Tempat Fasum: RTH

  • Taman Bendera Pusaka: Ruang Publik Baru yang Perkuat Diplomasi Jakarta – Page 3

    Taman Bendera Pusaka: Ruang Publik Baru yang Perkuat Diplomasi Jakarta – Page 3

    Sementara itu, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Ketua Bidang Komunikasi Sosial, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim, menegaskan bahwa Taman Bendera Pusaka akan menjadi taman kota yang indah, nyaman, aman, dan fungsional bagi semua kalangan.

    “Taman-taman ini akan menjadi ruang interaksi sosial yang aktif, tempat warga berkumpul, bersilaturahmi, berolahraga, dan menikmati ruang hijau yang berkualitas,” ujarnya di Jakarta, pada Jumat (8/8).

    Chico juga menyoroti bahwa Taman Langsat selama ini kurang dikenal masyarakat karena minim promosi. Namun, setelah penataan, kawasan ini diharapkan menjadi sentra baru ruang terbuka hijau yang menarik perhatian warga maupun wisatawan.

    Ia menambahkan, meskipun kondisi taman saat ini sudah cukup baik, kualitasnya akan semakin optimal usai penataan. Perbaikan jalur lari, peningkatan penghijauan, dan penambahan fasilitas publik menjadi fokus utama, demi menghadirkan ruang publik yang membanggakan warga Jakarta.

    “Dengan penataan ini, Jakarta bukan hanya menjadi kota layak huni, tetapi juga kota yang membanggakan dan menjadi destinasi bagi semua, baik lokal maupun mancanegara,” tutupnya.

  • Tak Mau Direlokasi, Pedagang Bakal Tetap Berjualan di Pasar Barito
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Agustus 2025

    Tak Mau Direlokasi, Pedagang Bakal Tetap Berjualan di Pasar Barito Megapolitan 8 Agustus 2025

    Tak Mau Direlokasi, Pedagang Bakal Tetap Berjualan di Pasar Barito
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pedagang Pasar Barito bersikukuh tetap akan berjualan di kiosnya, meski Pemprov DKI Jakarta meminta mereka angkat kaki.
    Mereka juga sempat berunjuk rasa saat Gubernur DKI Jakata Pramono anung melakukan peletakan batu pertama pembangunan Taman Bendera Pusaka, Jumat (8/8/2025).
    “Kami berprinsip, tetap akan berjualan di sini sampai gubernur akan menyinergikan Pasar Barito dengan taman,” ujar kuasa hukum pedagang, Fahmi Akbar, kepada Kompas.com, Jumat (8/8/2025).
    Para pedagang ingin Pasar Barito menjadi bagian dari Taman Bendera Pusaka nantinya. Para pedagang bersedia mengosongkan beberapa kios jika dibutuhkan untuk jalan masuk ke Taman Bendera Pusaka.
    Fahmi pun meminta Pramono Anung mau mendiskusikan hal tersebut dengan para pedagang Pasar Barito.
    “Itu kan sebenarnya partisipasi-partisipasi publik yang perlu dapat masukkan, kan. Sehingga dia menjadi kajian yang bisa ditampung aspirasi dari para pedagang ini,” kata dia.
    Pada kesempatan ini, Fahmi juga menyinggung bangunan lokasi sementara (loksem) yang ditempati pedagang seharusnya bersifat berkelanjutan mengingat besarnya uang yang sudah digelontorkan.
    “Dalam tata ruang kota, kalau ada pembangunan, ya, kan, dan direvitalisasi pasar tersebut, seharusnya berkepanjangan, berkelanjutan. Ada semacam keberlanjutan pembangunan,” ucap Fahmi.
    Para pedagang juga mempertanyakan urgensi pembangunan Taman Bendera Pusaka. Padahal, dahulu anggaran untuk membangun lokasi sementara Pasar Barito sudah besar.
    “Karena lumayan, itu kan Rp1,6 miliar bukan uang yang sedikit. Kita bisa liburan ke Maldives berapa kali. Bisa umroh, bahkan,” kata dia.
    Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Jakarta Selatan Nomor e-0096 tahun 2024 tentang Penetapan Lokasi Sementara Usaha Mikro/Pedagang Kaki Lima di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun 2024, loksem Pasar Barito memang hanya berlaku selama satu tahun sejak Juni 2024.
    Namun, para pedagang berkeyakinan surat tersebut bisa diperpanjang.
    “Iya, betul waktu itu juga diperpanjang setelah revitalisasi. Dari pihak advokat, dari Pak Dewan juga bilang itu bisa diperpanjang,” kata salah satu pedagang, Karno (64) saat ditemui di pasar, Jumat.
    Setelah ditelusuri, SK serupa memang pernah dikeluarkan juga pada 2023 dengan nomor e-0059 tentang Penetapan Lokasi Sementara Usaha Mikro/Pedagang Kaki Lima di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun 2023.
    Namun, surat yang ditemukan pada laman Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Jakarta Selatan itu tidak dapat diakses.
    Kompas.com sudah mencoba meminta dokumen tersebut kepada Pemerintah Kota Jakarta Selatan, dan masih dalam proses pencarian.
    Sebagai informasi, rencana relokasi pedagang ini berkaitan dengan proyek pembangunan Taman ASEAN atau Taman Bendera Pusaka yang akan menggantikan area Pasar Barito.
    Proyek ini merupakan bagian dari program Pemerintah Provinsi Jakarta dalam memperluas ruang terbuka hijau (RTH).
    Taman Bendera Pusaka dirancang untuk menggabungkan tiga taman yang sudah ada sebelumnya, yaitu Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat. Proyek ini ditargetkan rampung pada Desember 2025.
    Pemerintah menyebut taman tersebut akan menjadi ruang publik ikonik.
    Saat status Jakarta berubah dan tak lagi menjadi ibu kota negara, taman ini diharapkan menjadi simbol identitas baru Jakarta sebagai Ibu Kota ASEAN, mengingat keberadaan Gedung Sekretariat ASEAN di kawasan Blok M.
    “Jadi, ini adalah untuk menjadikan kawasan Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan yang kedua sebagai City ASEAN. Jadi, rencananya taman itu akan menunjang taman-taman di ASEAN yang ada di wilayah Jakarta Selatan,” kata Anwar, Selasa (1/7/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakbar kembali hijaukan Kebon Jeruk

    Jakbar kembali hijaukan Kebon Jeruk

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat kembali menghijaukan wilayah RW 07 Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jumat.

    Penghijauan itu dilakukan dengan menanam 10 pohon tabebuya dan 500 tanaman hias pada lahan seluas 72 meter persegi (m2) di pinggir Jalan Taman Cosmos.

    “Upaya ini untuk kurangi dampak perubahan iklim,” ungkap Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat, Dirja Kusuma di Jakarta, Jumat.

    Kali ini pihaknya menanam pohon di delapan wilayah kecamatan, terutama pada area lahan kosong milik Pemprov DKI Jakarta, seperti taman, median jalan, Tempat Pemakaman Umum (TPU).

    Penanaman pohon di pinggir Jalan Taman Cosmos melibatkan Satuan Pelaksana Suku Dinas (Sudin) Tamhut Kebon Jeruk dan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Sudin Tamhut Jakarta Barat.

    “Kami bukan hanya menanam pohon pelindung, tapi juga menanam tanaman hias pada jalur taman. Sehingga menambah estetika taman,” ujarnya.

