Tempat Fasum: SPBU

  • Beli Pertalite Wajib Punya QR Code, Kalau Belum Punya Gini Cara Bikinnya

    Beli Pertalite Wajib Punya QR Code, Kalau Belum Punya Gini Cara Bikinnya

    Jakarta

    Beli Pertalite wajib punya QR Code. Kamu pengguna Pertalite tapi belum punya QR code, begini cara daftarnya.

    Pertamina sudah menerapkan QR Code secara penuh untuk pembelian BBM subsidi, salah satunya Pertalite. Artinya setiap kamu beli Pertalite, maka wajib menunjukkan QR Code yang didapat saat mendaftarkan kendaraan ke laman subsiditepat.mypertamina.id.

    “Untuk sektor BBM saat ini telah dilaksanakan full QR Code untuk penyaluran BBM jenis solar maupun jenis Pertalite,” ujar Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR seperti dilihat dalam tayangan YouTube TV Parlemen.

    Syarat Daftar QR Code Pertamina

    Kalau kamu pengguna Pertalite tapi belum punya QR Code, maka harus segera mendaftar untuk mempermudah transaksi beli BBM RON 90 Pertamina tersebut. Tak lupa, kamu harus terlebih dulu menyiapkan persyaratannya sebagai berikut:

    Foto KTP Pemilik/Operator/PengemudiFoto STNKFoto kendaraan tampak dari sudut depan agak miring ke samping kurang lebih 45 derajat. Pastikan nomor polisi kendaraan terbaca dan jumlah roda terlihat jelas dan dapat dihitung/diperkirakan.Surat rekomendasi (khusus untuk Konsumen Non Kendaraan)Cara Daftar QR Code Pertamina

    Kalau semua syarat sudah dipenuhi, maka berikut ini langkah-langkah mendapat QR Code Pertamina.

    1. Tahap Aktivasi Email

    Akses website subsiditepat.mypertamina.id lalu pilih menu: Daftar Akun Baru.Baca dan pahami mengenai ketentuan pengguna BBM bersubsidi. Checklist pernyataan yang muncul pada halaman syarat dan ketentuan lalu pilih: Daftar Sekarang.Siapkan data diri seperti: Nama Lengkap, NIK KTP, Nomor Telepon, Alamat Email, dan Kata Sandi.Checklist pernyataan yang muncul, lalu klik Buat Akun.Tautan aktivasi email akan dikirimkan ke email terdaftar maksimal dalam waktu 1×24 jam.Buka email, klik button Aktivasi Alamat Email.Setelah berhasil aktivasi email, lanjutkan ke proses Masuk Akun.

    2. Tahap Verifikasi Data Diri

    Klik Masuk Akun menggunakan NIK dan kata sandi yang sebelumnya sudah berhasil dibuat.Terdapat pilihan metode pengiriman OTP by email atau SMS. Pengiriman OTP by SMS maksimal bisa dilakukan 3x sehari. Jika limit sudah habis di hari tersebut, OTP akan otomatis dikirimkan melalui email.Setelah login lengkapi data diri dan alamat sesuai petunjuk yang ada di form data diri. Pastikan juga foto KTP Sobat terlihat jelas dan dapat terbaca.Cek kembali seluruh data yang diisi, jika sudah benar dan lengkap silakan klik Verifikasi Data Diri.Kamu akan mendapatkan email hasil verifikasi data diri, jika sudah disetujui lanjutkan ke proses Tambah Unit Kendaraan.

    3. Verifikasi Data Kendaraan

    Daftarkan kendaraan dengan pilih menu BBM, kemudian pilih Unit Subsidi dan klik Tambah Unit. Baca dan pahami keterangan yang muncul, kemudian klik “Oke, Saya Mengerti”.Siapkan data Nopol, Foto STNK dan Foto Kendaraan. Lengkapi data kendaraan sesuai petunjuk yang ada di form hingga unggah dokumen. Pastikan foto dari STNK asli, terbaca jelas dan tidak terpotong, serta foto kendaraan dengan nopol terlihat jelas dan seluruh roda dapat terhitung.Sebelum submit data unit kendaraan, Sobat akan diminta membuat PIN Klaim. Silakan membuat PIN menggunakan angka yang mudah diingat.Setelah itu, klik Submit Data Unit Kendaraan dan silakan menunggu proses pencocokan data maksimal 14 hari kerja.Setelah verifikasi data kendaraan berhasil, Sobat akan mendapatkan email konfirmasi atau Kamu dapat cek status pendaftaran di website secara berkala.Jika verifikasi disetujui, Sobat bisa melihat QR Code dengan mengisi PIN Klaim terlebih dahulu.Download QR Code dan simpan untuk bertransaksi di SPBU Pertamina.

