Tempat Fasum: RPTRA

  • Jaksel sosialisasi pengembalian fungsi lahan TPU Menteng Pulo II

    Jaksel sosialisasi pengembalian fungsi lahan TPU Menteng Pulo II

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) melakukan sosialisasi pengembalian fungsi lahan tempat pemakaman umum (TPU) Menteng Pulo II, Tebet.

    “Hari ini kita hadir dalam rangka sosialisasi pengembalian fungsi lahan pemakaman. Saat ini lahan makam di DKI terbilang kekurangan,” kata Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan Sayid Ali dalam sosialisasi di RPTRA Flamboyan Jakarta, Kamis.

    Sayid menyampaikan itu terkait adanya 124 kepala keluarga (KK) yang memiliki tempat tinggal di lahan makam tersebut.

    Ia menegaskan sosialisasi itu mementingkan harkat dan martabat warga.

    Dia memberikan solusi jika nantinya warga berkenan direlokasi atau dipindahkan ke rumah susun (rusun) yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    “Kita akan pindahkan ke rumah susun, nanti disampaikan dari Dinas Pertamanan dan mungkin juga dari Dinas Perumahan terkait beberapa lokasinya di mana saja,” ucapnya.

    Kemudian, pihaknya juga menyediakan pelatihan dari Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Administrasi Jakarta Selatan bagi warga yang membutuhkan.

    Untuk saat ini, dari hasil pertemuan sebelumnya, apabila dilakukan relokasi, maka para warga akan dilakukan pemindahan ke rumah susun yang nantinya akan disepakati.

    “Mudah-mudahan dari pertemuan ini ada titik temu. Intinya, kami memberikan yang terbaik untuk warga. Tidak ada niatan menyengsarakan warganya,” ucapnya.

    Sementara, Kepala Bidang Pemakaman Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Siti Hasni menjelaskan untuk TPU di Jakarta Selatan, jumlahnya ada 18 TPU, termasuk Menteng Pulo.

    Namun, lanjut Hasni, 17 TPU di antaranya sudah penuh atau tidak tersedia makam baru.

    Hanya menyisakan satu TPU yang masih tersedia yakni di TPU Tanah Kusir sekitar 1.500 petak makan dibagi antara makam muslim dan nonmuslim.

    “Kalau untuk di sini, ada 124 KK yang menempati lahan TPU Menteng Pulo II yakni 81 KK berada di RT 11/13 dan 43 KK ada di RT 09/10,” ucap Siti.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim ajak warga teladani nilai kepahlawanan dalam kehidupan

    Pemkot Jaktim ajak warga teladani nilai kepahlawanan dalam kehidupan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mengajak seluruh warga untuk meneladani semangat dan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2025.

    “Semangat kepahlawanan tidak berhenti pada perjuangan di medan perang, tetapi harus kita wujudkan dalam tindakan nyata, seperti bekerja dengan tulus, saling membantu, dan menjaga persatuan,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin.

    Menurut dia, makna Hari Pahlawan tidak hanya sebatas mengenang jasa para pejuang yang telah gugur, tetapi juga menjadi pengingat agar masyarakat terus menumbuhkan semangat juang dan pengabdian di masa kini.

    Dalam upacara tersebut, Munjirin membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 2025.

    Amanat tertulis dari Menteri Sosial ini ditujukan untuk dibacakan pada saat upacara Hari Pahlawan.

    Isinya menekankan semangat nasionalisme, penghargaan mendalam terhadap jasa para pejuang bangsa, serta ajakan untuk menjaga persatuan dan melanjutkan perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Para Pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan,” kata Munjirin saat membacakan amanat Menteri Sosial RI.

    Ada tiga hal yang dapat diteladani dari para pahlawan bangsa, yakni kesabaran para pahlawan, semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, dan pandangan jauh ke depan.

    Dalam upacara tersebut juga diikuti oleh seluruh jajaran Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Timur, Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD), Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Jakarta Timur, dan Dewan Kota Jakarta Timur.

    Setelah upacara, Munjirin juga memberikan penghargaan terhadap Kelurahan Cipayung karena menjadi juara 3 perpustakaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Payung Tunas Teratai di tingkat Nasional.

    Penghargaan juga diberikan kepada SDN Pondok Kelapa 07 karena menjadi juara 1 lomba perpustakaan SD/MI tahun 2025 tingkat Provinsi DKI Jakarta, Puskesmas Kecamatan Cipayung karena menjadi juara 2 inovasi rumah jiwa pada Jakarta Inovation Award tahun 2025 tingkat Provinsi DKI Jakarta.

    Terakhir Kelurahan Setu atas penghargaan Benyamin S award kategori indah tahun 2025 tingkat Provinsi DKI Jakarta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar Tumbuh di Jaktim jadi daya tarik warga untuk belanja sayuran

    Pasar Tumbuh di Jaktim jadi daya tarik warga untuk belanja sayuran

    Jakarta (ANTARA) – Kegiatan Pasar Tumbuh yang digelar di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur menjadi daya tarik warga untuk belanja sayuran segar, bahkan dari luar Jakarta seperti Bekasi.

    Salah satu pengunjung asal Bekasi Dewi Putri mengaku, awalnya datang ke Kantor Wali Kota Jakarta Timur untuk mengikuti kegiatan senam bersama yang rutin digelar setiap Jumat.

    Namun, Dewi tertarik mampir setelah melihat adanya kegiatan Pasar Tumbuh yang dipenuhi stan sayur-mayur segar hasil panen kelompok urban farming binaan Pemerintah Kota Jakarta Timur.

    “Saya sebenarnya datang untuk olahraga, tapi lihat ada pasar tumbuh jadi sekalian mampir. Sayurannya segar-segar, tadi saya beli pokcoy, tiga bonggol cuma Rp15 ribu, lebih murah dari di supermarket,” katanya.

    Menurut Dewi, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena menyediakan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau.

    Dia pun berharap kegiatan serupa bisa digelar lebih sering, bukan hanya sebulan sekali. Dia pun turut senang meramaikan kegiatan yang menampilkan berbagai hasil pertanian dan produk olahan pangan tersebut.

    “Kalau bisa seminggu sekali atau sebulan dua kali, supaya petani hidroponik bisa lebih diberdayakan dan kita warga bisa belanja produk segar,” ujar Dewi.

    Adapun kegiatan Pasar Tumbuh Jakarta Timur merupakan inisiatif Pemerintah Kota Jakarta Timur bersama Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) serta Tim Penggerak PKK.

    Program ini menjadi wadah bagi kelompok urban farming, PKK, RPTRA, dan pelaku pertanian binaan untuk memasarkan hasil panen sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga.

    Beragam produk dijajakan, mulai dari sayuran segar, tanaman hidroponik, bibit tanaman, hingga olahan pangan lokal.

    Selain menjadi ajang promosi hasil pertanian perkotaan, kegiatan ini juga mendukung pola hidup sehat dan ramah lingkungan di tengah masyarakat perkotaan.

    Pasar Tumbuh kini menjadi salah satu kegiatan favorit warga Jakarta Timur, yang tak hanya berbelanja, tetapi juga mendapat edukasi tentang pentingnya pertanian perkotaan dan konsumsi pangan segar hasil sendiri.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar Tumbuh di Jaktim perkuat ketahanan pangan keluarga

    Pasar Tumbuh di Jaktim perkuat ketahanan pangan keluarga

    Jakarta (ANTARA) – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Jakarta Timur menilai Pasar Tumbuh menjadi wadah untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga.

    “Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap bulan ini menjadi wadah bagi para penggiat urban farming di wilayah Jakarta Timur untuk memasarkan hasil panen mereka sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga,” kata Ketua TP PKK Jakarta Timur Essie Feransie di Jakarta Timur, Jumat.

    Menurut dia, Pasar Tumbuh merupakan kegiatan positif yang mendorong semangat masyarakat, khususnya kader PKK dan penggiat urban farming untuk terus menanam dan memanfaatkan lahan pekarangan.

    “Hari ini kami dari TP PKK Jakarta Timur bersama Sudin KPKP, Pak Asisten Ekbang, dan para pengurus PKK mengunjungi kegiatan Pasar Tumbuh. Ini sangat positif sebagai wadah bagi seluruh penggiat urban farming di Jakarta Timur,” ujar Essie.

    Dia menilai kegiatan ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Antusiasme warga terlihat dari tingginya transaksi dan penjualan berbagai produk hasil pertanian, olahan pangan, hingga tanaman hias yang ditawarkan.

    “Alhamdulillah, transaksi atau penjualan hari ini cukup baik, dan warga juga antusias membeli produk-produk hasil urban farming,” katanya.

    Pasar Tumbuh edisi Oktober ini diikuti oleh 65 peserta yang terdiri dari para penggiat urban farming binaan PKK, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), serta berbagai pemangku kepentingan di wilayah Jakarta Timur.

    Melalui kolaborasi ini, kegiatan pasar tumbuh tidak hanya menjadi ajang pemasaran hasil panen, tetapi juga sarana edukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan keluarga.

    “Mudah-mudahan para penggiat urban farming terus semangat melakukan penyemaian dan panen. Kegiatan seperti ini menjadi ruang positif untuk menumbuhkan ekonomi keluarga sekaligus memperkuat ketahanan pangan di Jakarta Timur,” ucap Essie.

    Dia berharap, kegiatan berkelanjutan seperti pasar tumbuh dapat menjadikan banyak keluarga mampu memanfaatkan lahan rumah tangga untuk menanam sayur, buah, atau tanaman obat keluarga.

    Selain meningkatkan ekonomi rumah tangga, upaya ini juga diharapkan menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berdaya pangan secara mandiri.

    Adapun pasar tumbuh digelar pada Jumat (31/10) di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur, mulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.

    Dalam pasar tumbuh 2025 ini, para peserta merupakan penggiat urban farming dari 10 kecamatan di Jakarta Timur menampilkan berbagai produk hasil olahan pertanian, perikanan, dan peternakan.

    Mereka merupakan individu dan kelompok yang telah berhasil memanfaatkan berbagai lahan kosong dan fasilitas umum menjadi area produktif, seperti kantor pemerintahan, RPTRA, puskesmas, RSUD, pekarangan warga, gang hijau, hingga lahan tidur.

    Beragam produk lokal akan dipamerkan dalam kegiatan ini, mulai dari sayuran hidroponik dan konvensional, buah segar, telur, tempe, tomat, terong, cabai, susu, kopi, jamu, jus, bibit tanaman, hingga aneka olahan pangan dan minuman hasil urban farming.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar Tumbuh jadi wadah edukasi penggiat urban farming di Jaktim

    Pasar Tumbuh jadi wadah edukasi penggiat urban farming di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menjadikan Pasar Tumbuh sebagai wadah untuk mengedukasi penggiat pertanian perkotaan (urban farming) di wilayah itu.

    “Pasar Tumbuh juga sebagai sarana pembinaan dan edukasi bagi para penggiat urban farming di Jakarta Timur,” kata Asisten Perekonomian Pembangunan, dan Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Timur Fauzi di Jakarta Timur, Jumat.

    Fauzi menyebut, kegiatan Pasar Tumbuh kali ini merupakan penyelenggaraan ketiga sepanjang tahun 2025. Dalam kegiatan tersebut bukan sekadar bazar, melainkan juga ruang belajar bagi warga untuk meningkatkan keterampilan dalam mengelola pertanian perkotaan.

    “Hari ini saya bersama Sudin KPKP Jakarta Timur menghadiri Pasar Tumbuh yang pesertanya para penggiat urban farming. Selain penjualan hasil pertanian dan perikanan warga, juga ada kegiatan workshop dan edukasi mengenai pengendalian hama tanaman,” jelas Fauzi.

    Selain itu, Pasar Tumbuh yang digelar di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur ini juga menjadi sarana penjualan produk hasil pertanian, peternakan, dan perikanan warga.

    Dalam kegiatan ini, narasumber dari Kebun Bibit Jakarta Timur memberikan materi seputar jenis-jenis hama tanaman serta cara penanganannya.

    Fauzi berharap, pembinaan tersebut dapat menambah wawasan para penggiat urban farming agar mampu mengatasi hama dan penyakit tanaman secara mandiri.

    “Mudah-mudahan ini bisa menambah wawasan para penggiat urban farming bagaimana mengatasi hama dan penyakit tanaman di lingkungan mereka,” ucapnya.

    Kegiatan itu juga menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Jakarta Timur melalui Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) dalam mendukung pengembangan pertanian perkotaan.

    Menurut Fauzi, Jakarta Timur memiliki potensi lahan yang luas dan dapat dioptimalkan untuk kegiatan pertanian produktif.

    “Potensi lahan di Jakarta Timur luar biasa. Tinggal bagaimana kita mengoptimalkannya agar memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi warga,” ujarnya.

    Selain sebagai ruang edukasi, Pasar Tumbuh juga berfungsi mendekatkan produk hasil pertanian kepada masyarakat.

