Tempat Fasum: RS Bhayangkara

  • Cabut Gugatan Praperadilan, Tim Hukum Firli Sisipkan Pesan untuk Anggota Polri yang Gugur di Lampung – Halaman all

    Cabut Gugatan Praperadilan, Tim Hukum Firli Sisipkan Pesan untuk Anggota Polri yang Gugur di Lampung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim kuasa hukum mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sempat menyinggung gugurnya tiga anggota Polri saat menggrebek lokasi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung beberapa waktu lalu.

    Adapun hal itu diungkapkan Kuasa hukum Firli, Ian Iskandar saat membacakan pencabutan permohonan praperadilan penetapan tersangka kasus pemerasan Syahrul Yasin Limpo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/3/2025).

    Dalam momen itu, tim hukum Firli menyisipkan Sebelum menyampaikan pencabutan praperadilan, Ian Iskandar terlebih dahulu menyampaikan duka cintanya atas meninggalnya tiga anggota Polri yakni AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Aprianto dan Briptu Anumerta Ghalib.

    “Bahwa melalui surat ini, izinkan kami selalu tim kuasa hukum dari bapak Komjen (Komisaris Jenderal) Pol Purn Firli Bahuri selalu pemohon praperadilan menyampaikan rasa turut berdukacita yang sangat mendalam atas gugurnya saat menjalankan tugas tiga putra terbaik bangsa,” ucap Ian sambil menyebutkan satu persatu nama anggota Polri yang gugur tersebut.

    Ian pun kemudian mendoakan ketiga Anggota Polri yang gugur itu mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.

    “Serta bagi keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kesabaran dan keikhlasan,” ujarnya.

    Seperti diketahui sebelumnya, tiga anggota kepolisian dari Polres Way Kanan gugur saat menggerebek lokasi perjudian sabung ayam. 

    Insiden berlangsung di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.50 WIB 

    Ketiga anggota polisi yang gugur adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib. 

    Mereka mengalami luka tembak di bagian kepala yang dilakukan oleh orang tak dikenal.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari membenarkan peristiwa tersebut.

    “Benar terjadi peristiwa penembakan terjadi dengan kronologis yakni 17 personel polri polres Way Kanan mendatangi tempat sabung ayam,” katanya saat dikonfirmasi Senin (17/3/2025).

    “Saat di tkp langsung ditembaki oleh orang tak dikenal sehingga 3 personel gugur dalam tugas,” tambahnya.

    Ketiga jenazah anggota tersebut tengah dalam perjalanan kr Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan proses autopsi.

    “Jenazah sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi dan kini Kapolda menuju TKP dan kini kita fokus mengamankan anggota yang lain,” tandasnya.

  • Lokasi Sabung Ayam di Lampung Masuk Kawasan Hitam, TNI: Senjata Sudah Beredar Turun Menurun – Halaman all

    Lokasi Sabung Ayam di Lampung Masuk Kawasan Hitam, TNI: Senjata Sudah Beredar Turun Menurun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kodam II/Sriwijaya dengan Polda Lampung melakukan investigasi untuk menguak kasus penembakan tiga anggota polisi saat gerebek judi sabung ayam.

    Investigasi gabungan dilakukan untuk memastikan apakah ada orang lain yang melakukan penembakan terhadap tiga orang anggota polisi.

    Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Eko Syah Putra Siregar, menuturkan lokasi sabung ayam yang digerebek tersebut, berada di kawasan hitam.

    “Kita harus pahami lokasi yang digunakan untuk sabung ayam bisa dikatakan istilahnya kawasan ‘hitam’. Artinya, senjata-senjata yang beredar sudah turun temurun, sudah menjadi perbincangan umum,” kata Eko, dikutip dari TribunSumsel.com.

    Karena mudahnya peredaran senjata di kawasan tersebut, tim gabungan pun perlu mendalami lagi apakah ada orang lain lagi yang memiliki senpi atau ikut melakukan penembakan terhadap tiga anggota polisi.

    “Keterkaitan anggota apakah pelaku ada juga orang lain yang menembak, makanya mohon bersabar,”

    “Tim gabungan antara kita dengan Polda Lampung sedang menginvestigasi. Kami tetap komunikasi ke media jika ada update berikutnya,” ungkapnya.

    Selain itu, Eko menuturkan, dalam kasus penembakan ini masih banyak yang perlu dibuktikan.

    “Itu yang harus dipahami, siapa yang menembak dan senjata yang digunakan apa. Itu masih kami cari keberadaan senjata yang digunakan,” terang Eko.

