Tempat Fasum: RS Pondok Indah

  • Anak Tertangkap Basah Tonton Konten Dewasa, Ini Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua – Halaman all

    Anak Tertangkap Basah Tonton Konten Dewasa, Ini Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pada era digital, anak mudah sekali mendapatkan beragam konten di berbagai kanal media sosial. 

    Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. 

    Sehingga penting bagi orang tua untuk memiliki strategi yang tepat mengarahkan anak agar tidak terjebak dalam konten dewasa atau pornografi yang tidak sesuai usianya.

    Lalu, apa yang perlu dilakukan jika mengetahui anak menonton konten dewasa?

    Terkait hal ini, dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Subspesialis Kedokteran Jiwa Anak dan Remaja, dr. Anggia Hapsari, Sp.K.J, Subsp. A.R. (K),ungkap apa yang perlu dilakukan orang tua jika hal ini terjadi. 

    Pertama, orang tua diimbau untuk jangan langsung marah. 

    “Sebaiknya reaksi anda jangan langsung marah. Hal pertama yang dilakukan adalah rendam kekecewaan terhadap anak-anak,” ungkapnya pada kanal YouTube RS Pondok Indah, Selasa (31/12/2024). 

    Kedua, cari waktu yang tepat untuk berbicara dengan anak.

    Usahakan ketika suasana hati orang tua sudah cukup tenang. 

    Ketiga, orang tua perlu menerima kenyataan terhadap apa yang sudah terjadi. Kemudian mencari solusi bersama.

    Di mana antara orang tua dan anak membuat komitmen bersama-sama untuk mematuhi aturan yang dibuat. 

    Keempat, menerapkan kembali aturan yang ada di dalam rumah.

    “Batasi penggunaan dan awasi penggunaannya,” imbaunya. 

    Kelima, menerapkan hukuman. Orang tua berhak untuk memberikan konsekuensi agar ada efek jera. Sehingga anak tidak berani melakukannya kembali. 

    Terakhir, memberikan penghargaan atas perubahan positif perilaku anak-anak ketika sudah mencapai hal tertentu yang disepakati bersama.

    Ia juga mengimbau orang tua untuk menjadi teman terbaik bagi anak-anak.

    Sehingga anak bisa menceritakan isi hati mereka kepada orang tua. 

    Orang tua juga perlu memperbaiki hubungan dengan anak agar anak merasa aman dan nyaman saat berada di rumah. 

    “Orang tua (juga) harus waspada, karena ketika anak mengalami kecanduan pornografi, sudah ada kerusakan di otak. Sehingga anak anda segera harus mencari pertolongan dan mendapatkan terapi psikolog ataupun psikiater,” tutupnya. 

  • Pertolongan Pertama Jika Anak Digigit Lebah – Halaman all

    Pertolongan Pertama Jika Anak Digigit Lebah – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lebah sering menyengat anak-anak misalnya saat anak bermain di luar rumah. Apa langkah pertama yang bisa dilakukan saat anak disengat oleh lebah? 

    Menurut dokter spesialis anak dr Radhian Amandito, Sp. A ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan di rumah saat anak tersengat oleh lebah. 

    “Sebenarnya, tidak perlu dibawa ke rumah sakit. Sebelum mendapat pertolongan di rumah sakit ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang di rumah,” ungkapnya pada kanal YouTube RS Pondok Indah, Selasa (31/12/2024). 

    Pertama, mengevaluasi terlebih dahulu bekas sengatan lebah tersebut.

    Biasanya bekas gigitan lebah pada kulit akan berbentuk kubah, bulat dan sekitarnya bewarna merah kehitaman.

    Kedua, jika terdapat sengatan, maka langkah berikutnya adalah mencabut sengatan tersebut. 

    “Berikutnya cabut sengatan di rumah dan kemudian kita bersihkan,” imbuhnya. 

    Ketiga, barulah setelah itu dipersiapkan untuk dibawa ke rumah sakit.

    Nantinya, dokter umumnya akan memberikan obat anti nyeri untuk mengatasi peradangan steroid. 

