Evakuasi Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny, Petugas Alami Gatal-gatal
Tim Redaksi
SIDOARJO, KOMPAS.com
– Petugas yang melakukan evakuasi korban dan pengangkatan runtuhan mushala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur mengalami gatal-gatal saat bertugas.
“Kita evaluasi di kemarin itu ada beberapa anggota kita yang banyak terserang penyakit kulit gatal-gatal,” kata Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan, Senin (6/10/2025).
Petugas yang merasakan gatal-gatal salah satunya karena tidak semua dilengkapi alat pelindung diri (APD) saat di sekitar lokasi.
Budi mengapresiasi koordinasi semua pihak, dukungan pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah daerah (Pemda) yang membantu keamanan petugas SAR gabungan selama proses evakuasi berlangsung.
Terpisah, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit mengatakan bahwa gatal-gatal yang dialami petugas juga dikarenakan kondisi lapangan berdebu.
“Karena kita tahu sendiri bahwa posisi ini adalah bangunannya, banyak debu. Kemudian itu kan bisa membuat sakit mata atau pun debu lengket-lengket di tangan,” kata Nanang.
Tetapi ia memastikan bahwa penggunaan APD bagi petugas akan meminimalisir dampak yang lebih signifikan.
“Tapi selama kita menggunakan APD yang lengkap itu nggak terjadi. Sangat meminimalisir untuk itu,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu petugas dari rescue Surabaya, Viki Alex Candra menyebut bahwa kondisi gatal-gatal yang dialami karena lapangan dipenuhi material kayu, pasir, dan semen.
“Gatal-gatal soalnya keringetan dan reruntuhan material berupa kayu pasir semen dan sebagainya,” terang Viki.
Berjalan selama delapan hari evakuasi sudah ada 170 korban terevakuasi, tujuh di antaranya bagian tubuh.
Korban selamat sebanyak 104 orang, sementara yang dinyatakan meninggal dunia 66 orang (termasuk 7 bagian tubuh). Seluruh korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.
Tragedi ini berawal dari bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tempat Fasum: RS Bhayangkara
-
/data/photo/2025/10/07/68e4423ddd4e3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Evakuasi Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny, Petugas Alami Gatal-gatal Surabaya 7 Oktober 2025
-

Daftar Nama 10 Korban Jiwa Ambruknya Ponpes Al-Khoziny, Total 54 Meninggal Dunia
Bisnis.com, SURABAYA – Sekitar 10 jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur telah berhasil diidentifikasi. Dengan demikian, total korban meninggal dunia akibat insiden tersebut mencapai 54 orang hingga Senin (6/10/2025).
Lima jenazah telah teridentifikasi oleh petugas medis di rumah sakit Sidoarjo dan lima lainnya teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.
Seluruh jenazah yang teridentifikasi oleh tim DVI tersebut telah melalui pemeriksaan menyeluruh dari tim forensik, dengan mencocokan data post mortem (PM) dengan ante mortem (AM). Proses identifikasi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Jwa Timur.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Khusnan menjelaskan, dua jenazah yang berhasil diidentifikasi pada Minggu (5/10/2025) malam, melalui metode ilmiah seperti pemeriksaan gigi, medis, dan pencocokan properti pribadi yang ditemukan di lokasi kejadian.
“Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap dua jenazah,” ucap Kombes Khusnan di RS Bhayangkara, Surabaya, Senin (6/10/2025).
Jenazah yang berhasil teridentifikasi tersebut, dengan nomor post mortem PM RSB B011 dan ante mortem AM 041 atas nama Nurudin (13), warga Karang Gayam, Blega, Bangkalan. Proses pencocokan dilakukan melalui pemeriksaan gigi, data medis, dan barang milik korban yang ditemukan di lokasi reruntuhan.
“Yang pertama teridentifikasi melalui gigi, medis dan properti barang kepemilikan cocok dengan jenazah PM RSB B011 dengan data AM 041 sebagai Nurudin, laki-laki, 13 tahun dengan alamat Karang Gayam, Blega, Bangkalan,” ucapnya.
