Tempat Fasum: RS Pondok Indah

  • Berat Badan Naik saat Puasa, Begini Cara Mencegahnya Menurut Dokter Gizi

    Berat Badan Naik saat Puasa, Begini Cara Mencegahnya Menurut Dokter Gizi

    JAKARTA – Sebagian orang merasa berat badannya naik saat bulan puasa, padahal seharusnya bisa menjadi kesempatan untuk menjaga pola makan lebih sehat. Penyebab utama kenaikan berat badan saat puasa adalah pola makan yang tidak terkontrol, terutama saat berbuka dan sahur.

    Banyak orang menganggap waktu berbuka sebagai momen ‘balas dendam’ setelah seharian berpuasa. dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.G.K, dokter spesialis gizi klinik mengatakan mengonsumsi takjil yang berlebihan, seperti gorengan dan makanan manis dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

    Selain itu, makanan berlemak tinggi cenderung lebih lambat dicerna oleh tubuh, sehingga bisa menumpuk dan berkontribusi pada kenaikan berat badan. Makanan atau minuman yang terlalu manis dapat meningkatkan kadar insulin dengan cepat, yang kemudian menimbulkan rasa lapar lebih cepat dan memicu makan berlebihan saat berbuka puasa.

    “Pada saat makan malam disarankan menghindari makanan berlemak tinggi cenderung lebih lambat keluar dari lambung. Saat sahur, hindari makanan terlalu asin, karena dapat membuat cepat haus saat berpuasa,” tutur dr. Juwalita, dikutip dari kanal YouTube RS Pondok Indah.

    “Hindari makanan terlalu manis untuk mencegah meningkatkan respon insulin yang cepat sehingga puasa tidak cepat terasa lapar. Hindari mengandung kafein, karena ada efek diuretik yang membuat buang air kecil jadi berlebihan, khawatirnya cenderung dehidrasi,” tambahnya.

    Saat puasa, banyak orang cenderung mengurangi aktivitas fisik dengan alasan lemas atau malas bergerak. Padahal, tubuh tetap membutuhkan olahraga untuk membakar kalori.

    “Tetaplah olahraga secara teratur. Olahraga direkomendasikan bisa setelah sahur, 1 jam sebelum berbuka puasa, atau 1 jam setelah berbuka puasa. Jadi tetap aktif dan jaga asupan makan,” kata dr. Juwalita.

    Selain itu, langsung tidur setelah makan bisa menyebabkan makanan tidak tercerna dengan baik, sehingga lebih mudah disimpan sebagai lemak tubuh. Dehidrasi sering kali disalahartikan sebagai rasa lapar, sehingga tubuh cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan dibandingkan yang sebenarnya dibutuhkan.

    Cara Mencegah Kenaikan Berat Badan Saat Puasa

    1.  Kendalikan Porsi Makan

    Saat berbuka, sebaiknya konsumsi takjil secukupnya, lalu lanjutkan dengan makan malam yang mengandung gizi seimbang. Batasi waktu makan hingga pukul 21.30 agar tubuh punya waktu untuk mencerna makanan sebelum tidur.

    2. Pilih Makanan Bernutrisi Seimbang

    dr. Juwalita mengatakan menu sahur dan berbuka harus mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan serat. Karbohidrat bisa dari nasi, oat, atau umbi-umbian. Protein bisa diperoleh dari ikan, ayam, telur, tahu, dan tempe. Lemak sehat bisa didapatkan dari alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

    “Walaupun puasa selama 14 jam, yang mana dapat menggeser waktu makan, tapi tetap memiliki pedoman makan gizi seimbang. Gizi seimbang memiliki panduan atau pola makan dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh,” imbuhnya.

    3. Hindari Makanan Berlemak Tinggi dan Asin

    Makanan berlemak tinggi sulit dicerna tubuh dan bisa menyebabkan penumpukan lemak. Makanan yang terlalu asin juga sebaiknya dihindari saat sahur, karena bisa membuat tubuh lebih cepat merasa haus saat berpuasa.

    4. Kurangi Konsumsi Makanan Manis Berlebihan

    Makanan yang terlalu manis bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, yang justru membuat tubuh merasa lapar lebih cepat.

