Tempat Fasum: RS Bhayangkara

  • 23 Hari Sembunyi, Abun Pembunuh Ibu Kos Tertangkap dan Motif Terungkap, Polisi: Sadis

    23 Hari Sembunyi, Abun Pembunuh Ibu Kos Tertangkap dan Motif Terungkap, Polisi: Sadis

    TRIBUNJATENG.COM, MEDAN – Pembunuh yang satu ini sungguh sadis. Ia akhirnya ditangkap polisi setelah 23 hari melarikan.

    Korban pelaku adalah ibu kosnya sendiri.

    Pelaku merupakan warga Jalan Lubuk Kuda, Kecamatan Medan Perjuangan, Medan.

    Pelaku bernama Johanes Tambun Eugene alias Abun (59). Ada pula yang memanggilnya Acek.

    Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes pol Gidion Arief Setyawan, pelaku ditangkap di Jalan Harjo, Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara, pada Sabtu (16/11/2024) dinihari.

     Saat ditangkap, pelaku sempat melawan petugas dan berusaha melarikan diri sehingga diberikan tindakan tegas dan terukur di bagian kedua kakinya.

    “Tersangka dilakukan penangkapan di Siborong-borong, setelah yang bersangkutan melarikan diri, sesaat setelah melakukan peristiwa pidana,” kata Gidion kepada Tribun-medan, Senin (18/11/2024).

    Katanya, pelaku ini sudah menghuni kosan milik korban bernama Netty (60) selama lima tahun.

    Selama tinggal di sana, korban selalu membantu pelaku.

    Namun, pada saat kejadian korban menolak memberikan uang kepada pelaku sebesar Rp 1 juta.

    Sehingga pelaku kesal dan membunuh korban dengan menggunakan sebilah pisau.

    Kejadian itu terjadi, pada Rabu (23/10/2024) pagi.

    “Menurut saya sadis yang dilakukan tersangka ini, sehari-harinya dia mendapatkan bantuan dari korban, baik penginapan, meskipun dia menyewa. Namun pasti ada kedekatan emosional,” sebutnya.

    Menurut Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Poltak Tambunan, dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa pelaku ini merupakan residivis kasus pencurian sepeda motor.

    “Tersangka pernah terlibat tindak pidana  sebelumnya yaitu, pencurian sepeda motor pada tanggal 11 April 2014 dan 29 Juni 2015 di Kota Kediri,” kata Tambunan kepada Tribun-medan, Minggu (17/11/2024).

    Katanya, saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi guna proses hukum lebih lanjut, terkait kasus pembunuhan yang dilakukannya.

    Di tengah guyuran hujan, sambil duduk di kursi roda dengan kedua kalinya diperban, Abun dihadirkan oleh petugas saat gelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes pol Gidion Arief Setyawan, pelaku ini merupakan penghuni kos milik korban.

    Abun telah tinggal di kosan milik korban selama lima tahun dan sering mendapatkan bantuan dari korban bernama Netty (60).

    “Tersangka sehari-harinya mendapatkan bantuan dari korban. baik penginapan, meskipun dia menyewa namun pasti ada kedekatan emosional,” kata Gidion kepada Tribun-medan, Senin (18/11/2024).

    “Korban sehari-hari bekerja membuka warung di tempat ini, yang kemudian rumahnya dijadikan sebagai tempat tinggal dari pelaku. Pelaku tinggal di sini,” sambungnya.

    Katanya, setelah membunuh korban pada Rabu (23/10/2024) sekira pukul 07.30 WIB, pelaku pun langsung melarikan diri ke luar kota.

    Setelah dilakukan penyelidikan dan pengejaran, akhirnya petugas menangkapnya di sebuah penginapan.

    “Penangkapannya di Siborong-borong, setelah yang bersangkutan melarikan diri sesaat setelah melakukan peristiwa pidana,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Gidion mengungkapkan motif dari kasus pembunuhan tersebut, lantaran pelaku meminta pinjaman uang kepada korban sebanyak Rp 1 juta, namun tidak diberikan oleh korban.

    “Motifnya sangat tidak logis, hanya gara-gara meminjam uang dan tidak diberikan, tersangka tega menghabisi nyawa orang lain,” pungkasnya.

    Sebelumnya, seorang wanita pemilik warung sembako sekaligus kosan bernama Netty (60), ditemukan tewas di tempat usahanya Jalan Badak, Kecamatan Medan Area.

    Menurut salah seorang saksi mata, Hartika Sari, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, pada Rabu (23/10/2024) sekira pukul 07.30 WIB.

    “Saya denger ada yang berantem waktu saya mau ngantar nasi, lalu terdengar suara ngorok,” kata Hartika kepada Tribun-medan, Rabu (23/10/2024).

    Katanya, di saat bersamaan ia melihat ada seorang pria yang merupakan penghuni kos keluar dari tempat usaha milik korban.

    Saat itu, ia sempat menanyakan apa yang sedang terjadi kepada pria tersebut. Namun, penghuni kos tersebut langsung kabur sambil menenteng tas.

    “Saya panik. Acek (penghuni kos) itu sudah bergegas ke luar, saya cegat, saya tanya katanya kakak (korban) itu gila,” sebutnya.

    Ia yang menasaran langsung masuk ke dalam tempat usaha korban dan mendapatinya dalam keadaan tergeletak dan bersimbah darah.

    “Saya lihat sudah berdarah di kepalanya, sepertinya dia jatuh. Cuma posisi badannya luka-luka nggak saya perhatikan,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Lingkungan 4, Kelurahan Pandau Hulu, Wiwid Syafitri mengatakan, korban merupakan warganya yang memiliki usaha kedai dan kosan di lingkungan 2 di Kelurahan yang sama.

    “Saya pertama memanggil suaminya ke rumahnya, kebetulan rumahnya di lingkungan saya (lingkungan 4) kalau disini dia hanya toko dan kosan saja (lingkungan 2),” ujarnya kepada Tribun Medan di lokasi.

    Wiwid mengatakan pertama kali melihat korban sekira pukul 07.26 WIB dengan posisi tergeletak dengan beberapa luka dibagian tubuhnya.

    “Saya tidak tahu pasti jam berapa kejadiannya, tapi saya sampai di sini (TKP) pukul 07.26. Korban tergeletak pas saya lihat. Kalau saya lihat setahu saja ada sayatan di pipi, dekat bahu dan di jari. Iya kemungkinan (dibunuh),” ungkapnya.

    Wiwid pun mengatakan keseharian dari korban tidak ada yang menonjol. Menurutnya korban memiliki keseharian yang baik kepada masyarakat sekitar.

    “Orangnya ibu ini baik, ramah dengan tetangga. Kalau anak kosnya saya kurang tahu. Sekarang (korban) sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk otopsi,” pungkasnya.  (tribun-medan.com) 

  • Lokasi dan Jadwal Samsat Keliling di Jadetabek Hari Ini

    Lokasi dan Jadwal Samsat Keliling di Jadetabek Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya masih menyediakan layanan Samsat keliling untuk memudahkan wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada hari ini, Selasa (19/11/2024).

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, berikut adalah lokasi dan jadwal layanan Samsat Keliling yang tersedia di Jadetabek.

    1. Jakarta Pusat: Halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng, buka dari pukul 08.00-14.00 WIB.

    2. Jakarta Utara: Halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid Al Musyawarah Kelapa Gading, buka dari pukul 08.00-14.00 WIB.

    3. Jakarta Barat: Mal Ciputra, buka dari pukul 08.00-14.30 WIB.

    4. Jakarta Selatan: Halaman parkir Samsat Jakarta Selatan, buka dari pukul 08.00-15.00 WIB, dan TMP Kalibata, buka dari pukul 08.00-14.00 WIB.

    5. Jakarta Timur: Lapangan tenis Samsat dan Pasar Induk Kramat Jati, buka dari pukul 08.00-14.30 WIB.

    6. Kota Tangerang: Pangkalan Busway Foodmosphere dan EX City Mall Nambo Jaya, buka dari pukul 08.00-14.00 WIB.

    7. Serpong: Halaman parkir Samsat Serpong, buka dari pukul 08.00-14.00 WIB, dan ITC BSD Serpong, buka dari pukul 16.00-19.00 WIB.

    8. Ciledug: Giant Poris Batu Ceper dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh, buka dari pukul 09.00-12.00 WIB.

    9. Ciputat: Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur, buka dari pukul 09.00-12.00 WIB.

    10. Kelapa Dua: Pasar Modern Intermoda dan Halaman GTown Square Gading, buka dari pukul 08.00-14.00 WIB.

    11. Kota Bekasi: Danau Wisata Cipeucang, buka dari pukul 08.00-12.00 WIB.

    12. Kabupaten Bekasi: Pasar Bersih Jababeka Cikarang, buka dari pukul 08.00-12.00 WIB.

    13. Depok: Halaman parkir Samsat, buka dari pukul 08.00-14.00 WIB, dan RS Bhayangkara Brimob, buka dari pukul 08.00-12.00 WIB.

    14. Cinere: Halaman parkir Samsat, buka dari pukul 08.00-12.00 WIB.

    Sebelum membayar pajak kendaraan, wajib pajak harus menyiapkan beberapa dokumen, seperti KTP, BPKB, dan STNK asli beserta fotokopi. Perlu dicatat, layanan Samsat keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan pergantian pelat nomor kendaraan, wajib pajak harus mendatangi kantor Samsat terdekat.

  • Selasa, Samsat Keliling juga tersedia di Jadetabek

    Selasa, Samsat Keliling juga tersedia di Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya masih menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk membantu para wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), Selasa.

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, sejumlah wilayah itu sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB.

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid Al Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB.

    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.30 WIB.

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 08.00-14.00 WIB.

    5. Jakarta Timur di lapangan tenis Samsat dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.30 WIB.

    6. Kota Tangerang di Pangkalan Busway Foodmosphere dan EX City Mall Nambo Jaya pukul 08.00-14.00 WIB.

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB.

    8. Ciledug di Giant Poris Batu Ceper dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB.

    9. Ciputat di kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB.

    10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda dan Halaman GTown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB.

    11. Kota Bekasi di Danau Wisata Cipeucang pukul 08.00-12.00 WIB.

    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Jababeka Cikarang pukul 08.00-12.00 WIB.

    13. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob pukul 08.00-12.00 WIB.

    14. Cinere di halaman parkir Samsat pukul 08.00-12.00 WIB.

    Sejumlah syarat harus diperhatikan sebelum membayar pajak kendaraan, yakni membawa beberapa dokumen seperti KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kecelakaan "Speedboat" di Banyuasin Tewaskan WNA China, Pengemudi Jadi Tersangka karena Positif Narkoba
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 November 2024

    Kecelakaan "Speedboat" di Banyuasin Tewaskan WNA China, Pengemudi Jadi Tersangka karena Positif Narkoba Regional 16 November 2024

    Kecelakaan “Speedboat” di Banyuasin Tewaskan WNA China, Pengemudi Jadi Tersangka karena Positif Narkoba
    Tim Redaksi
    BANYUASIN, KOMPAS.com –
    Pengemudi
    speedboat
    Semoga Jaya, RM (40), ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian usai kecelakaan di perairan Teluk Tenggirik, Kabupaten
    Banyuasin
    , Sumatera Selatan.
    RM diketahui mengemudi dalam pengaruh narkoba. Hasil tes urine menunjukkan ia positif menggunakan
    sabu
    .
    “Sudah ditetapkan tersangka terhadap RM. Dia mengemudi setelah mengonsumsi sabu,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Sunarto, Sabtu (16/11/2024).
    Sunarto menjelaskan, RM mengemudikan
    speedboat
    400 PK dengan kecepatan tinggi hingga menabrak jukung Doa Bersama saat melintasi tikungan tajam. Akibat tabrakan itu, jukung pecah dan 22 penumpang tenggelam.
    Dari kejadian tersebut, seorang penumpang warga negara asing (WNA) asal China, Wu Hao (32), ditemukan tewas oleh tim SAR gabungan.
    “RM tak mampu mengontrol kecepatan sehingga menabrak jukung di depannya. Akibatnya, satu WNA meninggal,” jelas Sunarto.
    Atas kelalaiannya, RM dijerat Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang kelalaian yang menyebabkan kematian, dengan ancaman pidana lima tahun penjara. Saat ini, RM ditahan di Polairud Polda Sumsel.
    Luka benturan fatal
    Dokter forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang, Indra Nasution, menyebut Wu Hao mengalami luka di kepala akibat benturan keras.
    “Luka di kepala diduga membuat korban tidak sadarkan diri sehingga tidak bisa berenang ke permukaan,” ungkap Indra.
    Kronologi kejadian
    Speedboat
    Semoga Jaya berangkat dari Palembang menuju Sei Baung, Ogan Komering Ilir (OKI), membawa 22 penumpang dan dua awak kapal. Di saat bersamaan, jukung Doa Bersama bergerak dari Desa Teluk Tenggirik menuju Palembang.
    Ketika melintasi tikungan perairan Teluk Tenggirik,
    speedboat
    Semoga Jaya menabrak jukung Doa Bersama dari belakang hingga karam.
    “Dari 22 penumpang, satu WNA asal Tiongkok tewas, sisanya selamat,” ujar Kepala Kantor Search And Rescue (SAR) Palembang, Raymond Konstantin.
    Wu Hao menjadi korban tewas dalam kecelakaan ini, sedangkan penumpang lainnya ditemukan selamat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Samsat Keliling hadir di 14 wilayah Jadetabek pada Selasa

    Samsat Keliling hadir di 14 wilayah Jadetabek pada Selasa

    Berikut syarat yang harus dibawa agar dapat terlayani di gerai Samsat Keliling yakni KTP, BPKB, dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopiJakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menghadirkan layanan keliling Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat Keliling) untuk membantu pemilik kendaraan  membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Selasa.

    Baca juga: Penjelasan soal program BBNKB gratis di Jakarta

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, sejumlah wilayah itu sebagai berikut:

    Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;
    Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid Al Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB;
    Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.30 WIB;
    Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 08.00-14.00 WIB;
    Jakarta Timur di lapangan tenis Samsat 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.30 WIB;
    Kota Tangerang di pangkalan busway Foodmosphere dan ex City Mall Nambo Jaya pukul 08.00-14.00 WIB;
    Ciledug di Giant Poris Batu Ceper kota Tangerang dan dan Rukan Fresh Market Green Lake Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB;​​​​​
    Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB;​​​​​​​
    Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB;
    Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda dan Halaman Gtown Square Gading Serpong pukul 08.00-14.00 WIB;
    Kota Bekasi di Danau Wisata Cipeucang pukul 08.00-12.00 WIB;
    Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Jabebeka Semarang pukul 08.00-11.00 WIB;
    Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob pukul 08.00-12.00 WIB;​​​​​​​
    Cinere di halaman parkir Samsat pukul 08.00-12.00 WIB.

    Berikut syarat yang harus dibawa agar dapat terlayani di gerai Samsat Keliling yakni KTP, BPKB, dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Baca juga: Kanwil DJP Jakpus tingkatkan program akses pasar bagi pelaku UMKM

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus mendatangi kantor samsat terdekat.

    Baca juga: DKI optimalkan penerimaan pajak daerah 

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Wanita Hamil Muda Ditemukan Tewas Di Bawah Jembatan Palembang

    Wanita Hamil Muda Ditemukan Tewas Di Bawah Jembatan Palembang

    Jakarta: Seorang wanita tengah hamil muda ditemukan tewas mengenaskan di bawah jembatan setapak Jalan Faqih Usman, Lorong Sekolah, Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.

    Sesosok wanita tanpa identitas itu ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher. Dilansir dari berbagai sumber, jasad wanita itu pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas di jembatan tersebut, Minggu, 10 November 2024, sekitar pukul 06.30 WIB.

    Warga yang menemukan jasad tersebut lantas melaporkan ke petugas Polsek Seberang Ulu I. Polisi kemudian langsung mengevakuasi jasad korban untuk dilakukan autopsi. 

    Kapolsek Seberang Ulu I, Palembang, AKP Fitri Dwi Utami, membenarkan adanya penemuan mayat wanita di bawah jembatan tersebut. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
     

    Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang dr Indra Nasution mengatakan, terdapat luka sayatan di leher korban, pihaknya menduga wanita itu merupakan korban pembunuhan. 

    “Ada tanda-tanda kekerasan, di leher ada dua luka sayatan, memar juga di lengan kanan atas serta memar di mata, sepertinya korban sempat melakukan perlawanan,” katanya.

    Indra juga mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan luar, jenazah tersebut ternyata dalam kondisi hamil.

    “Hasil cek urine didapati kondisi jenazah positif hamil dalam trimester pertama. Usia korban sendiri sekitar 20-30-an tahun,” lanjutnya.

    Jakarta: Seorang wanita tengah hamil muda ditemukan tewas mengenaskan di bawah jembatan setapak Jalan Faqih Usman, Lorong Sekolah, Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
     
    Sesosok wanita tanpa identitas itu ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher. Dilansir dari berbagai sumber, jasad wanita itu pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas di jembatan tersebut, Minggu, 10 November 2024, sekitar pukul 06.30 WIB.
     
    Warga yang menemukan jasad tersebut lantas melaporkan ke petugas Polsek Seberang Ulu I. Polisi kemudian langsung mengevakuasi jasad korban untuk dilakukan autopsi. 
    Kapolsek Seberang Ulu I, Palembang, AKP Fitri Dwi Utami, membenarkan adanya penemuan mayat wanita di bawah jembatan tersebut. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
     

     
    Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang dr Indra Nasution mengatakan, terdapat luka sayatan di leher korban, pihaknya menduga wanita itu merupakan korban pembunuhan. 
     
    “Ada tanda-tanda kekerasan, di leher ada dua luka sayatan, memar juga di lengan kanan atas serta memar di mata, sepertinya korban sempat melakukan perlawanan,” katanya.
     
    Indra juga mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan luar, jenazah tersebut ternyata dalam kondisi hamil.
     
    “Hasil cek urine didapati kondisi jenazah positif hamil dalam trimester pertama. Usia korban sendiri sekitar 20-30-an tahun,” lanjutnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Histeris di Markas Pom TNI, Keluarga Desak Kematian Prada Josua Diusut Tuntas

    Histeris di Markas Pom TNI, Keluarga Desak Kematian Prada Josua Diusut Tuntas

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Kedua orang tua Prada Josua Lumban Tobing berteriak histeris di markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) Pekanbaru, Riau. Mereka mendesak Pom TNI mengautopsi jenazah Josua dan mengusut tuntas penyebab kematian putra sulungnya yang dinilai tak wajar. 

    Prada Josua Lumban Tobing yang bertugas di Batalyon Infanteri 132 Bima Sakti, Kabupaten Kampar, Riau dilaporkan tewas bunuh diri. Alasan Prada Josua mengakhiri hidupnya disebut-sebut karena putus cinta dengan kekasihnya. 

    Namun, pihak keluarga tidak percaya dan menilai kematian Prada Joshua sangat tidaklah wajar. 

    Untuk mengungkap tabir tersebut, kedua orang tua Prada Josua bersama kuasa hukumnya mendatangi Denpom Pekanbaru, Rabu (6/11/2024) siang. Kedatangan mereka untuk mencari keadilan, informasi sekaligus melaporkan kematian Joshua. 

    Kuasa Hukum orang tua Prada Joshua, Freddy Simanjuntak mengungkapkan, Josua tewas pada 30 Juni 2024 lalu. Dia tewas di Batalyon tempat dia bertugas di Bangkinang, Kabupaten Kampar, dalam keadaan tergantung dengan posisi terduduk. 

    “Keluarga korban sudah mengajukan permohonan autopsi kepada pihak rumah sakit Bhayangkara dan Denpom Pekanbaru. Tapi ternyata pada waktu itu tidak disetujui oleh rumah sakit Bhayangkara karena belum ada permohonan tertulis dari pihak penyidik dan Denpom kepada RS Bhayangkara untuk melaksanakan autopsi,” kata Freddy. 

    Untuk itu, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Puspom TNI AD di Jakarta dan laporan itu telah ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. 

    “Kita dari dalam (Denpom Pekanbaru) tadi sudah diambil keterangan, sudah di BAP dan laporan kita sudah diterima. Pihak Denpom Pekanbaru berjanji akan segera melakukan autopsi,” beberapa Freddy. 

    Keluarga berharap kasus kematian Prada Josua Lumban Tobing dapat segera terungkap. “Karena banyak kejanggalan-kejanggalan dibalik kematian almarhum Joshua,” pungkas Freddy. 

    Wilson Tobing, ayah Prada Joshua memohon kepada Presiden Prabowo Subianto, Kasad dan Panglima TNI agar dapat memberikan atensinya sehingga kasus ini bisa terungkap. 

    “Kami mohon agas kasus anak kami ini dapat diselesaikan secepat mungkin diproses agar anak saya diautopsi dan hasilnya (diumumkan) transparan dan profesional,” tuturnya. 

  • Kisah Husna, Ibu di Deli Serdang yang Bunuh 2 Bayinya, Ada yang Dibuang ke Sumur dan ke Parit
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        7 November 2024

    Kisah Husna, Ibu di Deli Serdang yang Bunuh 2 Bayinya, Ada yang Dibuang ke Sumur dan ke Parit Medan 7 November 2024

    Kisah Husna, Ibu di Deli Serdang yang Bunuh 2 Bayinya, Ada yang Dibuang ke Sumur dan ke Parit
    Editor
    KOMPAS.com
    – Husna Hulki (29), ibu asal Desa Karang Gading, Kabupaten
    Deli Serdang
    , Sumatera Utara diamankan polisi karena membuang bayinya yang berusia 23 bulan ke parit.
    Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (29/10/2024). Sebelum membuang bayinya, Husna sempat bertengkar dengan mertuanya karena Husna dituduh membuang sampah di samping rumah kakak iparnya.
    Setelah bertengkar, Husna pergi ke rumah sang bibi diantar oleh seorang pria yang dikenal. Bersama bayinya, Husna kemudian istirahat di rumah sang bibi.
    Pada pukul 14.00 WIB, Husna terbangun dan ingat pertengkarannya dengan sang mertua.
    “Lalu dilihatnya di depan rumah bibinya ada kolam ikan. Berjalan dia ke sana dengan menggendong anaknya. Terus anaknya dibuang ke parit yang dalamnya sekitar 1,5 meter,” ucap Kepala Polres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, Minggu (3/11/2024).
    Setelah membuang bayinya, Husna kembali ke rumah sang bibi dan memberitahu keluarga serta suaminya bahwa anaknya jatuh di kolam ikan.
    Warga sempat menyedot air kolam, namun korban tak ditemukan. Selasa malam, Kepala Desa Karang Gading, Agus Sanjaya menanyakan keberadaan sang bayi kepada Husna.
    Saat itu Husa mengatakan bahwa bayinya bersama mantan suaminya (ayah kandung korban). Namun Husna tak bisa membuktikannya hingga akhirnya dia dijemput orangtuanya untuk pergi ke Kota Datar, Kabupaten Deli Serdang.
    “Terus entah kenapa, Husna balik lagi ke rumah suaminya di sini. Tapi suaminya tak mau buka pintu kalau Husna belum ngaku di mana A (korban),” ucap Agus.
    Hingga akhirnya pada Rabu (30/10/2024), Husna mengaku membuang anaknya ke dalam parit.
    “Baru lah Husna ini ngaku bayi itu dibuang ke parit. Di situ, warga juga langsung melihat apa benar atau tidak. Rupanya benar, bayi itu sudah meninggal dunia,” sambungnya.
    Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk menjalankan proses otopsi.
    Husna kemudian ditangkap Polres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban pada Rabu (30/10/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
    Ternyata Husna bukan pertama kali membunuh anaknya. Pada tahun 2020, Husna juga membunuh bayinya berinsial Ag yang masih berusia 9 bulan 10 hari.
    Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Pelabuhan Belawan Iptu Hamzah Nodi mengatakan pihaknya melakukan penelusuran di kediaman lama Husna di Desa Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.
    Penyidik kemudian bertemu dengan orangtua Husna dan mendalami soal kematian A. Terungkap Husna pernah membunuh anak pertamya dengan cara dimasukkan dalam sumur.
    “Jadi di kediaman pelaku sebelumnya itu ada sumur. Kami cek, sumur itu sudah dicor dan tidak digunakan lagi oleh keluarga pelaku,” kata Hamzah kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Selasa (5/11/2024).
    “Rupanya pelaku ini pernah membuang anaknya ke sumur dan berujung meninggal tahun 2020. Makam anaknya tak jauh dari rumah itu,” sambungnya.
    Ia mengatakan pelaku tega membunuh anaknya karena beberapa motif. Yang pertama, pelaku sakit hati ke mertuanya.
    “Pelaku awalnya mengaku karena sakit hati kepada mertuanya yang menuduhnya membuang sampah,” ujarnya.
    Lalu, motif kedua yakni pelaku sakit hati dengan suaminya yang kerap marah-marah dan tak pernah memberikan uang belanja.
    “Alasan kedua, sakit hati dengan suaminya karena sering marah-marah dan sering tidak memberikan uang belanja. Terakhir, motifnya adalah sakit hati karena sering bertengkar dengan suaminya dan faktor kesulitan ekonomi,” sambung dia.
    Sementara itu Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban mengatakan pelaku sudah mengakui perbuatannya membunuh anak pertamanya.
    “Tersangka juga mengakui perbuatannya, telah melempar anak kandungnya ke dalam sumur yang mengakibatkan meninggal dunia,” kata dia.
    Lalu, anak keduanya, dibuang ke dalam parit hingga meninggal dunia beberapa waktu lalu.
    “Penyebab kematian anak keduanya yaitu, akibat pendarahan di kepala dan tenggelam,” ujarnya
    Selain itu terungkap fakta bahwa Husna sudah empat kali menikah. Saat ini Husna telah ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani proses hukum di Polres Pelabuhan Belawan.
    Kini, Husna telah ditetapkan jadi tersangka dan dikenakan Pasal 76 c Jo Pasal 80 ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT).
    SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Goklas Wisely | Editor: Reni Susanti), Tribun Medan
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sidang Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Empat Saksi Dihadirkan

    Sidang Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Empat Saksi Dihadirkan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto kembali menggelar sidang Polisi Wanita (Polwan) Polres Mojokerto Kota, Briptu FN (28) yang membakar suaminya, anggota Polres Jombang Briptu RDW. Empat orang saksi dihadirkan dalam sidang yang digelar di Ruang Cakra PN Mojokerto.

    Sidang dengan Ketua Majelis Hakim Ida Ayu Sri Adriyanti Astuti Widja tersebut menghadirkan empat orang saksi. Dua orang saksi yakni tetangga terdakwa di Asrama Polisi Alfian Agya Permana dan dokter RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Dyah Ayu Rina Puspita.

    Serta dua orang saksi ahli yakni dokter spesialis jiwa di RS Bhayangkara Polda Jatim dr Lucia Dewi Puspita, Sp.KJ dan ahli forensik dari Bidang Laboratorium (Bidlabfor) Polda Jatim Setyadi. Tiga orang saksi dihadirkan di ruang persidangan, sementara sstu saksi dari RSU Dr Wahidin Sudiro yakni Dyah Ayu Rina Puspita.

    Sidang yang digelar sekitar pukul 10.30 WIB tersebut masih menghadirkan terdakwa secara online dari Polda Jawa Timur. Sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan dua Penasihat Hukum (PH) terdakwa dari Bidang Hukum Polda Jatim mengikuti persidangan di ruang sidang.

    Usai mendengarkan empat orang saksi, sidang dilanjutkan pada Selasa (12/11/2024) pekan depan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari kuasa hukum terdakwa. Ada tiga saksi dan satu saksi ahli yang akan dihadirkan dalam sidang berikutnya.

    “Tiga saksi, satu ahli ya? Terdakwa, sidang berikutnya saksi dari kuasa hukum terdakwa ya. Sidang tanggal 14, Selasa depan. Sidang ditutup,” ujar Ketua Majelis Hakim Ida Ayu Sri Adriyanti Astuti Widja.

    Dalam sidang perdana, Selasa (22/10/2024) pekan lalu, JPU mendakwa Briptu FN dengan Pasal 44 ayat (3) Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Terdakwa terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara. [tin/kun]

  • Misteri Maling Sepeda di Surabaya Kebal Dikeroyok Warga, Langsung Tewas saat Cincin Akiknya Dilepas

    Misteri Maling Sepeda di Surabaya Kebal Dikeroyok Warga, Langsung Tewas saat Cincin Akiknya Dilepas

    GELORA.CO  – Aneh bin Ajaib, maling sepeda di Surabaya tewas setelah cincing batu akik di jarinya dilepas.

    Sebelumnya warga sempat kebingungan karena sejumlah bogeman yang diarahkan ke maling tersebut bak kebal, sang maling tak ada reaksi apapun. 

    Warga percaya cincin tersebut memberikan kekuatan gaib kepada maling sepeda tersebut.

    Awalnya maling itu beraksi di sebuah panti asuhan di Surabaya pada Senin (4/11/2024) sekitar pukul 03.30 WIB. 

    Penjahat kelas teri itu mencuri sepeda angin merek ‘Exotic’ milik Fahmi Amrullah (35) pengurus Yayasan Panti Asuhan Maslahatul Ummah, di Jalan Manyar Sabrangan, Surabaya.

    Namun Tuhan berkehendak lain, upayanya mengambil sepeda itu gagal karena kepergok Fahmi.

    Ia mengaku pada dini hari itu, belum sempat tidur karena harus memomong anak keduanya yang masih berusia dua bulan di dalam rumah, berhasil memergoki aksi pria tersebut membawa kabur sepeda anginnya. 

    Sepeda angin curian yang terlanjur di dorong depan pagar besi depan panti asuhan, dijatuhkan, lalu pria itu mengambil langkah seribu alias kabur menghindari kejaran Fahmi.

    Fahmi yang kalap memergoki aksi pencurian sepeda anginnya itu, mengejar si pria sekuat tenaga. 

    Bahkan ia juga sempat menenteng sebuah pedang untuk menakut-nakuti si pria tersebut.

    “Saya lari saya kejar dia ketakutan karena saya bawa pedang sedangkan sepeda milik Saya dilempar di luar,” ujarnya saat ditemui Tribun Jatim Network, pada Senin (4/11/2024). 

    Ditengah upaya pelariannya itu, pria tersebut bahkan masih sempat mencuri sepeda angin milik anak-anak yang teronggok di depan rumah warga. 

    “Nah saat saya kejar itu dia di depan rumah warga itu dia mengambil sepeda onthel lagi sepeda kecil padahal tubuhnya besar nah sepeda ontel itu dipakai sama dia untuk kabur,” katanya. 

    Hingga akhirnya pengejaran itu, berakhir di pagar pintu masuk sisi belakang perumahan Jalan Kertajaya. 

    Apes, pelarian si pria pelaku pencurian sepeda angin itu, juga dipergoki beberapa orang warga yang sedang nongkrong di warkop dekat lokasi. 

    Tak pelak, upaya pelarian si pria berkaus oblong warna biru tua dan bercelana pendek warna cokelat berhasil digagalkan karena disergap oleh warga. 

    Warga yang geram dengan seringnya terjadi aksi pencurian di permukiman tersebut, tak ayal membuat si pria itu menjadi samsak hidup hingga tak sadarkan diri.

    “Kebetulan ada warga masih ngopi di sana, ya ditangkap di sana. Saya sudah jatuh duduk minta minum bu RT sana; saya minta minum haus lari-lari pagi kejar malingnya,” jelasnya. 

    Fahmi mengaku sempat membawa senjata tajam pedang selama mengejar pria tersebut. 

    Namun, pedang itu, cuma diangkat dan sesekali diayunkan untuk menakut-nakuti pria tak dikenal yang sedang dikejarnya. 

    Ia sama sekali tidak menggunakan pedang tersebut untuk melukai pria tersebut sesaat berhasil disergap oleh warga lainnya. 

    “Pedang cuma saya bawa saja. Engga saya pakai menyabet ke pelaku,” terangnya. 

    Pria tersebut bertubuh gempal namun yang membuat Fahmi geleng-geleng kepala, langkah kakinya begitu cepat menghindari kejarannya selama menyusuri beberapa gang permukiman tersebut. 

    Bahkan, yang juga bikin ia tetap tak habis pikir, pria itu tak kunjung tumbang meskipun telah berkali-kali dihajar secara bersamaan oleh warga.

    Namun, saat sebuah cincin akik yang terpasang pada salah satu jemari tangan kirinya dicabut oleh warga. Pria tersebut akhirnya lemas dan tak sadarkan diri. 

    “Kayaknya di tangan kiri, tapi sudah dipukul engga berasa gitu. Lalu akiknya dicabut warga, langsung tumbang. Sempat dilerai RT tadi,” ungkap pria bersarung asal Jombang itu. 

    Fahmi mengaku geram dengan ulah pria yang sempat berusaha mencuri sepeda anginnya itu. 

    Karena, sebulan lalu, tepatnya pada Kamis (3/10/2024), dua sepeda angin miliknya dan empat tabung elpiji berukuran tiga kg atau tabung melon, hilang dicuri. 

    Ia mengaku geram bukan main dengan ulah para pelaku yang menyatroni yayasan panti asuhannya. 

    Pasalnya, sepeda angin yang dicuri itu; Atlantis dan Pheonix, merupakan benda wakaf dari warga atau donatur. 

    Kemudian, empat tabung elpiji tersebut, digunakan sebagai bahan bakar untuk menjalankan usaha kaki lima yang dikelolanya untuk menghidupi yayasan panti asuhannya. 

    “Pagar saya engga dikunci. Astaghfirullah itu sepeda yang hilang dulu wakaf dari anak yang sudah meninggal, dikasih oleh orangtua, anak tunggal kan itu. Saya kan berdosa, titipan kok malah hilang dicuri,” pungkasnya. 

    Sementara itu, Kapolsek Mulyorejo Polrestabes Surabaya Kompol Aspul Bakti mengatakan pria yang dikeroyok oleh warga tersebut berinisial MA (40) warga Sukolilo, Surabaya. 

    Pihaknya tak menampik bahwa pria tersebut sempat menjadi sasaran amuk warga, karena diduga mencuri sepeda angin milik salah satu warga. 

    Kini jenazah sudah dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya. Kemudian, proses penyelidikan lanjutan masih sedang dilakukan oleh anggota personelnya. 

    “Kami masih lakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi. Jenazah sudah kami evakuasi ke rumah sakit,” ujar Aspul saat dihubungi awak media, pada Senin (4/11/2024).