Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik. Tim Resmob melakukan penyelidikan, memeriksa saksi-saksi, dan mengarah pada Sugiono.

    “Tersangka kami ringkus di rumahnya. Dia mengaku sudah menjual satu cincin seberat 4,4 gram seharga Rp5,6 juta. Satu cincin lainnya belum dijual,” jelasnya.

    Sugiono dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

    Pelaku berdalih nekat mencuri karena terimpit kebutuhan ekonomi.
    “Saya pengangguran. Ini pertama kali saya mencuri. Saya kapok dan tidak mau mengulanginya lagi,” katanya. (dny/but)

     

     

  • Sopir Angkot Kuntit Tiap Hari Gadis Pegawai SPBU Sambil Bawa Jimat, Alasannya Mirip Istri yang Baru Meninggal

    Sopir Angkot Kuntit Tiap Hari Gadis Pegawai SPBU Sambil Bawa Jimat, Alasannya Mirip Istri yang Baru Meninggal

    Liputan6.com, Depok – Sempat viral di media sosial, seorang pria berinisial A menguntit gadis di wilayah Cinangka, Sawangan, Depok. Aksi tersebut terjadi pada Senin (10/11/2025) hingga warga menangkap A dan mendapati membawa barang berupa sejumlah jimat.

    Kapolsek Bojongsari, Kompol Fauzan Thohari membenarkan adanya aksi pria berinisial A menguntit korban yang merupakan perempuan. Awalnya korban tidak mencurigai aksi yang dilakukan pelaku terhadap dirinya.

    “Namun korban resah karena merasa diikuti setiap pulang ke rumahnya sebanyak lima kali,” ujar Fauzan, Jumat (14/11/2025).

    Fauzan menjelaskan, awalnya korban tidak menaruh curiga terhadap pelaku. Hal itu dikarenakan korban sempat melihat pelaku mengisi bensin untuk angkot yang dikemudikannya di SPBU tempat korban bekerja.

    “Namun setiap pulang kerja, pelaku selalu mengikuti korban hingga ke rumahnya,” jelas Fauzan.

    Tidak hanya itu, pelaku sempat nekat mengetuk pintu rumah sehingga korban merasa takut. Warga yang mengetahui aksi pelaku merasa geram sehingga saat korban pulang dan kembali diikuti, warga langsung menangkap pelaku.

    “Iya sempat ditangkap warga, sempat ditanya maksud dan tujuan mengikuti korban,” ucap Fauzan.

    Berdasarkan pengakuan pelaku, diketahui pelaku ingin berkenalan dengan korban. Namun aksi pelaku membuat korban merasa ketakutan karena setiap pulang ke rumah selalu diikuti pelaku.

    “Tujuannya katanya terobsesi karena korban mirip istrinya yang baru meninggal dunia,” terang Fauzan.

  • Pertamina Terus Pantau Stok dan Distribusi BBM di Bengkulu

    Pertamina Terus Pantau Stok dan Distribusi BBM di Bengkulu

    PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mendatangkan kapal tanker untuk memastikan penyaluran BBM di Bengkulu dalam kondisi aman.

    Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Rusminto Wahyudi, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya terus melakukan optimalisasi penyaluran BBM ke seluruh SPBU di wilayah Bengkulu agar kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi dengan baik.

    “Kami telah melakukan build up stok dengan kapal tanker, yang membawa 2.000 kiloliter Pertalite dan 1.000 kiloliter Pertamax untuk memastikan ketersediaan BBM di wilayah Bengkulu tetap aman,” sebutnya.

    Menurut dia, kapal pengangkut BBM juga telah tiba di pelabuhan, yang akan disalurkan melalui Fuel Terminal (FT) Pulau Baai guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat Bengkulu dan sekitarnya.

    Rusminto menyampaikan bahwa Pertamina terus memantau kondisi lapangan dan memastikan suplai BBM berjalan dengan lancar.

    “Pertamina berkomitmen menjaga ketersediaan energi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Bengkulu. Kami juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi BBM tetap aman dan terkendali,” ujarnya.

    Dalam menjaga kelancaran distribusi, Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta institusi terkait.

  • Pertamina Aktifkan Satuan Tugas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Begini Kesiapannya

    Pertamina Aktifkan Satuan Tugas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Begini Kesiapannya

    Untuk menjaga operasional energi selama periode Satgas Nataru, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream berkomitmen menjaga ketersediaan pasokan minyak mentah domestik sebesar 31,5 juta barel (Bbl) untuk kebutuhan kilang sepanjang masa satgas.

    PHE berkomitmen memaksimalkan lifting hulu migas tersebut, sehingga seluruh minyak mentah dan gas bumi yang dimiliki PHE dapat tersalurkan untuk kilang-kilang domestik Pertamina dan konsumen gas bumi.

    Di sisi pengolahan, Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan kesiapan operasional kilang, di mana kilang-kilang Pertamina berada dalam kondisi normal dan beroperasi penuh.

    Kapasitas pengolahan kilang mencapai 1,179 juta barel per hari (MB/Day).  Beberapa produk BBM juga dipersiapkan untuk peningkatan produksi, yakni Biosolar, Pertamax dan Pertamax Turbo.

    Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading yang menjalankan lini bisnis distribusi dan pemasaran energi, telah menyiagakan 117 Terminal BBM (TBBM), 43 Terminal LPG (TLPG), dan 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dalam kondisi siap beroperasi penuh

    . Upaya penguatan juga dilakukan melalui peningkatan stok operasional di lokasi-lokasi yang berpotensi mengalami lonjakan permintaan, konsinyasi stok di daerah rawan, serta peningkatan keandalan alat laboratorium untuk memastikan kualitas produk. Pengawasan mutu di SPBU pun dilaksanakan secara rutin agar tidak terjadi penyimpangan kualitas (off-specification).

  • Kerja di SPBU, Kumpulin Uang, Investasi Crypto, Beli Toyota GR 86

    Kerja di SPBU, Kumpulin Uang, Investasi Crypto, Beli Toyota GR 86

    Jakarta

    Haru tak terlihat terlalu antusias saat saya bertanya soal background kehidupannya. Di balik kemudi Toyota GR 86, dia lebih sibuk membuka Spotify dari iPhone 17 yang dia sambungkan ke perangkat audio mobil.

    Saya mengenali beberapa lagu dalam playlist-nya, salah satunya Heavy Rotation milik grup AKB48. Sebelumnya, dia memutar Stay yang dibawakan Victoria – yang belakang saya tahu ada dalam album kompilasi Initial D Vol 2.

    Haru, mengaku usianya 20 tahun, memutar lagu-lagunya dalam volume sedang-sedang saja. Saya sepertinya paham kenapa dia melakukan itu. Duduk dalam kabin tepat di sebelahnya, gelegar deru mesin GR 86 lebih asyik didengar ketimbang suara penyanyi siapapun yang keluar dari perangkat audio itu.

    “Kenapa ya…Mungkin karena ini mobil impian saya dari kecil. Cool aja,” kata Haru singkat saat saya tanya kenapa dia memilih GR 86 ketimbang mobil produksi Jepang lain.

    Haru bersama beberapa temannya yang membawa mobil-mobil JDM Toyota Foto: Doni Wahyudi/detikoto

    Saya berkenalan dengan Haru di Daikoku Parking Area.

    Daikoku Parking Area adalah lokasi legendaris buat penggemar kultur JDM (Japanese Dometic Market). Sejatinya ini memang sebuah rest area, tempat istirahat pemobil yang melintas jalur tol Shuto Expressway. Lokasinya di Yokohama, Perfecture Kanagawa. Sekitar 30-40 menit dari Tokyo via jalan tol.

    Bukannya berlebihan, banyak yang menyebut Daikoku Parking Area sebagai ‘Tanah Suci’ buat penggemar mobil JDM di Jepang. Bagaimanapun juga ini memang lokasi paling ikonik, juga penuh sejarah. Sampai sekarang titik ini adalah tempat berkumpul, dan simbol paling nyata kultur otomotif Jepang.

    Fakta bahwa tempat ini masih sangat hidup sampai sekarang menunjukkan bagaimana gairah terhadap mobil-mobil domestik Jepang berbahan bakar bensin masih bertahan. Katanya, setiap akhir pekan, mulai Jumat malam sampai Minggu pagi, tempat ini ramai luar biasa dan masih jadi magnet buat kumpul.

    Haru adalah salah satu pemilik mobil yang diperkenalkan Toyota pada saya dan rombongan wartawan dari Indonesia. Setidaknya ada sekitar 10 anak muda lain dengan mobil JDM Toyota-nya masing-masing. Mobil-mobil yang mereka bawa beragam, dari keluaran baru, sampai yang klasik. Beberapa di antaranya yang saya kenali adalah Toyota Chaser 96, Toyota Soarer 91, Toyota Supra MK4 93, Toyota Supra MK5, dan tentu saja Toyota GR 86.

    Mobil-mobil JDM Toyota di Daikoku Rest Area yang legendaris (Foto: Doni Wahyudi/detikoto)

    Antara Nissan GTR dan Toyota GR 86

    Saya beruntung malam itu. Meski baru sekitar pukul 20.00 jalan tol yang membentang dari Daikoku ke Tokyo, tak ramai. Beberapa kali saya melirik jarum speedometer bergerak melewati angka 100. Deru mesin menggerung, seiring jari-jari Haru memainkan paddle sift di balik kemudinya.

    Sesekali kami berpapasan dan menyalip mobil JDM Toyota yang lain. Menghasilkan suara gelegar yang terdengar makin menyenangkan. Potongan gambar yang sebelumnya hanya cuma bisa disaksikan di game Need for Speed atau film-film seperti Fast n Furious, hadir di depan mata.

    “Saya masih sekolah (mungkin maksudnya kuliah),” lagi-lagi Haru menjawab singkat pertanyaan saya.

    “Beberapa tahun lalu saya membelinya sendiri, harga 4,8 juta yen (sekitar Rp 519 juta).”

    “Enggak tahu juga, ya…Nissan GTR juga sepertinya menarik. Mungkin saya bakal membelinya,” kata dia, meladeni pertanyaan lanjutan saya soal mobil impian dia selanjutnya.

    Merasakan langsung kultur JDM di Jepang dengan taxi riding dari Daikoku ke Tokyo (Foto: Doni Wahyudi/detikoto)

    Buat Haru dan banyak temannya, pilihan mobil untuk dipakai hanyalah produksi Jepang. Dia menggeleng sambil tersenyum ketika saya menyebut beberapa brand Eropa untuk jadi mobil pilihan berikutnya.

    Harga 4,8 juta yen bukan angka yang kecil buat seorang mahasiswa. Bagaimana Haru bisa mengumpulkan uang sebanyak itu di usianya yang masih muda?

    “Saya dulu bekerja di SPBU. Saya menabung cukup banyak. Lalu beberapa tahun lalu crypto. Kamu tahu… crypto?”.

    Dukungan Toyota pada Kultur JDM

    Saya berada di Daikoku Parking Area dan merasakan pengalaman mengendarai mobil-mobil JDM – meskipun sebatas taxi riding – atas undangan Toyota. Masih dalam rangkaian Japan Mobility Show 2025, Toyota ingin menunjukkan bagaimana konsep ‘To You, Toyota’ direalisasikan.

    ‘To You, Toyota’ pada prinsipnya menekankan pendekatan yang lebih personal dan fokus pada pelanggan di seluruh dunia. Toyota ingin produk dan layanannya benar-benar relevan bagi setiap individu-siapa pun di manapun, dan apa pun gaya hidupnya.

    Ini sekaligus menjadi bukti komitmen Toyota dalam mendekatkan diri dengan penggunanya. Yang dalam hal ini adalah anak muda jepang dan penggemar mobil-mobil performa.

    Haru membeli GR86 dengan harga 4,8 juta yen. Sekitar Rp 500-an juta. (Foto: Doni Wahyudi/detikoto)

    “Kebutuhan masyarakat itu berbeda-beda. Ada yang ingin fungsional, ada yang emosional. Dan di sini kita melihat bahwa Toyota punya excitement yang luar biasa bisa membuat mobil-mobil yang luar biasa sehingga anak-anak muda, terutama yang ada di Jepang, antusias terhadap mobil-mobil Toyota. Baik yang heritage maupun yang sekarang,” kata Marketing Planning General Manager Toyota Astra Motor, Resha Kusuma Atmaja.