    5.Tetap Aktif dan Berolahraga

    Olahraga tetap bisa dilakukan saat puasa. Waktu yang direkomendasikan adalah setelah sahur, satu jam sebelum berbuka, atau satu jam setelah berbuka.

    6. Cukupi Kebutuhan Cairan

    Selama menjalankan puasa, dr. Juwalita menyebut idealnya seseorang tetap minum 8 gelas air putih per hari.

    “Saat sahur 2 gelas. Lalu berbuka puasa dilanjutkan 2 gelas air lagi. Kemudian sisanya dilanjutkan setelah makan malam 2 gelas lagi, sampai menjelang tidur tambahkan 2 gelas air lagi. Jadi satu hari tetap 8 gelas air.” paparnya.

  • Pakar ingatkan awali berbuka bukan dengan gorengan

    Pakar ingatkan awali berbuka bukan dengan gorengan

    Alangkah baiknya jika kita mulai dengan cairan

    Jakarta (ANTARA) – Pakar kesehatan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta dr. Ida Gunawan mengingatkan warga yang tengah berpuasa agar mengawali berbuka dengan minum bukan dengan mengonsumsi gorengan seperti bakwan atau tahu.

    “Alangkah baiknya jika kita mulai dengan cairan. Karena tenggorokan yang sedang kering itu sangat membutuhkan hidrasi,” ujar dr. Ida Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Saat berpuasa, setelah tidak makan dan minum kira-kira hampir 14 jam, kondisi tenggorokan yang begitu kering. Karenanya, tak disarankan berbuka puasa dengan sesuatu yang kering dan tinggi lemak.

    Kalaupun setelah minum, ingin menyantap gorengan, maka tak lebih dari satu porsi atau satu potong.

    Ida mengatakan makanan yang digoreng banyak mengandung lemak trans. Lemak tersebut tak bagus bagi kesehatan tubuh.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kebutuhan atau penggunaan lemak trans hanya diizinkan kurang dari satu persen atau artinya harus sesedikit mungkin.

    Jika seseorang mengonsumsi 2.000 kalori sehari maka lemak trans hanya diizinkan kira-kira 2,2-2,5 gram dalam sehari dan ini setara dengan setengah sendok teh.

    “Anggaplah gorengan itu menggunakan setengah sendok teh, jadi kurang lebih diizinkan hanya satu potong atau satu porsi saja,” ucap Ida yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah – Puri Indah itu.

    Kementerian Kesehatan menyatakan konsumsi lemak trans secara signifikan dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan berkontribusi terhadap sekitar 500.000 kematian akibat penyakit jantung koroner secara global setiap tahunnya.

    Kadar lemak trans yang tinggi terdapat pada produk makanan ringan yang populer dan banyak dikonsumsi, seperti biskuit, wafer, produk roti, dan jajanan kaki lima seperti martabak.

    Konsentrasi lemak trans tertinggi terdapat pada campuran margarin dan mentega, yaitu 10 kali lebih tinggi dari batas yang direkomendasikan WHO.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Vaksin Jadi Cara Hindari Pneumonia, Penyakit yang Sebabkan Barbie Hsu Meninggal, Kapan Jadwalnya? – Halaman all

    Vaksin Jadi Cara Hindari Pneumonia, Penyakit yang Sebabkan Barbie Hsu Meninggal, Kapan Jadwalnya? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pneumonia mewabah di Jepang. Penyakit ini bahkan sudah memakan korban. Artis pemain film Meteor Garden Barbie Hsu meninggal usai terinfeksi pneumonia.

    Vaksinasi menjadi salah satu cara pencegahan untuk membentengi diri dari Pneumonia.

    Mereka yang berisiko tinggi seperti anak dibawah dua tahun, lansia maupun orang dengan komorbid, disarankan untuk melengkapi diri dengan vaksinasi pneumonia maupun influenza saat menuju daerah wbah Pneumonia. 

    Vaksinasi pneumonia penting diberikan kepada anak dan orang dewasa.

     
    Pneumonia merupakan kondisi di mana paru mengalami peradangan akibat infeksi bakteri maupun virus.

     

    Penyakit ini bisa menginfeksi siapa saja, namun bisa beresiko fatal jika dialami lansia dan anak-anak.

    Diserang pneumonia, Barbie Hsu Meningal, Fenita Arie sembuh

    BARBIE HSU MENINGGAL – Tangkapan layar dari BBC pada Senin (3/2/2025) menampilkan foto aktris Taiwan Barbie Hsu. Jasad Barbie Hsu akan dikremasi di Jepang dan abunya akan dikembalikan ke Taiwan, setelah meninggal karena pneumonia usai berlibur ke Jepang. (Tangkap layar BBC)

    Sebelumnya, artis serial televisi Meteor Garden Barbie Hsu meninggal dunia saat berlibur ke Jepang. Ia tutup usia akibat komplikasi influenza yang berujung pneumonia.

    Selain Barbie Hsu, artis dan presenter Fenita Arie juga mengalami hal serupa sepulangnya ia dan suami Arie Untung dari Jepang.

    Fenita Arie didiagnosis pneumonia. Ia sempat mengalami kondisi kesehatan yang menurun.

    Fenita kini sudah dinyatakan sembuh dan kembali beraktivitas, setelah sempat dirawat di RS.

    “Alhamdulillah, sejak pulang dari Jepang tanggal 10, mimi masuk rumah sakit baru bisa beraktivitas hari Sabtu lalu dengan diagnosis pneumonia, padahal nggak pernah ada riwayat,” tulis Arie Untung dalam unggahannya.

    “Bulan lalu aku juga dirawat dengan diagnosis yang sama, ketika melihat berita Barbie Hsu meninggal dengan penyakit yang sama bahkan belum sempat kembali ke negaranya, bikin kita bersyukur atas segala nikmat kesembuhan ini,” lanjut postingan tersebut.

    Kapan vaksin pneumonia diberikan? Simak jadwalnya

    Lalu kapan jadwal pemberian vaksin pneumonia untuk anak dan orang dewasa?

     

    Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya dr. Rania Imaniar mengatakan, ada perbedaan jadwal pemberian vaksin pneumonia berdasarkan kelompok usianya.

    Ilustrasi vaksin (Freepik)

    Pada anak vaksin pneumonia diberikan pada usia kurang dari 1 tahun akan mendapatkan 3 dosis vaksin pneumonia, dengan jadwal vaksinasi pertama saat anak berusia 2 bulan, kemudian dosis ke-2 saat anak berusia 4 bulan, dan dosis terakhir pada saat anak berusia 6 bulan.

     

    Vaksin untuk dosis pengulangan diberikan pada saat anak menginjak usia 12–15 bulan.

     

    Sementara pada orang dewasa vaksin pneumonia diberikan dalam 2 tahap.

     

    Vaksin pneumonia yang pertama diberikan adalah vaksin jenis PCV, sedangkan vaksin pneumonia jenis PPV diberikan dengan jeda waktu 1 tahun setelah pemberian vaksin PCV.

     

    “Selain vaksinasi, upaya pencegahan yang tepat adalah dengan menerapkan pola hidup sehat yakni dengan kebiasaan mencuci tangan, menghindari paparan asap rokok, serta mengonsumsi makanan bergizi,” kata dia dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (12/2/2025).

     

    Persiapan Sebelum Vaksinasi

    Sebelum mendapatkan vaksin pneumonia, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi.

     

    Ini untuk mengetahui riwayat kesehatan, termasuk obat dan suplemen yang rutin dikonsumsi, alergi, maupun adanya keluhan maupun alasan khusus melakukan vaksin ini.

     

    Bagi pasien wanita, status kehamilan, seperti sedang merencanakan kehamilan, hamil, maupun menyusui.

     

    Riwayat kesehatan keluarga juga perlu diinformasikan, terutama menyangkut riwayat alergi dan kelainan perdarahan, maupun autoimun.

     

    Pasien sebaiknya menginformasikan jika memiliki salah satu kondisi yang merupakan kontraindikasi vaksin pneumonia seperti memiliki riwayat alergi, bahkan anafilaksis, setelah mendapatkan vaksin pneumonia ataupun memiliki riwayat alergi dengan salah satu komponen vaksin, atau vaksin yang mengandung difteri toksoid

     

    Efek Samping Vaksin Pneumonia

    Sama seperti pemberian vaksin lain, vaksin pneumonia juga dapat menyebabkan beberapa efek samping, dari yang ringan hingga yang berat. 

