Tempat Fasum: SPBU

  • Tukar Minyak Jelantah ke Pertamina Dapat Rp 6.000/Liter, Ini Caranya..

    Tukar Minyak Jelantah ke Pertamina Dapat Rp 6.000/Liter, Ini Caranya..

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga melanjutkan program Green Movement UCO, yang berhasil mengumpulkan 1.162 liter minyak jelantah di 6 titik UCOllect Box dan program pengumpulan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah di sejumlah SPBU dan rumah sakit IHC Pertamina.

    Program ini dilanjutkan dengan mengikutsertakan masyarakat untuk mengelola limbah minyak jelantah hasil konsumsi rumah tangga ini.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengungkapkan bahwa Green Movement UCO menerapkan prinsip ekonomi sirkular.

    “Program ini merupakan adaptasi kami untuk implementasi ekonomi sirkular dimana UCO yang selama ini dianggap sebagai limbah rumah tangga ini setelah dikumpulkan maka akan kami bawa ke anak perusahaan Pertamina Group untuk diolah menjadi biofuel seperti HVO (Hydro Treated Vegetable Oil) dan SAF (Sustainable Aviation Fuel) sehingga inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah rumah tangga tetapi menjadi bagian dari solusi energi bersih yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Heppy dalam siaran persnya, dikutip Kamis (16/1/2025).

    Lebih lanjut Heppy menjelaskan bahwa program pengumpulan minyak jelantah yang dilakukan oleh perusahaan hilir migas telah menjadi tren global dalam mendukung transisi energi bersih.

    “Di Indonesia sendiri, konsumsi minyak goreng di sektor rumah tangga mencapai 2,66 juta ton per tahun sehingga insiasi Green Movement UCO ini adalah upaya kami untuk membawa Indonesia sejalan dengan tren global perusahaan migas yang terbukti efektif mendukung pengelolaan limbah UCO dan membantu mempercepat transisi energi bersih serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,” jelas Heppy.

    Program Green Movement UCO ini merupakan program pilot project yang akan berlangsung selama setahun kedepan, bekerjasama dengan noovoleum sebagai penyedia UCOllect Box yang telah tersertifikasi internasional sebagai pengumpul minyak jelantah atau UCO.

    Saat ini titik pengumpulan berada di 6 titik yaitu di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat di Jakarta Pusat, Rumah Sakit Pertamina Pusat di Jakarta Selatan, SPBU 31.401.01 Dago Bandung, SPBU 31.128.02 MT Haryono Jakarta Selatan, SPBU 31.134.02 Kalimalang Jakarta Timur, dan SPBU 31.153.01 BSD Tangerang Selatan, keenam titik tersebut akan terus di evaluasi berkelanjutan untuk ekspansi ke lokasi lainnya di Indonesia.

    Dapat Reward Rp 6.000 per liter

    Pertamina Patra Niaga menawarkan beragam keuntungan yang akan di dapatkan masyarakat bila berpartisipasi pada program dimana UCOllector atau masyarakat yang mengumpulkan minyak jelantah di UCollect Box akan memperoleh rewards berupa saldo e-wallet sebesar mulai dari Rp6.000/liter dan akan memperoleh tambahan poin MyPertamina sebanyak 5 poin/liter

    Info terkait Program Green Movement UCO dan lokasi UCollect Box terdekat dapat dilihat melalui aplikasi MyPertamina.

    (pgr/pgr)

  • Iritnya Konsumsi BBM Motor Baru Honda, Seliter Bisa untuk 94 Km!

    Iritnya Konsumsi BBM Motor Baru Honda, Seliter Bisa untuk 94 Km!

    Jakarta

    Honda telah meluncurkan motor bebek baru bertampang unik, yakni Honda Cross Cub 50. Meski tampilannya tak biasa, namun kendaraan tersebut punya mesin yang sangat irit bahan bakar.

    Disitat dari Greatbiker, Kamis (16/1), Honda Cross Cub 50 bukan meluncur di Indonesia, melainkan di Jepang. Kuda besi tersebut menggunakan mesin mungil berkapasitas 49cc dengan silinder tunggal dan pendingin udara.

    Pembekalan itu membuat motor mampu menghasilkan tenaga maksimum 3,7 dk pada 7.500 rpm dan torsi puncak 3,8 Nm pada 5.500 rpm. Sementara transmisinya manual empat-percepatan.

    Honda Cross Cub 50. Foto: Doc. Honda Japan.

    Menariknya, Honda Cross Cub 50 punya konsumsi BBM yang di atas rata-rata. Bayangkan saja, hanya dengan seliter bensin, motor bebek tersebut bisa melaju sejauh 94 kilometer lebih!