    Mobil-mobil JDM sejatinya lebih dari sekadar mobil performanya. Mobil JDM juga terjalin erat dengan budaya pop Jepang, di antaranya melalui anime, manga, dan video game.

    Seri-seri legendaris seperti Initial D, Wangan Midnight, dan Gran Turismo menampilkan mobil JDM dalam skenario balap beroktan tinggi, yang memperkuat daya tariknya dan mengukuhkan statusnya sebagai ikon budaya kontemporer.

    Salah satu ciri khas budaya JDM adalah peluang kustomisasi dan tuning yang dinamis. Para penggemar di seluruh dunia antusias menyambut kesempatan untuk mempersonalisasi mobil JDM mereka, baik melalui modifikasi aftermarket, peningkatan performa, atau yang cuma sebatas kosmetika.

    Hal tersebut diyakini oleh Toyota dengan mendirikan entitas GAZOO Racing (GR). Selain fokus di dunia balap dengan tim TGR global dan lokal, GR juga menciptakan kendaraan sporty dengan nuansa racing tinggi. Sentuhan khas Japanese style membuat GR Family langsung memikat para sporty car enthusiast.

    (din/rgr)

  • Shell Bersiap Balik ke Hulu Migas RI, Bisnis SPBU Ikut Terpompa?

    Shell Bersiap Balik ke Hulu Migas RI, Bisnis SPBU Ikut Terpompa?

    Bisnis.com, JAKARTA – Shell Plc kembali melirik peluang investasi di sektor hulu migas Indonesia setelah sempat hengkang beberapa tahun lalu. Raksasa migas asal Inggris itu tengah mengkaji prospek di sejumlah wilayah.

    Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto memberi bocoran bahwa Shell akan melakukan studi bersama atau joint study di lima prospek migas, baik di darat (onshore) maupun lepas pantai (offshore), dengan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec).

    Kelima prospek tersebut tersebar di wilayah Sulawesi Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

    “Dua wilayah onshore, offshore Sulawesi Barat. Tiga wilayah offshore, Bali dan NTB,” ucap Djoko di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

    Djoko mengatakan bahwa Shell dan Kufpec melakukan joint study bersama dengan porsi 50:50. Proposal joint study tersebut diajukan kepada Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Dia menambahkan bahwa saat ini Ditjen Migas sedang mengevaluasi kepastian blok migas yang diminati Shell untuk dieksplorasi.

    Kabar kembalinya Shell ke sektor hulu migas RI telah berhembus sejak awal 2025. Kala itu, Shell disebut tengah menjajaki peluang di lapangan eksis, yang berarti perusahaan tersebut akan berinvestasi di wilayah kerja yang saat ini juga dikelola kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lain. 

    Sebelumnya, Deputi Eksplorasi, Pengembangan, & Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Rikky Rahmat Firdaus menuturkan, Shell tertarik kembali ke sektor hulu migas Indonesia karena banyak temuan lapangan baru, terutama di area lepas pantai dan laut dalam (deepwater). Menurutnya, temuan tersebut relevan dengan kompetensi Shell, yakni pengeboran minyak lepas pantai dan laut dalam.

    “Dengan temuan semua yang ada, kami sangat berharap nanti di bulan November kami ajak lagi Shell untuk benar-benar hadir di Indonesia,” ucap Rikky dalam acara Bisnis Indonesia Forum, Kamis (9/10/2025).

    Dia menambahkan, Shell sempat ragu untuk kembali masuk ke sektor hulu migas RI. Namun, pihaknya berhasil meyakinkan perusahaan asal Eropa itu.

    Menurut Rikky, Shell akan kembali karena prospek migas di Tanah Air memiliki daya tawar yang cukup baik.

    “Kita punya daya tawar yang cukup baik. Kita akan tetap bertemu, dan jadi Shell kan juga banyak entitasnya, jadi ini tone positif bagi rekan-rekan,” ujarnya.

    Adapun, Shell sebelumnya memutuskan untuk hengkang dari salah satu megaproyek migas Tanah Air, Blok Masela. Pada 2023, 35% hak partisipasi Shell di Blok Masela resmi diambil alih oleh Pertamina dan Petronas.

    Niat Shell hengkang mengemuka sejak 2019 dan menyebabkan pengembangan Blok Masela tersendat. Shell menilai bahwa investasi di negara lain lebih menguntungkan sehingga prioritas pada proyek Lapangan Abadi Blok Masela ditinggalkan. Imbasnya, Inpex harus mencari mitra baru untuk menggarap blok tersebut. Proses divestasi Shell juga berlarut-larut hingga 4 tahun lamanya.

    Bisnis SPBU

    Sementara itu, di bisnis hilir, Shell memilih untuk melepaskan bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) miliknya di Indonesia.

    PT Shell Indonesia, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Shell Plc, bakal melepas bisnis SPBU ke perusahaan patungan baru (joint venture) antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group mulai 2026.

    Shell pun memastikan proses pengalihan kepemilikan SPBU yang tengah berjalan saat ini bukan disebabkan kondisi kelangkaan BBM yang terjadi sejak akhir Agustus 2025.

    Untuk diketahui, SPBU Shell tengah mengalami kekosongan stok BBM lantaran kuota impor mereka untuk tahun ini telah habis. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, kuota impor BBM untuk Shell pada 2025 mencapai 329.704 kiloliter (kl) untuk RON 92, 119.601 kl untuk RON 95, dan 38.674 kl untuk RON 98.

    Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah dan mengantisipasi hasil positif dalam proses pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell di Indonesia. Menurutnya, semua pihak tetap berkomitmen dengan kesepakatan awal.

    “Tidak terdapat dampak pada proses pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell di Indonesia. Semua pihak tetap berkomitmen pada kesepakatan tersebut,” kata Susi kepada Bisnis, Minggu (28/9/2025).

    Dia menuturkan, pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell di Indonesia tunduk pada penerimaan persetujuan peraturan dan diharapkan selesai pada tahun 2026.

    Adapun, proses pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell diharapkan selesai pada 2026. Setelah itu, nantinya merek Shell akan tetap berada di Indonesia melalui perjanjian lisensi merek.

    “Produk BBM akan dipasok melalui Shell dan pelanggan akan terus memiliki akses untuk menggunakan produk BBM berkualitas tinggi,” kata Susi.

    Langkah Shell melepas bisnis SPBU ke Citadel dan Sefas telah diumumkan sejak Mei 2025 lalu. Pengalihan kepemilikan merupakan bagian dari strategi Shell untuk transformasi portofolio dan sejalan dengan komitmen Capital Markets Day Shell.  

    Untuk diketahui, bisnis SPBU Shell di Indonesia mencakup jaringan SPBU Shell dan kegiatan pasokan serta distribusi BBM. Saat ini Shell memiliki sekitar 200 lokasi SPBU di Indonesia di mana lebih dari 160 di antaranya dimiliki perusahaan dan terminal BBM di Gresik, Jawa Timur. 

    Pemilik baru Shell yakni Citadel Pacific adalah perusahaan yang mapan dan terdiversifikasi dengan kegiatan operasional di seluruh Asia-Pasifik. Citadel merupakan pemegang lisensi merek Shell di Guam, Saipan, Republik Palau, Makau, dan Hong Kong. 

    Sementara itu, Sefas Group adalah distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia.

    Meski demikian, Shell tak sepenuhnya melepas bisnis hilirnya di Indonesia. Shell tetap melihat Indonesia menjadi pasar pertumbuhan utama untuk bisnis pelumas Shell. Shell memiliki dan mengoperasikan pabrik pelumas dengan kapasitas mencapai 300 juta liter per tahun.

    Bahkan, saat ini sedang membangun pabrik manufaktur gemuk di Marunda yang akan memiliki kapasitas 12 kiloton per tahun. 

    Pada 2022, Shell mengakuisisi EcoOils yang memiliki dua fasilitas pengolahan di Indonesia. Akuisisi EcoOils ini menambah portofolio bisnis bahan bakar rendah karbon Shell di kawasan tersebut.