Tempat Fasum: RS Bhayangkara

  • Polisi Olah TKP Kasus Temuan Jenazah Polisi dengan Leher Terikat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Agustus 2025

    Polisi Olah TKP Kasus Temuan Jenazah Polisi dengan Leher Terikat Regional 25 Agustus 2025

    Polisi Olah TKP Kasus Temuan Jenazah Polisi dengan Leher Terikat
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Polres Lombok Barat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus penemuan jenazah seorang pria di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) siang.
    Korban diduga adalah Brigadir E (29), anggota Polisi Polres Lombok Barat, yang beralamat di Dusun Nyiur Lembang.
    “Teman-teman masih di lapangan, masih melakukan olah TKP,” kata Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, dikonfirmasi, Senin (25/8/2025).
    Olah TKP dilakukan di sebuah kebun kosong yang terletak di kaki bukit dan jaraknya dekat dengan rumah korban.
    Petugas Inafis melakukan olah TKP di lokasi penemuan korban yang saat ini sudah dikelilingi garis polisi.
    “Memang ada di dekat rumahnya, 50 meter lah, karena ada di kebun tanah kosong di sana. Ini (korban) kita temukan di sana. Kita masih tunggu hasil olah TKP, kita masih coba kroscek kemungkinan-kemungkinan yang terjadi,” kata Lalu Eka.
    Dari hasil identifikasi awal, korban memiliki kemiripan dengan Brigadir E yang rumahnya berada dekat dengan lokasi penemuan mayat.
    “Identifikasi yang kami lakukan ada kemiripan, ada identik. Nanti kepastiannya kita tunggu hasil otopsi terkait penyebabnya, akan kita sampaikan,” kata Lalu Eka.
    Lalu Eka mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi jenazah dari RS Bhayangkara Mataram.
    Otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban, waktu kematian, dan identitas korban.
    “Nanti kita sampaikan setelah ada hasil otopsi, jadi semua penyebab berapa hari semua akan kita rilis,” kata Lalu Eka.
    Sebelumnya, jenazah seorang pria ditemukan di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) siang.
    Korban ditemukan tak bernyawa dengan leher terikat tali pada batang pohon.
    Posisi tubuh korban berada di sekitar pohon, dengan kondisi tanah yang miring dan agak curam.
    Polisi menemukan beberapa barang bukti di sekitar lokasi penemuan jenazah, seperti satu buah kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit berwarna putih, dan satu unit telepon genggam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Motif Cemburu di Balik Pacar Bunuh dan Cor Jasad Nurminah

    Motif Cemburu di Balik Pacar Bunuh dan Cor Jasad Nurminah

    Jakarta

    Polisi telah memeriksa IH, pelaku yang membunuh dan mengecor jasad pacarnya, Nurminah, dalam septic tank di Perumahan Perembun Asri, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Motif IH membunuh Nurminah diduga lantaran terbakar api cemburu.

    “Motif awalnya ini karena asmara. Dia (IH) mengaku cemburu,” ungkap Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Lombok Barat AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata seperti dikutip dari detikBali, Minggu (24/8/2025).

    IH saat ini masih diperiksa secara intensif oleh penyidik. Hal itu dilakukan untuk mengungkap motif lain pembunuhan sadis tersebut.

    “Kami masih dalami terus. Akan muncul-muncul lagi motif lainnya, kami belum tahu juga di balik (cemburu) itu ada apa lagi,” imbuh Eka.

    Jenazah Nurminah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Menurut Eka, jasad perempuan berusia 27 tahun itu rencananya diautopsi besok Senin (25/8/2025).

    “Dijadwalkan besok sesuai info dari RS Bhayangkara,” pungkasnya.

    Korban Dicor Tanpa Busana

    Sebelumnya, Nurminah dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 12 Agustus lalu. Setelah sepekan berlalu, Nurminah ditemukan tewas mengenaskan. Nurminah ternyata dibunuh oleh kekasihnya berinisial IH.

    Kepala Desa Perampuan, Zubaidi, mengungkapkan mayat Nurminah dicor dalam septic tank sedalam 3 meter di rumah IH. Menurutnya, jasad Nurminah ditemukan tanpa busana dan posisi kepala menghadap bawah.

    “(Mayat ditemukan) tanpa busana, sehingga kami dari tim evakuasi memberikan semacam kain untuk menutup jenazahnya,” ujar Zubaidi.

    Halaman 2 dari 2

    (knv/knv)

  • Galian Tumbuh Seribu, Lainnya Tak Mati

    Galian Tumbuh Seribu, Lainnya Tak Mati

    Jakarta

    Kemacetan parah terjadi pagi tadi di jalur Ciputat menuju Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Warga mengeluh karena macet gara-gara proyek galian pipa air di sekitar Terminal Lebak Bulus hingga persimpangan menuju Fatmawati.

    Andhi (34) warga Pamulang mengeluhkan perjalanan yang biasanya lancar, kini tersendat. Dia berangkat dari rumahnya sekitar pukul 08.30 WIB, namun baru sampai Pasar Jumat setelah lebih dari satu jam perjalanan.

    “Saya berangkat dari Pamulang jam setengah 9 dan baru sampai Pasar Jumat setelah sejam ini. Sudah macet parah dari flyover Ciputat, susah gerak di sana pokoknya,” kata Andhi saat rehat di pom bensin sekitar RS Bhayangkara Lemdiklat Polri, Selasa (19/8/2025).

    Andhi menuturkan biasanya kemacetan sudah terurai setelah melewati kawasan Situ Gintung. Namun hari ini, kondisi jalan tetap tersendat hingga Lebak Bulus.

    “Biasanya macet udah aman ya dari Gintung itu, sekarang harus kena macet sampe Pasar Jumat. Aneh kok galian sekarang di mana-mana ya,” jelas dia.

    Foto: Macet panjang di Ciputat arah Lebak Bulus. (Taufiq/detikcom)

    “Bukan lagi mati satu tumbuh seribu kalau galian di Jakarta. Tapi sudah tumbuh seribu, yang lain nggak mati-mati,” ucapnya.

    Andhi menuturkan melewati kawasan itu setiap pagi untuk bekerja di daerah Mampang Prapatan. Dia berharap proyek segera diselesaikan agar mobilitas warga tidak terus terganggu.

    Hingga pukul 13.01 WIB, macet belum juga terurai. Macet masih terjadi hingga stasiun MRT Lebak Bulus.

    (idn/idn)

  • Pegawai Salon Tewas Mengenaskan di Hutan Jati Ponorogo, Hasil Autopsi Keluar

    Pegawai Salon Tewas Mengenaskan di Hutan Jati Ponorogo, Hasil Autopsi Keluar

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pegawai salon berinisial ARA (30), ditemukan tewas mengenaskan di pinggir hutan jati, Dukuh Boworejo, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Selasa (12/8). Hasil autopsi tim forensik RS Bhayangkara Kediri menemukan luka akibat benda tumpul di kepala serta bekas jeratan tali di leher korban.

    “Ada pelukaan benda tumpul di kepala dan bekas jeratan tali pada bagian leher korban,” kata dokter bedah forensik Polda Jawa Timur, Tutik Purwanti di Ponorogo, Rabu (13/8). Dikutip dari Antara.

    Korban tercatat sebagai warga Desa Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan. Polisi menyatakan bahwa ARA merupakan korban pembunuhan.

    Menurutnya, kematian korban diperkirakan terjadi lebih dari delapan jam sebelum ditemukan warga pada Selasa (12/8) pagi.

    Korban juga mengalami pendarahan di kepala dan sudah menunjukkan tanda-tanda pembusukan saat proses autopsi.

    Identitas korban terkonfirmasi melalui KTP yang ditemukan di lokasi kejadian dan hasil pencocokan sidik jari.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Imam Mujali mengatakan pihaknya telah memeriksa empat orang saksi, termasuk keluarga korban, untuk mengungkap pelaku.

    “Identitas pelaku masih kami kembangkan,” ujarnya.

  • Identitas Jenazah Tak Utuh di Pantai Krakal Gunungkidul Masih Misteri
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        13 Agustus 2025

    Identitas Jenazah Tak Utuh di Pantai Krakal Gunungkidul Masih Misteri Yogyakarta 13 Agustus 2025

    Identitas Jenazah Tak Utuh di Pantai Krakal Gunungkidul Masih Misteri
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Identitas jenazah tidak utuh yang ditemukan di kawasan Pantai Krakal, Tanjungsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, hingga kini masih menjadi misteri.
    Pihak kepolisian saat ini tengah menunggu hasil tes DNA untuk mengungkap siapa sosok di balik penemuan jasad tersebut.
    Saat ini, polisi juga tengah mencocokkan DNA tersebut dengan keluarga yang hilang di Pantai Siung.
    “Belum ada informasi terkait identitas, masih menunggu tes DNA,” kata Kapolsek Tanjungsari, AKP Agus Fitriyatna saat dihubungi melalui telepon Rabu (13/8/2025).
    Dia mengatakan, saat ini jenazah disimpan di RS Bhayangkara, Polda DIY.
    Sampel DNA-nya sudah diambil, dan dicocokan dengan keluarga orang yang hilang di kawasan Pantai Siung, beberapa waktu lalu.
    Perlu diketahui Aska Nurfadillah (28) wisatawan asal Jakarta Timur, Daerah Khusus Jakarta, yang dinyatakan hilang sejak Minggu (27/7/2025)
    “Iya betul, hari Jumat (9/8/2025) kemarin ibu korban orang hilang datang dari jakarta ke RS bhayangkara untuk diambil sampel DNA,” kata Agus.
    Disinggung mengenai kemungkinan selesai pemeriksaan DNA, karena tergantung pemeriksaan medis.
    “Belum tau, karena sampel DNA dikirim ke Jakarta,” ucap dia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Selasa, tersedia layanan Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek

    Selasa, tersedia layanan Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk membantu wajib pajak menunaikan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), Selasa.

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, berikut 14 wilayah lokasi pelayanan tersebut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan Masjid Al-Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 08.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas dan Parkiran Busway Foodmosphere pukul 09.00-13.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug di Giant Poris Ruko Batu Ceper Tangerang dan Pasar Modern Bintaro Jaya pukul 09.00-13.00 WIB;

    9. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB;

    10. Kelapa Dua di Halaman GTown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    11. Kota Bekasi di KFC Zamrud pukul 09.00-12.00 WIB;

    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Cikarang pukul 08.00-14.00 WIB;

    13. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob pukul 08.00-12.00 WIB;

    14. Cinere di halaman parkir Samsat pukul 08.00-12.00 WIB.

    Sejumlah syarat harus diperhatikan sebelum membayar pajak kendaraan, yakni membawa dokumen, di antaranya KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan layanan perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus dilakukan di kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tragis, Karyawati Apotek di Indramayu Tewas dengan Tubuh Gosong, Diduga Dibunuh dan Dibakar Oknum Polisi

    Tragis, Karyawati Apotek di Indramayu Tewas dengan Tubuh Gosong, Diduga Dibunuh dan Dibakar Oknum Polisi

    GELORA.CO – Suasana duka menyelimuti rumah orang tua Putri Apriyani (21) di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).

    Sejak pagi, keluarga, kerabat, dan tetangga berdatangan untuk memberikan doa dan dukungan moral kepada pihak keluarga.

    Putri ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar kos di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Sabtu (9/8/2025).

    Saat ditemukan, korban berada dalam posisi terlentang dengan luka bakar di sekujur tubuh.

    Putri merupakan anak bungsu dari dua bersaudara.

    Misteri Kematian Putri Apriyani

    Kematian tragis Putri Apriyani (24) di kamar kosnya di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Sabtu (9/8/2025), menyisakan tanda tanya besar.

    Keluarga menilai peristiwa ini janggal dan menduga Putri menjadi korban pembunuhan.

    Putri ditemukan tak bernyawa dengan wajah gosong, seolah bekas terbakar, sementara pakaian yang dikenakannya masih utuh. Kondisi tersebut memicu dugaan bahwa korban dibakar dengan sengaja.

    Polisi hingga kini belum merilis penyebab pasti kematian korban, namun memastikan kasus ini dalam penyelidikan mendalam.

    Sementara, dari informasi beredar, pacar korban seorang oknum anggota polisi berinisial SN. 

    Kronologi Penemuan Mayat

    Sebelumnya seperti diberitakan, warga Desa Singajaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dikejutkan oleh penemuan mayat wanita dengan kondisi terbakar di sebuah kamar kos pada Sabtu (9/8/2025) dini hari.

    Korban diketahui berinisial PA (21), warga Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang. Penemuan ini berawal dari keterangan seorang warga yang mendengar suara tangisan perempuan sekitar pukul 02.30 WIB.

    Tak lama kemudian, dua pria terlihat meninggalkan lokasi dengan sepeda motor. Pagi harinya, warga menemukan korban sudah tak bernyawa dengan luka bakar hampir di seluruh tubuh.

    “Awalnya terdengar suara tangisan keras dari dalam kos, lalu ada dua pria keluar. Paginya baru heboh, ternyata ada mayat terbakar,” ungkap Ilyas (27), Ketua Karangtaruna Desa Singajaya.

    Kesaksian Pemilik Apotek

    Misteri kematian Putri Apriyani, salah seorang karyawan di sebuah Apotek di Desa Rambatan Kulon mulai terkuak. Hj Uus Kusniawati, owner Apotek di Desa Rambatan Kulon membenarkan bahwa Putri Apriyani merupakan salah satu karyawati yang sudah bekerja hampir 3 tahun di tempat usahanya tersebut.

    Uus menjelaskan, Putri mendapatkan job sebagai pekerja yang melayani konsumen melakukan transaksi obat dan menerima barang-barang yang masuk dari supplier obat.

    Putri yang merupakan alumni SMK Farmasi di Jalan Olahraga ini dikenal baik dengan sesama rekan bekerjanya. Bahkan, beberapa rekannya juga mengatakan ada perubahan sejak punya pacar baru, seperti terlihat ceria dan banyak senyum.

    Sebelum peristiwa maut tersebut terjadi, Putri masuk kerja siang dan pulang jam 19.00 WIB. Keesokan harinya, Putri sempat di telpon dan di WA oleh sesama rekan kerjanya namun telepon genggamnya tidak memberi respon, sehingga yang seharusnya Putri masuk shift pagi, maka digantikan oleh rekannya.

    Owner dan sesama rekan kerja di apotek baru tahu informasi tentang Putri, setelah seorang petugas dari Polres Indramayu mendatangi apotek tempatnya bekerja untuk mencari informasi tersebut.

    Kuasa Hukum Keluarga: Dugaan Tindak Pidana

    Peristiwa tewasnya Putri Apriyani menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga yang telah ditinggalkan.

    Karja yang merupakan ayah kandung dari Putri merasa sangat kehilangan atas meninggalnya sang anak kandung yang ia cintai. 

    Untuk itu demi mendapatkan keadilan, Karja yang didampingi pengacara Toni RM mendatangi Markas Polisi Resort (Mapolres) Indramayu untuk melaporkan kejadian, Minggu (10/8/2025).

    Saat dimintai keterangan Toni RM menyampaikan bahwa tujuan kedatangannya di Polres Indramayu untuk melaporkan kasus dugaan pembunuhan yang menimpa Putri anak dari Karja, namun sampai di Polres sudah diterbitkan laporan tipe A. “Karena Penyidik sudah yakin ditemukan pidana pada kematian Putri, maka langsung diterbitkan Laporan tipe A,”kata Toni RM.

    Untuk itu kehadiran Karja ke Polres untuk dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebagai saksi sekaligus ayah korban.

    Toni RM menyebut, berdasarkan keterangan yang dihimpun, semasa hidup korban memiliki pacar seorang oknum anggota Polisi yang berinisal SN dan bertugas di Polres Indramayu.

    Kemudian, menurut Toni RM, berdasarkan keterangan dari ayah korban, bahwa Putri disuruh ambil uang kiriman dari ibunya yang bekerja di luar negeri sebesar Rp 35 juta.

    “Saat itu Putri menjelaskan tidak bisa ambil uang di Brilink, setelah itu tidak ada kabar lagi namun setelah mendapat kabar tiba-tiba sudah meninggal dunia,”ungkapnya.

    Selain itu, kata Toni RM, menurut keterangan Rina salah satu saksi menyebutkan bahwa anggota Polisi itu dua hari sebelumnya menghubungi Rina agar mau namanya digunakan untuk meminjam uang pada Bank.

    Hal itu menurut Toni RM diduga ada keterkaitan dengan yang terjadi saat ini, sebab jika uang Rp 35 juta yang ditrasfer dari luar negeri yang ada di rekening Putri tidak ada atau sudah diambil, kemudian uang tersebut tidak ada maka patut diduga tindak pidana ini adalah motifnya uang. “Saat ini penyidik masih mendalami apakah uang tersebut sudah diambil atau belum,” tuturnya.

    Toni RM menambahkan bahwa yang menguatkan peristiwa ini terdapat tindak pidana adalah banyaknya barang bukti yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di antaranya tiga HP, dua milik Putri yang satunya lagi milik pacarnya, selain itu ada motor milik pacarnya, serta berbagai keterangan dari saksi. “Sehingga penyidik meyakini bahwa ini adalah peristiwa tindak pidana,”ucapnya.

    Dalam hal ini, Toni RM mengatakan untuk sementara pasal yang diterapkan pada kasus tersebut adalah Pasal 338 tentang pembunuhan dan atau pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

    Karena menurut Toni, seorang yang melakukan belum diperiksa sepenuhnya. Namun meski demikian jika sudah diperiksa ternyata ditemukan pembunuhan berencana maka pasalnya akan ditambahkan yakni 340. “Saya apresisai terhadap kinerja Polisi yang dengan gerak cepat mengejar oknum polisi tersebut,”katanya.

    Untuk itu Toni berpesan kepada masyarakat Indramayu dan sekitarnya agar saling memberikan informasi terkait keberadaan oknum polisi tersebut. “Kami tidak langsung menuduh oknum polisi tersebut sebagai pelaku, tetapi kuat diduga karena yang terakhir bersama korban itu adalah dia, makanya ini dinaikkan jadi penyidikan,”pungkasnya.

    Kronologi Kematian Putri Apriyani

    Penemuan Jenazah:

    Tanggal dan Waktu: Sabtu, 9 Agustus 2025, dini hari.Lokasi: Kamar kos nomor 9, Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.Kondisi Korban: Ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka bakar hampir di seluruh tubuh.Saksi Awal: Warga mendengar suara tangisan perempuan sekitar pukul 02.30 WIB, kemudian melihat dua pria meninggalkan lokasi dengan sepeda motor.Tindakan Warga: Pagi harinya, warga menemukan korban sudah tak bernyawa dan melaporkan kejadian ke polisi.

    Identitas Korban:

    Nama: Putri ApriyaniUsia: 21 tahunAlamat: Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.Pekerjaan: Karyawan apotek di Desa Rambatan Kulon.Latar Belakang: Alumni SMK Farmasi, dikenal baik oleh rekan kerja.

    Kronologi Sebelum Kejadian:

    Hari Sebelumnya: Putri bekerja shift siang dan pulang pukul 19.00 WIB.Keesokan Harinya: Rekan kerja mencoba menghubungi Putri melalui telepon dan WhatsApp, namun tidak ada respons.Informasi dari Rekan Kerja: Putri tidak masuk shift pagi dan digantikan oleh rekannya.

    Penyelidikan Polisi:

    Barang Bukti: Tiga HP (dua milik Putri, satu milik pacarnya), motor milik pacar korban, rekaman CCTV, dan barang lainnya.Penyelidikan: Polisi masih mendalami kasus ini dengan memeriksa saksi-saksi, mengumpulkan barang bukti, dan menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Losarang.Keterangan Saksi: [1] Pacar korban, seorang anggota polisi berinisial SN, diduga terlibat. [2] Saksi Rina menyebut, SN meminta namanya digunakan untuk meminjam uang di bank dua hari sebelum kejadian.Ada uang sebesar Rp 35 juta baru ditransfer ibu korban dari luar negeri.Polisi sedang memburu oknum SN. Hingga saat ini belum ditemukan.Pasal yang Diterapkan: Pasal 338 tentang pembunuhan dan/atau Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Jika ditemukan bukti pembunuhan berencana, akan ditambahkan Pasal 340.

    Tanggapan Keluarga

    Ayah Korban: Karja (48) merasa sangat kehilangan putrinya dan meminta keadilan.Paman Korban: Tamsin (58) mendesak media dan masyarakat untuk mengawal kasus ini agar terang benderang.Kuasa Hukum Keluarga: Toni RM mendampingi keluarga melaporkan kasus ini ke Polres Indramayu.Duka mendalam: Kematian tragis Putri Apriyani menyisakan duka mendalam dan tanda tanya besar. Keluarga dan masyarakat berharap pihak kepolisian segera mengungkap fakta sebenarnya.

    Kondisi Lokasi Kejadian

    Kosan: Berwarna abu-abu, sering menerima tamu dari luar, dan beberapa kali digerebek aparat.Ketua RT: Tidak mengetahui identitas penghuni kos karena pemilik tidak melapor.Warga: Resah dengan aktivitas di kosan tersebut.

  • Polisi Ungkap Hasil Visum Pegawai Koperasi yang Diduga Dibunuh di Lamsel: Ada Luka Tajam yang Bikin Pembuluh Darah di Leher Putus

    Polisi Ungkap Hasil Visum Pegawai Koperasi yang Diduga Dibunuh di Lamsel: Ada Luka Tajam yang Bikin Pembuluh Darah di Leher Putus

    Liputan6.com, Jakarta – Tim Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung telah merampungkan visum luar terhadap jasad pegawai koperasi simpan pinjam yang ditemukan tewas mengapung di Sungai Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (31/7/2025) malam.

    Dokter Spesialis Forensik RS Bhayangkara, dr. I Putu Suwartama Wiguna, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan luar, kondisi jenazah mengindikasikan korban telah meninggal dunia sejak dua hingga tiga hari sebelum ditemukan. Pemeriksaan itu memakan waktu sekira enam jam.

    “Dari ukuran larva belatung yang ditemukan, yakni sekitar 0,8 sentimeter, secara teori menunjukkan korban telah meninggal dalam rentang waktu dua sampai tiga hari,” jelas I Putu.

    Dia bilang, tubuh korban sudah menunjukkan tanda-tanda pembusukan, sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab kematian secara lebih detail.

    Berdasarkan tipe luka yang ditemukan, lanjut I Putu, korban diduga kuat mengalami kekerasan dengan senjata tajam.

    “Luka yang kami temukan merupakan luka tajam yang menyebabkan putusnya pembuluh darah besar di leher, termasuk batang tenggorokan dan kerongkongan. Ini yang mengakibatkan korban mengalami pendarahan hebat hingga meninggal dunia,” ungkap dia.

     

  • Hasil Otopsi Penagih Kredit Dibunuh, Dokter Forensik Temukan Luka Trauma Tajam di Leher
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Juli 2025

    Hasil Otopsi Penagih Kredit Dibunuh, Dokter Forensik Temukan Luka Trauma Tajam di Leher Regional 31 Juli 2025

    Hasil Otopsi Penagih Kredit Dibunuh, Dokter Forensik Temukan Luka Trauma Tajam di Leher
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Jenazah Pandra Apriliandi (21),
    penagih kredit
    koperasi, diduga tewas akibat pendarahan masif di leher.
    Dokter spesialis forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, I Putu Swartama, mengatakan otopsi terhadap jenazah korban dilakukan selama hampir 4 jam, sejak pukul 14.15 hingga 18.00 WIB, Kamis (31/7/2025).
    “Kami lakukan pemeriksaan luar dan dalam. Jadi temuan yang penting adalah luka terbuka di leher,” katanya di RS Bhayangkara, Kamis malam.
    Putu menjelaskan, dari hasil otopsi jenazah korban yang ditemukan mengapung di
    Sungai Natar
    , terdapat adanya trauma tajam.
    Luka itu terjadi dengan dua sudut tajam sampai memotong pembuluh darah besar di sisi kanan dan kiri serta tenggorokan hingga menyayat tulang leher ketiga.
    “Untuk luka lain, trauma tumpul yaitu pada kepala, pelipis kanan, lengan kanan, punggung tangan kanan dan kiri, serta kaki kanan dan kiri,” jelasnya.
    Selain itu, di tubuh korban juga ditemukan luka sayat di rahang kiri bawah dan dada kiri atas.
    “Jadi, sementara penyebab kematian adalah akibat pendarahan masif yang memotong pembuluh darah di leher,” kata dia.
    Terkait waktu kematian korban, berdasarkan tanda-tanda di tubuh, korban diperkirakan tewas sekitar 2 – 3 jam sebelum waktu otopsi.
    Diberitakan sebelumnya, identitas mayat yang ditemukan terapung di Sungai Natar, Lampung Selatan, diketahui.
    Korban adalah penagih kredit koperasi yang dilaporkan hilang.
    Identitas korban diverifikasi oleh pihak keluarga yang datang ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara dan mengenali pakaian yang dikenakan oleh korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Buka Hotline Orang Hilang usai Temuan Jenazah Pria Tanpa Kepala di Pantai Tanggamus

    Polisi Buka Hotline Orang Hilang usai Temuan Jenazah Pria Tanpa Kepala di Pantai Tanggamus

    Jenazah tanpa kepala dan telapak tangan itu kini telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk proses autopsi lebih lanjut. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, baik luar maupun dalam tubuh jenazah.

    “Kami sudah arahkan untuk autopsi di RS Bhayangkara guna mengetahui penyebab kematian dan membantu identifikasi,” terang dia.

    Polisi juga telah melakukan penyelidikan awal dengan memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari dua orang saksi. Satu saksi merupakan warga yang pertama kali menemukan jenazah, sementara saksi lainnya adalah warga yang turut melihat kondisi korban.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara, jenazah ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan tanpa kepala dan tanpa telapak tangan,” beber dia.