Tempat Fasum: RTH

  • 9
                    
                        Disebut Dedi Mulyadi Cuma Pion, Ini Profil Bos Hibisc Fantasy Puncak Angga Kusnan
                        Bandung

    9 Disebut Dedi Mulyadi Cuma Pion, Ini Profil Bos Hibisc Fantasy Puncak Angga Kusnan Bandung

    Disebut Dedi Mulyadi Cuma Pion, Ini Profil Bos Hibisc Fantasy Puncak Angga Kusnan
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Nama Angga Kusnan menjadi sorotan setelah Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    menginstruksikan pembongkaran objek wisata
    Hibisc Fantasy
    di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
    Angga merupakan Direktur PT Jaswita Lestari Jaya, anak perusahaan PT Jasa Kepariwisataan (Jaswita), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat yang mengelola Hibisc Fantasy.
    Angga Kusnan Qadafi lahir di Tangerang pada 15 Maret 1989 dan besar di Bandung. Ia menempuh pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus dari jurusan Mikrobiologi pada 2013.
    Semasa kuliah, ia aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Keluarga Mahasiswa ITB, Korp Relawan Salman (Korsa), dan Asosiasi Masjid Kampus Indonesia.
    Kariernya dimulai sebagai konsultan teknologi dan pembangunan pada 2013-2014. Ia pernah menjadi fasilitator Program Pusat Pengembangan Masyarakat Indonesia di bidang perikanan, serta terlibat dalam berbagai organisasi kepemudaan seperti KNPI Jawa Barat dan Pemuda ICMI Wilayah Jawa Barat.
    Angga juga memiliki pengalaman dalam proyek pemerintahan, termasuk sebagai Panitia Pengarah Relawan Cegah Stunting Kota Bandung dan Ketua Forum Bandung Sehat pada 2019-2021.
    Ia menjabat sebagai Konsultan dan Manajer di BMT Al Fajr Garut (2017-2020) serta analis di Bandung Command Center (2019-2021). Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris PT Langgeng Inovasi Teknologi (Langit).
    Pada Januari 2024, Angga ditunjuk sebagai Direktur PT Jaswita Lestari Jaya untuk membenahi kondisi perusahaan.
    “Saya ditunjuk sebagai direktur PT JLJ pada Januari 2024. Saat itu kondisi perusahaan cukup memprihatinkan, berdasarkan laporan keuangan memang mengalami defisit,” kata Angga saat ditemui di Bandung, Selasa (11/3/2025).
    PT JLJ telah menjalin kerja sama dengan PTPN VIII sejak 2022 untuk membangun proyek wisata di kawasan Puncak. Pembangunan Hibisc Fantasy berlangsung pada 2023 dan resmi beroperasi pada 11 Desember 2024.
    “Proyek Hibisc Fantasy sudah ada sejak 2022. Perizinan sudah hampir selesai pada tahun 2023,” ujar Angga.
    Berdasarkan catatan Pemkab Bogor, analisis dampak lingkungan keluar pada 2023, sementara persetujuan bangunan gedung (PBG) seluas 4.138,95 meter persegi diterbitkan pada Januari 2024.
    Total lahan yang digunakan untuk bangunan gedung mencapai luas PBG, sedangkan ruang terbuka hijau (RTH) mencakup 11 ribu meter persegi.
    Namun, pada Kamis (6/3/2025), Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengunjungi Hibisc Fantasy dan menilai proyek tersebut berkontribusi terhadap bencana banjir di Bogor, Bekasi, dan Karawang.
    Nama Angga mencuat setelah ia memberikan penjelasan kepada gubernur terkait keberadaan dan legalitas Hibisc Fantasy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mitigasi Banjir, Pemkot Bandar Lampung Lakukan Normalisasi di 31 Titik Sungai

    Mitigasi Banjir, Pemkot Bandar Lampung Lakukan Normalisasi di 31 Titik Sungai

    Liputan6.com, Lampung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung terus berupaya mengatasi persoalan banjir dengan melakukan normalisasi sungai di 31 titik yang tersebar di seluruh wilayah kota. Langkah itu dilakukan melalui Dinas Pekerjaan Umum setempat sebagai bagian dari strategi mitigasi banjir. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso mengungkapkan bahwa selain normalisasi sungai, pihaknya juga membangun bronjong serta memperbaiki talud yang rusak akibat banjir. “Ibu Wali Kota Bandar Lampung, bunda Eva Dwiana meminta kami untuk terus melakukan normalisasi sungai. Setiap hari, tim kami turun langsung menyusuri sungai dan saluran drainase,” kata Dedi, Kamis (6/3/2025).

    Selain infrastruktur, Pemkot Bandar Lampung juga menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebanyak 107,6 ton beras telah disalurkan kepada warga di 16 kecamatan. Kepala BPBD Kota Bandar Lampung, Wakhidi menjelaskan bahwa bantuan diberikan kepada 10.760 rumah tangga, di mana masing-masing rumah mendapatkan 10 kilogram beras. “Sedikitnya masing-masing rumah kami bagikan 10 kilogram beras, kepada 10.760 rumah tangga yang terdampak bencana banjir,” sebut Wakhidi.

    Berikut 10 Langkah Pemkot Bandar Lampung: 

    • Bekerja sama dengan Pemkab Pesawaran dan Lampung Selatan dalam pemeliharaan wilayah catchment di area register 17 dan 19.

    • Memperbaiki dan memperdalam sistem drainase.

    • Melakukan normalisasi sungai secara rutin bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

    • Membersihkan drainase secara berkala dari sampah dan sedimen.

    • Meninggikan talud di sepanjang sungai.

    • Menanam pohon dan memperbanyak ruang terbuka hijau.

    • Memasang alat peringatan dini di sekitar register 17 dan 19 serta daerah rawan banjir lainnya.

    • Membangun embung dan sumur resapan.

    • Membuat jalur evakuasi bagi warga saat terjadi banjir.

    • Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

     

     

  • Hujan Ekstrem Diprediksi Banjiri Jabodetabek Lagi, Pemerintah Sesiap Apa? – Page 3

    Hujan Ekstrem Diprediksi Banjiri Jabodetabek Lagi, Pemerintah Sesiap Apa? – Page 3

    Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio mengatakan, sulit membuat Jabodetabek tak banjir lagi, di mana sudah lama sejak era Belanda. Namun, yang makin memperparah adalah kesalahan tata ruang yang dibuat oleh pemda.

    “Bantaran sungai ada rumah, sampah di mana-mana. Hujan deras kalau langsung banjir, bentar kena rob banjir. Dari bogor sana sudah rusak Banjir, semuanya di biarin, sampai kapan pun gak akan gak banjir, tinggal seberapa parah banjirnya itu aja,” kata dia kepada Liputan6.com, Jumat (7/3/2025).

    Bukan hanya soal tata ruang yang dilanggar dan sampah, tapi tak ada penegakan hukum yang memadai untuk mereka yang melanggar tata ruang atau mencemari lingkungan.

    “Terutama yang di puncak sudah habis lahannya buat kafe, hotel, glamping, kan air gak ada yang tahan lagi,” jelas Agus.

    Karena itu, cara yang paling cepat mengatasi masalah banjir ini adalah memperdalam dan mempelebar sungai. “Dan pindahin orang, jangan dibaju sungai atau di daerah aliran sungai,” jelas dia.

    Sementara dari sisi masyarakat, masih banyak yang cuek terhadap kepedulian lingkungan. “Belum air tanah disedot habis-habisan buat bikin bengkel cuci mobil, ya sudah, resapannya enggak ada,” tutur Agus.

    “Ya harus edukasi, sama juga harus dipindah, enggak boleh tinggal di bantaran sungai gitu. Kalau dia protes, marah-marah, biarin aja dia tenggelam,” sambungnya.

    Karena itu, perlu ketegasan dari para pemerintah, agar masyarakat peduli akan lingkungannya.

    “Masalahnya enggak ada ketegasan kok. Di sini diperlukan ketegasan dari pemerintah. Masyarakatnya kan aturan sudah ada tapi enggak ditaati, dilanggar tidak dihukum, ya bagaimana,” jelas Agus.

    Senada, Pengamat tata kota Nirwono Yoga mengatakan, pemerintah daerah harus segera melakukan pembenahan dalam penataan tata ruang kota, terutama di wilayah-wilayah yang rawan banjir seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, dan Tangsel.

    Curah hujan ekstrem yang mencapai 190 mm per hari dan diperkirakan akan meningkat lebih tinggi setelah tanggal 11 Maret (menurut BMKG), menunjukkan kebutuhan mendesak untuk pembenahan kawasan permukiman, terutama yang berada di bantaran sungai.

    “Pengerukan sungai dan keberadaan tanggul saja tidak cukup untuk mengatasi banjir. Permukiman yang berada tepat di bantaran sungai sebaiknya direlokasi ke rumah susun (Rusunawa) terdekat. Selain itu, sungai harus dikeruk, diperlebar, dan dihijaukan,” kata dia kepada Liputan6.com, Jumat (7/3/2025).

    Selain itu, Nirwono menuturkan, keberadaan sungai juga perlu didukung dengan optimalisasi situ, danau, embung, dan waduk yang sudah ada. Jika perlu, bangun danau atau waduk baru untuk menampung luapan air sungai dan mengurangi debit air secara signifikan, sehingga air tidak meluap dan membanjiri permukiman.

