Tempat Fasum: SPBU

  • Influencer Fitra Eri dan 7 Saksi Diperiksa Kejagung dalam Kasus BBM Oplosan

    Influencer Fitra Eri dan 7 Saksi Diperiksa Kejagung dalam Kasus BBM Oplosan

    GELORA.CO – Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) memeriksa delapan saksi dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023 pada Rabu, 5 Maret 2025.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar menjelaskan salah satu saksi yang diperiksa adalah influencer otomotif, Fitra Eri Purwotomo.

    “MP selaku Direktur Pembinaan Usaha Hilir pada Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ARH selaku Sub Koordinator Harga Bahan Bakar Minyak pada Ditjen Migas Kementerian ESDM, DM selaku Kepala Divisi Akuntansi SKK Migas, CMS selaku Koordinator Subsidi Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi pada Ditjen Migas Kementerian ESDM, AA selaku Manager QMS PT Pertamina (Persero),” kata Harli.

    “ESJ selaku Staf Analyst Planning PT Pertamina Hulu Rokan, ES selaku VP Procurement and Contracting PT Pertamina Hulu Rokan WK Rokan, dan FEP selaku Influencer Otomotif,” sambung Harli.

    Para saksi diperiksa terkait tersangka Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.

    “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” jelasnya.

     

    Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus ini.

    Mereka adalah Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional; Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International; Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) selaku Beneficially Owner PT Navigator Khatulistiwa; Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT. Jenggala Maritim; Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak, Direktur Pemasaran Pusat Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya dan VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga, Edward Corne.

    Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar menjelaskan modus operandinya.

    Awalnya, Riva mengimpor bahan bakar minyak dengan kadar RON 90 atau setara dengan Pertalite yang banyak digunakan kendaraan bermotor di SPBU Pertamina.

    Seharusnya yang diimpor dalam kesepakatan dan pembayarannya adalah Pertamax dengan RON 92.

    “Dilakukan blending, di storage depo untuk menjadi RON 92 dan hal tersebut tidak diperbolehkan,” kata Qohar kepada wartawan.

    Tak puas sampai di situ, tersangka juga melakukan markup kontrak shipping (pengiriman) dilakukan oleh tersangka Yoki yang membuat negara mengeluarkan fee sebesar 13-15 persen. 

    Dari sini, tersangka M. Kerry Adrianto Riza mendapatkan keuntungan dan negara merugi hingga Rp193,7 triliun. 

  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pasokan BBM Dipastikan Aman Selama Ramadan dan Arus Mudik – Halaman all

    Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pasokan BBM Dipastikan Aman Selama Ramadan dan Arus Mudik – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan energi aman selama masa Ramadan dan Idul Fitri 2025 di tengah potensi cuaca ekstrem.

    Pelaksana Tugas Harian (PTH) Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan, pihaknya mendapatkan akses perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    “BMKG memberikan akses kepada kami, bagaimana perkiraan cuaca, termasuk perkiraan arus laut, itu kami diberikan aksesnya. Kami bisa melihat sebetulnya di daerah mana nanti yang diperkirakan kesulitan penyandaran kapal dan lain-lain,” kata Mars Ega dikutip Rabu (5/3/2025).

    Untuk memastikan kelancaran distribusi energi, Pertamina Patra Niaga menyiapkan empat langkah strategis utama. 

    Pertama, memastikan ketersediaan energi di berbagai titik layanan yang sudah ada, seperti SPBU, pangkalan LPG, dan agen LPG agar masyarakat tetap mendapatkan akses energi yang diperlukan.

    “Yang pertama, kita memastikan layanan energi dengan layanan ataupun aset-aset yang kita berikan eksisting saat ini. Yaitu SPBU, pangkalan LPG, agen LPG, dan lain-lain,” ujar Mars Ega.

    Berkaca dari perkiraan BMKG dan hasil survei Kementerian Perhubungan terkait rencana pergerakan masyarakat selama masa mudik Lebaran, Pertamina Patra Niaga juga memetakan wilayah rawan bencana dan terpencil (remote). 

    Khusus di daerah terpencil, pihaknya menambah stok energi sebelum puncak arus mudik.

    Untuk mengantisipasi gangguan di jalur distribusi, Pertamina Patra Niaga juga mempersiapkan alternatif rute yang aman, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana alam seperti longsor atau erupsi gunung berapi. 

    “Daerah-daerah remote ini biasanya dua minggu sebelum menjelang puncak mudik, kami sudah melakukan build up stock di lokasi-lokasi outlet kami. Jadi di SPBU yang 3T itu, kami tambahkan stoknya.”

    “Bisa dengan kita taruh mobil tangki di dekat lokasi, bisa juga dengan kita tambahkan drum-drum di lokasi SPBU tersebut secara temporary. Selain itu, kita juga menyiapkan untuk rute-rute yang rawan bencana,” tutur Mars Ega.

    Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan BBM menjelang puncak arus mudik Lebaran, Pertamina Patra Niaga menyiagakan mobil tangki kantong di area yang diperkirakan padat. 

    Selain itu, ada motorist yang siaga menyediakan kebutuhan BBM bagi kendaraan yang terjebak kemacetan.

  • Ramai Kritikan BBM Oplosan, Netizen: Anak-anak Dedy Corbuzier Cari Duit dari Ngebuzzer Pertamina

    Ramai Kritikan BBM Oplosan, Netizen: Anak-anak Dedy Corbuzier Cari Duit dari Ngebuzzer Pertamina

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Netizen menyoroti anak-anak Dedy Corbuzier yang menjadi buzzer Pertamina di tengah isu BBM oplosan yang ramai disorot. Anak-Dedy Corbuzier, Azka Corbuzier dan Nada Tarina Putri menjadi brand ambassador perusahaan BUMN tersebut.

    Banyak pihak menilai keterlibatan Azka dan Nada Tarina dalam kampanye Pertamina sebagai langkah pencitraan guna menutupi isu dugaan korupsi dan BBM oplosan di PT Pertamina Patra Niaga.

    Video promosi Azka dan Nada yang menampilkan fasilitas SPBU Pertamina diunggah melalui akun Instagram @nada_tarina_putri.

    Dalam unggahan itu, mereka memperkenalkan berbagai fitur layanan, termasuk jalur fast track dan pembayaran digital MyPertamina.

    “Macem-macem bahan bakar berkualitas, cara service customer, semua fasilitas di @spbupertamina dan promo-promo menarik dari MyPertamina,” tulis Nada dalam caption unggahannya, dikutip @nada_tarina_putri Rabu (5/3/2025).

    Kritik semakin tajam setelah akun Threads @paltiwest menyinggung ketimpangan yang terjadi.

    “Masyarakat dapat BBM oplosan, anak-anak Deddy Corbuzier dapat duit dari ngebuzzer,” ulis akun tersebut.

    Pernyataan ini menyulut perdebatan di media sosial, dengan banyak pengguna yang menuduh Pertamina lebih fokus pada pencitraan daripada menyelesaikan masalah utama terkait bahan bakar berkualitas.

    “Udah ketebak, Merah lagi sibuk klarifikasi dan sewa-sewa influencer/creator,” kata netizen.

    “Anak sama bapak jadi buzzer, mendukung kegelapan ga sih ini namanya?” kata lainnya.

    “Segala hal diselesaikan dengan promo digital via akun socmed. Bukannya beresin persoalan sampai ke akar,” tambah lainnya. (Wahyuni/Fajar)

  • 9
                    
                        Jampidsus Sebut Pertamax Sudah Penuhi Standar, Minta Warga Tak Tinggalkan Pertamina
                        Nasional

    9 Jampidsus Sebut Pertamax Sudah Penuhi Standar, Minta Warga Tak Tinggalkan Pertamina Nasional

    Jampidsus Sebut Pertamax Sudah Penuhi Standar, Minta Warga Tak Tinggalkan Pertamina
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pihak
    Kejaksaan Agung
    (Kejagung) menyatakan bahwa bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang dijual
    Pertamina
    sudah memenuhi standar dan sesuai spesifikasi.
    Hal ini disampaikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Febrie Adriansyah, menyusul beralihnya sejumlah masyarakat dari Pertamina ke SPBU swasta usai kasus
    dugaan korupsi
    yang menyeret Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mencuat.
    “Karena kita juga koordinasi ke Pertamina dan ini sudah dilakukan oleh Pertamina untuk memastikan, menguji produk Pertamina dan produk-produk lain yang menjadi konsumsi masyarakat itu sudah memenuhi standar,” kata Febrie, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025).
    Kejagung disebut sudah meminta Pertamina menguji produknya secara terbuka.
    Ia pun mendapat laporan bahwa pengujian tersebut sudah dilakukan.
    Oleh karenanya, ia meminta semua pihak tidak khawatir jika memutuskan membeli BBM Pertamina.
    “Dan saya dengar ini sudah dilakukan. Kepada masyarakat, kami imbau jangan tinggalkan Pertamina. Karena kita harus tetap mencintai produk kita sendiri,” ujar dia.
    Di sisi lain, ia tidak memungkiri bahwa praktik blending atau pengoplosan sempat ada pada tahun-tahun yang diperiksa Kejagung.
    Diketahui, dugaan kasus
    korupsi tata kelola minyak mentah
    dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ini terjadi pada tahun 2018-2023.
    “Wah, kemarin yang jelas naik penyidikan, itu kan pasti ada. Ya pasti ada, lah, kesalahan. (Kalau enggak ada) enggak mungkin naik penyidikan. Oke sampai 2023, ingat ya sampai 2023,” ujar dia.
    Sebelumnya diberitakan, Kejagung menetapkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan (RS), sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
    PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite untuk kemudian “diblending” atau dioplos menjadi Pertamax.
    Namun, pada saat pembelian, Pertalite tersebut dibeli dengan harga Pertamax.
    “Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, Tersangka RS melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah kemudian dilakukan blending di Storage/Depo untuk menjadi Ron 92,” kata Kejagung, Selasa (25/2/2025).
    “Dan hal tersebut tidak diperbolehkan,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tingkatkan Pengawasan Alat Ukur SPBU, Pemkot sebut Masyarakat bisa Lapor Kecurangan Lewat Scan Barcode

    Tingkatkan Pengawasan Alat Ukur SPBU, Pemkot sebut Masyarakat bisa Lapor Kecurangan Lewat Scan Barcode

    JABAR EKSPRES – Badan Metrologi Kota Banjar bersama kepolisian setempat melakukan operasi tera ulang alat ukur di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Langkah ini diambil untuk memastikan keakuratan alat ukur bahan bakar minyak (BBM), sekaligus mencegah potensi kecurangan yang merugikan masyarakat.

    Kepala UPTD Metrologi Legal DKUKMP Kota Banjar, Eka Komara, menjelaskan bahwa seluruh SPBU di wilayahnya telah menjalani tera ulang dan dipasangi stiker berisi barcode khusus.

    “Masyarakat yang menemukan indikasi ketidaksesuaian pengukuran bisa langsung memindai barcode tersebut. Selanjutnya, ikuti panduan pengaduan dengan mengisi data diri, alamat, dan lokasi SPBU yang dilaporkan,” jelas Komara, Rabu (5/3/2025).

    BACA JUGA:4.000 Ribu Objek Alat Ukur Akan Segera Dilakukan Tera Ulang

    Data pengaduan akan langsung masuk ke sistem UPTD Metrologi untuk diverifikasi. “Jika ada laporan, tim kami akan turun ke lapangan dalam waktu singkat. Penindakan hukum akan diberlakukan sesuai regulasi bila ditemukan pelanggaran,” tegasnya.

    Di sisi lain, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Banjar turut ambil bagian dalam pengawasan kualitas BBM. Kasat Reskrim Iptu Heru Samsul Bahri menyebut, sampel Pertamax dan Pertalite diambil dari dua SPBU: SPBU 3446316 di Jalan Mayjen Didi Kartasasmita (dekat terminal) dan SPBU 3446317 di Jalan Husen Kartasasmita Pintusinga. Pengambilan sampel menggunakan bejana ukur standar milik Metrologi Legal.

    “Sampel akan diuji di laboratorium untuk memastikan kualitas dan kepatuhan terhadap spesifikasi. Hasilnya akan menjadi dasar penindakan hukum jika ditemukan penyimpangan,” ungkap Heru.

    Upaya kolaboratif ini dinilai sebagai langkah proaktif untuk melindungi hak konsumen. “Masyarakat diharapkan aktif berperan dengan memanfaatkan fitur pelaporan via barcode guna memastikan transparansi di sektor distribusi BBM,” ujar Heru. (CEP)

  • Sidak di SPBU Jakarta, Dirut Pertamina: Kualitas Sesuai Standar

    Sidak di SPBU Jakarta, Dirut Pertamina: Kualitas Sesuai Standar

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Jakarta, untuk melihat kualitas BBM produk Pertamina. Inspeksi yang didampingi oleh lembaga independen PT Surveyor Indonesia dan PT TUV Rheinland Indonesia.

    Hasil sidak SPBU ke SPBU 34.129.02 Jalan Gatot Subroto dan SPBU 31.128.02 Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, ia mengeklaim bahwa kualitas produk BBM Pertamina sudah sesuai dengan standar spesifikasi teknis yang ditentukan.

    “Jadi selain Pertamina melakukan uji berkala dengan Lemigas, kami juga menggunakan surveyor (lembaga penguji), yakni Surveyor Indonesia dan TUV Rheinland Indonesia untuk memastikan kualitas produk dari BBM Pertamina sesuai dengan standar berlaku,” jelas Simon, Rabu (5/3/2025).

    Pada sidak tersebutm turut hadir Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra. PT Surveyor Indonesia dan TUV Rheinland Indonesia merupakan perusahaan independen yang melakukan pengujian, pemeriksaan, dan sertifikasi produk, teknologi, dan sistem.

    Presiden Direktur TUV Rheinland Nyoman Susila mengatakan, dari serangkaian pengukuran yang dilakukan secara kuantitas dan kualitas, produk BBM Pertamina sudah sesuai dengan ketentuan spesifikasi.

    “Terkait dengan pengujian densitas dan volume yang kami dapatkan dari dua SPBU, itu sudah sesuai dengan standar,” ujar Nyoman.

    Hal senada diungkapkan Vice President Divisi Bisnis Strategis, Oil, Gas, Renewable Energy PT Surveyor Indonesia Muhammad Chairudin. Menurutnya, dari uji bersama yang dilaksanakan pada produk-produk BBM Pertamina yang mengacu kepada Peraturan Dirjen Migas, bahwa produk BBM Pertamina sudah sesuai dengan peraturan, termasuk dari sisi pewarnaan.

    Ega Legowo Putra menambahkan, dengan uji bersama tersebut, kedua lembaga independen mendapatkan hasil bahwa produk BBM Pertamina sudah memenuhi ketentuan yang berlaku.

    “Melalui uji bersama kualitas produk BBM Pertamina, kami memastikan layanan energi khususnya pada momen Ramadan dan Idulfitri 1446 H bisa berjalan dengan lancar. Pertamina terus memperkuat koordinasi dengan stakeholder untuk memastikan keandalan operasional, serta operasional seluruh infrastruktur energi dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat,” tutupnya.

  • BBM Pertamina Diuji Lagi, Ini Hasilnya

    BBM Pertamina Diuji Lagi, Ini Hasilnya

    Jakarta

    BBM Pertamina diuji lagi. Begini hasil pengujian BBM Pertamina yang dilakukan oleh lembaga penguji selain Lemigas.

    Guna memastikan kualitas BBM Pertamina, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melakukan sidak ke sejumlah SPBU pelat merah itu di Jakarta. Dalam sidak ini, Simon didampingi oleh lembaga independen PT Surveyor Indonesia dan PT TUV Rheinland Indonesia serta Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra.

    “Hari ini kami melakukan uji produk BBM Pertamina. Jadi selain Pertamina melakukan uji berkala dengan Lemigas, kami juga menggunakan surveyor (lembaga penguji) yakni Surveyor Indonesia dan TUV Rheinland Indonesia untuk memastikan kualitas produk dari BBM Pertamina sesuai dengan standar berlaku,” jelas Simon dikutip detikFinance.

    Dari pengujian itu, ditemukan bahwa BBM Pertamina sesuai dengan standar spesifikasi yang ditentukan. Dari uji bersama kedua lembaga independen tersebut, terbukti bahwa produk BBM Pertamina sudah memenuhi ketentuan yang berlaku.

    Sebelumnya, BBM Pertamina sudah lebih dulu diuji Balap Besar Pengujian Minyak dan Gas (Lemigas). Kepala Balai Besar Pengujian Migas/LEMIGAS Mustafid Gunawan mengatakan, hasil ini diperoleh dari serangkaian pengujian yang dilakukan di laboratorium LEMIGAS setelah melakukan pengambilan sampel di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang serta berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan.

    “Hasil uji laboratorium LEMIGAS menunjukkan bahwa seluruh sampel BBM yang diperiksa berada dalam rentang batasan mutu yang dipersyaratkan (on spec),” kata Mustafid.

    Mustafid mengungkapkan, dalam rangka pengujian pada pengawasan mutu terhadap bahan bakar bensin meliputi pengambilan sampel yang mengacu pada metode ASTM D4057 (Standard Practice for Manual Sampling of Petroleum and Petroleum Products), pengujian standar dan mutu (spesifikasi) bahan bakar, dan pemantauan untuk memastikan kualitas bahan bakar memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Kata Mustafid, RON (Research Octane Number) yang diukur dari setiap sampel itu menunjukkan hasil yang sesuai dan tidak menyimpang dari spesifikasi.

    “Kami memahami pentingnya transparansi dalam pengawasan BBM. Hasil uji ini kami sampaikan agar masyarakat yakin bahwa BBM yang mereka gunakan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan Pemerintah,” kata Mustafid.

    (dry/rgr)

  • Ini Hasil Sidak Petugas Gabungan di Sejumlah SPBU di Gresik, Polisi Singgung Ketentuan

    Ini Hasil Sidak Petugas Gabungan di Sejumlah SPBU di Gresik, Polisi Singgung Ketentuan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Petugas gabungan dari Satreskrim Polres Gresik dan UPT Metrologi Legal Diskoperindag Gresik menggelar inspeksi mendadak di sejumlah SPBU Pertamina.

    Dua SPBU yang disidak. Pertama di SPBU K3PG dan SPBU Veteran.

    Sidak SPBU Pertamina dilakukan usai viral dugaan BBM oplosan atau pertalite RON 90 dicampur pertamax RON 92 beberapa hari ini.

    Sidak dipimpin langsung oleh Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu bersama Wakapolres Kompol Danu dan Kasatreskrim Polres Gresik AKP Abid Uais.

    Dalam sidak tersebut, petugas mengecek takaran BBM jenis pertalite dan pertamax. Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan bahwa hasil sidak SPBU menunjukkan hasil sesuai dengan ketentuan.

    “Hasil yang kita dapat alhamdulilah sesuai dengan ketentuan yang ada di Permendag,” ujarnya, Rabu (5/3/2025).

    Pihaknya mengimbau agar seluruh SPBU di Kabupaten Gresik menaati seluruh peraturan yang ada.

    “Kami hanya himbau seluruh SPBU di Kabupaten Gresik agar menaati seluruh peraturan yang ada, agar tidak ada konsumen yang dirugikan dalam hal ini, disesuaikan peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah,” tutupnya.

    Sementara itu, Sekar Bias Tri Cahyani Penera, Ahli Pertama Metrologi Legal Diskoperindag Gresik memastikan tidak ada pelanggaran yang ditemukan dalam sidak SPBU kali ini.

    “Hasil sidak dua SPBU ini plus minusnya sesuai dengan aturan dari Permendag, semua memenuhi dan hasilnya pas,” ungkapnya.

    Ia juga menyebut tidak ada indikasi oplosan pertamax dengan pertalite di dua SPBU tersebut.

    “Tidak ada indikasi (oplosan) kalau dilihat secara fisiknya warna pertamax biru dan pertalite hijau, sesuai dengan RON masing masing,” sebutnya.

    Sejauh ini, Badan Metrologi Gresik belum menemukan dan belum meneripa laporan adanya kecurangan SPBU di Gresik. Sidak SPBU di Gresik akan dilakukan berkala hingga lebaran untuk mengantisipasi kecurangan yang merugikan masyarakat.

  • Dirut Pertamina & Lembaga Independen Uji Kualitas BBM, Ini Hasilnya..

    Dirut Pertamina & Lembaga Independen Uji Kualitas BBM, Ini Hasilnya..

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri bersama dengan lembaga independen PT Surveyor Indonesia dan PT TUV Rheinland Indonesia melakukan melakukan inspeksi mendadak (sidak) secara langsung ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Jakarta untuk melihat kualitas BBM produk Pertamina.

    Uji kualitas BBM produk Pertamina itu, dikabarkan sudah sesuai dengan standar spesifikasi teknis yang ditentukan. “Jadi selain Pertamina melakukan uji berkala dengan Lemigas, kami juga menggunakan surveyor (lembaga penguji) yakni Surveyor Indonesia dan TUV Rheinland Indonesia untuk memastikan kualitas produk dari BBM Pertamina sesuai dengan standar berlaku,” jelas Simon usai sidak SPBU Gatot Subroto, Rabu (5/3/2025).

    Presiden Direktur TUV Rheinland Nyoman Susila mengatakan, dari serangkaian pengukuran yang dilakukan secara kuantitas dan kualitas, produk BBM Pertamina sudah sesuai dengan ketentuan spesifikasi. “Terkait dengan pengujian densitas dan volume yang kami dapatkan dari 2 SPBU, itu sudah sesuai dengan standar,” ujar Nyoman.

    Hal senada diungkapkan Vice President Divisi Bisnis Strategis, Oil, Gas, Renewable Energy PT Surveyor Indonesia Muhammad Chairudin. Menurutnya, dari uji bersama yang dilaksanakan pada produk-produk BBM Pertamina yang mengacu kepada Peraturan Dirjen Migas, bahwa produk BBM Pertamina sudah sesuai dengan peraturan, termasuk dari sisi pewarnaan.

    Pth Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menambahkan bahwa dengan uji bersama tersebut, kedua lembaga independen mendapatkan hasil bahwa produk BBM Pertamina sudah memenuhi ketentuan yang berlaku.

    Melalui uji bersama kualitas produk ini, Pertamina memastikan layanan energi khususnya pada momen Ramadan dan Idulfitri 1446 H bisa berjalan dengan lancar. Pertamina terus memperkuat koordinasi dengan stakeholder untuk memastikan keandalan operasional, serta operasional seluruh infrastruktur energi dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (pgr/pgr)

  • Cara Cek History e-Money Lewat HP, Gunakan Aplikasi Ini

    Cara Cek History e-Money Lewat HP, Gunakan Aplikasi Ini

    PIKIRAN RAKYAT – Dalam penggunaan uang elektronik atau e-money, kemudahan transaksi menjadi salah satu keunggulan utama yang membuatnya semakin populer. Selain praktis untuk pembayaran tanpa tunai, pengguna juga sering kali membutuhkan akses untuk melihat riwayat transaksi mereka.

    Informasi ini penting untuk melacak pengeluaran, memastikan transaksi berhasil, atau mengecek saldo yang telah terpakai. Oleh karena itu, banyak penyedia layanan e-money menyediakan fitur untuk melihat riwayat transaksi guna memberikan transparansi kepada pengguna.

    Kemampuan untuk melihat riwayat transaksi e-money bergantung pada jenis kartu dan penyedia layanan yang digunakan. Beberapa e-money berbasis aplikasi memungkinkan pengguna untuk langsung mengecek transaksi melalui smartphone, sementara e-money berbasis kartu biasanya memerlukan perangkat tambahan seperti ATM, mesin EDC, atau fitur NFC pada ponsel.

    Bagaimana cara melihat riwayat transaksi di e-money? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

    Cara Cek History e-Money di Livin’ By Mandiri

    Aplikasi Livin’ By Mandiri bisa digunakan untuk cek saldo, update saldo maupun melihat riwayat transaksi e-money. Berikut langkah-langkahnya:

    Buka aplikasi Livin’ By Mandiri. Setelah itu, cari dan pilih menu e-Money. Jika menggunakan smartphone yang mendukung NFC, tempelkan kartu e-Money pada bagian NFC ponsel agar sistem dapat membaca data kartu. Pastikan ponsel dalam posisi stabil agar proses pemindaian berjalan dengan baik. Setelah kartu berhasil terdeteksi, layar akan menampilkan beberapa informasi terkait saldo dan transaksi terakhir. Untuk melihat daftar riwayat transaksi yang lebih lengkap, tekan opsi “Lihat Semua”. Aplikasi akan menampilkan daftar transaksi yang telah dilakukan menggunakan e-Money, termasuk tanggal, nominal transaksi, dan jenis pembayaran

    Cek history e-money.

    Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, pengguna dapat dengan mudah mengecek riwayat transaksi e-Money dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Pastikan untuk selalu menggunakan aplikasi resmi dari bank atau penyedia layanan agar data tetap aman dan akurat.

    Transaksi Apa Saja yang Muncul di History e-Money?

    Dalam riwayat e-money, semua transaksi yang dilakukan akan muncul pada history. Berikut beberapa contoh transaksi yang muncul:

    Top up saldo Pembayaran tol di gardu manual Pembayaran parkir dan TPE di terminal parkir manual Pembayaran kereta Pembayaran di SPBU Pertamina berlogo e-money Belanja di toko retail Pembayaran di toko, wahana hiburan, dan restoran berlogo e-money dst Cek Saldo e-Money di HP Tanpa NFC

    Sebelumnya dituliskan bahwa kamu membutuhkan NFC untuk cek saldo dan melihat riwayat transaksi e-money. Namun, apakah bisa sebenarnya jika kita ingin cek saldo e-money di HP tanpa NFC?

    Jawabannya adalah bisa. Kamu bisa mencoba melakukannya dengan langkah berikut ini:

    Gunakan smartphone untuk membuka laman resmi Internet Banking Mandiri melalui browser. Pastikan koneksi internet stabil agar proses berjalan lancar. Masukkan username dan kata sandi akun Mandiri Online untuk masuk ke sistem. Pastikan kredensial yang digunakan benar agar dapat mengakses layanan perbankan. Setelah berhasil masuk, cari dan pilih opsi Uang Elektronik, lalu tekan Mandiri E-Money untuk melanjutkan proses pengecekan saldo. Karena ponsel tidak mendukung NFC, kamu perlu memasukkan 16 digit nomor kartu e-Money yang tertera di bagian belakang kartu secara manual pada kolom yang tersedia. Setelah memastikan nomor kartu yang dimasukkan benar, tekan tombol Kirim. Dalam beberapa saat, saldo e-Money akan muncul di layar smartphone kamu.

    Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pengguna tetap dapat mengecek saldo e-Money tanpa fitur NFC. Pastikan selalu menggunakan situs resmi untuk menjaga keamanan data perbankan kamu.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News