Tempat Fasum: SPBU

  • KPK Panggil Dirut PT LEN jadi Saksi Kasus Dugaan Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina

    KPK Panggil Dirut PT LEN jadi Saksi Kasus Dugaan Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek digitalisasi SPBU PT Pertamina (Persero). 

    Bobby menjadi satu dari total sembilan saksi yang dipanggil hari ini untuk diperiksa pada kasus yang sudah naik ke tahap penyidikan itu, Senin (20/1/2025). 

    “Hari ini Senin [20/1], KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dugaan TPK terkait proyek Digitalisasi SPBU PT Pertamina 2018–2023. Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan, Senin (20/1/2025). 

    Adapun delapan orang saksi lainnya yang dipanggil oleh penyidik KPK hari ini adalah Koordinator Pengawasan BBM di BPH Migas Agustinus Yanuar Mahendratama, Head of Outbound Purcashing PT Sigma Cipta Caraka atau Telkomsigma periode 2018-2020 Aily Sutedja, VP Corporate Holding & Portfolio Pertamina Anton Trienda serta VP Sales Enterprise PT Packet Systems periode 2018 Antonius Haryo Dewanto. 

    Kemudian, VP Sales Support Pertamina Patra Niaga Aribawa, Direktur PT Dabir Delisha Indonesia periode 2018-2020 Asrul Sani, Pensiunan BUMN sekaligus Direktur Sales & Marketing PT Pins Indonesia 2016-2019 Benny Antoro serta Komisaris PT Ladang Usaha Jaya Bersama Charles Setiawan. 

    Bisnis sudah mencoba meminta konfirmasi KPK terkait dengan kehadiran Bobby. Namun, belum ada konfirmasi yang diberikan sampai dengan berita ini dinaikkan. 

    KPK mengusut dugaan korupsi proyek digitalisasi SPBU Pertamina yang berada pada tahun anggaran (TA) 2018-2023. Kasus dugaan korupsi pada proyek tersebut bukan satu-satunya dugaan rasuah yang ditangani KPK di lingkungan Pertamina.

  • Bandar Lampung Terdampak Banjir, Polisi Bagikan Ratusan Nasi Bungkus

    Bandar Lampung Terdampak Banjir, Polisi Bagikan Ratusan Nasi Bungkus

    Liputan6.com, Lampung – Polisi menunjukkan kepedulian terhadap warga terdampak banjir dengan membagikan ratusan nasi bungkus, pada Jumat malam (17/1/2025). Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah RT 039, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.

    Selain membantu membersihkan sisa lumpur di rumah-rumah warga, polisi juga menyalurkan 200 nasi bungkus bagi mereka yang terdampak. “Kami membagikan 200 nasi bungkus kepada warga yang membutuhkan di lokasi ini,” kata Kasi Humas Polresta Bandar Lampung, AKP Agustina Nilawati.

    Aksi sosial ini dilakukan sebagai wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat, khususnya mereka yang terkena dampak bencana banjir. Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, yang ikut meninjau lokasi banjir, menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk meminimalkan dampak bencana di wilayah tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat curah hujan di Bandar Lampung masih cukup tinggi. “Kami mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, mengingat musim hujan belum berakhir,” kata Alfret.

    Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Jumat (17/1/2025) sore menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung mencatat 19 lokasi terdampak banjir, dengan satu warga dilaporkan hilang akibat terseret arus.

    Koordinator Lapangan BPBD Lampung, Wahyu Dwi Saputra mengungkapkan bahwa hasil pantauan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) menunjukkan banjir merendam sejumlah titik di kota tersebut. “Berdasarkan pantauan, terdapat beberapa wilayah terdampak banjir. Saat ini, titik terparah berada di Waylunik dan Jalan RE Martadinata,” kata Wahyu, Jumat (17/1/2025).

    Berikut 19 titik wilayah di Kota Bandar Lampung yang terdampak banjir :

    1. Way Halim Jalur 2 Korpri

    2. Sumur Putri, Teluk Betung Selatan

    3. Way Laga Panjang

    4. Simpang, PJR

    5. WR Supratman, Gg. Pancurmas

    6. Way Lunik Bandar Lampung

    7. Jualang, Bumi Waras

    8. Jl. Singosari Enggal

    9. Jl. Hi. Aminta Tanjung Gading

    10. Pasar Ambon, Teluk Betung Selatan

    11. Kota Karang, Teluk Betung Timur

    12. Jl. Soekarno Hatta, depan PT. BA

    13. Jl. RE Martadinata

    14. Rajabasa Nunyai

    15. Jl. Ahmad Yani (Depan Central Plaza)

    16. Jl. WR Monginsidi Gg. Rozali (Belakang Hotel Grand Praba)

    17. Kel. Kuripan, Teluk Betung Barat

    18. Jl. Ridwan Rais GG. Hi. Syarif

    19. Gg. Toyib (Belakang SPBU Rajabasa)

  • Cara Jual Minyak Jelantah ke Pertamina, Bisa Dapat Untung

    Cara Jual Minyak Jelantah ke Pertamina, Bisa Dapat Untung

    Jakarta, FORTUNE – Jangan terburu-buru membuang sisa Minyak Jelantah karena bisa dapat keuntungan dengan cara jual minyak jelantah. Pertamina Patra Niaga menghadirkan program Green Movement UCO. Melalui program ini, masyarakat dapat menyetorkan minyak jelantah rumah tangga ke titik pengumpulan (UCOllect Box) dan mendapatkan keuntungan, mulai dari saldo e-wallet hingga e-voucher

    “Besaran saldo e-wallet ini akan fluktuatif menyesuaikan harga minyak jelantah di pasaran. Saat ini per liter dihargai di kisaran Rp6.000 per liter dengan update harian melalui apps Mypertamina,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam keterangannya, dikutip Senin (20/1).

    Program ini tidak hanya membantu mengurangi limbah rumah tangga, tetapi juga mendukung pembuatan bahan bakar ramah lingkungan seperti Hydro Treated Vegetable Oil (HVO) dan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Ia menambahkan, Green Movement UCO adalah langkah nyata dalam mengimplementasikan prinsip ekonomi sirkular.

    “Program ini merupakan adaptasi kami untuk implementasi ekonomi sirkular, di mana UCO yang selama ini dianggap sebagai limbah rumah tangga setelah dikumpulkan maka akan kami bawa ke anak perusahaan Pertamina Group untuk diolah menjadi biofuel seperti HVO (Hydro Treated Vegetable Oil) dan SAF (Sustainable Aviation Fuel) sehingga inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah rumah tangga tetapi menjadi bagian dari solusi energi bersih yang lebih ramah lingkungan,” kata Heppy.

    Cara jual minyak jelantah ke Pertamina

    Untuk ikut serta dalam program Green Movement UCO dan menjual minyak jelantah ke Pertamina, berikut langkah-langkahnya:

    Unduh dan daftarkan diri di Aplikasi MyPertamina
    Pastikan Anda memiliki aplikasi MyPertamina di smartphone. Lakukan registrasi dengan data diri yang lengkap dan benar, terutama nama dan nomor telepon. Data ini diperlukan untuk pencatatan dan keperluan sertifikasi internasional. Hubungkan dengan aplikasi UCollect by Noovoleum
    Setelah registrasi, aplikasi MyPertamina akan terintegrasi dengan UCollect by Noovoleum. Nomor telepon yang didaftarkan akan digunakan sebagai identitas untuk masuk ke sistem ini. Kumpulkan dan persiapkan minyak jelantah
    Pastikan minyak jelantah yang akan disetorkan dalam kondisi bersih dari sisa makanan, air, atau bahan kimia lainnya. Minyak yang bersih akan memudahkan proses pengolahan. Cari lokasi UCOllect Box terdekat
    Cek lokasi UCOllect Box melalui aplikasi MyPertamina. Titik pengumpulan tersebar di beberapa SPBU Pertamina dan Rumah Sakit IHC, seperti SPBU Dago Bandung atau Rumah Sakit Pusat Pertamina di Jakarta. Setorkan dan pindai QR Code
    Bawa minyak jelantah ke lokasi UCOllect Box. Gunakan aplikasi MyPertamina untuk memindai QR code yang ada di UCOllect Box sebagai konfirmasi penyetoran. Terima saldo dan poin secara otomatis
    Minyak jelantah yang sudah dituangkan ke UCOllect Box akan dihitung dan otomatis dikonversi menjadi saldo e-wallet sebesar Rp6.000 per liter. Poin MyPertamina juga akan langsung ditambahkan ke akunmu.