    Apakah pemberian obat-obat tradisional di rumah seperti baking soda diperbolehkan?  Menurut dr Radhian hal seperti ini tidak dianjurkan. 

    “Karena satu, kita tidak yakin apakah memang ada efeknya atau tidak. Kedua yang sepele adalah hal-hal tersebut biasanya tidak steril.  Sehingga akan menimbulkan infeksi,” imbuhnya. 

    Dr Radhian juga menyampaikan tanda-tanda yang perlu diwaspadai saat anak digigit oleh lebah. 

    Pertama, apa bila bengkak setelah sengatan semakin meluas. Kedua jika suara berubah menjadi lebih berat. Ketiga, anak mengalami kesulitan bernapas. 

     

  • KPAI Soroti Penyebab Terjatuhnya Bocah di Apartemen Tangsel, Minta Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Desember 2024

    KPAI Soroti Penyebab Terjatuhnya Bocah di Apartemen Tangsel, Minta Jangan Ada yang Ditutup-tutupi Megapolitan 31 Desember 2024

    KPAI Soroti Penyebab Terjatuhnya Bocah di Apartemen Tangsel, Minta Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
    Penulis
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (
    KPAI
    ) menyoroti belum terungkapnya penyebab jatuhnya bocah berusia 6 tahun, berinisial A, dari lantai 18 apartemen di
    Pondok Aren
    ,
    Tangerang Selatan
    pada Senin (23/12/2024).
    Komisioner KPAI Jasra Putra meminta, pihak pengelola hingga kepolisian untuk tidak menutup-nutupi penyebab terjatuhnya korban hingga menyebabkan meninggal dunia.
    “Ya (jangan ada yang ditutupi) karena kan ini ada yang meninggal, itu harus diungkap kenapa korban jatuh gitu ya. Saya kira ini penting ya karena setiap nyawa anak itu penting ya,” kata Jasra saat dihubungi
    Kompas.com
    , Selasa (31/12/2024).
    Dengan demikian, Jasra mendesak kepolisian harus segera mengungkap penyebab pasti insiden tersebut agar tidak ada spekulasi yang berkembang di masyarakat.
    Semua yang mengetahui dalam kejadian ini, termasuk saksi dan pengasuh korban, harus diminta keterangan untuk membantu proses penyelidikan.
    “Hak hidup itu kan bagian dari hak asasi, termasuk si anak. Dan tak boleh satu orang pun, termasuk juga negara, menghalangi hak hidup gitu ya. Saya kira itu harus diungkap gitu ya,” kata Jasra.
    KPAI juga menekankan pentingnya mengungkap kemungkinan adanya faktor lain yang mempengaruhi insiden ini.
    Selain itu, pengelola apartemen diminta untuk meningkatkan standar keselamatan demi mencegah kejadian serupa di masa depan.
    Jasra mengingatkan selain faktor jatuh, ada kemungkinan penyebab lain yang perlu diselidiki secara tuntas.
    “Kita berharap kepolisian bisa mengungkapkan ya, apakah ada dugaan ditutupi atau ada dugaan kelalaian lalu diupayakan tidak tercium oleh aparat hukum gitu ya,” kata Jasra.
    Diberitakan sebelumnya, polisi belum mengungkap penyebab terjatuhnya A dari lantai 18 apartemen di Tangerang Selatan.
    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang ditangani Polres Tangerang Selatan (
    Tangsel
    ).
    “Ke Polres Tangsel, ya. Sampaikan dari saya,” kata Ade Ary kepada
    Kompas.com
    , Jumat (27/12/2024).
    Sementara itu, saat dihubungi terpisah, Kapolsek Pondok Aren Kompol Muhibbur menuturkan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
    “Kami masih dalami, sementara proses lidik,” ujar Muhibbur saat dikonfirmasi.
    Adapun peristiwa tragis ini terjadi di apartemen di Jalan Jombang Raya, Parigi, Pondok Aren, pukul 15.55 WIB.
    Insiden bermula ketika seorang diduga asisten rumah tangga (ART) menanyakan keberadaan seorang anak kepada sekuriti apartemen, Saiful Anwar, dan pengelola apartemen, Windani.
    “Perempuan diduga pembantu yang bertanya mencari anak hilang. Saksi kemudian membantu mencari keberadaan anak itu,” kata Ade Ary.
    Setelah pencarian, Saiful menemukan tubuh korban di area rumput dekat Tower B apartemen.
    Korban ditemukan dalam kondisi telungkup. Saksi segera menghubungi koordinator sekuriti dan ambulans untuk mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro.
    “Namun, nyawa korban tidak tertolong. Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.35 WIB,” ungkap Ade Ary.
    Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban langsung dikafani dan dibawa ke kampung halamannya di Palembang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPAI Turun Tangan Usut Penyebab Terjatuhnya Bocah dari Lantai 18 Apartemen di Tangsel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Desember 2024