    QR Code itu wajib disimpan di tempat yang aman dan rahasia. Jangan coba-coba tempel di kaca mobil dengan niat mempermudah. Hal ini justru bisa bikin QR Code kamu disalahgunakan orang lain. Adapun penerapan QR Code ini ditujukan agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Pendaftaran juga melindungi konsumen yang berhak dari konsumen lain yang tidak berhak. Pertamina mencatat berkat adanya QR Code, distribusi Pertalite jadi lebih terkendali.

    “Pertalite under 10 persen dari kuota 2025,” jelas Mars.

    (dry/din)

  • BBM Pertamina dengan Etanol Makin Laris, Ini Buktinya

    BBM Pertamina dengan Etanol Makin Laris, Ini Buktinya

    Jakarta

    BBM Pertamina dengan kandungan etanol atau Pertamax Green 95 makin laris. Buktinya penjualannya meningkat signifikan.

    Pertamina sudah dua tahun lebih menjual BBM dengan kandungan etanol. BBM dengan etanol itu disajikan Pertamina lewat Pertamax Green 95. Pertamax Green 95 merupakan bensin bioetanol atau bahan bakar nabati untuk kendaraan bensin pertama di Indonesia. BBM ini diformulasikan dari campuran bensin dengan kandungan bioetanol 5 persen dari molase tebu. Produk ini masuk ke segmen pasar RON 95.

    Pertamax Green 95 perdana diluncurkan pada 20 Juni 2023. Hingga kini, pertumbuhannya cukup signifikan. Dalam catatan Pertamina, penjualannya mencatat kenaikan hingga 80 persen.

    “Animo masyarakat cukup baik growth sampai dengan saat ini 80 persen dibandingkan tahun 2024,” terang Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR seperti dilihat dalam tayangan YouTube TV Parlemen.

    Menurutnya, Pertamina terus mendorong pertumbuhan produk Pertamax Green 95. Adapun untuk sebarannya belum tersedia di seluruh Indonesia. Total ada 168 SPBU Pertamina yang sudah menjual Pertamax Green 95.

    “Kami dari Pertamina terus mendorong pertumbuhan produk Pertamax Green di mana saat ini sudah terdapat 168 spbu di DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY yang menuual produk Pertamax Green,” jelasnya lagi.

    Mengutip laman resmi Pertamina Patra Niaga, Pertamax Green 95 dihasilkan dengan penambahan nabati etanol dalam proses pengolahannya di kilang minyak. Pertamax Green 95 memiliki beberapa keunggulan lebih ramah lingkungan sekaligus mengurangi penggunaan fossil fuel karena terdiri dari bauran energi baru. Pertamax Green 95 juga menjanjikan akselerasi kendaraan lebih rensponsif dalam mencapai kecepatan maksimal.

    Pertamax Green 95 juga telah teruji Lemigas dan juga sesuai spesifikasi Worldwide Fuel Charter yakni penggunaan etanol 5 persen, sedangkan maksimalnya 10 persen. Dijelaskan lagi, seluruh kendaraan baik mobil maupun motor dengan jenis bahan bakar bensin bisa menggunakan Pertamax Green 95. BBM dengan RON 95 itu dibanderol Rp 13.000 per liter.

    (dry/din)

  • 394 Ribu Kendaraan Diblokir Tak Bisa Lagi Beli Pertalite dan Solar Subsidi, Coba Cek Apa Kamu Termasuk

    394 Ribu Kendaraan Diblokir Tak Bisa Lagi Beli Pertalite dan Solar Subsidi, Coba Cek Apa Kamu Termasuk

    GELORA.CO – Pertamina Patra Niaga resmi memblokir 394 ribu nomor polisi (nopol) kendaraan karena terindikasi melakukan aktivitas mencurigakan dalam pembelian Pertalite dan Solar subsidi.

    Akibat pemblokiran ini, seluruh kendaraan tersebut tidak dapat lagi bertransaksi BBM bersubsidi, baik di SPBU maupun melalui aplikasi terhubung.

    Kebijakan ini disampaikan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR, Senin (17/11/2025).

    Ia menegaskan pemblokiran dilakukan sebagai langkah pencegahan agar subsidi BBM tidak disalahgunakan.

    QR Code Jadi Senjata Utama Awasi BBM Subsidi

    Pertamina kini menerapkan sistem wajib QR Code untuk seluruh pembelian BBM subsidi sebagai bagian dari program Subsidi Tepat.

    Melalui sistem digital tersebut, Pertamina bisa mengidentifikasi pola penyalahgunaan, termasuk lonjakan pembelian yang tidak wajar atau praktik kecurangan di lapangan.

    “Sistem subsidi tepat telah mengidentifikasi fraud terhadap 394 ribu nopol kendaraan yang sudah kami blokir untuk mengantisipasi dan memitigasi penyalahgunaan BBM di SPBU,” jelas Mars Ega.

    Selain menindak kendaraan, Pertamina Patra Niaga juga melakukan pembinaan terhadap 544 SPBU sepanjang tahun 2025 yang diduga bermasalah atau tidak patuh pada aturan penyaluran BBM subsidi.

    Konsumsi Pertalite dan Solar Turun

    Implementasi QR Code terbukti memberi dampak nyata.

    Hingga Oktober 2025, konsumsi dua jenis BBM subsidi menunjukkan penurunan signifikan:

    – Kuota Solar Subsidi tercatat under 10% dari total kuota nasional.

    – Realisasi Pertalite turun sekitar 10% dari target 2025.

    Penurunan ini menunjukkan bahwa penerapan sistem digital mampu menekan praktik penyelewengan dan memastikan BBM subsidi hanya diterima mereka yang berhak.

    Seluruh SPBU Sudah Terapkan Sistem Digital

    Pertamina menegaskan bahwa seluruh SPBU di Indonesia kini telah mewajibkan penggunaan QR Code untuk pembelian Pertalite dan Solar subsidi.

    Sistem ini bukan hanya mempermudah pengawasan, tapi juga memastikan bantuan subsidi negara tepat sasaran.

    Mars Ega menambahkan, program subsidi tepat akan terus diperkuat sepanjang 2025 agar distribusi BBM subsidi tetap transparan, akurat, dan bisa diawasi secara digital.

    Dengan total 394.000 kendaraan diblokir, masyarakat diimbau segera memeriksa apakah nopol kendaraannya terdaftar dan memastikan penggunaan QR Code sesuai ketentuan, demi menghindari sanksi serupa.

    Jika kendaraanmu tiba-tiba tidak bisa membeli Pertalite atau Solar, bisa jadi namanya masuk dalam daftar blokir.

  • Penjualan Pertamax Turbo Melonjak 76%, Pertamina Tambah Pasokan dari Kilang & Impor

    Penjualan Pertamax Turbo Melonjak 76%, Pertamina Tambah Pasokan dari Kilang & Impor

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga mencatat penjualan Pertamax Turbo naik 76% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Oktober 2025. Pasokan pun bakal ditambah dari kilang maupun impor.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menuturkan, peningkatan permintaan Pertamax Turbo itu terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Kendati demikian, dia tak memerinci alasan melonjaknya permintaan.

    “Jadi untuk Pertamax Turbo ini terjadi peningkatan kurang lebih 76% sehingga saat ini Pertamina secara maksimal mencoba menambah pasokan, baik itu dari kilang maupun dari impor,” ucap Mars Ega dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR, Senin (17/11/2025).

    Menurutnya, tingginya permintaan itu bahkan membuat stok Pertamax Turbo di sejumlah SPBU habis.

    Dia menjelaskan, pihaknya bakal menutupi permintaan itu dengan pasokan dari kilang. Namun, pasokan dari kilang saja belum cukup untuk memenuhi permintaan.

    Oleh karena itu, impor pun jadi pilihan. Terlebih, Pertamina Patra Niaga masih memiliki kuota untuk melakukan impor.

    “Penambahan impor ini tentunya perlu waktu, saat ini kargo impor sedang menuju ke Indonesia dan beberapa tempat mudah-mudahan segera akan terisi,” jelas Mars Ega.

    Terpisah, Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menuturkan, target konsumsi Pertamax Turbo berada di level 170.000 kiloliter (kl) per tahun.

    Namun, permintaan atau konsumsi Pertamax Turbo ternyata melebihi target dan telah mencapai 300.000 kl. Dia berpendapat, peningkatan permintaan untuk Pertamax Turbo bakal terjadi hingga akhir tahun.

    “Nah, ke depan ini target sampai di 2025 end year. Pasti nanti dengan adanya Satgas Natal Tahun Baru ini pasti akan meningkat lagi. Jadi let’s say mungkin di akhir-akhir tahun ini dia akan bertambah, tapi kalau secara target memang sampai saat ini memang sudah di atas ya,” jelas Roberth di Kompleks Parlemen, Jakarta.

    Roberth menambahkan bahwa tingginya permintaan Pertamax Turbo menjadi sinyal positif. Menurutnya, konsumen sudah menyadari pentingnya kualitas BBM.

    Dia menyebut, tingginya permintaan untuk BBM non subsidi itu secara tidak langsung akan membuat distribusi BBM subsidi semakin tepat sasaran.

    “Karena kan prinsipnya kalau yang beli non-subsidi banyak, maka konsumsi subsidinya akan menjadi semakin tepat sasaran. Karena orang sudah enggak melihat yang penting murah lagi kan. Positifnya adalah yang penting kualitas kendaraannya sesuai dengan kualitas BBM,” ucapnya.

  • Terindikasi Curang, 394.000 Kendaraan Diblokir Tak Bisa Beli Pertalite

    Terindikasi Curang, 394.000 Kendaraan Diblokir Tak Bisa Beli Pertalite

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga menyebut sebanyak 394.000 nomor polisi telah diblokir karena teridentifikasi fraud atau curang dalam hal pembelian solar dan Pertalite. Kini ratusan kendaraan tersebut tak dapat membeli BBM bersubsidi.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan, pemblokiran ini dilakukan seiring dengan upaya menyalurkan BBM bersubsidi lebih tepat sasaran. 

    “Sistem subsidi tepat ini telah melakukan identifikasi fraud terhadap 394.000 nopol [nomor polisi] kendaraan yang telah kita blokir untuk antisipasi maupun mitigasi adanya penyalahgunaan BBM di SPBU,” kata Ega dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII di DPR RI, Senin (17/11/2025). 

    Dalam hal ini, Pertamina menggunakan sistem QR Code dalam pembelian BBM bersubsidi untuk memastikan penerimanya merupakan konsumen yang membutuhkan. 

    Ega menyebut, sistem QR Code memberikan dampak signifikan dalam pengendalian konsumsi BBM subsidi. Pihaknya juga disebut telah melakukan pembinaan terkait skema tersebut terhadap 544 SPBU sepanjang tahun ini. 

    “Untuk memastikan penyaluran BBM jenis GPT solar maupun GPT Pertalite saat ini sudah mendapatkan hasil, di mana kuota solar sampai dengan Oktober diperkirakan under 1,5% dari kuota yang ditetapkan pemerintah,” tuturnya. 

    Sementara itu, untuk Pertalite, pihaknya mengklaim realisasi kuota diperkirakan lebih rendah 10% dari target tahun ini. 

  • Pertamina soal BP Mau Nambah BBM Lagi: Berapa Kargo, Kita Layani

    Pertamina soal BP Mau Nambah BBM Lagi: Berapa Kargo, Kita Layani

    Jakarta

    PT Pertamina Patra Niaga buka suara terkait kabar PT Aneka Petroindo Raya (APR) selaku operator SPBU BP-AKR bakal membeli lagi BBM murni atau base fuel.

    Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menegaskan pihaknya siap memenuhi permintaan pembelian BBM tersebut berapapun jumlah permintaan dari SPBU swasta.

    Hal ini sesuai dengan arahan dari pemerintah kepada Pertamina untuk membantu memenuhi kuota SPBU swasta.

    “Prinsipnya mau berapa kargo pun kita layani.Tergantung teman-teman BU swasta aja nih, mereka sejauh mana mereka menghitung kebutuhannya. Terus bagaimana kemudian mereka bersama dengan Pertamina, ini kita banyak hal-hal yang harus dinegokan. Karena ini kan B2B ya, B2B itu berarti harus win-win,” kata Roberth saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/11/2025).

    Roberth menjelaskan dalam proses pengadaan BBM tersebut akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Mulai dari proses pengadaan BBM, negosiasi soal join surveyor nya dan akan ada quality control bersama terkait BBM tersebut.

    “Kemudian selanjutnya ada proses siapa yang akan kemudian ditunjuk sebagai transporter. Poin terakhir dari proses negosiasi adalah aspek komersial. Nah aspek komersial ini pure B2B, karena artinya Pertamina kan kita memperlakukan hal ini adalah sebagai arahan dari pemerintah, jadi kita tidak kemudian memposisikan sebagai transaksional,” terang Roberth.

    Sebelumnya, PT Aneka Petroindo Raya (APR), operator SPBU BP-AKR, dikabarkan akan kembali membeli bahan bakar minyak (BBM) murni atau base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Jika terwujud, maka SPBU BP tiga membeli BBM murni dari Pertamina.

    Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman usai menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI di kompleks Parlemen Jakarta.

    “Seperti di BP AKR kemarin sudah dua kali pesan 100 ribu barel, dua kargo, dan kita dengar-dengar akan ada lagi kargo ketiga. Ya nanti kita pastikan,” kata Laode saat ditemui wartawan, Rabu (12/11/2025).

    Namun ia menegaskan rencana pembelian base fuel Pertamina untuk yang ketiga kalinya ini masih berupa indikasi. Jadi ada kemungkinan kedua perusahaan penyedia bahan bakar itu masih harus melakukan negosiasi lebih lanjut.

    “InsyaAllah, doakan ya semoga yang ketiga disetujui juga. Saya belum tahu, ini kan baru indikasi, indikasi yang bagus kan?” ucapnya.

    Di luar itu, terkait pembelian base fuel 100 ribu barel yang dilakukan APR sebelumnya, Laode mengatakan proses pengadaan akan berlangsung pada minggu ketiga bulan ini.

    “Kalau informasi sebelumnya itu minggu ketiga November,” jawab Laode.

    (hns/hns)

  • Konsumsi Pertamax Turbo Naik 76%, Pertamina Tambah dari Impor

    Konsumsi Pertamax Turbo Naik 76%, Pertamina Tambah dari Impor

    Jakarta

    PT Pertamina Patra Niaga mengungkapkan permintaan BBM Pertamax Turbo meningkat hingga 76% belakangan ini. Bahkan ada sebagian SPBU Pertamina yang sampai kehabisan.

    Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo mengatakan dengan adanya kondisi ini maka dilakukan penambahan pasokan

    Namun, karena keterbatasan produksi dari kilang, Pertamina ini belum dapat mencukupi permintaan yang meningkat tersebut, sehingga perlu impor.

    “Pertamax turbo ini terjadi peningkatan kurang lebih 76%, sehingga saat ini Pertamina secara maksimal menambah pasokan baik dari kilang maupun impor,” katanya dalam RDP dengan Komisi XII DPR RI, Senin (17/11/2025).

    “Dari kilang tentunya ini sudah berupaya semaksimal mungkin, sehingga kekurangannya dipasok dari impor,” sambungnya.

    Mars Ega menambahkan saat ini kargo impor Pertamax Turbo sedang dalam perjalanan menuju Indonesia, dan Pertamina berharap segera tiba untuk mengisi kebutuhan pasokan di sejumlah wilayah.

    “Penambahan impor ini butuh waktu, saat ini kargo impor sedang menuju ke Indonesia dan beberapa tempat mudah-mudahan segera akan terisi untuk pertamax turbo,” terang Mars Ega.

    Sebagai informasi, secara nasional BBM Pertamax berada pada level 24 hari. Pertamina juga memaksimalkan distribusi ke berbagai daerah agar pasokan merata di seluruh Indonesia.

    “Sementara, Pertalite secara umum ini masih aman, tapi masih dibawah target kami. Kami sekarang sedang meningkatkan kargo pertalite. Namun karena pertalite ini sudah ada sistem kontrol sesungguhnya. jadi secara operasional pelayanan kepada masyarakat bisa relatif mengendalikan,” jelas Mars Ega.

    (hns/hns)

  • Viral Warga Geruduk SPBU Tutup, Diduga Ada Truk Sedot Solar dengan Modifikasi Tangki

    Viral Warga Geruduk SPBU Tutup, Diduga Ada Truk Sedot Solar dengan Modifikasi Tangki

    Setelah aksi penggerebekan, ratusan warga langsung membawa truk, satu kernet dan satu sopir ke Polsek Bandar Sribhawono  diproses hukum.  

    Kapolres Lampung Timur, AKBP Heti Patmawati membenarkan peristiwa tersebut. 

    “Sudah kami tindaklanjuti, pendalaman dan pemeriksaan saksi-saksi juga dilakukan. Barang bukti sudah kami amankan di Polres. Saat ini masih proses penyelidikan,” kata Heti saat dikonfirmasi, Senin (17/11).

    Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Boyoh mengatakan, penggerebekan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

    Warga menyerahkan truk modifikasi bermuatan tangki besi berikut dua sopirnya ke Mapolsek Sribhawono sebelum akhirnya kasus ditangani Polres.

    “Diduga kendaraan itu digunakan untuk pengecoran BBM bersubsidi. Dari pengecekan awal, truk tersebut sudah berisi lebih dari satu ton solar,” kata Stefanus.

    Dia menambahkan jumlah pasti solar yang disimpan belum diukur secara resmi. Polisi juga akan menguji sampel BBM tersebut melalui laboratorium forensik untuk memastikan jenisnya.

    “Keduanya masih dalam pemeriksaan dan pengembangan. Detail informasi akan kami sampaikan menyusul,” ujarnya.

    Selain memeriksa sopir dan kendaraan, polisi juga menelusuri kemungkinan keterlibatan petugas SPBU mengingat lokasi penggerebekan merupakan SPBU yang semestinya sudah tidak beroperasi pada jam tersebut.

    “Pendalaman terhadap pihak SPBU pasti kami lakukan. Prosesnya masih berjalan,” kata Stefanus, Senin (17/11).

    Dia memastikan akan menangani perkara tersebut secara profesional.

    “Kami proses sesuai prosedur. Masyarakat tidak perlu khawatir, dan terima kasih sudah berkolaborasi dalam penegakan hukum,” ucapnya.

  • Lokasi SPBU Swasta yang Sudah Ada Stok Bensin

    Lokasi SPBU Swasta yang Sudah Ada Stok Bensin

    Jakarta

    Beberapa SPBU swasta sempat mengalami kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin. Namun, sekarang sudah mulai ada SPBU swasta yang menyediakan bensin, khususnya bensin dengan research octane number (RON) 92. Di mana saja lokasinya?

    Tiga perusahaan SPBU swasta seperti Shell, Vivo dan BP sempat mengalami kelangkaan stok bensin. Bahan bakar jenis bensin sempat lama tidak tersedia di SPBU swasta. Namun kini sudah ada beberapa SPBU swasta yang menjual bensin.

    Dari ketiga perusahaan SPBU swasta tersebut, sejauh ini baru BP yang mulai menyediakan stok bensin. Sekarang, BP sudah mulai menjual bensin BP 92 di sejumlah SPBU di Jabodetabek dan Jawa Timur.