    Berikut ini adalah beberapa contoh efek samping yang mungkin terjadi.

     

    Seperti demam ringan, nyeri atau sakit, bengkak, dan kemerahan di area penyuntikan vaksin yang akan membaik dalam 2-3 hari setelah vaksin diberikan, menggigil, tidak nafsu makan, nyeri otot atau pegal-pegal, sakit kepala, hingga anafilaksis atau reaksi alergi berat

     

    “Umumnya efek samping setelah vaksin pneumonia ini akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 2-3 hari. Jika keluhan yang terjadi setelah mendapatkan vaksin tidak kunjung membaik dalam 3 hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter,” ujar dokter yang sekaligus menjadi staf pengajar bidang studi Infeksi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

     

    Vaksin Pneumonia untuk Jamaah Haji dan Umrah

    Vaksinasi pneumonia juga sering kali diberikan pada para calon jamaah haji dan umroh sebelum keberangkatan.

     

    Meskipun bukan merupakan salah satu vaksinasi wajib untuk beribadah haji dan umroh, vaksinasi pneumonia dapat membantu melindungi kesehatan para jemaah, sehingga ibadah dapat tetap dilakukan dengan optimal.

     

    Jenis Vaksin Pneumonia

    Terdapat 2 jenis vaksin pneumonia yang tengah beredar, yang sama-sama efektif untuk mencegah infeksi akibat bakteri pneumokokus. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:

    1.       Pneumococcal conjugate vaccine (PCV)

    Vaksin ini mencegah radang paru-paru yang disebabkan oleh 13-15 jenis bakteri pneumokokus. Vaksin pneumonia jenis ini diberikan pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang berisiko terinfeksi.

    2.       Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPSV23)

    Vaksin ini akan memberikan perlindungan terhadap 23 jenis bakteri penyebab pneumonia. Umumnya jenis vaksin pneumonia ini diberikan pada perokok aktif, lansia, orang dewasa, maupun anak yang berusia lebih dari 2 tahun.

     
    Imbaun Kemenkes 

    Kasus pneumonia di Jepang meningkat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) beri imbauan bagi warga negara Indonesia yang ingin berlibur ke negara matahari terbit itu.

    Juru bicara Kemenkes drg Widyawati berpesan bagi WNI yang ingin melancong ke Jepang untuk selalu berperilaku hidup sehat dan bersih.

    “Himbauannya selalu menjaga kesehatan, berperilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada pelarangan ke Jepang tetapi intinya adalah jaga kesehatan,” kata dia saat ditemui di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

    Bagi mereka yang berisiko tinggi seperti anak dibawah dua tahun, lansia maupun orang dengan komorbid, disarankan untuk melengkapi diri dengan vaksinasi pneumonia maupun influenza.

    Juga rutin mencuci tangan dengan sabun untuk membantu mencegah kuman yang dapat menyebabkan pneumonia.

    Melalui pola hidup yang sehat maka bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam mencegah pneumonia.

    Jika mungkin, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, terutama mereka yang memiliki infeksi saluran pernapasan.

    “Jadi kembali lagi menjaga kesehatan, untuk mengantisipasi penyakit itu. Lakukan persiapan diri ketika hendak berpergian ke luar negeri,” ungkap dia.

     

  • Praktisi sarankan buat agenda agar kembali semangat bekerja usai libur

    Praktisi sarankan buat agenda agar kembali semangat bekerja usai libur

    Kepadatan kendaraan terjadi saat diberlakukan sistem satu arah dari Cianjur menuju Jakarta di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/1/2025). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nz.

    Praktisi sarankan buat agenda agar kembali semangat bekerja usai libur
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 29 Januari 2025 – 16:47 WIB

    Elshinta.com – Praktisi kesehatan dr. Dinda Maharani Augusmiadoni menyarankan untuk membuat agenda agar kembali bersemangat untuk bekerja setelah menjalani liburan panjang. 

    “Mulai dengan pekerjaan atau tugas yang lebih ringan terlebih dahulu, seperti membuat agenda atau merencanakan to-do list (daftar kegiatan) yang perlu dikerjakan,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Dinda menjelaskan cara ini dapat membantu individu untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi kembali dengan dunia kerja.

    Dia lalu memberikan kiat lainnya agar seseorang dapat kembali semangat bekerja usai liburan yakni fokus terhadap hal positif yang ada pada pekerjaan seperti tujuan, dampak positif (positive impact), rekan kerja, dan sebagainya).

    Selain itu, penting juga untuk tetap memprioritaskan self-care (merawat diri) walaupun sudah kembali ke dunia kerja misalnya dengan rutin beraktivitas fisik, konsumsi makanan sehat, melakukan hobi seperti memasak, dan lain sebagainya.

    Hal lain yang juga tak kalah penting yakni beristirahat cukup sebelum kembali bekerja.

    “Istirahat cukup sebelum mulai bekerja kembali, kurang lebih 1-2 hari sebelum kembali bekerja,” ucap Dinda yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Bintaro Jaya itu.

    Seperti diketahui pada Rabu ini  (29/1) merupakan puncak arus balik libur Isra Mikraj dan Imlek 2025 dan esok (30/1) masyarakat sudah beraktivitas normal (bekerja dan sekolah).

    Sumber : Antara

  • Ingat! Kendalikan makanan yang dikonsumsi saat libur panjang

    Ingat! Kendalikan makanan yang dikonsumsi saat libur panjang

    Jakarta (ANTARA) – Pakar kesehatan dr. Dinda Maharani Augusmiadoni mengingatkan masyarakat untuk mengendalikan makanan yang dikonsumsi khususnya di libur panjang saat ini agar berat badan tak naik, setidaknya hingga libur usai.

    Dinda merujuk studi yang dilakukan oleh Zavala RG di Mexico pada 2017 menyebutkan bahwa selama liburan, masyarakat cenderung menerapkan gaya hidup yang lebih santai sehingga tak mengontrol makannya.

    Untuk itu, dia saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, mengingatkan masyarakat untuk mengontrol atau mengendalikan makan mereka agar tak berlebihan.

    “Cara mengontrol diri agar tidak makan secara berlebihan adalah dengan lebih sadar terhadap makanan yang kita konsumsi,” kata Dinda yang berpraktik di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya itu.

    Menurut dia, ada sejumlah cara untuk mengatur asupan makanan selama liburan. Salah satunya memastikan kebutuhan nutrisi harian terpenuhi dengan gizi yang seimbang.

    Lalu, memperhatikan jenis dan porsi makanan yang dikonsumsi, makan tanpa distraksi, menghindari makan berlebihan saat stres (stress eating) serta mencukupi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi air putih minimal 2-3 liter per hari.

    Dinda mengatakan perayaan-perayaan tertentu selama masa liburan biasanya banyak diisi dengan acara silaturahmi atau kegiatan sosial yang menghidangkan beragam hidangan seperti kue dan sebagainya. Hidangan ini pun umumnya disajikan dalam bentuk prasmanan.

    “Selain itu, liburan juga menjadi kesempatan kita untuk mencoba berbagai hidangan baru saat traveling atau bepergian ke suatu tempat yang mungkin sulit diakses pada hari-hari biasa,” kata dia.

    Di sisi lain, banyaknya waktu luang selama liburan dapat menjadi pendorong untuk memberikan “self-reward” (penghargaan diri) berupa makanan yang kurang sehat. Misalnya, makanan cepat saji.

    Hal-hal tersebut, kata Dinda, menyebabkan seseorang dapat terekspos pada situasi yang rentan meningkatkan asupan makanan, mulai dari variasi makanan, makanan dengan kandungan tinggi kalori dan porsi yang lebih besar.

    Untuk tahun 2025, pemerintah telah menetapkan 16 hari libur nasional dan 7 hari cuti bersama sehingga totalnya ada 23 hari libur.

    Penetapan ini dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

    Di antara hari libur yang disebutkan, yaitu Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW pada 27 Januari dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili pada 29 Januari 2025 merupakan dua hari libur nasional yang dimaksud.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Punya Asam Urat Tinggi tapi Tidak Sakit, Apakah Aman?

    Punya Asam Urat Tinggi tapi Tidak Sakit, Apakah Aman?

    Jakarta

    Biasanya, jika seseorang memiliki asam urat tinggi akan mengalami gejala seperti nyeri sendi. Namun, ada juga orang dengan kadar asam urat tinggi yang tanpa keluhan apa pun (hiperurisemia asimtomatik).

    Tak heran ada beberapa pasien yang bingung akan hal tersebut. Apakah hal ini aman atau perlu diobati?

    Asam Urat Tinggi tapi Tidak Sakit Apakah Perlu Diobati?

    Mengutip laman Med Central, seseorang yang sehat dengan hiperurisemia asimtomatik dan tidak memiliki faktor risiko utama untuk penyakit asam urat atau ginjal, terapi penurun urat atau urate-lowering therapy (ULT) tidak boleh dilakukan.

    Namun, perubahan gaya hidup harus dipertimbangkan. Misalnya, penurunan berat badan, membatasi konsumsi alkohol dan minuman manis, dan meningkatkan aktivitas maupun olahraga.

    Alasan untuk Mengobati Hiperurisemia Asimtomatik

    Hiperurisemia dikaitkan dengan penyakit seperti penyakit ginjal kronis, penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan sindrom metabolik. Namun, penelitian belum secara meyakinkan menghubungkan kadar asam urat dengan penyebabnya.

    Ada penelitian menemukan bahwa hiperurisemia asimtomatik dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal. Menggunakan obat penurun urat yang aman dan efektif bisa membantu.

    Apakah Bahaya jika Asam Urat Tinggi tapi Tidak Sakit?

    Dari catatan detikHealth, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Tanya Herdita, SpPD, menjelaskan bahwa asam urat tinggi tapi tidak sakit sebenarnya tidak bahaya. Namun, hal ini bisa jadi tanda dari beberapa penyakit tertentu.

    “Tidak berbahaya, tapi bisa menjadi faktor risiko berbagai penyakit di antaranya gout, batu ginjal, dan penyakit kardiovaskular. Sehingga perlu dilakukan modifikasi gaya hidup atau penanganan dengan terapi tergantung kondisi,” tulis dr Tanya yang juga bekerja di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.

    Ia menambahkan, jika seseorang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular, ada baiknya kadar asam urat tinggi (angkanya lebih dari 8) tanpa gejala ini diobati.

    (khq/fds)

  • Praktisi ingatkan warga batasi makanan manis saat Imlek

    Praktisi ingatkan warga batasi makanan manis saat Imlek

    Jakarta (ANTARA) – Praktisi kesehatan Prof. Dr. dr. Imam Subekti, Sp. P.D, Subsp. E.M.D. (K), FINASIM mengingatkan masyarakat agar membatasi konsumsi makanan manis termasuk saat perayaan Imlek seperti kue keranjang, dodol, dan permen demi mencegah terkena diabetes.

    “Meskipun kelezatan makanan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kebahagiaan perayaan, konsumsi berlebihan makanan manis dapat meningkatkan risiko kesehatan, terutama terkait dengan diabetes,” kata dokter spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes itu dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

    Imam yang telah dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan konsumsi makanan manis yang berlebihan, terutama dalam periode perayaan, dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes.

    Tubuh obesitas tidak hanya mengurangi estetika penampilan dan menghambat aktivitas sehari-hari, tetapi juga menyebabkan penurunan sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang dikenal sebagai resistensi insulin.

    Dikatakan Imam, awalnya, pankreas akan memproduksi lebih banyak insulin untuk mengatasi hal tersebut. Namun, jika kondisi ini berlanjut, pankreas akan mengalami kelelahan dan berujung pada terjadinya diabetes.

    “Oleh karena itu, menjaga berat badan tetap ideal sangat penting untuk mengurangi risiko diabetes, terutama di tengah godaan makanan manis saat perayaan,” ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah itu.

    Secara umum, obesitas adalah kondisi tubuh dengan penumpukan lemak yang berlebih. Menurut Imam, cara pengukuran kadar lemak yang akurat adalah dengan CT-scan atau MRI.

    Namun, mengingat pemeriksaan dengan alat ini tidaklah murah dan hanya tersedia di tempat tertentu seperti rumah sakit saja, maka cara lain yang digunakan adalah dengan pengukuran indeks massa tubuh (IMT), yaitu berat badan kuadrat (dalam kilogram) dibagi tinggi badan (dalam meter).

    IMT disebut normal jika hasilnya berada di rentang 18 – 22,9, disebut berlebih pada rentang 23– 25, obesitas 1 pada rentang 25 – 30, dan obesitas 2 jika berada di atas 30 dalam satuan kg/m2.

    Untuk mengukur komposisi massa tubuh juga dapat dilakukan dengan alat khusus seperti densitometer tubuh.

    Imam menambahkan, adapun faktor yang membuat seseorang mengalami obesitas, yaitu asupan berlebih, penggunaan energi yang kurang, genetik, dan penyakit dengan faktor pertama dan kedua yang paling banyak terjadi.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tiga Pekan Berlalu, Penyebab Jatuhnya Bocah di Apartemen Tangsel Belum Juga Terungkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Januari 2025

    Tiga Pekan Berlalu, Penyebab Jatuhnya Bocah di Apartemen Tangsel Belum Juga Terungkap Megapolitan 18 Januari 2025

    Tiga Pekan Berlalu, Penyebab Jatuhnya Bocah di Apartemen Tangsel Belum Juga Terungkap
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Sudah tiga pekan berlalu, penyebab jatuhnya bocah berinisial A dari lantai 18 sebuah apartemen di
    Pondok Aren
    , Tangerang Selatan, belum terungkap.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin, 23 Desember 2024.
    Kapolsek Pondok Aren Komisaris Muhibbur mengungkapkan polisi masih mendalami insiden yang menimpa bocah perempuan berusia enam tahun tersebut.
    “Kami masih mendalami (penyebab terjatuhnya korban), itu masih dalam proses,” ujar Muhibbur saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Sabtu (18/1/2024).
    Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan dengan melibatkan Satreskrim Polres Tangerang Selatan.
    “Nanti kami akan lakukan penyelidikan lebih lanjut dan terus berkoordinasi dengan Satreskrim Polres. Perkembangan akan kami sampaikan setelah ada informasi baru,” tambah Muhibbur.
    Insiden ini terjadi di sebuah apartemen yang terletak di Jalan Jombang Raya, Parigi, Senin, 23 Desember 2024, sekitar pukul 15.55 WIB.
    Awalnya, seorang diduga asisten rumah tangga (ART) menanyakan keberadaan anak kepada sekuriti apartemen, Saiful Anwar, dan pengelola apartemen, Windani.
    “Perempuan diduga pembantu bertanya mencari anak hilang. Saksi kemudian membantu mencari keberadaan anak itu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam.
    Setelah pencarian, Saiful menemukan tubuh korban di area rumput dekat Tower B apartemen dalam kondisi telungkup.
    Saksi segera menghubungi koordinator sekuriti dan ambulans untuk mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro.
    “Namun, nyawa korban tidak tertolong. Korban dinyatakan meninggal pada pukul 17.35 WIB,” ungkap Ade Ary.
    Setelah dinyatakan meninggal, jenazah korban langsung dikafani dan dibawa ke kampung halamannya di Palembang.
    Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti belum terungkapnya penyebab jatuhnya korban.
    Komisioner KPAI, Jasra Putra, meminta pengelola apartemen dan kepolisian untuk tidak menutup-nutupi penyebab jatuhnya korban yang menyebabkan meninggal dunia.
    “Ya (jangan ada yang ditutupi) karena kan ini ada yang meninggal, itu harus diungkap kenapa korban jatuh gitu ya. Saya kira ini penting ya karena setiap nyawa anak itu penting,” kata Jasra saat dihubungi
    Kompas.com
    , Selasa (31/12/2024).
    Jasra mendesak kepolisian untuk segera mengungkap penyebab pasti insiden tersebut agar tidak ada spekulasi yang berkembang di masyarakat.
    Ia menekankan pentingnya meminta keterangan dari semua yang mengetahui kejadian ini, termasuk saksi dan pengasuh korban, untuk membantu proses penyelidikan.
    “Hak hidup itu kan bagian dari hak asasi, termasuk si anak. Dan tak boleh satu orang pun, termasuk juga negara, menghalangi hak hidup gitu ya. Saya kira itu harus diungkap gitu ya,” tambahnya.
    KPAI juga menekankan pentingnya mengungkap kemungkinan adanya faktor lain yang mempengaruhi insiden ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pakar kesehatan anak ingatkan susu merupakan alternatif sumber protein

    Pakar kesehatan anak ingatkan susu merupakan alternatif sumber protein

    Jakarta (ANTARA) – Pakar kesehatan anak dr. Cut Nurul Hafifah, Sp. A, Subsp. N.P.M mengingatkan masyarakat bahwa susu merupakan alternatif sumber protein sehingga apabila kebutuhan protein tidak tercukupi, maka dapat menambahkan susu sebagai camilan (snack time).

    “Atau diberikan setelah selesai makan,” kata dokter spesialis anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik itu saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Ini menjadi tanggapan Nurul terkait dimasukannya susu ke dalam menu makanan di Program Makan Bergizi Gratis (MBG) para peserta didik. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengemukakan menu susu diberikan sebanyak dua kali dalam sepekan.

    Adapun protein menjadi salah satu nutrisi yang perlu didapatkan anak dalam menu makanannya, baik itu sarapan, makan siang atau makan malam.

    Selain protein, anak juga memerlukan komponen gizi lain seperti karbohidrat, lemak, serta mikronutrien yang lengkap dan semua ini perlu ada dalam menu makanan mereka.

    “Contoh menu makan siang yang baik untuk anak usia 6-12 tahun adalah nasi uduk dengan telur 1-2 butir, ditambah dengan sayur capcay sekira 3 sendok makan (sdm),” ujar Nurul.

    Terkait menu makanan untuk anak, dia mengingatkan juga tentang tampilan dan rasa makanan.

    Kedua hal ini, kata Nurul, penting. Anak menyukai makanan dengan tampilan yang menarik dan berwarna-warni.

    Di sisi lain, jika rasanya tidak diperhatikan, maka kemungkinan anak hanya tertarik di awal tetapi tidak akan menghabiskan makanannya.

    Selain itu, dia juga mengingatkan pentingnya menjaga peralatan makanan agar selalu bersih dan bebas dari bahan berbahaya.

    “Untuk tempat makan, sebaiknya memilih bahan yang dapat digunakan berulang, seperti bahan stainless steel agar terhindar dari mikroplastik,” demikian kata dia yang berpraktik di RS Pondok Indah itu.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Luhut hingga Duta Besar Negara Sahabat Hadiri Pemakaman Hasjim Djalal

    Luhut hingga Duta Besar Negara Sahabat Hadiri Pemakaman Hasjim Djalal

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pejabat dan duta besar hadir dalam pemakaman diplomat senior Hasjim Djalal di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2025). 

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, tampak Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri pemakaman sang Diplomat senior tersebut. 

    Menteri Luar Negeri, Sugiono, juga menjadi pemimpin dalam prosesi pemakaman tersebut. 

    Kemudian, tampak juga Duta Besar (Dubes) Ukraina Vasyl Hamianin, Dubes Palestina Zuhair Al-Shun, Dubes Iran Mohammad Boroujerdi, Dubes Turki Talip Kucukcan dan Dubes Jepang Masaki Yasushi. 

    Terlebih, sang anak, yakni eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal, juga mengungkapkan bahwa Dubes Amerika Serikat (AS) Kamala Shirin Lakhdir dan Dubes China Wang Lutong juga sempat hadir. 

    Hasim Djalal Wafat

    Sebagai informasi, ayah dari eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal tersebut menghembuskan napas terkahirnya pada Minggu 12 Januari 2025 pukul 16:40 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. 

    Dalam keterangan yang diterima Bisnis, mendiang meninggal dalam keadaan didampingi istri, anak, cucu, hingga saudara-saudara. 

    “Terima kasih atas segala perhatian dan persahabatan dan doa yang diberikan kepada almarhum selama ini,” tulis keterangan tersebut.

    Adapun, semasa hidupnya, Hasjim Djalal dikenal sebagai diplomat senior, intelektual, negarawan, dan ahli hukum internasional yang sangat dihormati baik di dalam negeri, maupun luar negeri.

    Salah satu pencapaian terbesarnya adalah dirinya berperan dalam penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang disahkan pada 1982.