    Pabrikan membekali Honda Cross Cub 50 dengan tangki berkapasitas 4,3 liter. Maka, dalam kondisi penuh atau full tank, motor bisa dipacu sejauh 405 km tanpa perlu mampir ke SPBU.

    Mengenal Honda Cross Cub 50

    Honda Cross Cub 50 punya tampang unik yang tak biasa. Bahkan, kami menyebutnya ‘salah pergaulan’. Sebab, pabrikan mengawinkan dua konsep berbeda, yakni bebek dan trail.

    Kita mungkin mengenal Honda CT125 sebagai bebek trail yang melegenda. Namun, Honda Cross Cub 50 menawarkan konsep yang berbeda. Kendaraan tersebut menggunakan kursi tunggal seperti seri klasik. Selain itu, spakbornya dirancang besar dengan selongsong knalpot rata.

    Honda Cross Cub 50. Foto: Doc. Honda Japan.

    Sementara sentuhan off road disematkan di bagian kaki-kaki, lampu dan panel instrumen semi telanjang. Kombinasi tersebut membuat Honda Cross Cub 50 memang terlihat seperti motor ‘salah pergaulan’.

    Kuda besi tersebut menggunakan struktur bodi backbone dengan suspensi depan teleskopik dan belakang swing arms. Menariknya, sistem pengeremannya masih menganut double tromol.

    Selain model standar, Cross Cub 50 juga memiliki hadir dalam varian khusus, yakni Kumamon. Kendaraan tersebut hadir dengan warna spesial dan penutup samping merah yang dibuat mencolok.

    Honda Cross Cub 50 sudah mulai dipasarkan di Jepang. Pabrikan membanderolnya mulai dari 308 ribu yen atau Rp 32 jutaan untuk varian regular dan 319 ribu yen atau Rp 33 jutaan untuk varian Kumamon.

    (sfn/dry)

  • Inilah Daftar Motor dan Mobil yang Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU per 16 Januari 2025

    Inilah Daftar Motor dan Mobil yang Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU per 16 Januari 2025

    Inilah Daftar Motor dan Mobil yang Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU per 16 Januari 2025

    TRIBUNJATENG.COM- Pemerintah akan memberlakukan peraturan terbaru yang melarang penggunaan BBM Pertalite pada beberapa jenis kendaraan di SPBU di seluruh Indonesia.

    Kendaraan yang mencoba mengisi Pertalite di SPBU Pertamina akan ditolak langsung oleh petugas, dengan daftar kendaraan yang tidak diperbolehkan.

    Keputusan untuk melarang ini masih dalam proses pembahasan dan diharapkan segera diimplementasikan di seluruh wilayah nasional.

    Adapun tujuan dari pembatasan ini adalah untuk memastikan subsidi BBM dari pemerintah tepat sasaran.

    Peraturan ini merupakan bagian dari revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 mengenai Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.

    Kendaraan yang akan dikenakan larangan penggunaan Pertalite mencakup mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.400cc, serta motor dengan kapasitas mesin mulai dari 250cc.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menjelaskan bahwa kriteria pembatasan pembelian BBM subsidi sudah ditetapkan, dengan mobil di atas 1.400cc dan motor mulai dari 250cc termasuk dalam daftar larangan penggunaan Pertalite.

    Berikut daftar motor yang dilarang isi Pertalite di SPBU Pertamina:

    – Yamaha XMAX

    – Yamaha TMAX

    – Yamaha MT25

    – Yamaha R25

    – Yamaha MT09

    – Yamaha MT07

    – Honda Forza

    – Honda CB650R

    – Honda X-ADV

    – Honda CBR250R

    – Honda CB500X

    – Honda CRF250 Rally

    – Honda CRF1100L Africa Twin

    – Honda CBR600RR

    – Honda CBR1000RR

    – Suzuki Gixxer250

    – Suzuki Hayabusa

    – Kawasaki Ninja ZX-25R

    – Kawasaki Ninja H2

    – Kawasaki KLX250

    – Kawasaki KX450

    – Kawasaki Ninja 250SL

    – Kawasaki Ninja 250

    – Kawasaki Vulcan

    – Kawasaki Versys 250

    – Kawasaki Versys 1000

    Berikut daftar mobil yang boleh pakai Pertalite setelah Perpres Disahkah

    Toyota

    Agya 1.197 cc

    Calya 1.197 cc

    Raize 998 cc dan 1.198 cc

    Avanza 1.329 cc

    Daihatsu

    Ayla 998 cc dan 1.197 cc

    Sigra 998 cc dan 1.197 cc

    Sirion 1.329 cc

    Rocky 998 cc dan 1.198 cc

    Xenia 1.329 cc

    Suzuki

    Ignis 1.197 cc

    S-Presso 998 cc

    Honda

    Brio 1.199 cc

    Kia

    Picanto 1.248 cc

    Seltos bensin 1.353 cc

    Rio 1.348 cc

    Wuling

    Formo S 1.206 cc

    Nissan

    Kicks e-Power 1.198 cc Magnite 999 cc

    Mercedes-Benz

    A-Class 1.332 cc

    CLA 1.332 cc

    GLA 200 1.332 cc

    GLB 1.332 cc

    DFSK

    Super Cab diesel 1.300 cc

    Peugeot

    2008 1.199 cc

    Volkswagen

    Tiguan 1.398 cc

    Polo 1.197 cc

    T-Cross 999 cc

    Tata

    Ace EX2 702 cc

    Renault

    Kiger 999 cc

    Kwid 999 cc

    Triber 999 cc

    Audi

    Q3 1.395 cc

    Jenis Kendaraan Dilarang Isi BBM Pertalite

    Khusus untuk mobil dengan kapasitas mesin 1400cc resmi dilarang isi BBM Pertalite setelah Perpres disahkan.

  • Cara Jual Minyak Jelantah ke Pertamina, Per Liter Dibanderol Rp 6.000 – Halaman all

    Cara Jual Minyak Jelantah ke Pertamina, Per Liter Dibanderol Rp 6.000 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  PT Pertamina (Persero), melalui anak usaha PT Pertamina Patra Niaga, membuka program pengumpulan minyak jelantah atau used cooking oil (UCO).

    Program yang dinamakan Green Movement UCO digelar dalam rangka mendukung komitmen perusahaan terhadap energi berkelanjutan.

    Sekaligus penerapan prinsip ekonomi sirkular yang dapat mengurangi limbah rumah tangga sembari mendukung transisi ke energi bersih.

    Mengingat saat ini konsumsi minyak goreng di sektor rumah tangga mencapai 2,66 juta ton per tahun

    Dengan diterapkannya program ini, diharap bisa membawa Indonesia sejalan dengan tren global dalam mendukung pengelolaan limbah UCO.

    Serta mempercepat transisi energi bersih, sambil mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

    Sejak diluncurkan pada 21 Desember 2024, setidaknya sudah ada 1.162 liter minyak jelantah yang ditukarkan ke Pertamina.

    Informasi lebih lanjut mengenai program Green Movement UCO ini, termasuk lokasi UCOllect Box terdekat, dapat diakses melalui aplikasi MyPertamina, situs resmi di https://mypertamina.id/ucollect-green-movement, atau melalui media sosial @mypertamina.

    Cara Jual Minyak Jelantah ke Pertamina

    Bagi masyarakat yang ingin menjual minyak jelantah ke Pertamina bisa langsung mengunjungi tempat khusus yang disebut UCollect Box. 

    Namun sebelum melakukan proses jual beli, masyarakat diimbau untuk mengunduh aplikasi MyPertamina terlebih dahulu.

    Nantinya minyak jelantah yang dikumpulkan di tempat tersebut akan dihargai Rp6.000 per liter.

    Untuk minyak jelantah yang berhasil dijual akan masuk ke dalam bentuk saldo e-wallet masing-masing pembeli.

    Tak hanya saldo, masyarakat juga bisa  mendapatkan tambahan 5 poin di aplikasi MyPertamina untuk setiap liter yang disetorkan. Simak berikut cara jualnya.

    Unduh dan Instal Aplikasi MyPertamina di Google Play Store atau App Store dan pasang di perangkat Anda.
    Buat Akun: Klik menu “Registrasi” pada aplikasi, lalu masukkan informasi yang diperlukan seperti nama lengkap, nomor ponsel, dan PIN keamanan 6 digit.
    Setujui Ketentuan Setelah berhasil membuat akun, centang pernyataan persetujuan dan klik “Lanjut”.

    Pilih Menu: Setelah akun aktif, buka menu “Dari Minyak Jelantah jadi Rupiah” pada aplikasi.
    Pindai QR Code: Klik “Info Lebih Lanjut” dan pilih “Lanjut”.
    Setelah itu, Anda perlu memberikan persetujuan (consent), lalu aplikasi akan mengarahkan ke halaman UCOllect.
    Setorkan Minyak Jelantah ke dalam UCOllect Box yang ada di lokasi terdekat dan pindai kode QR yang tertera di kotak tersebut menggunakan aplikasi MyPertamina.

    Daftar Lokasi UCollect Box Minyak Jelantah Pertamina

    Sejauh ini Pertamina telah menyediakan UCollect Box di enam lokasi, diantaranya :

    Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat di Jakarta Pusat.
    Rumah Sakit Pertamina Pusat di Jakarta Selatan.
    SPBU 31.401.01 Dago, Bandung.
    SPBU 31.128.02 MT Haryono, Jakarta Selatan.
    SPBU 31.134.02 Kalimalang, Jakarta Timur.
    SPBU 31.153.01 BSD, Tangerang Selatan.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Peringati Bul an K3, Pertamina Patra Niaga Sumbagut luncurkan layanan HOSS

    Peringati Bul an K3, Pertamina Patra Niaga Sumbagut luncurkan layanan HOSS

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Peringati Bul an K3, Pertamina Patra Niaga Sumbagut luncurkan layanan HOSS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 14 Januari 2025 – 15:23 WIB

    Elshinta.com – Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara menggelar acara Opening Ceremony Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2025, mengangkat tema `Skilled, Safe, Sustainable` dibuka secara resmi oleh Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar, pada Senin (13/1) di Medan.

    Dalam sambutannya Freddy Anwar menegaskan, pentingnya peringatan bulan K3 secara rutin diadakan sebagai momentum Pertamina Patra Niaga Sumbagut untuk meningkatkan budaya Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), upaya menciptakan operasional yang aman dan berkelanjutan.

    “Rangkaian peringatan bulan K3 ini tentu kita harapkan akan menjadi langkah konsisten kita dalam penerapan aspek K3 HSSE secara berkelanjutan. Untuk itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dijunjung tinggi ini kami harapkan dapat mendorong aspek keselamatan dan juga kinerja dari setiap pekerja Pertamina yang bekerja di area operasinya agar energi dapat selalu tersalurkan ke Masyarakat,” ucap Freddy, Senin (13/1).

    Freddy juga menambahkan bahwa bulan K3 sendiri bukan semata-mata hanya diperingati tiap tahunnya saja, namun juga harus diaplikasikan pada praktik kehidupan sehari-hari.
     
    “Pada akhirnya, dengan adanya agenda rutin K3 ini para pekerja maupun mitra kerja semakin menyadari pentingnya aspek HSSE dan semakin bertambah tingkat keahliannya dalam menghadapi keadaan darurat,” tambahnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Selasa (14/1). 

    Region Manager HSSE (Health, Safety, Security, Environment) Sumbagut, Harris Siantoro mengatakan, bulan K3 di Pertamina Patra Niaga Sumbagut akan berlangsung pada Januari – Februari dengan rangkaian kegiatan seperti HSSE Compliance League, Safetyman Competition, First Aider, Safetyman & Operation SPBU, Safety for Kids, Safety for PWP (Persatuan Wanita Patra), Driving Behavior Monitoring, Lomba Video SPBE, HSSE Goes to School, Bimbingan Teknis HSSE, serta HSSE Warrior.

    Menurutnya, kegiatan ini nantinya tidak hanya melibatkan pekerja internal, tetapi juga mitra kerja, keluarga, serta masyarakat sekitar, guna membangun dan mengingatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya penerapan K3 di semua sektor.

    “Rangkaian peringatan bulan K3 diharapkan dapat menjadi langkah konsisten dalam penerapan K3 HSSE secara berkelanjutan untuk mencapai zero accident di lingkungan kerja perusahaan.”, ujarnya.

    Dalam menyemarakkan bulan K3 tahun ini, pihaknya juga telah meluncurkan layanan HOSS atau “HSSE One Stop Service” yang merupakan peningkatan layanan dan dukungan kepada stakeholders HSSE.

    Layanan ini akan mengintegrasikan seluruh proses, mulai dari konsultasi mengenai hazard dan risiko, CSMS (Contractor Safety Management System), pelatihan bagi operator lembaga penyalur di wilayah Medan, penerbitan HSSE Passport, hingga penerbitan izin kerja. Dengan demikian, customer HSSE akan mendapatkan pelayanan secara menyeluruh hanya dengan datang ke satu tempat.

    “Lewat layanan ini, sekaligus bisa melakukan transfer knowledge, edukasi, induksi, pemantauan Fit to Work serta monitoring database pekerja khusus yang berada di area dengan resiko tinggi,” ujar Harris. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Bupati optimistis JLU-Surajaya tumbuhkan ekonomi sisi utara Lamongan

    Bupati optimistis JLU-Surajaya tumbuhkan ekonomi sisi utara Lamongan

    Lamongan, Jawa Timur (ANTARA) – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi optimistis pembangunan dua proyek nasional yakni Jalan Lingkar Utara (JLU) dan Stadion Surajaya, yang terkoneksi, akan mampu menumbuhkan ekonomi baru di sisi utara wilayahnya.

    “Progres kedua proyek berjalan dengan baik. Kami optimistis dengan merencanakan konektivitas dua pembangunan nasional itu nantinya dapat mendorong ekonomi baru di sisi utara Lamongan,” ujarnya di Lamongan, Jatim, Selasa.

    Oleh sebab itu, Yuhronur memastikan Pemkab Lamongan berkomitmen mendukung penuh seluruh program dan proyek nasional sebagai upaya untuk meningkatkan potensi-potensi yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah.

    Meski demikian, pemerintah daerah setempat tetap akan memperhatikan kearifan-kearifan lokal dan potensi sumber daya alam serta manusianya.

    “Seiring bersamanya dilakukan pembangunan, peningkatan sumber daya manusia juga kami lakukan,” tambahnya.

    Menurutnya, adanya pembangunan nasional di daerah berpotensi memberi dampak terhadap peningkatan seluruh sektor baik dari industri, pariwisata, UMKM, pertanian, maritim, perikanan, pendidikan, dan kesehatan.

    “Kami berharap event-event nasional atau internasional bisa ditempatkan di stadion yang sudah berstandar FIFA ini,” katanya.

    Dua proyek nasional yaitu pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) dan Stadion Surajaya ditargetkan rampung bersamaan pada 2025 ini.

    Pembangunan Stadion Surajaya yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) ditargetkan selesai akhir Januari dengan proses penyerahannya akan berlangsung pada awal Februari 2025.

    Sedangkan, JLU Seksi I yang dikerjakan oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk-Gorga KSO ditargetkan selesai akhir Januari dan Seksi II yang dikerjakan PT Yasa Patria Perkasa ditargetkan rampung pada akhir Februari 2025.

    Dalam perencanaannya, JLU yang memiliki panjang total 7,15 kilometer tersebut membentang dari Desa Rejosari, Kecamatan Deket, hingga Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan.

    Selain itu, pada dokumen Rencana Tata Bangun dan Lingkungan (RTBL) JLU dibuat berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) dan memiliki beberapa fasilitas publik seperti stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), rest area, sentra kuliner, dan parkir kendaraan besar.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Alimun Khakim
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dukung Kebijakan Pemerintah, Kilang Pertamina Internasional Produksi B40

    Dukung Kebijakan Pemerintah, Kilang Pertamina Internasional Produksi B40

    Jakarta

    Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical mendukung program Pemerintah terkait penerapan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40% atau B40 mulai 1 Januari 2025.

    Implementasi program mandatori B40 ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 341.K/EK.01/MEM.E/2024 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Dalam Rangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebesar 40%.

    Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman menyebut kesiapan kilang dalam memproduksi B40 sebagai bentuk komitmen KPI untuk penyediaan energi yang lebih baik dari aspek lingkungan, aspek ekonomi, aspek sosial dan juga aspek keberlanjutan.

    “Produksi Biosolar B40 ini tentunya juga akan menjadi kontribusi KPI dalam pencapaian Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat, mendukung Sustainable Development Goals dalam menjamin akses energi yang terjangkau serta pada penerapan ESG,” ujar Taufik, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/2025).

    KPI mulai menjalankan mandatori pemerintah untuk program Biodiesel 40% atau B40 sebagai bahan bakar nabati (BBN) guna mendukung swasembada energi. B40 merupakan campuran bahan bakar nabati berbasis CPO atau sawit, yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME) FAME 40%, dan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar 60%.

    Langkah ini sejalan dengan agenda Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto terkait ketahanan dan swasembada energi, serta target Pemerintah mencapai NZE di tahun 2060. Pemerintah bahkan menyiapkan rencana peningkatan lebih lanjut ke B50 pada 2026.

    B40 sementara ini diproduksi di Kilang Plaju Sumatera Selatan dan Kilang Kasim Papua Barat Daya. Kesiapan sarana dan fasilitas di dua kilang ini mendukung dijalankannya mandatori produksi B40.

    Produksi Biosolar diimplementasikan sejak program implementasi Biosolar B20 pada Januari 2019 lalu, yang terus ditingkatkan komposisinya secara bertahap menjadi B30 pada 2019, meningkat lagi menjadi B35 pada 2023, hingga saat ini menjadi B40 pada awal 2025.

    Produksi B40 dari Kilang Plaju ditargetkan sebesar 119.240 KL per bulan sementara untuk Kilang Kasim sebanyak 15.898 KL per bulan. Hari ini KPI melaksanakan penyaluran perdana BBM Biosolar B40 produksi dari Kilang Plaju di Sumatera Selatan sebanyak 5.000 KL dan Kilang Kasim di Papua Barat Daya sebanyak 4.600 KL.

    Untuk itu, Taufik menyampaikan apresiasinya kepada seluruh stakeholder dan pekerja, atas dukungan yang telah diberikan untuk terealisasinya produk B40.

    Sementara itu, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan Pertamina tengah menyiapkan proses peralihan B40 sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan untuk masyarakat. Proses ini diawali dari kesiapan produksi B40 di Kilang Pertamina Plaju dan Kilang Pertamina Kasim, hingga nantinya sampai ke konsumen melalui jalur distribusi SPBU Pertamina Patra Niaga.

    “Melalui distribusi B40 ini, Pertamina Group berkomitmen mendukung program Pemerintah dalam mencapai swasembada energi, mendorong penggunaan energi terbarukan, serta menggerakkan perekonomian nasional,” pungkasnya.

    (akn/akn)

  • Iritnya Pake Banget! Segini Konsumsi BBM Innova Zenix Hybrid Dipakai Mudik

    Iritnya Pake Banget! Segini Konsumsi BBM Innova Zenix Hybrid Dipakai Mudik

    Jakarta

    Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid menawarkan efisiensi bahan bakar yang luar biasa. Ini sudah beberapa kali kami buktikan dan keiritannya di luar ekspektasi kami.

    Liburan akhir tahun 2024 kemarin kami manfaatkan untuk berlibur sekalian mudik ke Purwokerto, Jawa Tengah. Kami mudik menggunakan mobil Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid tipe Q Modelista.

    Kami bawa mobil hybrid ini berkendara dari rumah di Bekasi sampai dengan kampung halaman di Purwokerto, Jawa Tengah. Sebelum masuk tol, mobil kita isi bensin dulu full dengan bensin RON 92. Bensin kita isi full sampai nozzle di SPBU berbunyi klik dan berhenti mengisi.

    Lalu, trip meter di layar MID direset ke nol. Perhitungan konsumsi bahan bakar rata-rata di MID juga direset ke nol.

    Kemudian mobil kita bawa ke Purwokerto dengan gaya berkendara yang biasa-biasa saja, tidak terlalu eco driving, tapi nggak agresif juga. Mode berkendara diset ke Eco. Dan biar perhitungannya lebih akurat, saat istirahat di rest area mesin langsung dimatikan.

    Muatan mobil juga penuh. Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid tipe Q Modelista menggunakan jok tipe captain seat di tengah, jadi kami berkendara menggunakan mobil ini dengan enam orang dewasa, satu anak, dan beberapa barang bawaan termasuk kopor berukuran sedang. Barang-barang lain yang kira-kira tidak muat di bagasi juga masih bisa diletakkan di bagian kaki penumpang tanpa mengorbankan kenyamanan.

    Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid Q Modelista Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Di jalan tol, kami lebih banyak memanfaatkan fitur adaptive cruise control yang diset di kecepatan 100-120 km/jam. Kami berkendara di jalan Tol Trans Jawa sampai Tegal. Keluar Tol Tegal, kami langsung disambut jalan nasional lintas kota. Di jalan lintas kota ini, kami tidak lagi menggunakan cruise control, berkendara seperti biasa, tetap dengan mode Eco, sesekali bejek gas untuk menyalip truk atau kendaraan lain.

    Enaknya mobil hybrid, ketika baterainya sudah mencukupi, kami bisa mengaktifkan EV Mode, setidaknya sampai kecepatan maksimal 60 km/jam dengan bukaan gas yang halus. Dengan EV Mode ini, mesin bensin sama sekali tidak menyala sehingga hanya baterai listriknya yang bekerja menggerakkan roda. Jadi konsumsi BBM bisa lebih irit.

    Dan hasilnya cukup mengejutkan. Trip meter di MID mencatatkan angka 354 km. Kami isi lagi bensin RON 92 sampai nozzle di SPBU berbunyi klik dan berhenti mengisi. Bensin yang masuk hanya sebanyak 16,26 liter. Dengan harga bensin RON 92 yang masih Rp 12.100 waktu itu, biaya untuk isi full lagi dari Bekasi sampai Purwokerto hanya sebanyak Rp 196 ribuan.

    Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid Q Modelista Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Jika dirata-ratain dengan metode full to full, konsumsi BBM Innova Zenix Hybrid yang kami bawa dengan muatan penuh mencapai 21,7 km/liter. Sedangkan di layar MID konsumsi rata-ratanya tercatat 20,1 km/liter.

    Kami juga mencoba lagi tes konsumsi BBM mobil ini untuk perjalanan pulang dari Yogyakarta. Di Yogyakarta, seperti biasa kami isi bensin RON 92 sampai nozzle berbunyi klik. Terus, mobil dibawa dari Yogyakarta lewat Gerbang Tol Prambanan menuju Tol Trans Jawa sampai dengan Bekasi.

    Perjalanan pulang di tol juga lebih banyak menggunakan adative cruise control dengan mode Eco. Waktu itu sempat hujan deras dengan angin yang cukup kencang. Jadi, kecepatan yang kami pacu lebih pelan ketimbang saat berangkat.

    Masuk tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di Rest Area KM 62B, fuel meter menunjukkan bensin sisa setengah. Biar lebih tenang, kami isi full lagi bensin RON 92 di Rest Area KM 62B. Hasilnya, bensin yang habis hanya sebanyak 26,81 liter.

    Kalau dirata-ratain dengan metode full to full, perjalanan pulang dari Yogyakarta sampai Rest Area KM 62 B Tol Jakarta-Cikampek dengan jarak 496,6 km, mencatatkan konsumsi BBM 18,52 km/liter. Sedangkan layar MID menunjukkan angka 18,6 km/liter.

    Untuk diketahui, Kijang Innova Zenix Hybrid dibekali mesin M20A-FXS yang dipadukan dengan motor listrik compact. Mesin tersebut dipasangkan dengan transmisi CVT K120 yang mengadopsi mode Sequential Shiftmatic 10-speed. Mesin bensinnya saja memiliki tenaga 152 PS pada 6.000 rpm Mesin dengan kapasitas silinder 1.987 cc itu dipadukan dengan motor listrik 113 PS dan torsi 21 kgm. Perpaduan antara keduanya menghasilkan daya maksimum 186 PS.

    (rgr/din)

  • Terungkap Pemicu Pasutri Aniaya Anak hingga Tewas, Jasad Dibungkus Sarung di Ruko Bekasi – Halaman all

    Terungkap Pemicu Pasutri Aniaya Anak hingga Tewas, Jasad Dibungkus Sarung di Ruko Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pasangan suami istri, Aidil Zacky Rahman (19) dan Sinta Dewi (22), ditangkap setelah menganiaya anak mereka yang berusia 4 tahun hingga tewas.

    Kejadian ini terjadi di kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/1/2025).

    Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, kedua tersangka membeli lem Aibon di sebuah minimarket sebelum melakukan tindakan kekerasan.

    “Sebelum meninggalkan minimarket, Zacky meminta Sinta untuk membeli lem Aibon untuk dihirup,” jelas Wira, Senin (13/1/2025).

    Setelah menghirup lem, keduanya kembali ke ruko tempat mereka biasa beristirahat.

    Di sana, mereka menganiaya anak mereka yang berinisial RMR setelah menghirup lem.

    Tindakan kekerasan ini dipicu setelah korban muntah di teras minimarket karena habis minum susu.

    “Tersangka Zacky membersihkan muntah korban yang berceceran di teras minimarket.

    Namun, ketika hendak meninggalkan lokasi, Zacky dipanggil oleh seorang karyawan minimarket untuk kembali membersihkan sisa muntah anaknya.

    “Karyawan tersebut menyampaikan kepada para tersangka ‘apabila diulangi lagi (muntah di teras), maka tidak diperbolehkan mengemis di tempat tersebut’,” ujar Wira.

    Merasa kesal dengan teguran tersebut, Zacky dan Sinta kembali ke ruko dan meluapkan emosi mereka kepada korban.

    Sinta menampar dan mencubit anaknya berulang kali. Sementara Zacky melakukan tindakan kekerasan lebih lanjut dengan memukul dan menendang korban.

    “Zacky menarik tangan korban, menampar pipi, dan memukuli bagian dada serta bokongnya,” ungkap Wira.

    Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami sesak napas dan tak sadarkan diri.

    Sinta mencoba membangunkan korban dengan minyak kayu putih, namun tidak berhasil.

    Keesokan harinya, Senin (6/1/2025), mereka menemukan anak mereka sudah tidak bernapas.

    Setelah menyadari anaknya telah meninggal, pasangan ini membungkus jasad korban dan memindahkannya ke ruko sebelah.

    Mereka kemudian melarikan diri ke Karawang.

    “Kemudian para tersangka meninggalkan ruko tersebut melarikan diri ke Karawang yang akhirnya ditangkap saat sedang istirahat di samping musala SPBU Karawang,” ucap Wira.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Mabuk Lem, Pasangan Pengemis Aniaya Anaknya Usia 3 Tahun hingga Tewas

    Mabuk Lem, Pasangan Pengemis Aniaya Anaknya Usia 3 Tahun hingga Tewas

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Pengemis bernama Sinta Dewi (22) dan Aidil Zacky Rahman (19) diduga mengeksploitasi anak mereka berinisial RMR (3) sebelum balita itu tewas akibat penganiayaan oleh keduanya.

    Keduanya mengajak RMR setiap hari untuk mengemis demi mendapatkan belas kasih dari orang lain.

    “Anak korban itu posisinya masih 3 tahun. Jadi, mengingat si orangtua juga tidak memiliki tempat tinggal yang tetap,” ujar Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (13/1/2025).

    “Sehingga, aktivitas orangtua yang melakukan kegiatan sehari-hari, yang mana kegiatannya adalah mereka mohon maaf, mengemis ataupun meminta-minta yang secara otomatis ikut. Jadi kalau dikatakan eksploitasi, ya mungkin kami bisa menafsirkan seperti itu,” kata Wira melanjutkan.

    Dalam kehidupan sehari-hari, RMR sering mengalami kekerasan dari Sinta dan Aidil.

    Kekerasan tersebut dipicu oleh kebiasaan RMR yang sering buang air besar di celana meskipun telah berulang kali diingatkan oleh keduanya.

    “Sebelumnya anak korban sering mendapat kekerasan dari para tersangka karena buang air besar di celana tidak pernah memberitahukan walaupun sudah dibilang berkali-kali,” kata Wira.

    Dalam perkara yang menjerat Sinta dan Aidil, RMR diduga tewas setelah dianiaya oleh mereka sebuah di ruko kosong di Tambun Selatan, tempat mereka beristirahat sehari-hari.

    Dugaan penganiayaan ini bermula saat Sinta dan RMR berangkat dari ruko menuju sebuah minimarket di wilayah Tambun Selatan untuk mengemis pada Sabtu (5/1/2025) malam.

    “Sekitar pukul 20.45 WIB, korban muntah di teras minimarket setelah minum susu yang diberikan orang, kemudian tersangka Sinta membersihkan bekas muntahan tersebut,” ungkap Wira.

    Sekitar 15 menit kemudian, Aidil tiba di minimarket dan menemani Sinta hingga toko tutup pada pukul 21.50 WIB.

    Sebelum meninggalkan minimarket, Aidil meminta Sinta untuk membeli lem Aibon yang akan dihirup.

    “Ketika para tersangka hendak pergi, mereka ditegur oleh salah satu karyawan minimarket yang meminta agar mereka membersihkan bekas muntahan korban yang belum bersih,” jelas Wira.

    Karyawan minimarket juga memarahi agar RMR tidak lagi muntah di teras jika masih ingin mengemis di minimarket itu. Mendengar hal itu, Aidil emosi dan kembali ke ruko kosong.

    Sesampainya di ruko itu, Sinta dan Aidil menganiaya RMR secara bergantian hingga akhirnya tidak berdaya.

    Kekerasan ini terjadi setelah keduanya menghirup lem aibon.

    Saat RMR dalam kondisi sesak napas, Aidil menyuruh Sinta pergi membeli minyak kayu putih.

    “Setelah membeli minyak kayu putih, Sinta mengoleskan ke hidung dan perut RMR. Namun, korban tetap tidak sadar,” jelas Wira.

    Sinta dan Aidil kemudian memilih untuk beristirahat dengan harapan RMR akan sadar keesokan harinya.

    Namun, sekitar pukul 06.00 WIB, Sinta menemukan RMR sudah tidak bernapas dan dalam kondisi kaku.

    Mereka pun memindahkan jasad korban ke ruko kosong di sebelah tempat mereka beristirahat.

    “Tersangka Sinta mengambil kain sarung dan membungkus jasad korban sebelum keduanya melarikan diri ke Karawang,” tutur Wira.

    Seorang saksi yang melihat tindakan Aidil dan Sinta melaporkan kejadian itu.

    Setelah dua hari, pada Rabu (8/1/2025) pukul 21.27 WIB, polisi menangkap Aidil dan Sinta di SPBU Darussalam 3, Jalan Raya Pangulah, Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat.

    Akibat ulahnya, mereka terancam dijerat Pasal 76C juncto Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dan/atau Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP, serta/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (*)