Tempat Fasum: RS Bhayangkara

  • Jenazah Mulai Rusak, Tim DVI Pusdokkes Polri Bantu Identifikasi Korban Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo

    Jenazah Mulai Rusak, Tim DVI Pusdokkes Polri Bantu Identifikasi Korban Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo

    Surabaya (beritajatim.con) – Kondisi korban jenasah yang mulai rusak menyulitkan tim untuk melakukan identifikasi. Untuk itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Pusdokkes Polri diterjunkan ke Jawa Timur untuk membantu proses identifikasi jenazah korban yang saat ini berada di RS Bhayangkara Polda Jatim.

    Kedatangan tim ini bertujuan untuk mempercepat identifikasi korban, terutama karena kondisi jenazah yang semakin memburuk.

    Kombes Pol Wahyu Hidajati, Kabid DVI Pusdokkes Polri, menyatakan bahwa timnya hadir untuk memberikan asistensi dan dukungan kepada Polda Jatim. “Kami yakin Polda Jatim mampu melaksanakan tugas ini dengan baik, mengingat fasilitas dan sumber daya manusia yang dikerahkan sangat memadai. Namun, kami dari Mabes tetap memberikan dukungan moral, peralatan, serta berbagi ilmu,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).

    Saat ini, terdapat delapan jenazah di RS Bhayangkara Polda Jatim yang belum berhasil diidentifikasi. Hidajati menjelaskan bahwa proses pengumpulan DNA dan data pembanding masih terus dilakukan. “Kami sedang mengumpulkan DNA dan data-data pembanding. Kami juga berharap ada foto-foto khas dari anak-anak yang dilaporkan hilang. Kami mohon keluarga untuk bersabar,” tambahnya.

    Langkah terakhir yang akan diambil adalah pengambilan sampel DNA dari keluarga dan jenazah untuk diperiksa. “Jika hasil DNA cocok, maka identifikasi tidak terbantahkan lagi. Kami terus berkejaran dengan waktu karena kondisi jenazah yang semakin membusuk,” tegasnya.

    Menurut data dari posko, terdapat 62 laporan orang hilang yang telah dikumpulkan oleh tim, sementara informasi dari pondok pesantren menyebutkan ada 66 santri yang dilaporkan hilang. Namun, pihak kepolisian masih menunggu kepastian laporan tersebut.

    Kedelapan jenazah yang berada di RS Bhayangkara Polda Jatim diperkirakan berusia antara 12 hingga 15 tahun. Hidajati menjelaskan bahwa identifikasi melalui sidik jari sulit dilakukan karena kondisi jari yang sudah rusak akibat pembusukan. Selain itu, pertumbuhan gigi yang relatif sama pada usia tersebut juga menyulitkan identifikasi melalui gigi.

    “Dari segi pakaian, karena ini anak pondok, seragamnya putih semua saat salat asar. Mereka juga memakai sarung. Tidak ada identitas khusus seperti nama di baju,” jelas Hidajati.

    Ciri-ciri khusus seperti tahi lalat, tato, tanda lahir, atau cacat juga belum dilaporkan oleh pihak keluarga, atau belum ditemukan pada jenazah. Tim DVI terus berupaya mengumpulkan informasi dan data pembanding untuk mempercepat proses identifikasi. Seperti diketahui, hingga Jumat (3/10/2025) petang ini, sudah delapan jenazah yang tiba di RS Bhayangkara Surabaya.

    Meski begitu, pihak kepolisian mengimbau keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor dan memberikan informasi detail mengenai ciri-ciri khusus yang mungkin dapat membantu proses identifikasi. [uci/ian]

  • Wali Santri Desak Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Dipercepat, Begini Tanggapan Khofifah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Oktober 2025

    Wali Santri Desak Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Dipercepat, Begini Tanggapan Khofifah Surabaya 3 Oktober 2025

