Tempat Fasum: RPTRA

  • Pramono apresiasi hadirnya klinik “Sensory Land Kids” di Jakarta

    Pramono apresiasi hadirnya klinik “Sensory Land Kids” di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengapresiasi hadirnya klinik “Sensory Land Kids” sebagai ruang yang memprioritaskan tumbuh kembang anak, bahkan melengkapi peran Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan ruang terbuka hijau untuk anak di Jakarta.

    “Saya sangat setuju bahwa tumbuh kembang anak, terutama bagi anak yang berkebutuhan khusus itu harus mendapatkan ruang tempat yang sebaik-baiknya. Saya melihat di Sensory Land Kids ini, anak-anak tadi dilatih secara natural, melalui alam, melalui sensorik yang mereka miliki, dan kemudian juga diberikan pengajaran sesuai kebutuhannya,” kata Pramono dalam sambutannya di Sensory Land Kids, Jakarta Timur, Sabtu.

    Dia menilai fasilitas seperti itu sangat dibutuhkan karena karakter anak terbentuk sejak dini, terlebih bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

    Pramono mengaku antusias menghadiri “grand opening” klinik tersebut karena melihat semangat “Sensory Land Kids” dalam memberikan rasa kebahagiaan dan kenyamanan bagi tumbuh kembang anak-anak.

    Menurutnya, hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Pemprov DKI Jakarta dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak di seluruh Jakarta.

    Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan dan memprioritaskan proses tumbuh kembang anak secara ideal.

    Pramono menerangkan, Jakarta selalu mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat sebagai daerah yang ramah terhadap anak atau Provinsi Layak Anak.

    Menurutnya, tempat seperti “Sensory Land Kids” dapat menjadi wadah yang baik, khususnya dalam mendampingi proses tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus.

    Dia pun telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Jakarta untuk memperbanyak klinik yang dapat membantu proses tumbuh kembang anak secara medis.

    Kehadiran “Sensory Land Kids” diharapkan dapat menjadi pemantik agar setiap wilayah di Jakarta memiliki klinik tumbuh kembang anak.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI akan manfaatkan kolong tol untuk ruang terbuka hijau

    Pemprov DKI akan manfaatkan kolong tol untuk ruang terbuka hijau

    penyediaan RTH di Jakarta sangat penting karena anak-anak bisa bermain dan mengasah tumbuh kembangnya

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memanfaatkan kolong tol untuk dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dapat dimanfaatkan masyarakat, khususnya anak-anak.

    “Saya mendorong untuk daerah-daerah itu mengembangkan ruang terbuka hijau untuk anak-anak, bahkan sekarang ini tiang-tiang penyangga tol, saya minta untuk di bawahnya dibuatkan taman,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Jakarta Timur, Sabtu.

    Menurut dia, penyediaan RTH di Jakarta sangat penting karena anak-anak bisa bermain dan mengasah tumbuh kembangnya dengan aktivitas fisik dibandingkan bermain gadget di rumah.

    “Mudah-mudahan di tahun ini walaupun ruangnya hanya kecil-kecil, tapi ruang publik ini kami rencanakan sekitar 300 tempat di Jakarta,” ujar Pramono.

    Sebelumnya, Pramono sempat mengakui bahwa jumlah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta belum memenuhi kebutuhan warga.

    Untuk itu, ia akan mengoptimalkan pembangunan RTH dalam skala kecil di berbagai titik permukiman di ibu kota.

    Menurutnya, taman kota tak harus luas untuk memberikan manfaat. Ruang terbuka hijau dengan luasan 3.000 hingga 5.000 meter persegi tetap bisa menjadi area bermain, interaksi sosial, dan ruang publik yang fungsional bagi masyarakat.

    “Sekarang ini taman-taman tidak perlu harus selalu terlalu luas. Yang penting adalah manfaatnya menjadi ruang terbuka hijau dan tempat bermain anak-anak Jakarta,” ujar Pramono.

