Tempat Fasum: RSUD Tarakan

  • Begal Berpistol di Tambora 3 Kali Lepas Tembakan, 1 Warga Terluka

    Begal Berpistol di Tambora 3 Kali Lepas Tembakan, 1 Warga Terluka

    Jakarta

    Polisi mengungkap aksi dua pelaku begal berpistol berinisial DP dan RK di Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat (Jakbar). Pelaku sempat tiga kali melepaskan tembakan.

    “Saksi sedang berjalan kaki ingin mencari makan yang berada di Jalan Teratai. Namun sebelum sampai di tujuan, saksi korban J bersama saksi L melihat adanya pelaku pencurian sepeda motor yang diamankan oleh warga,” kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (24/10/2025).

    Saat itu pelaku mengeluarkan pistol rakitan yang dibawanya. Pelaku lantas melepaskan tembakan ke atas hingga mengenal korban J di area dada.

    “Pelaku tersebut mengeluarkan tembakan kurang lebih sebanyak 3 kali ke arah atas. Akan tetapi salah satu dari peluru tersebut mengarah ke saksi korban dan mengenai luka tembak di bagian dada sebelah kiri,” ujarnya.

    Setelah terkena tembakan, Korban J dibawa ke puskesmas terdekat lalu dirujuk ke RSUD Tarakan. Korban saat ini masih menjalani perawatan intensif.

    Pelaku Kritis Diamuk Warga

    Peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/19) pukul 17.30 WIB. Polisi menyebut, dua begal itu tertangkap dan menjadi sasaran amukan warga sekitar.

    “Diamuk massa,” kata Kapolsek Tambora Kompol Muhammad Kukuh Islami saat dihubungi, Jumat (24/10).

    “Belum bisa kita ambil keterangan karena masih kritis para pelakunya. Sudah monitor untuk kedua pelaku masih dirawat di rumah sakit,” tuturnya.

    (wnv/lir)

  • 18 RSUD di Jakarta sudah bisa tangani kasus tuberkulosis resistan obat

    18 RSUD di Jakarta sudah bisa tangani kasus tuberkulosis resistan obat

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengatakan sebanyak 18 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta kini sudah bisa menangani kasus tuberkulosis resistan obat (TB RO) atau kondisi kebal obat TB.

    Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Kamis, merinci ke-18 rumah sakit itu, yakni RSUD Cilincing, RSUD Tarakan, RSUD Kemayoran, RSUD Cempaka Putih, RSUD Tugu Koja, RSUD Cengkareng, RSUD Koja, RSUD Kalideres, RSUD Taman Sari, RSUDKembangan, RSUD Pasar Minggu, RSUD Mampang Prapatan, RSUD Jagakarsa, RSUD Pesanggrahan, RSUD Pasar Rebo, RSUD Budhi Asih, RSUD Matraman, dan RSUD Kramat Jati.

    “RSUD Pasar Rebo salah satu yang mengembangkan layanan TB RO-nya terpadu. Jadi, terintegrasi mulai dari datang, perawatan, pemeriksaan laboratorium, pendampingan minum obat di satu lokasi, satu gedung sampai rawat inap”, kata Ani.

    Selain itu, pelayanan pengobatan TB RO juga dapat dilakukan di 15 puskesmas di Jakarta, yakni Puskesmas Johar Baru, Puskesmas Kemayoran, Puskesmas Menteng, Puskesmas Sawah Besar, Puskesmas Tanah Abang, Puskesmas Kelapa Gading, Puskesmas ​​​​​​​Grogol Petamburan, Puskesmas ​​​​​​​Jagakarsa, Puskesmas ​​​​​​​Kebayoran Baru, Puskesmas ​​​​​​​Kebayoran Lama, Puskesmas Pesanggrahan, Puskesmas ​​​​​​​Jatinegara, Puskesmas Senen, Puskesmas ​​​​​​​Pancoran, dan Puskesmas ​​​​​​​Tebet.

    Sebagai informasi, TB RO merupakan kondisi saat tubuh yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis kebal obat akibat dari pengobatan yang tidak tuntas. Pengobatan TB memerlukan waktu hingga sekitar enam bulan dan pasien harus meminum dua jenis tablet obat secara rutin.

    Sementara itu, terdapat sebanyak 824 kasus TB RO dari 46.308 kasus TB baru hingga 22 Oktober 2025.

    “Begitu putus obat, menjadi resisten terhadap obat. Kalau resisten, pengobatannya harus beda, biasanya di rumah sakit,” ujar Ani.

    Penanganan tuberkulosis merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, dan DKI Jakarta merupakan salah satu dari delapan provinsi yang diharapkan melakukan percepatan penanggulangan penyakit tersebut.

    Untuk itu, pemerintah daerah diminta agar bergerak cepat memberantas penyakit itu serta memastikan masyarakat memahami dan meyakini TB dapat disembuhkan jika mengikuti pengobatan selama enam bulan tanpa putus.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perempuan Buang Bayi di Palmerah Melahirkan Sendiri di Kamar Kos Kekasih
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Oktober 2025

    Perempuan Buang Bayi di Palmerah Melahirkan Sendiri di Kamar Kos Kekasih Megapolitan 1 Oktober 2025

    Perempuan Buang Bayi di Palmerah Melahirkan Sendiri di Kamar Kos Kekasih
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Perempuan inisial LNW (19) membuang bayi di depan Rumah Yatim Kemanggisan, Jalan Kemanggisan Raya RT 04/13, Jakarta Barat, Minggu (21/9/2025).
    Wakapolsek Palmerah, Iptu Widodo mengatakan pelaku melahirkan bayi tersebut seorang diri di kamar indekos kekasihnya, ADP (26), kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (20/9/2025) malam.
    “Jadi mereka ini melahirkan sendiri, di kamar kos milik cowoknya,” kata Iptu Widodo kepada wartawan, Rabu (1/10/2025).
    Widodo mengatakan tali pusar tersebut diputus sendiri oleh pelaku menggunakan gunting.
    Kemudian LNW dan ADP membuang bayi tersebut di kawasan Kemanggisan pada Minggu pagi.
    “Setelah malamnya dilahirkan, sekitar jam 4 pagi itu dibuang, di Kemanggisan. Oleh keduanya, bersama-sama,” kata Widodo.
    Usai membuang bayi, ADP dan LNW tetap beraktivitas seperti biasa agar tidak menimbulkan kecurigaan. 
    “Kedua pelaku ini tetap bekerja seperti biasa. Jadi tidak bersembunyi, jadi kerja seperti biasa,” ucap Widodo.
    Motif dua pelaku membuang bayi tersebut karena hubungannya tidak disetujui orangtua.
    Setelah menikah secara siri, keduanya juga tidak mendapat restu dari orangtuanya masing-masing. 
    “Akhirnya mereka pun membuang bayinya, ditelantarkan,” kata Widodo.
    Atas perbuatannya, dua pelaku ditahan di Polsek Palmerah. Pelaku juga dijerat Pasal 76B dan 77B Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 305 KUHP. 
    “Ancaman hukuman 5 tahun penjara,” pungkas Widodo.
    Sebelumnya diberitakan, seorang bayi perempuan ditemukan di depan Rumah Yatim Kemanggisan, Jalan Kemanggisan Raya RT 04/13, Jakarta Barat, Sabtu sekitar pukul 07.00 WIB.
    Saat ditemukan, tali pusar bayi tersebut sudah lepas, tetapi hanya ditutupi dengan tisu.
    Bayi tersebut dibawa ke Puskesmas Palmerah untuk perawatan pertama, sebelum akhirnya dirujuk ke ruang PICU di RSUD Tarakan.
    Setelah mendapat perawatan medis, nyawa bayi perempuan tersebut tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin (22/9/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi ungkap motif dua sejoli yang buang bayi di Palmerah Jakbar

    Polisi ungkap motif dua sejoli yang buang bayi di Palmerah Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengungkapkan motif dua sejoli, pria berinisial ADP (26) dan wanita LNW (19) yang tega membuang bayinya di Jalan Kemanggisan Utama Raya, Palmerah, Jakarta Barat, lantaran merasa malu.

    Wakapolsek Palmerah, Iptu Widodo mengatakan, bayi malang yang dinyatakan meninggal sehari setelah dibuang itu ternyata hasil hubungan gelap kedua pelaku.

    “Jadi dua pasangan ini telah melakukan nikah siri, kemudian tidak disetujui oleh orang tuanya. Dengan ada hubungan gelap ini, bayi tersebut dibuang. Motifnya (membuang bayi mereka) malu karena tidak disetujui sama orang tuanya,” kata Widodo kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Pelaku LNW bahkan melahirkan bayinya seorang diri di dalam kamar tempat tinggal ADP di wilayah Kelapa Dua. Tali pusar bayi itu pun dipotong menggunakan gunting oleh pelaku.

    “Setelah melahirkan, mereka buang bayinya di Jalan Kemangisan Utama Raya pada Minggu (21/9) dini hari. Lalu bayi itu ditemukan pukul 07.00 WIB. Kemudian pada Senin (22/9) pukul 22.00 WIB, bayi itu meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis,” kata Widodo.

    Kedua pelaku pun akhirnya ditangkap di dua lokasi berbeda pada Selasa (30/9). “Kalau yang laki-laki itu diamankan di Kebon Jeruk. Kemudian kalau yang perempuan itu diamankan di Kalideres,” katanya.

    Selama lebih dari dua minggu buron, keduanya tidak bersembunyi. Mereka masih bekerja normal di tempat kerjanya masing-masing.

    “Jadi, kedua pelaku ini tetap bekerja seperti biasa. Jadi tidak bersembunyi. Jadi kerja seperti biasa,” kata Widodo.

    Atas perbuatannya, kedua pelaku disangkakan dengan Pasal Tindak Pidana Penelantaran anak, yaitu pasal 76B dan 77B Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 dan atau pasal 305 KUHP, dengan hukuman maksimal 5 tahun penjara.

    Sebelumnya, bayi prematur yang ditemukan terbungkus tas di depan Griya Yatim & Dhuafa Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Tarakan.

    Bayi malang tersebut ditemukan pertama kali oleh anak asuh di rumah yatim tersebut pada Minggu (21/9) sekitar pukul 07.00 WIB dalam kondisi tak berbusana di dalam sebuah goodie bag berwarna hitam.

    Tali pusarnya sudah lepas, namun hanya ditutupi dengan tisu. Bayi malang itu pun lantas dibawa ke Puskesmas Palmerah untuk perawatan pertama. Setelah itu, bayi perempuan tersebut dilarikan ke RSUD Tarakan untuk dimasukkan ke ruang PICU.

    Setelah dirawat selama 39 jam, bayi dengan berat hanya 1,3 kilogram itu mengembuskan napas terakhirnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi ringkus dua sejoli pembuang bayi di Jakbar

    Polisi ringkus dua sejoli pembuang bayi di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian berhasil meringkus dua sejoli, pria berinisial ADP (26) dan wanita LNW (19) yang tega membuang bayi di Jalan Kemanggisan Utama Raya, Palmerah, Jakarta Barat.

    “Kedua pelaku ditangkap di dua lokasi berbeda pada Selasa (30/9). Kalau yang laki-laki itu diamankan di Kebon Jeruk, sementara perempuan diamankan di Kalideres,” kata Wakapolsek Palmerah Iptu Widodo kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Dua sejoli itu merupakan pasangan suami istri yang menikah sirih. Selama lebih dari dua minggu buron, keduanya tidak bersembunyi. Mereka pun masih bekerja normal di tempat kerjanya masing-masing.

    “Jadi, kedua pelaku ini tetap bekerja seperti biasa. Jadi tidak bersembunyi. Jadi kerja seperti biasa,” kata Widodo.

    Atas perbuatannya, kedua pelaku disangkakan dengan Pasal Tindak Pidana Penelantaran anak, yaitu pasal 76B dan 77B Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 dan atau pasal 305 KUHP, dengan hukuman maksimal 5 tahun penjara.

    Sebelumnya, bayi prematur yang ditemukan terbungkus tas di depan Griya Yatim & Dhuafa Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Tarakan.

    Bayi malang tersebut ditemukan pertama kali oleh anak asuh di rumah yatim tersebut pada Minggu (21/9) sekitar pukul 07.00 WIB dalam kondisi tak berbusana di dalam sebuah goodie bag berwarna hitam.

    Tali pusarnya sudah lepas, namun hanya ditutupi dengan tisu. Bayi malang itu pun lantas dibawa ke Puskesmas Palmerah untuk perawatan pertama. Setelah itu, bayi perempuan tersebut dilarikan ke RSUD Tarakan untuk dimasukkan ke ruang PICU.

    Setelah dirawat selama 39 jam, bayi dengan berat hanya 1,3 kilogram itu mengembuskan napas terakhirnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sering Kecelakaan, Manajemen Transjakarta Diminta Evaluasi Menyeluruh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 September 2025

    Sering Kecelakaan, Manajemen Transjakarta Diminta Evaluasi Menyeluruh Megapolitan 23 September 2025

    Sering Kecelakaan, Manajemen Transjakarta Diminta Evaluasi Menyeluruh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI-Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak manajemen TransJakarta untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh pasca tiga kecelakaan bus terjadi sepanjang September 2025.
    Kenneth menilai evaluasi perlu dilakukan mulai dari kualitas armada, sistem perekrutan dan pelatihan pengemudi, hingga pengawasan operasional di lapangan.
    “Saya sangat prihatin dengan maraknya kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta belakangan ini. Transportasi massal seharusnya memberikan rasa aman bagi warga, bukan malah menambah kekhawatiran,” ujar Kenneth dalam keterangan resminya, Selasa (23/9/2025).
    Kenneth menilai evaluasi menyeluruh penting agar TransJakarta mampu memberikan pelayanan optimal, mengingat transportasi ini menjadi andalan banyak warga untuk bepergian setiap hari.
    “Evaluasi itu sangat penting agar kejadian serupa tidak terus berulang,” kata dia.
    Selain peremajaan armada, Kenneth mendorong TransJakarta menjalin kerja sama lebih erat dengan Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk memperkuat standar keselamatan.
    Ia juga menilai pentingnya penerapan teknologi pendukung seperti sensor keselamatan dan kamera pengawas guna meminimalisasi risiko kecelakaan.
    “Dalam hal ini DPRD DKI Jakarta siap mendukung kebijakan maupun penganggaran yang diarahkan untuk meningkatkan keselamatan publik,” tambah dia.
    Kenneth juga menyoroti jam kerja sopir TransJakarta yang dinilai sering melebihi ketentuan. Padahal Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan membatasi maksimal delapan jam mengemudi per hari dengan istirahat setiap empat jam.
    “Ada keluhannya terkait waktu bekerja dengan standar shift ini, jumping shift (misalnya selesai shift malam lalu harus pagi hari bekerja kembali) yang membuat sopir merasa waktu kerjanya menjadi tidak ideal,” kata dia.
    Kenneth menekankan, audit armada, pengawasan sopir, perbaikan infrastruktur, dan transparansi data menjadi kunci untuk menekan angka kecelakaan serta mengembalikan kepercayaan warga terhadap layanan TransJakarta.
    “Bisa dilakukan audit keselamatan armada secara berkala dan transparan. Pengemudi juga dilakukan pengawasan ketat melalui pelatihan, sertifikasi, dan evaluasi berkala, disertai sanksi bagi kelalaian,” ujar dia.
    Dalam catatan Kompas.com, sepanjang September 2025, tercatat tiga kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta terjadi di Jakarta.
    Sejumlah orang, baik penumpang, pengemudi, maupun warga sekitar, mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
    Kecelakaan pertama terjadi pada Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Bus Transjakarta menabrak sebuah toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan. Akiba kejadian itu, seorang penjaga toko berinisial S mengalami luka di kaki dan sempat dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo.
    Insiden berikutnya terjadi pada Kamis (18/9/2025) sekitar pukul 04.45 WIB. Bus Transjakarta bertabrakan dengan truk di Jalan Cideng Timur arah Harmoni, tepat di perempatan RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
    Keesokan harinya, Jumat (19/9/2025) pagi, sebuah bus Transjakarta kembali mengalami kecelakaan di kawasan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Bus menabrak motor, mobil, hingga deretan ruko.
    Enam orang mengalami luka-luka, terdiri dari empat penumpang, satu pramudi, dan satu warga yang berada di dalam ruko. Seluruh korban langsung dirawat di RS Islam Jakarta Pondok Kopi.
    Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta, Ayu Wardhani, mengatakan dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah rem blong.
    “Mohon maaf atas kejadian ini, melibatkan bus operator Steady Safe – SAF 045. Korban seluruhnya telah mendapat perawatan di RS Pondok Kopi, dalam pendampingan tim Steady Safe dan Transjakarta,” ungkap Ayu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Buntut kecelakaan, Transjakarta gandeng KNKT lakukan perbaikan layanan

    Buntut kecelakaan, Transjakarta gandeng KNKT lakukan perbaikan layanan

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengidentifikasi area-area yang perlu perbaikan sebagai tindak lanjut kejadian tiga kecelakaan bus Transjakarta pada September ini.

    “Kami menyadari adanya kebutuhan untuk perbaikan di berbagai aspek,” kata Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza di Jakarta, Selasa.

    Kerja sama dengan KNKT juga meliputi investigasi mendalam terhadap penyebab dari setiap kecelakaan, baik yang berhubungan dengan faktor manusia (SDM), prosedur operasional, maupun teknis armada.

    Hasil dari investigasi ini akan menjadi dasar bagi perusahaan untuk merumuskan perbaikan sistem secara komprehensif.

    “Kami menggandeng KNKT karena keahlian dan independensi mereka dalam melakukan investigasi kecelakaan,” ujar Welfizon.

    Dia berharap melalui kerja sama ini, Transjakarta dan mitra operator bisa terus menghadirkan layanan transportasi publik yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang.

    Sebelumnya, Transjakarta juga telah menjalankan rekomendasi KNKT, termasuk 15 tindakan keselamatan spesifik untuk mencegah kecelakaan.

    Welfizon mengatakan bahwa memastikan lintasan aman, walaupun bukan di dalam koridor merupakan salah satu pekerjaan rumah yang perlu dukungan dari berbagai pihak.