    Ketersediaan kembali produk ini berasal dari pengadaan base fuel RON 92 hasil impor melalui mekanisme B2B dengan PT Pertamina Patra Niaga sesuai arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    BP menyebut kerja sama ini terlaksana setelah seluruh aspek tata kelola yang mencakup kepatuhan (compliance), kesesuaian spesifikasi dan standar kualitas, serta aspek komersial telah terpenuhi.

    Pengadaan base fuel impor melalui mekanisme yang ditetapkan oleh pemerintah, merupakan solusi sementara kesinambungan usaha yang diambil oleh BP-AKR secara hati-hati, terukur, dan bertanggung jawab.

    Langkah itu ditempuh guna menjaga kelancaran pasokan bahan bakar di lapangan dan memastikan seluruh mitra operasional di jaringan SPBU bp dapat terus melayani masyarakat.

    Dikutip dari situs resmi BP, Senin (17/11/2025), berikut lokasi SPBU BP yang sudah ada stok bensin RON 92:

    JakartaCitra PalemKalideresPluit IndahBekasiBogorTangerangAsterra West BSDPuspitek RayaPurwakartaMalangProbolinggoRest Area KM 819ARest Area KM 833BSurabaya

    Sementara itu, berdasarkan situs resminya, Vivo dan Shell belum menyediakan bahan bakar jenis bensin. Shell mengatakan, saat ini mereka belum mencapai kesepakatan business-to-business (B2B) terkait aspek komersial untuk pasokan base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Pembahasan B2B terkait pasokan impor base fuel masih terus berlanjut.

    “Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya agar produk BBM jenis bensin dapat tersedia kembali di jaringan SPBU Shell sesuai dengan standar keselamatan operasional, prosedur dan pedoman pengadaan BBM, serta standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global,” demikian dikutip dari akun Instagram Shell.

    (rgr/din)

  • Menolak Punah! Yamaha Byson Diperbarui: Pakai Lampu LED Proyektor

    Menolak Punah! Yamaha Byson Diperbarui: Pakai Lampu LED Proyektor

    Jakarta

    Jika Yamaha Byson di Indonesia sudah disuntik mati, maka di India motor naked ini masih terus dijual, bahkan model terbarunya meluncur baru-baru ini. Yamaha Byson baru di India ini disebut sebagai Yamaha FZ-RAVE. Motor ini hadir dengan fitur modern seperti lampu LED proyektor.

    Mengutip situs Indianautosblog, FZ-RAVE kini tampil jauh lebih agresif. Motor ini mengadopsi lampu depan proyektor full LED dengan sein terintegrasi, menjadikannya terlihat futuristis dan premium. Bagian tangki dibuat lebih berotot dengan sentuhan ventilasi udara elegan, sementara knalpot compact-style membuat tampilan keseluruhan semakin rapi.

    Kembaran Yamaha Byson, Yamaha FZ-RAVE, meluncur di India Foto: Dok. Yamaha India

    Di belakang, desain buritan yang ramping dipadukan jok single-piece, memberikan posisi berkendara yang sporty namun tetap nyaman-pas untuk harian maupun riding santai di akhir pekan.

    Di sektor performa, Yamaha FZ-RAVE masih mengandalkan mesin 149 cc, satu silinder, berpendingin udara, tenaga 9,1 kW (12,2 dk), dipadu transmisi 5-percepatan. Karakter mesinnya halus dan efisien, cocok untuk pengguna perkotaan. Untuk urusan pengereman, Yamaha membekali motor ini dengan rem cakram depan-belakang plus ABS kanal tunggal, fitur yang jarang ditemukan di kelasnya.

    Kembaran Yamaha Byson, Yamaha FZ-RAVE, meluncur di India Foto: Dok. Yamaha India

    Bobot motor ini pun ringan, hanya 136 kg, membuatnya lincah di kemacetan. Tangki 13 liter memberi jangkauan lebih jauh, mengurangi frekuensi mampir ke SPBU. Yamaha menyediakan dua warna menarik-Matte Titan dan Metallic Black-yang dirancang untuk kalangan muda.

    Di Indonesia, penjualan Byson memang tidak terlalu bagus dan sudah disuntik mati. Namun di India, model ini sudah terjual sebanyak 2,75 juta unit, dan menjadi salah satu model terlaris di sana.

    (lua/riar)