    “Kawasan permukiman juga harus menyediakan mulai dari sumur resapan di setiap halaman rumah, taman lingkungan untuk menyerap air, serta saluran air yang besar untuk menampung air hujan dan dialirkan ke situ, danau, embung, waduk terdekat untuk ditampung dan diserapkan ke dalam tanah,” ungkap dia.

    Menurut Nirwono, semakin luas RTH atau pembagunan situ dan lainnya, semakin besar kemampuan tanah untuk menyerap dan mengurangi genangan air. Selain itu, seluruh kota perlu merehabilitasi seluruh saluran air yang sudah tak mampu menampung air hujan.

    “Saluran air harus diperbesar, dimensi saluran sesuai kelas jalan, saluran air terhubung dengan situ, danau, embung, waduk terdekat untuk ditampung luapan air hujan,” jelas dia.

    Nirwono juga berharap, Pemda mendata jumlah warga yang tinggal di bantaran sungai dan akan direlokasi ke Rusunawa. Pemerintah daerah dapat mencari lokasi potensial untuk pembangunan Rusunawa dengan konsep mixed-use, seperti di lokasi kantor kelurahan, kecamatan, puskesmas, atau sekolah negeri yang berada dekat dengan bantaran sungai.

    Dia juga mendukung langkah modifikasi cuaca, untuk mengurangi intensistas hujan di Jabodetabek, bukan menyelesaikan banjir

    “Modifikasi cuaca penting untuk mengurangi intensitas hujan dan mendistribusikan ke wilayah lain, tetapi tidak menyelesaikan masalah banjir. Maka yang harus dilakukan adalah langkah-langkah di atas,” tegasnya.

     

  • Viral Patung Penyu Diduga Rp15 M Terbuat dari Kardus, Dedi Mulyadi Akan Audit: Mohon Sabar

    Viral Patung Penyu Diduga Rp15 M Terbuat dari Kardus, Dedi Mulyadi Akan Audit: Mohon Sabar

    TRIBUNJATIM.COM – Ramainya patung penyu rusak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, disoroti Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Patung yang disebut bernilai Rp15 miliar tersebut terlihat rusak dengan bagian tempurung yang robek dan penyok.

    Dalam video disebutkan jika patung tersebut terbuat dari kardus.

    Kini Dedi mengomentari video viral yang memperlihatkan kondisi patung penyu rusak di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi.

    “Mengenai ramainya patung penyu yang isinya kardus, saya tidak akan memberikan komentar terlalu panjang,” ujar Dedi dalam akun Instagramnya, @dedimulyadi71, Kamis (6/3/2025).

    “Saya sudah meminta inspektorat provinsi Jawa Barat untuk turun ke lapangan mengaudit kegiatan proyek tersebut,” lanjutnya.

    Dedi mengungkapkan, setelah audit selesai, pihaknya akan segera mengumumkan agar masyarakat mendapat penjelasan yang objektif dan tidak bersifat dugaan.

    “Saya akan senantiasa berbuat objektif bagi kepentingan masyarakat dan akan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip akuntabilitas,” imbuhnya.

    “Untuk itu mohon sabar, kita menunggu hasil auditnya dan bagi saya hasil audit itu menjadi landasan untuk melakukan langkah-langkah berikutnya,” tutur Dedi, melansir Kompas.com.

    Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan kondisi patung penyu rusak di Alun-alun Gadobangkong, mendadak viral di media sosial.

    Patung yang disebut-sebut bernilai hingga Rp15 miliar ini terlihat rusak dengan bagian tempurung yang robek dan penyok.

    Adapun salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram ini, Selasa (4/3/2025).

    Dalam rekaman, terlihat kondisi patung penyu yang sudah robek dan penyok, khususnya di bagian tempurung.

    Seorang warga tampak mengupas lapisan luar patung yang ternyata berbahan karton coklat menyerupai kardus.

    Sebuah video menayangkan rusaknya patung penyu yang diduga senilai Rp15 miliar di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, menjadi sorotan viral, Selasa (4/3/2025). (Instagram/mood.jakarta)

    Tak hanya itu, di bagian dalamnya juga tampak rangka kayu sebagai penopang struktur patung.

    Warga yang merekam video tersebut lantas membuka lapisan luar patung yang ternyata dibuat dari karton berwarna coklat seperti kardus.

    “Masya Allah ini pembuatan kura-kura,” kata perekam video.

    Unggahan video tersebut lantas menyulut kemarahan netizen.

    Banyak yang mempertanyakan kualitas serta transparansi anggaran proyek, terlebih pembuatan patung penyu tersebut diduga mencapai Rp15 miliar.

    Bahkan tidak sedikit yang menandai akun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk memperhatikan permasalahan tersebut.

    Menanggapi viralnya isu patung penyu berbahan kardus, pihak rekanan proyek, Imran Firdaus, akhirnya angkat bicara.

    Ia menegaskan bahwa anggaran untuk ornamen patung penyu tidak mencapai miliaran rupiah, melainkan hanya sekitar Rp30 juta.

    “Kami tegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen penyu ini sekitar Rp 30 juta, sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dalam proyek,” ujar Imran, Rabu (5/3/2025).

    Terkait material yang tampak seperti kardus dalam video, Imran menjelaskan bahwa patung tersebut sebenarnya dibuat dari resin dan fiberglass, bukan kardus.

    Material kardus yang terlihat hanyalah alat bantu dalam proses pencetakan.

    “Ornamen ini dibuat dari resin dan fiberglass, yang memang umum digunakan untuk patung luar ruangan karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem.”

    “Kardus yang terlihat dalam video hanyalah media cetak sebelum bahan utama dikeringkan dan diperkuat,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Imran menyebutkan bahwa jika patung tersebut benar-benar berbahan kardus, tentu tidak akan mampu bertahan lama di lingkungan terbuka, apalagi dengan kondisi cuaca pesisir yang ekstrem.

    “Kalau benar terbuat dari kardus, tentu sejak awal sudah hancur terkena hujan dan panas,” ujarnya.

    Selain itu, Imran juga menyayangkan tindakan pengunjung yang sering menaiki patung tersebut untuk berfoto.

    Hal ini, menurutnya, turut mempercepat kerusakan struktur ornamen.

    Tangkapan layar unggahan video akun Instagram @mood.jakarta, Kamis (6/3/2025). Video menayangkan rusaknya Patung Penyu yang diduga senilai Rp15 miliar di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi. Kini terungkap bahwa anggarannya hanya Rp30 juta. Pihak rekanan proyek angkat bicara. (Instagram/mood.jakarta)

    Imran juga menjelaskan bahwa desain Alun-alun Gadobangkong telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan.

    Namun, hantaman ombak besar sejak Maret 2024 menjadi penyebab utama kerusakan infrastruktur di lokasi ini.

    “Pada Maret 2024, gelombang pasang setinggi 2,5 hingga 3 meter menghantam kawasan ini.”

    “Ombak yang terus-menerus menghantam tangga setiap detik akhirnya mengikis struktur beton secara bertahap,” terangnya.

    Menurutnya, kerusakan yang terjadi bukan akibat kesalahan konstruksi, melainkan karena faktor alam.

    Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah daerah dapat mempertimbangkan pembangunan pemecah ombak.

    Pemecah ombak diharapkan sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak abrasi.

    “Kami harap pemerintah bisa membangun pemecah ombak untuk melindungi kawasan ini dari gelombang besar di masa depan,” pungkasnya.

    Tangkapan layar unggahan video akun IG @mood.jakarta, Selasa (4/3/2025). Video menayangkan rusaknya Patung Penyu yang diduga senilai Rp15 miliar di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi. (Instagram/mood.jakarta)

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Dibangun Rp 40 M, Berapa Total Kerugian Hibisc Fantasy Seusai Dibongkar? Dedi Mulyadi Siap Ganti

    Dibangun Rp 40 M, Berapa Total Kerugian Hibisc Fantasy Seusai Dibongkar? Dedi Mulyadi Siap Ganti

    Dibangun Rp 40 M, Berapa Total Kerugian Hibisc Fantasy Seusai Dibongkar? Dedi Mulyadi Siap Ganti

    TRIBUNJATENG.COM – Tempat rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, resmi dibongkar.

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung ke lokasi dan meninjau pelanggaran tata ruang yang terjadi.

    Hibisc Fantasy Puncak diketahui dikelola oleh PT Jaswita, yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat.

    Perusahaan ini awalnya mengajukan izin pembangunan untuk lahan seluas 4.800 meter persegi.

    Namun dalam praktiknya, pengembangan meluas hingga 15.000 meter persegi.

    Dengan demikian, ada 11.000 meter persegi lahan tidak berizin.

    Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan serta kesempatan bagi pengelola untuk membongkar sendiri bangunan yang melanggar.

    Namun, karena tidak diindahkan, pemerintah akhirnya mengambil langkah tegas dengan membongkar secara paksa.

    “Sudah diberikan peringatan, sudah dilakukan pemanggilan, tetapi tidak diindahkan. Bahkan, permintaan untuk membongkar sendiri juga diabaikan. Karena itu, perintah saya adalah bongkar,” tegasnya.

    Ia juga menekankan bahwa tindakan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan lingkungan serta menegakkan aturan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap perusahaan milik pemerintah sendiri.

    “Kita bongkar karena menimbulkan problem bagi lingkungan.”

    “Saya tidak segan, walaupun ini PT BUMD milik Provinsi Jawa Barat.”

    “Ini untuk memberi contoh. Siapapun yang melanggar harus ditindak, meskipun itu lembaga bisnis milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” lanjutnya.

    Dedi Mulyadi juga menyoroti bahwa salah satu penyebab utama banjir di kawasan Puncak adalah pengelolaan lahan yang tidak sesuai aturan.

    Termasuk alih fungsi lahan yang tidak terkendali.

    Kerugian Ditaksir Lebih dari Rp 40 Miliar

    Pembongkaran ini tentu saja turut menimbulkan kerugian finansial yang cukup besar.

    Melansir Kompas.com, total investasi yang telah dikeluarkan untuk membangun Hibisc Fantasy Puncak ditaksir mencapai Rp 40 miliar.

    Namun, angka tersebut tidak mencerminkan nilai kerugian secara keseluruhan.

    Sebab masih ada faktor lain yang bisa menambah besarnya kerugian.

    Seperti biaya operasional, potensi pendapatan yang hilang, hingga kemungkinan kewajiban finansial terhadap pihak ketiga.

    Jika memperhitungkan potensi pendapatan yang hilang serta biaya operasional yang telah dikeluarkan, total kerugian dapat lebih besar.

    Biaya pembongkaran dan pemulihan lahan bisa menambah nilai kerugian yang ada.

    Maka perkiraan total kerugian ditraksir lebih dari Rp 40 M.

    Meskipun mengalami kerugian besar, pengelola Hibisc Fantasy Puncak mendapat angin segar setelah Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pemerintah siap mengganti investasi yang telah dikeluarkan.

    “Pak Gubernur dengan bijak menyampaikan bahwa konsep wisata akan diubah menjadi wisata hutan.”

    “Biaya investasi yang sudah masuk pun akan diganti sepenuhnya oleh pemerintah,” ujar Direktur PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), Angga Kusnan dikutip dari Kompas.com.

    Angga juga menjelaskan bahwa pihaknya memiliki kerja sama operasi (KSO) dengan PTPN atas lahan seluas 21 hektare.

    Namun hanya sekitar 4.138,95 meter persegi yang digunakan untuk wahana permainan.

    Sisanya diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) serta fasilitas lain seperti lahan parkir dan taman.

    Menurutnya, terjadi kesalahpahaman di masyarakat terkait luas pembangunan yang disebut mencapai 15.000 meter persegi.

    Padahal luas bangunan utama wahana permainan hanya 4.138,95 meter persegi.

    “Informasi yang misleading (menyesatkan) di publik itu kan seolah-olah izin 4.000 meter persegi malah dibangun 15.000 meter persegi.”

    “Padahal total bangunan hanya 4.138,95 meter persegi, mencakup jalan setapak, taman, dan lahan parkir, bukan hanya bangunan,” kata dia.

    “Adapun 15.000 meter persegi yang dimaksud bukan semuanya untuk bangunan wahana.”

    “Lahan tersebut juga mencakup area parkir, ruang terbuka hijau (RTH), lapangan, kebun, dan pohon-pohon.”

    Ia juga mengklaim bahwa seluruh wahana permainan di Hibisc Fantasy Puncak sudah mengantongi izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

    Akan tetapi ada tiga wahana yang izinnya masih dalam proses, yaitu Bianglala, wahana puter-puter, dan satu wahana lainnya.

    Dedi Mulyadi disebut berencana mengubah konsep Hibisc Fantasy Puncak menjadi wisata hutan.

    Tujuannya tetap memanfaatkan area tersebut tetapi dalam bentuk yang lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. (*)

     

  • “Pocket Garden” bisa jadi solusi tambah ruang terbuka hijau di Jakarta

    “Pocket Garden” bisa jadi solusi tambah ruang terbuka hijau di Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bisa belajar dari Bangkok, Thailand mengenai penerapan inovasi penyediaan RTH yang mengembangkan pemanfaatan teknologi dan efisiensi ruang

    Jakarta (ANTARA) – Direktur A.T. Kearney, Shirley Santoso berpendapat pocket garden atau kebun kecil di ruang-ruang tak terpakai bisa menjadi solusi menambah luas ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta agar memenuhi standar lingkungan.

    Shirley menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bisa belajar dari Bangkok, Thailand mengenai penerapan inovasi penyediaan RTH yang mengembangkan pemanfaatan teknologi dan efisiensi ruang.

    “Kita belajar dari Bangkok, mereka punya banyak pocket garden (kebun kecil) di unused space (ruang tak terpakai) yang walaupun tempatnya tidak banyak bagaimana kita bisa memanfaatkan lahan-lahan yang tidak terpakai,” kata Shirley di ajang “Jakarta RISE#20 : “Path Towards TOP 20 Global City”, Kamis.

    Selain itu, sambung dia, taman-taman juga bisa dibangun secara vertikal (vertical garden) untuk memenuhi rasio ideal ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta.

    Adapun kebutuhan menambah RTH ini mengingat luasannya pada tahun 2023 sekitar 34,451 juta meter persegi atau 5,356 persen dari luas Jakarta.

    Sementara target ideal yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yakni 30 persen.

    Menurut Shirley, perluasan RTH menjadi salah satu upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota layak huni.

    “Keberlanjutan lingkungan hidup juga hal yang sangat penting untuk Jakarta menjadi liveable city (kota layak huni), salah satunya yang kita ingin lakukan juga memperluas ruang terbuka hijau,” ujar dia.

    Lalu, selain RTH, air perpipaan yang memasok air bersih juga menjadi bagian mewujudkan Jakarta sebagai kota layak huni.

    Shirley mencatat saat ini cakupan sistem perpipaan di Jakarta sekitar 50 persen dan dibutuhkan upaya untuk meningkat menjadi 100 persen pada tahun 2030.

    Karena itu, menurut dia, tanggul laut raksasa (giant sea wall) menjadi keharusan. Keberadaan tanggul tersebut bukan hanya untuk memitigasi bencana, tetapi juga sebagai pasokan air tawar baru bagi masyarakat.

    “Bahkan kalau di kota global lainnya (tanggul laut raksasa) dapat juga menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang baru,” kata dia.

    Adapun pada tahun 2019-2024 telah dibangun tanggul sepanjang 8,27 kilometer (km). Total keseluruhan panjang tanggul yang akan dibangun adalah 14,45 km. Saat ini sepanjang 1,6 km sedang dikerjakan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cegah Banjir di Kawasan Industri, Anggota Holding Danareksa Perkuat Drainase dan Pengelolaan Sampah – Halaman all

    Cegah Banjir di Kawasan Industri, Anggota Holding Danareksa Perkuat Drainase dan Pengelolaan Sampah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Guna mencegah terjadinya bencana banjir salah satu anggota holding Danareksa, Kawasan Industri Wijayakusuma(KIW) Cilacap, Jawa Tengah bakal menerapkan keberlanjutan lingkungan dengan mengoptimalkan sistem pengelolaan sampah dan drainase untuk mencegah banjir serta menjaga kebersihan lingkungan.

    Saat ini, KIW juga telah memiliki sistem pengolahan sampah terpadu yang memungkinkan limbah diolah menjadi produk bernilai ekonomis, mengurangi pencemaran lingkungan, serta menjadi langkah nyata dalam penerapan konsep circular economy.

    “Dengan berbagai inisiatif ini, kami optimistis bahwa KIW dapat terus berkembang menjadi kawasan industri yang modern, hijau, inklusif, dan berdaya saing global. Kami ingin menjadikan KIW sebagai destinasi utama bagi investor dan turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di Jawa Tengah,” kata Direktur Utama KIW, Ahmad Fauzie Nur dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Kamis(6/3/2025).

    Menurut Fauzie, KIW juga berkomitmen untuk menjadikan lingkungan lebih hijau, rapi, dan nyaman bagi investor, pekerja, serta masyarakat sekitar. Beautifikasi ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan kawasan industri yang tidak hanya produktif, tetapi juga nyaman dan berkelanjutan.

    Program beautifikasi KIW juga mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan ruang terbuka hijau, peningkatan infrastruktur jalan, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), hingga revitalisasi fasad bangunan.

    Selain itu, sebagai dukungan terhadap UMKM khususnya para pedagang kaki lima (PKL), KIW telah menyiapkan area foodcourt khusus di beberapa titik kawasan untuk memberikan kenyamanan bagi para pekerja serta pelaku usaha.

    Lebih dari sekadar memperindah kawasan, program ini juga bertujuan meningkatkan produktivitas pekerja dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman dan kondusif. Infrastruktur yang lebih baik serta suasana yang lebih asri diyakini akan berdampak positif terhadap kesejahteraan pekerja dan daya saing industri di dalam kawasan.

    “Selain aspek estetika dan kenyamanan, KIW juga berfokus pada kebersihan kawasan. ” pungkas Fauzie.

    PT Kawasan Industri Wijayakusuma (PT KIW) adalah perusahaan yang bergerak dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan industri dengan kepemilikan saham mayoritas oleh PT Danareksa (Persero) sebesar 85,864 persen, dan kepemilikan lainnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (11,672%), Pemerintah Kabupaten Cilacap (2,462%), serta Pemerintah Republik Indonesia (0,001%). 

    Sebagai salah satu kawasan industri terbaik untuk investasi, KIW menghadirkan lahan siap bangun yang bebas banjir seluas 250 hektare serta Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) modern berstandar internasional seluas 61.940 m⊃2; yang didukung oleh layanan lengkap, termasuk pengolahan air bersih (WTP) dan limbah (WWTP), biaya operasional yang kompetitif (low cost service charge), pengelolaan parkir, serta penyewaan kantor. 

    Selain itu, KIW dilengkapi dengan berbagai fasilitas unggulan seperti layanan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK), kemudahan perizinan bisnis, sistem keamanan 24 jam, dan unit pemadam kebakaran. KIW terus berkembang dengan dukungan anak perusahaannya, PT Putra Wijayakusuma Sakti, untuk memperkuat daya saing dan inovasi dalam industri kawasan.

  • Ikut Terdampak, Eks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Terpaksa Dorong Motor Terjang Banjir Bekasi – Halaman all

    Ikut Terdampak, Eks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Terpaksa Dorong Motor Terjang Banjir Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono turut menjadi korban banjir yang melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025).

    Eks menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjabat sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) itu terekam kamera warga tengah mendorong motor trail koleksinya.

    Pak Bas, sapaan akrabnya, memindahkan motor trail koleksinya itu karena banjir yang melanda Kota Bekasi sudah mencapai sekitar 30 cm.

    Dalam video tersebut, Basuki menaiki motor trail yang mesinnya tidak menyala. 

    Sehingga, membuatnya terpaksa “mengayuh” motornya itu untuk menerjang banjir.

    Tampak, dia juga dibantu oleh orang lain mendorong motornya dari belakang.

    Ajudan Basuki, Reza Eqya mengatakan bahwa video tersebut diambil pada Selasa sekitar pukul 07.00-08.00 WIB oleh warga Kemang Pratama, Bekasi, atau di sekitar rumah pribadi Pak Bas.

    “Video mungkin diambil oleh warga sekitar, mungkin sekitar pukul 07.00-08.00 WIB,” ujar Reza saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

    Ia juga membenarkan bahwa saat ini Basuki sedang berada di kediamannya di Bekasi. 

    Di mana akses kawasan rumahnya turut terdampak banjir.

    “Akses jalannya lumpuh karena banjir,” ungkap Reza menjelaskan kondisi lingkungan dalam video tersebut.

    Sementara itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan bahwa Kota Bekasi lumpuh akibat banjir yang terjadi sejak dini hari.

    Dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, delapan di antaranya terendam banjir. 

    “Sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa,” ujar Tri dalam rapat koordinasi bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Menko PMK Pratikno yang digelar daring, Selasa.

    Tri mengungkapkan, banjir disebabkan meluapnya air dari tanggul yang telah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

    Daerah yang terdampak banjir parah berada di sepanjang aliran Sungai Bekasi, terutama di antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi. 

    Ketinggian air banjir bervariasi, bahkan ada yang mencapai 8 meter. 

    Gubernur Jawa Barat Bakal Evaluasi Tata Ruang Buntut Banjir Melanda

    Sejumlah wilayah di Jawa Barat dilanda banjir parah pada Selasa, dari wilayah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Karawang, hingga Bogor. 

    Penyebab banjir adalah curah hujan deras hingga banjir kiriman akibat sungai meluap pada Selasa.

    Atas hal itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengaku telah menyusun program untuk menanggulangi banjir di sejumlah wilayah di Jawa Barat.

    Dedi mengatakan pihaknya bakal mengerahkan sumber daya untuk mengatasi banjir di Jawa Barat.

    “Selasa depan kita rapat koordinasi bupati/walikota se-Jabar bersama menteri ATR/BPN untuk evaluasi tata ruang di Jabar,” kata Dedi di Kantor Bupati Karawang, Selasa, dikutip dari TribunBekasi.com.

    Menurut Dedi, banjir parah yang terjadi ini karena curah hujan tinggi hingga kiriman dari wilayah Bogor.

    Penyebabnya adalah karena di wilayah Bogor daerah resapan air atau daerah hijau hilang.

    “Ruang terbuka hijau, hutan, sawah, ya intinya daerah resapan air itu hilang yang menyebabkan banjir di Jawa Barat,” katanya.

    Dedi mengaku tidak ingin setiap bencana longsor dan banjir hanya berhenti pada pemberian bantuan.

    Dia menegaskan harus ada langkah konkret agar masalah banjir itu dapat diselesaikan.

    “Mulai dari sumber atas hulunya hingga ke sini hilirnya harus benar-benar,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBekasi.com dengan judul Viral, Nekat Terobos Arus Banjir, Mobil Terseret Sejauh 20 Meter di Kecamatan Setu Bekasi

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam) (Kompas.com)

  • 5
                    
                        Banjir Bekasi, Dedi Mulyadi: Akibat Nafsu Membangun Dihajar Habis
                        Bandung

    5 Banjir Bekasi, Dedi Mulyadi: Akibat Nafsu Membangun Dihajar Habis Bandung

    Banjir Bekasi, Dedi Mulyadi: Akibat Nafsu Membangun Dihajar Habis
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    menilai banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Bekasi akibat lingkungan yang sudah rusak karena nafsu melakukan pembangunan yang ugal-ugalan.
    Dedi menyebut banjir paling parah di Jawa Barat terjadi di Bekasi.
    Namun, di daerah lain seperti di Purwakarta juga ada.
    “Kalau nafsu buat membangun dihajar habis, ini akibatnya, ini problem dari lamanya kita abai terhadap lingkungan dan ini saatnya kita mengevaluasi diri,” ujar Dedi usai menghadiri
    groundbreaking
    perumahan ASN Polri di Karawang, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025).
    Karena itu, kata dia, pekan depan ia akan mengevaluasi tata ruang wilayah Jabar.
    Ia juga akan memanggil sejumlah pengembang perumahan di Bekasi yang saat ini terendam banjir.
    “Iya nanti saya panggil, membangun rumah di situ menjanjikan tidak banjir, kenapa banjir?” kata Dedi.
    Menurut Dedi, hilangnya ruang terbuka hijau, hutan, maupun sawah menjadi sebab sejumlah wilayah di Jabar menjadi langganan banjir.
    Ia juga ingin bantuan untuk warga terdampak banjir tidak hanya terhenti melalui bantuan sembako, tetapi harus ada langkah konkret agar bencana tersebut tidak terulang di masa depan.
    “Hilangnya ruang terbuka hijau, hutan, sawah itu penyebab banjir. Soal bantuan? Sudah cukup lah, yang perlu diperlukan adalah masa depan, karena kebiasaan kita setiap bencana longsor, banjir selesai di bantuan sembako, saya gak mau itu,” kata Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Bogor, Ada yang Gratis – Page 3

    7 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Bogor, Ada yang Gratis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan selalu dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu tradisi yang tak terpisahkan adalah ngabuburit, yaitu kegiatan menunggu waktu berbuka puasa dengan berbagai aktivitas menarik. Tradisi ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu, baik untuk bersantai, berburu takjil, maupun berkumpul bersama keluarga dan teman.

    Bogor, kota yang dikenal dengan udaranya yang sejuk dan pemandangan alam yang indah, ada banyak pilihan tempat menarik yang bisa dijadikan destinasi ngabuburit. Dari taman yang hijau hingga kawasan kuliner yang ramai, setiap sudut kota ini menawarkan pengalaman ngabuburit yang berbeda.

    Beberapa tempat menghadirkan nuansa alam yang menenangkan, cocok bagi mereka yang ingin menikmati ketenangan sebelum berbuka. Sementara itu, ada juga lokasi yang lebih ramai dengan berbagai jajanan khas Ramadan yang menggoda selera, menciptakan suasana yang lebih hidup dan meriah.

    Bagi yang gemar berfoto atau sekadar menikmati pemandangan, Bogor juga punya banyak spot yang Instagramable untuk mengisi waktu sambil menunggu azan Maghrib. Selain itu, beberapa tempat menawarkan aktivitas yang seru.

    Berikut ini tujuh rekomendasi tempat ngabuburit seru di Bogor yang bisa Anda kunjungi seperti dikutip dari Antara, Sabtu (1/3/2025).

    7 Rekomendasi tempat ngabuburit di Bogor

    1. Alun-Alun Kota Bogor

    Terletak dekat Stasiun Bogor, Alun-alun Kota Bogor merupakan tempat yang cocok untuk ngabuburit bersama keluarga. Setelah direnovasi, area ini dilengkapi dengan trek lari, taman bermain outdoor, dan ruang terbuka hijau yang luas. Sambil menunggu waktu berbuka, Anda bisa berjalan-jalan santai atau sekadar duduk menikmati suasana sore.

    2. Pasar Takjil Bangbarung

    Bagi Anda yang ingin berburu takjil, Pasar Takjil Bangbarung adalah tempat yang tepat. Setiap sore, deretan penjual menjajakan berbagai jenis makanan, mulai dari aneka gorengan, kue tradisional, hingga makanan khas Bogor. Suasana ramai dan pilihan kuliner yang beragam menjadikan tempat ini favorit bagi banyak orang.

    3. Taman Kencana

    Taman Kencana menawarkan suasana asri dengan pepohonan rindang, cocok untuk bersantai sambil menunggu waktu berbuka. Di sekitarnya, terdapat berbagai kafe dan restoran yang bisa menjadi pilihan untuk buka puasa bersama teman atau keluarga. Lokasinya yang strategis membuat taman ini mudah diakses dari berbagai penjuru kota.