    Adapun kecelakaan yang melibatkan armada bus Transjakarta bulan ini tercatat tiga kali dalam waktu berdekatan yakni pada Sabtu (6/9) di Jalan Raya Minangkabau, Jakarta Selatan. Pengemudi Transjakarta inisial LK (44) menabrak toko yang diduga karena kurang konsentrasi.

    Kecelakaan kembali terjadi pada Kamis (18/9) melibatkan dua kendaraan yakni bus TransJakarta koridor 3 dan truk di Jalan Cideng Timur arah Harmoni tepatnya di perempatan RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.

    Sehari setelahnya, bus TransJakarta rute koridor 11 Pulo Gebang-Kampung Melayu mengalami kecelakaan dan menabrak pengendara mobil, motor, hingga rumah toko di wilayah Cakung, Jakarta Timur.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono Sebut Kecelakaan Transjakarta Sering Terjadi karena Pengendara Potong Lajur Khusus
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 September 2025

    Pramono Sebut Kecelakaan Transjakarta Sering Terjadi karena Pengendara Potong Lajur Khusus Megapolitan 21 September 2025

    Pramono Sebut Kecelakaan Transjakarta Sering Terjadi karena Pengendara Potong Lajur Khusus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menilai kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta kerap dipicu oleh pengendara lain yang tiba-tiba masuk dan memotong lajur khusus Transjakarta.
    Pernyataan itu ia sampaikan menanggapi serangkaian kecelakaan Transjakarta yang terjadi sepanjang September 2025.
    “Kadangkala kejadiannya karena ada yang motong (lajur) dan sebagainya,” ucap Pramono saat ditemui di Gedung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025).
    Pramono menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional Transjakarta.
    Menurut dia, keselamatan dan kenyamanan penumpang harus menjadi prioritas.
    “Kami mengevaluasi terhadap Transjakarta. Sehingga dengan demikian, tentunya akan kami perbaiki,” ungkap Pramono.
    Tidak hanya itu, ia pun meminta peristiwa serupa tidak terulang lagi. Pasalnya saat ini, banyak warga yang mengandalkan Transjakarta untuk bepergian.
    Ia mengeklaim lonjakan jumlah penumpang terjadi karena dorongan Pemprov DKI untuk masyarakat beralih ke transportasi publik.
    “Enggak boleh terjadi lagi. Supaya ini juga memberi aman dan nyaman. Karena sekarang ini betul-betul Transjakarta, kenaikan orang menggunakan Transjakarta sudah naik secara signifikan. Karena memang saya mendorong untuk penggunaan transportasi publik itu meningkat,” kata Pramono.
    Diketahui, sepanjang September 2025, tercatat tiga kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta terjadi di Jakarta.
    Sejumlah orang, baik penumpang, pengemudi, maupun warga sekitar, mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
    Kecelakaan pertama terjadi pada Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Bus Transjakarta menabrak sebuah toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan.
    Akibat kejadian itu, seorang penjaga toko berinisial S mengalami luka di kaki dan sempat dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo.
    Insiden berikutnya terjadi pada Kamis (18/9/2025) sekitar pukul 04.45 WIB. Bus Transjakarta bertabrakan dengan truk di Jalan Cideng Timur arah Harmoni, tepat di perempatan RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
    Keesokan harinya, Jumat (19/9/2025) pagi, sebuah bus Transjakarta kembali mengalami kecelakaan di kawasan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.
    Bus menabrak motor, mobil, hingga deretan ruko. Enam orang mengalami luka-luka, terdiri dari empat penumpang, satu pramudi, dan satu warga yang berada di dalam ruko.
    Seluruh korban langsung dirawat di RS Islam Jakarta Pondok Kopi.
    Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta, Ayu Wardhani, mengatakan dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah rem blong.
    “Mohon maaf atas kejadian ini, melibatkan bus operator Steady Safe – SAF 045. Korban seluruhnya telah mendapat perawatan di RS Pondok Kopi, dalam pendampingan tim Steady Safe dan Transjakarta,” ungkap Ayu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sering Kecelakaan, Manajemen Transjakarta Diminta Evaluasi Menyeluruh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 September 2025