Sementara itu, jenazah kedua dengan nomor post mortem PM RSB B021 dan ante mortem AM 035 teridentifikasi sebagai Ahmad Rijalul Haq (16), warga Jalan Dakuan Baru, Surabaya.
Identifikasi tersebut dilakukan melalui pencocokan gigi, medis, properti, serta sidik jari yang sesuai dengan data keluarga korban.
“Kemudian nomor dua teridentifikasi melalui gigi medis, properti, sidik jari, cocok dengan jenazah nomor PM RSB B021 dengan data ante mortem AM 035 sebagai Ahmad Rijalul Haq. Laki-laki 16 tahun dengan alamat Jalan Dakuan Baru 1 Nomor 57, Surabaya,” paparnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (4/10/2025), tim DVI Polda Jawa Timur juga telah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban peristiwa ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo tersebut.
Jenazah dengan nomor PM RSBB 002 teridentifikasi sebagai Firman Nur (16) warga Tembok Lor 38A, Surabaya. Lalu, jenazah PM RSBB 003 teridentifikasi sebagai Muhammad Azka Ibadur Rahman (13) warga Jalan Randu Indah, Kenjeran, Surabaya.
Sementara jenazah selanjutnya, PM RSBB 006, teridentifikasi dengan nama Daul Milal (15) warga Sitok Kapasan, Surabaya.
45 Kantong Jenazah Dikirim ke RS Bhayangkara Surabaya
Khusnan menambahkan, total terdapat 45 kantong jenazah yang telah dikirim ke RS Bhayangkara, Surabaya. Dari jumlah tersebut, delapan korban telah berhasil diidentifikasi, lalu ditambah dua jenazah yang baru diumumkan berhasil teridentifikasi oleh petugas.
“Sebanyak 45 kantong jenazah yang dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Dari 45 ini, yang lima diidentifikasi ketika di Sidoarjo, yang tiga kemarin sudah dikirim, berarti total delapan, ditambah sekarang ada dua yang sudah teridentifikasi,” paparnya.
Selain itu, saat ini tim DVI juga masih berproses untuk mengindentifikasi empat kantong berisi bagian tubuh (body part) yang akan senantiasa diperiksa untuk memastikan identitas para korban lainnya.
Tim identifikasi ini merupakan gabungan dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polda Jatim, serta Persatuan Dokter Forensik Indonesia.
“Kemudian dari 45 itu, teman-teman, itu ada empat yang terdiri atas body part,” pungkasnya.
Sebagai informasi, hingga Senin (6/10/2025) dini hari, total korban peristiwa tersebut yang berhasil ditemukan berjumlah 158 orang. Terdiri dari 104 yang dinyatakan dalam kondisi selamat, 54 meninggal dunia, dan lima kantong yang berisi potongan tubuh.
Sedangkan korban yang masih belum ditemukan berjumlah 9 orang. Data tersebut masih dapat bertambah karena potongan tubuh yang telah dievakuasi petugas masih belum bisa teridentifikasi, apakah saling berhubungan satu sama lain atau tidak.
Daftar korban meninggal dunia tragedi ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo
1. Maulana Alfan, 15 tahun, warga Surabaya
2. Mochammad Mashudul Haq, 14 tahun, warga Surabaya
3. Muhammad Soleh, 22 tahun, warga Tanjung Pandan, Bangka Belitung
4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas, 17 tahun, warga Surabaya
5. Moch Agus Ubaidillah, 14 tahun, warga Krembangan, Surabaya
6. Firman Nur, 16 tahun, warga Tembok Lor Surabaya
7. Muhammad Azka Ibadurrahman, 13 tahun, warga Kenjeran, Surabaya
8. Daul Milal, 15 tahun, warga Sidokapasan Surabaya
9. Nurudin, 13 tahun, warga Bangkalan
10. Ahmad Rijalul Haq, 16 tahun, warga Surabaya
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5371833/original/048192900_1759723441-1000656601.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Begal di Lampung Makin Meresahkan, Pelaku Tembakkan Senpi usai Gagal Curi Motor Ojol Depan RS Polri
Sementara korban bernama Dede menjelaskan, saat itu ia memarkir motor di tepi jalan depan rumah sakit dengan posisi kunci stang dan alarm aktif.
“Pas saya baru sampai lobi, dengar suara ribut sama tembakan. Ternyata motor saya dibobol,” ujarnya.
Beruntung, aksi para pelaku gagal setelah sejumlah driver lain berusaha membantu. Salah satu pelaku sempat menembakkan senjata ke arah warga yang mencoba menolong.
“Alhamdulillah enggak kena tembakannya,” kata Dede.
Dede menyebut aksi para pelaku begal sangat berani karena dilakukan di depan rumah sakit milik kepolisian. “Padahal dekat kantor polisi, tapi berani banget,” ucapnya heran.
Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto mengonfirmasi peristiwa tersebut. Dia menerangkan, Unit Reskrim Polsek Kedaton telah ke lokasi kejadian dan sudah mengumpulkan keterangan saksi.
“Iya benar peristiwanya di depan RS Bhayangkara, tim sudah ke TKP, saat ini masih dalam lidiki,” kata Budi.
-
/data/photo/2025/10/06/68e3168c2c191.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Makin Nekat, Begal Tembak Korban di Depan RS Bhayangkara Bandar Lampung dan Kantor Polisi Regional 6 Oktober 2025
Makin Nekat, Begal Tembak Korban di Depan RS Bhayangkara Bandar Lampung dan Kantor Polisi
Tim Redaksi
LAMPUNG, KOMPAS.com
– Aksi begal di Bandar Lampung semakin nekat. Dua pelaku melepaskan tembakan senjata api di depan RS Bhayangkara, yang lokasinya hanya puluhan meter dari kantor polisi, pada Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 10.30 WIB di Jalan Pramuka, Kecamatan Rajabasa.
Ketua Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online (Gaspool) Lampung, Miftahul Huda membenarkan peristiwa tersebut. “Korban sedang mengantar orderan ke RS Bhayangkara,” kata Huda saat dihubungi, Senin (6/10/2025) pagi.
Korban yang merupakan driver ojek online bernama Dede menceritakan, motornya diparkir di luar RS Bhayangkara. Saat baru sampai di lobi rumah sakit, ia mendengar keributan dan suara tembakan.
“Posisi kunci stang dan alarm aktif. Pas baru sampai loby, saya
denger
ada suara ribut sama tembakan,” ujarnya.
Menurut Dede, pencurian itu gagal setelah seorang driver ojol lain membantu menghalangi kedua pelaku. Namun, salah satu pelaku mengeluarkan senjata api dan menembak ke arah
driver
yang menolong korban.
“Alhamdulillah, enggak kena tembakannya,” kata Dede.
Ia menambahkan, aksi begal tersebut tergolong nekat karena terjadi di depan RS Bhayangkara yang merupakan milik Polda Lampung, dan hanya berjarak sekitar 50 meter dari kantor Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Lampung.
“Padahal dekat kantor polisi, tapi berani banget,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Polresta Bandar Lampung belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Korban Tewas Ponpes Sidoarjo Terus Bertambah, Ini Update Terbarunya
Jakarta –
Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, terus bertambah. Tim gabungan masih mengupayakan mengevakuasi korban yang masih tertimbun.
Sepekan pascakejadian, proses pencarian korban masih berlangsung di tengah kondisi bangunan yang tidak stabil. Petugas 24 jam penuh menyisir sejumlah sektor yang menjadi titik korban tertimbun reruntuhan bangunan.
Jumlah Korban Tewas 52 Orang
Jumlah korban meninggal telah mencapai 52 orang per pukul 21.00 WIB. Rinciannya, jumlah korban sampai dengan pencarian hari ketujuh, sebanyak 156 orang, korban selamat sebanyak 104 orang, lalu korban meninggal 52 orang termasuk 5 bagian tubuh.
Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo menyebut para korban dievakuasi di beberapa titik mulai dari pintu masuk bangunan hingga area belakang.
Data terakhir menyebut korban berupa body part atau bagian tubuh tanpa kaki kanan berhasil diekstrikasi (dikeluarkan) dari reruntuhan pada pukul 21.01 WIB dan dilanjutkan dengan proses evakuasi.
“Hingga laporan terakhir, total terdapat 26, dengan 4 body part korban berhasil diekstrikasi dan dilanjutkan evakuasi pada hari ketujuh,” ujar Bramantyo, Minggu (5/10/2025).
Korban maupun potongan tubuh yang ditemukan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk diidentifikasi oleh Tim DVI. Sementara itu proses pembersihan puing dan evakuasi di lokasi kejadian masih terus dilakukan oleh Tim Basarnas hingga malam ini.
“Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” pungkasnya.
BNPB Ungkap Kendala dan Titik Temuan Korban
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan menjelaskan sebagian besar korban ditemukan di lantai satu bangunan musala.
“Setahu saya, tadi baru saja saya diskusi, ternyata kebanyakan korban itu ditemukan di lantai 1,” ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (5/10/2025).
Budi mengungkap proses evakuasi masih menghadapi satu kendala yakni beton yang menempel pada bangunan di sisi kiri.
“Cuma ada satu kendala, beton ada yang menempel di sebelah kiri, Pak Muji dari ITS akan datang sehingga pemotongan beton tak menyebabkan gedung itu akan rusak atau runtuh,” jelasnya.
BNPB menargetkan evakuasi diharapkan rampung secepatnya dengan koordinasi lintas instansi, termasuk Basarnas dan tenaga ahli.
Mobil Mercy Ditemukan dari Reruntuhan
Petugas juga menemukan satu unit mobil Mercedes-Benz yang ringsek tertimpa reruntuhan bangunan di sekitar rumah pengasuh ponpes. Proses evakuasi dilakukan oleh petugas gabungan menggunakan alat berat.
“Betul, selain korban jiwa, satu unit mobil Mercy juga ikut hancur tertimpa reruntuhan. Mobil itu sebelumnya diparkir di samping rumah pengasuh ponpes,” kata Munir, Ketua RT 7 RW 3 Desa/Kecamatan Buduran.
Menurut Munir, kendaraan itu baru terlihat setelah pembersihan puing-puing dilakukan. Saat kejadian, perhatian warga terfokus pada penyelamatan para santri yang diduga tertimbun di dalam bangunan.
Instruksi Presiden Prabowo untuk Evaluasi Bangunan
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pendataan dan pengecekan konstruksi seluruh pondok pesantren di Indonesia. Prabowo juga mengingatkan agar Ponpes memastikan keamanan bangunan.
“Evaluasi ke depan, ke semua pondok pesantren, kita harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan, infrastruktur pondok masing-masing,” ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025)..
Ia menambahkan, Prabowo terus memantau perkembangan evakuasi dan memerintahkan para menteri serta gubernur untuk memberi perhatian penuh terhadap penanganan di Sidoarjo.
Halaman 2 dari 2
(wia/idn)
-

Tragedi Pondok Al Khoziny: 53 Korban Meninggal, 43 Belum Diketahui Identitasnya
Sidoarjo (beritajatim.com) – Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban dan penyisiran korban robohnya bangunan tiga lantai di Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Hingga dini hari ini, Senin (6/9/2025), ada 53 korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi oleh petugas dari balik tumpukan beton dan besi. Jumlah korban 157 dan yang selamat 104 orang.
Dari jumlah korban 53 orang, teridentifikasi sebanyak 10 orang, sedangkan 43 korban meninggal dunia belum teridentifikasi. Sepanjang hari Minggu (5/10/2025), petugas di RS Bhayangkara Polda Jatim berhasil mengidentifikasi 2 orang.
Kedua korban tersebut terdiri dari jenazah pertama dengan nomor PM RSB B-811 teridentifikasi bernama Nuruddin (13) asal Karanggayam Blega Bangkalan. Korban teridentifikasi melalui gigi, medis, dan barang kepemilikan.
Lokasi Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo (dok. Basarnas Surabaya)
Jenazah kedua nomor YM RSB B-21 yang teridentifikasi melalui gigi, medis, dan barang kepemilikan cocok data AM 633 sebagai Ahmad Rijalul Haq (16) wsrga Jalan Dakuan Baru 2 No 58 Surabaya.
Kasubdit Pengerahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Freezer bahwa proses pencarian dan evakuasi terhadap korban dari balik puing-puing dilakukan secara waspada dan ekstra hati-hati. Pertimbangannya karena banyak korban tertimbun material berat di bawah reruntuhan bangunan.
“Setiap puing kami angkat satu per satu, memotong rangka-rangka beton, besi dengan sangat hati-hati, baru kemudian bisa mengevakuasi korban,” terangnya. (isa/but)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5371383/original/091984100_1759650360-IMG-20251005-WA0069.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BNPB Temukan 40 Lagi Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, 20 Korban Belum Dievakuasi – Page 3
Sementara itu, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya mencatat telah menerima sebanyak 45 kantong jenazah korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny hingga Minggu pukul 18.00 WIB.
“Sampai dengan hari ini, sampai saat ini teman-teman, data korban kantong jenazah yang dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya ini, totalnya sudah sebanyak 45 kantong jenazah,” ujar Kabid Dokkes Kepolisian Daerah Jawa Timur Kombes Pol M Khusnan saat jumpa pers di RS Bhayangkara Surabaya.
Ia menyampaikan dari 45 kantong jenazah itu, sebanyak 10 korban telah teridentifikasi. Masing-masing lima orang teridentifikasi di Sidoarjo dan lima lainnya di RS Bhayangkara Surabaya.
“Dari 45 ini teman-teman, yang lima diidentifikasi ketika di Sidoarjo, yang tiga kemarin sudah dikirim berarti total delapan. Ditambah sekarang ada dua yang sudah teridentifikasi,” ujarnya.
Khusnan menambahkan dari total 45 kantong jenazah tersebut, empat di antaranya berisi potongan tubuh atau body part. Seluruhnya telah diambil sampel DNA untuk proses identifikasi.
-

Hari Ini Tim SAR Temukan 19 Jenazah di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Sidoarjo (beritajatim.com) – Jumlah korban meninggal akibat runtuhnya bangunan tiga lantai yang termasuk musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus bertambah. Hingga Minggu malam (5/10/2025), total korban jiwa tercatat mencapai 45 orang.
Direktur Operasi Basarnas sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC), Laksamana Pertama Yudhi Bramantyo, menyampaikan bahwa pencarian pada Minggu sore berhasil menemukan 19 jenazah.
“Bahwa sampai dengan tadi pukul 16.03 WIB hari ini, hari pencarian yang ke-7, kita telah menemukan 19 korban adik-adik kita (santri) dari Pesantren Al Khoziny,” ujarnya di Posko Pencarian, Minggu (5/10/2025).
Dengan tambahan tersebut, total korban meninggal dunia menjadi 45 orang, dua di antaranya ditemukan dalam kondisi tidak utuh. “Menurut perhitungan kami dari total keseluruhan korban yang telah kami laksanakan evakuasi berjumlah 149 orang, dengan keterangan meninggal dunia 45. Di antara 45 itu terdapat 2 body part, jadi (korban) yang utuh 43 orang,” jelas Bramantyo.
Seluruh korban meninggal telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi lebih lanjut. Bramantyo menegaskan, tim SAR gabungan masih bekerja tanpa henti. “Setelah ini kita tetap akan bergiat, lanjut seperti juga beberapa hari-hari yang lalu. Kita tetap akan memaksimalkan waktu 24 jam, kita stand by atau melaksanakan kegiatan membantu menemukan adik-adik kita yang tertimpa musibah,” katanya.
Sebagai informasi, tragedi runtuhnya bangunan tiga lantai yang juga difungsikan sebagai musala di Asrama Putra Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin sore (29/9/2025). Saat insiden, ratusan santri sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan.
Data terbaru Tim SAR Gabungan hingga Minggu malam mencatat, dari total 149 korban, 104 berhasil selamat, 45 meninggal dunia dengan dua korban berupa potongan tubuh, sementara belasan lainnya masih belum ditemukan. (rma/ted)
-

Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI, Mbak Wali Apresiasi Sinergi dan Dedikasi untuk Kota Kediri
Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati turut hadir dalam upacara peringatan HUT ke-80 TNI, di Lapangan Kodim 0809 Kediri, Minggu (05/10/2025). Pada tahun ini HUT TNI mengambil tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Komandan Brigif 16/Wirayudha Kolonel Inf Taufik Ismail.
“Atas nama Pemerintah Kota Kediri dan masyarakat Kota Kediri saya sampaikan selamat ulang tahun ke-80 untuk TNI. Semoga di usia yang semakin matang ini, TNI terus jaya, kuat, profesional, dan dicintai rakyat,” ujarnya.
Mbak Wali mengungkapkan TNI telah berkontribusi dalam menjaga kedaulatan negara dan selalu hadir dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Saat ini, TNI juga berada di garis terdepan dalam mendukung ketahanan pangan, ketahanan ekonomi, hingga ketahanan sosial. Di Kota Kediri, sinergi dan koordinasi antara Pemerintah Kota, TNI, dan Polri berjalan dengan baik dan rukun. “TNI selalu hadir bersama Pemkot Kediri dalam setiap gerak pembangunan, penanganan bencana, kegiatan sosial, maupun dalam pembinaan masyarakat. Guyub, rukun, dan kompak itulah ciri khas hubungan antara TNI dan Pemerintah Daerah di kota ini,” ungkapnya.
Wali kota termuda ini menuturkan bahwa tentu masih ada dalam ingatan peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. Saat Kota Kediri dan sekitarnya mengalami kerusuhan yang mengakibatkan terbakarnya Gedung DPRD Kota dan Kabupaten, Kantor Pemkab Kediri, serta sejumlah fasilitas umum lainnya. Di saat kondisi tidak stabil itu, TNI bersama Polri bergerak cepat, sigap, dan tanggap untuk menjaga keamanan dan ketertiban. “Atas nama Pemerintah Kota Kediri saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi dan pengorbanan TNI dalam menjaga kedamaian dan ketentraman di daerah kami. Semoga semangat sinergi dan solidaritas ini terus terjaga untuk bersama-sama membangun Kota Kediri yang semakin MAPAN,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini, Komandan Brigif 16/Wirayudha menohon doa restu di usia TNI yang ke-80 dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya. Dengan soliditas dan kerjasama seluruh _stakeholder,_ keamanan wilayah Kota dan Kabupaten Kediri dapat terjaga. Tantangan ke depan akan semakin kompleks. Seperti, globalosasi hingga media sosial. Berbagai tantangan tersebut akan dapat terlewati dengan kolaborasi yang terjalin baik. “Kami mohon doa restu agar kami dapat menjalankan tugas-tugas kami dengan baik. Dan kami juga mohon maaf apabila dalam menjalankan tugas ada perilaku dari kami yang kurang berkenan. Mohon dimaafkan dan diingatkan,” ujarnya.
Dalam upacara peringatan HUT ke-80 TNI, juga diserahkan Tanda Kehormatan Satyalencana Kesetiaan. Tanda Kehormatan Satyalencana Dharma Bantala diberikan kepada Babinsa Koramil 01 Kodim 0809 Pelda Darwiyantono. Lalu Tanda Kehormatan Satyalencana Kesetiaan 16 Tahun diberikan kepada Bajurrad 1 Regu Radio Pleton Komunikasi Markas Kompi Perhubungan Denma Brigif 16/Wirayudha Serda Purwantoro. Tanda Kehormatan Satyalencana 8 Tahun diberikan kepada Taban Pionir 1 Regu Pionir Pleton Pimu Kompi Markas Yonif 521/Dadahayudha Praka Isran Sabrian.
Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa, Kepala RS Bhayangkara Kediri Kombel Pol Agung Hadi Wijanarko, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji, jajaran Forkopimda Plus, Plh Sekretaris Daerah Kota Kediri M. Ferry Djatmiko, Ketua TP PKK Faiqoh Aziziah Muhammad Qowimuddin, Persit Kartika Chandra Kirana, Forkopimda Kabupaten Kediri, Kepala OPD terkait, dan tamu undangan lainnya. [nm/aje]