    Wali Santri Desak Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Dipercepat, Begini Tanggapan Khofifah
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menanggapi keinginan wali santri Ponpes Al Khonizy yang tidak sabar atas proses evakuasi yang dinilai mereka sangat lambat.
    Para wali santri bahkan ingin membantu proses evakuasi agar berlangsung lebih cepat.
    “Saya paham, tapi semua proses harus dilakukan dengan sangat hati-hati oleh tim profesional. Di lokasi ada jenazah santri yang juga harus mendapatkan perlakuan yang baik,” kata Khofifah kepada wartawan saat meninjau Posko DVI Polda Jatim, Jumat (3/10/2025) sore.
    Pihaknya juga sudah melakukan percepatan dengan menambah alat berat berupa crane dan breaker.
    “Penambahan alat berat sudah kami datangkan di lokasi,” terangnga.
    Tim Dinas Sosial Provinsi Jatim sudah melakukan pendampingan psikososial kepada keluarga wali santri.
    “Siang tadi wali santri ingin ikut melakukan evakuasi. Beberapa hari lalu kami sudah sampaikan hal tersebut,” ujar Khofifah.
    Seperti diketahui, puluhan keluarga santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur mendesak petugas mempercepat proses evakuasi korban Jumat siang.
    Proses evakuasi pengangkatan reruntuhan bangunan mushala Al Khoziny masih terus berlangsung.
    Namun, keluarga korban resah karena proses evakuasi dinilai lamban.
    Beberapa keluarga santri mendatangi posko media center untuk menanyakan kondisi evakuasi terkini.
    Mereka bahkan berjalan bersama-sama menuju area TKP reruntuhan.
    Sampai di batas aman yang ditandai garis polisi, sejumlah petugas menahan mereka agar tidak masuk.
    Suasana menegang sempat terjadi saat salah satu keluarga korban mendesak agar dapat masuk untuk membantu proses evakuasi.
    Salah satu dari keluarga santri juga menuntut agar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut bertanggung jawab atas insiden ini.
    Sementara itu, memasuki hari kelima operasi SAR runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, kabupaten Sidoarjo, tim SAR gabungan kembali menemukan lima korban dalam kondisi meninggal dunia.
    Empat jenazah dievakuasi secara bertahap dari reruntuhan material bangunan pada sektor A2.
    Jenazah pertama atau korban ke-19 berhasil dievakuasi pada pukul 07.30 WIB.
    Disusul korban ke-20 pada pukul 07.36 WIB, korban ke-21 pada pukul 10.19 WIB, dan korban ke 22 pada pukul 11.34 WIB.
    Pada sektor yang berbeda, korban ke 23 dievakuasi dari sektor A3 pukul 14.00 WIB.
    SAR Mission Coordinator (SMC), Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menjelaskan bahwa proses evakuasi para korban membutuhkan waktu lama karena tim SAR gabungan harus lebih dulu mengangkat dan menghancurkan material bangunan.
    “Tim SAR gabungan terlebih dahulu menghancurkan reruntuhan dinding beton, kemudian memotong besi tulangan di dalamnya agar bisa mengeluarkan empat jenazah korban yang terhimpit,” kata Yudhi.
    Setelah berhasil dievakuasi, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Meninggal Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jadi 13 Orang, Pencarian Terus Berlanjut

    Korban Meninggal Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jadi 13 Orang, Pencarian Terus Berlanjut

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Korban ditemukan meninggal dunia akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo bertambah menjadi tiga belas orang sampai Jumat malam, (3/10/2025).

    Korban ke-13 ini ditemukan Tim SAR pada pencarian hari kelima secara berurutan hingga. Sehingga total pencarian hari ini petugas berhasil mengevakuasi delapan korban meninggal, dengan rincian lima ditemukan waktu siang dan tiga saat petang.

    Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, sekaligus On Scene Commander (OSC) atau Komandan Lapangan mengatakan bahwa, tambahan korban siang tadi ditemukan pada pukul 17.15 WIB hingga 17.30 WIB sebanyak tiga korban.

    “Sore hari ini tadi secara beruntun pada pukul 17.15 WIB ditemukan satu korban lagi. Kemudian pada 17.20 WIB ditemukan satu korban lagi dan pada pukul 17.30 WIB tadi ditemukan satu korban lagi. Jadi update untuk sore hari ini ditemukan tambahan tiga lagi. Jadi total pada hari ini ditemukan delapan korban,” kata Nanang di Posko Pencarian, Jumat (3/10/2025).