    8 September Kelabu Transjakarta: Tiga Kecelakaan Beruntun Lukai Penumpang hingga Warga Megapolitan

    September Kelabu Transjakarta: Tiga Kecelakaan Beruntun Lukai Penumpang hingga Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tiga kecelakaan bus Transjakarta terjadi di wilayah Jakarta dalam kurun September 2025.
    Rangkaian insiden tersebut menyebabkan sejumlah orang terluka, mulai dari penumpang, pengemudi, hingga warga sekitar.
    Berikut rangkuman peristiwa yang dihimpun
    Kompas.com
    :
    Kecelakaan pertama terjadi pada Sabtu (6/9/2025), ketika sebuah bus Transjakarta menabrak toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.30 WIB.
    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, menjelaskan kecelakaan diduga dipicu oleh kelalaian sopir berinisial L.
    “(Pengemudi diduga) karena kurang hati-hati dan konsentrasi sehingga kendaraan tidak terkontrol dan oleng ke kanan,” ujar Ojo.
    Bus oleng ke kanan dan menabrak toko di sisi jalan.
    Seorang penjaga toko berinisial S menjadi korban, mengalami luka di pergelangan kaki kiri serta lecet di kaki kanan. Korban dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo.
    Akibat peristiwa itu, bus mengalami kerusakan pada bagian depan, sementara toko rusak di area halaman.
    “(Korban) mengalami luka-luka, kendaraan Transjakarta mengalami kerusakan pada bagian depan dan toko mengalami kerusakan pada bagian halamannya,” jelas Ojo.
    Insiden kedua terjadi pada Kamis (18/9/2025) sekitar pukul 04.45 WIB di Jalan Cideng Timur, arah Harmoni, tepat di perempatan RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
    Sebuah bus Transjakarta bernopol B-7165-PGA yang dikemudikan Yolanda Pardamean Ritonga (27) bertabrakan dengan truk B-9083-BYW yang dikemudikan Putra Anugerah Lumbantobing (24).
    Menurut AKBP Ojo Ruslani, jarak kedua kendaraan terlalu dekat sehingga tabrakan adu banteng tak terhindarkan.
    “Benar, ada kecelakaan antara bus Transjakarta dengan truk. Sopir truk mengalami luka lecet di bagian kaki dan dada terasa sesak, kemudian dibawa ke RS Tarakan untuk perawatan,” ungkap Ojo.
    Benturan keras membuat truk mengalami kerusakan parah.
    Sopir truk mengalami luka, sementara pengemudi bus Transjakarta selamat.
    “Korban langsung dibawa ke RS Tarakan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kendaraan yang terlibat juga sudah diamankan,” tambah Ojo.
    Kecelakaan ketiga terjadi pada Jumat (19/9/2025) pagi di kawasan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.
    Bus Transjakarta yang dioperasikan Steady Safe dengan kode SAF 045 kehilangan kendali, lalu menabrak motor, mobil, hingga deretan rumah toko (ruko).
    Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta, Ayu Wardhani, menyebut dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah rem blong.
    “Mohon maaf atas kejadian ini, melibatkan bus operator Steady Safe – SAF 045. Korban seluruhnya telah mendapat perawatan di RS Pondok Kopi, dalam pendampingan tim Steady Safe dan Transjakarta,” ujar Ayu.
    Akibat insiden tersebut, enam orang terluka, terdiri dari empat pelanggan, satu pramudi, dan satu warga yang sedang berada di dalam ruko.
    Seluruh korban langsung mendapat penanganan di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, Duren Sawit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ​CEO Grab Anthony Tan Kunjungi Rumah Duka Mitra Driver di Makassar, Beri Dukungan Keberlanjutan

    ​CEO Grab Anthony Tan Kunjungi Rumah Duka Mitra Driver di Makassar, Beri Dukungan Keberlanjutan

    Makassar: Grab menegaskan kembali bahwa hubungan dengan Mitra bukan hanya sebatas kemitraan, melainkan ikatan kemanusiaan yang dijaga dengan komitmen jangka panjang. 

    Semangat ini diwujudkan dalam bentuk dukungan berkelanjutan, yaitu kehadiran yang terus menerus bagi Mitra dan keluarganya, terutama dalam situasi paling sulit.

    Bentuk perhatian salah satunya kepada keluarga mitra Almarhum Rusdamdiansyah atau Dandi yang meninggal di Makasar pada 29 Agustus 2025. Grab hadir bukan hanya untuk menghaturkan duka cita, tetapi juga untuk memastikan keluarga tetap merasa didampingi dan tidak pernah berjalan sendirian. 

    Kehilangan ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban sekaligus keluarga besar Grab. Group CEO & Co-Founder Grab, Anthony Tan terbang langsung dari Singapura ke Kota Makassar pada Senin, 1 September 2025. Tidak sendiri Anthony turut didampingi oleh jajaran pimpinan Grab Indonesia antara lain Dyah NK Makhijani (Presiden Komisaris OVO), Dion Soetadi (Chief Financial Officer, Grab Indonesia), Halim Wijaya (Director of East Indonesia Operations, Grab Indonesia), Tirza Munusamy (Chief of Public Affairs, Grab Indonesia), dan Melinda Savitri (Country Marketing & Communications Head, Grab Indonesia). 

    Kedatangan Anthony bersama jajaran ini untuk menyampaikan doa, memberikan dukungan moral, sekaligus memastikan keluarga Almarhum mendapatkan dukungan menyeluruh.

    “Grab ingin memastikan bahwa dalam suka maupun duka, keluarga Almarhum Dandi mereka tidak pernah berjalan sendiri. Dukungan Grab hadir sejak awal melalui santunan dan bantuan logistik agar keluarga merasa dikuatkan di momen ini,” kata Anthony dalam keteranganya seperti dikutip Selasa, 2 September 2025.
     

    Anthony menambahkan Grab juga memberi dukungan berkelanjutan untuk keluarga Dandi. Mulai dari BPJS Kesehatan hingga modal usaha.

    “Dukungan berlanjut lewat jaminan kesehatan yang memastikan keluarga tetap terjaga selama dua tahun ke depan melalui BPJS Kesehatan. Dan agar langkah mereka semakin kokoh untuk waktu yang lebih panjang, Grab juga mendampingi lewat modal usaha bersama GrabKios, sehingga ada pijakan baru untuk melanjutkan harapan,” imbuh Anthony.

    Bagi Grab, dukungan ini bukanlah respons sesaat. Sebaliknya, ini adalah wujud dari sebuah janji untuk terus mendampingi Mitra dan keluarganya dalam situasi apapun. Lebih dari sekadar bantuan, ini adalah bentuk perhatian berkelanjutan agar keluarga yang ditinggalkan tetap memiliki kesempatan untuk berkembang dan kuat menghadapi hari-hari mendatang.

    “Keselamatan dan keamanan Mitra Pengemudi selalu menjadi prioritas utama bagi Grab. Kami berkomitmen untuk hadir, tidak hanya saat Mitra Pengemudi bekerja, tapi juga ketika mereka dan keluarganya mengalami masa sulit. Grab memberikan dukungan nyata mulai dari santunan hingga program dukungan jangka panjang agar Mitra Pengemudi tetap merasa aman dan terlindungi. Kami juga memastikan dukungan jangka panjang bagi ahli waris, sehingga keluarga terdampak sedikit lebih ringan menghadapi musibah ini,” tambah Anthony.

    Sebagai langkah perlindungan yang lebih luas, Grab juga memperkenalkan GERCEP (Grab Respon Cepat), kanal darurat tambahan yang memungkinkan Mitra melaporkan keadaan genting dan segera mendapatkan pertolongan, yang akan aktif pada 2 September 2025. 

    GERCEP dapat diakses melalui hotline darurat 021-2350-7032, laman HelpCenter Bantuan Tanggap Darurat di grb.to/gercep, serta layanan LiveChat dengan agen khusus. Inisiatif ini dirancang agar setiap laporan darurat ditangani lebih cepat, lebih terstruktur, dan memberi ketenangan bahwa Mitra tidak pernah sendirian.

    Anthony juga menyampaikan keprihatinan dan duka cita mendalam atas berpulangnya Almarhum Affan Kurniawan di Jakarta, serta mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar diberi kekuatan dan ketabahan. Ia juga mengirimkan doa untuk kesembuhan Moh Umar Amarudin yang dirawat di RS Pelni Jakarta, Aji Pratama yang masih menjalani perawatan di RSUD Tarakan Jakarta, serta Budi Haryadi di RS Primaya Makassar.

    “Mitra tidak pernah sendirian. Kami akan terus hadir, mendampingi, dan berjalan beriringan dengan para mitra di seluruh Indonesia. Dalam suka maupun duka, saya akan selalu berjalan bersama mereka. Karena pada akhirnya, ini soal kemanusiaan, untuk saling menjaga, saling menguatkan, dan memastikan tidak ada yang menghadapi masa sulit sendirian,” tutup Anthony. 

    Makassar: Grab menegaskan kembali bahwa hubungan dengan Mitra bukan hanya sebatas kemitraan, melainkan ikatan kemanusiaan yang dijaga dengan komitmen jangka panjang. 
     
    Semangat ini diwujudkan dalam bentuk dukungan berkelanjutan, yaitu kehadiran yang terus menerus bagi Mitra dan keluarganya, terutama dalam situasi paling sulit.
     
    Bentuk perhatian salah satunya kepada keluarga mitra Almarhum Rusdamdiansyah atau Dandi yang meninggal di Makasar pada 29 Agustus 2025. Grab hadir bukan hanya untuk menghaturkan duka cita, tetapi juga untuk memastikan keluarga tetap merasa didampingi dan tidak pernah berjalan sendirian. 

