Tempat Fasum: RS Bhayangkara

  • Alasan Rika Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Dicampur Racun Ikan, Korban Masih 13 Tahun, Keluarga Syok

    Alasan Rika Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Dicampur Racun Ikan, Korban Masih 13 Tahun, Keluarga Syok

    TRIBUNJATIM.COM – Alasan Rika bunuh adik ipar pakai jamu dicampur racun ikan terungkap.

    Diduga ada dendam di balik aksi keji tersebut.

    Korban diketahui masih berusia 13 tahun.

    Kesedihan mendalam sangat dirasa keluarga ANF pelajar SMP Muhammadiyah Palembang yang tewas seusai menerima tantangan minum jamu dari kakak iparnya. 

    Keluarga masih tak percaya, ANF remaja putri yang baru berusia 13 tahun harus tewas di tangan salah satu orang terdekatnya yakni Rika Amalia (19 tahun) kakak iparnya. 

    Pilunya, jasad korban ditemukan di belakang lemari rumahnya di  Jalan Panca Usaha Lorong Wakaf IV Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (18/12/2024).

    M Yusuf (58 tahun) ayah korban yang juga mertua Rika menyebut, menantunya itu sengaja memberikan tantangan minum jamu ke korban dengan hadiah uang Rp 300 ribu.

    Jamu itu sebelumnya telah mencampur potas (racun ikan) oleh Rika.

    “Benar dari keterangan dia (Rika), jamu tersebut yang diminumkan kepada anak saya, jamu yang dicampur Potas,” ungkap Yusuf saat hendak mensholatkan jenazah anaknya, Kamis (19/12/2024). 

    Lanjut Yusuf, siasat Rika yakni dengan memberikan challenge atau tantangan minum jamu, dan akan diberi hadiah Rp 300 ribu jika mampu bertahan dan tidak muntah.

    “Diduga memang Rika ini ingin melakukan niat itu Pak terhadap anak saya,” katanya Yusuf sambil mengusap air matanya. 

    Diduga Dendam

    Rika Amalia (19 tahun) ditangkap polisi karena diduga tega meracuni adik iparnya dengan modus memberi tantangan minum jamu berhadiah uang. 

    Korban, berinisial ANF (13) seorang pelajar SMP Muhammadiyah Palembang ditemukan tewas di belakang lemari rumahnya di Jalan Panca Usaha Lorong Wakaf IV Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (18/12/2024). 

    Keluarga masih tak percaya Rika tega berbuat tindakan sadis itu ke adik iparnya yang masih belia. 

    Satu persatu pelayat pun dari keluarga, teman, kerabat dan tetangga mendatangi rumah duka korban untuk mengucapkan belasungkawa atas meninggal ANF. 

    M Yusuf (58 tahun), ayah korban yang juga mertua Rika masih syok dan terus menangis meratapi kejadian ini. 

    “Saya tidak terima atas peristiwa meninggal anak saya ANF, saya berharap dengan pihak kepolisian pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya,” ungkap Yusuf, Kamis (19/12/2024). 

    M Yusuf (58 tahun) mengungkap pengakuan Rika Amalia (19 tahun) menantunya yang diduga menghabisi nyawa ANF (13 tahun), adik iparnya. (Sripoku/Andyka Wijaya)

    Menurut Yusuf, antara Rika dan ANF sebenarnya tak ada masalah. 

    “Ini lantaran hanya bentrok kecil saya. Permasalahan HP korban disadap oleh kakak iparnya ini (pelaku),” katanya dengan mata memerah. 

    Dahulu, sambung Yusuf, memang keluarga yang menyuruh Yuda (Kakak korban yang juga suami Rika) untuk menyadap HP korban.

    Tetapi tahu-tahu, Yuda ini malah menyuruh istrinya yakni Rika. 

    “Kami lakukan ini lantaran agar Yuda bisa memantau korban. Mungkin diduga korban tidak terima dicampuri istri sang kakak, dan HP diambil tersangka serta data (chat-red) TikTok, Instagram dihapusin, membuat anak saya ini cek-coklah. Namun tidak sampai membesar, namanya anak kecil korban ini jadi hanya marah labil,” ungkapnya.

    Diduga masih dendam, lebih jauh Yusuf mengatakan, oleh terlapor dibuatlah tantangan. 

    “Rika ini mengajak korban untuk challenge meminta jamu, jika korban tahan dan tidak muntah akan diberikan imbalan uang sebesar Rp 300 ribu,” bebenya. 

    Yusuf juga tidak menyangka jika Rika menjadi dendam kepada anaknya.

    Padahal, Rika dan suaminya sudah Yusuf buatkan rumah.

    “Rumah sudah dibuatkan meski pun kecil-kecil. Apa kurang puas,” ungkapnya. 

    Diamankannya pelaku, Yusuf berharap kepada kepolisian agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.

    “Kami keluarga besar meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya,” tutupnya. 

    Diketahui jenazah ANF seusai disolatkan di masjid Al ihklas, akan dikebumikan di TPU Naga Swidak, Plaju Kota Palembang.

    Kronologi

    ANF (13 tahun) pelajar SMP di Palembang ditemukan tewas di belakang lemari rumahnya di Jalan Panca Usaha, Lorong Wakaf, RT 58, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (18/12/2024), sekitar pukul 15.30 WIB. 

    Korban dilaporkan tewas diduga seusai menerima tantangan RK, kakak iparnya yang meminta ia minum jamu dengan hadiah uang. 

    Sebelumnya, korban sempat berpamitan dengan Asmawati (57 tahun) ibunya.

    Saat itu korban bercerita, ia diminta oleh kakak iparnya minum jamu dan bila berhasil melewati tantangan yang diberikan, korban akan diberi uang. 

    “Anak saat ini awal pamit pak, sekitar pukul 13.00, berkompetesi minum jamu”, ungkap Asmawati kepada petugas. 

    Lanjut dijelaskan, jika korban menang dan bisa bertahan dengan tidak muntah maka ada imbalan atau hadiah berupa uang Rp.300 ribu. 

    Merasa semua akan berjalan lancar, Asmawati melanjutkan aktivitas seperti biasa. 

    Dia pergi mengaji sekitar pukul 13.30 WIB dan baru pulang sekitar pukul 15.30 WIB. 

    “Saat pulang karena tidak melihat anak saya, lalu saya menanyakan keberadaan dia kepada RK,” katanya. 

    Tetapi saat itu, sambung Asmawati, RK mengaku tidak mengetahui keberadaan korban.

    “Karena panik saya cari Pak hingga keluarga rumah, tetapi ketika saya kembali ke rumah, RK ini sudah tidak ada lagi kabur,” katanya. 

    Masih panik mencari, Asmawati dibuat panik saat saksi berinisial YD menunjukkan pesan WhatsApp yang didapatnya dari RK.

    Di pesan itu RK mengatakan tidak perlu mencari korban, karena remaja itu berada di belakang lemari. 

    “Ketika didapati anak saya ditemukan di belakang lemari pakaian dalam keadaan sudah meninggal,” ungkapnya. 

    Sempat dibawa ke RSUD Bari, jenazah korban kemudian dipindahkan ke RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang untuk dilakukan visum.

    Keluarga korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang. 

    Sementara, Pawas Polsek SU I Palembang AKP Usman mengatakan setelah menerima laporan warga adanya penemuan mayat perempuan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.

    “Kita datangi TKP dan membawa korban ke rumah sakit. Dari informasi pihak keluarga, korban sempat meminum jamu yang diberikan oleh kakak iparnya. Saat ini masih kita lakukan penyelidikan terkait meninggalnya korban,” katanya. 

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Siswi SMP di Palembang Ditemukan Tewas Usai Minum Jamu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Desember 2024

    Siswi SMP di Palembang Ditemukan Tewas Usai Minum Jamu Regional 19 Desember 2024

    Siswi SMP di Palembang Ditemukan Tewas Usai Minum Jamu
    Tim Redaksi
    PALEMBANG, KOMPAS.com
    – Seorang
    siswi SMP
    berinisial ANF (13) ditemukan
    tewas
    di belakang lemari rumahnya di Jalan Panca Usaha, Lorong Wakaf IV, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Jakabaring,
    Palembang
    , pada Rabu (18/12/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
    Jenazah ANF ditemukan oleh ibunya, Asmawati (57), yang mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, anaknya sempat diiming-imingi uang sebesar Rp 300.000 oleh menantunya, RK, untuk meminum jamu, dengan syarat tidak muntah.
    “Karena tergiur dengan iming-iming tersebut, ia pun meminum jamu tersebut tanpa mengetahui jenisnya,” kata Asmawati.
    Asmawati menjelaskan bahwa pada saat kejadian, ia pergi ke masjid untuk mengaji.
    “Saat pulang, anak saya tidak ada di rumah,” ujarnya.
    Merasa khawatir, Asmawati mencari ANF hingga ke rumah tetangga, tetapi tidak menemukan jejaknya.
    Sementara itu, RK, kakak ipar korban, sudah tidak berada di rumah.
    Beberapa saat kemudian, RK mengirimkan pesan singkat yang menyebutkan bahwa ANF sudah dalam kondisi tewas di belakang lemari.
    “Kami langsung melihat dan ternyata betul ada di belakang lemari pakaian, kondisinya sudah meninggal,” ungkap Asmawati.
    Panik dengan situasi tersebut, jenazah ANF segera dibawa ke RSUD Bari Palembang untuk dilakukan visum, sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang.
    Pihak kepolisian, melalui Pawas Polsek Seberang Ulu 1 Palembang, AKP Usman, menjelaskan bahwa mereka telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan saat ini penyidik masih mendalami penyebab kematian ANF.
    “Keterangan dari keluarga menyebutkan bahwa korban sempat meminum jamu yang diberikan oleh kakak iparnya. Kami masih menyelidiki apa jenis jamu tersebut,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ikut Kompetisi Minum Jamu dari Kakak Ipar, Pelajar SMP Ditemukan Tewas di Belakang Lemari Pakaian – Halaman all

    Ikut Kompetisi Minum Jamu dari Kakak Ipar, Pelajar SMP Ditemukan Tewas di Belakang Lemari Pakaian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG – ANF (13), seorang siswi SMP ditemukan tak bernyawa di balik lemari pakaian di rumah orang tuanya Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (18/12/2024).

    ANF sebelumnya sempat dicari-cari keberadaannya oleh ibunya, Asmawati (57).

    Pasalnya setelah pamit ikut kompetisi minum jamu dari kakak ipar, ANF ‘menghilang’.

    Menurut pengakuan Asmawati ibu korban, sekitar pukul 13.00 WIB, anaknya itu pamit kepadanya untuk berkompetisi minum jamu dari kakak iparnya, RK.

    “Anak saya saat itu awalnya pamit pak, sekitar pukul 13.00, berkompetesi minum jamu,” kata Asmawati kepada petugas. 

    Dalam kompetisi minum jamu itu, disebutkan jika korban bisa bertahan dan tidak muntah maka ada hadiah uang Rp 300 ribu.

    Sekitar pukul 13.30 WIB, Asmawati pergi mengaji dan pulang dari pengajian sekira jam 15.30 WIB. 

    ANF (13), seorang pelajar SMP ditemukan tak bernyawa di balik lemari pakaian di rumah orang tuanya Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (18/12/2024). Jenazah ANF (13) saat dibawa ke RS Bhayangkara Palembang. (Sripoku.com/Andi Wijaya)

    “Saat pulang saya tidak menemukan anak saya, lalu saya menanyakan keberadaan anak saya kepada RK,” kata Asmawati. 

    Saat itu RK mengaku tidak mengetahui keberadaan korban.

    “Karena panik saya cari hingga ke rumah keluarga, tetapi ketika saya kembali ke rumah, RK ini sudah kabur,” katanya. 

    Tak lama kemudian seorang saksi berinisial YD memberitahukan kepada Asmawati bahwa dia mendapat pesan Whatsapp dari RK.

    Pesan itu berbunyi “tidak usah mencari ANF lagi, dia berada di belakang lemari.”

    Mendapat informasi tersebut, Asmawati pun segera mencari korban di belakang lemari.

    Dan benar saja, di sana dia menemukan sang anak sudah tak bernyawa.

    “Anak saya ditemukan di belakang lemari pakaian dalam keadaan sudah meninggal,” ungkapnya. 

    Jenazah ANF kemudian dievakuasi ke RS Bari Palembang untuk dilakukan visum.

    Keluarga korban juga sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang. 

    Saat dikonfirmasi, Pawas Polsek SU I Palembang AKP Usman membenarkan kejadian tersebut. 

    Dia mengatakan setelah menerima laporan warga adanya penemuan mayat perempuan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.

    “Kita datangi TKP dan membawa korban ke rumah sakit. Dari informasi pihak keluarga, korban sempat meminum jamu yang diberikan oleh kakak iparnya. Saat ini masih kita lakukan penyelidikan terkait meninggalnya korban,” katanya.

  • Geger Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Kalimalang Bekasi

    Geger Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Kalimalang Bekasi

    Jakarta

    Sesosok jasad pria tanpa identitas ditemukan mengambang di Sungai Kalimalang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Jasad korban saat sudah dievakuasi.

    “TKP Sungai Kalimalang, Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Korban tanpa identitas, laki-laki,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).

    Korban pertama kali ditemukan pada Senin (16/12) siang. Saksi Saat itu mendapati korban sudah terapung di pinggiran sungai dengan kondisi tak bernyawa.

    “Awal kejadian menurut keterangan saksi ketika saksi melintas di TKP melihat seorang laki-laki terapung di pinggiran sungai. Tak lama kemudian datang Polda Metro Jaya dan mayat berhasil diangkat dari sungai,” ujarnya.

    Dari hasil penyelidikan sementara tidak didapati tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

    “Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jenazah korban lalu dibawa ke RS Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto. Kejadian tersebut dilaporkan ke Sektro Cikarang Utara,” tuturnya.

    (wnv/eva)

  • Polisi mulai lakukan ekshumasi jasad bayi tertukar di Cempaka Putih

    Polisi mulai lakukan ekshumasi jasad bayi tertukar di Cempaka Putih

    Tim gabungan melakukan ekshumasi terhadap jasad bayi yang diduga tertukar di TPU Semper Cilincing Jakarta Utara pada Selasa (17/12/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution

    Polisi mulai lakukan ekshumasi jasad bayi tertukar di Cempaka Putih
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 17 Desember 2024 – 13:55 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Jakarta Pusat bersama tim gabungan di TPU Semper Cilincing Jakarta Utara pada hari ini mulai melakukan ekshumasi terhadap jasad bayi yang tertukar di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih. Tim gabungan terdiri atas Instalasi Kedokteran Forensik RS Bhayangkara dan Pusdokes Polri mulai membongkar makam bayi tersebut pada pukul 09.00 WIB dengan disaksikan orang tua dan pihak RSI Cempaka Putih.

    Lokasi bayi dikubur berada di TPU Semper Blok A-1/102 Nomor 54. Sejumlah petugas dari tim forensik dan Pusdokes sudah berada di atas liang lahat yang ditutup tenda. Mereka secara perlahan bekerja untuk mengambil DNA dari jasad tersebut.

    Hingga pukul 10.15 WIB kegiatan ekhumasi masih berjalan di TPU Semper Cilincing Jakarta Utara. Polda Metro Jaya akan ekshumasi atau menggali kubur jasad bayi yang diduga tertukar pada sebuah rumah sakit (RS) di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Selasa (17/12).

    “Tanggal 17 Desember akan dilakukan ekshumasi atau gali kubur untuk mengambil sampel DNA dari bayi, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin.

    Ade Ary menjelaskan hal tersebut dilakukan oleh penyelidik dari Polres Metro Jakarta Pusat untuk keperluan pendalaman dalam upaya mengusut peristiwa ini hingga tuntas.

    “Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih sedang melakukan pendalaman, mengecek TKP, berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, berkomunikasi dengan korban, orangtua, kemudian RW tempat tinggal di sekitar rumah korban,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Kasusnya Berbuntut Panjang, Penganiaya Dokter Muda Unsri di Palembang Minta Maaf ke Majikan

    Kasusnya Berbuntut Panjang, Penganiaya Dokter Muda Unsri di Palembang Minta Maaf ke Majikan

    Liputan6.com, Palembang – Fadillah alias Datuk (37), pelaku penganiayaan Muhammad Lutfi, dokter muda yang juga mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sumsel.

    Saat diinterogasi polisi, dia awalnya mengantarkan majikannya Sri Meilani ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah Az-Zahra Palembang, naun tidak ikut masuk. Lalu, majikannya menghubungi korban agar bisa bertemu di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Saya disuruh ke rumah. Saya lalu ke rumah menunggu ibu turun, baru pergi minta diantar ke rumah sakit Siti Fatimah. Sampai di depan (RSUD), ibu suruh berhenti, jangan masuk rumah sakit. Setelah itu tidak jadi ke rumah sakit, minta antar ke Demang,” katanya, saat ditulis Senin (16/12/2024).

    Penganiayaan yang dilakukannya ke korban, terjadi di salah satu kafe di Jalan Demang Lebar Daun Palembang Sumsel, Rabu (11/12/2024) lalu, di hadapan majikannya, Sri Meilani.

    Dia mengakui, emosinya terpancing karena melihat gelagat korban yang kurang sopan terhadap majikannya, saat diajak berbicara tentang jadwal piket LD, anak majikannya, yang juga koas junior di Unsri.

    Aksi penganiayaan yang dilakukannya, diakuinya atas niatnya sendiri, tanpa ada arahan dari siapapun, termasuk dari majikannya Sri Meilani. Dia mengaku khilaf sudah membuat korban Lutfi babak belur dan harus dirawat intensif di rumah sakit.

    Datuk mengaku, menyesal mengambil tindakan kekerasan terhadap korban hingga menyebabkan korban harus menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Palembang. Dirinya pun berharap korban dan keluarga dapat memaafkan dirinya.

    “Ibu Linda, bapak Dedi dan Lady, saya minta maaf. Karena masalah ini, mereka kena imbas akibat perbuatan saya,” katanya.

     

  • Cek Jadwal Samsat Keliling Hari Ini di 14 Lokasi Jadetabek

    Cek Jadwal Samsat Keliling Hari Ini di 14 Lokasi Jadetabek

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya kembali menyediakan layanan Samsat keliling hari ini untuk memudahkan warga melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Selasa (17/12/2024).

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB.

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid Al-Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00 – 14.00 WIB.

    3. Jakarta Barat di Mal Ciputra pukul 08.00-14.30 WIB.

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00 – 15.00 WIB dan Taman Makam Pahlawan Kalibata pukul 08.00-14.00 WIB.

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00 – 15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.30 WIB.

    6. Kota Tangerang Pangkalan Busway Foodmosphere pukul 08.00-11.00 WIB.

    7. Ciledug di Giant Poris Batu Ceper Kota Tangerang dan Rukan Fresh Market Green Lake City Ketapang Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB.

    8. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB.

    9. Ciputat Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB.

    10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan Hal G Town Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB.

    11. Kota Bekasi di KFC Zmrud pukul 08.00 – 12.00 WIB.

    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Jababeka Pintu 11 Cikarang pukul 09.00-12.00 WIB.

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob pukul 08.00-12.00 WIB.

    14. Cinere di halaman parkir Samsat Cinere pukul 08.00-12.00 WIB.

    Warga yang ingin melakukan pembayaran pajak kendaraan melalui Samsat Keliling diminta untuk membawa dokumen-dokumen penting, seperti KTP, BPKB, dan STNK asli beserta fotokopinya.

    Perlu dicatat bahwa layanan Samsat keliling hari ini hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) atau penggantian pelat nomor kendaraan, pemilik kendaraan tetap harus mengunjungi kantor Samsat terdekat.

  • Ini Sebab Hujan Gerimis di Tarik Sidoarjo Berubah Jadi Hujan Tangis

    Ini Sebab Hujan Gerimis di Tarik Sidoarjo Berubah Jadi Hujan Tangis

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Ketenangan warga RT 15 RW 04 Dusun Bokong Desa Klantingsari Kecamatan Tarik yang dilanda gerimis air hujan, berubah menjadi hujan tangis Minggu (16/12/2024).

    Sho (33) dugaan pemuda yang alami depresi di dusun itu, tega membunuh MSo (60) ayah kandungnya sendiri. Sang ayah yang kondisinya sakit, di aniaya hingga mengalami luka parah hingga akhirnya meninggal dunia. Dugaan pelaku menghabisi korban dengan benda tajam.

    Informasi yang dihimpun di lapangan, malam sekitar pukul 22.25 WIB, pasangan suami istri Nurul dan Muit yang masih saudara pelaku datang menjenguk ayahnya.

    Melihat kondisi pelaku yang sepertinya butuh obat, diambilkan oleh Muit dan diminumkan ke pelaku. Setelah minum obat, pelaku kemudian tidur lelap. Kedua pasutri itu setelah mengobrol tentang kondisi kesehatan korban, kemudian pulang ke rumah.

    “Saya tahu pelaku mengamuk dan menganiaya korban, setelah di kabari oleh tetangga korban lewat ponsel. Saya datang, korban sudah tergeletak dan bersimbah darah,” ucap kedua saksi kepada petugas.

    Tetangga yang melihat kejadian ada yang mengaku tidak berani menolong dan masuk ke rumah korban, karena pelaku seperti terlihat membawa benda tajam. Pelaku seakan kesetanan dalam menganiaya korban yang sudah tidak berdaya itu. Warga juga banyak histeris tak tega melihat korban yang terlihat dianiaya.

    “Gak berani mas melerai, pelaku mengamuk seperti itu. Dan saat itu kondisi rumah pintunya juga tertutup, dan warga tidak ada yang berani masuk ke dalam,” aku tetangga korban.

    Akibat penganiayaan itu korban mengalami luka di bagian kepala dan mengeluarkan darah. Bekas darah juga tampak menempel di sepanjang lantai, sepertinya korban berusaha menyelamatkan diri tapi terus di dianiaya pelaku.

    Setelah tetangga dan aparat desa menghubungi Polsek Tarik, petugas langsung mengamankan pelaku, olah TKP dan mengevakuasi jasad korban. Jasad korban dibawah ke RS Bhayangkara Pusdik Porong.

    Sampai kini belum ada keterangan resmi dari Kapolsek Tarik AKP Lulus Sugiharto SH. MH, soal motif penganiayaan yang mengakibatkan korban hingga meninggal dunia tersebut. [isa/aje]

  • Nasib Lady Aurellia Buntut Kasus Dokter Koas Dianiaya, Status Mahasiswa Dibekukan, Unsri Geram – Halaman all

    Nasib Lady Aurellia Buntut Kasus Dokter Koas Dianiaya, Status Mahasiswa Dibekukan, Unsri Geram – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Buntut kasus penganiayaan terhadap seorang dokter koas di Palembang, Sumatra Selatan, bernama Muhammad Luthfi, Lady Aurellia Pramesti terkena imbasnya.

    Status mahasiswa Lady dibekukan sementara oleh Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri).

    “Dari informasi Direktur RSUD (Siti Fatimah), status oknum (Lady) ini sebagai mahasiswa sudah dibekukan sementara oleh dekannya sampai kasusnya jelas dengan kepolisian,” ungkap Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Azhar Jaya, Sabtu (14/12/2024), dilansir Kompas.com.

    Terpisah, Unsri saat ini telah membentuk tim investigasi internal untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden penganiayaan terhadap Luthfi.

    Rektor Unsri, Prof Taufiq Marwa, mengungkapkan tim itu dibentuk untuk mengidentifikasi permasalahan, mendalami fakta, dan mencari jalan penyelesaian terbaik.

    Taufiq pun mengatakan pihaknya mengecam aksi penganiayaan terhadap Luthfi, meskipun lokasi kejadian berada di luar universitas.

    “Kami mengecam dengan tegas setiap bentuk kekerasan dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus,” kata Taufiq dalam keterangan tertulis yang diterima TribunSumsel.com, Minggu (15/12/2024).

    Kasus penganiayaan dokter koas ini juga turut menyita perhatian guru besar Unsri.

    Guru Besar FK Unsri, Prof Dr. dr. H. Yuwono, M. Biomed., mengaku prihatin atas kasus tersebut.

    Menurut Yuwono, kasus itu merupakan permasalahan yang mendasar.

    “Mendasari kenapa, pendidikan kedokteran itu ada dua, tetapi teringrasi, satu pendidik sarjana artinya akademiknya.”

    “Kedua adalah profesi arti keterampilan sebagai dokter. Dua ini menyatu. Maka nanti lulus menjadi dokter,” jelas Yuwono.

    Yowono menerangkan, jika sudah lulus, seorang dokter bakal terikat dengan sumpah dokter.

    Sumpah itu termasuk menghormati sesama rekan dokter layaknya saudara.

    Yuwono menilai, insiden penganiayaan yang terjadi beberapa waktu lalu, merupakan salah satu contoh tak menghormati sesama rekan dokter.

    Bahkan, menurutnya, kasus penganiayaan itu menunjukkan ketidaksiapan Lady menjadi seorang dokter.

    “Maka bukan hanya pendidikan biasa, tetapi mereka harus menjadi seorang dokter, yang dalam sumpahnya harus menghormati sesama dokter, seperti saudara kandung,” ungkapnya.

    “Nah ini pokok benar dalam pendidikan. Artinya apa? Mungkin dari awal tidak ada kesiapan. Dari bersangkutan (Lady-red) ini untuk menjadi dokter,” imbuh dia.

    Lebih jauh, Yuwono mengatakan, seorang mahasiswa harus siap kapan saja dan di manapun demi hal kemanusiaan.

    Sebab, kata dia, menjadi dokter bukan hanya soal harta, melainkan kesiapan untuk mengabdi.

    “Karena untuk menjadi dokter butuh apa, mohon maaf ya, bukan digambarkan dokter itu kaya harta, bukan itu.”

    “Tetapi dokter berkecimpung berbakti di bidang kemanusiaan,” pungkas dia.

    Kronologi Dokter Koas Dianiaya

    Kasus dokter koas di Palembang bernama Muhammad Luthfi dianiaya, bermula saat ia diajak bertemu ibu Lady Aurellia Pramesti, Lina Dedy, di sebuah tempat makan di kawasan Demang Lebar Daun, Palembang, Rabu (11/12/2024).

    Dalam pertemuan itu, Lina meminta Luthfi selaku ketua kelompok untuk mengatur ulang jadwal piket Lady di malam tahun baru.

    Sopir Lina yang masih memiliki ikatan keluarga, Datuk atau Fadilla, pada akhirnya menganiaya Luthfi karena menganggap korban tak merespons permintaan bosnya.

    “Menurut dia (Datuk), korban tidak merespons, jadi dia terprovokasi,” jelas kuasa hukum Datuk, Titis Rachmawati, di Mapolda Sumsel, Jumat (13/12/2024).

    Buntut penganiayaan itu, Luthi saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang.

    Terpisah, pihak keluarga Luthfi mengatakan belum ada permintaan maaf dari keluarga pelaku.

    Namun, kakak Luthfi mengungkapkan Lina Dedy sempat mendatangi rumah sakit untuk menyampaikan permintaan, supaya kasus penganiayaan diselesaikan secara damai.

    “Saat ini belum (minta maaf), yang ada malah ibu pelaku datang ke rs bhayangkara hanya minta supaya jalur damai,” ungkap kakak korban.

    Polisi Dalami Peran Lina Dedy

    Sementara itu, polisi saat ini tengah mendalami peran Lina Dedy dalam kasus penganiayaan terhadap Muhammad Luthfi.

    Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes M. Anwar Reskowidjojo, mengungkapkan Lina saat ini masih berstatus sebagai saksi.

    Nantinya, kata Anwar, Lina bakal dipanggil untuk dimintai keterangan.

    Anwar juga mengatakan pihaknya akan memanggil saksi di lokasi kejadian saat terjadi penganiayaan.

    “Kita dalami dulu peran ibunya seperti apa, apakah ada terkait penganiayaan. Sebab semua saksi belum dipanggil,” ujar Anwar, Sabtu (14/12/2024).

    “Yang ada di lokasi kejadian akan kami panggil untuk dimintai keterangan,” imbuh dia.

    Datuk alias Fadilla sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan.

    Ia mengaku khilaf telah menganiaya korban.

    Terkait aksinya itu, Datuk mengaku melakukannya tanpa ada perintah.

    “Tidak ada yang menyuruh, Pak. Saya khilaf,” kata Datuk dalam rilis yang digelar Polda Sumsel, Sabtu.

    Ia menjelaskan, saat kejadian, Lina awalnya minta diantar ke RSUD Siti Fatimah Palembang.

    Namun, setelah tiba di RSUD, Lina justru meminta diantar ke sebuah rumah makan di kawasan Demang Lebar Daun.

    Di sanalah Lina kemudian mengajak Luthi untuk bertemu.

    “Saat tiba di depan RS Siti Fatimah, ibu nyuruh berhenti jangan masuk ke sana.”

    “Habis itu ibu bilang tidak jadi ke RS Siti Fatimah, minta antar ke Demang,” jelas Datuk.

    Atas perbuataannya, Datuk meminta maaf kepada Luthfi dan keluarganya, serta keluarga Lina.

    “Saya meminta maaf kepada korban Luthfi, dan keluarganya karena saya telah melakukan penganiayaan kepada Luthfi,” ujar Datuk.

    “Dan juga kepada Ibu Lina, Bapak Dedy, dan Lady saya meminta maaf yang sebesar-besarnya.”

    “Karena masalah ini, mereka terkena imbasnya dari perbuatan saya,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Rektor Unsri Kini Turun Tangan Bentuk Tim Investigasi Setelah Viral Dokter Koas FK Unsri Dianiaya

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan/Agung Dwipayana, Kompas.com)

  • Diteror Pinjol, Satu Keluarga di Kediri Dikira Keracunan Ternyata Coba Akhiri Hidup, Tewaskan Anak

    Diteror Pinjol, Satu Keluarga di Kediri Dikira Keracunan Ternyata Coba Akhiri Hidup, Tewaskan Anak

    TRIBUNJATIM.COM – Ternyata satu keluarga di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, bukan keracunan.

    Namun mereka berupaya mengakhiri hidup karena tak mampu bayar pinjaman online (pinjol).

    Nahasnya, aksi mereka menewaskan anak mereka yang masih berusia dua tahun.

    Adapun sosok yang mencoba melakukannya adalah suami istri yakni Danang (31) dan Minatun (29).

    Danang dan Minatun mencoba mengakhiri hidup bersama kedua anaknya, MNP (8) dan MRS (2).

    Mereka melakukannya dengan mencampurkan racun tikus ke dalam susu yang diminumkan kepada kedua anaknya.

    Beruntung, anak sulungnya sempat memuntahkan susu yang diminumnya karena terasa aneh.

    Namun anak bungsu Danang dan Minatun yang baru berusia dua tahun tewas.

    Hal itu seperti disampaikan Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, melalui Kanit Pidana Perempuan dan Anak (PPA), Ipda Hery Wiyono.

    “Anak pertama sudah dipulangkan karena tidak mengalami gejala serius. Ia hanya sempat meminum sedikit, lalu memuntahkannya. Namun, anak kedua tidak selamat,” katanya.

    Sementara itu, Danang dan Minatun selamat dan masih menjalani perawatan intensif di RS Simpang Lima Gumul (SLG) dan belum bisa dimintai keterangan.

    Dalam kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa pakaian yang terkena muntahan serta susu yang sudah dicampur dengan racun tikus.

    Bukti tersebut bakal diperiksa di laboratorium forensik (labfor) di Surabaya pada Senin (16/12/2024).

    Ipda Hery mengungkapkan. pihaknya juga bakal memeriksa penjual racun tikus yang menjualnya kepada Danang dan Minatun.

    Kondisi rumah satu keluarga di Kediri, Jawa Timur, yang tenggak racun diduga akibat upaya mengakhiri hidup (TribunJatim.com)

    “Kami juga telah mendeteksi penjual racun tikus di sekitar Polsek Ngancar.”

    “Berdasarkan keterangan saksi, ibu korban membeli racun tersebut pada Kamis siang,” terang Ipda Hery.  

    Hanya saja, dia menuturkan, pihaknya belum menemukan bungkusan racun tikus di lokasi kejadian.

    Di sisi lain, Ipda Hery mengatakan, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini.

    Namun Danang dan Minatun dianggap memiliki peran vital dalam perkara ini hingga menewaskan MRS.

    “Terduga pelaku laki-laki (Danang) mengetahui rencana itu dan tidak berusaha mencegahnya, bahkan seolah membantu melancarkan aksi tersebut.”

    “Ada kemungkinan keduanya menjadi tersangka, tetapi kami masih menunggu hasil penyelidikan dan bukti-bukti lainnya,” ungkapnya.

    Ipda Hery menuturkan, percobaan untuk mengakhiri hidup ini karena Minatun tertekan atas teror dari pinjol.

    Hal itupun membuat Minatun bercerita ke suaminya, Danang.

    “Untuk percobaan bunuh diri sekeluarga ini karena si M perempuan merasa tertekan. Karena si perempuan memiliki utang pinjol,” jelasnya.

    “Tertekannya M ini karena sering mendapatkan telepon dari nomor yang tidak dikenal.”

    “Atas telepon tersebut, membuat si perempuan tersebut kebingungan dan bercerita ke suaminya,” ujar Ipda Hery.

    Ipda Hery mengungkapkan, berbagai teror tagihan pinjol lewat sambungan telepon ini membuat Minatun tak tahan.

    Akhirnya, Danang dan Minatun pun meminta tolong ke kerabat untuk melunasi utangnya ke pinjol.

    Hanya saja, permintaan tersebut nihil, karena kerabatnya tidak ada yang bisa menolongnya.

    “Dan akhirnya melakukan percobaan bunuh diri dengan minum racun bersama,” tuturnya.

    Tragedi menimpa satu keluarga di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (13/12/2024). (Tribun Jatim Network/Isya Anshori)

    Peristiwa ini pertama kali diketahui pada Jumat (13/12/2024) lalu, sekitar pukul 10.00 WIB.

    Kepala Desa Manggis, Katiran mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga yang menemukan satu keluarga tergeletak di dalam rumah mereka.

    “Saat kami tiba di lokasi, mereka semua sudah tidak sadarkan diri,” terang Katiran.

    Pada saat ditemukan, kondisi MRS sudah meninggal dunia, sementara kakaknya, MNP, masih sempat menghubungi sanak keluarga lewat sambungan telepon.

    Kerabat yang datang langsung membuka pintu rumah dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa.

    Selanjutnya, korban segera dilarikan ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk mendapatkan penanganan medis.

    Tragedi inipun menyisakan duka mendalam bagi warga sekitar.

    Apalagi satu keluarga ini dikenal sebagai pribadi yang supel dan baik hati oleh tetangganya. 

    Katiran menyebut, keluarga ini tidak hanya dikenal sebagai petani yang ulet, tetapi juga memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. 

    “Mereka petani hortikultura, seperti cabai dan sayur. Hubungannya dengan tetangga sangat baik.”

    “Tidak pernah ada masalah atau konflik, bahkan orang tua korban juga memastikan semuanya baik-baik saja,” terang Katiran.

    Danang dan Minatun merupakan pasangan petani yang setiap harinya mengelola ladang mereka dengan tekun.

    Menurut tetangga, pasangan ini rajin bekerja di ladang dan selalu ramah terhadap siapapun.

    “Bapak dan ibu ini sering ke ladang, mereka dikenal baik dengan warga. Tidak pernah ada masalah dengan siapapun,” tambah Katiran.

    DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

    Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

    Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

    Kontak bantuan

    Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

    Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

    Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

    Anda bisa klik website ini.