    Diwartakan sebelumnya, Kolonel Eko Syah Putra Siregar mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki soal dugaan keterlibatan anggota TNI.

    Ia mengatakan, ada sanksi tegas yang bakal diberikan apabila benar ada anggota TNI yang terlibat dalam insiden ini.

    “Untuk nantinya, apabila ada keterlibatan oknum, kita pastikan akan ada sanksi-sanksi yang diberikan,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

    Ia pun meminta masyarakat menunggu hasil investigasinya.

    “Terkait tentang isu yang sedang berkembang, dimohon untuk menunggu konfirmasi hasil penyelidikan/investigasi lebih lanjut,” ujar Eko.

    Kronologi Kejadian

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, mengatakan penembakan ini bermula saat 17 personel gabungan Polres Way Kanan mendatangi arena judi sabung ayam, Senin (17/3/2025) sore.

    Namun, setibanya di TKP, mereka malah ditembaki oleh orang tidak dikenal (OTK) yang menyebabkan tiga orang anggota polisi meninggal dunia.

    Ketiga korban pun dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses autopsi.

    “Jenazah sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi,”

    “Kini Kapolda menuju TKP. Kita fokus mengamankan anggota yang lain,” ujarnya, dikutip dari TribunLampung.co.id.

    Sementara itu, keluarga Iptu Lusiyanto meminta agar pelaku penembakan diproses hukum.

    “Harapannya kami keluarga besar kepada pelaku yang membunuh sepupu saya ini diproses hukum seadil-adilnya,” kata Sultoni, sepupu Iptu Lusiyanto, Selasa (18/3/2025). 

    Mengutip TribunLampung.co.id, Iptu Lusiyanto dimakamkan di dekat makam orang tuanya di Belitang, Sumatera Selatan.

    “Sepupu saya ini kesehariannya sangat baik dan sangat kekeluargaan dan tidak ada firasat sebelumnya,” kata Sultoni.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul 3 Polisi Tewas Ditembak Saat Gerebek Sabung Ayam, Kapendam II Sriwijaya Sebut Masuk Kawasan ‘Hitam’ dan di TribunLampung.co.id dengan judul Kapolsek Negara Batin Polda Lampung Meninggal Ditembak, Keluarga Minta Pelaku Diproses Hukum

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSumsel.com, Rachmad Kurniawan)(TribunLampung.co.id, Bayu Indra Saputra)(Kompas.com, Nicholas Ryuan Aditya)

  • Sikap Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto sebelum Gugur Ditembak Oknum TNI, Kakak: Ada Feeling – Halaman all

    Sikap Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto sebelum Gugur Ditembak Oknum TNI, Kakak: Ada Feeling – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto tewas dalam penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin (17/3/2025).

    Di mata keluarganya, Iptu Lusiyanto dikenal sebagai pribadi yang baik.

    Tak pelak, kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat.

    “Kami sangat merasakan kehilangan sosok yang kami sayangi, yang sangat luar biasa terhadap keluarga,” kata kakak Iptu Lusiyanto, Parwati saat ditemui TribunSumsel.com, Selasa (18/3/2025).

    Parwati menjelaskan, belakangan sikap adiknya tak biasa.

    Iptu Lusiyanto, lanjut dia, ingin selalu berkomunikasi dengannya lewat ponsel.

    Bahkan, sebelum gugur dalam tugasnya, Iptu Lusiyanto sempat pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga.

    “Dalam beberapa minggu ini, adik saya memang ingin selalu berkomunikasi lewat telepon. Ingin berkumpul dan kemarin hari Minggu baru pulang dari sini, kumpul di sini,” ungkapnya.

    Iptu Lusiyanto juga sempat mengajak keluarganya untuk menginap di rumah dinasnya di Negara Batin.

    “Ada feeling, beberapa hari yang lalu waktu liburan panjang kami kan sempat kumpul bikin video, dia bilang, ‘yuk nanti kalau kita kumpul di Sumber Harjo, ayo datang lagi ke Negara Batin nginap lagi ke rumah dinas saya’, itu permintaannya,” ujar Parwati menirukan ucapan mendiang adiknya.

    Di mata Parwati, adiknya itu dikenal sebagai sosok yang baik, sabar serta penurut.

    “Keseharian adik saya itu baik, orangnya sabar, adik bungsu yang paling penurut, yang paling manja dengan mbak-mbaknya,” tandasnya.

