Tempat Fasum: RS Salak

  • Murid SDN Kedung Jaya Bogor Tidak Habiskan Menu MBG, Kepala Sekolah: Kelihatannya Trauma – Halaman all

    Murid SDN Kedung Jaya Bogor Tidak Habiskan Menu MBG, Kepala Sekolah: Kelihatannya Trauma – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Kepala SDN Kedung Jaya 1 Kota Bogor sekaligus Plt Kepala SDN Kedung Jaya 2 Kota Bogor Rudi Hartoni mengatakan sebagian menu makanan bergizi gratis (MGB) tidak dihabiskan murid.

    Hal itu diduga terkait adanya sebagian siswa yang keracunan MBG beberapa waktu lalu.

    “Bahkan siswapun kalau kita lihat sejak kejadian kemarin keliatannya trauma. Karena ada beberapa menu yang kelihatannya tidak habis,” kata Rudi Hartono kepada wartawan, Jumat (9/5/2025).

    Di SDN Kedung Jaya 1 sendiri yang diduga keracunan MBG ada empat orang dan Kedung Jaya 2 ada enam orang.

    Semuanya saat ini tengah dirawat di beberapa rumah sakit mulai dari RS Islam, Hermina dan di RS Salak.

    “Kami pun sudah berbagi tugas dengan guru untuk mengecek ke rumah sakit,” ujarnya.

    Sejauh ini, siswa di dua SDN ini sudah menerapkan cuci tangan sebelum MBG.

    “Memang sudah lama kita menerapkan cuci tangan dan berdoa dan itu jelas. Sebelum dan sesudah dilakukannya,” ujarnya.

    Rudi pun berharap kasus dugaan keracunan MBG ini menjadi pembelajaran.

    “Mudah mudahan ini bisa menjadi pembelajaran untuk semua penyedia MBG khusunya untuk berhati hati dan menjadikan pembelajaran yang sangat sangat penting untuk mereka agar lebih baik lagi kedepannya,” tandasnya.

    Sementara itu, Korban dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor bertambah.

    Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat ada 171 orang siswa yang saat ini diduga mengalami keracunan MBG.

    Mereka mengonsumsi makanan MBG yang disiapkan oleh dapur MBG Sekolah Bosowa Bina Insani.

    Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, penambahan paling banyak terjadi pada hari ini, Kamis (8/5/2025) yakni sebanyak 135 orang.

    Pasien yang masuk rawat inap hari ini 17 orang, sehingga jumlah total yang dirawat inap sebanyak 22 orang.

    “Secara kumulatif total korban yang tercatat sebanyak 171 orang, dengan rincian 22 orang menjalani rawat inap, 29 orang menjalani rawat jalan, dan 120 orang mengalami keluhan ringan,” kata Sri Nowo Retno dalam keterangan tertulisnya.

    Sebaran 22 korban yang menjalani rawat inap di RS Hermina tujuh orang, RS Azra empat orang, RS Islam enam oran, RS EMC satu orang, RS Graha Medika dua orang, dan RS Salak dua orang.

    Penulis: Rahmat Hidayat

     

  • Pemerintah Kota Bogor Selidiki Peristiwa Pelajar Keracunan Makan Bergizi Gratis – Halaman all

    Pemerintah Kota Bogor Selidiki Peristiwa Pelajar Keracunan Makan Bergizi Gratis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Pemerintah Kota Bogor terus melakukan penyelidikan terhadap peristiwa keracunan makanan makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (7/5/2025).

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) lanjutan pada 13 sekolah bersama dengan Puskesmas.

    “Kami telah berkooordinasi dengan Rumah Sakit tentang pengambilan sampel dari muntahan pasien yang dirawat inap,” kata Retno di Bogor, Kamis (8/5/2025). 

    Dinkes Kota Bogor juga telah berkoordinasi dengan Labkesda untuk pemeriksaan sampel muntahan pasien, sampel air minum isi ulang sebanyak 2 liter, sampel usap tray 1 buah, sampel usap wadah makanan 1 buah dan sampel usap dubur penjamah makanan sebanyak 2 orang.

