Tempat Fasum: RS Bhayangkara

  • Kotak Hitam Helikopter PK-RGH yang Jatuh di Kalsel Ditemukan di Bagian Ekor, Kondisi Hangus
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 September 2025

    Kotak Hitam Helikopter PK-RGH yang Jatuh di Kalsel Ditemukan di Bagian Ekor, Kondisi Hangus Regional 5 September 2025

    Kotak Hitam Helikopter PK-RGH yang Jatuh di Kalsel Ditemukan di Bagian Ekor, Kondisi Hangus
    Tim Redaksi
    BANJARMASIN, KOMPAS.com
    – Tim Search and Rescue (SAR) gabungan menemukan kotak hitam helikopter PK-RGH yang jatuh di hutan Kecamatan Meratus, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel).
    Penemuan tersebut terjadi pada hari keempat pencarian, di mana kotak hitam ditemukan menempel pada bagian ekor helikopter.
    Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, mengungkapkan bahwa kotak hitam tersebut ditemukan di antara patahan ekor dan badan helikopter pada Kamis siang.
    “Jadi black box itu ditemukan di antara patahan ekor dan badan heli. Masih menempel di situ jadi masih bisa dilepas,” ujar Yudhi dalam konferensi pers di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Banjarmasin, Jumat (5/9/2025).
    Saat ditemukan, kondisi kotak hitam tersebut hangus, diduga akibat kebakaran setelah helikopter jatuh dan menghantam pepohonan.
    “Kita berhasil lepas black box itu pada pukul 15:10. Memang sebagian komponennya terbakar,” ungkap Yudhi.
    Setelah berhasil dilepas dari ekor helikopter, kotak hitam tersebut kemudian dikemas dan dibawa bersamaan dengan jasad korban ke posko lapangan di Mantewe.
    Yudhi menambahkan bahwa kotak hitam telah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
    Setelah melakukan koordinasi, KNKT memastikan bahwa komponen inti pada kotak hitam masih berfungsi dengan baik.
    “Komponen intinya, tempat data itu masih utuh. Tadi pagi KNKT bilang 99 persen masih bisa dibaca,” pungkas Yudhi.

    Sebelumnya, helikopter PK-RGH milik Eastindo Air dilaporkan hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, pada Senin (1/9/2025).
    Helikopter dengan kode BK 117-D3 tersebut berangkat dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam yang terletak di Kabupaten Kotabaru, Kalsel, dengan tujuan Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
    Dari waktu keberangkatan hingga dinyatakan hilang kontak, helikopter PK-RGH baru mengudara selama delapan menit.
    Setelah dinyatakan hilang kontak, tim SAR menemukan puing-puing helikopter PK-RGH di tengah hutan Tanah Bumbu dalam keadaan hangus, diduga akibat kebakaran, pada Rabu (3/9/2025).
    Pada pencarian hari ketiga, tim SAR gabungan juga menemukan kotak hitam tak jauh dari badan helikopter.
    Seluruh jasad korban telah berhasil dievakuasi dan saat ini berada di RS Bhayangkara Banjarmasin untuk proses identifikasi lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tragedi Helikopter Jatuh di Hutan Kalsel: Black Box Ditemukan, Operasi SAR Ditutup

    Tragedi Helikopter Jatuh di Hutan Kalsel: Black Box Ditemukan, Operasi SAR Ditutup

    Sebelumnya, Tim SAR mengumpulkan delapan jasad korban kecelakaan Helikopter BK117 D3 milik Estindo Air di hutan Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Kondisi jasad korban beragam, ada yang sudah tidak utuh.

    “Sejak pagi tadi semua jasad sudah terkumpul, semua sudah dibersihkan. Namun ada beberapa jasad yang tidak utuh lagi, bagian tubuh terpotong-potong,” kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo di sela operasi pencarian di Desa Emil Baru. Dikutip dari Antara, Kamis (04/09/2025).

    Jasad yang dikumpulkan hari ini sebanyak tujuh orang, sedangkan satu jasad lain telah berhasil dievakuasi kemarin.

    “Kenapa semua jasad belum sampai di posko, tim kesulitan di lapangan karena medan terjal dan cuaca hujan. Tidak bisa cepat-cepat,” ujar Yudhi.

    Kondisi lapangan menjadi tantangan utama bagi tim SAR, sehingga seluruh jasad belum tiba di Posko 3 Desa Emil Baru.

    Tim SAR menargetkan bahwa hari ini semua jasad akan selesai dievakuasi untuk segera dikirim ke RS Bhayangkara Polda Kalsel di Banjarmasin, guna proses identifikasi lebih lanjut.

  • Identifikasi 8 Jasad Korban Helikopter PK-RGH Dilakukan di RS Bhayangkara Banjarmasin
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 September 2025

    Identifikasi 8 Jasad Korban Helikopter PK-RGH Dilakukan di RS Bhayangkara Banjarmasin Regional 4 September 2025

    Identifikasi 8 Jasad Korban Helikopter PK-RGH Dilakukan di RS Bhayangkara Banjarmasin
    Tim Redaksi
    BANJARMASIN, KOMPAS.com –
    Evakuasi jasad korban jatuhnya helikopter PK-RGH sementara dilakukan oleh tim Search and Rescue (SAR) gabungan di Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel).
    Seluruh jasad korban yang berjumlah 8 orang akan dibawa ke Banjarmasin melalui jalur darat.
    Setibanya di Banjarmasin, seluruh jasad korban akan dilakukan identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Banjarmasin, Hoegeng Imam Santoso.
    Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Dokkes) Polda Kalsel, Kombes dr. Muhammad El Yandiko mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan tim identifikasi dengan melalui proses ante mortem dan post mortem.
    Tim terlebih dahulu mengacu pada data ante mortem, yaitu pengumpulan data dari keluarga korban yang meliputi rekam medis, sidik jari, ciri-ciri fisik, serta foto-foto korban semasa hidup.

    Sementara pemeriksaan post mortem akan dilakukan jika kondisi jasad tidak memungkinkan dikenali dari ciri fisik, sehingga harus dilakukan autopsi, sidik jari, sampai pengambilan sampel DNA.
    “Kita di sini memiliki tim
    ante mortem
    yang bertugas mengumpulkan data korban dan ciri khas petunjuk yang nantinya kita butuhkan pada saat korban kita terima dan kita lakukan pemeriksaan post mortem,” ujar El Yandiko kepada wartawan, Kamis (4/9/2025).
    Menurut Yandiko, ante mortem dan post mortem sangat penting untuk mengungkap identitas para korban.
    “Kedua data itu akan digabungkan, dicocokkan oleh tim rekonsiliasi. Kemudian baru kita bisa memberikan hasil identifikasi dari masing-masing korban,” ungkap Yandiko.
    Yandiko menambahkan, lama waktu untuk mengungkap identitas korban tergantung dari kondisi jasad.
    Jika kondisi jasad rusak dan sulit dikenali maka, untuk mengungkap identitasnya diperlukan pemeriksaan sampel DNA.
    “Semakin cepat kita mencocokkan, dan kecocokan itu cepat ditemukan, itu semakin cepat kita menentukan,” pungkasnya.
    Sebelumnya, pada hari ketiga pencarian, helikopter milik Eastindo Air itu ditemukan jatuh di hutan Mantewe dalam kondisi rusak dan terbakar, Rabu (3/9/2025) sore.
    Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyebut bangkai heli ditemukan tim darat pukul 14.45 Wita di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik yang diberikan KNKT.
    Tim SAR juga menemukan jasad para korban.
     
    Basarnas menyebut tidak ada tanda-tanda korban selamat dalam peristiwa tersebut.
    Helikopter PK-RGH dilaporkan hilang kontak pada Senin (1/9/2025), sekitar delapan menit setelah lepas landas dari Bandara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru, menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
    Helikopter itu mengangkut delapan orang, terdiri dari pilot, teknisi, serta enam penumpang, termasuk tiga warga negara asing asal Amerika Serikat, India, dan Brasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bangkai Helikopter Ditemukan di Hutan Kalsel, 8 Korban Langsung Dibawa ke RS Bhayangkara

    Bangkai Helikopter Ditemukan di Hutan Kalsel, 8 Korban Langsung Dibawa ke RS Bhayangkara

    Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak delapan korban jatuhnya helikopter di kawasan hutan sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso Polda Kalsel.

    “Diperkirakan korban dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara melalui jalur darat dari Kabupaten Tanah Bumbu,” ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Banjarmasin, I Putu Sudayana, saat dikonfirmasi di Banjarmasin, dikutip dari Antara, Kamis (4/9/2025).

    Ia mengatakan korban delapan orang langsung dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara melalui jalur darat. “Ia benar dari informasi semua korban dibawa ke Banjarmasin melalui jalur darat dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kalsel,” kata dia. 

    Sebelumnya, Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan tim SAR gabungan menemukan bangkai helikopter di titik 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, kawasan hutan sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, Rabu (3/9) siang.

    On Scene Commander (OSC) telah mengerahkan seluruh Search and Rescue Unit (SRU) darat menuju lokasi penemuan untuk memperkuat proses evakuasi.

     

  • Hasil Sementara Pembongkaran Makam di Mojokerto, Diduga Janin Hasil Aborsi

    Hasil Sementara Pembongkaran Makam di Mojokerto, Diduga Janin Hasil Aborsi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Proses pembongkaran (ekshumasi) makam di pemakaman umum Dusun Sumberpiji, Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, mengungkap dugaan adanya janin hasil aborsi. Ekshumasi dilakukan Tim Forensik RS Bhayangkara Pusdik Sabhara bersama pihak kepolisian.

    Dokter Forensik RS Bhayangkara, Prof Dr dr Ahmad Yudianto menyampaikan, hasil sementara pemeriksaan menunjukkan adanya indikasi kuat bahwa jasad tersebut merupakan janin. “Ada dugaan mengarah pada proses abortus. Hasilnya sementara sudah saya laporkan ke Kanit,” ungkapnya, Selasa (2/9/2025).

    Saat ini, pihaknya masih menunggu pemeriksaan laboratorium dari sampel yang diambil. Dari lokasi ekshumasi, Tim Forensik mengambil sejumlah sampel berupa sisa tulang belulang dan bercak yang diduga darah. Namun, Prof Yudianto menegaskan pihaknya belum bisa memastikan lebih jauh sebelum uji laboratorium selesai.

    “Kondisi tulang sudah hancur, kecil-kecil, sehingga sulit diidentifikasi anatomi secara pasti. Dari perkiraan, usianya lebih dari tiga bulan dalam kandungan dan sudah dikubur lebih dari 90 hari. Iya dibungkus kain kafan warna putih. Di sampingnya, juga ditemukan plastik,” katanya.

    Sebelumnya, Polres Mojokerto melakukan pembongkaran (ekshumasi) sebuah makam di pemakaman umum Dusun Sumberpiji, Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Diduga makam terisi berisi jasad janin hasil aborsi.

    Proses ekshumasi dilakukan setelah polisi menerima laporan warga pada, Jumat (29/8/2025) pekan lalu. Warga mencurigai adanya keberadaan makam tanpa nisan, hanya ditaburi bunga di pemakaman umum Dusun Sumberpiji, Desa Sumberkembar. [tin/ian]

  • Polres Mojokerto Bongkar Makam Diduga Jasad Janin Hasil Aborsi di Pacet

    Polres Mojokerto Bongkar Makam Diduga Jasad Janin Hasil Aborsi di Pacet

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto melakukan pembongkaran (ekshumasi) sebuah makam di pemakaman umum Dusun Sumberpiji, Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Diduga makam terisi berisi jasad janin hasil aborsi.

    Proses ekshumasi dilakukan setelah polisi menerima laporan warga pada, Jumat (29/8/2025) pekan lalu. Warga mencurigai adanya keberadaan makam tanpa nisan, hanya ditaburi bunga di pemakaman umum Dusun Sumberpiji, Desa Sumberkembar.

    Ekshumasi dimulai sekitar pukul 16.50 WIB. Tim Forensik RS Bhayangkara Pusdik Sabhara melakukan pemeriksaan dan otopsi terhadap isi makam tersebut. Proses pembongkaran berakhir sekitar pukul 17.30 WIB, setelah petugas merampungkan pemeriksaan di lokasi.

    Kanit Resmob Satreskrim Polres Mojokerto, Ipda Sukron Makmun membenarkan adanya ekshumasi makam bersama tim forensik dari RS Bhayangkara Pusdik Sabhara tersebut. Pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya makam misterius tersebut.

    “Laporan tersebut kami tindaklanjuti, termasuk melakukan penelusuran terkait dugaan aksi aborsi. Kondisinya memang tanpa nisan, tapi ditaburi banyak bunga. Kami masih menelusuri lebih lanjut terkait kasus ini,” ungkapnya, Selasa (2/9/2025).

    Pihak Meski belum menyampaikan hasil autopsi, pihak kepolisian memastikan penyelidikan masih terus berlanjut. Kasus makam misterius yang diduga berisi jasad janin hasil aborsi di pemakaman umum Dusun Sumberpiji, Desa Sumberkembar ini perhatian masyarakat sekitar. [tin/ian]

  • 9
                    
                        Penampakan Rumah 2 Lantai Tempat Penemuan Mayat Satu Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu
                        Bandung

    9 Penampakan Rumah 2 Lantai Tempat Penemuan Mayat Satu Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu Bandung

    Penampakan Rumah 2 Lantai Tempat Penemuan Mayat Satu Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Suami istri, ayah mertua, serta kedua anak mereka tewas dan ditemukan terkubur di bagian belakang rumah mereka di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (1/9/2025).
    Mereka adalah H Sahroni (75), Budi (45), Euis (40), R (6), dan B (3).
    Pantauan Kompas.com, Selasa (2/9/2025), rumah itu kini diberi garis polisi.
    Kondisi rumah dua lantai tersebut juga tampak tidak terawat dan berdebu.
    Lantai satu rumah itu memiliki warna cat pink, sedangkan lantai duanya bercat cream.
    Di depan rumah tersebut juga dipenuhi semak belukar yang tidak beraturan hingga membuat rumah nomor 52 itu terlihat seperti rumah kosong.
    Di samping rumah juga terdapat bangunan yang diduga gudang dengan plester semen.
    Di lokasi itu diduga menjadi saksi bisu tempat penguburan kelima jenazah.
    Lima jenazah ini dikubur dalam lubang yang sama hingga membentuk gundukan tanah.
    Sejak Senin (1/9/2025) malam hingga Selasa (2/9/2025), lokasi rumah korban ini tampak terus didatangi oleh warga yang penasaran.
    “Soalnya viral beritanya, pengen tahu saja di mana lokasinya, penasaran,” ujar Tardiarto (25), warga Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Indramayu.
    Salah seorang tetangga, Sukarta (50), menuturkan bahwa di rumah itu kelima korban tinggal selama ini.
    Terdiri dari H Sahroni, Budi yang merupakan anak Sahroni, kemudian istrinya Euis, serta kedua anak mereka, R dan B.
    Adapun istri Sahroni sudah lama meninggal dunia.
    Selain Budi, Sahroni juga punya anak lain, tetapi juga sudah meninggal dunia karena kecelakaan tertabrak motor di depan rumah tersebut.
    Disampaikan Sukarta, korban merupakan warga asli Kelurahan Paoman.
    Meski demikian, keluarga ini memang jarang bergaul dengan warga setempat.
    Sukarta, yang membuka lapak persis di depan rumah korban, juga sudah lama tidak bertemu dengan anggota keluarga tersebut.
    Padahal, biasanya H Sahroni selalu menyapa dirinya setiap kali ia hendak pergi ke masjid.
    “Kalau zuhur atau ashar kan saya masih di bengkel, Pak Haji-nya itu sering ketemu, suka nyapa. Anak mantunya juga sudah lama tidak terlihat,” ujarnya.
    Sukarta mengaku mulai curiga saat mencium adanya bau busuk pada Minggu (31/8/2025).
    Namun, kala itu, ia berusaha berpikir positif bahwa bau itu merupakan bangkai tikus.
    Namun, pada Senin (1/9/2025), bau busuk tersebut makin menyengat dan tercium sampai ke lapak bengkel motor miliknya yang ada di seberang rumah korban.
    Tetangga lainnya, Okta (38), menambahkan bahwa masih di hari Senin sore, juga terlihat ada sejumlah orang yang datang ke rumah tersebut.
    Rupanya mereka adalah keluarga dari korban.
    Dari keterangan keluarga, mereka khawatir karena tidak ada satu pun dari keluarga tersebut yang bisa dihubungi.
    Tanpa ada kabar, keluarga ini diketahui sudah tidak terlihat sejak Kamis (28/8/2025) lalu.
    Bahkan, anak korban sejak hari itu juga dilaporkan tidak lagi masuk sekolah.
    “Makanya pas hari Senin (1/9/2025) kemarin, keluarganya datang, tetapi kondisi rumah saat itu sepi juga terkunci,” ujar dia.
    Bau menyengat dari dalam rumah menambah kekhawatiran keluarga. Mereka pun memutuskan untuk mendobrak pintu rumah.
    Okta sendiri tidak melihat langsung ke dalam rumah, tetapi dari informasi yang ia terima, di dalam rumah tidak ada siapa pun.
    Kondisi dalam rumah juga berantakan dan terdapat bercak darah. Keluarga yang makin khawatir kemudian mengecek bagian belakang rumah dan menemukan gundukan tanah.
    Saat diperiksa, di dalam gundukan tanah itu ada kaki manusia. Saat digali lagi, ditemukan ada jenazah H Sahroni.
    “Awalnya bapaknya saja (Sahroni), warga curiga pelakunya itu anak mantunya karena hilang tidak ada di rumah,” ujarnya.
    Hanya saja, kata Okta, setelah gundukan itu digali lagi, ditemukan jenazah lain. Totalnya ada lima orang.
    “Kemungkinan pembunuhan, kalau motifnya apa, tidak tahu,” ujarnya.
    Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, menuturkan bahwa pihak kepolisian masih mendalami soal penemuan lima mayat yang masih merupakan satu keluarga tersebut.
    Polisi menyebut telah memeriksa lima orang saksi terkait temuan tersebut, meski belum bisa memastikan penyebab kematian korban.
    Lima saksi ini terdiri dari tetangga di sekitar lokasi kejadian dan perwakilan pihak keluarga.
    “Kelima jenazah ini juga sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan otopsi,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 83 Polisi Terluka Saat Amankan Kerusuhan di Jawa Timur, 18 Dirawat Inap

    83 Polisi Terluka Saat Amankan Kerusuhan di Jawa Timur, 18 Dirawat Inap

    Surabaya (beritajatim.com) – Demonstrasi yang berujung kerusuhan di sejumlah wilayah Jawa Timur menyisakan korban di pihak kepolisian. Dari data Biddokes Polda Jatim, tercatat sebanyak 83 anggota polisi mengalami luka akibat bentrokan saat melakukan pengamanan.

    Dari jumlah tersebut, 65 personel menjalani rawat jalan, sementara 18 lainnya harus dirawat inap karena mengalami luka serius. Dari 18 personel yang dirawat, 15 orang mengalami luka robek, patah tulang, hingga cedera otak ringan. Mereka dirawat di RS Bhayangkara Surabaya.

    Selain itu, satu personel dirawat di RSSA Malang Kota akibat patah tulang selangka, satu personel dirawat di RS Mitra Keluarga karena luka robek di kepala, dan seorang Polwan dirawat di RS Bhayangkara Kediri dengan luka robek di bagian depan kepala.

    Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, melalui Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan apresiasi atas dedikasi para personel yang tetap profesional di tengah risiko besar dalam pengamanan aksi unjuk rasa.

    “Personel kami jadi garda terdepan dalam menjaga ketertiban. Mereka menghadapi risiko serius, mulai lemparan benda keras, serangan fisik, hingga upaya pembakaran fasilitas kepolisian,” kata Jules, Selasa (2/9/2025).

    Selain menimbulkan korban dari kepolisian, aksi anarkis juga meninggalkan dampak sosial yang luas. Puluhan pos polisi dirusak, kantor pemerintahan mengalami kerusakan, dan jalan protokol sempat lumpuh akibat blokade massa.

    Situasi ini menimbulkan kekhawatiran warga, terutama di pusat kota Surabaya, Malang, dan Kediri. Polda Jatim menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas keamanan bersama elemen masyarakat agar kondisi tetap kondusif.

    Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang berupaya memecah belah persatuan. “Kami mengapresiasi tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya secara swakarsa dengan gerakan serentak warga jaga warga,” jelas Jules.

    Menurutnya, gerakan warga jaga warga bukan hanya terlihat di Surabaya, tetapi juga di berbagai kota dan kabupaten lain di Jawa Timur. “Kesadaran kolektif ini yang menjadi kunci untuk Jogo Jatim agar Jawa Timur ini aman dan kondusif,” tutup dia. [uci/beq]

  • Ini Identitas 3 Korban Meninggal dan 5 Terluka Dalam Demo Ricuh di Makassar

    Ini Identitas 3 Korban Meninggal dan 5 Terluka Dalam Demo Ricuh di Makassar

    Liputan6.com, Jakarta Delapan orang menjadi korban dalam insiden demonstrasi berujung ricuh di depan gedung DPRD, Kota Makassar, Jumat (29/08/2025). Dari jumlah tersebut, tiga orang meninggal dunia, dan lima orang terluka.

    “Meninggal tiga orang, luka berat dua orang, luka ringan tiga orang,” kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, M Fadli kepada wartawan, Sabtu (30/08/2025).

    Identitas korban meninggal adalah Sarinawat, perempuan berusia 26 Tahun. Korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Makassar. Kemudian Syaiful, pria berusia 43 tahun, meninggal di Rumah Sakit Grestelina. Ketiga adalah pria bernama Abay.

    Kemudian untuk korban luka berat Budi Haryadi S, pria berusia 30 tahun. Kondisi koma dan dirujuk ke RS Primaya.

    Heriyanto usia 28 tahun. Dia mengalami luka berat usai loncat dari lantai 3 saat api mengepung gedung DPRD. Korban dirujuk ke RS Grestelina.

    Korban luka ringan adalah Sahabuddin (45). Korban mengalami nyeri pinggul usai melompat dari lantai 2 gedung DPRD. Dirawat di RS Hermina.

    Arif Rahman Hakim (28) dirawat di RS Grestelina usai terkena lemparan batu. Dan terakhir Agung Setiawan (32). Sakit di punggung dan dirujuk ke RS Hermina.

    Akibat kericuhan ini, kondisi kantor DPRD Kota Makassar mengalami kerusakan berat. “Kebakaran diakibatkan oleh massa yang melakukan demonstrasi di depan gedung DPRD Kota Makassar,” pungkas Fadli.

  • Pengendara motor tewas terlindas bus Transjakarta di Jaktim

    Pengendara motor tewas terlindas bus Transjakarta di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pengendara sepeda motor tewas setelah terlindas bus Transjakarta di Jalan Raya Bogor arah Utara, tepatnya di seberang Astra 2000, Jakarta Timur, Selasa siang.

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani di Jakarta, Selasa, mengatakan, kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 12.15 WIB itu melibatkan bus Transjakarta dengan nomor polisi B 7870 TGC yang dikemudikan Prisandi Adi Prima (30), dan sepeda motor Suzuki Skywave B 6481 PQF yang dikendarai Suryani (40).

    Bus Transjakarta itu melaju dari arah Ciracas menuju Kramat Jati, namun sesampainya di lokasi kejadian, bus tersebut berserempetan dengan sepeda motor yang dikendarai korban Suryani.

    “Saat melintas di lokasi, bus Transjakarta berserempetan dengan sepeda motor. Motor oleng ke kanan, sedangkan pengendaranya terjatuh ke kiri. Kepala korban terlindas roda belakang kanan bus,” kata Ruslani.

    Akibat insiden tersebut, Suryani yang merupakan warga Ciracas, Jakarta Timur, meninggal dunia di lokasi kejadian. Jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara TK I Pusdokkes Polri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sekaligus menjalani penanganan medis dan visum et repertum.

    Sementara itu, bus Transjakarta mengalami kerusakan pada bodi kanan depan, dan sepeda motor lecet bagian stang kiri dan bodi kanan.

    Polisi telah meminta keterangan saksi bernama Purwadi warga Jatinegara Kaum dan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan.

    “Dugaan sementara penyebab kecelakaan, masih dalam proses penyelidikan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya,” ucap Ruslani.

    Peristiwa kecelakaan di Jalan Raya Bogor, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur sempat viral di media sosial. Kecelakaan tersebut menewaskan seorang pengendara motor perempuan.

    Unggahan akun Instagram @infocibubur menyebutkan, kecelakaan terjadi di tengah ruas Jalan Raya Bogor dari arah Ciracas menuju Kramat Jati.

    Dalam video yang beredar, korban tampak terjatuh dan kemudian tubuhnya terlindas bus yang berada di belakangnya.

    “Korban seorang pemotor wanita dari arah Cijantung mau menyalip tanpa melihat spion. Dari tengah langsung masuk kiri ingin ke Pasar Induk dan tertabrak bus hingga terlindas,” tulis keterangan dalam unggahan @infocibubur._

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.