Tempat Fasum: SPBU

  • Bekas Pabrik Gula ‘Disulap’ Jadi Rest Area Megah, Telan Rp 149 M

    Bekas Pabrik Gula ‘Disulap’ Jadi Rest Area Megah, Telan Rp 149 M

    Brebes

    Rest area heritage KM 260B Banjaratma merupakan salah satu proyek dari PT PP Sinergi Banjaratma, anak usaha dari PT PP (Persero) Tbk. Rest area ini awalnya merupakan pabrik gula yang berhenti beroperasi pada 1997 dan sempat tidak dipergunakan untuk apapun selama kurang lebih 20 tahun.

    Selanjutnya, pabrik gula tersebut dipugar menjadi rest area dengan nilai investasi Rp 149 miliar.

    “Awalnya (modal pembangunan) Rp 149 miliar. Yang kami bangun itu adalah atap gedung. Kalau bajanya, masih dari tahun 1908. Jadi, rangka gedungnya masih murni. Juga sekat-sekat, kalau yang bata itu masih sama. (Pembangunan) untuk atap, lantai, terus kawasan,” ujar Direktur PT PP Sinergi Banjaratma, Dina Yunanda di lokasi Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, Brebes, Kamis (20/2/2025).

    Dina menjelaskan dengan luasan rest area yang mencapai 10,6 hektare (ha) ini membutuhkan biaya pemeliharan dan operasional. Ia bilang, untuk gedung saja, agar bisa menghasilkan pemasukan itu sebenarnya sedikit.

    “Kami harus mengeluarkan biaya untuk (pemeliharaan dan operasional) 10,6 hektar. Itu lumayan. Sebenarnya, itu tidak menghasilkan revenue, tapi malah kami harus ada opex (operating expense) untuk pemeliharaan,” bebernya.

    Menurut Dina rest area ini mencatatkan pertumbuhan laba di angka 15% per 2024 secara year on year (yoy). Meskipun, Dina bilang, di dua tahun awal ia memimpin ada masa di mana perusahaan merugi hingga Rp 6 miliar per tahunnya.

    “Karena di 2019 kami gratiskan satu tahun (biaya sewa untuk usaha UMKM). Lalu, baru mulai berbayar, kena COVID-19. Saya masuk pas zaman COVID-19, kawan-kawan pedagang ingin minta diskon 70%. Akhirnya, kami sepakat memberikan diskon 50%. Dari dua tahun awal ruginya, lumayan sekitar Rp 6 miliar per tahun,” terang Dina saat menjelaskan sebab perusahaan merugi kala itu.

    Sebagai informasi tambahan, keterisian gerai (tenant) di Rest Area Heritage Banjaratma KM 260B sebanyak lebih dari 70%-nya adalah usaha mikro kecil menengah (UMKM). Secara total, saat ini terdapat 188 gerai UMKM dan 27 gerai non-UMKM, serta menyerap sebanyak kurang lebih 560 orang pekerja.

    Fasilitas yang terdapat di rest area ini antara lain ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), tempat ibadah, taman rekreasi, ruang auditorium, gerai makanan, pusat oleh-oleh, dan 80 toilet perempuan serta 40 toilet laki-laki.

    Menurut catatan detikcom, Rest Area Heritage Banjaratma KM 260B mulai beroperasi sejak 17 Maret 2019. Rest area ini merupakan eks Pabrik Gula Banjaratma yang beroperasi mulai 1913 di bawah pemerintahan Belanda kala itu. Pabrik gula itu didirikan oleh perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, Belanda, NV Cultuurmaatsschappij pada 1908.

    Pabrik yang terletaknya di Desa Banjaratma atau sekitar 5 kilometer sebelah barat kota Brebes, mulai beroperasi pada 1913. Keberadaannya dulu menjadi lapangan pekerjaan bagi sebagian warga desa.

    Pabrik gula ini terpaksa gulung tikar pada 1997 akibat tingginya biaya operasional. Tak berapa lama, bangunan itu pun ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah setempat. Dari yang tadinya tak terurus, sinergi BUMN pun melirik PG Banjaratma karena lokasinya yang dekat dengan jalan tol dan menjadikan situs cagar budaya ini sebagai rest area ikonik di kawasan Brebes.

    Rest area heritage KM 260B Banjaratma. Dina Yunanda Dirut PT PP Sinergi Banjaratma, bersama Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo.Foto: Amanda Christabel/detikcomJadi denyut nadi masyarakat di halaman berikutnya. Langsung klik

    Rest Area Heritage Banjaratma KM 260B yang terletak di ruas Tol Pemalang-Pejagan arah Jakarta menjadi salah sumber rezeki bagi masyarakat sekitarnya. Tercatat, rest area ini menyerap sebanyak 188 gerai usaha mikro kecil menengah (UMKM), atau setara lebih dari 70% dari total gerai yang ada di rest area tersebut.

    Beberapa gerai yang terdapat di rest area ini mulai dari aneka oleh-oleh makanan khas Brebes seperti telur asin, ada pula kerajinan tangan, mainan tradisional, hingga restoran yang menyajikan makanan khas Brebes.

    Salah satu pedagang di rest area ini, yang enggan menyebutkan namanya, menyewa gerai seharga kurang lebih Rp 2,3 juta per bulannya. Angka sewa ini bergantung pada luasan area dagang yang diinginkan. Dagangan yang ia jajakan pada gerainya antara lain mulai dari mainan tradisional, hingga kerajinan tangan dan peralatan makan yang terbuat dari kayu dan gerabah.

    “Kalau lagi musim ramai (hari raya dan libur panjang) omset hariannya bisa lebih dari Rp 5 juta per hari. Kalau lagi sepi, kadang nol Rupiah, kadang Rp 500 ribu per hari. Tergantung, biasanya berbeda-beda tiap harinya. Di sini mulai ramainya dari siang ke malam,” ujar pria paruh baya yang ditemui detikcom saat sedang menjaga gerai dagangannya, Kamis (20/2/2025).

    Berpindah ke gerai lainnya, yakni gerai oleh-oleh makanan khas Cirebon, tercatat mendapatkan omset yang lebih besar ketimbang penjaja kerajinan tangan. Per harinya, Gilang sang penjaga toko mengatakan, gerai makanan itu mampu menghasilkan omset harian Rp 5 juta.

    “Kalau lagi ramai banget bisa lebih dari Rp 20 juta kira-kira per harinya. Per harinya kurang lebih sekitar Rp 5 juta,” ujar Gilang saat berbincang dengan detikcom.

    Mengonfirmasi perihal harga sewa gerai kepada Direktur Utama PT PP Sinergi Banjaratma, Dina Yunanda, ia membeberkan angka sewanya senilai Rp 220 ribu per meter per seginya.

  • 4 Tips Mudah Cara Mengenali Oli Asli dan Palsu Pertamina

    4 Tips Mudah Cara Mengenali Oli Asli dan Palsu Pertamina

    Jakarta

    PT Pertamina Lubricants (PTPL) anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina kembali menegaskan keseriusan dalam menyediakan produk oli berkualitas tinggi yang memenuhi standar internasional. Namun, maraknya peredaran oli palsu di pasaran menjadi tantangan serius yang perlu diatasi demi melindungi konsumen dan menjaga reputasi industri.

    “Kami memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan konsumen mendapatkan produk oli yang terjaga keaslian dan kualitasnya. Maraknya kasus pemalsuan oli tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga merugikan negara dan industri. Kami mendukung penuh upaya penegak hukum dalam menangani kasus-kasus yang ada dan akan terus berkomitmen untuk menindak tegas pelaku pemalsuan,” kata Direktur Utama Pertamina Lubricants Werry Prayogi dalam keterangan tertulis, Kamis (20/2/2025).

    Untuk memastikan jaminan mutu dan memberikan perlindungan bagi konsumen, produk oli dari Pertamina telah mengantongi sertifikasi SNI, baik untuk segmen otomotif maupun industri.

    Sementara itu, Ketua Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) Sigit Pranowo menjelaskan pemalsuan oli adalah kejahatan yang merugikan banyak pihak, mulai dari konsumen, produsen, hingga negara.

    “Kami mendukung upaya Pertamina Lubricants dan brand lain dalam mengedukasi masyarakat dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk menindak tegas pelaku pemalsuan,” ujarnya.

    VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengajak masyarakat untuk turut ambil andil dalam pelaporan produk oli palsu.

    “Selain memberikan edukasi produk oli asli Pertamina, kami juga mengajak masyarakat turut berperan dalam membuat laporan jika menemukan produk oli palsu. Laporan dapat disampaikan ke contact center Pertamina 135,” ungkap Fadjar.