    KPAI Turun Tangan Usut Penyebab Terjatuhnya Bocah dari Lantai 18 Apartemen di Tangsel Megapolitan 31 Desember 2024

    KPAI Turun Tangan Usut Penyebab Terjatuhnya Bocah dari Lantai 18 Apartemen di Tangsel
    Penulis
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turun tangan mengusut penyebab terjatuhnya seorang bocah perempuan berinisial A (6) dari lantai 18 sebuah apartemen di
    Pondok Aren
    ,
    Tangerang Selatan
    pada Senin (23/12/2024).
    Langkah ini diambil karena hingga kini pihak kepolisian, baik Polsek Pondok Aren maupun Polres Tangerang Selatan, belum berhasil mengungkap penyebab insiden yang menewaskan korban.
    “Oleh sebab itu, KPAI akan koordinasi dengan Polres untuk mendalami informasi ini sehingga kita mengetahui apa penyebab kematian ananda (korban) ini,” kata Komisioner KPAI, Jasra Putra saat dihubungi
    Kompas.com
    , Selasa (31/12/2024).
    KPAI mengimbau agar polisi transparan dalam menyampaikan penyebab terjatuhnya korban agar tidak menjadi pertanyaan di tengah masyarakat.
    Jika penyebab terjatuhnya korban belum juga terungkap, KPAI meminta pengelola apartemen yang mengetahui peristiwa tersebut untuk memberikan informasi kepada polisi.
    “Sehingga nanti tentu kepolisian bisa mengambil kesimpulan, apakah ini jatuhnya dalam tanda petik ada yang mendorong, atau mungkin ada hal lain. Ini pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul di publik,” kata Jasra.
    Selain itu, Jasra menyoroti pentingnya langkah jangka panjang dari pengelola apartemen untuk meningkatkan standar keselamatan, terutama bagi anak-anak.
    “Ketiga, nanti kita berharap dalam jangka panjang pengelola hunian modern seperti apartemen ini tentu harus meningkatkan standar prosedur terkait keselamatan, terutama bagi anak-anak. Hal ini perlu kita antisipasi dari kasus-kasus yang ada,” ujar Jasra.
    Diberitakan sebelumnya, polisi belum mengungkap penyebab terjatuhnya A dari lantai 18 apartemen di Tangerang Selatan.
    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang ditangani Polres Tangerang Selatan (
    Tangsel
    ).
    “Ke Polres Tangsel, ya. Sampaikan dari saya,” kata Ade Ary kepada Kompas.com, Jumat (27/12/2024).
    Sementara itu, saat dihubungi terpisah, Kapolsek Pondok Aren Kompol Muhibbur menuturkan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
    “Kami masih dalami, sementara proses lidik,” ujar Muhibbur saat dikonfirmasi.
    Adapun peristiwa tragis ini terjadi di sebuah apartemen di Jalan Jombang Raya, Parigi, Pondok Aren, sekitar pukul 15.55 WIB.
    Insiden bermula ketika seorang diduga asisten rumah tangga (ART) menanyakan keberadaan seorang anak kepada sekuriti apartemen, Saiful Anwar, dan pengelola apartemen, Windani.
    “Perempuan diduga pembantu bertanya mencari anak hilang. Saksi kemudian membantu mencari keberadaan anak itu,” kata Ade Ary.
    Setelah pencarian, Saiful menemukan tubuh korban di area rumput dekat Tower B apartemen.
    Korban ditemukan dalam kondisi telungkup. Saksi segera menghubungi koordinator sekuriti dan ambulans untuk mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro.
    “Namun, nyawa korban tidak tertolong. Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.35 WIB,” ungkap Ade Ary.
    Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban langsung dikafani dan dibawa ke kampung halamannya di Palembang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPAI Soroti Penyebab Terjatuhnya Bocah di Apartemen Tangsel, Minta Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Desember 2024

    Penyebab Bocah Terjatuh dari Lantai 18 Apartemen di Pondok Aren Tangsel Masih Tanda Tanya Megapolitan 27 Desember 2024

    Penyebab Bocah Terjatuh dari Lantai 18 Apartemen di Pondok Aren Tangsel Masih Tanda Tanya
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Polisi masih menyelidiki penyebab seorang bocah perempuan berinisial A (6) tewas setelah terjatuh dari lantai 18 sebuah apartemen di
    Pondok Aren
    ,
    Tangerang Selatan
    , pada Senin (23/12/2024).
    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang ditangani Polres Tangerang Selatan (
    Tangsel
    ).
    “Ke Polres Tangsel, ya. Sampaikan dari saya,” kata Ade Ary kepada Kompas.com, Jumat (27/12/2024).
    Sementara itu, saat dihubungi terpisah Kapolsek Pondok Aren Kompol Muhibbur menuturkan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
    “Kami masih dalami, sementara proses lidik,” ujar Muhibbur saat dikonfirmasi.
    Peristiwa tragis ini terjadi di apartemen di Jalan Jombang Raya, Parigi, Pondok Aren, pukul 15.55 WIB.
    Menurut keterangan Ade Ary, insiden bermula ketika seorang perempuan yang diduga asisten rumah tangga melaporkan kehilangan seorang anak kepada sekuriti apartemen, Saiful Anwar, dan pengelola apartemen, Windani.
    “Perempuan diduga pembantu yang bertanya mencari anak hilang. Saksi kemudian membantu mencari keberadaan anak tersebut,” kata Ade Ary, Selasa (24/12/2024).
    Setelah pencarian, Saiful menemukan tubuh korban di area rumput dekat Tower B apartemen. Korban ditemukan dalam kondisi telungkup.
    Saksi segera menghubungi koordinator sekuriti dan ambulans untuk mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro.
    “Namun, nyawa korban tidak tertolong. Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.35 WIB,” ungkap Ade Ary.
    Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban langsung dikafani dan dibawa ke kampung halamannya di Palembang. Hingga saat ini, polisi belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kronologi dan penyebab jatuhnya korban dari lantai 18 apartemen tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Tokoh Ekonomi Tutup Usia di 2024: Rizal Ramli-Faisal Basri

    5 Tokoh Ekonomi Tutup Usia di 2024: Rizal Ramli-Faisal Basri

    Jakarta

    Indonesia kehilangan sejumlah tokoh penting di bidang ekonomi sepanjang 2024. Nama-nama besar yang berkontribusi bagi perekonomian bangsa berpulang menghadap sang pencipta.

    Pada awal 2024, publik dikejutkan dengan meninggalnya Rizal Ramli karena sakit. Lalu pada September ekonom yang kerap melontarkan kritik tajam, Faisal Basri juga wafat karena sakit.

    Meski sudah tiada, jasa dan pikiran tokoh-tokoh tersebut akan abadi tertulis di catatan sejarah bangsa.

    5 Tokoh Ekonomi yang Tutup Usia 2024:

    1. Rizal Ramli

    Kabar duka terdengar pada awal 2024 kala eks Menko Kemaritiman, Rizal Ramli meninggal dunia. Rizal Ramli menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB.

    Sosok yang identik dengan jurus ‘Rajawali Ngepret’ itu meninggal dunia setelah dua bulan dirawat akibat mengidap kanker pankreas. Di rumah duka, sejumlah tokoh nasional tampak melayat seperti Menko Kemaritiman saat itu, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, hingga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK).

    Mendiang Rizal Ramli diketahui kerap memakai jurus ‘Rajawali Ngepret’ saat melontarkan kritik ke pemerintah. Jurus itu bahkan dipakainya ke sesama pejabat saat dirinya masih menjadi bagian dari pemerintah.

    Selain berperan di pemerintahan, pria kelahiran Padang, Sumatera Barat pada 10 Desember 1954 ini merupakan tokoh pergerakan mahasiswa, ahli ekonomi dan politisi Indonesia. Rizal diketahui merupakan pendiri Econit (1992), sebuah lembaga pengkajian ekonomi.

    Dari Econit, Rizal menuai reputasinya. Ia banyak mengkritisi kebijakan pemerintah yang dirasakan tidak fair bagi masyarakat. Kiprahnya yang dekat dengan kaum oposisi, membuat Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang mendukung pluralisme, meliriknya untuk ditempatkan pada posisi Kepala Bulog pada 2000.

    Rizal hanya enam bulan menduduki kursi itu, seterusnya ia diangkat menjadi Menteri Perekonomian. Lengsernya, Gus Dur dari pemerintahan juga menjadi akhir karier Rizal di birokrasi. Selanjutnya ia kembali ke Econit. Kinerjanya yang tokcer dalam masa singkat di birokrasi, membuat pemerintah SBY meliriknya untuk menjadi preskom PT Semen Gresik pada 2006.

    2. Faisal Basri

    Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia di usia ke-64 tahun pada Kamis, 5 September 2024. Faisal Basri mengembuskan napas terakhirnya saat dirawat di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan akibat serangan jantung.

    Ekonom senior ini diketahui mengalami sakit usai menghadiri undangan petani di Dairi, Sumatera Utara sepekan sebelum ia wafat. Sri Mulyani hingga Luhut melayat ke rumah duka Faisal Basri. Luhut menyebut keduanya saling menghormati meski kerap berbeda pendapat.

    “Saya sangat terkejut mendengar beliau pergi tadi pagi. Dan saya upayakan betul supaya bisa melayat beliau di sini. Saya menyampaikan selamat jalan Pak Faisal Basri, istirahatlah dengan tenang. Kami masih meneruskan banyak pekerjaan-pekerjaan yang Anda kritik di sana sini yang menurut saya cukup ada yang benar dan juga akan kita perbaiki, ” ujarnya di rumah duka di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).

    Sebagai ekonom, Faisal Basri ikut mendirikan lembaga think tank Institute for Development of Economics & Finance (INDEF). Dia aktif dari 1995 hingga 2000 di INDEF.

    Sementara di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN di tahun 1985-1987 dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden pada tahun 2000.

    Pada 2014, Faisal Basri sempat ditunjuk menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) oleh Menteri ESDM yang kala itu dijabat Sudirman Said. Tujuannya untuk membuat tata kelola migas transparan dan memberantas mafia.

    3. Tanri Abeng

    Tanri Abeng meninggal dunia pada 23 Juni 2024. Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada kabinet Presiden Soeharto itu menghembuskan napas terakhirnya pada usia 82 tahun.

    Tanri Abeng ditunjuk sebagai Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara pada tahun 1998. Ia adalah menteri pertama di kementerian tersebut, yang kini menjadi Kementerian BUMN.

    Selama menjabat, Tanri Abeng memiliki jasa besar terhadap perusahaan pelat merah, khususnya dalam menyehatkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan melahirkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

    Dalam wawancara khusus detikcom September 2014 silam, Tanri menyebut menyehatkan Garuda merupakan salah satu tugas berat pertamanya. Tugas ini diembannya atas titah Presiden Soeharto yang ingin simbol negara ini terus mengudara.

    “Saya tidak mau Garuda bangkrut. Dia harus terbang terus,” kata Tanri menirukan Pak Harto kala itu.

    Ia mengatakan, tugas ini bukan perkara mudah lantaran sebagai sebuah perusahaan Garuda bisa dikatakan sudah bangkrut terbebani oleh utang yang sangat besar dan manajemen yang tidak sehat. Beberapa bulan ia banting tulang menangani maskapai pelat merah itu, sayap-sayap Garuda mulai pulih dan tampak dapat terbang dengan sehat.

    Tugas berat berikutnya adalah menyehatkan 4 Bank BUMN yang terdiri dari Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan melakukan skema penggabungan atau merger menjadi Bank Mandiri.

    Berkat jasanya, Garuda Indonesia masih bisa mengudara sampai hari ini dan Bank Mandiri menjelma sebagai salah satu bank terbesar di Tanah Air.

    4. Hamzah Haz

    Wakil Presiden ke-9 Indonesia, Hamzah Haz meninggal dunia pada 24 Juli 2024. Ia meninggal dunia setelah terjatuh kala ingin melaksanakan salat duha di kediamannya wilayah Matraman, Jakarta Timur.

    Ekonom Senior Didik J Rachbini menyebut, Hamzah Haz merupakan sosok politisi negarawan, sekaligus penulis, pemikir, kolumnis yang rajin memberikan pencerahan masalah-masalah ekonomi politik, khususnya politik anggaran dan APBN.

    Menurutnya, tidak ada politisi yang tekun seperti Hamzah Haz dalam menulis masalah politik APBN ini di media massa pada akhir 1980-an dan tahun 1990-an. Menurutnya, Hamzah Haz tidak hanya menulis tetapi menekuninya dalam praktik kenegaraan dalam pembahasan-pembahasan di DPR di mana ia sekaligus sebagai pimpinan partai oposisi yang loyal.

    Didik pun bicara peran Hamzah Haz dalam menjaga APBN. Dia menerangkan, hal yang bisa ditiru dari sosok Hamzah Haz adalah berkomitmen terhadap kepentingan nasional secara keseluruhan tanpa meninggalkan aspek realitas dan rasional.

    Ia pun mencontohkan, pada 20 tahun lalu terjadi krisis APBN Hamzah Haz ‘turun gunung’ untuk ikut menyelesaikannya. Pada pertengahan tahun 2000-an atau 2005 pro kontra kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memuncak dan bisa mengarah ke krisis politik.

    Hamzah Haz yang merupakan Ketua Umum PPP terlibat langsung dalam lobi-lobi untuk mengatasi krisis APBN sekaligus potensi krisis politik.

    5. Rachmadi Bambang Sumadhijo

    Menteri Pekerjaan Umum periode 1998-1999 Ir. Rachmadi Bambang Sumadhijo meninggal dunia dalam usia 84 tahun. Mendiang menghembuskan napas terakhir pada hari Rabu 4 Desember 2024, pukul 10.20 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta.

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memimpin prosesi pemakaman di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Selama masa bakti sebagai Menteri PU periode 1998-1999, Rachmadi berkontribusi dalam pemulihan infrastruktur nasional di tengah situasi krisis ekonomi. Almarhum sebelumnya pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Manusia pada 1990-1991 dan Direktur Jenderal Cipta Karya pada 1991-1998.

    Atas dedikasi Almarhum dalam bidang pembangunan, Rachmadi Bambang Sumadhijo menerima tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan (1981). Tanda jasa lainnya juga diterima Almarhum yakni Satyalancana Wira Karya (1994), Bintang Jasa Utama (1995), dan Bintang Mahaputera Adipradana (1999).

    (ily/ara)

  • Waspadai penyakit akibat gigitan serangga saat banjir 

    Waspadai penyakit akibat gigitan serangga saat banjir 

    Jakarta (ANTARA) – Pakar dermatologi dr. R. Aj. Putri Ambarani P., Sp. D.V.E mengingatkan warga untuk mewaspadai penyakit kulit akibat gigitan serangga yang bisa terjadi saat banjir.

    “Pada saat bencana, tidak hanya banjir, di lingkungan sekitar itu sering serangga seperti nyamuk, lalu lipan keluar, jadi tidak terkontrol mudah sekali berisiko terjadi gigitan serangga,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Putri menyarankan warga menyiapkan “lotion” anti serangga di rumah guna mencegah terkena gigitan serangga dan berpotensi menyebabkan penyakit kulit.

    Ada baiknya, “losion” ini menjadi salah satu yang disediakan di dalam kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di rumah, selain perban, plester, alkohol, gunting, kain kasa medis, masker pernapasan, sarung tangan medis, obat luka dan sebagainya.

    “Memang ada baiknya menyediakan P3K di rumah sehingga pada kondisi bencana seperti banjir bila terjadi luka bisa siap sehingga merawat sendiri, membersihkan dengan cairan yang dianjurkan diberi obat merah, ditutup, perawatan luka ringan,” katanya.

    Arsip foto – Warga RT 01 RW 8 Kelurahan Ancol menampung air bersih yang diberikan PAM Jaya saat banjir rob melanda kawasan tersebut pada Selasa (17/12/2024) (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

    Dia mengingatkan gigitan serangga terutama saat banjir dapat menyebabkan reaksi alergi atau infeksi sehingga sebaiknya tak disepelekan.

    “Dari gigitan serangga (menyebabkan gatal) digaruk lalu terjadi luka, kemasukan bakteri dan terjadi infeksi,” kata dokter spesialis dermatologi venereologi estetika di RS Pondok Indah itu.

    Sementara itu, merujuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir rob kemungkinan masih mungkin terjadi hingga 3 Januari 2025 di pesisir Jakarta.

    BPBD DKI mengingatkan warga yang tinggal di pesisir seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, hingga Kepulauan Seribu untuk mewaspadai potensi banjir rob atau banjir pesisir ini.

    Sebelumnya, BPBD DKI mencatat satu RT di Kelurahan Pluit Jakarta Utara terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis (26/12). Banjir rob hingga pukul 13.00 WIB pada ketinggian air 15 sentimeter (cm).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • KPAI Turun Tangan Usut Penyebab Terjatuhnya Bocah dari Lantai 18 Apartemen di Tangsel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Desember 2024

    Bocah Jatuh dari Lantai 18 Apartemen di Tangsel, ART Tidak Sadar

    Bocah Jatuh dari Lantai 18 Apartemen di Tangsel, ART Tidak Sadar
    Penulis
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Bocah perempuan berinisial A (6) yang tewas terjatuh dari lantai 18 salah satu apartemen di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (23/12/2024) sore, tak disadari oleh Asisten Rumah Tangga (ART).
    “Perempuan yang diduga Asisten Rumah Tangga bertanya dan mencari anak yang hilang,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, kepada
    Kompas.com
    , Selasa (24/12/2024).
    ART tersebut kemudian bertemu dengan seorang sekuriti bernama Saiful Anwar dan pengelola apartemen, Windani. Mereka bersama-sama mencari keberadaan korban.
    Setelah melakukan pencarian, korban ditemukan di area rumput dekat apartemen Tower B dalam keadaan telungkup.
    Saiful dan Windani segera menghubungi ambulans untuk mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro.
    “Namun, nyawa korban tidak tertolong. Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.35 WIB,” ungkap Ade Ary.
    Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Palembang untuk dimakamkan.
    Hingga saat ini, pihak kepolisian terus mendalami kasus ini untuk mengetahui detail kejadian dan memastikan penyebab pasti terjatuhnya korban.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ayah dan Bunda, Lakukan Hal Ini Saat Kepala Anak Terbentur hingga Berdarah – Halaman all

    Ayah dan Bunda, Lakukan Hal Ini Saat Kepala Anak Terbentur hingga Berdarah – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cedera pada kepala cukup sering terjadi pada anak. 

    Kondisi ini biasanya terjadi ketika anak sedang bermain. 

    Tanpa sengaja, tengah asyik bermain, akhirnya membuat kepala anak terbentur.  

    Sehingga bisa terjadi luka, baik di kulit luar maupun di dalam kepala.

    Saat kepala anak cedera saat terbentur, Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah dr Rahdian Amandito Sp. A pun bagikan langkah awal yang perlu dilakukan orang tua. 

    Pertama, bersihkan luka terlebih dahulu jika terjadi pendarahan. 

    “Lakukan bantuan awal yaitu mungkin dibersihkan dulu,” ungkapnya dilansir dari kanal YouTube RS Pondok Indah, Minggu (22/12/2024). 

    Kedua, tahan bagian permukaan yang terjadi pendarahan. 

    Ketiga, segera bahwa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

    Lebih lanjut dokter memaparkan pada kondisi apa anak perlu dibawa ke rumah sakit. 

    “Kita bagi jadi dua yaitu ketika anak berusia di atas dua tahun dan di bawah 2 tahun,” imbuhnya. 

    Anak-anak di bawah dua tahun rentan mengalami keretakan pada tulang tengkoraknya. 

    Sehingga orang tua dianjurkan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Seperti melakukan pemeriksaan CT-Scan. 

    “Maka kita akan lihat apakah terdapat kerusakan di bagian otak. Lalu akan menjadi patokan apakah perlu lakukan terapi lebih lanjut atau dirawat. Atau bahkan sebenarnya boleh pulang kita melihat resiko cedera kepala,” paparnya. 

    Selain itu, anak perlu segera dibawa ke rumah sakit apa bila jatuh di atas ketinggian 3 meter. 

    Kemudian muncul gejala seperti kejang-kejang atau bahkan pingsan.

    “Maka hal ini merupakan resiko tinggi maka tadi (dibawa) ke rumah sakit,” imbaunya. 

    Tanda lain yang perlu diwaspadai adalah ketika anak muntah-muntah usai terjadi benturan pada kepala. 

    Muntah terjadi tanpa jeda hingga hampir terjadi selama 5 kali.

    Ini bisa jadi pertanda, mungkin sudah terjadi kerusakan dalam otak. 

    Sedangkan anak di atas usia 2 tahun, mungkin bisa dibilang memiliki risiko terendah.

    Namun tetap harus pantau, selama 24 jam di rumah.

    Di sisi lain, ia mengimbau pada orang tua untuk tidak memberikan obat anti muntah. 

    Karena justru dapat mengaburkan gejala yang asli.

    Orang tua juga diimbau untuk melihat efek samping lain setelah jatuh. 

    Seperti perubahan perilaku, kejang, hingga keluar cairan dari dalam telinga.

  • Ruam Kulit Kemerahan Bisa Jadi Pertanda Seseorang Terinfeksi HIV, Segera Cek ke Dokter! – Halaman all

    Ruam Kulit Kemerahan Bisa Jadi Pertanda Seseorang Terinfeksi HIV, Segera Cek ke Dokter! – Halaman all

    Sehingga, untuk memastikan apakah ini ruam karena HIV atau bukan adalah dengan melakukan diagnosis lebih lanjut oleh seorang spesialis kulit kelamin.

    Tayang: Senin, 23 Desember 2024 00:27 WIB

    iStockphoto

    Kenali gejala hiv 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Orang yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) rentan mengalami masalah kulit. 

    Salah satunya seperti ruam kulit. Kondisi ini bisa menjadi pertanda seseorang mengalami HIV.

    “Jadi suatu ruam dapat menjadi tanda suatu penyakit HIV,” ujar Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RS Pondok Indah, dr Benny Nelson Sp.D.V.E  pada kanal YouTube RS Pondok Indah, dilansir Minggu (22/12/2024).

    Ruam ini muncul pada periode awal seseorang yang terinfeksi HIV. Misalnya saat 2 hingga 10 minggu sejak awal terinfeksi.

    Sayangnya, ruam ini tidak bersifat spesifik.  Biasanya, ruam ini hanya menunjukkan warna yang kemerahan-merahan.

    “Kemudian ada detailnya dan ini terasa gatal.  Kenapa tidak spesifik karena ruam tersebut juga dapat muncul di masalah kulit lainnya,”ujar dr Benny.

    Beberapa masalah kulit yang juga memunculkan ruam seperti dermatitis, atau disebabkan rasa gatal-gatal.

    Sehingga, untuk memastikan apakah ini ruam karena HIV atau bukan adalah dengan melakukan diagnosis lebih lanjut oleh seorang spesialis kulit dan kelamin.

    “Jadi hindari diagnosis sendiri,” imbaunya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini