Tempat Fasum: RS Bhayangkara

  • Satu tewas, polisi tangkap empat pelaku tawuran di Bekasi

    Satu tewas, polisi tangkap empat pelaku tawuran di Bekasi

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Bekasi menangkap empat pelaku tawuran yang terjadi pada Minggu (26/1) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang mengakibatkan satu orang berinisial MA tewas.

    “Empat orang tersangka berinisial BR, AR, AJ dan satu anak berhadapan dengan hukum berinisial MF,” kata Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar (Kombes) Polisi Mustofa dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Peristiwa itu bermula ketika korban MA dari kelompok Kampung Kobak Rotan terlibat tawuran dengan kelompok para tersangka, di mana kedua kelompok saling beradu senjata tajam.

    “Kemudian BR datang untuk membantu kelompok tersangka yang kalah, lalu mengambil senjata tajam berupa parang yang terbuat dari besi pipih dengan panjang kurang lebih 168 cm dan mengenai Korban,” kata Mustofa.

    Setelah terkena senjata tajam tersebut, korban saat itu terjatuh di jalan, kemudian menjatuhkan diri ke sungai dangkal di sebelah jalan yang kemudian berdiri dan lari ke persawahan.

    “Setelah para tersangka meninggalkan tempat kejadian, korban kembali ke jalan dan melambaikan tangan ke arah teman-temannya, namun korban kembali terjatuh,” ucapnya.

    Melihat korban terjatuh, teman-temannya membawa korban ke Rumah Sakit DKH Sukatani dan saat itu korban hanya dikasih perban pada luka karena pihaknya rumah sakit menyatakan tidak sanggup menanganinya.

    “Kemudian, korban dibawa ke Rumah Sakit Bakti Husada dan ditolak juga karena tidak sanggup. Korban pun dibawa ke RSUD Cibitung dan dinyatakan sudah meninggal dunia. Setelah korban meninggal dunia, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara TK I Sukanto Said Pusdokkes Polri (RS Polri) untuk dilakukan Visum et Repertum Luar dan dalam (autopsi),” papar Mustofa.

    Usai kejadian tersebut, Polres Metro Bekasi melakukan penyelidikan dan melakukan penangkapan pada Senin (27/1) terhadap AJ dan MF di wilayah Kecamatan Pebayuran, AR ditangkap di Kecamatan Cabangbungin dan BR di wilayah Kecamatan Sukatani.

    “Selanjutnya terhadap empat pelaku beserta barang bukti di bawa ke Polsek Pebayuran Polres Metro Bekasi untuk penyidikan lebih lanjut,” ujarnya.

    Atas kejadian tersebut para tersangka dikenakan dengan pasal Pasal 170 ayat (2) ke -3 KUHP, Pasal 351 ayat (3) KUHP dan Pasal 2 ayat (1) UU Darurat RI Nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jasad Uswatun Khasanah Dimakamkan Utuh, sang Ayah Sampaikan Pesan Haru

    Jasad Uswatun Khasanah Dimakamkan Utuh, sang Ayah Sampaikan Pesan Haru

    Kediri (beritajatim.com) – Nur Khalim, ayah dari Uswatun Khasanah (29), korban pembunuhan mutilasi, ungkap pesan haru setelah jasad putrinya ditemukan dalam kondisi lengkap. Pria asal Garum, Blitar, ini menyampaikan rasa lega dan rasa terima kasih kepada pihak kepolisian atas kerja cepat dalam mengungkap kasus tersebut.

    “Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih atas bantuan pihak kepolisian, termasuk dari Polda Jatim atas bantuannya, sudah mengungkap kasus anak saya yang bernama Uswatun Khasanah,” kata Nur Khalim saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.

    Meski masih dirundung duka, Nur Khalim mengaku merasa sedikit lega karena jenazah putrinya kini sudah lengkap dan bisa dimakamkan dengan layak. Sebelumnya, bagian kepala dan kaki korban sempat terpisah dan baru ditemukan setelah penyelidikan intensif oleh kepolisian.