    Dengan perluasan ruang terbuka di beberapa wilayah Jakarta, dia berharap hal itu bisa mempercepat pemenuhan kebutuhan RTH sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan permukiman.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI dorong kolaborasi pengelola RPTRA se-Jakarta

    Pemprov DKI dorong kolaborasi pengelola RPTRA se-Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong kolaborasi antarpengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) se-DKI Jakarta agar dapat terus menyusun dan melaksanakan program-program berbasis komunitas yang mendukung keberlanjutan fungsi ruang publik ramah anak dan masyarakat.

    Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta, Iin Mutmainnah mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan kolaborasi ini yakni melalui kegiatan “Gelar Produk&Kreativitas Pengelola RPTRA” yang diadakan di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa.

    “Bentuk kegiatan merupakan wadah apresiasi kinerja para pengurus RPTRA tingkat kelurahan serta binaan pengelola RPTRA di wilayah masing-masing yang telah mengikuti lomba pada ‘Gebyar RPTRA’ tingkat provinsi yang telah dilaksanakan pada 2-3 Oktober 2025,” kata dia.

    Kegiatan “Gelar Produk&Kreativitas Pengelola RPTRA” juga diramaikan penampilan kreasi pengelola RPTRA serta produk para binaan RPTRA, Jakpreneur DPPAPP.

    Tercatat sebanyak 1.500 orang dari lima wilayah Kota Jakarta dan satu kabupaten administrasi Kepulauan Seribu mengikuti kegiatan tersebut.

    Mereka terdiri dari perangkat daerah, para pengelola RPTRA se-Provinsi DKI Jakarta, peserta lomba “Gebyar RPTRA” tingkat provinsi DKI Jakarta serta para binaan Jakpreneur.

    Iin berharap kegiatan tersebut dapat menciptakan ruang pertemuan informal namun bermakna antarpengelola RPTRA guna membangun hubungan kerja yang lebih baik, mempererat komunikasi serta membuka peluang kolaborasi lintas wilayah dalam pengembangan program-program kegiatan di RPTRA.

    Selain itu, terjalinnya hubungan yang lebih erat dan harmonis antar pengelola RPTRA, tumbuh ide-ide kolaboratif untuk pelaksanaan program yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat.

    Harapan lainnya, yakni terbangunnya semangat kebersamaan dan saling mendukung dalam pengelolaan RPTRA ke depan, meningkatnya kapasitas pengelola RPTRA dalam menjalankan tugas dan fungsi secara optimal berlandaskan pada semangat kolaborasi.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ada pekerjaan saluran, polisi alihkan arus lalu lintas di Jakbar

    Ada pekerjaan saluran, polisi alihkan arus lalu lintas di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengalihkan arus lalu lintas di Jalan Arjuna Selatan menuju arah Kemanggisan, Jakarta Barat, karena adanya pekerjaan saluran air untuk mengantisipasi genangan di lokasi tersebut.

    “Melakukan rekayasa arus lalu lintas di Jalan Arjuna Selatan hanya sepeda motor yang bisa melintas arah Kemanggisan dan untuk mobil dialihkan ke Jalan Panjang maupun Arjuna Utara,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Komarudin dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA melalui tautan media sosial Instagram lewat akun @sudinsdabarat, pembangunan berlangsung 1 Oktober-5 Desember 2025 di Jalan Arjuna Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    “Lokasi pekerjaan dari persimpangan Jalan Kebon Jeruk Baru sampai persimpangan Jalan Budi I kemudian dari arah Jalan Panjang Kebon Jeruk menuju Tanah Abang,” tulis akun tersebut.

    Berikut rekayasa lalu lintas di lokasi tersebut:

    Zona 1:

    – Sepeda motor dari arah Jalan Panjang dialihkan ke Jalan Asem dan Jalan Kemiri

    – Sepeda motor dari arah Grogol masuk lewat Jalan Kemiri

    Zona 2:

    – Sepeda motor dari kedua arah dialihkan ke Gang Langgar lalu ke Jalan Tosiga menuju Jalan Asem lalu ke Jalan Kemiri

    – Mobil menuju Tanah Abang dialihkan ke Jalan Kebon Jeruk

    – Kendaraan menuju Grogol dialihkan ke Arjuna Utara

    – Kendaraan dari Grogol ke arah Jalan Panjang dialihkan ke Jalan Batu sari ke Jalan Kebon Jeruk Raya

    – Kendaraan dari Kemanggisan ke arah Jalan Panjang via Arjuna Selatan dialihkan ke Jalan Arjuna Utara.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat telah melakukan sosialisasi pembangunan saluran air Jalan Arjuna Selatan yang berlangsung di RPTRA Jeruk Manis, Kebon Jeruk, Rabu (24/9).

    Wakil Camat Kebon Jeruk, Agus Mulyadi mengatakan, pembangunan saluran air Jalan Arjuna Selatan Kebon Jeruk merupakan program prioritas Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi genangan pada saat musim hujan air dapat mengalir lancar.

    Karena itu pembangunnya membutuhkan dukungan dari masyarakat sekitar.

    Peran kecamatan dan kelurahan sangat besar karena langsung terkait dengan wilayah. “Kami juga melakukan pemetaan untuk rekayasa lalu lintas agar tidak mengganggu aktivitas warga,” katanya

    Dukungan masyarakat, kata dia, sangat dibutuhkan agar pembangunan berjalan lancar sesuai waktu yang ditentukan.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jaktim gencarkan penghijauan

    Jaktim gencarkan penghijauan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur menggencarkan program penghijauan sekaligus mendorong peningkatan ekonomi warga melalui kegiatan bercocok tanam untuk memperkuat ketahanan pangan.

    “Pemkot bersama jajaran memang selalu menggaungkan untuk membuat suatu kawasan ketahanan pangan, sekaligus mendorong perekonomian dan penghijauan,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Kusmanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Kusmanto menyebutkan, penghijauan rutin dilakukan dalam agenda “Jumat Menanam”. Salah satunya menanam pohon di kolong Tol Becakayu, Kelurahan Cipinang Muara, Jatinegara, pada Jumat (10/10).

    Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 20 pohon tabebuya dan bibit sayur kangkung ditanam sebagai upaya penghijauan kawasan padat perkotaan.

    “Ada 20 pohon tabebuya dan bibit sayur kangkung yang kita tanam untuk penghijauan. Selain itu, penanaman digunakan untuk mengontrol polusi udara, khususnya di Jakarta Timur,” ujar Kusmanto.

    Arsip foto – Petani merawat tanaman melon di kawasan Agro Edu Wisata (AEW) Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (29/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.

    Penanaman tersebut juga melibatkan TNI/Polri serta mengajak warga setempat guna memberikan edukasi dalam memanfaatkan lahan kosong dan menjaga lingkungan sekitar.

    Diharapkan dengan pemanfaatan lahan ini, wilayah Jakarta Timur akan semakin teduh akan asri. “Kita memberikan edukasi juga kepada masyarakat pentingnya menanam untuk mengurangi polusi udara yang ada di Jakarta,” katanya.

    Pemerintah Kota Jakarta Timur juga sudah melakukan panen buah melon varietas kirani dan fujisawa di Swara Hijau Farm RW 013 Kelurahan Klender, Duren Sawit.

    Budidaya buah melon tersebut hasil kerja sama dengan Kelompok Tani Swara Hijau Farm yang anggota kelompoknya merupakan warga setempat.

    Wali Kota Jakarta Timur Munjirin menanam bibit cabai dalam acara tanam serentak Provinsi DKI Jakarta di RPTRA Rawa Jaya, Jalan Rawa Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (18/7/2025). (ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Timur.)

    Tujuan dari pembentukan kelompok tani tersebut, yakni meningkatkan ekonomi warga. “Ini salah satu kolaborasi masyarakat sekitar dengan kelompok tani, ini menjadi suatu kebanggaan kita,” katanya.

    Ketua Kelompok Tani (Poktan) Swara Hijau Farm, Endang Mintarja menjelaskan, panen melon hidroponik tersebut kurang lebih 160 pohon.

    Budidaya melon tersebut dilaksanakan oleh 35 anggota Kelompok Tani Swara Hijau Farm yang dibentuk pada 2021. Hal tersebut sebagai bentuk pemberdayaan, meningkatkan perekonomian dan meningkatkan ketahanan pangan.

    “Kalau untuk siklus satu periode tanam itu sekitar 2,5 bulan mulai dari semai sampai ke panen. Tujuannya adalah terciptanya ketahanan pangan juga menambah penghasilan untuk warga di sini,” kata Endang.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI gandeng RT/RW sosialisasikan hemat energi kepada warga

    Pemprov DKI gandeng RT/RW sosialisasikan hemat energi kepada warga

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng pengurus RT/W untuk menyosialisasikan hemat energi kepada masyarakat sebagai upaya mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 30 persen pada 2030 dan nol persen pada 2050.

    “RT/ RW garda yang paling melekat kepada masyarakat, yang paling tahu bagaimana kondisi masyarakat,” kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Suharini Eliawati dalam seminar “Sosialisasi Hemat Energi di Lingkungan Aparat Kelurahan dan Pengurus RT/RW se-DKI Jakarta,” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu.

    Dia mengatakan pengurus RT/RW dapat memanfaatkan segmen-segmen posyandu, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), atau pertemuan-pertemuan informal untuk menyosialisasikan program-program Pemprov DKI, khususnya terkait penghematan energi.

    “Kalau bisa melakukan penghematan pemakaian energi, tidak hanya pada segi pengeluaran saja kita akan berhemat, tetapi kemudian bisa menciptakan ruang-ruang publik menjadi kebutuhan-kebutuhan sosial,” ujar Eliawati.

    Seperti diketahui, Pemprov DKI menargetkan pengurangan emisi GRK sebesar 30 persen pada 2030 dan menjadi nol persen pada 2050. Untuk mencapai target tersebut, Pemprov DKI menjalin kerja sama dengan jaringan kota-kota besar dunia yang berkomitmen mengatasi perubahan iklim, yaitu C40.

    Pemprov DKI bekerja sama dengan C40 untuk mengembangkan Climate Action Plan (CAP) yang selaras dengan Perjanjian Paris. CAP berfungsi sebagai dokumen strategis yang menyediakan bukti dalam mengembangkan target dan aksi iklim untuk Jakarta sehingga dapat mencapai target pengurangan emisi GRK.

    “Kami kerja sama dengan C40 melakukan percepatan-percepatan terhadap zona rendah karbon. Tahun 2025 ini 26 persen cakupannya. Bagaimana kita akan menyelesaikan pada tahun 2030 itu 30 persen dan kemudian 0 persen pada tahun 2050, ini pekerjaan bersama,” tutur Eliawati.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim gelar sosialisasi pertanian perkotaan di Ciracas

    Pemkot Jaktim gelar sosialisasi pertanian perkotaan di Ciracas

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) melalui Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) menggelar sosialisasi mengenai pertanian perkotaan (urban farming) di Kecamatan Ciracas.

    “Kegiatan ini sangat bagus untuk mendorong program ketahanan pangan dan urban farming agar semakin maju, profesional, dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Kepala Seksi Ketahanan Pangan dan Pertanian Sudin KPKP Jakarta Timur Hendra Junianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Dia menyebutkan sosialisasi tersebut digelar di Kecamatan Ciracas karena sebagian besar warga di wilayah itu aktif dalam kegiatan urban farming.

    “Materi yang kami berikan berkaitan dengan budi daya pertanian dan perikanan di lahan sempit,” ucap Hendra.

    Melalui sosialisasi itu, Pemkot Jaktim berupaya membentuk warga Kecamatan Ciracas agar menjadi pionir, atau tulang punggung pengembangan urban farming di wilayah setempat.

    “Selain untuk menambah wawasan, kegiatan ini juga menjadi ajang pemantauan sejauh mana kiprah mereka dalam mengembangkan urban farming,” ujar Hendra.

    Sosialisasi yang dilakukan di Ciracas pada Selasa (7/10) itu merupakan kegiatan ke-9 dari target 10 kecamatan. Rencananya, sosialisasi terakhir akan dilaksanakan di Kecamatan Cipayung pada 21 Oktober 2025.

    Hendra pun berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengenai urban farming.

    Selain itu, pertanian perkotaan tersebut juga diharapkan dapat mendukung program pemerintah pusat dalam penguatan ketahanan pangan nasional.

    Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Ciracas Mujiono mengatakan kegiatan sosialisasi dan evaluasi kelautan, pertanian, dan ketahanan pangan itu diikuti sebanyak 80 peserta.

    Menurut dia, sosialisasi itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya petugas PPSU, kader PKK, serta pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

    “Pasalnya, mereka setiap hari berkecimpung dalam kegiatan urban farming di wilayah masing-masing,” tutur Mujiono.

    Lebih lanjut, dia mengharapkan agar kelompok tani dan para penggiat urban farming di RPTRA, lahan kosong, permukiman warga, atas atap (rooftop), maupun perkantoran semakin memahami pentingnya pengembangan urban farming di lingkungan masing-masing.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RPTRA sudah berkembang jadi pusat literasi bagi warga Jakarta

    RPTRA sudah berkembang jadi pusat literasi bagi warga Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta, Dewi Indriati Rano menyampaikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sudah berkembang menjadi pusat literasi dan ruang pemberdayaan anak-anak hingga orang tua di Jakarta.

    “Tidak sekadar taman bermain, RPTRA telah berkembang menjadi pusat literasi dan pembelajaran, serta ruang pemberdayaan,” kata Dewi dalam kegiatan “Gebyar RPTRA Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025” di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pengelola RPTRA sebagai agen perubahan terus berinovasi untuk menciptakan kegiatan bermanfaat, mulai dari pendidikan anak usia dini, pelatihan keterampilan, maupun program ketahanan keluarga dan lingkungan.

    Hadirnya RPTRA, kata dia, merupakan salah satu wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menyediakan ruang yang aman, nyaman, dan edukatif bagi masyarakat.

    Merujuk laman resmi Dinas PPAPP DKI Jakarta, sejak tahun 2015 hingga 2023, Pemprov DKI telah membangun 324 RPTRA di 44 kecamatan dan 173 kelurahan. Jumlah tersebut sudah melampaui target yang awalnya berjumlah 267.

    Adapun sebagai apresiasi terhadap kerja keras pengelola dan pengurus RPTRA, diadakanlah “Gebyar RPTRA Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025”. Dewi mengatakan ini bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan juga momentum untuk menunjukkan potensi, kreativitas, dan inovasi dari masing-masing RPTRA binaan.

    “Melalui ajang ini, kita dapat melihat sejauh mana kolaborasi dan sinergi antara pengurus pengelola PKK serta masyarakat yang mampu melahirkan sejumlah program terbaik bagi warga Jakarta,” kata dia.

    Dia meyakini kegiatan bisa melahirkan banyak inspirasi baru, ide segar sekaligus teladan baik yang dapat dikembangkan oleh RPTRA lain di seluruh penjuru Jakarta.

    “Dengan kolaborasi, inovasi, dan kerja keras, saya yakin RPTRA dapat menjadi salah satu motor penggerak Jakarta menuju kota yang lebih inklusif, ramah anak, dan berdaya saing,” kata Dewi.

    Adapun “Gebyar RPTRA Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025” diadakan di Gedung PKK Melati Jaya dan RPTRA Baung, Jakarta Selatan, pada 2–3 Oktober 2025.

    Kegiatan ini menampilkan berbagai perlombaan di antaranya, lomba kinerja RPTRA, lomba futsal anak, lomba menari anak, lomba menggambar anak, serta lomba menyusun lego anak, yang diikuti para pemenang dari masing-masing wilayah Kota/Kabupaten Administrasi di Jakarta.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim hidupkan pertanian perkotaan lewat Pasar Tumbuh

    Pemkot Jaktim hidupkan pertanian perkotaan lewat Pasar Tumbuh

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) berupaya menghidupkan pertanian perkotaan (urban farming) melalui program Pasar Tumbuh secara rutin setiap bulan mulai September 2025 untuk memperkuat ketahanan pangan di daerah itu.

    “Dalam rangka memperkuat promosi ‘urban farming’, serta pemberdayaan peminat dan penggiat, kami mengadakan Pasar Tumbuh secara rutin pada hari Jumat setiap bulan,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur, Taufik Yulianto di Jakarta, Kamis.

    Setelah diluncurkan pada 29 Agustus lalu, kegiatan ini kembali hadir pada Jumat (26/9) di halaman Kantor Walikota Jakarta Timur, Jalan Dr. Sumarno, Pulogebang, Cakung pukul 07.00 WIB dan terbuka untuk masyarakat umum.

    Pasar Tumbuh ini sekaligus menjadi upaya ketahanan pangan lokal dan pemberdayaan UMKM, komunitas dan kelompok tani di wilayah Kota Jakarta Timur.

    Harapannya, bukan hanya sekadar bazar hasil tani, tetapi menjadi ruang edukasi, sosialisasi, hingga wadah silaturahmi bagi warga, aparatur sipil negara (ASN), penggiat urban farming, UMKM, serta komunitas lokal.

    “Kami ingin menjadikan urban farming bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan. Kegiatan ini menjadi panggung berkelanjutan bagi pelaku UMKM, kelompok tani, pengelola RPTRA, rusun, hingga sekolah-sekolah di Jakarta Timur,” ujar Taufik.

    Taufik menjelaskan, kegiatan ini dirancang untuk menjadikan urban farming sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan, menyediakan ruang edukasi, kolaborasi, sosialisasi, silaturahmi dan ekspresi warga.

    “Kegiatan ini juga mampu memberikan panggung berkelanjutan bagi penggiat urban farming, pelaku UMKM, komunitas, kelompok tani, pegawai perkantoran, pengelola RPTRA, rusuk, sekolah, dan pengelola Gang Hijau,” jelas Taufik.

    Lalu, menumbuhkan ekosistem EastJakFest secara organik sepanjang tahun, memperkuat citra Jakarta Timur sebagai pelopor pertanian kota dan pangan berkelanjutan.

    Bentuk Pasar Tumbuh terdiri dari bazar urban farming, edukasi singkat, temu tani, seminar, instalasi modular, mobil klinik konsultasi penyakit tanaman, bibit gratis, vaksinasi hewan kesayangan gratis, musik dan senam.

    Pengisi bazar merupakan produk hasil budidaya pertanian, perikanan, peternakan dan olahan pascapanen yang dihasilkan oleh para penggiat urban farming, kelompok tani, ataupun komunitas yang berkegiatan di Jakarta Timur.

    Pasar Tumbuh kali ini diikuti penggiat urban farming dari 10 kecamatan di Jakarta Timur. Mereka berasal dari kelompok binaan Jakpreneur, PKK, PJLP, kelas berkebun, serta komunitas tani.

    Para peserta menampilkan berbagai inovasi produk hasil panen maupun olahan yang layak bersaing di pasar kota.

    Kesuksesan agenda ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak.

    Selain Wali Kota Jakarta Timur beserta jajaran, kegiatan ini melibatkan Sudin Parekraf, Sudin Kominfotik, Sudin Kebudayaan, Tim Penggerak PKK, HIPMI Jakarta Timur, Bank Jakarta, Baznas Bazis, hingga berbagai pihak swasta lainnya.

    “Kolaborasi ini memperkuat citra Jakarta Timur sebagai pelopor pertanian kota dan pangan berkelanjutan di DKI Jakarta,” ucap Taufik.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Duren Sawit dan KBT berpotensi jadi lahan pertanian perkotaan

    Duren Sawit dan KBT berpotensi jadi lahan pertanian perkotaan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menyebutkan, wilayah Duren Sawit dan Kanal Banjir Timur (KBT) berpotensi besar menjadi kawasan pertanian perkotaan (urban farming).

    “Kalau di Jakarta Timur itu bagus sebenarnya, terutama di Duren Sawit. Tahun mendatang kita persiapkan untuk kategori pemanfaatan lahan tidur. Di KBT juga potensinya baik, tinggal kita monitor,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Taufik menyebut, pihaknya terus mendorong pengembangan pertanian perkotaan sebagai upaya pemanfaatan lahan terbatas di ibu kota.

    Salah satu tantangan yang masih perlu diperkuat adalah pemanfaatan lahan tidur. Meski pengembangannya baru berjalan, sejumlah penggiat di Jakarta Timur dinilai menjanjikan.

    “Lahan tidur sebenarnya kita bagus ya kemarin kalau saya lihat. Cuman memang belum terlalu lama, tapi penggiatnya sudah menjanjikan. Ke depannya kita akan terus monitor apa yang membuat kelompok di sana belum mendapat kesempatan meraih posisi,” ujarnya.

    Selain lahan tidur, hampir seluruh Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta Timur juga telah memanfaatkan lahan untuk urban farming.

    “Untuk yang di RPTRA, Alhamdulillah seluruh RPTRA di Jakarta Timur sudah memanfaatkan lahannya dengan kegiatan urban farming,” ucap Taufik.

    Pemanfaatan serupa mulai berkembang di perkantoran pemerintahan seperti kantor wali kota, kecamatan, hingga kelurahan. Diharapkan, sektor perkantoran swasta juga mulai memanfaatkan lahan-lahan mereka.

    Untuk kategori pekarangan atau gang hijau, Pemkot Jakarta Timur bersama perangkat kecamatan dan kelurahan terus membina masyarakat. Keterlibatan PKK, karang taruna, dan pemuda menjadi bagian penting dalam menggerakkan warga agar aktif mengolah lahan sekitar.

    “Kami bersama-sama dengan penggiat urban farming terus mengimbau, memanfaatkan lahan-lahan yang ada di sekitar,” kata Taufik.

    Konsep urban farming di Jakarta Timur juga dikembangkan secara kreatif, seperti di Kecamatan Ciracas yang memanfaatkan atap gedung (rooftop) lantai tiga.

    Lokasi tersebut ditanami berbagai komoditas mulai dari cabai, anggur, hingga melon, sekaligus menjadi ruang berkumpul antar unit kerja perangkat daerah (UKPD) dan memenuhi kebutuhan pangan aparatur sipil negara (ASN).

    “Dengan lahan yang sempit, mereka bisa memanfaatkan rooftop secara maksimal. Mudah-mudahan kawasan lain di Jakarta Timur bisa meniru. Ini efektif dalam pengelolaan aset dan bangunan yang ada,” ujarnya.

    Adapun urban farming sendiri merupakan bagian dari desain besar pertanian perkotaan 2018–2030 dengan lima kategori lokasi pengembangan, yakni perkantoran, sekolah, RPTRA, lahan kosong atau tidur, dan pekarangan.

    Jakarta Timur menargetkan dapat memperluas pemanfaatan lahan di seluruh sektor untuk memperkuat ketahanan pangan perkotaan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.