    Kehilangan ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban sekaligus keluarga besar Grab. Group CEO & Co-Founder Grab, Anthony Tan terbang langsung dari Singapura ke Kota Makassar pada Senin, 1 September 2025. Tidak sendiri Anthony turut didampingi oleh jajaran pimpinan Grab Indonesia antara lain Dyah NK Makhijani (Presiden Komisaris OVO), Dion Soetadi (Chief Financial Officer, Grab Indonesia), Halim Wijaya (Director of East Indonesia Operations, Grab Indonesia), Tirza Munusamy (Chief of Public Affairs, Grab Indonesia), dan Melinda Savitri (Country Marketing & Communications Head, Grab Indonesia). 
     
    Kedatangan Anthony bersama jajaran ini untuk menyampaikan doa, memberikan dukungan moral, sekaligus memastikan keluarga Almarhum mendapatkan dukungan menyeluruh.
     
    “Grab ingin memastikan bahwa dalam suka maupun duka, keluarga Almarhum Dandi mereka tidak pernah berjalan sendiri. Dukungan Grab hadir sejak awal melalui santunan dan bantuan logistik agar keluarga merasa dikuatkan di momen ini,” kata Anthony dalam keteranganya seperti dikutip Selasa, 2 September 2025.
     

     
    Anthony menambahkan Grab juga memberi dukungan berkelanjutan untuk keluarga Dandi. Mulai dari BPJS Kesehatan hingga modal usaha.
     
    “Dukungan berlanjut lewat jaminan kesehatan yang memastikan keluarga tetap terjaga selama dua tahun ke depan melalui BPJS Kesehatan. Dan agar langkah mereka semakin kokoh untuk waktu yang lebih panjang, Grab juga mendampingi lewat modal usaha bersama GrabKios, sehingga ada pijakan baru untuk melanjutkan harapan,” imbuh Anthony.
     

    Bagi Grab, dukungan ini bukanlah respons sesaat. Sebaliknya, ini adalah wujud dari sebuah janji untuk terus mendampingi Mitra dan keluarganya dalam situasi apapun. Lebih dari sekadar bantuan, ini adalah bentuk perhatian berkelanjutan agar keluarga yang ditinggalkan tetap memiliki kesempatan untuk berkembang dan kuat menghadapi hari-hari mendatang.
     
    “Keselamatan dan keamanan Mitra Pengemudi selalu menjadi prioritas utama bagi Grab. Kami berkomitmen untuk hadir, tidak hanya saat Mitra Pengemudi bekerja, tapi juga ketika mereka dan keluarganya mengalami masa sulit. Grab memberikan dukungan nyata mulai dari santunan hingga program dukungan jangka panjang agar Mitra Pengemudi tetap merasa aman dan terlindungi. Kami juga memastikan dukungan jangka panjang bagi ahli waris, sehingga keluarga terdampak sedikit lebih ringan menghadapi musibah ini,” tambah Anthony.
     
    Sebagai langkah perlindungan yang lebih luas, Grab juga memperkenalkan GERCEP (Grab Respon Cepat), kanal darurat tambahan yang memungkinkan Mitra melaporkan keadaan genting dan segera mendapatkan pertolongan, yang akan aktif pada 2 September 2025. 
     
    GERCEP dapat diakses melalui hotline darurat 021-2350-7032, laman HelpCenter Bantuan Tanggap Darurat di grb.to/gercep, serta layanan LiveChat dengan agen khusus. Inisiatif ini dirancang agar setiap laporan darurat ditangani lebih cepat, lebih terstruktur, dan memberi ketenangan bahwa Mitra tidak pernah sendirian.
     
    Anthony juga menyampaikan keprihatinan dan duka cita mendalam atas berpulangnya Almarhum Affan Kurniawan di Jakarta, serta mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar diberi kekuatan dan ketabahan. Ia juga mengirimkan doa untuk kesembuhan Moh Umar Amarudin yang dirawat di RS Pelni Jakarta, Aji Pratama yang masih menjalani perawatan di RSUD Tarakan Jakarta, serta Budi Haryadi di RS Primaya Makassar.
     
    “Mitra tidak pernah sendirian. Kami akan terus hadir, mendampingi, dan berjalan beriringan dengan para mitra di seluruh Indonesia. Dalam suka maupun duka, saya akan selalu berjalan bersama mereka. Karena pada akhirnya, ini soal kemanusiaan, untuk saling menjaga, saling menguatkan, dan memastikan tidak ada yang menghadapi masa sulit sendirian,” tutup Anthony. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)