    Jasad Lengkap Dimakamkan di TPU Desa Sidodadi

    Setelah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Kediri, bagian tubuh yang sebelumnya hilang akhirnya dinyatakan cocok dengan jasad Uswatun Khasanah. Potongan tubuh sales kosmetik asal Tulungagung ini kemudian dipulangkan dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Menurut Nur Khalim, bagian kepala dan kaki anaknya tiba di TPU Desa Sidodadi menggunakan ambulans dari RS Bhayangkara. Setibanya di lokasi, bagian tubuh tersebut langsung dimakamkan dalam satu liang lahat bersama anggota tubuh lainnya yang lebih dulu dimakamkan pada Jumat (24/1/2025) malam.

    “Begitu tiba, langsung dimakamkan satu lahat dengan tubuh lainnya,” ujarnya.

    Prosesi pemakaman dilakukan dengan pendampingan perangkat desa dan keluarga. Warga setempat turut membantu menyiapkan proses pemakaman.

    “Semua diberi kemudahan dan kelancaran, berkat kerjasama semua warga lingkungan di sini,” terang Narno, Kepala Desa Sidodadi.

    Setelah bagian tubuh korban lengkap, pemakaman dilakukan sesuai syariat.

    “Prosesi pemakaman sesuai syariat, anggota tubuh korban disatukan kembali,” ujar Narno.

    Kepolisian Fokus Menyelesaikan Kasus

    Kerja maraton pihak kepolisian, dalam hal ini Polda Jawa Timur dan Satreskrim jajaran, akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya seluruh bagian tubuh korban. Saat ini, penyidik tengah fokus menyelesaikan kasus pembunuhan yang menjerat Rohmad Tri Hartanto alias Anto (33), warga Pakel, Tulungagung.

    Uswatun Khasanah (29) sebelumnya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Kabupaten Ngawi pada Kamis (23/1/2025). Saat ditemukan, bagian kepala dan kaki korban tidak ada. Setelah penyelidikan lebih lanjut, kepala korban ditemukan di Kabupaten Trenggalek, sementara bagian kaki ditemukan di Kabupaten Ponorogo.

    Kini, tersangka yang merupakan teman dekat korban telah diamankan oleh Polda Jawa Timur dan tengah menjalani proses hukum lebih lanjut. [nm/aje]

  • RS Bhayangkara Kediri Pastikan Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Ngawi adalah Uswatun Khasanah

    RS Bhayangkara Kediri Pastikan Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Ngawi adalah Uswatun Khasanah

    Kediri (beritajatim.com) – Kepala RS Bhayangkara Kediri, Kombes Agung Hadi Wijanarko, memastikan bagian tubuh berupa kepala dan dua kaki yang diotopsi milik Uswatun Khasanah (29), korban pembunuhan mutilasi asal Blitar, Jawa Timur. Proses identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data primer dan sekunder, termasuk rekam medis serta properti korban.

    “Kami telah menerima dua apartemen berupa sterofom dan plastik yang berisi potongan kepala dan kaki, dua buah. Kami melakukan otopsi, tujuan kami untuk mengidentifikasi, apakah benar yang ditemukan adalah korban,” kata Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko.

    Menurut Agung, otopsi juga dilakukan untuk memeriksa tanda kekerasan atau kelainan tidak wajar pada tubuh korban. “Didapatkan data primer dan data skunder rekam medik, ada tindik di telinga. Kemudian dari properti yang dipakai korban. Jadi benar yang diotopsi tadi adalah almarhumah Uswatun Khasanah 29 tahun,” tegasnya.

    Kecocokan identitas korban didukung riwayat pemeriksaan gigi dan data sekunder, seperti tindik di telinga serta properti yang dikenakan. Meski ditemukan luka sayatan dan bekas benda tumpul, Agung menegaskan bahwa analisis luka korban menjadi kewenangan penyidik Polda Jawa Timur.

    Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Kediri melakukan pemeriksaan menyeluruh, meliputi data primer, gigi, dan data sekunder. Uswatun Khasanah menjadi korban pembunuhan sadis oleh kekasihnya, Rohmad Tri Hartanto alias Antok, warga Tulungagung. Korban yang bekerja sebagai sales tewas di Hotel Adisurya Kediri.

    Pelaku melakukan mutilasi dan membuang bagian tubuh korban di Trenggalek dan Ponorogo untuk menghilangkan jejak. Motif pembunuhan diduga akibat rasa cemburu dan sakit hati. [nm/beq]

  • Sosok Jasad Wanita di Kebun Teh Cianjur, Diduga Korban Pembunuhan, Identitas Terungkap – Halaman all

    Sosok Jasad Wanita di Kebun Teh Cianjur, Diduga Korban Pembunuhan, Identitas Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap identitas jasad wanita yang ditemukan di areal perkebunan teh Gedeh, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (26/1/2025) lalu.

    Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto mengungkapkan bahwa mayat wanita tersebut bernama Siti Wahyuni (28), alias SW, yang berdomisili di Kampung Cinangka, Desa Mekarmulya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur.

    Tono menyebutkan bahwa SW diduga menjadi korban pembunuhan.

    Sebab, ditemukan sejumlah luka di tubuh korban yang diakibatkan oleh hantaman benda tumpul.

    Bekas luka di sekujur tubuh mayat perempuan tersebut berada di bagian antara lain seperti wajah, tangan, kaki, dan punggung.

    “Selain itu, ditemukan pendarahan di bagian kelopak mata, luka lecet di tangan, serta lebam di perut dan punggung,” kata Tono saat dihubungi melalui telepon, Selasa (28/1/2025) dilansir dari Kompas.com.

    Tono mengatakan bahwa sebelum ditemukan tewas, korban sempat berpamitan kepada keluarganya untuk bekerja di kota Cianjur.

    Penyidik Polres Cianjur telah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk pihak keluarga korban, terkait kronologi kepergian korban dari rumah.

    “Selain itu, olah tempat kejadian perkara (TKP) juga dilakukan untuk kepentingan penyidikan dan pendalaman kasus,” sebutnya.

    Adapun jasad wanita di kebun teh Cianjur itu telah dibawa ke RS Bhayangkara Cianjur untuk dilakukan autopsi.

    “Jenazah perempuan tersebut sudah kita bawa ke RS Bhayangkara Cianjur untuk dilakukan autopsi, dan pemeriksaan lainya,” ujar Tono saat dihubungi, Senin (27/1/2025), dilansir dari TribunJabar.id. 

    “Kami saat ini masih menunggu hasil dari pemeriksaan autopsi untuk mengetahui penyebab korban meninggal dunia,” imbuhnya.

    Sebelumnya, warga Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, digegerkan dengan penemuan mayat perempuan di area perkebunan teh pada Minggu sore.

    Mayat wanita tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang tengah melintas. Korban saat itu mengenakan kaos bergaris dan celana jeans biru.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mayat Perempuan di Kebun Teh di Cianjur Diduga Korban Pembunuhan, Penuh Bekas Pukulan Benda Tumpul

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJabar.id/Fauzi Noviandi) (Kompas.com/Firman Taufiqurrahman).

  • Polda Jatim Lakukan Otopsi Kepala dan Kaki Mayat Dalam Koper di Kediri

    Polda Jatim Lakukan Otopsi Kepala dan Kaki Mayat Dalam Koper di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Polda Jawa Timur melakukan otopsi terhadap bagian tubuh manusia yang sebelumnya ditemukan di Trenggalek dan Ponorogo.

    Otopsi yang dilakukan di ruang Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri itu bertujuan memastikan bagian tubuh tersebut milik korban mutilasi, Uswatun Khasanah.

    Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Kediri menggunakan sejumlah metode pemeriksaan bagian tubuh. Pemeriksaan meliputi pengecekan data primer, pengecekan gigi, serta pengecekan data sekunder.

    Kepala RS Bhayangkara Kediri Kombes Agung Hadi Wijanarko memastikan bagian tubuh yang diotopsi tersebut merupakan milik Uswatun Khasanah, korban mutilasi yang ditemukan di Ngawi. Kepastian ini berdasarkan kesamaan data primer, serta diperkuat keterangan keluarga tentang aksesoris tindik di telinga.

    “Memang benar kami menerima bagian tubuh manusia yakni kepala, kaki, dan paha, untuk dilakukan otopsi. Setelah kita cek melalui pencocokan data primer, gigi, serta data sekunder adanya tindik di telinga, hasilnya memang benar bagian tubuh itu milik korban mutilasi Uswatun Khasanah,” ujarnya.

    Pihak keluarga korban mengaku lega mendengar kabar tersebut dan akan langsung melakukan pemakaman. Keluarga juga mengapresiasi kinerja Polda Jatim, yang mampu mengungkap kasus mutilasi dengan cepat.

    “Saya sebagai keluarga mengucapkan terima kasih kepada Polda Jatim, yang dengan cepat bisa mengungkap kasus mutilasi terhadap anak saya. Setelah ini kami akan langsung melakukan pemakaman,” tutur Nur Khalim, ayah kandung korban yang datang langsung ke RS Bhayangkara Kediri.

    Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan bahwa pihaknya masih mengembangkan penyelidikan kasus mutilasi ini. Pelaku masih dimintai keterangan, termasuk rencana pemeriksaan kejiwaan.

    “Perkembangannya kami masih terus menyelidiki, pelaku bertemu siapa saja usai melakukan aksinya, untuk mengetahui ada tidaknya tersangka lain. Untuk tes kejiwaan juga nanti kita lakukan,” kata AKBP Jumhur. [nm/ted]

  • Potongan Kepala dan Kaki Dimakamkan, Ayah Uswatun Khasanah Lega, Jasad Anaknya Kini Lengkap  – Halaman all

    Potongan Kepala dan Kaki Dimakamkan, Ayah Uswatun Khasanah Lega, Jasad Anaknya Kini Lengkap  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BLITAR – Potongan tubuh bagian kepala dan kaki korban mutilasi, Uswatun Khasanah telah diserahkan dari RS Bhayangkara Kediri ke keluarga.

    Keluarga dibantu warga langsung memakamkan Potongan tubuh bagian kepala dan kaki Uswatun Khasanah di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (28/1/2025).

    Nur Khalim, ayah kandung Uswatun Khasanah merasa lega setelah jasad anaknya lengkap.

    “Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih atas bantuan pihak kepolisian. Termasuk dari Polda Jatim atas bantuannya, sudah mengungkap kasus anak saya yang bernama Uswatun Khasanah,” kata Nur Khalim.

    “Alhamdulillah, sekarang sudah lega, jenazah anak saya sudah lengkap dan sudah dimakamkan (bersama anggota tubuh lain),” lanjut Nur Khalim.

    Potongan tubuh bagian kepala dan kaki korban tiba di TPU Desa Sidodadi dengan diantar ambulans dari RS Bhayangkara sekitar pukul 17.00 WIB.

    Kepala dan kaki korban langsung dimakamkan bersama anggota tubuh lainnya korban yang sudah dimakamkan terlebih dulu pada Jumat (24/1/2025) malam.

    “(Bagian kepala dan tubuh korban) sudah sore datangnya. Begitu tiba, langsung dimakamkan satu lahat dengan tubuh lainnya. Proses pemakaman juga disaksikan keluarga,” kata Kepala Desa Sidodadi, Narno.

    Narno mengatakan, sejak pagi, pemerintah desa membantu keluarga korban berkoordinasi dengan Polda Jatim, yang menangani kasus tersebut.

    Sekitar pukul 13.00 WIB, pemerintah desa mendapat kabar, keluarga diperbolehkan mengambil bagian tubuh korban di RS Bhayangkara Kediri.

    Perwakilan keluarga ditemani perangkat desa pergi menjemput potongan tubuh korban di RS Bhayangkara Kediri.

    Sedang warga menyiapkan proses pemakaman di TPU Desa Sidodadi.

    “Semua diberi kemudahan dan kelancaran, berkat kerjasama semua warga lingkungan di sini. Alhamdulillah, bagian tubuh korban sudah lengkap. Langsung dibawa ke pemakaman. Prosesi pemakaman sesuai syariat, anggota tubuh korban disatukan kembali,” ujarnya.

    Seperti diketahui, Uswatun Khasanah menjadi korban pembunuhan dan mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper di Kabupaten Ngawi pada Kamis (23/1/2025) lalu.

    Pelaku pembunuhan, yaitu, Rahmad Tri Hartanto alias Antok (33), warga Kabupaten Tulungagung yang tak lain pria teman dekat korban.

    Ketika ditemukan di dalam koper, jasad korban tidak lengkap. Bagian kepala dan kaki korban hilang.

    Belakangan, bagian kepala korban ditemukan di Kabupaten Trenggalek, sedang kaki korban ditemukan di Kabupaten Ponorogo. 

     

  • Fakta Koper Merah Kasus Mutilasi di Kediri, Pernah Dipakai Tersangka ke Korsel, Diambil dari Rumah – Halaman all

    Fakta Koper Merah Kasus Mutilasi di Kediri, Pernah Dipakai Tersangka ke Korsel, Diambil dari Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penemuan potongan jasad wanita di dalam koper merah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terungkap.

    Penyidik menemukan potongan jasad lain di Ponorogo dan Trenggalek pada Minggu (26/1/2025).

    Tersangka kasus pembunuhan disertai mutilasi itu bernama Rohmad Tri Hartanto (33) alias Antok. Dia memiliki keahlian khusus dalam mengemas barang sehingga koper merah dibungkus rapi.

    Kemampuan itu didapatkan tersangka saat delapan tahun bekerja di sebuah pabrik pengemasan barang di Korea Selatan. 

    PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Fauzi, mengatakan potongan jasad korban Uswatun Khasanah dibungkus plastik sebelum dibuang.

    “Selama 8 tahun di Korea, Antok terbiasa dengan pekerjaan bungkus-bungkus barang. Inilah yang membuat cara dia mengemas potongan tubuh korban sangat teliti dan rapi. Kemampuan ini dia dapatkan selama bekerja di sana,” bebernya, Senin (27/1/2025).

    Menurutnya, teknik tersangka membungkus jasad sama seperti cara mengemas barang di pabrik.

    “Ini seperti cara mengemas barang yang rapi, bukan orang yang sedang panik,” lanjutnya.

    Potongan jasad yang ditemukan di Ngawi dibungkus koper merah kemudian ditutupi plastik.

    Koper merah tersebut milik tersangka yang diambil dari rumahnya di Tulungagung.

    Bahkan, koper merah digunakan tersangka saat merantau ke Korea Selatan.

    “Ini koper pribadi pelaku. Koper ini dibawa langsung oleh Antok saat kembali dari Korea setelah bekerja selama empat tahun, dan dia menggunakan koper ini lagi setelah kembali bekerja selama empat tahun berikutnya,” katanya.

    Sebelum dibuang, potongan jasad korban yang sudah terbungkus rapi disimpan di rumah nenek tersangka di Tulungagung selama 36 jam.

    Cara Jasad Ditemukan

    Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan penyidik mencari potongan jasad korban berdasarkan kesaksian tersangka.

    Jasad janda dua anak tersebut ditemukan di tiga lokasi berbeda, yakni Ngawi, Ponorogo, dan Trenggalek.

    AKBP Arbaridi Jumhur menjelaskan petugas harus menyusuri hutan di Ponorogo untuk menemukan potongan tubuh korban.

    “Dari hasil interogasi, selanjutnya pada jam 03.00 WIB tim bergerak menuju Hutan Sampung di Jalan Raya Parang Hutan Nagara Ponorogo, yang berjarak 30 km dari Kota Madiun, sekitar jam 04.00 WIB tim sampai di tujuan tempat tersangka membuang potongan tubuh bagian kaki,” bebernya, Selasa (28/1/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

    Petugas kemudian bergerak ke Kecamatan Watu Limo, Trenggalek, sekitar pukul 05.00 WIB untuk menemukan potongan tubuh lain.

    “Jam 07.00 WIB tim sampai di tujuan dan langsung melakukan penyisiran dengan cara berjalan dan menggunakan kendaraan, mengingat tersangka lupa posisi tepatnya membuang bungkusan yang berisi kepala,” katanya.

    Seluruh potongan tubuh yang ditemukan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk autopsi.

    Petugas kemudian mendatangi rumah tersangka di Tulungagung, Jawa Timur, untuk mencari barang bukti pembunuhan.

    Sejumlah barang yang diamankan seperti dua ponsel, baju, dan celana yang digunakan saat melakukan pembunuhan.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tiga Bagian Tubuh Korban Mutilasi Wanita dalam Koper Diautopsi di RS Bhayangkara Kediri

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

  • Polisi Buka Peluang Ada Tersangka Lain dalam Kasus Mutilasi di Ngawi

    Polisi Buka Peluang Ada Tersangka Lain dalam Kasus Mutilasi di Ngawi

    Kediri, Beritasatu.com – Tim Jatanras Polda Jawa Timur mengungkap adanya peluang tersangka lain dalam kasus mutilasi wanita pada koper merah di Ngawi. Sejauh ini, tim opsnal terus melakukan penyelidikan meski sudah menetapkan Rochmat Tri Hartanto alias Antok (32), tersangka mutilasi Uswatun Khasanah (29) warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    “Nanti kita kembangkan, apakah ada kemungkinan tersangka lain,” kata Kasubdit III Jatanras Polda Jawa Timur AKBP Arbaridi Jumhur seusai pemeriksaan autopsi tiga potong bagian jenazah korban di RS Bhayangkara Kediri, Selasa (28/1/2025).

    Jumhur mengatakan, sejauh ini masih dilakukan pemeriksaan mendetail terhadap tersangka yang merupakan memiliki hubungan dekat dengan korban. Namun, pengembangan kasus ini akan terus dilakukan untuk mencari apakah ada keterlibatan pelaku lainnya.

    Tim opsnal Jatanras Polda Jatim akan melakukan pendalaman di sepanjang jejak pelaku melakukan perbuatan di kasus ini. 
    “Teman-teman opsnal masih melakukan pengembangan di tempat-tempat lain mungkin pelaku mampir dan ketemu dengan siapa. Masih dilakukan pendalaman,” jelasnya.

    Sebelumnya, polisi telah melakukan pemeriksaan autopsi terhadap temuan tiga potong bagian jenazah yang ditemukan di Kabupaten Trenggalek dan Ponorogo, Jawa Timur. Hasilnya, ketiga potong bagian jenazah kepala dan dua kaki itu dipastikan milik Uswatun Khasanah (29) yang merupakan korban mutilasi dalam koper di Ngawi.

    Pelaku kini dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan mutilasi (340 KUHP) dengan hukuman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.

  • Potongan Tubuh Uswatun Khasanah Korban Mutilasi di Ngawi Dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri

    Potongan Tubuh Uswatun Khasanah Korban Mutilasi di Ngawi Dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri

    Jakarta, Beritasatu.com – Jasad korban mutilasi di Ngawi, Uswatun Khasanah, berupa potongan kepala dan dua potongan kaki dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kota Kediri, Selasa (28/1/2025).

    Potongan kepala dan kedua kaki korban mutilasi di Ngawi itu dibawa menggunakan mobil jenazah RS Dr Iskak Tulungagung, dan diantar mobil Inafis dari Polres Trenggalek dan Polda Jawa Timur.

    Potongan jasad bagian kepala dan dua kaki yang berada di dalam dua boks tiba di RS Bhayangkara Kota Kediri, dan langsung dibawa masuk ke ruang forensik dan medikolegal untuk dilakukan autopsi.

    Kepala Rumkit RS Bhayangkara Kediri Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko mengatakan, bagian tubuh yang dibawa ke RS Bhayangkara kediri adalah potongan kepala dan dua buah potongan kaki. Potongan tersebut dilakukan autopsi untuk memperjelas, adanya indikasi dugaan kekerasan.

    “RS Bhayangkara Kota Kediri menerima potongan kepala dan kedua kaki korban mutilasi, untuk dilakukan otopsi, guna mengetahui apakah adanya kekerasan pada kepala dan kedua kaki korban,” kata Kepala Rumkit RS Bhayangkara Kediri Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko kepada awak media.

    Diketahui, potongan tubuh berupa kepala ditemukan di pinggir sungai Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, dan kaki korban di pinggir hutan Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
     

  • Kemensos Kirim Logistik untuk Korban Longsor di Mamuju Sulbar – Halaman all

    Kemensos Kirim Logistik untuk Korban Longsor di Mamuju Sulbar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Minggu (26/1/2025) malam mengakibatkan tanah longsor di Dusun Tamasapi, Kelurahan Mamunyu.

    Longsor yang terjadi sekitar pukul 23.15 WITA tersebut mengakibatkan dua rumah tertimbun material, menewaskan empat orang dan melukai empat lainnya.

    Korban meninggal dunia diidentifikasi sebagai Nurlela (24), Nasril (40), Aisyah (4), dan Salsabila (balita). 

    Untuk korban luka-luka, yaitu Syahrul (50), Irawati (40), Fahri (30), dan Ajeng (13), telah mendapatkan penanganan medis di RS Bhayangkara dan RSUD Mamuju. 

    Jenazah korban meninggal berhasil ditemukan setelah upaya pencarian intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial, Tagana Sulawesi Barat, dan relawan.

    Medan lokasi longsor yang terjal dan sulit dijangkau menjadi tantangan besar bagi tim evakuasi. Jalan menuju lokasi hanya bisa diakses dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer, di tengah kondisi hujan yang terus mengguyur dan membuat jalanan licin. 

    Pemerintah Daerah Sulawesi Barat telah menurunkan alat berat untuk membuka akses yang tertutup material longsor, namun proses pembersihan masih berlangsung.

    Kondisi cuaca di Kabupaten Mamuju masih dilaporkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, yang meningkatkan risiko bencana susulan. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar lokasi diminta untuk tetap waspada.

    Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Kementerian Sosial bergerak cepat memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak. 

    “Begitu kami menerima laporan bencana, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung dikerahkan ke lokasi. Mereka bekerja bahu-membahu dengan Dinas Sosial setempat untuk mengevakuasi korban, membersihkan material longsor, dan mendistribusikan bantuan darurat,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.

    Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, tenda darurat, selimut, tikar, serta kebutuhan dasar lainnya untuk masyarakat terdampak.

    Selain itu, layanan dukungan psikososial diberikan kepada para korban, khususnya anak-anak dan keluarga yang mengalami trauma akibat bencana. 

    “Kami memastikan masyarakat tidak hanya menerima bantuan material, tetapi juga pendampingan emosional untuk mengurangi dampak psikologis dari tragedi ini,” kata Mensos.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Kementerian Sosial tidak hanya hadir dalam situasi darurat, tetapi juga akan terus mendampingi masyarakat hingga proses pemulihan selesai. 

    “Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan hingga kondisi mereka pulih. Komitmen kami adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka tetap terjaga,” kata Mensos.

    Kementerian Sosial mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung.