Tempat Fasum: SPBU

  • Senjata Dipakai Perampok SPBU di Tangsel Ternyata Pistol Korek Api

    Senjata Dipakai Perampok SPBU di Tangsel Ternyata Pistol Korek Api

    Tangerang Selatan

    Polisi menangkap pelaku berinisial IA (34) yang merupakan perampokan berpistol di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Pondok Aren, Tangsel. Dalam melancarkan aksinya, Pelaku IA ternyata menggunakan korek api berbentuk senjata api untuk menakuti korban.

    “Di mana alat yang menyerupai senjata api itu telah kami identifikasi merupakan korek api yang menyerupai senjata api berbentuk pistol,” kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang di Polresta Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (18/1/2025).

    Victor merinci, bahwa kejadian perampokan bersenjata itu terjadi pada tanggal 1 Januari 2025, tepat tahun baru. Pelaku IA beraksi pada pukul 03.00 WIB dan menggunakan jaket ojek online, langsung menuju ruang office.

    “Pelaku melakukan aksinya di SPBU Shell di Bintaro sektor 7. Di mana dia menggunakan jaket dan helm ojek online kemudian mendatangi TKP, kemudian mengetok pintu office SPBU kemudian saat dibukakan pintu, dia langsung menodongkan pistol ke korban dan saksi,” ujarnya.

    Pelaku IA pun langsung menggasak uang tunai sebesar Rp 53.666.200 dari SPBU tersebut. Usai mendapatkan uang, pelaku IA kabur dan membuang korek api yang berbentuk seperti pistol di sekitar jembatan dekat apartment.

    “Tersangka kemudian menggasak dana yang dimiliki SPBU sejumlah Rp 53.666.200. Kemudian setelah melakukan itu, tersangka langsung meninggalkan TKP dan membuang alat yang menyerupai senjata api itu di kali, samping Apartment Eston Park,” ungkapnya.

    “Pelaku pernah bekerja di SPBU Shell Bintaro sejak 2016 hingga 2021. Saat itu, yang bersangkutan menjabat sebagai shift manager,” tuturnya.

    Sebelum beraksi, kata Victor, pelaku terlebih dahulu melakukan survei pada 23 Desember 2024 untuk mengetahui jadwal karyawan yang bertugas.

    (bel/lir)

  • 10
                    
                        Eks Manager Sempat Survei Lokasi Sebelum Merampok SPBU Shell Bintaro
                        Megapolitan

    10 Eks Manager Sempat Survei Lokasi Sebelum Merampok SPBU Shell Bintaro Megapolitan

    Eks Manager Sempat Survei Lokasi Sebelum Merampok SPBU Shell Bintaro
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – IA (34), perampok SPBU Shell Bintaro, Tangerang Selatan, diketahui sempat melakukan survei beberapa hari sebelum melancarkan aksinya.
    Pelaku, yang merupakan mantan shift manager di SPBU itu, merencanakan perampokan dengan matang, memanfaatkan pengetahuannya tentang kondisi dan jadwal karyawan yang bertugas.
    “Pelaku melakukan survei beberapa hari sebelum beraksi untuk mengetahui siapa saja yang bertugas dan jam berapa mereka ada di kantor,” kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang, Sabtu (18/1/2025).
    Setelah informasi didapat, IA beraksi pada Rabu (1/1/2025), pukul 03.00 WIB, usai perayaan tahun baru.
    Saat beraksi, pelaku mengenakan atribut ojek online (ojol) guna menutupi identitasnya sebagai eks karyawan.
    “Tersangka saat beraksi mengenakan jaket serta helm ojek online untuk menutupi identitasnya,” kata Victor.
    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Ade Ary Syam menjelaskan, saat beraksi pelaku mengendarai sepeda motor Honda Beat Street hitam tanpa nomor polisi.
    Setibanya di lokasi pelaku langsung mengetuk pintu ruang kantor.
    “Jadi ada satu orang pelaku datang dan langsung menuju ruang office,” ujar Ade Ary dalam keterangannya, Kamis (2/1/2025).
    Setelah pintu dibuka oleh korban, pelaku langsung menodongkan pistol.
    “Saat korban buka pintu, dia langsung ditodong dengan senjata api jenis pistol warna hitam dan langsung menanyakan kunci brankas,” kata Ade Ary.
    Karena tidak memiliki kunci brankas, korban menghubungi AH untuk membawakan kunci tersebut.
    Setelah AH masuk ke dalam kantor, pelaku memaksa membuka brankas dan mengambil uang sekitar Rp 60.000.000.
    Sekitar pukul 03.30 WIB, seorang saksi berinisial ANF mendengar teriakan dari dalam ruang brankas dan segera membantu korban keluar.
    Pelaku kemudian melarikan diri, meninggalkan kunci brankas di tempat kejadian. Sementara korbannya melaporkan peristiwa ini ke Polda Metro Jaya pada pukul 09.18 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kumpulkan Minyak Jelantah Jadi Cuan, Ternyata Harganya Ikut Pasar dan Bisa Cek di Sini – Page 3

    Kumpulkan Minyak Jelantah Jadi Cuan, Ternyata Harganya Ikut Pasar dan Bisa Cek di Sini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Masyarakat bisa menukarkan minyak sisa atau minyak jelantah untuk mendapatkan cuan. Ini bisa dilakukan melalui Program pengumpulan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah Green Movement UCO.

    Program ini merupakan kolaborasi Mypertamina dan UCOllect, untuk melakukan tracing pengumpulan minyak jelantah di sejumlah SPBU dan rumah sakit IHC Pertamina.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyampaikan beragam keuntungan yang akan di dapatkan masyarakat bila berpartisipasi pada program mengumpulkan minyak jelantah di UCollect Box dengan memperoleh rewards berupa saldo e-wallet UCollect.

    “Besaran saldo e-wallet ini akan fluktuatif menyesuaikan harga minyak jelantah di pasaran. Saat ini per liter dihargai dikisaran Rp.6000/liter dengan update harian melalui apps Mypertamina” ungkap Heppy dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (18/1/2024).

    Program Green Movement UCO ini merupakan program pilot project, bekerjasama dengan Noovoleum yang telah tersertifikasi internasional sebagai pengumpul minyak jelantah atau UCO.

    Saat ini titik pengumpulan berada di 7 titik yaitu di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat di Jakarta Pusat, Rumah Sakit Pertamina Pusat di Jakarta Selatan, Rumah Sakit Pelni di Jakarta Barat.

    Kemudiam SPBU 31.401.01 Dago Bandung, SPBU 31.128.02 MT Haryono Jakarta Selatan, SPBU 31.134.02 Kalimalang Jakarta Timur, dan SPBU 31.153.01 BSD Tangerang Selatan, ketujuh titik tersebut akan terus di evaluasi berkelanjutan untuk ekspansi ke lokasi lainnya di Indonesia.

  • Lippo Group dan PT Pertamina Retail Jalin Kerja Sama Pengembangan Bisnis

    Lippo Group dan PT Pertamina Retail Jalin Kerja Sama Pengembangan Bisnis

    Jakarta, Beritasatu.com – Lippo Group dan PT Pertamina Retail resmi menandatangani kesepakatan strategis untuk melakukan kerja sama pengembangan bisnis pada Rabu (8/1/2025) di Jakarta. Dalam kesepakatan ini, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) ditunjuk untuk mewakili beberapa entitas dan partner dari Lippo Group yang sepakat mendukung pengembangan bisnis ini dengan menandatangani kesepakatan strategis. 

    Kerja sama pengembangan bisnis ini mencakup berbagai aspek, antara lain pengelolaan dan pengoperasian teknologi informasi dan konektivitas SPBU yang dimiliki atau dikelola oleh Lippo Group, jaringan layanan konektivitas yang mendukung digitalisasi SPBU yang dikelola oleh Pertamina Retail dan afiliasinya, dan pengelolaan dan operasional SPBU dalam lingkup Lippo Properties.

    Selain itu, kerja sama sebagai mitra teknologi untuk memberikan dukungan teknis hingga implementasi segala hal terkait digitalisasi SPBU di Pertamina Retail dan afiliasinya serta kolaborasi terkait customer loyalty guna meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pelanggan Pertamina Retail. 

    Selain itu, terdapat potensi kerja sama lain yang akan disepakati di masa mendatang oleh kedua belah pihak.

    “Saat ini, Pertare telah menerapkan sejumlah program digitalisasi pada operasional SPBU yang sudah berjalan sejak 2018. Salah satu contoh program yang sudah kita berlakukan adalah pengawasan dan pembatasan transaksi bahan bakar solar bersubsidi dengan menggunakan barcode. Kami tentu berharap, kolaborasi dengan PT Multi Polar Technology Tbk kelak dapat semakin meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan,” ujar Presiden Direktur PT Pertamina Retail Zibali Hisbul Masih dalam siaran pers, Jumat (17/1/2025). 

    Sementara itu, Presiden Direktur MLPT Wahyudi Chandra menyambut antusias menyambut kolaborasi strategis ini. 

    Menurutnya, sinergi antara Lippo Group dan Pertamina Retail merupakan langkah progresif dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi publik. 

    “Dengan menghadirkan inovasi layanan melalui pemanfaatan teknologi, kami yakin dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, sebagai wujud nyata komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Wahyudi.

    Lebih lanjut Presiden Direktur LPKR Marlo Budiman meyakini kerja sama pengembangan bisnis ini akan memberikan manfaat maksimal bagi Lippo Group maupun PT Pertamina Retail. “Kerja sama yang terjalin dalam berbagai aspek ini tentunya akan meningkatkan nilai tambah bagi masing-masing pihak,” jelas Marlo Budiman.

    Lippo Group dan PT Pertamina Retail optimis bahwa kerja sama pengembangan bisnis ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat serta membuka peluang pertumbuhan usaha di masa mendatang.

  • Tekan Bahan Bakar Fosil, BBM B40 Mulai Disalurkan Secara Bertahap – Halaman all

    Tekan Bahan Bakar Fosil, BBM B40 Mulai Disalurkan Secara Bertahap – Halaman all

    BBN biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40 persn atau B40 mulai disalurkan secara bertahap di beberapa daerah.

    Tayang: Jumat, 17 Januari 2025 17:26 WIB

    istimewa

    Pertamina Patra Niaga 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bahan Bakar Nabati (BBN) biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40 persn atau B40 mulai disalurkan secara bertahap di beberapa daerah.

    Hal ini menindaklanjuti keputusan Pemerintah melalui Kementerian ESDM terkait kebijakan penyaluran Biosolar yang semula memiliki kandungan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) 35 persen atau dikenal dengan sebutan B35 menjadi B40 dengan kandungan FAME 40 persen.

    Corporate Secretary Heppy Wulansari menjelaskan, berdasarkan Kepmen ESDM No. 345.K/EK.01/MEM.E/2024 tanggal 30 Desember 2024 terdapat 24 Badan Usaha BBN yang ditunjuk pemerintah sebagai supplier FAME.

    Di mana, ada  28 Badan Usaha BBN yang diwajibkan untuk melakukan bauran nabati pada produk BBM jenis gasoilnya atau menjual B40, di antaranya Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga. 

    “Hingga saat ini Pertamina Patra Niaga sudah menerima FAME dari BU BBN di 34 titik serah atau sekitar 80 persen dari target titik serah B40. FAME yang telah kami terima langsung di proses di Terminal BBM dan kami salurkan ke SPBU secara bertahap dan telah dimulai pada minggu pertama Januari 2025,” ungkap Heppy dikutip Jumat (17/1/2025).

    Dengan penyaluran B40, Ia berharap dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil, serta mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. 

    Diketahui pada 2025, pemerintah menetapkan alokasi B40 sebanyak 15,6 juta kiloliter (kl) biodiesel dengan rincian, 7,55 juta kl diperuntukkan bagi Public Service Obligation atau PSO. Sementara 8,07 juta kl dialokasikan untuk non-PSO.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pengumuman! Pertamina Mulai Salurkan BBM Baru B40 Secara Bertahap

    Pengumuman! Pertamina Mulai Salurkan BBM Baru B40 Secara Bertahap

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Patra Niaga mulai menyalurkan Bahan Bakar Nabati (BBN) biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40% atau B40 secara bertahap di beberapa wilayah.

    Hal tersebut menindaklanjuti keputusan Pemerintah melalui Kementerian ESDM terkait kebijakan penyaluran Biosolar yang semula memiliki kandungan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) 35% atau B35 menjadi B40.

    Corporate Secretary Heppy Wulansari menjelaskan berdasarkan Kepmen ESDM No. 345.K/EK.01/MEM.E/2024 tanggal 30 Desember 2024 terdapat 24 Badan Usaha BBN yang ditunjuk pemerintah sebagai supplier FAME.

    Selain itu, terdapat 28 Badan Usaha BBM yang diwajibkan untuk melakukan bauran nabati pada produk BBM jenis gasoil nya atau menjual B40, diantaranya Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga.

    “Hingga saat ini Pertamina Patra Niaga sudah menerima FAME dari BU BBN di 34 titik serah atau sekitar 80% dari target titik serah B40. FAME yang telah kami terima langsung di proses di Terminal BBM dan kami salurkan ke SPBU secara bertahap dan telah dimulai pada minggu pertama Januari 2025,” ujar Heppy dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1/2025).

    Menurut dia, dengan adanya penyaluran B40 ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil, serta mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.

    Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengatakan bahwa mandatori bahan BBM jenis solar dengan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40% atau B40 mulai berlaku 1 Januari 2025.

    Dengan diberlakukannya kebijakan B40, kuota biodiesel pada 2025 naik menjadi 15,6 juta kilo liter (kl). Dari kuota itu pemerintah bakal mengalokasikan 7,55 juta KL untuk PSO dan sisanya kepada Non-PSO.

    “Nah dari sini kalau untuk yang non-PSO kan dibebankan kepada konsumen saat ini kalau yang non-PSO harganya itu sudah sekitar Rp 13 ribuan. Rp 13 ribuan nanti bertambah sekitar antara Rp 1.500-2.000,” kata Eniya dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (7/1/2025).

    Lebih lanjut, Eniya menjelaskan meskipun dibebankan kepada konsumen, pemerintah memastikan bahwa kebijakan ini tidak akan mempengaruhi inflasi. Hal tersebut berdasarkan studi yang sudah dilakukan sebelum kebijakan ini diberlakukan.

    “Ini kita sebelum kita melakukan mandatori kemarin studinya sudah selesai dan dalam kajian kita melihat bahwa tidak mempengaruhi inflasi,” ujarnya.

    Sebagaimana diketahui, pada tahun 2025, pemerintah menetapkan alokasi B40 sebanyak 15,6 juta kiloliter (kl) biodiesel dengan rincian, 7,55 juta kl diperuntukkan bagi Public Service Obligation atau PSO. Sementara 8,07 juta kl dialokasikan untuk non-PSO.

    (pgr/pgr)

  • Lippo Group dan Pertamina Retail Sepakat Menjalin Kerja Sama Pengembangan Bisnis – Halaman all

    Lippo Group dan Pertamina Retail Sepakat Menjalin Kerja Sama Pengembangan Bisnis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lippo Group dan PT Pertamina Retail secara resmi telah menandatangani kesepakatan strategis untuk melakukan kerja sama pengembangan bisnis.

    Acara penandatanganan dilakukan Rabu, 8 Januari 2025, di Jakarta.

    Hadir dalam acara itu Presiden Direktur PT Pertamina Retai, Zibali Hisbul Masih, Direktur Keuangan dan Umum PT Pertamina Retail Mohammad Fitrawan Nur, Direktur Komersial & Operasi PT Pertamina Retail Fedy Alberto, Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) Wahyudi Chandra, Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) & PT Lippo Malls Indonesia (LMI) Marlo Budiman, CEO PT Data Lake Indonesia (DLI) Nike P. Kosasih, dan CEO PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU) Angkasa P. Putra.

    Dalam kesepakatan ini, MLPT ditunjuk untuk mewakili beberapa entitas dan partner dari Lippo Group yang sepakat mendukung pengembangan bisnis ini dengan menandatangani kesepakatan strategis.

    Entitas tersebut antara lain DLI sebagai distributor resmi Starlink untuk segmen B2C dan B2B, PT Lippo Malls Indonesia (LMI) sebagai pemilik dan operator mall, LPKR sebagai entitas di sektor Retail dan Properti, serta turut juga menggandeng salah satu partner, yaitu PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU) sebagai penyedia layanan kesetiaan pelanggan.

    Kerja sama pengembangan bisnis ini mencakup berbagai aspek antara lain:

    Pengelolaan dan pengoperasian teknologi informasi dan konektivitas SPBU yang dimiliki atau dikelola oleh Lippo Group.

    Jaringan layanan konektivitas yang mendukung digitalisasi SPBU yang dikelola oleh Pertamina Retail dan afiliasinya.

    Pengelolaan dan operasional SPBU dalam lingkup Lippo Properties.

    Kerja sama sebagai mitra teknologi untuk memberikan dukungan teknis hingga implementasi segala hal terkait digitalisasi SPBU di Pertamina Retail dan afiliasinya.

    Dan  kolaborasi terkait customer loyalty guna meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pelanggan Pertamina Retail.

    Selain itu, terdapat potensi kerja sama lain yang akan disepakati di masa mendatang oleh kedua belah pihak.

    Zibali Hisbul Masih, Presiden Direktur PT Pertamina Retail, menyampaikan saat ini, PERTARE telah menerapkan sejumlah program digitalisasi pada operasional SPBU yang sudah berjalan sejak tahun 2018.

    “Salah satu contoh program yang sudah kita berlakukan adalah pengawasan dan pembatasan transaksi bahan bakar solar bersubsidi dengan menggunakan barcode. Kami tentu berharap, kolaborasi dengan PT Multi Polar Technology Tbk kelak dapat semakin meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan.”

    Wahyudi Chandra, Presiden Direktur MLPT, mengatakan pihaknya sangat antusias menyambut kolaborasi strategis ini. 

    Sinergi antara Lippo Group dan Pertamina Retail merupakan langkah progresif dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi publik. 

    Dengan menghadirkan inovasi layanan melalui pemanfaatan teknologi, kami yakin dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, sebagai wujud nyata komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.”

    “Kami yakin kerja sama pengembangan bisnis ini akan memberikan manfaat maksimal bagi Lippo Group maupun PT Pertamina Retail. Kerja sama yang terjalin dalam berbagai aspek ini tentunya akan meningkatkan nilai tambah bagi masing-masing pihak,” jelas Presiden Direktur LPKR Marlo Budiman.

    Lippo Group dan PT Pertamina Retail optimis bahwa kerjasama pengembangan bisnis ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat serta membuka peluang pertumbuhan usaha di masa mendatang.

  • Pertamax Mahal? Intip Perbandingan Harga dengan BBM RON 92 SPBU Swasta

    Pertamax Mahal? Intip Perbandingan Harga dengan BBM RON 92 SPBU Swasta

    Jakarta: Harga BBM kembali mengalami penyesuaian di Stasiun Pengisian Bahar Bakar Umum (SPBU) Pertamina. Kenaikan harga dialami produk Pertamax dengan spesifikasi kadar oktan 92 (RON 92).

    Di bulan Januari 2025, harga Pertamax tercatat naik Rp400 menjadi Rp12.500 per liter. Tidak hanya di SPBU Pertamina, SPBU swasta juga melakukan penyesuaian harga khususnya untuk produk BBM RON 92.

    Di SPBU Shell misalnya. Produk BBM RON 92 yakni Shell Super naik sekitar Rp 640 menjadi Rp 12.930 per liter. 

    Kemudian di SPBU BP, produk BBM dengan RON 92 atau BP 92 harga per liternya naik Rp 520 menjadi Rp 12.810.

    Terakhir, di SPBU Vivo BBM dengan RON 92 yaitu Revvo 92 baik Rp 520 per liter menjadi Rp 12.770 per liter. 
     

    Artinya, meski Pertamax mengalami kenaikan harga, namun produk BBM SPBU pelat merah tersebut masih paling rendah dibandingkan dengan BBM RON 92 lainnya di SPBU Swasta..

    Berikut ini perbandingan harga Pertamax dengan BBM RON 92 SPBU swasta per tanggal 17 Januari 2025:

    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Shell Super: Rp12.930 per liter
    BP 92: Rp12.810 per liter
    Vivo Revvo 92: Rp12.770 per liter

    Jakarta: Harga BBM kembali mengalami penyesuaian di Stasiun Pengisian Bahar Bakar Umum (SPBU) Pertamina. Kenaikan harga dialami produk Pertamax dengan spesifikasi kadar oktan 92 (RON 92).
     
    Di bulan Januari 2025, harga Pertamax tercatat naik Rp400 menjadi Rp12.500 per liter. Tidak hanya di SPBU Pertamina, SPBU swasta juga melakukan penyesuaian harga khususnya untuk produk BBM RON 92.
     
    Di SPBU Shell misalnya. Produk BBM RON 92 yakni Shell Super naik sekitar Rp 640 menjadi Rp 12.930 per liter. 

    Kemudian di SPBU BP, produk BBM dengan RON 92 atau BP 92 harga per liternya naik Rp 520 menjadi Rp 12.810.
     
    Terakhir, di SPBU Vivo BBM dengan RON 92 yaitu Revvo 92 baik Rp 520 per liter menjadi Rp 12.770 per liter. 
     

     
    Artinya, meski Pertamax mengalami kenaikan harga, namun produk BBM SPBU pelat merah tersebut masih paling rendah dibandingkan dengan BBM RON 92 lainnya di SPBU Swasta..
     
    Berikut ini perbandingan harga Pertamax dengan BBM RON 92 SPBU swasta per tanggal 17 Januari 2025:
     
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Shell Super: Rp12.930 per liter
    BP 92: Rp12.810 per liter
    Vivo Revvo 92: Rp12.770 per liter
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Perusahaan Minyak Raksasa Inggris BP akan PHK Ribuan Pekerja – Page 3

    Perusahaan Minyak Raksasa Inggris BP akan PHK Ribuan Pekerja – Page 3

    Sebelumnya, PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR) melakukan ekspansi bisnis di akhir 2024 dengan membuka jaringan SPBU bp pertama di kota Bandung, Jawa Barat. SPBU bp ini berada di Buahbatu yang terletak di Jl. Soekarno Hatta No.519, Cijagra, Kec. Lengkong, kota Bandung. Ini merupakan SPBU bp ke-58 yang ada di Indonesia.

    Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura mengatakan pembukaan SPBU bp yang pertama di kota Bandung ini menjadi langkah strategis kami dalam memperluas ekspansi jaringan SPBU bp khususnya di wilayah Jawa Barat.

    Sebagai salah satu provinsi dengan potensi ekonomi dan populasi terbanyak di Indonesia, Jawa Barat memegang peranan penting dalam mewujudkan visi kami untuk berkontribusi pada penyediaan solusi energi berkualitas, guna menjangkau lebih banyak pengendara dan mendukung mobilitas masyarakat.

    “Langkah ekspansi bisnis ini juga menjadi bagian dalam upaya BP-AKR berkontribusi dalam pengembangan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan khususnya di wilayah dimana kami beroperasi,” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (23/12/2024).

    BP-AKR memilih wilayah Buahbatu sebagai lokasi pertama hadirnya jaringan SPBU bp di kota Bandung dikarenakan lokasi yang strategis. Wilayah Buahbatu merupakan jalan masuk ke kota Bandung dari arah Selatan dan dalam beberapa tahun terakhir juga tumbuh cepat sebagai kawasan komersial dan bisnis. Kehadiran SPBU bp diwilayah tersebut diharapkan dapat mendukung mobilitas dan perekonomian,khususnya masyarakat sekitar.

     

     

  • Pertamina Perkuat Ekosistem Sustainable Aviation Fuel Indonesia

    Pertamina Perkuat Ekosistem Sustainable Aviation Fuel Indonesia

    Bisnis.com, CILACAP – Pertamina semakin solid memperkuat ekosistem Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar penerbangan ramah lingkungan melalui sinergi bisnis hulu ke hilir.

    ”Komitmen Pertamina sesuai dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia untuk mendukung swasembada energi melalui roadmap Sustainable Aviation Fuel,” ujar Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Salyadi Saputra pada acara Penandatanganan dan Kick Off Ekosistem Pengembangan Sustainable Aviation Fuel Pertamina, di Cilacap, Kamis, 16 Januari 2025.

    SAF memang berpotensi sebagai salah satu solusi paling efektif menurunkan emisi di industri penerbangan, dengan adanya pertumbuhan perjalanan transportasi dan kargo udara di periode mendatang. Maka, di awal tahun 2025, Pertamina bersama subholding dan anak usahanya yakni PT Kilang Pertamina Internasional, PT Pertamina Patra Niaga, serta Pelita Air Service melakukan kerja sama penguatan ekosistem SAF bertempat di Kilang Hijau Cilacap.

    Mengenal Sinergi Bisnis Pertamina

    Pertamina memiliki lini bisnis hulu ke hilir yang mampu mendukung rantai pasok SAF secara komprehensif. Sinergi ini mencakup riset dan inovasi, produksi SAF, pemasaran SAF, penggunaan SAF, hingga menciptakan multiplier effect dengan pemberdayaan masyarakat.

    Dari sisi riset dan inovasi, sejak tahun 2010, Pertamina telah mengembangkan katalis yang mampu mengolah Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah untuk diolah sebagai SAF sesuai standar American Society for Testing and Materials (ASTM) Internasional. Pada tahun 2024, katalis ini telah terbukti secara teknis melalui uji coba skala pilot di laboratorium Technology Innovation.

    Dari sisi produksi SAF, Pertamina melalui Kilang Pertamina Internasional (KPI), sudah melakukan aktivitas pengembangan SAF sejak tahun 2020 termasuk melalui Kilang Hijau Cilacap. Tahun 2023, SAF yang diproduksi di Kilang Cilacap dipakai dalam joy flight pada penerbangan komersial Garuda tujuan Jakarta – Solo. Tahun 2024, Kilang Cilacap yang akan memproduksi SAF sukses memperoleh sertifikasi internasional “ISCC CORSIA” (International Sustainability and Carbon Certification – Carbon Offsetting and Reduction Scheme For International Aviation) di tingkat regional Asia Tenggara.

    Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman menegaskan bahwa sebagai pelopor produsen SAF berkualitas, SAF produksi KPI akan memberikan multiplier effect antara lain mendukung katalis berkelanjutan, memperkuat produksi katalis dalam negeri dan menjadi SAF pertama yang diproduksi di Indonesia dan tersertifikasi secara internasional.

    Dari sisi pemasaran SAF, Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga (PPN), terus meningkatkan kapabilitas dalam bisnis trading SAF. PPN telah memperoleh sertifikasi sustainability internasional ISCC CORSIA dan EU sebagai trader. Puncaknya, pada event Bali International Air Show, September 2024, PPN melakukan trial penjualan SAF kepada customer airline di event tersebut.

    Di sektor pengguna aviasi, Pertamina melalui maskapai Pelita Air Service (PAS) turut berkomitmen menggunakan SAF sebagai implementasi aksi dekarbonisasi yang berkontribusi mengurangi industri penerbangan secara umum. Beberapa program yang didukung PAS antara lain zero emission flight menggunakan carbon credit, efisiensi operasional dan program carbon offset lainnya.

    Perbesar

    Sinergi bisnis Pertamina untuk perkuat ekosistem SAF juga dijalankan dengan pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan, KPI kelola program “Bank Sampah Beo Asri”, tak kurang dari 2978 Kepala Keluarga di Cilacap diberdayakan sebagai pengumpul minyak jelantah. Hasil minyak jelantah yang dikumpulkan akan diproses lanjut dengan filtrasi untuk mengurangi kandungan pengotor sebelum diproses menjadi SAF. Pengumpulan juga dilakukan di lingkungan rumah dinas pekerja Kilang Cilacap.

    Selain itu, mulai pertengahan Desember 2024, PPN pun melakukan inisiasi sebagai komitmen energi berkelanjutan dengan menggagas program Green Movement UCO dengan pengelolaan collection box minyak jelantah di 7 titik yang tersebar di rumah sakit jaringan Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation, termasuk RS Pelni serta SPBU di wilayah Jabodetabek & Bandung yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menukar minyak jelantah rumah tangga.

    Melalui semua upaya tersebut, Pertamina optimistis dapat berkontribusi untuk mencapai visi Net Zero Emission di industri penerbangan. Ke depannya, Pertamina akan proaktif melakukan sinergi dengan stakeholder untuk terus menjaga Asta Cita swasembada energi dengan berorientasi pada energi ramah lingkungan.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina Group aktif dalam melakukan inovasi menciptakan produk energi berkualitas dan ramah lingkungan. Hal ini dilakukan untuk mencapai swasembada energi sesuai target Asta Cita, sekaligus mendukung target Net Zero Emission Pemerintah. “Pertamina Sustainable Aviation Fuel menjadi produk unggulan dalam industri aviasi. Dengan adanya pengakuan internasional melalui sertifikasi ISCC untuk produk hijau SAF ini, Pertamina mewujudkan ketahanan dan kedaulatan energi Indonesia, sekaligus ikut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan di Tanah Air,” pungkas Fadjar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.