Tempat Fasum: RS Pondok Indah

  • Mgr. Petrus Turang Wafat, Presiden Prabowo Melayat ke Katedral Jakarta

    Mgr. Petrus Turang Wafat, Presiden Prabowo Melayat ke Katedral Jakarta

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melayat ke Katedral Jakarta, Jumat, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Mgr. Petrus Turang, Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang.

    Presiden Prabowo tiba di Katedral Jakarta sekitar pukul 15.38 WIB dan langsung masuk ke ruangan tempat Mgr. Petrus Turang disemayamkan, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Mgr. Petrus Turang.

    Di Katedral, kedatangan Presiden Prabowo disambut oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo dan jajaran petinggi Katedral.

    Usai melayat, Presiden kemudian menemui sejumlah wartawan yang menunggu di pelataran luar Katedral.

    “Saya datang melayat karena memang Mgr. Turang saya kenal baik. (Kami) sering ketemu, dan juga ada hubungan keluarga,” kata Presiden Prabowo dilansir ANTARA, Jumat, 4 April.

    Presiden juga menyampaikan langsung belasungkawa kepada keluarga mendiang Mgr. Petrus Turang.

    “Jadi, saya kira sebagai manusia kita memberikan penghormatan kita. Saya ucapkan belasungkawa ke keluarga semua. Saya kira itu,” kata Presiden Prabowo.

    Usai melayani pertanyaan jurnalis, Presiden kemudian berjalan menuju kendaraannya, dan berpamitan kepada Uskup Agung Jakarta sebelum masuk ke dalam mobil kepresidenan dan meninggalkan Katedral.

    Di Katedral, Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan sekretaris pribadi Presiden. Di lokasi yang sama, ada juga Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

    Keuskupan Agung Kupang mengumumkan Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang meninggal dunia di Jakarta, Jumat pagi pukul 06.02 WIB, setelah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.

    “Dengan penuh iman dan pengharapan akan kebangkitan kami mengumumkan bahwa telah berpulang ke rumah Bapak di Surga Mgr Petrus Turang Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang pada hari ini,” kata Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang Romo Krispinus Saku dalam jumpa pers di Istana Keuskupan Agung Kupang, Jumat siang.

    Jenazah Mgr. Turang kemudian disemayamkan sementara di Katedral Jakarta. Di Katedral, sejumlah karangan bunga memenuhi pelataran, termasuk karangan bunga dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

    Rencananya, jenazah Mgr. Turang diterbangkan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (5/4) pagi. Jasad Mgr. Turang dijadwalkan tiba di Bandara El Tari Kupang pada pukul 10.00 WIB, Sabtu.

    Di Kupang, jenazah Mgr. Turang kembali disemayamkan di Gereja Kristus Raja Katedral Kupang, kemudian dimakamkan pada Selasa (8/4) pekan depan.

  • Prabowo Melayat Emeritus Petrus Turang: Orang Baik, Selalu Kerja untuk Rakyat Kecil

    Prabowo Melayat Emeritus Petrus Turang: Orang Baik, Selalu Kerja untuk Rakyat Kecil

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Mgr. Petrus Turang yang meninggal dunia pagi ini, Jumat (4/4/2025).

    Orang nomor satu di Indonesia itu hadir langsung untuk memberikan penghormatan terakhir dan mengungkapkan kedekatannya secara pribadi dengan almarhum di Katedral, Jakarta.

    “Ya, saya datang melayat karena Monsenyur Turang memang saya kenal baik, sering ketemu, dan juga ada hubungan keluarga juga. Jadi, saya kira sebagai manusia kita memberi penghormatan kita. Saya ucapkan belasungkawa ke keluarganya semua. Saya kira itu,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui usai melayat.

    Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan kesan pribadi terhadap sosok Monsenyur Turang yang dinilainya sebagai pribadi yang rendah hati dan memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat kecil.

    “Ya, beliau orang baik, selalu berpikir positif dan beliau selalu kerja untuk rakyat kecil. Itu yang saya tahu,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, Presiden Ke-8 RI itu melayat Uskup emeritus Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mgr. Petrus Turang, Pr di Gereja Katedral, Jakarta Pusat.

    Menurut pantauan, terlihat Prabowo tiba pada pukul 15.38 WIB disambut langsung oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo dan Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

    Terlihat orang nomor satu di Indonesia itu mengenakan setelan safari berwarna krem disambut oleh Kardinal Suharyo yang mengenakan pakaian keuskupan. Prabowo juga terlihat didampingi oleh Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.

    Ucapan belasungkawa datang dari berbagai pihak atas meninggalnya Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mgr. Petrus Turang, Pr. Salah satu ungkapan duka datang dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang mengirimkan karangan bunga sebagai tanda penghormatan terakhir.

    Karangan bunga dari Presiden Prabowo terlihat di depan Katedral Jakarta, tempat jenazah Mgr. Petrus Turang disemayamkan sementara. Dalam papan bunga tersebut, tertulis ungkapan duka cita atas wafatnya sang uskup yang dikenal sebagai sosok berpengaruh dalam Gereja Katolik Indonesia.

    Mgr. Petrus Turang meninggal dunia pada Jumat (4/4/2025) di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta akibat komplikasi penyakit. Jenazahnya saat ini disemayamkan di Katedral Jakarta sebelum diberangkatkan ke Kupang untuk proses pemakaman.

    Lahir di Minahasa, Sulawesi Utara, pada 23 Februari 1947, Mgr. Petrus Turang ditahbiskan menjadi imam pada 8 Desember 1974. Ia kemudian diangkat menjadi Uskup Keuskupan Agung Kupang pada 27 Juli 1997, saat usianya genap 50 tahun, dengan tahbisan yang dipimpin oleh Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.

    Kepergian Mgr. Petrus Turang meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di Indonesia, terutama di Keuskupan Agung Kupang, yang telah ia pimpin selama lebih dari dua dekade.

  • Prabowo Melayat Emeritus Petrus Turang di Gereja Katedral

    Prabowo Melayat Emeritus Petrus Turang di Gereja Katedral

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melayat Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mgr. Petrus Turang, Pr di Gereja Katedral, Jakarta Pusat pada Jumat (4/4/2025).

    Menurut pantauan Bisnis, terlihat Prabowo tiba pada pukul 15.38 WIB disambut langsung oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo dan Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

    Terlihat orang nomor satu di Indonesia itu mengenakan setelan safari berwarna krem disambut oleh Kardinal Suharyo yang mengenakan pakaian keuskupan. Prabowo juga terlihat didampingi oleh Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.

    Ucapan belasungkawa datang dari berbagai pihak atas meninggalnya Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mgr. Petrus Turang, Pr. Salah satu ungkapan duka datang dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang mengirimkan karangan bunga sebagai tanda penghormatan terakhir.

    Karangan bunga dari Presiden Prabowo terlihat di depan Katedral Jakarta, tempat jenazah Mgr. Petrus Turang disemayamkan sementara. Dalam papan bunga tersebut, tertulis ungkapan duka cita atas wafatnya sang uskup yang dikenal sebagai sosok berpengaruh dalam Gereja Katolik Indonesia.

    Mgr. Petrus Turang meninggal dunia pada Jumat (4/4/2025) di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta akibat komplikasi penyakit. Jenazahnya saat ini disemayamkan di Katedral Jakarta sebelum diberangkatkan ke Kupang untuk proses pemakaman.

    Lahir di Minahasa, Sulawesi Utara, pada 23 Februari 1947, Mgr. Petrus Turang ditahbiskan menjadi imam pada 8 Desember 1974. Ia kemudian diangkat menjadi Uskup Keuskupan Agung Kupang pada 27 Juli 1997, saat usianya genap 50 tahun, dengan tahbisan yang dipimpin oleh Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.

    Kepergian Mgr. Petrus Turang meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di Indonesia, terutama di Keuskupan Agung Kupang, yang telah ia pimpin selama lebih dari dua dekade.

  • Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang Wafat

    Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang Wafat

    Liputan6.com, Jakarta – Uskup kedua Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (4/4/2025) pukul 06.20 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan dalam usia 78 tahun.

    Informasi yang dihimpun, Mgr Petrus Turang menderita penyakit komplikasi dan dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan.

    Jenazah almarhum sesuai rencana akan diberangkatkan ke Kupang pada Sabtu, 5 April 2025 dan selanjutnya disemayamkan di Gereja Kristus Raja Katedral Kupang.

    Almarhum Mgr. Petrus Turang yang lahir di Sulawesi Utara, 23 Februari 1947 menjabat Uskup Agung Kupang sejak 10 Oktober 1997 hingga 9 Maret 2024.

    Sebelum menjabat Uskup Agung Kupang menggantikan Mgr. Gregorius Monteiro, Mgr. Petrus Turang sempat menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif PSE-KWI.

    Beliau ditahbiskan menjadi Uskup Koajutor Keuskupan Agung Kupang oleh Uskup Agung Jakarta Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ, didampingi Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia bergelar Uskup Agung Tituler Bellicastrum Mgr. Pietro Sambi dan Uskup Agung Kupang saat itu Mgr. Gregorius Monteiro, SVD pada 27 Juli 1997 dengan motto Episkopalnya: “Pertransiit Benefaciendo” (Kis. 10:38).

    Pastor Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui, RD Krispinus Saku menyampaikan beberapa imbauan dan informasi terkait kedatangan jenazah Mgr Petrus Turang di Kupang pada Sabtu (5/4/2025), pukul 10.00 Wita.

    Pertama, mohon seluruh umat untuk mempersembahkan doa untuk keselamatan beliau.

    Kedua, besok (Sabtu, 5 April 2025) seluruh umat, khususnya wilayah 7, 8, 9, 10, 11 dan Stasi YMY Liliba untuk menjemput jenazah beliau dengan berdiri sambil berdoa sepanjang jalan dari bandara menuju jembatan Liliba.

    “Kita berdiri dengan mengambil sisi kiri dari arah bandara. Umat Kuasi Paroki St. Petrus-Paulus Oesapa dan umat Kuasi Paroki St. Andreas Lasiana akan menempati sisi kanan,” kata RD Krispinus

  • Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 April 2025

    Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia Regional 4 April 2025

    Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Uskup emeritus
    Keuskupan Agung Kupang
    , Nusa Tenggara Timur (NTT),
    Mgr. Petrus Turang
    , Pr
    meninggal dunia
    pada Jumat (4/4/2025).
    “Ia betul meninggal tadi pagi pukul 6.20 WIB,” kata Sekretaris Keuskupan Agung Kupang, Romo Erick Fkun, kepada
    Kompas.com
    , Jumat siang.
    Mgr. Petrus Turang meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, akibat
    komplikasi penyakit
    .
    Saat ini, lanjut Romo Erick, jenazah Petrus Turang disemayamkan sementara di Katedral Jakarta.
    Jenazah rencananya diterbangkan ke Kupang menggunakan pesawat Garuda pada Sabtu (5/4/2025) besok.
    “Nanti rencananya akan dimakamkan di Katedral Kupang pada Selasa (8/4/2025),” kata Romo Erick.
    Mgr. Petrus Turang lahir di Minahasa, Sulawesi Utara pada 23 Februari 1947. Petrus Turang ditahbiskan menjadi imam pada 8 Desember 1974.
    Pada 27 Juli 1997, di usianya yang genap 50 tahun, Petrus Turang ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Agung Kupang oleh Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.
    Petrus menggantikan Mgr. Gregorius Monteiro, SVD yang mengundurkan diri karena faktor usia.
    Saat usianya genap 75 tahun, Petrus Turang menyampaikan pengunduran diri ke Vatikan.
    Paus di Vatikan menyetujui pengunduran dirinya dan mengangkat Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr sebagai penggantinya pada 29 Maret 2024 lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 April 2025

    Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia Regional 4 April 2025

    Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Uskup emeritus
    Keuskupan Agung Kupang
    , Nusa Tenggara Timur (NTT),
    Mgr. Petrus Turang
    , Pr
    meninggal dunia
    pada Jumat (4/4/2025).
    “Ia betul meninggal tadi pagi pukul 6.20 WIB,” kata Sekretaris Keuskupan Agung Kupang, Romo Erick Fkun, kepada
    Kompas.com
    , Jumat siang.
    Mgr. Petrus Turang meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, akibat
    komplikasi penyakit
    .
    Saat ini, lanjut Romo Erick, jenazah Petrus Turang disemayamkan sementara di Katedral Jakarta.
    Jenazah rencananya diterbangkan ke Kupang menggunakan pesawat Garuda pada Sabtu (5/4/2025) besok.
    “Nanti rencananya akan dimakamkan di Katedral Kupang pada Selasa (8/4/2025),” kata Romo Erick.
    Mgr. Petrus Turang lahir di Minahasa, Sulawesi Utara pada 23 Februari 1947. Petrus Turang ditahbiskan menjadi imam pada 8 Desember 1974.
    Pada 27 Juli 1997, di usianya yang genap 50 tahun, Petrus Turang ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Agung Kupang oleh Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.
    Petrus menggantikan Mgr. Gregorius Monteiro, SVD yang mengundurkan diri karena faktor usia.
    Saat usianya genap 75 tahun, Petrus Turang menyampaikan pengunduran diri ke Vatikan.
    Paus di Vatikan menyetujui pengunduran dirinya dan mengangkat Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr sebagai penggantinya pada 29 Maret 2024 lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Akui emosi bisa jadi langkah awal memaafkan orang lain

    Akui emosi bisa jadi langkah awal memaafkan orang lain

    Jakarta (ANTARA) – Psikolog Meriyati, M.Psi berpendapat bahwa mengakui dan menerima emosi yang hadir dapat menjadi langkah awal memaafkan orang lain terutama di hari Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Izinkan diri untuk merasakan emosi marah, kecewa atau sakit hati yang dirasakan. Jangan menyangkal atau menekan emosi tersebut,” ujar dia saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Menurut Meriyati, memaafkan bukan sekadar tindakan sosial, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik. Merujuk studi, memaafkan dapat mengurangi stres, meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

    “Ketika kita menyimpan amarah atau dendam, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol. Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus, maka dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gangguan kecemasan,” kata dia.

    Karena itu, memaafkan menjadi tindakan yang disarankan, walau ini terkadang bukan hal mudah.

    Ilustrasi – Siswa melakukan sungkem pada guru di SMA Veteran 1 Sukoharjo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (12/4). Siswa bersama seluruh guru melakukan doa bersama untuk kelancaran Ujian Nasional setingkat Sekolah Menengah Atas yang rencananya pekan depan. FOTO ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo/ed/pd/13.

    Agar lebih mudah memaafkan, selain mengakui emosi, seseorang perlu menyadari bahwa memaafkan adalah untuk diri sendiri.

    “Memaafkan bukan berarti setuju atau membiarkan pelaku lepas dari tanggung jawab, tetapi membebaskan diri dari beban emosional yang menguras energi,” ujar Meriyati.

    Selanjutnya, cobalah memahami alasan di balik tindakan orang lain. Hal ini bukan berarti membenarkan tindakan orang-orang yang menyakiti, tetapi mencoba memahami konteks atau situasi yang mungkin mempengaruhi perilaku mereka.

    “Memahami hal tersebut dapat membantu Anda melihat situasi dengan perspektif lebih luas dan mungkin merasa lebih empati terhadap orang tersebut,” ujar psikolog yang berpraktik di RS Pondok Indah-Puri Indah itu.

    Arsip foto – Sejumlah guru saling memberi salam kepada siswa saat hari pertama masuk sekolah setelah libur Lebaran di SD Negeri 4 Menteng, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (2/5/2023). Siswa dan guru setempat menggelar acara halalbihalal dengan saling memberi salam dan pesta kelas sebelum memulai kegiatan belajar mengajar untuk mempererat tali silaturahim serta mendidik rasa saling memaafkan pada momen Lebaran. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.)

    Dia lalu menyarankan untuk mencoba melatih empati. Misalnya dengan bertanya pada diri sendiri, “Jika saya berada di posisi mereka, apakah saya juga dapat melakukan kesalahan yang sama?”

    Langkah lainnya, yakni menulis jurnal, berbicara dengan orang yang dipercaya atau melakukan meditasi. Cara ini selain membantu memaafkan juga meredakan emosi negatif.

    “Meskipun sulit, memaafkan dapat dilatih dengan menerima emosi yang dirasakan, mengelola emosi dengan baik, memahami perspektif orang lain dan menyadari bahwa tindakan ini lebih banyak menguntungkan diri sendiri,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dokter bagikan ide menu MPASI saat mudik Lebaran

    Dokter bagikan ide menu MPASI saat mudik Lebaran

    MPASI diberikan kepada bayi berusia enam bulan atau lebih untuk menambah dan melengkapi nutrisi yang sudah tidak tercukupi dari ASI saja

    Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis anak dan konselor laktasi dr. Yovita Ananta, Sp. A membagikan ide menu Makanan Pendamping ASI (MPASI) bagi warga Jakarta yang melakukan mudik Lebaran, salah satunya nasi tim.

    Yovita mengatakan nasi tim dapat dipersiapkan sebelum berangkat mudik dan disimpan dalam wadah kedap udara seperti termos.

    “Masak nasi dengan kaldu ayam atau daging, serta potongan protein hewani hingga lunak, lalu saring atau haluskan hingga mencapai tekstur yang lembut dan mudah ditelan bayi. Menu ini umumnya cocok untuk bayi berusia enam bulan,” ujar dia melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu.

    Menu lainnya yakni puree telur rebus. Yovita menyarankan orang tua sebelum berangkat mudik, memastikan sudah membawa telur rebus yang sudah dikupas kulitnya. Telur yang digunakan bisa telur ayam atau telur puyuh. Selanjutnya, haluskan menggunakan garpu sampai telur benar-benar hancur.

    Selanjutnya, tambahkan sedikit ASI, susu formula, atau kuah kaldu ayam yang sudah dibuat sebelumnya.

    “Menu ini cocok dikonsumsi oleh bayi berusia 7 bulan yang sudah mulai mahir mengunyah dan menelan makanan,” kata Yovita yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah itu.

    Menu berikutnya yakni kentang kukus. Kentang yang sudah dikukus dapat dihaluskan hingga mencapai tekstur yang disesuaikan dengan usia si kecil. Menu tersebut dapat dikonsumsi langsung atau dicampur dengan protein pilihan seperti ayam cincang tumis atau ikan goreng yang disuwir untuk melengkapi asupan nutrisi anak.

    Yovita mengingatkan MPASI diberikan kepada bayi berusia enam bulan atau lebih untuk menambah dan melengkapi nutrisi yang sudah tidak tercukupi dari ASI saja. MPASI yang diberikan kepada bayi haruslah mengandung gizi seimbang untuk menjaga kesehatan bayi dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.

    “Selain nutrisi, kebersihan MPASI juga perlu diperhatikan dengan baik. Sebab, MPASI juga dapat terkontaminasi kuman penyebab penyakit, seperti diare,” demikian pesan dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Udara Lembab Musim Pancaroba Tempat Ideal Kuman Penyebab ISPA, Ini Tips Perlindungan Dari Dokter – Halaman all

    Udara Lembab Musim Pancaroba Tempat Ideal Kuman Penyebab ISPA, Ini Tips Perlindungan Dari Dokter – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Dokter spesialis anak dr. Nitish Basant Adnani menyebut, udara yang lembab di musim pancaroba menjadi tempat ideal bagi kuman penyebab ISPA (seperti virus, bakteri dan sebagainya).

     

    Infeksi saluran pernafasan anak (ISPA) menjadi salah satu penyakit yang lebih sering dialami oleh anak di musim pancaroba seperti saat ini.

    Pada musim ini, anak cenderung lebih banyak beraktivitas di ruangan tertutup seperti rumah, sehingga penularan virus maupun bakteri menjadi semakin cepat.

    Hal ini turut berpengaruh terhadap penurunan pajanan vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari. Padahal, vitamin D mampu menunjang imunitas tubuh.

     

    Bagaimana melindungi dan mencegah anak terserang ISPA?

    “Gunakan masker di sekolah, tempat umum (untuk anak berusia lebih dari 2 tahun). Biasakan Si Kecil mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer, serta membatasi kontak dengan orang yang sedang sakit,” tutur dia.

     

    Penting juga memberikan suplementasi dan vaksinasi. Saat ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan suplementasi vitamin D dengan dosis 400 unit per hari untuk anak berusia 0-1 tahun dan 600–1.000 unit per hari untuk anak berusia 1 tahun ke atas.

     

    “Juga asupan yang mencakup gizi seimbang, yakni proporsi karbohidrat, protein, dan lemak yang sesuai anjuran. Jangan lupa untuk vitamin dan mineral seperti sayur dan buah, agar dapat menunjang imunitasnya,” ungkap dokter yang berpraktek di RS Pondok Indah Jakarta ini.

     

    Penanganan Ketika Si Kecil Sakit

     

    Saat anak mulai menunjukkan gejala sakit, sebaiknya segera lakukan pertolongan pertama agar tidak semakin parah.

    Ilustrasi batuk pada anak (freepik)

    Orang tua bisa melakukan hal-hal berikut ini kompres dan waslap si kecil dengan air hangat, terutama pada area dahi dan lipatan tubuh seperti leher, lipatan ketiak, dan lipatan paha, berikan asupan cairan yang lebih untuk hindari dehidrasi, anak disarankan untuk menggunakan pakaian yang tipis, apabila kondisi Si Kecil cukup nyaman, boleh diajak untuk mandi dengan air hangat

     

    Bagi Si Kecil yang mengalami batuk dan pilek, pastikan asupan cairannya tercukupi dengan baik.

     

    Saat sedang mengalami batuk dan pilek, Si Kecil juga disarankan untuk menghindari asupan makanan yang digoreng atau berminyak, serta makanan atau minuman yang manis karena dapat merangsang batuk.

     

    Jika gejala demam, batuk, atau pilek yang dialami Si Kecil cenderung menetap atau terdapat tanda bahaya seperti napas cuping hidung (gerakan hidung yang kembang kempis saat bernapas), tarikan dinding dada saat bernapas, atau napas tampak cepat, segera bawa Si Kecil untuk berobat ke fasilitas kesehatan.

     

    “Orang tua tidak disarankan untuk memberikan obat kepada Si Kecil tanpa dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak. Selain jenis obat ditentukan berdasarkan kondisi anak, dosisnya juga harus disesuaikan dengan berat badannya,” pesan dia.

     

    Menjaga kesehatan Si Kecil di musim pancaroba dilakukan dengan penerapan pola hidup sehat serta tindakan pencegahan yang tepat dapat memberikan perlindungan optimal bagi Si Kecil, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit yang mengintai.

     

     

  • Pakar kesehatan sarankan anak-anak tak mandi air hujan

    Pakar kesehatan sarankan anak-anak tak mandi air hujan

    Udara lembap di musim pancaroba menjadi tempat yang ideal bagi kuman penyebab ISPA

    Jakarta (ANTARA) – Pakar kesehatan anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Nitish Basant Adnani menyarankan anak-anak tak mandi hujan kendati ada sumber yang berpendapat bermain di bawah guyuran hujan bisa melatih kreativitas.

    “Paparan terhadap air yang tercemar berisiko membawa kuman, bakteri, maupun virus tertentu. Lebih baik hindarkan si kecil untuk mandi hujan,” ujar dr. Nitish dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

    Nitish mengatakan beberapa sumber menyatakan mandi air hujan dapat memberikan sejumlah manfaat pada anak, seperti melatih kemampuan motorik dan sensorik, memberikan pengalaman bermain di alam, mengurangi rasa cemas, serta mengurang paparan layar (screen time).

    Tapi, dia kembali menegaskan bahwa kegiatan itu lebih baik dihindari karena alasan kesehatan.

    Lalu, kalaupun, anak terpapar air hujan, maka segera lepaskan pakaian yang basah itu.

    “Ajak (anak) mandi dengan air hangat dan sabun,” ujar Nitish yang berpraktik di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya itu.

    Dia mengingatkan pada musim pancaroba seperti seperti beberapa hari terakhir ini rentan memunculkan penyakit terutama bagi anak-anak yang daya tahan tubuhnya lemah.

    Salah satu jenis penyakit yang lebih sering dialami oleh anak di musim pancaroba adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

    “Udara lembap di musim pancaroba menjadi tempat yang ideal bagi kuman penyebab ISPA (seperti virus, bakteri, dan sebagainya) untuk berkembang biak dengan cepat dan meningkatkan risiko penularan pada anak,” jelas Nitish.

    Untuk melindungi anak dari paparan penyakit, penting untuk membiasakan dia mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta membatasi kontak dengan orang yang sedang sakit.

    Pencegahan lainnya yakni menggunakan masker di sekolah, tempat umum, dan tempat ramai lainnya (untuk anak berusia lebih dari dua tahun).

    Selain itu, berikan anak asupan yang mencakup gizi seimbang, yakni proporsi karbohidrat, protein, dan lemak yang sesuai anjuran.

    “Jangan lupa untuk memberikan si kecil makanan dan minuman yang kaya akan vitamin dan mineral seperti sayur dan buah, agar dapat menunjang imunitasnya,” ujar Nitish.

    Penting juga untuk memberikan perlindungan lebih pada anak, antara lain melalui suplementasi dan vaksinasi.

    IDAI pada musim pancaroba merekomendasikan pemberian suplemen vitamin D dengan dosis 400 unit per hari untuk anak berusia 0-1 tahun dan 600–1.000 unit per hari untuk anak berusia 1 tahun ke atas.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025