    Titik lokasi UCOllect Box untuk jual minyak jelantah

    Minyak jelantah dapat disetorkan ke UCOllect Box yang tersedia di sejumlah titik, seperti SPBU Pertamina dan Rumah Sakit IHC.

    Lokasi-lokasi UCOllect Box lainnya, yakni:

    SPBU Dago Bandung – Jl. Ir. H. Juanda No.139, Lb. Siliwangi, Kec. Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, 40132 SPBU MT Haryono Jakarta – Jl. MT Haryono, RT.11/RW.5, Tebet Barat, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12810 SPBU Kalimalang Jakarta – Jl. Raya Kalimalang, RT.1/RW.7, Duren Sawit, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13440 SPBU BSD Tangerang – Jl. Letnan Sutopo No.2, Lengkong Gudang Tim., Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310 Rumah Sakit Pusat Pertamina – Jl. Kyai Maja No.43, Gunung, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12120 Rumah Sakit Pelni – Jl. K.S. Tubun No.92 – 94, RT.10/RW.1, Slipi, Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11410 Kantor PT Pertamina Patra Niaga – Marketing Regional Jawa Bagian Barat – Jl. Kramat Raya No.59, RT.8/RW.8, Kramat, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450

    Keuntungan jual minyak jelantah ke Pertamina

    Setiap liter minyak jelantah yang disetorkan ke UCOllect Box akan dikonversi menjadi saldo e-wallet sebesar Rp6.000 per liter, dan tambahan 5 poin MyPertamina. Selain itu, ada undian e-voucher senilai Rp25 ribu untuk 50 konsumen beruntung setiap bulan.

    Dengan menyetorkan minimal 1 liter minyak jelantah, masyarakat berkesempatan mendapatkan hadiah menarik ini, yang diumumkan melalui situs MyPertamina. Program ini tidak hanya mengurangi limbah rumah tangga, tetapi juga memberi keuntungan ekonomi langsung bagi masyarakat.

    Heppy menjelaskan program pengumpulan minyak jelantah di Indonesia memiliki potensi besar karena konsumsi minyak goreng rumah tangga mencapai 2,66 juta ton per tahun.

    “Di Indonesia sendiri, konsumsi minyak goreng di sektor rumah tangga mencapai 2,66 juta ton per tahun sehingga insiasi Green Movement UCO ini adalah upaya kami untuk membawa Indonesia sejalan dengan tren global perusahaan migas yang terbukti efektif mendukung pengelolaan limbah UCO dan membantu mempercepat transisi energi bersih serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,” ujar Heppy.

  • Polresta Bandung Gelar Patroli KRYD, Sikat Preman dan Ribuan Botol Miras di Soreang

    Polresta Bandung Gelar Patroli KRYD, Sikat Preman dan Ribuan Botol Miras di Soreang

    JABAR ESKPRES – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung menggelar Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) di Soreang, Kabupaten Bandung pada Sabtu (18/1) malam.

    Dalam patroli skala besar ini pihak kepolisian berhasil mengungkap sejumlah pelanggaran termasuk menyita ribuan botol minuman keras (miras) dan mengamankan belasan orang yang diduga terlibat dalam kegiatan premanisme.

    Kabag Ops Polresta Bandung, Kompol Sungkowo menjelaskan, operasi ini merupakan bagian dari upaya pihak kepolisian untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman, khususnya menjelang malam minggu.

    BACA JUGA: Disnaker KBB Ancam Beri Sanksi Tegas Bagi Perusahaan yang Tak Menaikan UMK dan UMSK

    “Kami melakukan untuk mencegah kerawanan kriminalitas, membubarkan perkumpulan remaja yang berpotensi mengganggu ketertiban, serta berkoordinasi dengan berbagai elemen masyarakat untuk menjaga keamanan,” ujarnya, Minggu (19/1).

    Sungkowo menjelaskan, dalam kegiatan ini Polresta Bandung melibatkan ratusan personel gabungan, dengan menyisir berbagai titik rawan di kawasan Soreang, Kabupaten Bandung.

    “Rute patroli ini mencakup Jalan Raya Tol Saroja, Gading Tutuka, SPBU Soreang, kawasan Sabilulungan, hingga kantong-kantong keuangan seperti ATM Bank Mandiri dan BNI,” katanya.

    BACA JUGA: Rumah di Bojongsoang Digerebek Jadi Gudang Obat Terlarang, Ketua RT  Ungkap Tanda-Tanda Kecurigaan

    Selama patroli tersebut, kata dia, tidak ditemukan adanya tindak kriminal yang besar seperti curas, curat, curanmor, tawuran, atau aksi geng motor.

    Namun, pihaknya berhasil menyita ribuan botol miras berbagai merek dan menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam aksi premanisme.

    “Kami menyita ribuan botol dan juga mengamankan belasan orang yang diduga premanisme,” tuturnya.

    BACA JUGA: Rumah di Lembang Terbakar Akibat Tabung Gas Bocor, 1 Orang Terluka

    Selain itu, dalam patroli ini juga kata Sungkowo memfokuskan pada pelanggaran lalu lintas. Beberapa pengendara yang menggunakan knalpot brong dan tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan langsung dikenakan tilang.

    “Ada juga tadi beberapa pengendara dilakukan penindakan tilang, karena tidak memiliki surat-surat kendaraan dan rata-rata memakai knalpot brong,” jelasnya.

    Sungkowo menegaskan bahwa KRYD akan terus dilakukan guna menekan angka kriminalitas dan gangguan keamanan lainnya. Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat ikut bekerja sama untuk menjaga kondusifitas wilayahnya.

  • Kumpulkan Minyak Jelantah, Dapatkan Uang Tambahan di SPBU Pertamina

    Kumpulkan Minyak Jelantah, Dapatkan Uang Tambahan di SPBU Pertamina

    Jakarta: Siapa sangka, minyak bekas pakai atau minyak jelantah yang sering dianggap sebagai limbah rumah tangga ternyata bisa menjadi sumber penghasilan tambahan? 
     
    Kini, masyarakat bisa menukarkan minyak jelantah kepada Pertamina untuk mendukung program daur ulang minyak jelantah. Selain membantu lingkungan, ini juga cara mudah untuk menambah pemasukan!
     
    Pertamina telah meluncurkan program pengumpulan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah di sejumlah SPBU dan rumah sakit IHC Pertamina. Program itu berkolaborasi antara Mypertamina dan UCOllect.

    Minyak bekas yang telah kamu kumpulkan di rumah dapat diserahkan ke SPBU tertentu untuk kemudian diolah menjadi biodiesel, avtur, hingga energi bersih lainnya yang ramah lingkungan.
     

    Cara mengumpulkan uang dari minyak jelantah 
    Caranya sangat sederhana. Cukup kumpulkan minyak jelantah bekas pakai kamu dalam botol plastik atau wadah bekas yang bersih dan tertutup rapat. 
     
    Setelah itu, bawa ke SPBU Pertamina yang berpartisipasi dalam program ini. 
     
    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengungkapkan Pertamina Patra Niaga menawarkan beragam keuntungan yang akan didapatkan masyarakat bila berpartisipasi pada program mengumpulkan minyak jelantah di UCollect Box dengan memperoleh rewards berupa saldo e-wallet UCollect.
     
    “Besaran saldo e-wallet ini akan fluktuatif menyesuaikan harga minyak jelantah di pasaran. Saat ini per liter dihargai dikisaran Rp.6000 per liter dengan update harian melalui apps Mypertamina” ungkap Heppy.
     

    Tempat mengumpulkan minyak jelantah
    Saat ini terdapat tujuh titik pengumpulan yaitu: 

    Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat di Jakarta Pusat.
    Rumah Sakit Pertamina Pusat di Jakarta Selatan.
    Rumah Sakit Pelni di Jakarta Barat.
    SPBU 31.401.01 Dago Bandung.
    SPBU 31.128.02 MT Haryono Jakarta Selatan.
    SPBU 31.134.02 Kalimalang Jakarta Timur.
    SPBU 31.153.01 BSD Tangerang Selatan.

    Program ini menjadi solusi praktis bagi banyak keluarga. Dengan rutin menukarkan minyak jelantahnya di SPBU setiap bulan, kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan. 
     
    Jadi, tunggu apa lagi? Jangan buang minyak jelantah sobat Medcom. Kumpulkan, tukarkan, dan rasakan manfaatnya. Bersama-sama, mari kita jaga bumi dan tingkatkan kesejahteraan! 
     

     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • 8
                    
                        Terlilit Pinjol, Eks Manager Rampok SPBU Shell Bintaro
                        Megapolitan

    8 Terlilit Pinjol, Eks Manager Rampok SPBU Shell Bintaro Megapolitan

    Terlilit Pinjol, Eks Manager Rampok SPBU Shell Bintaro
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Perampokan terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
    Shell Bintaro
    , Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Rabu (1/1/2025).
    Diduga pelaku perampokan adalah mantan manager SPBU Shell. Dalam kejadian ini, uang sebesar Rp 60 juta dan ponsel berhasil dibawa terduga pelaku.
    Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, Peristiwa tersebut terjadi pada pada pukul 03.00 WIB.
    Saat itu, terduga pelaku datang mengenakan sepeda motor dan menggunakan jaket aplikasi ojek
    online
    .
    Setelah itu, pelaku yang datang ke SPBU Shell Bintaro mengetuk pintu kantor. Setelah pintu terbuka, salah satu pelaku langsung menodongkan senjata api.
    “Saat korban buka pintu, dia langsung ditodong dengan senjata api jenis pistol warna hitam dan langsung menanyakan kunci brankas,” kata Ade Ary.
    Karena tidak memiliki kunci brankas, korban menghubungi saksi AH untuk membawakan kunci tersebut.
    Setelah AH masuk ke dalam kantor, pelaku memaksa untuk membuka brankas dan mengambil uang sekitar Rp 60.000.000.
    “Pelaku juga mengambil
    handphone
    korban dan menaruhnya di depan pintu brankas, lalu mengunci brankas dari luar,” ujar Ade Ary.
    Setelah dilakukan upaya penyelidikan, pelaku adalah IA (34), yang merupakan mantan karyawan SPBU Shell Bintaro dan pernah menjabat sebagai shift manager.
    “Pelaku pernah bekerja di SPBU Shell Bintaro sejak 2016 sampai dengan 2021. Saat itu yang bersangkutan sebagai shift manager,” ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang.
    Sebelum beraksi, menurut Victor, pelaku terlebih dahulu melakukan survei pada 23 Desember 2024 untuk mengetahui jadwal karyawan yang bertugas.
    “Itu untuk mengetahui jadwal karyawan yang bekerja saat nanti dia beraksi,” kata Victor.
    Victor mengungkapkan, pelaku merencanakan perampokan dengan matang, memanfaatkan pengetahuannya tentang kondisi dan jadwal karyawan yang bertugas.
    “Pelaku melakukan survei beberapa hari sebelum beraksi untuk mengetahui siapa saja yang bertugas dan jam berapa mereka ada di kantor,” ujar Victor.
    Kemudian, IA beraksi pada Rabu (1/1/2025), pukul 03.00 WIB, usai perayaan tahun baru.
    “Tersangka saat beraksi mengenakan jaket serta helm ojek
    online
    untuk menutupi identitasnya,” kata Victor.
    Menurut Victor, pelaku nekat melakukan aksi perampokan di Shell Bintaro karena terlilit pinjaman
    online
    (pinjol).
    “Tersangka melancarkan aksinya itu karena punya utang pinjol,” ujar Victor Inkiriwang .
    Tersangka menggunakan uang hasil perampokan untuk melunasi hutang pinjolnya, yang tersisa Rp 18.560.000.
    “Kami menemukan barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 18.560.000. Barang bukti itu sudah kami sita,” kata Victor.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mesin 50 cc, Konsumsi BBM 94/Km

    Mesin 50 cc, Konsumsi BBM 94/Km

    Jakarta

    Honda Cross Cub 50 telah meluncur di Jepang. Motor yang kami anggap ‘salah pergaulan’ tersebut punya banyak keunikan, mulai dari tampangnya yang tak biasa hingga konsumsi BBM-nya yang luar biasa irit!

    Disitat dari Greatbiker, Sabtu (18/1), Honda Cross Cub 50 tersedia dalam dua varian berbeda, yakni regular dengan harga 308 ribu yen atau Rp 32 jutaan dan Kumamon yang 11 ribu yen atau Rp 1 jutaan lebih mahal. Keduanya hanya berbeda dari segi tampilan.

    Khusus untuk varian Kumamon, pabrikan hanya memberikan warna khusus dan penutup tambahan di bagian samping. Sementara untuk yang lain masih benar-benar sama.

    Nah, biar kenal lebih dekat dengan motor ‘salah pergaulan’ tersebut, berikut kami rangkum spesifikasinya.

    Spesifikasi Honda Cross Cub 50

    Tampang

    Honda Cross Cub 50. Foto: Doc. Honda Japan.

    Honda Cross Cub 50 punya tampang unik yang tak biasa. Bahkan, kami menyebutnya ‘salah pergaulan’. Sebab, pabrikan mengawinkan dua konsep berbeda, yakni bebek dan trail.

    Kita mungkin mengenal Honda CT125 sebagai bebek trail yang melegenda. Namun, Honda Cross Cub 50 menawarkan konsep yang berbeda. Kendaraan tersebut menggunakan kursi tunggal seperti seri klasik. Selain itu, spakbornya dirancang besar dengan selosong knalpot rata.

    Sementara sentuhan off road disematkan di bagian kaki-kaki, lampu dan panel instrumen semi telanjang. Kombinasi tersebut membuat Honda Cross Cub 50 memang terlihat seperti motor ‘salah pergaulan’.

    Kuda besi tersebut menggunakan struktur bodi backbone dengan suspensi depan teleskopik dan belakang swing arms. Menariknya, sistem pengeremannya masih menganut double tromol.

    Mesin

    Honda Cross Cub 50. Foto: Doc. Honda Japan.

    Honda Cross Cub 50 menggunakan mesin mungil berkapasitas 49cc dengan silinder tunggal dan pendingin udara. Pembekalan itu membuat motor mampu menghasilkan tenaga maksimum 3,7 dk pada 7.500 rpm dan torsi puncak 3,8 Nm pada 5.500 rpm. Sementara transmisinya manual empat-percepatan.

    Menariknya, Honda Cross Cub 50 punya konsumsi BBM yang di atas rata-rata. Bayangkan saja, hanya dengan seliter bensin, motor bebek tersebut bisa melaju sejauh 94 kilometer lebih!

    Pabrikan membekali Honda Cross Cub 50 dengan tangki berkapasitas 4,3 liter. Maka, dalam kondisi penuh atau full tank, motor bisa dipacu sejauh 405 km tanpa perlu mampir ke SPBU.

    Fitur

    Honda Cross Cub 50. Foto: Doc. Honda Japan.

    Sayangnya, fitur Honda Cross Cub 50 bisa dibilang tak terlalu spesial. Motor bebek tersebut masih menggunakan kunci konvensional, panel instrumen analog dan rem yang belum cakram.

    Namun, sisi modern di kendaraan masih bisa terlihat melalui lampu atau pencahayaan yang sudah full LED.

    (sfn/dry)

  • Jual Minyak Jelantah ke Pertamina Dapat Rp6.000/Liter, Ini 7 Lokasinya

    Jual Minyak Jelantah ke Pertamina Dapat Rp6.000/Liter, Ini 7 Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Program pengumpulan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah di sejumlah SPBU dan rumah sakit IHC Pertamina terus mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Program bernama Green Movement UCO ini merupakan kolaborasi Mypertamina dan UCOllect, untuk melakukan tracing pengumpulan minyak jelantah.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan mengungkapkan Pertamina Patra Niaga menawarkan beragam keuntungan yang akan di dapatkan masyarakat bila berpartisipasi pada program mengumpulkan minyak jelantah di UCollect Box dengan memperoleh rewards berupa saldo e-wallet UCollect.

    “Besaran saldo e-wallet ini akan fluktuatif menyesuaikan harga minyak jelantah di pasaran. Saat ini per liter dihargai dikisaran Rp.6000/liter dengan update harian melalui apps Mypertamina” ungkap Heppy, dikutip Sabtu (18/1/2025).

    Program Green Movement UCO ini merupakan program pilot project, bekerjasama dengan Noovoleum yang telah tersertifikasi internasional sebagai pengumpul minyak jelantah atau UCO.

    Saat ini titik pengumpulan berada di 7 titik yaitu di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat di Jakarta Pusat, Rumah Sakit Pertamina Pusat di Jakarta Selatan, Rumah Sakit Pelni di Jakarta Barat, SPBU 31.401.01 Dago Bandung, SPBU 31.128.02 MT Haryono Jakarta Selatan, SPBU 31.134.02 Kalimalang Jakarta Timur, dan SPBU 31.153.01 BSD Tangerang Selatan, ketujuh titik tersebut akan terus di evaluasi berkelanjutan untuk ekspansi ke lokasi lainnya di Indonesia.

    (pgr/pgr)

  • 8
                    
                        Terlilit Pinjol, Eks Manager Rampok SPBU Shell Bintaro
                        Megapolitan

    Eks Manager Nekat Rampok SPBU Shell Bintaro karena Terlilit Pinjol Megapolitan 18 Januari 2025

