Tempat Fasum: RS Bhayangkara

  • Wanita Hamil Tewas usai Chek In di Hotel Bareng Pria Misterius, Keluarga Kaget: Pamitnya Antar Suami

    Wanita Hamil Tewas usai Chek In di Hotel Bareng Pria Misterius, Keluarga Kaget: Pamitnya Antar Suami

    GELORA.CO –  Seorang wanita hamil ditemukan tewas dalam kamar hotel hotel Lendosisi di jalan Printis Kemerdekaan Kelurahan Lawang Kidul Kecamatan IT II Palembang, Sabtu (11/10/2025

    Kematiannya menyisakan kejanggalan.

    Polisi masih menyelidiki kasus Kematian wanita muda ini

    Dari keterangan pihak hotel, wanita bernama  Anti Pupita Sari alias AP (22) sebelumnya chek kn bersama seorang pria. 

    Pria tersebut bukanlah suaminya

    Sebab, saat kejadian, sang suami sedang bekerja..

    Saat ditemukan, AP dalam kondisi pakaian tidak lengkap. 

    Bahkan terdapat sejumlah luka di tubuhnya dan mulutnya tersumpal baju dalam, serta tangannya diikat menggunakan jilbab.

    Lawang Kidul adalah satu di antara 6 kelurahan di Kecamatan Ilir Timur II. Di Lawang Kidul terdapat 6 RW dan 22 RT administrasi. Adapun jumlah Kepala Keluarga (KK) sekitar 3.759 KK.

    Luas wilayah untuk Kecamatan Ilir Timur II keseluruhan adalah 1.082 ha (10,82 km⊃2;). Namun masing-masing kelurahan punya wilayah tersendiri; data menyebut bahwa Lawang Kidul memiliki bagian dari luas tersebut.

    Dikutip  dari TribunSumsel.com, korban ditemukan pertama kali oleh seorang pegawai hotel yang hendak mengecek ke kamar korban, karena sudah waktunya untuk check out. Pintu kamar terkunci dari dalam.

    Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan setelah melakukan olah TKP dan mengambil sejumlah keterangan saksi. Hingga kini pelaku masih dalam pengejaran.

    “Pelaku hingga kini masih kita kejar. Doakan cepat terungkap dan tertangkap, ” tegas Andrie

    Hasil penyidikan

    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, korban diketahui check-in di hotel tersebut pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Korban bersama seorang pria yang diduga kuat sebagai teman sekaligus pelaku.

    Keduanya datang berboncengan menggunakan sepeda motor dan sempat diperlihatkan KTP oleh sang pria kepada resepsionis. Namun identitasnya tidak dicatat secara lengkap.

    “Saat check-in, pria itu hanya menunjukkan KTP sebentar dan langsung naik ke lantai dua bersama korban. Kami tidak sempat mencatat datanya karena hotel cukup ramai,” ujar Ernawati, pegawai hotel yang bertugas saat itu, dikutip dari Sripoku, Minggu (12/10/2025).

    Keesokan harinya, pada Sabtu (11/10/2025) pagi, pria tersebut sudah tidak terlihat lagi di sekitar hotel.

    Namun korban tidak juga keluar dari kamar hingga menjelang siang. Merasa curiga, pegawai hotel beberapa kali mengetuk pintu kamar untuk mengingatkan waktu check-out, tetapi tidak ada respons.

    “Pintu kamar terkunci dari dalam, tapi tidak ada suara.

    Setelah kami buka dengan kunci cadangan, korban ditemukan sudah meninggal dunia dalam posisi tertutup selimut dan tanpa busana lengkap,” kata Ernawati.

    Mereka kemudian melaporkan kejadian itu kepada pemilik hotel, yang selanjutnya memerintahkan agar kasus tersebut segera dilaporkan ke pihak kepolisian.

     Tepat pukul 14.50 WIB, laporan diterima oleh Polsek Ilir Timur II Palembang.

    Petugas yang datang ke tempat kejadian memastikan adanya jasad perempuan tanpa busana di lantai kamar nomor 8.

    Setelah itu, polisi berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Satreskrim Polrestabes Palembang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Sekitar pukul 15.30 WIB, tim identifikasi bersama petugas PMI tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan awal.

    Usai olah TKP, jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum dan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter kepolisian.

    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah barang pribadi milik korban seperti pakaian dan ponsel, namun tidak ditemukan barang milik pria yang bersamanya saat check-in.

    Diduga, pelaku melarikan diri usai melakukan tindakan keji tersebut.

    Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan, membenarkan bahwa timnya kini sedang memburu pria yang terakhir terlihat bersama korban. 

    “Benar, korban datang bersama seorang pria. Saat ini, tim kami sudah mengantongi sejumlah petunjuk dan sedang melakukan pengejaran. Mohon doanya agar pelaku segera tertangkap,” ujarnya, Minggu (12/10/2025).

    Sementara itu, jenazah korban telah dimakamkan di TPU Talang Petai setelah menjalani autopsi di RS Bhayangkara Palembang.

    Pamit Antar Suami

    Ayah korban, Agus Nasi (56), mengaku sangat terpukul atas kepergian anak keduanya tersebut, apalagi meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan.

    “Korban ini anak kedua saya dari tiga bersaudara. Awalnya saya dapat kabar dari anggota kepolisian Polrestabes Palembang. Setelah mendengar berita itu, saya langsung mendatangi kantor polisi,” ungkap Agus saat ditemui di rumah duka.

    Menurut Agus, terakhir kali Anti terlihat di rumah pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu korban pamit hendak mengantar suaminya bekerja. Namun hingga malam, Anti tak kunjung pulang ke rumah dan ponselnya tidak bisa dihubungi.

    “Korban pamit mengantar suaminya kerja, tapi setelah ditunggu-tunggu tidak juga pulang. Kami sempat mencari ke teman-temannya, tapi tidak ada yang tahu,” ujarnya dengan nada sedih.

    Keluarga sempat berharap korban hanya pergi ke rumah teman, namun harapan itu sirna ketika polisi memberi kabar bahwa Anti ditemukan sudah meninggal dunia di sebuah kamar hotel di kawasan IT II Palembang.

    Agus menegaskan tidak ada permasalahan dalam keluarga, dan tidak ada yang ia curigai sebelum kejadian. “Tidak ada masalah keluarga, dan tidak ada yang dicurigai. Kalau ada, pasti dia cerita,” katanya.

    Sementara itu, suami korban, Adi Rosadi (36), mengatakan dirinya mengetahui kabar duka saat sedang bekerja.

     “Saya dapat kabar dari bapak sekitar pukul 17.00 bahwa Anti meninggal dunia. Saya langsung panik dan izin dari tempat kerja untuk ke lokasi,” ujarnya.

    Adi menambahkan, hubungan rumah tangganya selama ini baik-baik saja dan tidak ada pertengkaran sebelum istrinya pergi. “Kami tidak ada masalah. Seperti biasa, tidak ada ucapan aneh atau perkataan terakhir dari Anti,” tambahnya.

    Baik Agus maupun Adi berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku pembunuhan dan memberikan hukuman seberat-beratnya. “Kami hanya ingin pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatannya,” tegas keduanya.

    Hingga kini, pihak kepolisian Polrestabes Palembang masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif dan pelaku di balik kematian AP.

  • Kematian Terduga Pencuri Hewan di Lumajang Picu Amarah Warga dan Serangan ke Mapolres

    Kematian Terduga Pencuri Hewan di Lumajang Picu Amarah Warga dan Serangan ke Mapolres

    Lumajang (beritajatim.com) – Kematian Rudi Hartono, warga Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, setelah diamankan polisi karena kasus pencurian hewan, memicu kemarahan warga dan menimbulkan aksi penyerangan terhadap Markas Polres Lumajang pada Minggu (12/10/2025) malam.

    Puluhan warga mendatangi Mapolres Lumajang karena menaruh curiga atas kematian Rudi yang disebut meninggal dunia usai diamankan polisi, Sabtu (11/10/2025). Mereka menuding adanya tindakan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap Rudi sebelum meninggal dunia.

    “Ini dapat kabar dari teman kalau Rudi kritis di RS Bhayangkara, sampai sini kok sudah meninggal dunia tanpa ada laporan dari polisi ke pihak keluarga,” ujar adik korban, Samsul, saat ditemui di RS Bhayangkara Lumajang, Minggu (12/10/2025).

    Menurut Samsul, kondisi jasad sang kakak cukup mengenaskan. Selain terdapat tiga luka tembak di bagian kaki yang diterima saat penangkapan, tubuh Rudi juga dipenuhi luka yang diduga akibat pengeroyokan.

    “Padahal ini riil pembunuhan dari polisi, bukan dimassa, tapi keterangan polisi ini dimassa warga,” tegasnya. Ia menambahkan, pihak keluarga berencana meminta proses autopsi untuk memastikan penyebab kematian Rudi. “Jadi kami mau ada autopsi, karena tidak terima, harus ke Polda ini,” imbuh Samsul.

    Menanggapi tudingan tersebut, Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro menyatakan bahwa dugaan penganiayaan oleh anggota polisi masih belum dapat dibuktikan. Ia menegaskan, pihak kepolisian menunggu hasil autopsi dari rumah sakit sebagai dasar kesimpulan resmi.

    “Informasi dari warga memang menyebut dugaan penganiayaan oleh anggota Resmob, tapi untuk memastikannya masih harus menunggu hasil autopsi dari rumah sakit agar ada kesimpulannya,” jelas Untoro, Senin (13/10/2025).

    Pihak kepolisian berharap masyarakat tetap tenang dan menunggu hasil penyelidikan resmi, sementara proses autopsi terhadap jenazah Rudi masih berlangsung. [has/beq]

  • Keharuan Keluarga Saat Identitas 2 Jasad Santri Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    Keharuan Keluarga Saat Identitas 2 Jasad Santri Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi Surabaya 13 Oktober 2025

    Keharuan Keluarga Saat Identitas 2 Jasad Santri Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – 2 jenazah santri korban ambruknya gedung Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo telah diidentifikasi Tim DVI Polda Jatim di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (12/10/2025) malam.
    Keduanya merupakan santri asal Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
    Dua nama yang teridentifikasi tersebut menambah daftar korban meninggal yang berhasil diketahui namanya menjadi 53, dari 67 kantong jenazah yang diterima.
    Artinya masih ada 14 kantong jenazah yang sedang diteliti oleh petugas forensik Tim DVI RS Bhayangkara, terdiri dari 11 kantong jenazah utuh dan tiga kantong body part.
    Dua jenazah santri Bangkalan itu masing-masing di kantong jenazah bernomor PM RSB B-025 yang teridentifikasi melalui DNA dan medis, cocok dengan nomor AM-003, bernama Achmad Haikal Fadil Alfatih (12) asal Dusun Timur Leke, Sendang Dajah, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.
    Kemudian di kantong jenazah bernomor PM RSB B-047 teridentifikasi melalui DNA, medis dan properti (barang kepemilikan), cocok dengan nomor AM-059, bernama Syamsul Arifin (18), beralamat Dusun Badang, Desa Tlagah, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan.
    Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki mengatakan, proses identifikasi terhadap beberapa kantong jenazah yang tersisa dilakukan menggunakan metode pencocokan DNA.
    Sampel DNA semua jenazah sudah dikirimkan ke Laboratorium DNA Pusdokkes Mabes Polri di Jakarta, sejak kantong jenazah korban yang dievakuasi Tim SAR gabungan diantar ke Posko DVI RS Bhayangkara.
    Artinya, lanjut dr Khusnan, pihaknya masih menunggu proses penelitian yang masih berlangsung di Pusdokkes Mabes Polri Jakarta, yang membutuhkan waktu beberapa hari.
    “Harapan kami tidak lama lagi bisa keluar hasilnya. Memang ada karena faktor proses alaminya jadi membutuhkan waktu. Ini beda dengan hari-hari hari pertama, kedua, ketiga. Harapan kami segera teridentifikasi sehingga korban bisa tahu keluarganya siapa,” kata Khusnan di Lobby Ruangan Immunoterapi RS Bhayangkara Surabaya.
    Sementara Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol dr Wahyu Hidajati mengungkapkan penyebab pihaknya kesulitan melakukan identifikasi terhadap kantong jenazah body part secara cepat.
    Karena, selain body part tersebut, merupakan bagian organ tubuh korban yang tidak lengkap, petugas forensik kesulitan mengidentifikasi ciri khusus pada body part yang sedang diteliti mengandalkan pencocokan rekam medis atau properti.
    “Sehingga kami hanya bergantung DNA. Nanti untuk mencocokkan seperti yang kemarin itu kan ada body part yang teridentifikasi 2 hari lebih lambat daripada body yang besar lainnya,” ujar Wahyu.
    Pantauan di lokasi setelah diumumkan identitas dua jenazah, petugas RS Bhayangkara Surabaya membantu membawakan dua peti jenazah korban tersebut ke ruang tunggu keluarga untuk dishalatkan.
    Beberapa menit sebelum proses tersebut, datang rombongan keluarga besar korban Ach Haikal Fadil Alfatih ke tenda ruang tunggu.
    M Soleh, sang ayahanda korban langsung berjalan menuju ke peti jenazah sang anak kelima yang sudah diletakkan di sisi kiblat ruangan tersebut.
    Seraya meletakkan kedua tangannya dari samping kiri peti jenazah Haikal berwarna putih itu, M Soleh seperti sedang berkomunikasi dengan sang anak.
    Ia berujar bahwa ia dan sang ibunda telah ikhlas dengan kepergian Haikal yang begitu cepat dan mendadak di tengah proses menuntut ilmu.
    “Insya Allah saya ikhlas, Haikal diberikan surga sama Allah dan semua korban. Saya ikhlas nak,” ujar M Soleh dengan suara serak menahan tangis.
    Tak lama kemudian, M Soleh dan keluarganya bergabung dalam shaf shalat jenazah yang dilangsungkan di ruangan tersebut, bersama anggota keluarga jenazah korban Samsul Arifin dan diikuti juga oleh Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki bersama beberapa stafnya.
    Rampung menunaikan shalat jenazah, M Soleh memilih duduk di salah satu kursi tunggu, seraya menanti peti jenazah sang anak diangkut kembali ke dalam mobil ambulan.
    Ternyata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang berkunjung di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya, mendatangi ruangan tunggu tersebut guna menenangkan keluarga korban yang berhasil diidentifikasi.
    Khofifah memberikan bantuan berupa santunan tali asih kepada keluarga para korban. Termasuk M Soleh, yang duduk di saf terdepan ruang tunggu tersebut, seraya terus melafalkan wirid.
    Seraya menjawab salam dari perempuan nomor satu di Provinsi Jatim itu, M Soleh menceritakan bahwa anaknya memiliki hafalan kitab yang akan menolongnya untuk sampai di surga. “Anak saya hafal kitab, bu, In syas Allah surga di sana,” ujar M Soleh kepada Khofifah.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Keharuan Saat Identitas 2 Jasad Santri Al Khoziny Dikenali, Keluarga Asal Bangkalan Mengaku Ikhlas
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Buntut Tragedi di Al-Khoziny Sidoarjo, Istana Kaji Skema APBN Bangun Pondok Pesantren – Page 3

    Buntut Tragedi di Al-Khoziny Sidoarjo, Istana Kaji Skema APBN Bangun Pondok Pesantren – Page 3

    Musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin, 29 September 2025 saat para santri menunaikan salat Ashar. Musala tersebut merupakan bangunan baru yang belum genap setahun berdiri.

    Menurut pengasuh ponpes, KH Abdul Salam Mujib, proses pengecoran lantai paling atas baru selesai beberapa jam sebelumnya, sekitar tengah hari. Sayangnya, belum sempat bangunan tersebut digunakan sepenuhnya, musibah justru datang tanpa peringatan.

    Hingga Minggu, 12 September 2025, tercatat 53 orang dari 67 kantong jenazah yang sudah teridentifikasi.

    Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan Marzuki mengatakan, sampai saat ini masih ada 11 kantong jenazah yang belum teridentifikasi.

    “Dari 11 kantong jenazah ada body part di dalamnya, cuma jumlahnya berapa kita belum tahu pasti. Kita nunggu hasil DNA,” kata Khusnan di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Tim forensik menyampaikan kendala dalam proses identifikasi lanjutan. Pada 11 kantong jenazah tersebut, ada beberapa sama body part yang tidak utuh atau lengkap dan tanpa tanda khusus. Sehingga tim DVI Polda Jatim hanya bisa bergantung pada DNA.

    “Dari 11 kantong jenazah ini masih proses identifikasi di Jakarta. Harapan kami tidak lama lagi bisa keluar hasilnya. Memang karena faktor proses alamnya jadi membutuhkan waktu,” ujarnya.

    Dia menambahkan proses identifikasi kali ini membutuhkan waktu lebih lama dibanding hari-hari pertama. Khusnan berharap seluruh korban segera teridentifikasi agar keluarga dapat segera mengetahui identitas anggota keluarganya.

  • 2 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Kembali Teridentifikasi, Total Sudah 53 Orang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    2 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Kembali Teridentifikasi, Total Sudah 53 Orang Surabaya 13 Oktober 2025

    2 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Kembali Teridentifikasi, Total Sudah 53 Orang
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi 2 jenazah tambahan korban ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo sehingga total korban teridentifikasi mencapai 53 orang dari 67 kantong jenazah.
    “Yang terdiri dari 2 jenazah, 2 kantong jenazah cocok atau match dengan 2 nomor antemortem,” kata Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Polisi M Khusnan Marzuki di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (13/10/2025).
    Jenazah yang pertama yaitu kantong jenazah dengan nomor postmortem RSB B025 teridentifikasi melalui DNA dan medis cocok dengan nomor antemortem 003 sebagai Ahmad Haikal Fadil Al Fatih, laki-laki 12 tahun dengan alamat Dusun Timur Leke Sendang Darjah Labang Bangkalan.
    Yang kedua, kantong jenazah dengan nomor PM atau postmortem RSB B047 teridentifikasi melalui DNA, medis dan properti barang kepemilikan cocok dengan nomor antemortem 059 sebagai Syamsul Arifin, laki-laki 18 tahun dengan alamat Dusun Badang, Telaga, Galis, Bangkalan, Jawa Timur.
    Perwira polisi dengan 3 melati emas di pundak itu, mengemukakan sampai saat ini masih ada 11 kantong jenazah yang belum teridentifikasi.
    “Dari 11 kantong jenazah ada body part di dalamnya, cuma jumlahnya berapa kita belum tahu pasti. Kita nunggu hasil DNA,” kata Khusnan.
    Sementara itu, tim forensik juga menyampaikan kendala dalam proses identifikasi lanjutan.
    Pada 11 kantong jenazah tersebut ada beberapa sama body part yang tidak utuh atau lengkap dan tanpa tanda khusus.
    Sehingga tim DVI Polda Jatim hanya bisa bergantung pada DNA.
    “Dari 11 kantong jenazah ini masih proses identifikasi di Jakarta. Harapan kami tidak lama lagi bisa keluar hasilnya. Memang karena faktor proses alamnya jadi membutuhkan waktu,” ujarnya.
    Ia menambahkan proses identifikasi kali ini membutuhkan waktu lebih lama dibanding hari-hari pertama.
    Khusnan berharap seluruh korban segera teridentifikasi agar keluarga dapat segera mengetahui identitas anggota keluarganya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Daftar Nama 51 Korban Jiwa Tragedi Ambruknya Ponpes Al-Khoziny

    Update Daftar Nama 51 Korban Jiwa Tragedi Ambruknya Ponpes Al-Khoziny

    Bisnis.com, SURABAYA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim kembali berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban tragedi ambruknya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan demikian, sudah 51 jenazah yang berhasil diidentifikasi. 

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Mohammad Khusnan Marzuki menjelaskan, terdapat total 51 jenazah korban yang telah berhasil teridentifikasi. Detailnya, 5 teridentifikasi di rumah sakit Sidoarjo, dan 46 di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.

    “Dari 67 kantong jenazah yang kami terima, saat ini sudah ada 51 korban teridentifikasi. Masih ada 13 kantong jenazah lagi yang masih kami cocokkan datanya,” ungkap Khusnan saat jumpa pers di RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya, Sabtu (11/10/2025) malam.

    Satu kantong jenazah yang berhasil pada Sabtu (11/10), teridentifikasi melalui DNA dan medis gigi adalah Muhammad Ridwan Sahari (14), warga Bendul Merisi, Surabaya.

    Adapun, Khusnan menjelaskan total terdapat 67 kantong jenazah yang telah diterima oleh tim DVI Polda Jatim. Namun, data ante mortem atau laporan kehilangan keluarga berjumlah 63.

    “Jadi laporan kehilangan antemortem ada 63. Yang sudah teridentifikasi korban ada 51. Jadi, antemortem yang belum teridentifikasi sampai sekarang ada 12. Sementara untuk kantong jenazah yang belum teridentifikasi ada 13,” jelasnya.

    Sebelumnya, pada Jumat (10/10/2025), tim DVI Polda Jatim juga telah berhasil mengidentifikasi tiga kantong jenazah, yang terdiri dari dua korban dan satu potongan tubuh atau body part korban.

    Dua jenazah korban yang berhasil teridentifikasi pada Jumat (10/10) adalah Moh. Alfin Mutawakkilallah (17) warga Lomaer, Blega, Bangkalan dan Muhammad Iqlil Ibrohim (15) warga Sukorejo, Bangsalsari, Jember. Sedangkan body part diidentifikasi milik Mochammad Haikal Ridwan (14) warga Labang, Bangkalan.

    Daftar 51 korban jiwa tragedi ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo 

    1. Maulana Alfan, 15 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo

    2. Mochammad Mashudul Haq, 14 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RSUD R.T Notopuro Sidoarjo 

    3. Muhammad Soleh, 22 tahun, warga Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RSUD R.T Notopuro Sidoarjo 

    4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas, 17 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo 

    5. Moch Agus Ubaidillah, 14 tahun, warga Krembangan, Surabaya. Teridentifikasi Kamis (2/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo 

    6. Firman Nur, 16 tahun, warga Tembok Lor Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (4/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    7. Muhammad Azka Ibadurrahman, 13 tahun, warga Kenjeran, Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (4/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    8. Daul Milal, 15 tahun, warga Sidokapasan Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (4/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    9. Nurudin, 13 tahun, warga Bangkalan. Teridentifikasi Minggu (5/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    10. Ahmad Rijalul Haq, 16 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Minggu (5/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    11. Moh Royhan Mustofa, 17 tahun, warga Bangkalan. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    12. Abdul Fattah, 18 tahun, warga Asem Manunggal, Sampang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    13. Wasiur Rohib, 17 tahun, warga Gayungan, Surabaya. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    14. Mohammad Aziz Pratama Yudistira, 16 tahun, warga Cikarang Utara, Bekasi. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    15. Moh Dafin, 13 tahun, warga Bulu Lor, Semarang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    16. M Ali Rahbini, 19 tahun, warga Tambelang, Sampang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    17. Sulaiman Hadi, 15 tahun, warga Kolla Modung, Bangkalan. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    18. Muhammad Ahmad Fahmi, 15 tahun, warga Kamal, Bangkalan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025) lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    19. Muhammad Reza Syfai Akbar, 14 tahun, warga Peneleh, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    20. Afifuddin Zarkasi, 13 tahun, warga Tandes, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    21. Moh. Rizki Maulana Saputra, 16 tahun, warga Buduran, Sidoarjo. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    22. Moh. Ubaidillah, 17 tahun, warga Blega, Bangkalan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    23. Virgiawan Narendra Sugiarto, 16 tahun, warga Karangbinangun, Lamongan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    24. Moch Ali Sirojuddin, 13 tahun, warga Krembangan, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    25. Muhammad Azam Habibi, 14 tahun, warga Semampir, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    26. M Maulidy Hasany Kamil, 16 tahun, warga Blega, Bangkalan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    27. Ach Fathoni Abil Falaf, 17 tahun, warga Tanjung Bumi, Bangkalan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    28. M Azam Alby Alfa Himam, 17 tahun, warga Blega, Bangkalan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    29. Khoirul Mutaqin, 18 tahun, warga Mojoroto, Kota Kediri. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    30. Farhan, 17 tahun, warga Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    31. Syafiuddin, 15 tahun, warga Kedungdung, Sampang. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    32. Achmad Ghiffary Haekal Nur, 17 tahun warga Sidokumpul, Gresik. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    33. Muhammad Ubay Dillah, 15 tahun, warga Kubu Raya, Kalimantan Barat. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    34. Achmad Alby Fahri, 13 tahun, warga Semampir, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    35. Abdus Somad, 17 tahun, warga Sampang, Jawa Timur. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    36. Imam Junaidi, 16 tahun, warga Bangkalan, Jawa Timur. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    37. Mohammad Fajri, 14 tahun, warga Pabean Cantian, Surabaya. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    38. Muhammad Nasi Hudin, 15 tahun, warga Belinyu, Kepulauan Bangka Belitung. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    39. Achmad Suwaifi, 15 tahun, warga Bangkalan, Jawa Timur. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    40. Mochammad Haikal Ridwan, 14 tahun warga Bangkalan, Jawa Timur. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    41. Moch Adam Fidiansyah, 12 tahun, warga Sukodono, Sidoarjo. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    42. Muhammad Raihan Jamil, 14 tahun, warga Krembangan, Kota Surabaya. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    43. Mohammad Abdul Rohman Nafis, 15 tahun, warga Sedati, Sidoarjo. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    44. M Ghifari Chasbi, 15 tahun, warga Wonorejo, Pasuruan. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    45. Moh Toni Afandi, 14 tahun, warga Semampir, Kota Surabaya. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    46. Ach. Ramzi Fariki, 15 tahun, warga Gunung Sindur, Bogor. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya.

    47. Abdullah As Syadid, 16 tahun, warga Modung, Bangkalan. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    48. Arif Afandi, 15 tahun, warga Tegalsari, Kota Surabaya. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    49. Moh. Alfin Mutawakkilallah, 17 tahun, warga Lomaer, Blega, Bangkalan. Teridentifikasi Jumat (10/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    50. Muhammad Iqlil Ibrohim, 15 tahun, warga Sukorejo, Bangsalsari, Jember. Teridentifikasi Jumat (10/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    51. Muhammad Ridwan Sahari, 14 tahun, warga Bendul Merisi, Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (11/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

  • 51 Korban Tragedi Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo Teridentifikasi, Proses Berlanjut

    51 Korban Tragedi Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo Teridentifikasi, Proses Berlanjut

    Surabaya (beritajatim.com) – Proses identifikasi korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, terus berlanjut. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi satu jenazah terbaru, yaitu Muhammad Ridwan Sahari, seorang santri berusia 14 tahun.

    Jenazah tersebut berhasil diidentifikasi melalui metode DNA dan medis gigi pada Sabtu malam, 11 Oktober 2025, di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya.

    “Update dari proses identifikasi kantong jenazah hari ini, Tim DVI Polda Jatim berhasil mengenali satu jenazah Santri Ponpes Al Khoziny,” ungkap Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kabid Humas Polda Jatim, dalam konferensi pers yang digelar di Surabaya, Sabtu (11/10/2025).

    Tim DVI yang dibentuk secara khusus untuk menangani kasus ini bekerja intensif selama 24 jam. Mereka melibatkan berbagai instansi terkait dan tenaga ahli untuk memastikan bahwa setiap jenazah yang diterima dapat teridentifikasi dengan akurat.

    Kabid Humas Polda Jatim menjelaskan bahwa proses identifikasi dilakukan dengan ketelitian maksimal untuk memastikan keakuratan identifikasi.

    Menurut Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol Dr. dr. Mohammad Khusnan Marzuki, jenazah yang teridentifikasi adalah kantong jenazah nomor Post Mortem RSB B-059 yang sesuai dengan data ante mortem 056.

    “Jenazah teridentifikasi melalui DNA dan medis gigi, cocok dengan nomor Antemortem 056 sebagai Muhammad Ridwan Sahari, laki-laki, 14 tahun, alamat Bendul Merisi Jaya Timur No.17, RT 002 RW 012, Bendul Merisi, Wonocolo, Kota Surabaya,” kata Kombes Pol Khusnan.

    Hingga saat ini, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 51 korban dari total 67 kantong jenazah yang diterima. Proses identifikasi ini menggunakan metode ilmiah yang teliti, yaitu tes DNA dan rekonsiliasi ante mortem dan post mortem, untuk memastikan hasil yang akurat hingga 99,99%.

    Proses identifikasi korban yang telah berjalan ini memberi harapan bagi keluarga korban untuk memperoleh kepastian. “Kami terus berupaya maksimal dalam identifikasi ini. Meskipun memerlukan waktu, kami pastikan seluruh proses dilakukan dengan cermat dan teliti,” ujar Kombes Pol Khusnan.

    Proses identifikasi untuk kasus serupa biasanya memakan waktu yang cukup lama. “Dulu bisa sampai dua bulan. Jadi saya berharap kali ini bisa lebih cepat. Kami bekerja sama dengan Pusdokkes untuk menjaga ketelitian dan kecepatan,” tambahnya.

    Saat ini, 12 ante mortem korban belum teridentifikasi, dan masih ada 13 kantong jenazah yang belum berhasil diidentifikasi. Namun, Kombes Pol Khusnan memastikan bahwa tim DVI akan terus bekerja hingga seluruh korban dapat teridentifikasi dan proses pemakaman dapat segera dilakukan.

    Tim DVI Polda Jatim bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Rumah Sakit Bhayangkara, Pusdokkes Polri, Biddokkes Polda Jatim, dan pemerintah daerah setempat, untuk mendukung operasi identifikasi ini.

    Dengan kerja keras seluruh tim, diharapkan keluarga korban dapat segera memperoleh kepastian mengenai identitas santri mereka, serta jenazah yang bisa dimakamkan dengan layak. [uci/suf]

  • Truk Gagal Nanjak dan Tabrak Motor di Pasuruan, 3 Korban Tewas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        11 Oktober 2025

    Truk Gagal Nanjak dan Tabrak Motor di Pasuruan, 3 Korban Tewas Surabaya 11 Oktober 2025

    Truk Gagal Nanjak dan Tabrak Motor di Pasuruan, 3 Korban Tewas
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Kecelakaan maut terjadi di jalan raya Surabaya-Malang, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Sabtu (11/10/2025).
    Sebuah truk
    wing box
    tidak kuat melaju di jalur tanjakan dan mendadak berjalan mundur.
    Akibatnya, truk tersebut menabrak tiga motor yang berada di belakangnya. Tiga pengendara motor tewas di lokasi kejadian.
    Berdasarkan penuturan saksi mata, kecelakaan berawal saat truk wing box bernomor polisi W 8717 UR yang dikendarai Handoko Prasetyo melaju dari arah Surabaya menuju Malang.
    Saat di jalur tanjakan, mesin mendadak mati dan kendaraan melaju mundur.
    “Dari jauh truk itu mendadak mati dan jalan mundur. Ada tiga sepeda motor yang berada di belakangnya terlindas,” ujar Aisyah Azizah, warga setempat.
    Setelah melindas tiga motor, truk yang gagal nanjak tersebut terhenti di pembatas jalan.
    Sementara di jalan tampak pengendara motor tergeletak penuh luka.
    “Tadi korban langsung ditutupi karena luka parah dan ada yang meninggal dunia,” imbuhnya.
    Saat polisi datang di lokasi kekadian, tiga korban yang meninggal dunia langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Watukosek. Sedangkan satu korban luka berat dievakuasi ke RS Abyaksa Gempol.
    “Ada tiga yang meninggal dunia. Di antaranya ibu dan anak. Semua korban sudah dievakuasi ke rumah sakit,” kata Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko Suseno.
    Tiga korban yang meninggal yakni Nur Fauziyah (35) dan anaknya Fildza Fidelya (14), warga Sukolilo, Surabaya, serta Muhammad Farel (18), pelajar asal Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
    “Terkait penyebab matinya truk wings box yang gagal naik tanjakan masih dilakukan pemeriksaan lanjutan pada sopir,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Naik ke Penyidikan, Polda Jatim Mulai Panggil Saksi dalam Tragedi Robohnya Ponpes Al Khoziny

    Naik ke Penyidikan, Polda Jatim Mulai Panggil Saksi dalam Tragedi Robohnya Ponpes Al Khoziny

    Surabaya (beritajatim.com) –Setelah status kasus robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo resmi dinaikkan ke tahap penyidikan, tim gabungan penyidik Polda Jatim kini mulai fokus mengumpulkan bukti-bukti yang relevan guna menemukan pihak yang bertanggung jawab.

    Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, peningkatan status ini menandai langkah lanjutan penegakan hukum yang kini diarahkan pada pembuktian unsur pidana.

    “Dengan ditingkatkannya status menjadi penyidikan, tim penyidik Polda Jatim akan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan peristiwa pidana yang terjadi guna menemukan tersangkanya,” ujar Kombes Pol Abast di RS Bhayangkara Surabaya, Jumat (10/10/2025).

    Menurut Kombes Pol Abast, tim penyidik gabungan dari Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Jatim saat ini tengah bekerja secara sistematis sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

    “Untuk dapat menemukan siapa tersangkanya, tim penyidik Polda Jatim melakukan sesuai dengan prosedur hukum atau sesuai dengan KUHAP. Itu yang sekarang sedang dilakukan,” jelas Kombes Abast.

    Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Jatim mengatakan mulai pekan depan pihaknya telah menjadwalkan pemanggilan terhadap sejumlah saksi.

    Kombes Pol Abast menegaskan, para saksi yang dipanggil adalah mereka yang dinilai memiliki keterkaitan langsung dan relevansi dengan peristiwa robohnya bangunan di Ponpes Al Khoziny tersebut.

    “Kami sudah mulai membuat pemanggilan terhadap beberapa saksi yang relevan,” ujar Kombes Pol Abast.

    Kabid Humas Polda Jatim ini juga menegaskan, tidak serta merta 17 saksi yang sudah pernah dimintai keterangan ditahap penyelidikan otomatis akan diperiksa kembali di tahap penyidikan.

    “Yang akan kita panggil lagi hanya yang dinilai memiliki relevansi langsung dengan kejadian robohnya bangunan tersebut, jadi semua akan berproses sesuai kebutuhan pembuktian,” tegas Kombes Abast.

    Ia menjelaskan bahwa saksi yang telah diperiksa di tahap penyelidikan bisa saja kembali dipanggil di tahap penyidikan, tergantung relevansi keterangannya terhadap pembuktian unsur pidana.

    “Saksi yang dimintai keterangan di awal belum tentu akan sama di tahap penyidikan. Begitu juga sebaliknya, bisa muncul saksi baru yang memiliki keterangan penting,” ujar Kombes Pol Abast.

    Ditegaskan pula oleh Kombes Pol Abast bahwa proses hukum ini dijalankan secara hati-hati dan proporsional, mengingat sebagian saksi berasal dari keluarga korban yang masih berduka.

    “Kami mohon pengertian dari rekan-rekan media dan masyarakat. Proses hukum tetap berjalan, namun kami tentu tidak tergesa-gesa. Kami menghormati keluarga korban yang sedang berduka,” tegas mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini.

    Kombes Pol Abast memastikan Polda Jatim akan terus memberikan informasi terbaru kepada publik secara berkala.

    “Kami sudah memanggil beberapa saksi, tentunya lebih dari satu. Mudah-mudahan semuanya bisa hadir. Nanti kami akan sampaikan update perkembangan penyidikan secara bertahap,” pungkasnya. [uci/ian]

  • 50 Jenazah Santri Al-Khoziny Sidoarjo Berhasil Diidentifikasi Oleh Tim DVI Polda Jatim

    50 Jenazah Santri Al-Khoziny Sidoarjo Berhasil Diidentifikasi Oleh Tim DVI Polda Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengumumkan perkembangan hasil identifikasi korban tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Hingga Jumat malam (10/10/2025), tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi 3 kantong jenazah tambahan yang terdiri dari 2 jenazah utuh dan 1 body part.

    Hal itu seperti disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast di RS Bhayangkara Surabaya, Jumat (10/10/25) malam.

    “Pada malam hari ini kami menyampaikan update penanganan jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo hasil operasi Tim DVI,” ujar Kombes Pol Abast.

    Dikesempatan yang sama Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Dr. dr. M. Khusnan Marzuki, selaku Komander DVI menjelaskan bahwa hasil identifikasi terbaru menunjukkan 3 kantong jenazah berhasil dikenali dengan metode medis, gigi, dan DNA.

    “Kantong jenazah nomor PM RSB B-031 teridentifikasi melalui data gigi dan medis, cocok dengan nomor AM 051, atas nama Moh. Alfin Mutawakkilalallah (17 tahun), asal Desa Lomaer, Blega, Bangkalan,” terang Kombes Pol Khusnan.

    Kantong jenazah nomor PM RSB B-049,lanjut Kombes Pol Khusnan teridentifikasi melalui gigi dan medis, cocok dengan nomor AM 004, atas nama Muhammad Iklil Ibrahim Al Aqil (15 tahun), asal Dusun Tegal Gebang, Sukorejo, Bangsalsari, Jember.

    Sedangkan Satu body part nomor PM 056.1 teridentifikasi secara DNA dan medis, cocok dengan nomor PM 030, yang sebelumnya telah teridentifikasi sebagai Mochammad Haikal Ridwan (14 tahun), asal Dusun Barat Leke, Sendang Dajah, Labang, Bangkalan.

    “Dengan tambahan ini, tim gabungan hingga malam ini telah berhasil mengidentifikasi total 50 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima,” tambah Kombes Pol Khusnan.

    Lebih lanjut, Kabid Dokkes Polda Jatim menyampaikan bahwa saat ini masih tersisa 14 kantong jenazah yang sedang dalam proses pemeriksaan.

    Dari total 67 kantong yang diterima, 53 kantong sudah berhasil diidentifikasi menjadi 50 korban.

    “Untuk jumlah akhir, kita masih menunggu hasil pemeriksaan DNA. Kami mohon kesabaran keluarga karena proses ini memerlukan ketelitian dan waktu,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan bahwa keluarga korban yang telah teridentifikasi, termasuk keluarga Muhammad Haikal Ridwan, sudah dihubungi pihak kepolisian untuk proses penyerahan jenazah sesuai permintaan keluarga.

    Sementara itu Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol Wahyu Hidayati menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap sisa kantong jenazah saat ini memasuki tahap yang lebih sulit karena kondisi sampel yang kurang baik.

    “Semakin sedikit hasil yang dirilis bukan berarti kami berhenti bekerja, tetapi karena sampel DNA yang tersisa kualitasnya tidak sebagus sebelumnya,” tutur Kombes Pol Wahyu.

    Menurutnya, proses identifikasi dengan DNA membutuhkan waktu lebih lama bila jumlah DNA yang dapat dideteksi sedikit.

    “Sampelnya sudah mulai sulit, sebagian berupa body part. Karena itu kami tidak bisa memastikan jumlah pasti jenazah sebelum pemeriksaan selesai. Kami mohon keluarga bersabar,” ujarnya.

    Kombes Pol Wahyu juga menegaskan bahwa dari total 67 kantong jenazah, jumlah korban yang dilaporkan hilang sebenarnya 63 orang.

    “Kantong jenazah itu belum tentu sama dengan jumlah korban, karena bisa saja satu korban terdiri dari, lebih dari satu kantong jenazah,”pungkasnya.

    Polda Jawa Timur bersama Pusdokkes Polri terus melanjutkan operasi DVI dengan dukungan ahli forensik dan laboratorium DNA untuk memastikan seluruh korban dapat teridentifikasi secara ilmiah. [uci/ian]