    Nanang menjelaskan bertambahnya tiga korban meninggal hari ini menambah catatan penemuan korban akibat reruntuhan. Dari semula 113 menjadi 116, dengan ketegori 13 korban meninggal dunia.

    “Sehingga total yang yang sudah terevakuasi adalah 116 ya. 13 yang kondisi meninggal dunia,” urainya.

    Dia menambahkan, para korban meninggal dunia kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi. Sedangkan untuk proses pencarian korban lain masih terus dilakukan.

    “Korban tadi langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara,” ucapnya.

    Seperti diketahui, runtuhnya bangunan tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo yang menimbulkan korban jiwa, itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore.

    Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri yang sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

    Berdasarkan data sementara Tim SAR Gabungan hingga Jumat (3/10/2025), tercatat total 116 orang menjadi korban dalam insiden memilukan tersebut. Rinciannya, 26 korban dievakuasi petugas dengan 13 di antaranya meninggal dunia, sedangkan sisanya berhasil menyelamatkan diri secara mandiri.

    Meskipun demikian, diperkirakan hingga hari ini, masih ada puluhan korban yang dilaporkan hilang yang kemungkinan berada di bawah reruntuhan sebanyak 50 orang. (rma/ian)

  • Kapolda Jatim: Pendataan korban Al Khoziny dibagi tiga klaster

    Kapolda Jatim: Pendataan korban Al Khoziny dibagi tiga klaster

    “Tahapan kemarin di awal adalah kita mengutamakan pertolongan kepada korban dulu. Sambil pendataan,”

    Surabaya (ANTARA) – Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Nanang Avianto menyebut pendataan korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, dibagi ke dalam tiga klaster yaitu santri, pengurus pesantren, dan pekerja pembangunan.

    “Kemudian dari perkembangan yang kita lihat dari pendataan. Penghuni di sana yang kemudian dimasukkan datanya di posko. Kan kita bagi dalam tiga klaster yang pertama adalah jumlah santrinya. Ke-2 adalah pengurus pesantren yang ke-3 adalah pekerja. Yang melakukan pembangunan pesantren itu,” kata Nanang di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat.

    Menurutnya, pengelompokan tersebut penting agar petugas mudah melacak keberadaan penghuni yang sebelumnya tercatat berada di lingkungan pesantren saat bangunan runtuh.

    Dari hasil pendataan awal, sebagian besar baru mencakup santri dan pengurus, sedangkan pekerja masih terus diidentifikasi.

    Ia menegaskan meski pendataan dilakukan, prioritas utama sejak awal tetap pada penyelamatan korban.

    “Tahapan kemarin di awal adalah kita mengutamakan pertolongan kepada korban dulu. Sambil pendataan,” ujarnya.

    Nanang menambahkan setelah masa golden time berakhir, proses evakuasi difokuskan pada pembersihan material. Tim gabungan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), TNI, Polri, Pemadam Kebakaran (Damkar), serta relawan terus dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban.

    “Supaya tidak ada terganggu dengan melihat dari kemungkinan jumlah yang ada, kita pusatkan di sini di Rumah Sakit Bhayangkara, dan ini sudah kita persiapkan mulai dari peralatan dan kemudian dari tim medisnya,” tambah Kapolda.

    Jenderal bintang dua itu menyebut hingga kini masih ada sekitar 58 orang yang belum diketahui keberadaannya pasca ambruknya musala ponpes tersebut.

    “Kemarin terdata, masih ada 58 kalau enggak salah yang belum diketahui keberadaannya. Dan ini pun juga bertahap menemukan kurang lebih ada berapa dari lima ya, ada tambahan lima,” katanya.

    Ia mengatakan proses identifikasi terus dilakukan. Lima jenazah yang baru ditemukan kini berada di RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan identifikasi melalui data biometrik, DNA, hingga barang pribadi korban.

    “Pendataan-pendataan awal yang dari data yang dari Dukcapil di sini. Kan dari mungkin dari titik jari kemudian dari retina mata dari darah, DNA, properti baju yang dipakai ini semuanya sedang kita identifikasi,” ujarnya.

    Menurutnya, identifikasi ini penting agar keluarga korban bisa segera mengetahui kejelasan anggota keluarganya yang masih ditunggu.

    Kapolda juga memastikan seluruh proses dilakukan transparan melalui posko pendataan yang bisa diakses media.

    “Apapun yang terjadi ya harus kita terima dengan kondisi kecelakaan seperti ini dan ini mungkin pembelajaran semua. Di dalam kegiatan proses pembangunan apapun itu memang harus sesuai dengan spek-nya dan ada perizinan supaya tidak terjadi ini,” ucapnya.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RS Bhayangkara Terima Dua Jenazah Korban Ponpes Al-Khoziny

    RS Bhayangkara Terima Dua Jenazah Korban Ponpes Al-Khoziny

    Surabaya (beritajatim.com) – Rumah Sakit Bhayangkara menerima dua jenazah korban ambruknya mushola Ponpes Al-Khozany, Jumat (3/10/2025) pagi.

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol M. Kusnan Marzuki mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan Postmortem (pemeriksaan setelah kematian) kemudian akan dicocokkan dengan Antemortem (data tentang individu semasa hidupnya, yang dikumpulkan untuk tujuan identifikasi atau evaluasi kondisi kesehatan, seperti foto, data diri, atau pemeriksaan kesehatan).

    Terkait berapa lama waktu yang diperlukan pihak RS Bhayangkara untuk mengidentifikasi satu korban, Kabid Dokkes mengatakan, pihaknya memerlukan bantuan keluarga korban untuk segera menyampaikan data anak yang belum ditemukan.

    “Jadi kami mengimbau pada keluarga korban, yang merasa kehilangan anaknya maka harap segera menyampaikan data-datanya ke kami,” ujarnya.

    Kabid Dokkes menjelaskan bahwa kepolisian telah mempersiapkan fasilitas khusus, termasuk kontainer freezer (lemari pendingin) berkapasitas lebih dari 100 jenazah.

    Proses identifikasi korban pasca-kejadian di pondok pesantren Al Khoziny mulai pagi ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara. Adapun penyediaan ratusan lemari pendingin tersebut untuk mengantisipasi kondisi jenazah yang mungkin mengalami pembusukan akibat faktor waktu.

    “Kami fokuskan di sini karena sudah lebih dari tiga hari. Kontainer freezer ini penting untuk menjaga kondisi jenazah,” jelas Kombes Kusnan.

    Selain itu, tim forensik yang terdiri dari berbagai ahli juga disiagakan di lokasi. Kabiddokkes menambahkan, untuk setiap tim identifikasi, disiapkan minimal empat personel. Langkah ini diambil untuk mencegah kelelahan mengingat intensitas pekerjaan yang mungkin tinggi.

    “Begitu ditemukan, jenazah akan langsung dibawa ke sini,” imbuhnya.

    Terkait data korban, Kombes Kusnan menyebutkan bahwa data awal menunjukkan perkiraan sekitar 58 korban dari pondok pesantren. Namun, angka ini bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai perkembangan di lapangan. Hingga saat ini, tim telah menerima data dari 56 keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

    Polda Jatim mengimbau kepada keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera memberikan data-data yang relevan, seperti data gigi, ijazah, atau sidik jari, guna mempercepat proses identifikasi. Data primer seperti sidik jari sangat membantu dalam proses identifikasi. Jika tidak ada, data sekunder seperti foto atau tanda lahir juga dapat digunakan.

    Sementara, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Polda Jatim bersinergi mempersiapkan proses identifikasi korban pasca-kejadian di pondok pesantren. Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM., MARS., menyatakan bahwa Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim telah disiapkan sebagai lokasi utama identifikasi post-mortem.

    “Kami berusaha menyiapkan tempat terbaik untuk identifikasi. Rumah Sakit Bhayangkara adalah yang paling siap, dengan harapan proses identifikasi berjalan lancar, keluarga korban merasa nyaman, dan situasi tetap kondusif,” ujar Erwin.

    Sebanyak 150 tenaga kesehatan disiagakan untuk membantu proses identifikasi, dengan perkiraan puncak kegiatan pada hari Sabtu atau Minggu, menyesuaikan progres evakuasi dari lokasi kejadian. Proses evakuasi saat ini difokuskan pada area bangunan beton yang memerlukan waktu khusus. [uci/beq]

  • Identifikasi Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, RS Bhayangkara Siapkan 100 Lemari Pendingin

    Identifikasi Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, RS Bhayangkara Siapkan 100 Lemari Pendingin

    Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jawa Timur telah mempersiapkan fasilitas khusus untuk proses identifikasi korban yang terkena musibah di pondok pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol M. Kusnan Marzuki, mengungkapkan bahwa salah satu langkah penting yang diambil adalah penyediaan kontainer freezer berkapasitas lebih dari 100 jenazah. Fasilitas ini diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan jenazah yang mengalami pembusukan akibat faktor waktu yang cukup lama.

    “Kami fokuskan di sini karena sudah lebih dari tiga hari. Kontainer freezer ini penting untuk menjaga kondisi jenazah,” jelas Kombes Kusnan, Jumat (3/10/2025).

    Sejak pagi ini, tim forensik mulai melakukan identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara. Kombes Kusnan juga menambahkan bahwa tim identifikasi terdiri dari berbagai ahli, dengan setiap tim memiliki minimal empat personel untuk mencegah kelelahan karena intensitas pekerjaan yang tinggi. “Begitu ditemukan, jenazah akan langsung dibawa ke sini,” katanya.

    Terkait data korban, diperkirakan sekitar 58 korban berasal dari pondok pesantren tersebut. Namun, angka ini masih bersifat dinamis dan bisa berubah seiring perkembangan di lapangan. Sejauh ini, tim telah menerima laporan dari 56 keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

    Polda Jatim mengimbau kepada keluarga korban untuk segera memberikan data relevan, seperti data gigi, ijazah, atau sidik jari untuk mempercepat proses identifikasi. Data primer, seperti sidik jari, sangat membantu dalam identifikasi, tetapi jika tidak tersedia, data sekunder seperti foto atau tanda lahir juga dapat digunakan.

    Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Polda Jatim bekerja sama untuk mempersiapkan proses identifikasi korban di Rumah Sakit Bhayangkara. Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM., MARS., menegaskan bahwa Rumah Sakit Bhayangkara adalah lokasi utama yang telah disiapkan untuk identifikasi post-mortem.

    “Kami berusaha menyiapkan tempat terbaik untuk identifikasi. Rumah Sakit Bhayangkara adalah yang paling siap, dengan harapan proses identifikasi berjalan lancar, keluarga korban merasa nyaman, dan situasi tetap kondusif,” ujar Erwin.

    Sebanyak 150 tenaga kesehatan telah disiagakan untuk membantu proses identifikasi, dengan perkiraan puncak kegiatan pada hari Sabtu atau Minggu, bergantung pada progres evakuasi dari lokasi kejadian. Saat ini, proses evakuasi difokuskan pada area bangunan beton yang memerlukan waktu khusus untuk penanganannya. [uci/suf]

  • Pos Identifikasi Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny di RSI Siti Hajar Dipindah ke RS Bhayangkara

    Pos Identifikasi Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny di RSI Siti Hajar Dipindah ke RS Bhayangkara

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pos identifikasi jenazah (Post Mortem) korban tragedi pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny yang semula ada di RSI Siti Hajar Sidoarjo, dipindah ke RS Bhayangkara Polda Jatim, Jumat (3/10/2025) dini hari.

    Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sidoarjo dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina mengatakan pemindahan fasilitas identifikasi jenazah itu mempertimbangkan beberapa hal.

    Pertama, Dinkes Kabupaten Sidoarjo menimbang Sumber Daya Manusia (SDM) di RS Bhayangkara yang lebih mumpuni. Kedua, Herawati menimbang perihal sarana-prasarana RS Bhayangkara yang lebih terjamin.

    “Selain itu, lahan yang tersedia di RSI Siti Hajar yang terbatas juga turut menjadi alasan untuk pemindahan lokasi,” kata Herawati, Jumat (3/10/2025).

    Selain ketiga faktor diatas, Herawati juga mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan dari keluarga korban yang akan datang memenuhi rumah sakit. Apalagi, keluarga korban yang datang akan datang dengan kondisi mental yang tidak stabil karena berduka.

    “Atas pertimbangan yang kami nilai. Kami sudah menyampaikan kepada ibu Gubernur (Khofifah). Beliau juga menyetujui jika berpindah ke RS Bhayangkara Polda Jatim,” jelasnya.

    Setelah mendapatkan persetujuan dari gubernur Khofifah, Herawati menegaskan pemindahan akan segera dilakukan. Hal itu dilakukan agar tidak mengganggu proses identifikasi korban santri.

    “Mulai hari ini sedang kita persiapkan, mengingat di lokasi juga sedang ada evakuasi bangunan. Sehingga kami harus berproses sejak dari sekarang, supaya semuanya tertata dengan rapi alurnya,” tutupnya. [ang/suf]

  • Gerai Samsat Keliling buka di 14 lokasi Jadetabek pada Selasa

    Gerai Samsat Keliling buka di 14 lokasi Jadetabek pada Selasa

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk memudahkan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), Selasa.

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, berikut 14 lokasi tersebut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;
    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid Al Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB;
    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;
    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 09.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB;
    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;
    6. Kota Tangerang di Pangkalan Busway Foodmosphere dan Alun-Alun Cibodas pukul 09.00-13.00 WIB;
    7. Ciledug di Giant Poris Gaga Indah Kota Tangerang dan dan Metpand Cyber City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB;
    8. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB
    9. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB;
    10. Kelapa Dua di halaman Gtown Square Gading Serpong pukul 08.00-12.00 WIB;
    11. Kota Bekasi di KFC Zambrud pukul 09.00-11.00 WIB;
    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Cikarang Pusat pukul 09.00-12.00 WIB;
    13. Depok di Halaman Parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob pukul 08.00-12.00 WIB;
    14. Cinere di kantor Kelurahan Pondok Petir pukul 08.00-12.00 WIB.

    Beberapa dokumen yang harus dibawa, antara lain KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus dilakukan di kantor Samsat terdekat.

    Selama berada di gerai, penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kasus Pemerkosaan Anak di Serang Terbongkar Usai Korban Berani Speak Up ke Neneknya, Begini Kronologinya

    Kasus Pemerkosaan Anak di Serang Terbongkar Usai Korban Berani Speak Up ke Neneknya, Begini Kronologinya

    Peristiwa kelam itu bisa terbongkar pada Kamis, 25 September 2025 sekira pukul 17.00 WIB di rumah pelaku SA (52).

    Saat itu, korban sedang main di rumah neneknya yang bertetangga dengan pelaku. Kemudian dia didatangi SO, namun KA menolak bertemu.

    Ketika ditanya oleh sang nenek, KA bercerita bahwa pelaku SO ingin mengajak korban melakukan pemerkosaan.

    Mendengar pengakuan tersebut, nenek korban kaget dan segera menghubungi ayah korban. Keluarga kemudian melaporkan kejadian itu ke Polresta Serang Kota dan membawanya ke RS Bhayangkara Polda Banten untuk divisum.

  • Heboh Mayat Pria Ditemukan Dalam Mobil di Polewali Mandar, Diduga Jadi Korban Penembakan

    Heboh Mayat Pria Ditemukan Dalam Mobil di Polewali Mandar, Diduga Jadi Korban Penembakan

    Sementara itu, Tim Dokter Forensik RS Bhayangkara Mamuju AKBP Mauluddin membenarkan, pada tubuh korban ditemukan satu buah luka.

    “Sampai saat ini masih kami lakukan pendalaman,” katanya.

    Dirinya juga mengatakan, ada satu benda yang perlu pemeriksaan laboratorium forensik untuk menentukan jenis benda tersebut, diduga proyektil.

    Polisi saat ini telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk dua rekan korban yang berada di mobil. Saat ini, kasus tersebut ditangani oleh Satreskrim Polres Polman. Mobil yang menjadi tempat korban ditemukan juga telah diamankan sebagai barang bukti.

    Polisi masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi, antara lain dua orang warga yang diketahui sempat bersama warga di dalam mobil.