    Pihak keluarga pun berharap agar pelaku penembakan Iptu Lusiyanto mendapat hukuman yang setimpal.

    “Harapan keluarga besar, saya minta keadilan seadil-adilnya untuk ditindak tegas pelaku,” urainya.

    Sementara itu, dari hasil autopsi, Iptu Lusiyanto ditembak di bagian dada.

    “Untuk Iptu Anumerta Lusiyanto yang merupakan Kapolsek Negara Batin ditembak pada bagian depan.”

    “Karena terdapat lubang bekas peluru dari arah depan di dada kanan.”

    “Saat dilakukan autopsi, proyektil ada di rongga dada sebelah kiri,” kata Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Lampung, AKBP Legowo saat diwawancarai awak media di RS Bhayangkara, Selasa, dikutip dari TribunLampung.co.id.

    Diketahui, tiga polisi gugur saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin sore.

    Tiga polisi itu adalah Kapolsek Negara Batin Polres Way Kanan, Iptu Lusiyanto; Bripda M Ghalib Surya Ganta; dan Bripka Petrus Apriyanto.

    Dua oknum TNI diduga bertanggungjawab atas insiden tersebut, yakni Dansubramil Negara Batin, Peltu Lubis dan anggota Subramil Negara Batin, Kopka Basarsyah.

    Keduanya kini telah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Feeling Kakak AKP Lusiyanto Sebelum Tewas Tertembak Saat Gerebek Sabung Ayam, Ungkap Sifat Manja dan di TribunLampung.co.id dengan judul 3 Polisi Way Kanan Meninggal Dunia Setelah Ditembak Bagian Dada, Mata hingga Bibir

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/Laily Fajrianty, TribunLampung.co.id/Bayu Saputra)

  • Ini Penampakan Oknum TNI Terduga Penembak 3 Polisi di Way Kanan Lampung – Page 3

    Ini Penampakan Oknum TNI Terduga Penembak 3 Polisi di Way Kanan Lampung – Page 3

    Tiga anggota kepolisian dari Polres Way Kanan gugur saat melakukan penggerebekan perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Insiden ini terjadi pada Senin (17/3) sore sekitar pukul 16.50 WIB.

    Ketiga anggota polisi yang gugur adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib. Mereka mengalami luka tembak di bagian kepala yang dilakukan oleh orang tak dikenal.

    “Benar terjadi peristiwa penembakan terjadi dengan kronologis yakni 17 personel Polri, Polres Way Kanan mendatangi tempat sabung ayam. Saat di TKP langsung ditembaki oleh orang tak dikenal, sehingga 3 personel gugur dalam tugas,” kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari, Senin (17/3).

    Saat ini, ketiga jenazah anggota tersebut tengah dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan proses autopsi.

    “Jenazah sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi dan kini Kapolda menuju TKP dan kini kita fokus mengamankan anggota yang lain,” pungkasnya.

     

    Reporter: Nur Habibie

    Merdeka.com

  • AKP Lusiyanto-Aipda Petrus Korban Tembak Oknum TNI Dimakamkan di OKU Timur

    AKP Lusiyanto-Aipda Petrus Korban Tembak Oknum TNI Dimakamkan di OKU Timur

    Jakarta

    Kapolsek Negara Batin, AKP (Anumerta) Lusiyanto, dan Aipda (Anumerta) Petrus telah dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Prosesi pemakaman berlangsung khidmat.

    Dilansir detikSumbagsel, dua personel Polres Way Kanan, Polda Lampung ini gugur dalam tugas saat melakukan penggerebekan lokasi perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, pada Senin (17/3/2025) sore. Pemakaman keduanya dilakukan secara kedinasan.

    “Jenazah AKP (Anumerta) Lusiyanto dan Aipda (Anumerta) Petrus telah dimakamkan sore tadi setelah sebelumnya diberangkatkan dari RS Bhayangkara Polda Lampung,” kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, Selasa (18/3).

    Yuni menambahkan bahwa dalam prosesi pemakaman, dilakukan penghormatan terakhir dengan tembakan salvo sebelum jenazah dikebumikan.

    AKP (Anumerta) Lusiyanto dimakamkan di Desa Sumberharjo, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten OKU Timur, sementara Aipda (Anumerta) Petrus dikebumikan di Desa Sumber Agung, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur.

    Selain itu, satu anggota lainnya, Briptu (Anumerta) Ghalib, juga telah dimakamkan secara kedinasan. Pemakamannya berlangsung di TPU Way Kandis, Bandar Lampung, dipimpin langsung oleh Wakapolda Lampung, Brigjen Ahmad Ramadhan.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Nasib Bripka Petrus Tewas Ditembak saat Gerebek Sabung Ayam, Tinggalkan Anak usai 20 Tahun Menanti

    Nasib Bripka Petrus Tewas Ditembak saat Gerebek Sabung Ayam, Tinggalkan Anak usai 20 Tahun Menanti

    TRIBUNJATIM.COM – Bripka Petrus Apriyanto, adalah satu di antara polisi yang tewas ditembak saat gerebek sabung ayam.

    Ia bersama dua anggota lain Polsek Negara Batin tewas ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).

    Kepergian Bripka Petrus Apriyanto membuat keluarga pilu.

    Pasalnya, ia diketahui baru memiliki anak usai 20 tahun menantinya.

    Melansir dari TribunLampung, hal itu diungkap oleh kakak sepupu korban, Sarposah (41).

    “Dia meninggalkan satu anak masih usia enam bulan,” kata Sarposah, Selasa (18/3/2025).

    Sarposah mendapat kabar soal kematian Bripka Petrus Apriyanto dari adiknya yang juga anggota polisi.

    “Buka puasa saya ditelepon adik kandung, menginformasikan bahwa adik sepupu jadi korban saat penggerebekan judi sabung ayam,” kata Sarposah lagi.

    Menurut Sarposah, Bripka Petrus Apriyanto satu angkatan dengan adiknya.

    “Angkatan 26 bareng dengan adik kandung saya, kebetulan namanya sama-sama Petrus,” kata dia lagi.

    Ia mengatakan, Bripka Petrus Apriyanto sudah bertugas di Polres Way Kanan sejak tahun 2006.

    “Cuma pindah-pindah polsek,” katanya lagi.

    Sarposah juga mengungkap keseharian Bripka Petrus Apriyanto yang cenderung pendiam dan tidak banyak cerita.

    Namun menurut dia, Bripka Petrus Apriyanto adalah seorang ayah yang baik.

    “Gak banyak cerita, gak banyak ngomong, bapak rumah tangga yang cukup ngemong, walaupun banyak kalem,” katanya.

    Ia mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan korban pada lima bulan lalu.

    “Kemarin sebelum meinggal dunia ada rencana mau mudik dan kumpul bersama keluarga di Palembang,” ungkap dia.

    Sementara itu, sepupunya yang lain mengatakan kalau anak Bripka Petrus Apriyanto lahir pada akhir tahun lalu.

    “lahir bulan 11 buk, itu sepupu saya ,demi Allah 3 pahlawan tersebut orangnya sangat baik,” tulis akun @gustrinadipa di postingan TikTok @tni_polri1.

    Hal itu dibenarkan oleh akun lain yang mengaku teman istri almarhum.

    “anak nya cwe usianya nya sekitar 6 bulanan kurang lebih ,,,soal nya istrinya beliau teman baik saya ,,,jadi ikut sedih bngt,” tulis @Silvia mega

    Bahkan ada beberapa orang yang mengatakan kalau Bripka Petrus menanti anak pertamanya itu selama 20 tahun.

    “bner kak penantian 20 tahun, anaknya baru satu ini ya,” tulis @YULIKETI123.

    Ada juga yang mengatakan kalau Bripka Petrus sempat menikah sebelumnya dan tidak memiliki anak.

    “iya sm istri yg sekarang. anak muridku istrinya. dan baru punya anak ini,” tulis @Riza Putri.

    Kronologi Penemakan

    Diketahui, satu dari tiga polisi yang tewas dalam penembakan ini merupakan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Negara Batin, Iptu Lusiyanto.

    Lantas, bagaimana kronologi tiga polisi yang tewas ditembak saat gerebek judi sabung ayam di Lampung?

    Senin siang, Polsek Negara Batin menerima informasi mengenai aktivitas judi sabung ayam di Kampung Karang Manik. Petugas kemudian melakukan penyelidikan.

    Setelah penyelidikan awal, sebanyak 17 personel dikerahkan untuk melakukan penggerebekan di lokasi.

    Penggerebekan dilakukan pada Senin sore, sekitar pukul 16.50 WIB dan Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, memimpin langsung operasi tersebut.

    Situasi awal tampak normal saat tim kepolisian tiba di arena sabung ayam.

    Namun, tiba-tiba mereka diserang dengan tembakan oleh orang tak dikenal.

    Dalam insiden itu, Kapolsek Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda Ghalib Surya Ganta tertembak dan meninggal dunia di lokasi.

    Jenazah ketiganya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

    Menurut hasil pemeriksaan sementara, ketiga anggota kepolisian meninggal dunia dengan luka tembak di bagian kepala.

    Usai kejadian, aparat kepolisian dan militer bergerak untuk mengusut pelaku, dan menyelidiki kemungkinan keterlibatan anggota TNI dalam insiden ini.

    Terbaru, oknum anggota TNI terduga pelaku penembakan tiga polisi telah menyerahkan diri dan ditahan.

    Dikutip dari TribunSumsel.com, terduga pelaku penembakan yang ditahan adalah Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.

    Keduanya sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.

    Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, terkait sudah ditahannya terduga pelaku penembakan.

    “Benar sudah ditahan,” ujar Eko, Selasa (18/3/2025).

    Sementara Kapendam hanya membenarkan hal tersebut dan tidak berkomentar lebih jauh. 

     “Kita masih menunggu hasil investigasi,” kata Eko.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Kasus TNI Tembak Polisi di Lampung Diharap Tak Picu Konflik di Kedua Institusi

    Kasus TNI Tembak Polisi di Lampung Diharap Tak Picu Konflik di Kedua Institusi

    Kasus TNI Tembak Polisi di Lampung Diharap Tak Picu Konflik di Kedua Institusi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Fraksi PKS di DPR RI, Jazuli Juwaini, berharap kasus dua
    oknum TNI
    yang menembak tiga polisi di
    Lampung
    tidak memicu konflik lanjutan di antara kedua institusi.
    Sebelumnya, tiga polisi itu ditembak oleh dua oknum TNI saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) sore.
    “Fraksi PKS memohon dan berharap kejadian itu tidak memicu konflik dua institusi,” kata Jazuli, usai acara buka puasa bersama di Kawasan Pejaten, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
    Selepas kasus ini, anggota Komisi I DPR RI tersebut meminta TNI dan Polri tetap bersikap dewasa serta bersinergi dan bekerja sama.
    Menurut dia, pelaku yang mencoreng nama baik institusi adalah oknum.
    “Yang terjadi ini karena oknum. Maka institusi tetap harus sinergi dan bekerja sama. Tidak boleh institusinya tertarik atau ditarik untuk terkait dengan persoalan saling memanas dan segala macam. Ini jadi masalah,” ujar dia.
    Selain itu, PKS mendesak agar oknum-oknum yang melakukan pelanggaran harus ditindak secara tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
    Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku sangat prihatin atas kejadian penembakan yang menewaskan tiga polisi di Lampung.
    Padahal, seharusnya aparat penegak hukum bertugas melindungi agar hal-hal yang melanggar hukum tidak terjadi.
    Syaikhu berharap kasus ini menjadi pelajaran agar tidak lagi terulang ke depannya.
    “Ini harus semuanya berintrospeksi, apalagi ini di bulan suci, sehingga kaitan-kaitan yang sudah terjadi tidak terulang kembali pada kesempatan-kesempatan ke depan,” kata Syaikhu.
    “Dan tentu yang kedua harus semakin dikuatkan kaitan dengan integritas masing-masing institusi,” sambung dia.
    Tiga anggota yang tewas ditembak adalah Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
    Ketiganya diduga ditembak oleh dua anggota TNI.
    Kronologi kasus ini bermula pada Senin siang, saat Polsek Negara Batin menerima informasi mengenai aktivitas judi sabung ayam di Kampung Karang Manik.
    Setelah penyelidikan awal, sebanyak 17 personel dikerahkan untuk melakukan penggerebekan di lokasi.
    Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, memimpin langsung operasi tersebut.
    Saat tim kepolisian tiba di arena sabung ayam, situasi awalnya tampak normal.
    Namun, tiba-tiba, mereka diserang dengan tembakan oleh orang tak dikenal.
    Ketiganya tertembak dan meninggal dunia di lokasi.
    Jenazah mereka kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.
    Pasca-penembakan, anggota TNI yang terduga pelaku penembakan yang menewaskan tiga polisi di Lampung telah menyerahkan diri dan ditahan.
    Berdasarkan informasi yang diterima, terduga pelaku penembakan yang ditahan adalah Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nasib Ipda Ahmad usai Ditetapkan Jadi Tersangka Penganiayaan Siswa di Asahan, 2 Warga Sipil Terlibat – Halaman all

    Nasib Ipda Ahmad usai Ditetapkan Jadi Tersangka Penganiayaan Siswa di Asahan, 2 Warga Sipil Terlibat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Sumatra Utara (Sumut) menetapkan tiga tersangka dalam kasus tewasnya siswa SMA bernama Pandu Brata Siregar (18).

    Korban dianiaya di Asahan, Sumut pada Minggu (9/3/2025) dan tewas saat dirawat di rumah sakit pada Senin (10/3/2025).

    Ketiga tersangka terdiri dari Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Ipda Ahmad Efendi, serta dua warga sipil bernama Dimas Adrianto alias Bagol dan Yudi Siswoyo.

    Mereka dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Asahan pada Selasa (18/3/2025).

    Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Sumaryono, mengatakan ketiga tersangka dapat dijerat Pasal 80 ayat 3 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun penjara dengan denda Rp 3 miliar.

    “Jo pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP, dengan ancaman maksimal 12 tahun, kemudian kami subsiderkan dengan pasal 351 ayat 3 KUHP mengatur tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman penjara paling lama tujuh tahun,” paparnya, dikutip dari TribunMedan.com.

    Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni tiga sepeda motor, satu senjata api revolver milik tersangka Ipda Ahmad Efendi, ponsel, kaos serta sepasang sandal.

    “Kami akan melakukan pemberkasan untuk diserahkan ke Jaksa,” imbuhnya.

    Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, menambahkan Ipda Ahmad Effendi akan menjalani sidang etik di Mapolda Sumut.

    “Kami bersama Polda Sumut telah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan secara transparan, akuntabel, dan profesional untuk proses sidang kode etik tersangka atasnama Ipda AE,” tegasnya.

    Ia meminta masyarakat untuk turut mengawal jalannya sidang etik.

    “Kami berpesan, tetap menjaga kondusifitas dan keamanan dan ketertiban masyarakat. Percayakan kepada kami,” sambungnya.

    Korban Ditendang dan Diinjak

    Polda Sumatra Utara dan Polres Asahan menggelar pra-rekonstruksi kasus penganiayaan siswa SMA bernama Pandu Brata Siregar (18), Senin (17/3/2025).

    Sejumlah warga melihat proses pra-rekonstruksi dan melampiaskan emosi dengan menyoraki para tersangka.

    Salah satu warga bernama Panjaitan, mengaku kesal dengan tindakan Ipda Ahmad yang menendang korban yang sudah terkapar di jalan.

    “Saya melihat tadi kesal sekali. Anak ini tidak melakukan perlawanan, dan dengan enaknya mereka membanting, mijak, nendang, dan memukul korban,” bebernya.

    Selama ini, Ipda Ahmad dikenal sebagai polisi yang dapat dikendalikan orang lain dan tidak bijaksana.

    “Dua warga sipil ini seperti yang menyetir si polisi. Dia perwira tapi dia yang disetel (atur) oleh dua sipil ini, dia terikut mainan mereka.”

    “Harusnya dia bijaksana sebagai perwira. Namun, itu tidak dipikirkannya,” tandasnya.

    Panjaitan berharap penyelidikan kasus kematian Pandu berjalan lancar tanpa ada rekayasa.

    “Kami percaya masih banyak polisi yang baik, ini hanya oknum. Segelintir oknum yang seperti ini. Masih banyak polisi yang baik,” tuturnya.

    Ekshumasi Jenazah

    Sehari sebelumnya, Polres Asahan melakukan ekshumasi jenazah korban di Desa Parlaki Tangan, Ujung Padang, Kabupaten Simalungun.

    Dokter forensik RS Bhayangkara TK II Medan, Ismurizal, Sp.F, menyatakan kematian korban tak wajar setelah ditemukan sejumlah bercak darah.

    “Sudah kita autopsi, sudah kita ambil semua dan kita lihat. Nanti dia dirangkum semua ya,” bebernya, Minggu dikutip dari TribunMedan.com.

    Hasil autopsi akan keluar dua pekan kedepan untuk mengungkap penyebab kematian korban.

    “Kan dia sudah dikubur, kita lihatlah nanti. Ada memang seperti warna kemerahan gitu ya. Tapi, belum bisa kita simpulkan karena harus ada pemeriksaan tambahan,” lanjutnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Polres Asahan Sebut Akan Transparan, Sidang Etik IPDA Ahmad Efendi Akan Segera Digelar

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alif Alqodri)

  • Tragedi 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung Bikin Polwan Ini Murka, Singgung Sinergitas: Biadab!

    Tragedi 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung Bikin Polwan Ini Murka, Singgung Sinergitas: Biadab!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Dunia kepolisian tengah dirundung duka. 

    Tiga polisi gugur dalam tugas usai ditembak saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025). 

    Tragedi pilu itu turut menyentuh hati seorang polisi wanita (polwan). 

    Ia mengungkit nasib keluarga yang ditinggal oleh ketiga polisi tersebut. 

    Polwan itu bernama Marselina Oktavianti. 

    Polisi lalu lintas berpangkat Brigadir Kepala itu menuliskan curahan hatinya terkait kejadian tragis itu di instastory-nya. 

    “Lebaran kurang 2 minggu. Ternyata ada ibu yang hancur karena harus menunggu selamanya anaknya pulang untuk melaksanakan lebaran bersama, ada istri yang kehilangan arah tidak tahu bagaimana melanjutkan kehidupan selanjutnya.”

    “Ada anak yang hilang harapannya untuk diberikan kasih sayang oleh ayahnya. Hanya karena sepasang ayam yang diadukan untuk menghasilkan uang. Untuk apa memaksimalkan sinergitas jika kejadian seperti ini selalu terulang seakan tidak ada batas,” tulisnya. 

    Ia pun meluapkan amarahnya dengan mengeluarkan satu kata. 

    “Biadab,” katanya. 

    Menurutnya, kata itu pantas dilontarkan kepada para pelaku lantaran perbuatannya sangat keterlaluan. 

    “Maaf maaf banget berkata kasar, karena kali ini pelaku benar-benar keterlaluan. Mereka yang salah malah, mereka juga yaang membunuh,” tulisnya.

    Kronologi 3 Polisi Tewas

    Tiga anggota Polsek Negara Batin tewas ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).

    Diketahui, satu dari tiga polisi yang tewas tersebut merupakan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Negara Batin, Iptu Lusiyanto.

    Saat ini, penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk mengungkap motif serta pihak-pihak yang bertanggung jawab.

    Lantas, bagaimana kronologi tiga polisi yang tewas ditembak saat gerebek judi sabung ayam di Lampung?

    Senin siang, Polsek Negara Batin menerima informasi mengenai aktivitas judi sabung ayam di Kampung Karang Manik.

    Petugas kemudian melakukan penyelidikan.

    Setelah penyelidikan awal, sebanyak 17 personel dikerahkan untuk melakukan penggerebekan di lokasi.

    Penggerebekan dilakukan pada Senin sore, sekitar pukul 16.50 WIB dan Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, memimpin langsung operasi tersebut.

    Situasi awal tampak normal saat tim kepolisian tiba di arena sabung ayam.

    Namun, tiba-tiba mereka diserang dengan tembakan oleh orang tak dikenal.

    Dalam insiden itu, Kapolsek Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda Ghalib Surya Ganta tertembak dan meninggal dunia di lokasi.

    Jenazah ketiganya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

    Menurut hasil pemeriksaan sementara, ketiga anggota kepolisian meninggal dunia dengan luka tembak di bagian kepala.

    Usai kejadian, aparat kepolisian dan militer bergerak untuk mengusut pelaku, dan menyelidiki kemungkinan keterlibatan anggota TNI dalam insiden ini.

    Sebab sebelumnya, tersiar kabar bahwa judi sabung ayam itu merupakan milik oknum prajurit TNI.

    Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap motif serta pihak-pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa ini.

    Pelaku ditahan

    Anggota TNI terduga pelaku penembakan yang menewaskan tiga polisi saat menggerebek arena judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) sore telah menyerahkan diri dan ditahan.

    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, membenarkan hal tersebut sebagaimana informasi yang beredar di kalangan wartawan.

    “Benar sudah ditahan,” kata Eko kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).

    Berdasarkan informasi yang diterima, terduga pelaku penembakan yang ditahan adalah Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.

    Kedua terduga pelaku sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.

    Kapendam hanya membenarkan hal tersebut dan tidak berkomentar lebih jauh.

    “Kita masih menunggu hasil investigasi,” kata Eko.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Fakta Lokasi 3 Polisi Tewas Ditembak TNI, Sering Disebut ‘Texas Indonesia’, Beredar Senjata Ilegal

    Fakta Lokasi 3 Polisi Tewas Ditembak TNI, Sering Disebut ‘Texas Indonesia’, Beredar Senjata Ilegal

    TRIBUNJATIM.COM – Tiga polisi tewas ditembak TNI saat menggerebek judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Kini satu fakta perihal lokasi penembakan terungkap.

    Lokasi penembakan tiga polisi tersebut kerap disebut Texas-nya Indonesia sebab banyak senjata ilegal dengan mudah diakses.

    Adapun lokasi penembakan itu terletak di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung.

    Hal itu diungkapkan Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar seperti dimuat Facebook Tribunsumsel pada Selasa (18/3/2025). 

    Eko mengatakan, hingga saat ini Polisi Militer (PM) masih menyelidiki kasus penembakan tiga Polisi yang tewas ditembak oknum TNI. 

    Namun demikian, hingga kini belum diketahui jenis senjata yang dipakai oleh dua oknum TNI saat menembak tiga anggota Polisi. 

    Sebab kata Eko, wilayah Kampung Karang Manik yang menjadi lokasi penembakan memang dikenal sebagai zona hitam di Lampung.

    Di mana wilayah itu kerap disebut sebagai Texas Indonesia lantaran banyak senjata ilegal dengan mudah diakses. 

    Maka kata Eko, hingga kini pihaknya belum mengetahui apakah senjata yang dipakai pelaku merupakan senjata dari TNI atau senjata ilegal yang didapat.

    “Artinya senjata-senjata yang beredar, sudah turun temurun sudah jadi perbincangan umum, jadi mohon bersabar kami masih melangsungkan investigasi di lapangan,” tuturnya, dikutip dari Warta Kota.

    POLISI DITEMBAK TNI – Tiga anggota polisi Way Kanan, Lampung, yang meninggal saat menggerebek judi sabung ayam, Senin (17/5/2025). Usai kejadian, aparat kepolisian dan militer bergerak untuk mengusut pelaku, dan menyelidiki kemungkinan keterlibatan anggota TNI dalam insiden ini. (Dok. Humas Polda Lampung)

    Kronologi

    Dikutip dari Kompas.com, tiga anggota Polsek Negara Batin tewas ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).

    Satu dari tiga polisi yang tewas tersebut merupakan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Negara Batin, Iptu Lusiyanto.

    Saat ini, penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk mengungkap motif serta pihak-pihak yang bertanggung jawab.

    Insiden bermula Senin siang, Polsek Negara Batin menerima informasi mengenai aktivitas judi sabung ayam di Kampung Karang Manik.

    Petugas kemudian melakukan penyelidikan.

    Setelah penyelidikan awal, sebanyak 17 personel dikerahkan untuk melakukan penggerebekan di lokasi.

    Penggerebekan dilakukan pada Senin sore, sekitar pukul 16.50 WIB dan Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, memimpin langsung operasi tersebut.

    Situasi awal tampak normal saat tim kepolisian tiba di arena sabung ayam.

    Namun, tiba-tiba mereka diserang dengan tembakan oleh orang tak dikenal.

    Dalam insiden itu, Kapolsek Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda Ghalib Surya Ganta tertembak dan meninggal dunia di lokasi.

    Jenazah ketiganya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi.

    Menurut hasil pemeriksaan sementara, ketiga anggota kepolisian meninggal dunia dengan luka tembak di bagian kepala.

    Usai kejadian, aparat kepolisian dan militer bergerak untuk mengusut pelaku, dan menyelidiki kemungkinan keterlibatan anggota TNI dalam insiden ini.

    Sebab sebelumnya, tersiar kabar bahwa judi sabung ayam itu merupakan milik oknum prajurit TNI.

    Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap motif serta pihak-pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa ini.

    Polda Lampung Gelar Salat Gaib

    Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menggelar shalat gaib serta mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan atas gugurnya tiga anggota kepolisian dalam tugas.

    Hal tersebut dilakukan beserta jajaran polres dan polsek di wilayah kerja Polda Lampung.

    Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Yuni Iswandari mengatakan, shalat gaib dilakukan sebagai wujud doa bagi para korban yang gugur dalam tugas.

    “Iya, seluruh jajaran Polda Lampung melantunkan doa atas gugurnya para korban dengan melakukan shalat gaib,” ujar Yuni saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Yuni menegaskan kepergian ketiga anggota kepolisian tersebut menjadi duka mendalam bagi seluruh jajaran Polda Lampung dan institusi Polri secara keseluruhan.

    Ketiganya gugur saat menjalankan tugas sebagai penegak hukum dalam upaya pemberantasan tindak pidana.

    Sebagai bentuk solidaritas, seluruh polres dan polsek di bawah Polda Lampung juga mengibarkan bendera setengah tiang.

    “Kami semua kehilangan. Para korban adalah pahlawan yang telah mengorbankan nyawa dalam menjalankan tugas negara,” ujar Yuni.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com