    Ia berharap dengan dilakukan penanaman pohon secara rutin tentunya akan menambah ruang-ruang terbuka hijau di Jakarta Barat (Jakbar)

    “Kami terus menanam secara rutin pada wilayah yang masih kurang penghijauan dan pastinya kami terus melibatkan dan mengajak warga untuk meningkatkan kesadaran terkait penghijauan lingkungan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perbaiki Ruang Ekologi Berkelanjutan, Jakarta Modernisasi Tata Air di Kawasan Barito
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Agustus 2025

    Perbaiki Ruang Ekologi Berkelanjutan, Jakarta Modernisasi Tata Air di Kawasan Barito Megapolitan 8 Agustus 2025

    Perbaiki Ruang Ekologi Berkelanjutan, Jakarta Modernisasi Tata Air di Kawasan Barito
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Membangun kota yang berkelanjutan merupakan komitmen yang dipegang teguh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk kelangsungan hidup generasi mendatang.
    Salah satu upaya mewujudkan komitmen itu adalah dengan menambah ruang terbuka hijau yang dilengkapi infrastruktur pengendali banjir. Hal inilah yang akan diterapkan dalam penataan kawasan Barito, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
    Pemprov Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta akan mengintegrasikan tiga taman di kawasan itu, yakni Taman Langsat, Taman Leuser, dan Taman Ayodia menjadi Taman Bendera Pusaka.
    Lebih dari sekadar ruang terbuka, ketiga taman ini memiliki fungsi vital sebagai area resapan air, penyeimbang ekosistem, serta menjadi ruang beragam aktivitas sosial masyarakat.
    Elemen khas ketiga taman ini adalah adanya badan air berupa kanal atau sungai yang mengalir membelah kawasan, serta kolam yang memperkuat karakter lanskap. Fakta ini sangat mendukung fungsi ekologis taman secara keseluruhan.
    Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan infrastruktur pengendali banjir dan sanitasi modern dalam pembangunan Taman Bendera Pusaka. Harapannya, taman tidak hanya indah, tapi juga lestari.
    “Dinas SDA DKI Jakarta akan mengintegrasikan Taman Langsat dan Taman Leuser dengan kolam retensi. Panjang badan air dari Taman Langsat hingga Taman Leuser yaitu 750 meter. Di situ, kami akan membangun infrastruktur pengendali banjir, berupa pintu air, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), saringan sampah, dan sediment
    trap,”
    kata Ika.
    “Kami juga akan memperbaiki saluran drainase di sekeliling taman. Hal ini untuk membantu mereduksi debit limpasan air ke Hang Lekir, Hang Jebat, dan sekitarnya saat musim hujan,” ungkap Ika, di Jakarta, pada Jumat (8/8/2025), seperti diberitakan jakarta.go.id.
    Saat musim kemarau, lanjut Ika, air yang mengalir di saluran penghubung (PHB) Jelawe dapat lebih jernih karena sudah diolah melalui IPAL.
    Ia memaparkan, debit air limbah yang akan diolah IPAL adalah 800 meter kubik per hari. Hasil keluaran dari IPAL nantinya akan memenuhi Baku Mutu Air Limbah Domestik yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.68/2016.
    “Program sanitasi ini dirancang untuk mengantisipasi berbagai tantangan perkotaan, seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan tekanan lingkungan. Sehingga, diharapkan mampu menjaga kesehatan masyarakat sekaligus kelestarian lingkungan hidup, demi tercapainya pembangunan di bidang lingkungan dan kesehatan yang terintegrasi serta berkelanjutan,” tutur Ika.
    Perbaikan fungsi ekologis dalam penataan kawasan Barito juga disampaikan oleh pakar bioteknologi lingkungan dan tata kelola air Fakultas Teknis Universitas Indonesia (FK UI), Firdaus Ali.
    Ia mengungkapkan, penataan tiga taman di Jakarta Selatan juga mengedepankan tata kelola air yang modern, sehingga kawasan tersebut tidak hanya menjadi tempat bersantai dan beraktivitas, tetapi juga berkontribusi dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim.
    “Yang selama ini belum ada adalah IPAL-nya. Maka, kita perlu bangunkan IPAL, karena aliran limbah domestik ikut mengalir ke taman. Selama ini juga tidak ada saringan sampah, maka kita perlu siapkan saringan sampah, sehingga aliran air bebas sampah,” ujar Firdaus.
    “Infrastruktur pengendali banjir yang disediakan itu disiapkan agar air limpasan atau run off yang ada bisa kita kendalikan, sehingga dampaknya ke kawasan akan dapat semakin kita minimalisasi,” terang Firdaus yang juga Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta.
    Ia menambahkan, penataan dan integrasi ketiga taman ini dimaksudkan untuk menyediakan ruang publik terpadu yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat luas. Konsep ini menggabungkan fungsi ruang terbuka hijau, ruang terbuka biru, serta area rekreatif yang mendukung kegiatan olahraga, seni, dan budaya.
    “Dengan integrasi ini, kawasan tersebut dapat menjadi pusat kegiatan yang nyaman, hijau, dan bernilai ekologis tinggi bagi masyarakat dalam konteks kota global yang berbudaya dan berkelanjutan,” kata Firdaus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaksel tanam pohon di Taman Casuarina untuk penghijauan

    Jaksel tanam pohon di Taman Casuarina untuk penghijauan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan menanam pohon di Taman Casuarina, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, sebagai upaya untuk penghijauan di wilayah tersebut.

    “Penghijauan dilakukan dengan melakukan penanaman lima pohon Tabebuya,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Selatan, Djauhar Arifien di Jakarta, Jumat.

    Djauhar mengatakan kegiatan rutin ini merupakan bagian dari Program “Jumat Menanam” yang akan terus dilanjutkan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keindahan Jakarta.

    Kegiatan menanam tanaman produktif ataupun tidak produktif ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung terwujudnya Jakarta yang lebih asri dan sehat.

    “Mudah-mudahan program Jumat menanam ini dapat meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menanam pohon dan menjaga lingkungan, serta secara langsung berkontribusi dalam penghijauan wilayah,” katanya.

    Seorang warga setempat, Angga Septian mengapresiasi program pemerintah yang terus melakukan penambahan pohon di ruang terbuka hijau. Sehingga, lokasi yang terlihat gersang menjadi semakin hijau dan indah.

    “Saya berpesan untuk perawatannya dirutinkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tumbang atau lainnya,” katanya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • “Ground breaking” Taman Bendera Pusaka ditunda

    “Ground breaking” Taman Bendera Pusaka ditunda

    Sejumlah warga mengunjungi Taman Ayodya, Jakarta, Senin (27/1/2025). Ruang terbuka hijau yang dibuka 24 jam tersebut ramai dikunjungi warga sebagai wisata alternatif yang terjangkau untuk mengisi libur panjang Isra Miraj dan Hari Raya Imlek. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/rwa.

    “Ground breaking” Taman Bendera Pusaka ditunda
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 08 Agustus 2025 – 14:35 WIB

    Elshinta.com – Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim mengatakan acara peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Taman Bendera Pusaka ditunda.

    Dia menjelaskan acara tersebut ditunda karena jadwal Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo yang padat.

    “Masih menunggu arahan Pak Gubernur karena agenda beliau yang padat,” kata Chico saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Kendati demikian, dia mengatakan acara ground breaking belum dijadwalkan ulang, sehingga pembangunan Taman Bendera Pusaka masih ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

    Acara ground breaking Taman Bendera Pusaka dijadwalkan pada Jumat, 8 Agustus 2025.

    Sebelumnya pada Kamis (7/8), Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan pembangunan Taman Bendera Pusaka di kawasan Barito, Jakarta Selatan, harus tetap berjalan meski pedagang Pasar Hewan Barito enggan pindah.

    Dia menegaskan pembangunan taman tersebut bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan menambah ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga.

    Selain itu, pembangunan taman tersebut juga bertujuan mengatasi banjir di ibu kota karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengintegrasikan sistem drainase dan infrastruktur hijau dalam desain taman untuk memaksimalkan daya resap air dan sirkulasi udara.

    Di sisi lain, pengamat perkotaan Yayat Supriatna menilai Taman Bendera Pusaka yang direncanakan rampung pembangunannya pada Desember 2025 itu dapat menjadi oase di zona bisnis karena lokasinya yang strategis.

    Taman yang mengintegrasikan tiga taman besar di Jakarta Selatan, yakni Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Barito itu terletak di kawasan primer sekaligus pusat ekonomi kota Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Pramono: Pembangunan Taman Bendera Pusaka juga untuk atasi banjir DKI

    Pramono: Pembangunan Taman Bendera Pusaka juga untuk atasi banjir DKI

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan penggabungan tiga taman di Jakarta Selatan menjadi Taman Bendera Pusaka tak hanya untuk menambah ruang terbuka hijau (RTH), melainkan juga mengatasi banjir Ibu Kota.

    “Pasti manfaat buat publik juga bagus. Termasuk baru kali ini, taman yang kita bangun sekaligus menyelesaikan persoalan banjir dan juga bau yang ada di taman itu. Kan selama ini yang menjadi keluhan adalah banjir dan bau,” kata Pramono di kawasan Jakarta Selatan, Kamis.

    Nantinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengintegrasikan sistem drainase dan infrastruktur hijau dalam desain taman untuk memaksimalkan daya resap air dan sirkulasi udara.

    “Baru kali ini kita membangun taman dengan pendekatan ekologis yang serius. Kita tidak bisa lagi menunda masalah banjir dan polusi bau yang mengganggu. Perlu biaya besar, iya, tapi ini investasi untuk kualitas hidup warga Jakarta,” kata Pramono.

    Selain itu, penataan ini juga menjadi upaya untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka hijau yang sehat, aman, dan fungsional.

    Ke depannya, taman tersebut akan dilengkapi berbagai fasilitas olahraga yang bisa dinikmati gratis oleh masyarakat.

    Selain itu sebagai bagian dari kebijakan taman 24 jam, integrasi ini bertujuan membuka akses yang lebih luas dan adil bagi masyarakat.

    Rencana desain dan konsep taman disusun secara kolaboratif dengan melibatkan arsitek, akademisi, komunitas, dan warga.

    Taman ini akan menjadi representasi nilai kebangsaan dan sejarah Indonesia, sekaligus ruang publik modern yang siap menyambut tamu dari negara-negara ASEAN, mengingat letaknya yang strategis di kawasan Blok M, pusat kawasan ASEAN di Jakarta.

    Penataan Taman Bendera Pusaka ditargetkan rampung secara bertahap dan diharapkan menjadi model taman kota yang inklusif, fungsional, dan menginspirasi pembangunan ruang publik di wilayah lainnya.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pedagang Minta Relokasi Pasar Barito Ditunda – Page 3

    Pedagang Minta Relokasi Pasar Barito Ditunda – Page 3

    Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta M Fajar Sauri menyebut pemanfaatan lahan di kawasan Barito akan digunakan untuk membangun Taman Bendera Pusaka, yang akan mengintegrasikan tiga taman besar di Jakarta Selatan, yakni Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Barito.

    “Kawasan ini akan mengintegrasikan Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Barito menjadi satu kesatuan ruang terbuka hijau yang luas, aman, dan ramah bagi semua,” jelas Fajar.

    Fajar menyampaikan, dengan luas hampir enam hektare, taman ini akan menyediakan berbagai fasilitas publik seperti Jembatan penghubung antartaman (link bridge), jalur lari (jogging track), taman bermain anak, ruang serbaguna, dan amphitheater terbuka untuk pertunjukan seni dan budaya.

    “Semua ini didesain untuk memberikan pengalaman ruang publik yang nyaman, inklusif, dan menyenangkan bagi masyarakat,” ucapnya.

  • Pedagang tolak direlokasi, Pram tegaskan Taman Bendera tetap dibangun

    Pedagang tolak direlokasi, Pram tegaskan Taman Bendera tetap dibangun

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan pembangunan Taman Bendera Pusaka harus tetap berjalan, meski pedagang Pasar Hewan Barito enggan direlokasi.

    Taman Bendera Pusaka merupakan penggabungan dari tiga taman di Jakarta Selatan yakni Taman Ayodya, Taman Leuser dan Taman Langsat.

    “Jadi kan Taman Langsat ini rencana sudah lama sekali. Walaupun kemudian masih ada pedagang yang belum ingin pindah, tentunya tidak boleh menghambat rencana pembangunan yang ada. Dan saya konsekuen untuk itu,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Selatan, Kamis.

    Pramono menyebut, pembangunan taman tersebut bukanlah untuk kepentingan pribadi. Taman tersebut dibuat guna menambah ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga.

    Bahkan, nantinya taman tersebut akan menyediakan berbagai fasilitas olahraga misalnya seperti jogging track hingga tempat untuk bermain tenis, padel, dan lain sebagainya. Fasilitas olahraga itu dapat dimanfaatkan oleh publik secara gratis.

    Sebelumnya, pada Rabu (6/8), Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Muhammad Anwar, mengatakan peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Taman Bendera Pusaka akan tetap dilakukan meski pedagang Pasar Hewan Barito belum pindah seluruhnya.

    “Kalau pedagang tetap ada, Jum’at tetap ada (ground breaking). Kan kita ground breaking enggak mengganggu lingkungannya. Ground breaking sebelah mana, pedagang sebelah mana, nggak masalah,” kata Anwar.

    Penggabungan tiga taman tersebut ditargetkan dapat selesai dan diresmikan pada Desember 2025.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar Barito Bakal Disulap jadi Taman, Ini Bocoran Lokasi yang Disiapkan untuk Pedagang Berjualan – Page 3

    Pasar Barito Bakal Disulap jadi Taman, Ini Bocoran Lokasi yang Disiapkan untuk Pedagang Berjualan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah melakukan penataan kawasan Barito, Jakarta Selatan sebagai bagian pembangunan Taman Bendera Pusaka.

    Pro dan kontra mewarnai jalannya relokasi untuk pembangunan ruang terbuka hijau tersebut. Mengingat Barito yang dikenal sebagai salah satu ikon Jakarta.

    Meski begitu, Pemprov DKI Jakarta mengeklaim, proses penataan kawasan dilaksanakan dengan mengedepankan kemanusiaan. Pedagang pasar Barito yang bersedia direlokasi difasilitasi untuk membuka usaha di tempat baru, yakni Sentra Fauna Jakarta di Lenteng Agung.

    “Sentra Fauna Jakarta diharapkan tidak hanya menjadi tempat transaksi, tetapi juga ruang pembelajaran dan rekreasi yang menyenangkan bagi keluarga dan pecinta satwa,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM), Elisabeth Ratu Rante Allo dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (6/8/2025).

    Menurut Ratu, penataan kawasan Barito juga telah dilakukan dengan pendekatan yang humanis dan non-represif.

    Selain itu, kata Ratu, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan berbagai kemudahan lain kepada para pedagang, termasuk merelokasi pedagang untuk sementara ke 10 pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya.

    Pedagang diberikan kebebasan memilih lokasi relokasi sesuai preferensi dan kenyamanannya. Tak hanya itu, pedagang juga digratiskan biaya sewa kios selama tiga bulan di lokasi relokasi yang ditawarkan Pemprov DKI Jakarta.

    “Langkah-langkah ini diambil agar proses penataan tidak hanya berpihak pada kepentingan tata ruang kota, tetapi juga menjamin keberlangsungan usaha para pedagang,” ungkap Ratu.