    Dampak Penggunaan Pelumas Palsu

    Penggunaan oli palsu dapat berdampak signifikan pada performa mesin karena proses pelumasan mesin akan berjalan tidak optimal. Akibatnya dapat meningkatkan gesekan antar komponen dan mempercepat keausan mesin.

    Dalam jangka panjang, performa mesin akan menurun, yang bisa berujung pada kerusakan mesin yang fatal. Akhirnya, konsumen harus mengeluarkan biaya perawatan yang lebih tinggi karena akan banyak komponen yang harus diganti.

    “Pada kasus tertentu, seperti oli diesel tanpa additive detergent atau dispersant, kerusakan mesin bisa terjadi secara langsung. Begitu pula dengan pelumas industri yang membutuhkan spesifikasi khusus, seperti pelumas kompresor, penggunaan pelumas palsu dapat merusak sistem pelumasan secara instan,” kata Quality Manager Pertamina Lubricants Nurudin.

    Cara Membedakan Oli Asli dan Palsu Pertamina

    Pertamina Lubricants memberikan panduan praktis bagi konsumen untuk membedakan oli asli dan palsu (https://lubes.id/):

    1. QR Code di Stiker Label Anti-Counterfeiting Physical & Digital: QR Code pada stiker botol mengandung kode unik U-10 karakter (angka & huruf acak). Setiap botol memiliki QR Code berbeda-jika ada yang sama, produk tersebut palsu. Saat dipindai, QR Code mengarah ke situs LUBES ID, menampilkan informasi produk, nomor QR, kode batch, jumlah scan, dan lokasi scan. Konsumen harus memastikan data tersebut benar dan sesuai.

    2. Tutup Botol dengan Hologram – Terdapat hologram original halus dengan karakter titik (dot) yang terlihat saat kemiringan 45 derajat.

    3. Nomor Batch di Tutup dan Leher Botol – Terdapat 8 digit nomor batch dengan posisi lurus, tegak, dan sejajar.

    4. Teknologi Triple Layer Botol – Saat tutup dibuka, warna bagian dalam botol berbeda dengan bagian luar.

    Pertamina Lubricants mengimbau masyarakat untuk selalu membeli oli dari tempat terpercaya, seperti SPBU Pertamina, Bengkel Fastron Auto Service, Enduro Motor Service serta bengkel resmi dan terpercaya lainnya.

    Disamping itu, seluruh produk oli Pertamina juga diformulasikan oleh sumber daya manusia, teknologi, fasilitas produksi, dan R&D yang andal. Seluruh produk telah mendapatkan pengakuan internasional dari badan uji pelumas seperti API, ACEA, dan JASO, serta dari Original Engine Manufacturer (OEM).

    (akn/ega)

  • Viral Ibu Melahirkan di SPBU Cianjur saat Isi BBM, Suami Panik, Petugas Kaget dan Bingung – Halaman all

    Viral Ibu Melahirkan di SPBU Cianjur saat Isi BBM, Suami Panik, Petugas Kaget dan Bingung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah kejadian tak terduga terjadi di SPBU Jalan Raya Sindangbarang, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, saat seorang ibu melahirkan di lokasi pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM).

    Peristiwa ini menjadi viral setelah rekaman video berdurasi 44 detik menyebar di media sosial.

    Menurut informasi yang dihimpun, kejadian ini berlangsung pada Rabu (19/2/2025).

    Laswati, ibu yang melahirkan, bersama suaminya Ardi Adrian dan kedua anaknya sedang dalam perjalanan menuju rumah orang tua di Kecamatan Cidaun.

    Saat suami mengisi BBM, Laswati tiba-tiba merasakan kontraksi yang tak tertahankan.

    Ardi menjelaskan, sebelum berangkat, istrinya mengaku sudah merasakan mulas, namun masih merasa kuat untuk melanjutkan perjalanan.

    Karena masih merasa kuat, akhirnya untuk tetap pergi ke Kecamatan Cidaun untuk mengunjungi rumah orang tua. Namun saat mengisi BBM istri saya di tiba-tiba melahirkan,” ucapnya pada wartawan, Kamis (20/2/2025). 

    Anak ketiga mereka, yang lahir dalam kondisi sehat, berjenis kelamin laki-laki dengan berat 2,4 kilogram.

    Kejadian ini membuat petugas SPBU dan warga di lokasi panik.

    “Saya sempat panik, semua orang yang ada di SPBU pun sama, tapi ada warga yang baik hati dan langsung mrmbawa bayi serta istri ke Puskesmas Sindangbarang. Kondisi istri dan bayi sehat,” katanya. 

    Petugas SPBU Sindangbarang Yayan mengaku kaget dan panik saat seorang ibu melahirkan saat mengisi BBM. 

    “Jujur, saya bingung kaget juga karena air ketubannya bercampur darah. Awalnya tidak curiga, tapi tiba-tiba saja melahirkan,” katanya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Awas Ketipu! Ini 4 Cara Membedakan Oli Pertamina Asli dan Palsu

    Awas Ketipu! Ini 4 Cara Membedakan Oli Pertamina Asli dan Palsu

    Jakarta

    Oli palsu masih marak beredar. Nah berikut ini cara membedakan oli Pertamina yang asli dan palsu. Kamu wajib tahu supaya nggak tertipu!

    Komitmen Pertamina menyediakan pelumas berkualitas tinggi serta berstandar internasional masih sedikit terhalang dengan keberadaan oli palsu. Ini menjadi tantangan serius yang perlu diatasi demi melindungi konsumen dan menjaga reputasi industri.

    “Kami memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan konsumen mendapatkan produk oli yang terjaga keaslian dan kualitasnya. Maraknya kasus pemalsuan oli tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga merugikan negara dan industri. Kami mendukung penuh upaya penegak hukum dalam menangani kasus-kasus yang ada dan akan terus berkomitmen untuk menindak tegas pelaku pemalsuan,” kata Direktur Utama Pertamina Lubricants, Werry Prayogi, dalam keterangan resminya.

    Pabrik oli Pertamina Lubricants. Foto: Pradita UtamaCara Membedakan Oli Asli dan Palsu Pertamina

    Untuk memastikan jaminan mutu dan memberikan perlindungan bagi konsumen, menurut Werry, produk oli dari Pertamina telah mengantongi sertifikasi SNI, baik untuk segmen otomotif maupun industri. Buat kamu pengguna oli Pertamina, jangan sampai tertipu dengan keberadaan oli palsu ya. Berikut ini cara embedakan oli asli dan palsu Pertamina.

    1. QR Code di Stiker Label Anti-Counterfeiting Physical & Digital: QR Code pada stiker botol mengandung kode unik 9-10 karakter (angka & huruf acak). Setiap botol memiliki QR Code berbeda-jika ada yang sama, produk tersebut palsu. Saat dipindai, QR Code mengarah ke situs LUBES ID, menampilkan informasi produk, nomor QR, kode batch, jumlah scan, dan lokasi scan. Konsumen harus memastikan data tersebut benar dan sesuai.
    2. Tutup Botol dengan Hologram – Terdapat hologram original halus dengan karakter titik (dot) yang terlihat saat kemiringan 45 derajat.
    3. Nomor Batch di Tutup dan Leher Botol – Terdapat 8 digit nomor batch dengan posisi lurus, tegak, dan sejajar.
    4. Teknologi Triple Layer Botol – Saat tutup dibuka, warna bagian dalam botol berbeda dengan bagian luar.

    Pertamina Lubricants mengimbau masyarakat untuk selalu membeli oli dari tempat terpercaya, seperti SPBU Pertamina, Bengkel Fastron Auto Service, Enduro Motor Service serta bengkel resmi dan terpercaya lainnya. Disamping itu, seluruh produk oli Pertamina juga diformulasikan oleh sumber daya manusia, teknologi, fasilitas produksi, dan R&D yang andal. Seluruh produk telah mendapatkan pengakuan internasional dari badan uji pelumas seperti API, ACEA, dan JASO, serta dari Original Engine Manufacturer (OEM).

    Oli Palsu Bikin Mesin Rusak

    Penggunaan oli palsu tentu sangat membahayakan mesin kendaraan karena proses pelumasan jadi tidak optimal. Akibatnya dapat meningkatkan gesekan antar komponen dan mempercepat keausan mesin. Dalam jangka panjang, performa mesin akan menurun, yang bisa berujung pada kerusakan mesin yang fatal. Akhirnya, konsumen harus mengeluarkan biaya perawatan yang lebih tinggi karena akan banyak komponen yang harus diganti.

    “Pada kasus tertentu, seperti oli diesel tanpa additive detergent atau dispersant, kerusakan mesin bisa terjadi secara langsung. Begitu pula dengan pelumas industri yang membutuhkan spesifikasi khusus, seperti pelumas kompresor, penggunaan pelumas palsu dapat merusak sistem pelumasan secara instan,” terang Quality Manager Pertamina Lubricants Nurudin.

    (dry/din)

  • Gudang Ribuan Botol Oli Palsu Terbongkar, Begini Cara Bedakan Oli Palsu dan Asli Menurut Pertamina Lubricants
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        20 Februari 2025

    Gudang Ribuan Botol Oli Palsu Terbongkar, Begini Cara Bedakan Oli Palsu dan Asli Menurut Pertamina Lubricants Medan 20 Februari 2025

    Gudang Ribuan Botol Oli Palsu Terbongkar, Begini Cara Bedakan Oli Palsu dan Asli Menurut Pertamina Lubricants
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ribuan botol oli palsu disita setelah tim gabungan dari Kodam I Bukit Barisan, Satgas Bais TNI, Kementerian Perdagangan, Pertamina, dan pihak terkait lainnya menggerebek tiga gudang penyimpanan oli palsu di Kabupaten
    Deli Serdang
    , Sumatera Utara, pada Rabu (19/2/2025).
    Keberadaan gudang ini terungkap setelah adanya informasi keterlibatan oknum TNI dalam kegiatan terlarang tersebut.
    Tiga lokasi yang menjadi sasaran penggerebekan berada di Kompleks Harmoni Blok 8K, Kompleks Intan No 88F, dan Kompleks Intan No 8A.
    Dari hasil penggerebekan tiga gudang ditemukan sekitar 259.466 botol pelumas dengan total volume 223.658 liter oli palsu, serta 112 drum pelumas dengan total volume 23.408 liter dari berbagai merek.
    Sales Region Manager I
    Pertamina Lubricants
    Wahyu Ismail mengatakan, pihaknya menyesalkan adanya dugaan peredaran oli palsu di wilayah Deli Serdang.
    “Karena hal ini sangat merugikan konsumen,” ujar Wahyu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (20/2/2025).
    Adapun Pertamina Lubricants ikut dalam pengungkapan dan penggerebekan gudang tersebut.
    “Kami mengapresiasi tindakan Kodam I Bukit Barisan dan berkomitmen untuk terus mendukung investigasi serta penanganan kasus-kasus pemalsuan pelumas di masyarakat,” lanjut Wahyu.
    Pertamina Lubricants selanjutnya menguji sampel produk yang diduga oli Pertamina yang dipalsukan dan akan segera menginformasikan hasilnya kepada masyarakat.
    Dalam kesempatan itu, Wahyu mengungkap cara membedakan oli produksi Pertamina yang asli dan palsu.
    Produk oli Pertamina asli dilengkapi dengan QR Code pada stiker botol. QR itu mengandung kode unik 9-10 karakter (angka & huruf acak). Setiap botol memiliki QR Code berbeda. Jika ada yang sama, produk tersebut dipastikan palsu.
    Saat dipindai, QR Code mengarah ke situs LUBES ID, yang menampilkan informasi produk, nomor QR, kode batch, jumlah scan, dan lokasi scan. Konsumen harus memastikan data tersebut benar dan sesuai.
    Ciri berikutnya, pada produk asli terdapat hologram original halus dengan karakter titik (dot) yang terlihat saat kemiringan 45 derajat.
    Kemudian, terdapat 8 digit nomor batch dengan posisi lurus, tegak, dan sejajar.
    Pada produk asli saat tutup dibuka, warna bagian dalam botol berbeda dengan bagian luar. Itu disebut dengan teknologi triple layer botol
    Selain mengenali ciri-ciri keaslian produk, Pertamina Lubricants mengimbau pelanggan untuk membeli oli hanya di distributor dan sales channel resmi, seperti SPBU Pertamina, Bengkel Fastron Auto Service, Enduro Motor Service serta bengkel resmi dan terpercaya lainnya.
    Di kota Medan, pelanggan dapat mengunjungi bengkel jaringan resmi Pertamina Fastron Auto Service (PFAS) dan Pertamina Enduro Motor Service (PEMS) seperti Barus Central Motor. Kings Auto Indo dan Katamso Jaya Motor untuk mendapatkan produk pelumas Pertamina yang terjamin keasliannya.
    Pelanggan juga dapat mengecek lokasi bengkel mitra resmi di berbagai kota lainnya melalui laman www.pertaminalubricants.com/bengkel.
    “Dengan langkah ini, Pertamina Lubricants berharap dapat terus melindungi konsumen dari peredaran oli palsu dan memastikan hanya produk berkualitas terbaik yang digunakan untuk kendaraan masyarakat Indonesia,” kata Wahyu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dirjen Bina Marga Roy Ditegur Anggota Komisi V DPR Gegara Ngobrol dengan Kepala BPJT Saat Rapat – Halaman all

    Dirjen Bina Marga Roy Ditegur Anggota Komisi V DPR Gegara Ngobrol dengan Kepala BPJT Saat Rapat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDIP, Edi Purwanto, menegur Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Roy Rizali Anwar dalam rapat di kompleks parlemen, Senayan, Rabu (20/2/2025).

    Teguran itu disampaikan lantaran Roy Rizali Anwar tampak berbincang dengan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, Miftachul Munir, saat Edi tengah menyampaikan pendapatnya.

    Dalam rapat tersebut, Edi menyoroti masalah di sejumlah rest area yang dinilai masih belum tertata dengan baik. 

    Dia menceritakan pengalamannya ketika mendapati petugas keamanan yang tidak sigap di salah satu rest area.

    “Pak Dirjen, rest area ini juga perlu kita tertibkan. Saya mengalami sendiri, satu security ketika menghadapi kemacetan yang luar biasa. Ini kaku, tidak ramah, bahkan terakhir saya juga agak marah. Saya tanya, ‘eh di mana ini tempat jual obat?’ Kebetulan anak saya sakit. (Dia bilang) ‘enggak ada, pak’. Habis itu dianya langsung pergi,” kata Edi dalam rapat.

    Edi juga mengkritik sistem pengisian bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menerapkan layanan self-service. 

    Menurutnya, tidak semua pengguna jalan memahami cara mengisi bahan bakar secara mandiri, sementara antrean kendaraan yang mengular hingga satu kilometer dibiarkan tanpa ada intervensi petugas.

    “Padahal saya mohon maaf pake pelat DPR, apalagi kalau tidak menggunakan pelat DPR itu jadi masalah, rakyat biasa. Jadi artinya dari beberapa peristiwa ini pak ketua sudah sampaikan, solusi cuma satu (bentuk) Panja, supaya clear suapaya terurai,” ujar Edi.

    Edi juga meminta Dirjen Bina Marga untuk fokus menyelesaikan permasalahan yang ada agar tak terkesan membela pengembang jalan tol.

    “Dan ini bagi Pak Dirjen, mohon maaf Pak Dirjen jangan bicara Pak Dirjen. Mumpung Pak Dirjen baru, belanja masalah dulu, selesaikan seluruh masalahnya baru kita uraikan, enggak apa-apa,” ucapnya.

    Sebelum mengakhiri pendapatnya, Edi mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam forum resmi, termasuk memberikan perhatian penuh saat anggota DPR menyampaikan pendapatnya.

    “Mohon maaf pak pimpinan seringkali dari eksekutif ketika ada teman bicara, dia bicara sendiri. Lain kali ditertibkan supaya clear persoalan-persoalan kita ini, menghormati forum yang terhormat ini,” tegasnya.

     

  • Kronologis Polisi Jadi Korban Tabrak Lari Hingga Tewas di Jakarta Barat, Aparat Kini Buru Pelaku – Halaman all

    Kronologis Polisi Jadi Korban Tabrak Lari Hingga Tewas di Jakarta Barat, Aparat Kini Buru Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terungkap kronologis anggota polisi berinisial DI menjadi korban tabrak lari hingga tewas di dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (18/2/2025) malam.

    Polisi kelahiran Jakarta, 30 Desember 1979 tersebut meregang nyawa dalam kondisi mengalami luka parah di bagian kepala.

    Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto mengatakan peristiwa tabrak lari yang menewaskan anggota Polri tersebut bermula saat korban mengendarai sepeda motor Yamaha Xeon dengan nomor polisi B 3977 BTU.

    Kendaraan yang dikendarainya melaju di Jalan Out Ring Road Cengkareng dari arah Penjaringan (Utara) menuju Rawa Buaya (Selatan). 

    Sesampainya di dekat SPBU Pertamina, DI ditabrak kendaraan yang hingga kini nomor registrasinya belum diketahui sekira pukul 23.30 WIB.

    “Pengemudi belum diketahui yang melaju searah dari samping kanannya (korban), berakibat pengendara sepeda motor Yamaha Xeon B 3977 BTU saudara DI meninggal dunia di TKP (tempat kejadian perkara),” kata AKP Joko dikutip dari kompas.com, Rabu (19/2/2025).

    Setelah kejadian, pihak kepolisian segera melakukan olah TKP.

    Jenazah DI dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.

    “Kami juga mengamankan barang bukti dan mencari saksi-saksi, membuat laporan polisi, serta melakukan penyelidikan dan penyidikan,” ungkap dia.

    Terpisah Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi berdasarkan kesaksian warga di lokasi kejadian, anggota Polri tersebut menjadi korban tabrak lari.

    “Kecelakaan mengakibatkan korban meninggal dunia diduga tabrak lari,” kata Ade Ary, Rabu (19/2/2025).

    Ade Ary menyebut, korban saat ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa dengan posisi tertelungkup dan luka parah di bagian kepala. 

    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan identitas korban berupa kartu tanda anggota (KTA) dan KTP.

    Korban diketahui merupakan anggota Polri aktif.

    Namun belum diketahui pangkat dan di mana almarhum berdinas.

    “Data korban seperti KTP, KTA dan handphone sudah dibawa Laka Lantas Jakarta Barat,” ucap dia.

    Ade Ary mengatakan, pihak kepolisian juga menemukan sepeda motor Yamaha Xeon RC dengan nomor polisi B 3977 BTU. 

    Kasus dugaan tabrak lari ini dalam penanganan Satlantas Polres Metro Jakarta Barat.

    Polisi saat ini sedang memburu pelaku tabrak lari yang menewaskan anggota Polri tersebut.

    Kasus dugaan tabrak lari ini dalam penanganan Satlantas Polres Metro Jakarta Barat.

    “Pelaku masih dalam lidik,” ucap dia.

    (Tribunnews.com/ Reynas/ kompas.com/ Baharudin Al Farisi)

  • Polisi Ditemukan Tewas di Depan SPBU Jakarta Barat, Alami Luka di Kepala Diduga Korban Tabrak Lari – Halaman all

    Polisi Ditemukan Tewas di Depan SPBU Jakarta Barat, Alami Luka di Kepala Diduga Korban Tabrak Lari – Halaman all

    Seorang anggota polisi inisial DI ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di depan SPBU Puri Agung, Jalan Out Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat.

    Tayang: Rabu, 19 Februari 2025 16:11 WIB

    Tribunnews.com/ Reynas Abdila

    TABRAK LARI – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025). Ia mengabarkan anggota polisi diduga menjadi korban tabrak lari di epan SPBU Puri Agung, Jalan Out Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat Selasa malam. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang anggota polisi inisial DI ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di depan SPBU Puri Agung, Jalan Out Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat.

    Peristiwa itu terjadi pada Selasa, (18/2/2025) sekira pukul 23.30 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan kejadian tersebut.

    Dari keterangan saksi, anggota polisi itu menjadi korban tabrak lari.

    “Kecelakaan mengakibatkan korban meninggal dunia diduga tabrak lari,” kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).

    Ade Ary menyebut, korban saat ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa dengan posisi tertelungkup dan luka parah di bagian kepala.

    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan identitas korban berupa kartu tanda anggota (KTA) dan KTP.

    Korban diketahui merupakan anggota Polri aktif.

    Namun belum diketahui pangkat dan di mana almarhum berdinas.

    “Data korban seperti KTP, KTA dan handphone sudah dibawa Laka Lantas Jakarta Barat,” ucap dia.

    Ade Ary mengatakan, pihak kepolisian juga menemukan sepeda motor Yamaha Xeon RC dengan nomor polisi B 3977 BTU.

    Sementara jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Tangerang.

    Kasus dugaan tabrak lari ini dalam penanganan Satlantas Polres Metro Jakarta Barat.

    “Pelaku masih dalam lidik,” pungkas dia.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kemendag Ciduk SPBU di Sukabumi Rugikan Konsumen Rp 1,4 Miliar – Page 3

    Kemendag Ciduk SPBU di Sukabumi Rugikan Konsumen Rp 1,4 Miliar – Page 3

    Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, berencana menghapus sistem barcode (QR code) dalam pengisian BBM subsidi seperti Pertalite di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Aceh.

    Mualem menilai kebijakan ini tidak memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur, prioritas utama adalah meningkatkan kesejahteraan serta kenyamanan warga Aceh.

    Sebagai langkah awal, ia berencana menghapus sistem barcode agar masyarakat dapat membeli BBM secara langsung tanpa harus melalui proses pemindaian QR code.

    “Saya tegaskan, siapa pun yang ingin mengisi BBM bisa langsung melakukannya tanpa hambatan barcode. Masyarakat tidak perlu khawatir lagi soal aturan ini,” kata Mualem di waktu terpisah. 

    Menurut dia, penerapan barcode dalam pengisian BBM justru memicu ketidakpuasan masyarakat Aceh dan menimbulkan potensi konflik di lapangan. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk segera menghapus regulasi tersebut.

    “Saya sudah melihat langsung di lapangan dan menilai bahwa kebijakan barcode ini tidak memiliki manfaat nyata. Bahkan, ada warga yang kesal sampai berniat membakar SPBU karena merasa kesulitan dengan sistem ini,” ungkapnya.

  •  Bareskrim Polri Tindak Praktik Curang di SPBU Sukabumi, Segera Tetapkan Tersangka – Halaman all

     Bareskrim Polri Tindak Praktik Curang di SPBU Sukabumi, Segera Tetapkan Tersangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri mengungkap praktik kecurangan yang dilakukan oleh pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

    Hal ini berdasarkan laporan masyarakat ditemukan indikasi bahwa sebuah SPBU di wilayah Kecamatan Baros, Sukabumi.

    Pengelola SPBU tersebut telah memasang alat tambahan pada dispenser pompa BBM.

    “Ini sengaja dirancang untuk mengurangi takaran BBM meskipun indikator menunjukkan angka yang sesuai dengan takaran yang dibeli konsumen,” kata Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pol Nunung Syaifuddin, dalam keterangan Rabu (19/2/2025).

    Penindakan terhadap kasus ini bermula pada 9 Januari 2025, saat tim dari Subdit 1 Direktorat Tindak Pidana Tertentu bersama Direktorat Metrologi Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan dan PT Pertamina Patra Niaga melakukan pengecekan di SPBU 34-43111. 

    Hasil pengujian menunjukkan adanya deviasi pengurangan BBM pada empat dispenser dengan merk pompa Tatsuno produksi 2005, untuk jenis Bio Solar, Pertalite, dan Pertamax. 

    Pengukuran menggunakan Bejana Ukur Standar 20 liter memperlihatkan pengurangan BBM yang bervariasi antara 400 ml hingga 600 ml per 20 liter.

    Hasilnya jauh melebihi batas toleransi yang diperbolehkan sebesar 100 ml per 20 liter.

    “Kami menemukan bahwa alat tambahan berupa PCB yang dipasang secara ilegal pada dispenser ini menyebabkan berkurangnya jumlah BBM yang diterima konsumen. Praktik ini jelas melanggar hukum dan merugikan masyarakat,” ujar  Nunung.

    Pengelola SPBU yang terletak di bawah naungan PT PBM (Prima Berkah Mandiri) tersebut, yang telah beroperasi sejak 2005, diduga sengaja menyembunyikan alat tambahan berupa unit PCB (Printed Circuit Board) yang berisi komponen elektronik dan trafo pengatur arus listrik di dalam kompartemen pompa. 

    Alat ini berfungsi untuk mengurangi jumlah BBM yang disalurkan kepada konsumen tanpa terdeteksi oleh petugas yang melakukan tera ulang.

    Akibat praktik curang ini, diperkirakan kerugian yang diderita oleh masyarakat pengguna BBM mencapai sekitar Rp1,4 miliar per tahun. 

    Dia memastikan kasus ini telah naik ke tahap penyidikan.

    “Menetapkan Direktur PT PBM, RUD, sebagai terlapor yang berpotensi menjadi tersangka,” urainya.

    Berdasarkan temuan ini, pelaku dapat dikenakan pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, yaitu Pasal 27 yang mengatur tentang larangan memasang alat tambahan pada alat ukur yang sudah ditera, dan Pasal 32 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap orang yang melanggar ketentuan tersebut dapat dipidana dengan ancaman pidana penjara paling lama satu tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 juta. 

    “Kami akan terus melakukan penyelidikan dan menindak tegas segala bentuk kecurangan yang merugikan masyarakat, terutama dalam sektor yang sangat penting seperti distribusi bahan bakar,” tambah Dirtipidter Bareskrim Polri.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso yang memberikan apresiasi atas pengungkapan kasus ini.

    “Kecurangan seperti ini merugikan konsumen dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik. Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memastikan praktik serupa tidak terjadi lagi,” ujar Budi. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)