    Eks Manager Nekat Rampok SPBU Shell Bintaro karena Terlilit Pinjol
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang, mengungkapkan, IA (34), perampok SPBU Shell Bintaro, Pondok Aren, nekat melakukan aksinya karena terlilit pinjaman online (pinjol).
    “Tersangka melancarkan aksinya itu karena punya utang pinjol,” kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang dalam keterangannya, Sabtu (18/1/2025).
    IA, yang sebelumnya menjabat sebagai shift manager di SPBU tersebut, diketahui telah menghadapi tekanan finansial akibat utang pinjol yang menumpuk.
    Dengan alasan itu, tersangka menggunakan uang hasil perampokan untuk melunasi utang pinjolnya, yang tersisa Rp 18.560.000.
    “Kami menemukan barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 18.560.000. Barang bukti itu sudah kami sita,” kata Inkiriwang.
    IA beraksi seorang diri. Untuk menyamarkan identitasnya, pelaku mengenakan atribut ojek online (ojol) saat beraksi.
    “Tersangka saat beraksi mengenakan jaket serta helm ojek online untuk menutupi identitasnya,” kata Inkiriwang.
    Dari penangkapan pelaku, polisi telah menyita barang bukti berupa sepeda motor, korek api yang menyerupai senjata, atribut ojek online, dan ponsel.
    Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
    “Untuk ancaman hukumannya 12 tahun penjara,” kata Inkiriwang.
    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam mengatakan, peristiwa perampokan di SPBU Shell Bintaro itu terjadi pada Rabu (1/1/2025) pukul 03.00 WIB.
    Pelaku datang dengan mengenakan jaket ojek online dan mengendarai sepeda motor Honda Beat Street hitam tanpa nomor polisi.
    Setibanya di lokasi pelaku langsung mengetuk pintu ruang kantor.
    “Jadi ada satu orang pelaku datang dan langsung menuju ruang office,” ujar Ade Ary dalam keterangannya, Kamis (2/1/2025).
    Setelah pintu dibuka oleh korban, pelaku langsung menodongkan pistol.
    “Saat korban buka pintu, dia langsung ditodong dengan senjata api jenis pistol warna hitam dan langsung menanyakan kunci brankas,” kata Ade Ary.
    Karena tidak memiliki kunci brankas, korban menghubungi AH untuk membawakan kunci tersebut.
    Setelah AH masuk ke dalam kantor, pelaku memaksa membuka brankas dan mengambil uang sekitar Rp 60.000.000.
    Sekitar pukul 03.30 WIB, seorang saksi berinisial ANF mendengar teriakan dari dalam ruang brankas dan segera membantu korban keluar.
    Pelaku kemudian melarikan diri, meninggalkan kunci brankas di tempat kejadian. Sementara itu, korban melaporkan peristiwa ini ke Polda Metro Jaya pada pukul 09.18 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tukar Minyak Jelantah ke Pertamina Bisa Dapat Rp6.000 per Liter, Ini Lokasinya

    Tukar Minyak Jelantah ke Pertamina Bisa Dapat Rp6.000 per Liter, Ini Lokasinya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga mengungkap program pengumpulan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah mendapat respons baik dari masyarakat. Melalui program ini, masyarakat akan memperoleh saldo Rp6.000 per liter.

    Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan bahwa program bernama Green Movement UCO ini merupakan kolaborasi Mypertamina dan UCOllect untuk melakukan penelusuran pengumpulan minyak jelantah.

    Dia menjelaskan, Pertamina Patra Niaga menawarkan beragam keuntungan yang akan didapatkan jika berpartisipasi pada program mengumpulkan minyak jelantah di UCollect Box dengan memperoleh rewards berupa saldo e-wallet UCollect.

    Adapun, Heppy menjelaskan bahwa harga minyak jelantah ini disesuaikan mengikuti harga di pasar.

    “Besaran saldo e-wallet ini akan fluktuatif menyesuaikan harga minyak jelantah di pasaran. Saat ini per liter dihargai dikisaran Rp.6000 per liter dengan update harian melalui apps Mypertamina,” kata Heppy dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/1/2025).

    Lebih lanjut, program ini juga merupakan program pilot project yang bekerja sama dengan Noovoleum yang telah tersertifikasi internasional sebagai pengumpul minyak jelantah.

    Lokasi Penukaran Minyak Jelantah di Pertamina

    Hingga saat ini, titik pengumpulan berada di 7 titik. Perinciannya, Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat di Jakarta Pusat, Rumah Sakit Pertamina Pusat di Jakarta Selatan, Rumah Sakit Pelni di Jakarta Barat, dan SPBU 31.401.01 Dago Bandung.

    Selain itu, juga tersebar dI SPBU 31.128.02 MT Haryono Jakarta Selatan, SPBU 31.134.02 Kalimalang Jakarta Timur, dan SPBU 31.153.01 BSD Tangerang Selatan.

    “Ketujuh titik tersebut akan terus di evaluasi berkelanjutan untuk ekspansi ke lokasi lainnya di Indonesia,” ungkapnya.

    Dalam catatan Bisnis, program yang digeber Pertamina ini diharapkan dapat berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biofuel.

    Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengatakan bahwa minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi biofuel dalam proses pembuatan biodiesel.

    “Kalau [minyak jelantah] bisa digunakan untuk biodisel ya bisa,” kata Eddy kepada Bisnis, dikutip pada Sabtu (18/1/2025).