    “Kami terus berkoordinasi dengan sekolah jika terdapat penambahan kasus serta melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit se-Kota Bogor tentang pelaporan penambahan kasus dan penanganan pasien dengan baik,” jelas Retno.

    Hingga saat ini, kata dia total siswa korban dugaan keracunan MBG menjadi 171 orang.

    Dengan rincian 22 orang menjalani rawat inap, 29 orang menjalani rawat jalan, dan 120 orang mengalami keluhan ringan. 

    “Korban baru yang terdata hari ini sebanyak 135 orang. Pasien yang masuk rawat inap hari ini 17 orang, sehingga jumlah total yang dirawat inap sebanyak 22 orang,” jelas Retno.

     
    Korban rawat inap menjalani pengobatan di RS Hermina (7 orang), RS Azra (4 orang), RS Islam (6 orang), RS EMC (1 orang), RS Graha Medika (2 orang), dan RS Salak (2 orang).

    Sementara berdasarkan sekolah, korban berasal dari enam sekolah yang telah melaporkan kejadian, yaitu TK Bina Insani (18 orang), SD Bina Insani (2 orang), SMP Bina Insani (82 orang), SDN Kukupu 3 (9 orang), SDN Kedung Jaya 1 (16 orang), dan SDN Kedung Jaya 2 (43 orang).

    “Dinas Kesehatan tengah melakukan investigasi epidemiologis untuk mencari sumber kejadian, serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait dalam upaya penanganan, pengambilan sampel, dan edukasi kepada masyarakat,” papar Retno.

    Untuk rencana tindak lanjut, Dinas Kesehatan Kota Bogor akan memantau kasus keracunan sampai tidak ditemukan kembali.

    “Kami melakukan pengobatan dan rujukan ke RS sesuai indikasi, pemeriksaan sampel muntahan dari rawat Inap di Rumah Sakit dan pengambilan sampel dari dapur MBG,” imbuhnya. 

    Retno menuturkan pengujian berbagai sampel yang telah didapatkan dilakukan secara mikrobiologi di Labkesda Kota Bogor.

    Pengujian membutuhkan waktu 4 hari meliputi 4 tahap yaitu Pra pengayaan, Pengayaan Selektif, Plating Out dan Konfirmasi.

    “Kami terus berkoordinasi dengan sekolah-sekolah yang terpapar jika ada penambahan kasus dan koordinasi dengan Rumah Sakit untuk penanganan pasien dengan baik,” tandas Retno.

    Penulis: Hironimus Rama

  • Viral 2 Kelompok Remaja di Bogor Diduga Tawuran Dekat RS Salak, Polisi Selidiki

    Viral 2 Kelompok Remaja di Bogor Diduga Tawuran Dekat RS Salak, Polisi Selidiki

    Jakarta

    Video dua kelompok remaja diduga tengah tawuran di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial (medsos). Peristiwa terjadi di dekat Rumah Sakit (RS) Salak.

    Dalam video yang dilihat detikcom, Sabtu (19/4/2025), terlihat mulanya sejumlah remaja berjalan di trotoar. Di antaranya ada yang terlihat membawa benda yang diduga digunakan untuk tawuran.

    Mereka kemudian berjalan ke tengah jalan raya. Selanjutnya mulai berlari menemui kelompok lainnya yang ada di depannya. Belum diketahui kapan peristiwa itu terjadi.

    Dimintai konfirmasi, Kapolsek Bogor Tengah Kompol Agustinus Manurung mengatakan pihaknya tengah melakukan pengecekan, termasuk mencari tahu seperti apa kejadiannya.

    “Sedang kami cek, nanti kami sampaikan,” kata dia saat dihubungi.

    Agustinus menyebut saat ini kejadian tersebut tengah dalam penyelidikan. Belum diketahui kelompok mana yang terlibat dalam keributan tersebut.

    (rdh/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini