Tempat Fasum: SPBU

  • Dua Anak Perempuan Dibawah Umur Diselamatkan Polisi Mojokerto

    Dua Anak Perempuan Dibawah Umur Diselamatkan Polisi Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Patroli rutin Satuan Lalu-lintas Polres Mojokerto kembali membuahkan hasil. Dua anak perempuan di bawah umur berinisial A (14) dan DS (12) ditemukan berjalan tanpa tujuan pada, Kamis (27/11/2025) dini hari, di sekitar Pos Pantau Polisi 903 Kenanten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

    Petugas menduga keduanya nyaris menjadi korban eksploitasi setelah mengikuti ajakan seseorang yang tidak mereka kenal. Dua anak perempuan dibawah umur tersebut ditemukan Kanit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli (Turjagwali) Satlantas Polres Mojokerto, Ipda Giri Setyo Adi bersama anggota saat melakukan patroli malam.

    “Ada pengendara melihat keduanya menanggis di SPBU By Pass dan pas kamis sedang patroli malam, sekitar pukul 01.30 WIB. Setelah kami dekati, mereka mengatakan ingin mencari pos polisi untuk minta bantuan pulang ke Cikarang, karena yang dekat Pos Kenanten sehingga keduanya dibawa ke Pos Kenanten,” ungkapnya, Jumat (28/11/2025).

    Dari hasil pemeriksaan awal, kedua anak perempuan tersebut mengaku sebelumnya ditawari pekerjaan di daerah Cikarang oleh seorang yang tidak mereka kenal. Orang itu menjemput, mengarahkan mereka naik bus, dan membawa pergi tanpa pendampingan keluarga.

    Di tengah perjalanan, kedua anak perempuan tersebut mulai curiga dengan gelagat orang tersebut. Sesampainya di wilayah Mojokerto, mereka memilih turun dari bus tepat di SPBU Meri di Jalan By Pass Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto dan diarahkan kondektur untuk melapor ke pos polisi.

    “Mereka mengaku diberi izin oleh orang tua karena dijanjikan pekerjaan. Setelah mendengar cerita keduanya, kami segera menghubungi pihak keluarga dan perangkat desa di Cikarang. Kami kemudian mengantarkan keduanya ke Stasiun Mojokerto dan membelikan tiket kereta tujuan Cikarang yang berangkat pukul 14.25 WIB,” katanya.

    Untuk menjamin keselamatan, pihaknya juga koordinasi dilakukan dengan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) agar keduanya diawasi selama perjalanan. Pihaknya juga menyarankan agar pihak keluarga dan perangkat desa di Cikarang, Jawa Barat menghubungi pihak kepolisian terkait kejadian tersebut.

    “Kami meminta mereka dijemput keluarga di Stasiun Cikarang pada pukul 01.30 WIB. Kami juga minta pihak keluarga membuat laporan polisi untuk menindaklanjuti indikasi tindak pidana perdagangan orang atau penculikan. Kami mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap berbagai modus penipuan atau bujuk rayu berkedok lowongan kerja yang menyasar anak di bawah umur,” pungkasnya. [tin/ted]

  • Pertamina All Out Jaga Pasokan Energi ke Wilayah Terdampak Banjir Sumatera

    Pertamina All Out Jaga Pasokan Energi ke Wilayah Terdampak Banjir Sumatera

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) beserta seluruh subholding dan anak usaha menjaga pasokan BBM dan LPG, terutama ke wilayah terdampak banjir Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan sekitarnya. PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) juga mengupayakan tersedianya pasokan BBM dan LPG ke wilayah terdampak secara optimal melalui berbagai moda transportasi.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron mengatakan Pertamina menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah yang terjadi. Pertamina Group fokus pada penyediaan dan distribusi pasokan energi dan akan mengupayakan semua langkah, sehingga energi terutama BBM dan LPG dapat mencapai ke masyarakat.

    “Seluruh subholding dan anak usaha juga saling membantu untuk mendukung sampainya energi ke masyarakat, sekaligus bantuan dan dukungan bagi masyarakat terdampak. Hal ini mewujudkan komitmen Pertamina dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).

    Baron menjelaskan, sarana dan fasilitas Pertamina di wilayah terdampak berada dalam kondisi baik. Sejumlah pekerja terdampak, juga telah mendapatkan dukungan dari Pertamina dan sebagian besar tetap bertugas melayani kebutuhan masyarakat.

    Dari sisi distribusi, kapal pengangkut BBM menghadapi tantangan cuaca buruk dan ombak tinggi. Pada beberapa hari terakhir, kondisi gelombang tinggi dan angin kencang di area Single Point Mooring (SPM) Belawan, sehingga mempersulit proses sandar kapal. Namun saat ini, dua kapal pengangkut BBM telah berhasil melakukan bongkar muat BBM.

    Pertamina juga telah memberangkatkan Heli tipe Bell 412 EP dengan kode PK-PUJ milik PT Pelita Air Service untuk pengangkut BBM dan bantuan lain. Heli berangkat dari Bandar Udara Pondok Cabe, Tangerang, direncanakan menuju Bandara Internasional Kualanamu Medan.

    Selain mengantar energi, Pelita Air juga mempersiapkan armadanya untuk menjalankan Misi Penerbangan Emergency di Sumatera, dengan tujuan terutama Rantau, Lhokseumawe, Pangkalan Susu dan sekitarnya.

    Sementara itu, anak usaha yakni PT Elnusa Petrofin, yang berperan dalam armada distribusi melalui mobil tangki BBM, juga memastikan distribusi energi berjalan maksimal. Elnusa Petrofin telah memberangkatkan armada mobil tangki untuk mengantarkan BBM ke berbagai lokasi walaupun terdapat tantangan medan jalan yang dilalui.

    Elnusa Petrofin juga memastikan operasional Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Gunung Sitoli, serta Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sibolga dan Silangit, berada dalam kondisi aman.

    “Pertamina berkoordinasi dengan berbagai pihak agar mobil tangki dapat mendistribusikan BBM dengan aman dan tetap mengedepankan aspek safety,” jelas Baron.

    Sebagai bentuk mitigasi, Pertamina telah melakukan alih suplai (RAE) Pertalite dan Biosolar dari IT Lhokseumawe, FT Siantar, dan IT Dumai. Skema prioritas penyaluran juga diterapkan untuk menjaga ketersediaan di SPBU yang memasuki kategori stok kritis.

    Selain itu, penyaluran produk alternatif seperti Pertamax dan Pertamina Dex turut dimaksimalkan untuk mendukung kebutuhan energi masyarakat selama proses pemulihan suplai.

    Sementara itu, Pertamina juga menerjunkan tim Pertamina Peduli yakni relawan Perwira Pekerja Pertamina untuk ikut membantu masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor. Bantuan Pertamina diberikan sebagai respon cepat, dalam penanggulangan bencana serta memberikan pelayanan sepenuh hati bagi masyarakat.

    Sejumlah bantuan diserahkan Pertamina Peduli, yakni berupa 600 box mie instan, 50 karung beras 10 kg, serta 120 kardus air mineral, yang dipersiapkan untuk mendukung kebutuhan mendesak masyarakat terdampak di titik-titik bencana.

    Sejumlah Perwira PT Pertamina Hulu Energi juga mendampingi pemberian bantuan berupa mie instan, air mineral, biskuit, susu balita, popok dewasa, popok bayi, selimut, dan handuk.

    Selain bantuan, anak usaha PT Pertamina Bina Medika IHC yang merupakan pengelola sejumlah rumah sakit BUMN, telah membuka area Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan di Kabupaten Langkat, serta Rumah Sakit Pertamina Rantau di Kabupaten Aceh Tamiang, menjadi lokasi untuk masyarakat mengungsi.

    Rumah Sakit Pertamina juga tetap beroperasi melayani kebutuhan kesehatan masyarakat, walaupun turut terimbas banjir.

    “Seiring rasa keprihatinan Pertamina, bantuan ini merupakan langkah awal untuk dapat meringankan dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di masa tanggap darurat,” jelas Baron.

    Sementara itu Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menegaskan Pertamina Patra Niaga mengambil langkah kesiapsiagaan cepat untuk menjaga distribusi energi bagi masyarakat tetap berjalan optimal.

    “Kami melakukan pemantauan intensif dan penyesuaian pola suplai sesuai kondisi di lapangan, termasuk koordinasi erat dengan pemerintah daerah, aparat, serta pihak penanganan kebencanaan,” ujar Roberth.

    Pertamina terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, BPBD, serta pemangku kepentingan terkait untuk memetakan kebutuhan prioritas di lapangan. Dukungan lanjutan dapat kembali disiapkan dan disalurkan sesuai perkembangan kondisi lapangan.

    Sejak 13 November 2025, Pertamina juga telah mengaktifkan Satgas NATARU yang bertugas memonitor kebutuhan energi dan infrastruktur distribusi di seluruh wilayah Indonesia.

    Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, membeli BBM dan LPG sesuai kebutuhan, serta selalu berhati-hati saat melintas di jalur yang masih dalam penanganan. Jika terdapat kendala layanan, silakan hubungi Pertamina Contact Center 135.

    (anl/ega)

  • Puluhan SPBU dan Penyaluran LPG di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        28 November 2025

    Puluhan SPBU dan Penyaluran LPG di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor Medan 28 November 2025

    Puluhan SPBU dan Penyaluran LPG di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Aktivitas puluhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta penyaluran LPG di wilayah Sumatera Utara mengalami gangguan akibat bencana tanah longsor dan banjir yang melanda daerah tersebut.
    Area Manager Communication, Relations & CSR
    Pertamina Patra Niaga
    Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw menyatakan, pihaknya terus memperkuat langkah penanganan darurat untuk menjaga kelancaran distribusi energi.
    “Kondisi jalur transportasi yang sempat terputus menyebabkan beberapa SPBU dan SPPBE mengalami keterbatasan operasional,” ujar Fahrougi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada Jumat (28/11/2025).
    Fahrougi menambahkan, berdasarkan laporan operasional hingga 27 November 2025 pukul 21.00 WIB, sebanyak 23 dari 403 SPBU di Sumut terdampak bencana.
    Ia menyampaikan, stok BBM di Lembaga Penyalur tercatat sebanyak 4.489 KL Gasoline dan 1.910 KL Gasoil.
    Namun, terdapat kendala di mana dua kapal pengangkut BBM tidak dapat bersandar di Pelabuhan Belawan sejak 23 November.
    Beruntung, cuaca mulai membaik pada hari ini sehingga gelombang laut yang sebelumnya tinggi telah mereda.
    Kapal tersebut kini telah dapat bersandar di Fuel Terminal
    Medan
    Group.
    “Sejak hari ini, proses
    recovery
    dan normalisasi penyaluran BBM kembali dilakukan ke SPBU-SPBU terdampak secara bertahap,” jelas Fahrougi.
    Pertamina Patra Niaga Sumbagut memastikan suplai terus bergerak dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta membeli BBM sesuai kebutuhan.
    Di sisi lain, Fahrougi mengungkapkan,
    penyaluran LPG
    ke 15 agen dan 5 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Sumut turut terdampak.
    “Sejumlah akses jalur logistik di beberapa titik rusak, termasuk rute Pangkalan Susu-Brandan,” tuturnya.
    Sebagai langkah mitigasi, Pertamina melakukan Reguler Alternatif Supply (RAE) dari IT Dumai untuk mendukung suplai LPG ke sejumlah SPPBE yang aksesnya terhambat.
    “Hingga hari ini, beberapa SPPBE tercatat masih dapat menyalurkan LPG ke agen sehingga kebutuhan masyarakat tetap terlayani,” kata Fahrougi.
    Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan LPG untuk kebutuhan memasak di rumah, karena langkah-langkah percepatan telah dilakukan.
    “Mulai dari penambahan mobil tangki dari Dumai, pemanfaatan skid tank, penggunaan AE Suplai, serta penugasan Awak Mobil Tangki dari luar
    region
    untuk mempercepat
    recovery
    distribusi,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamen ESDM Minta PLN-Pertamina Jamin Pasokan Energi di Sumut dan Aceh Usai Bencana Banjir hingga Longsor

    Wamen ESDM Minta PLN-Pertamina Jamin Pasokan Energi di Sumut dan Aceh Usai Bencana Banjir hingga Longsor

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung meminta listrik dan bahan bakar minyak (BBM) terjamin di wilayah terdampak banjir dan longsor Sumatera Utara serta Aceh. Meski diakuinya ada kendala soal listrik dan jalur distribusi BBM.

    Yuliot meminta kelistrikan bisa dijamin oleh PT PLN (Persero), serta PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan BBM dan LPG ke wilayah bencana. Menyusul bencana banjir dan longsor di Sumut, Aceh, hingga Riau.

    “Yang pertama, kelistrikan. Itu untuk daerah yang terdampak, itu kelistrikannya harus dipastikan aman, dan juga bagaimana penyaluran kalau ada kondisi yang menyebabkan sebagian infrastrukturnya yang terganggu. Jadi itu harus segera dipulihkan oleh teman-teman PLN,” kata Yuliot, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    PLN sudah mengirimkan material tower dari Jakarta ke Aceh. Tercatat, ada 12 tower listrik PLN yang rusak. Penyedia tenaga listrik darurat juga telah disalurkan ke fasilitas penting seperti rumah sakit dan musala.

    Yuliot juga meminta Pertamina memastikan pasokan BBM di wilayah terdampak bencana. Apalagi dengan adanya jalur distribusi yang terhambat longsor hingga jembatan putus.

    “Itu ketersediaan BBM, ini banyak jalan yang longsor, banyak jembatan yang putus juga. Jadi kita juga memastikan untuk SPBU yang ada, ini yang bisa dilayani itu akan tetap didistribusikan oleh teman-teman yang ada di Pertamina Patra Niaga,” pintanya.

  • Pertamina Berkomitmen Kembangkan Bahan Bakar Nabati untuk Ketahanan Energi

    Pertamina Berkomitmen Kembangkan Bahan Bakar Nabati untuk Ketahanan Energi

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan komitmen dalam transisi menuju energi bersih melalui pengembangan bahan bakar nabati, untuk mewujudkan ketahanan energi dan memperkokoh pertumbuhan ekonomi nasional.

    Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero) Agung Wicaksono pada diskusi bertajuk “Navigating Growth in a Sustainable World After COP30” dalam gelaran “Sustainability Summit”, Rabu (26/11/2025). 

    Hadir dalam acara tersebut, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan sejumlah tokoh lainnya.

    Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan perlunya perubahan pendekatan dalam mengelola krisis iklim global. COP30, lanjutnya, membidik sejumlah fokus utama bagi negara-negara di dunia untuk mempercepat komitmen kontribusi (nationally determined contribution/NDC) serta rencana adaptasi (national adaption plan/NAP) nasional untuk mengatasi perubahan iklim.

    “Yang kita hadapi bukan sekadar perdebatan negara maju dan negara berkembang, tetapi bencana iklim global. Karena itu, negosiasi harus bergerak menjadi implementasi. Indonesia mengambil peluang sebesar-besarnya untuk memastikan aksi nyata terjadi di dalam negeri,” ujarnya.

    Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero) Agung Wicaksono menegaskan bahwa agenda global untuk energi bersih sejalan dengan komitmen Pertamina,  khususnya mewujudkan ketahanan energi nasional. 

    Pertamina menjadi salah satu delegasi yang turut serta dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB COP30 di Belem, Brasil pada 10-21 November lalu.

    “Sekembalinya dari COP30-Brasil, ada sebuah oleh-oleh, sebuah pesan bahwa Indonesia sebagai negara bisa tetap mencapai ketahanan energi, bisa tetap kokoh secara ekonomi, dengan mengembangkan bahan bakar yang berbasis non fosil, nabati.,” ujar Agung.

    Partisipasi Pertamina di COP30 adalah bukti bahwa aksi untuk mengatasi perubahan iklim tidak hanya menjadi tanggung jawab negara, tetapi memerlukan keterlibatan aktif pelaku usaha.

    “Jadi ini pelajaran berharga bagi kita, bagi Pertamina, datang ke Brasil, datang ke COP, kita berkontribusi terhadap pengurangan emisi, agenda pemerintah Indonesia, serta termasuk transaksi karbon kredit,” ungkap Agung.

    Pertamina, lanjut Agung, adalah perusahaan energi Indonesia dengan produksi migas 1,04 juta barrel minyak ekuivalen per hari (boepd). Dia mengakui, energi fosil masih sangat menentukan ekonomi Indonesia. Namun demikian, Perseroan telah memulai langkah transformasi untuk melakukan perubahan dari energi fosil menuju energi non-fosil yang lebih ramah lingkungan.

    Langkah-langkah nyata terebut sejalan dengan strategi pertumbuhan ganda yang diterapkan Pertamina dengan memperkuat bisnis eksisting dan pengembangan bisnis hijau.  Salah satu langkah pengembangan bisnis hijau yakni pengembangan bahan bakar berbasis nabati. Perseroan telah menghadirkan Pertamax Green 95 yang kini menggunakan 5% etanol dan telah tersedia di 163 SPBU. “Ini baru permulaan, dan akan kami perluas,” ujar Agung.

    Selain itu, Pertamina berhasil mengembangkan bahan bakar yang ramah lingkungan untuk pesawat (Sustainable Aviation Fuel/SAF) berbasis use cooking oil (UCO) alias minyak jelantah. 

    Agung juga menegaskan bahwa seluruh agenda energi bersih ini merupakan bagian dari transformasi Pertamina. Menurut dia, strategi ini dapat mempercepat penguatan ekosistem energi rendah karbon dan memperkuat posisi Indonesia menuju ekonomi hijau.

    “Pertamina saat ini sedang berbenah. Banyak tuntutan masyarakat yang terus kami jawab. Di bawah kepemimpinan Pak Simon Aloysius Mantiri, kami mengambil langkah transformasi demi keberlanjutan bisnis Pertamina, karena Pertamina harus menjadi the indispensable company bagi Indonesia,” ujarnya.

  • Pertamina Pastikan Kesiapan Stok BBM Jelang Nataru 2025

    Pertamina Pastikan Kesiapan Stok BBM Jelang Nataru 2025

    Jakarta

    Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza melakukan peninjauan ke Integrated Terminal Jakarta. Hal itu dilakukan untuk memastikan kesiapan stok BBM dalam menghadapi masa Satuan Tugas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Satgas Nataru).

    Oki mengatakan Manajemen Pertamina Persero bersama Pertamina Patra Niaga telah mulai melakukan pengecekan ke berbagai daerah untuk memastikan kesiapan pasokan energi nasional. Integrated Terminal Jakarta memasok produk BBM di wilayah Jabodetabek, dan produk Pertamax Turbo yang didistribusikan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

    Terminal BBM tersebut memasok 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia ini, akan mendukung pasokan BBM di 916 SPBU, di mana 51 SPBU diantaranya berada di jalur Satgas, yakni 10 di Rest Area, dan 41 SPBU di jalur wisata.

    Selain memastikan aspek operasional berjalan optimal, dia juga menekankan pentingnya penguatan aspek keselamatan. Dia meminta seluruh terminal dan unit operasi untuk semakin memperkuat standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) serta melakukan pengecekan menyeluruh terhadap asset integrity demi mencegah potensi gangguan maupun risiko kehilangan.

    “Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya kita untuk menguatkan teman-teman yang menjadi backbone Pertamina, mulai dari distribusi, storage, dan seluruh rantai operasional. Harapannya, kualitas layanan tetap terjaga, sehingga kepercayaan masyarakat kepada Pertamina Group semakin meningkat,” kata Oki dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).

    Dia berharap Integrated Terminal Jakarta semakin memperhatikan pentingnya peningkatan kemampuan laboratorium agar kualitas BBM tetap terjaga sejak awal hingga proses distribusi berlangsung. Pengembangan sumber daya manusia pun menjadi perhatian, guna memastikan seluruh operasi berjalan aman, presisi, dan bebas kesalahan di seluruh aspek HSSE.

    Tak lupa, dia menyampaikan apresiasi dan pesan semangat kepada seluruh Perwira Pertamina di seluruh Indonesia untuk tetap menjaga integritas dalam pelaksanaan Satgas Nataru.

    “Kepada seluruh Perwira, mari melakukan upaya terbaik untuk menjaga stok, kualitas, dan keamanan energi selama masa Nataru. Semoga seluruh ikhtiar ini memudahkan kita memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” jelas Oki.

    Pertamina telah mengaktifkan Satgas Nataru sejak 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026. Pertamina dan seluruh Subholding dari hulu hingga hilir migas, serta anak usaha jasa penunjang berkomitmen menjaga dan mengupayakan pasokan energi ke seluruh wilayah Indonesia, sebagai wujud pelayanan Pertamina kepada masyarakat dengan sepenuh hati.

    “Melalui Satgas Nataru, Pertamina Group memastikan komitmen kami dalam melayani masyarakat sepenuh hati. Kami menghimbau masyarakat untuk menggunakan energi dengan bijak. Kami siap 24 jam untuk menjaga distribusi energi berjalan lancar,” tutup Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron.

    (ega/ega)

  • Gelombang Tinggi Tahan Kapal BBM di Laut, Distribusi ke SPBU Diantisipasi

    Gelombang Tinggi Tahan Kapal BBM di Laut, Distribusi ke SPBU Diantisipasi

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga mengambil langkah cepat mengantisipasi potensi gangguan distribusi BBM buntut tertahannya dua kapal pengangkut BBM di perairan Belawan sejak 23 November 2025. Kedua kapal belum bisa sandar karena cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan angin kencang di area Single Point Mooring (SPM).

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, mengatakan proses sandar tidak dapat dilakukan karena faktor keselamatan menjadi prioritas.

    “Kami melakukan pemantauan intensif dan penyesuaian pola suplai sesuai kondisi di lapangan, termasuk koordinasi erat dengan pemerintah daerah, aparat, serta pihak penanganan kebencanaan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (27/11/2025).

    Pertamina meminta masyarakat tidak panik dan tetap membeli BBM maupun LPG sesuai kebutuhan. “Kami memastikan seluruh langkah percepatan terus dilakukan, dan suplai diharapkan kembali normal begitu cuaca memadai untuk proses sandar,” tambah Roberth.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menambahkan upaya mitigasi terus dikebut, termasuk alih suplai dari Fuel Terminal (FT) dan Integrated Terminal (IT) terdekat.

    “Pertamina melakukan segala upaya yang diperlukan untuk memastikan suplai tetap aman. Saat ini tantangan terbesar adalah kondisi cuaca ekstrem yang membuat proses sandar belum dapat dilakukan,” katanya.

    Sebagai antisipasi, Pertamina melakukan alih suplai (RAE) Pertalite dan Biosolar dari IT Lhokseumawe, FT Siantar, dan IT Dumai. Skema prioritas penyaluran juga diterapkan untuk SPBU yang masuk kategori stok kritis. Penyaluran produk alternatif seperti Pertamax dan Pertamina Dex turut ditingkatkan.

    Pertamina juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat untuk menjaga situasi tetap kondusif. Jika kondisi cuaca membaik, penyaluran Biosolar diperkirakan normal kembali pada 26 November malam, sementara Pertalite diproyeksikan pulih pada 27 November.

    Masyarakat diminta tetap tenang dan melaporkan jika ada kendala layanan ke Pertamina Contact Center 135. Pertamina Patra Niaga menyebut akan terus mengawal suplai energi hingga kondisi sepenuhnya normal.

    (fdl/fdl)

  • Gelombang Tinggi Tahan Kapal BBM di Laut, Distribusi ke SPBU Diantisipasi

    Gelombang Tinggi Tahan Kapal BBM di Laut, Distribusi ke SPBU Diantisipasi

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga mengambil langkah cepat mengantisipasi potensi gangguan distribusi BBM buntut tertahannya dua kapal pengangkut BBM di perairan Belawan sejak 23 November 2025. Kedua kapal belum bisa sandar karena cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan angin kencang di area Single Point Mooring (SPM).

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, mengatakan proses sandar tidak dapat dilakukan karena faktor keselamatan menjadi prioritas.

    “Kami melakukan pemantauan intensif dan penyesuaian pola suplai sesuai kondisi di lapangan, termasuk koordinasi erat dengan pemerintah daerah, aparat, serta pihak penanganan kebencanaan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (27/11/2025).

    Pertamina meminta masyarakat tidak panik dan tetap membeli BBM maupun LPG sesuai kebutuhan. “Kami memastikan seluruh langkah percepatan terus dilakukan, dan suplai diharapkan kembali normal begitu cuaca memadai untuk proses sandar,” tambah Roberth.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menambahkan upaya mitigasi terus dikebut, termasuk alih suplai dari Fuel Terminal (FT) dan Integrated Terminal (IT) terdekat.

    “Pertamina melakukan segala upaya yang diperlukan untuk memastikan suplai tetap aman. Saat ini tantangan terbesar adalah kondisi cuaca ekstrem yang membuat proses sandar belum dapat dilakukan,” katanya.

    Sebagai antisipasi, Pertamina melakukan alih suplai (RAE) Pertalite dan Biosolar dari IT Lhokseumawe, FT Siantar, dan IT Dumai. Skema prioritas penyaluran juga diterapkan untuk SPBU yang masuk kategori stok kritis. Penyaluran produk alternatif seperti Pertamax dan Pertamina Dex turut ditingkatkan.

    Pertamina juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat untuk menjaga situasi tetap kondusif. Jika kondisi cuaca membaik, penyaluran Biosolar diperkirakan normal kembali pada 26 November malam, sementara Pertalite diproyeksikan pulih pada 27 November.

    Masyarakat diminta tetap tenang dan melaporkan jika ada kendala layanan ke Pertamina Contact Center 135. Pertamina Patra Niaga menyebut akan terus mengawal suplai energi hingga kondisi sepenuhnya normal.

    (fdl/fdl)

  • Cuaca Ekstrem Hambat Sandar Kapal, Pertamina Lakukan Mitigasi Suplai BBM di Belawan

    Cuaca Ekstrem Hambat Sandar Kapal, Pertamina Lakukan Mitigasi Suplai BBM di Belawan

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan bahwa Pertamina terus mempercepat langkah mitigasi untuk menjaga kelancaran distribusi BBM.

    “Pertamina melakukan segala upaya yang diperlukan untuk memastikan suplai tetap aman. Tantangan terbesar saat ini adalah cuaca ekstrem yang membuat proses sandar belum dapat dilakukan,” ujar Fahrougi.

    Sebagai langkah antisipasi, Pertamina menerapkan alih suplai (RAE) Pertalite dan Biosolar dari IT Lhokseumawe, FT Siantar, dan IT Dumai. Selain itu, skema prioritas penyaluran diberlakukan untuk SPBU yang masuk kategori stok kritis.

    Pertamina juga memaksimalkan penyaluran produk alternatif seperti Pertamax dan Pertamina Dex untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap tercukupi.

     

  • Stok Bensin Kembali Tersedia di 63 SPBU BP, Cek Daftar Lokasinya!

    Stok Bensin Kembali Tersedia di 63 SPBU BP, Cek Daftar Lokasinya!

    Bisnis.com, JAKARTA – Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin BP 92 (RON 92) telah kembali tersedia di 63 SPBU BP yang tersebar di Jakarta hingga Surabaya.

    Stok BBM SPBU BP kembali terisi usai badan usaha swasta tersebut membeli pasokan base fuel dari PT Pertamina Patra Niaga.

    PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR) kembali menyerap 100.000 barel pasokan base fuel atau BBM murni dari Pertamina. Secara total, BP-AKR telah membeli 200.000 barel base fuel dari perusahaan pelat merah itu sejak akhir Oktober 2025.

    Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura menuturkan, dengan tambahan itu, pasokan bensin besutan BP-AKR yakni BP 92 mulai didistribusikan secara bertahap ke jaringan SPBU BP.

    Menurutnya, pengadaan pasokan ini menjadi bukti komitmen dan konsistensi BP-AKR dalam menjaga keberlanjutan suplai bagi lebih dari 70 jaringan SPBU BP yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

    “Secara bertahap, jaringan SPBU BP kini telah dapat kembali memberikan layanan pembelian bahan bakar berkualitas BP 92. Kami berterima kasih atas kepercayaan pelanggan dan akan terus memastikan dalam menjaga standar kualitas dan keandalan layanan di seluruh jaringan SPBU BP,” ujar Vanda melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (27/11/2025).

    Dia menjelaskan, pengadaan kembali bahan bakar BP 92 melalui mekanisme kerja sama business to business (B2B) dengan PT Pertamina Patra Niaga dilakukan secara hati-hati, terukur, dan bertanggung jawab.

    Kesepakatan juga diambil setelah seluruh aspek tata kelola—kepatuhan (compliance), kesesuaian spesifikasi dan standar kualitas, serta pertimbangan komersial—terpenuhi.

    Menurut Vanda, langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya BP-AKR untuk memperkuat ketahanan pasokan nasional.

    Dia menegaskan, base fuel RON 92 yang digunakan telah memenuhi spesifikasi dan standar kualitas yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan BP internasional.

    Adapun, proses uji mutu dijalankan sesuai prosedur sehingga konsumen mendapatkan kualitas dan performa BP 92 yang konsisten.

    Berikut daftar SPBU BP yang mulai menjual kembali BP 92 per 27 November 2025:

    Bandung

    Dago
    Buah Batu

    Bekasi

    Grand Galaxy
    Grand Wisata
    KHI Boulevard
    Mustika Vida

    Bogor

    Ahmad Yani
    Alternatif Sentul
    Cibubur Transyogi
    Gunung Putri
    Pajajaran

    Depok

    Citralake Parung
    Margonda Raya
    Raffles Hills

    Jakarta

    Citra Palem
    Daan Mogot
    Jalan Panjang
    Joglo Raya
    Jakarta Garden City
    Kalideres
    Karang Tengah
    Kelapa Gading
    Lenteng Agung
    Lingkar Luar Barat
    Margasatwa Barat
    Meruya Ilir
    Minangkabau
    Pangeran Antasari
    Perdatam Pancoran
    Pluit Indah
    Sunter Selatan
    Tanjung Barat
    TB Simatupang
    Teuku Nyak Arief
    Tomang Raya

    Karawang

    Karawang Barat

    Malang

    Batu Malang
    Panglima Sudirman
    Perusahaan Raya
    Soekarno Hatta

    Probolinggo

    Rest Area KM 819A
    Rest Area KM 833B

    Surabaya

    Citraland Surabaya
    Embong Malang
    Gubeng Raya
    HR Muhammad
    Kertajaya Indah
    Margorejo Indah
    Merr Rungkut
    Nginden Raya
    Pemuda Surabaya

    Tangerang

    Asterra West BSD
    Bintaro Emerald
    BSD Delatinos
    Ciater Raya
    GR Silktown
    GS Paramount
    Legok Summarecon
    Metland Cybercity
    MH Thamrin
    Pondok Cabe
    PIK 2
    Puspitek Raya