    “Tadi saya lihat banyak ASN dan warga yang pulang olahraga sambil membawa belanjaan. Harganya pun sangat terjangkau, misalnya beli sayuran seperti kangkung hanya Rp5.000 sudah dapat banyak,” jelasnya.

    Ke depan, Pasar Tumbuh berpotensi diperluas ke wilayah lain di Jakarta Timur agar semakin banyak masyarakat dan penggiat urban farming yang dapat berpartisipasi langsung.

    “Ke depan mungkin bisa kita perluas ke kawasan lain yang memungkinkan, agar semakin banyak masyarakat dan penggiat urban farming yang bisa terlibat langsung,” ujar Fauzi.

    Adapun pasar tumbuh digelar pada Jumat (31/10) di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur, mulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.

    Para peserta merupakan penggiat urban farming dari 10 kecamatan di Jakarta Timur yang menampilkan berbagai produk hasil olahan pertanian, perikanan, dan peternakan.

    Mereka merupakan individu dan kelompok yang telah berhasil memanfaatkan berbagai lahan kosong dan fasilitas umum menjadi area produktif, seperti kantor pemerintahan, RPTRA, puskesmas, RSUD, pekarangan warga, gang hijau, hingga lahan tidur.

    Beragam produk lokal akan dipamerkan dalam kegiatan ini, mulai dari sayuran hidroponik dan konvensional, buah segar, telur, tempe, tomat, terong, cabai, susu, kopi, jamu, jus, bibit tanaman, hingga aneka olahan pangan dan minuman hasil urban farming.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perkuat ketahanan pangan, Pemkot Jaktim kembangkan “urban farming”

    Perkuat ketahanan pangan, Pemkot Jaktim kembangkan “urban farming”

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) memperkuat ketahanan pangan lokal dengan pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) melalui pasar tumbuh yang ketiga.

    “Pasar tumbuh yang ketiga kalinya ini menjadi salah satu upaya strategis Pemkot Jakarta Timur dalam mendorong pengembangan urban farming atau pertanian perkotaan yang semakin diminati masyarakat,” kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto di Jakarta, Kamis.

    Kegiatan itu digagas oleh Sudin KPKP Jakarta Timur dan melibatkan berbagai unsur masyarakat, dunia usaha, dan perangkat daerah lintas sektor.

    Menurut Taufik, kegiatan pasar tumbuh juga menjadi bagian dari strategi Pemkot Jaktim untuk mendorong warga agar memanfaatkan lahan terbatas secara produktif.

    Melalui gerakan urban farming, masyarakat diajak menanam sayuran, beternak ikan atau mengolah hasil panen di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.

    “Kami ingin menjadikan urban farming sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat kota,” ujar Taufik.

    Dia pun berharap kegiatan itu dapat memperkuat jejaring antarpenggiat pertanian perkotaan, dunia usaha, dan pemerintah dalam upaya membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.

    “Melalui pasar tumbuh, warga diharapkan semakin termotivasi untuk memanfaatkan lahan sempit di sekitar tempat tinggalnya secara produktif,” ucap Taufik.

    Kegiatan pasar tumbuh akan digelar pada Jumat, 31 Oktober 2025, di halaman Kantor Walikota Jakarta Timur, mulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.

    Dalam kegiatan tersebut, peserta yang merupakan penggiat urban farming dari 10 kecamatan di Jakarta Timur itu akan menampilkan berbagai produk hasil olahan pertanian, perikanan, dan peternakan.

    Mereka merupakan individu dan kelompok yang telah memanfaatkan berbagai lahan kosong dan fasilitas umum menjadi area produktif, seperti kantor pemerintahan, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), puskesmas, rumah sakit umum daerah (RSUD), pekarangan warga, gang hijau, serta lahan tidur.

    Beragam produk lokal turut dipamerkan dalam kegiatan itu, mulai dari sayuran hidroponik dan konvensional, buah segar, telur, tempe, tomat, terong, cabai, susu, kopi, jamu, jus, bibit tanaman, hingga aneka olahan pangan dan minuman hasil urban farming.

    “Kegiatan ini menjadi ruang apresiasi bagi para penggiat urban farming yang telah berkontribusi dalam mewujudkan kemandirian pangan di lingkungan masing-masing,” jelas Taufik.

    Pelaksanaan pasar tumbuh yang ketiga kalinya itu mengedepankan semangat kolaborasi lintas sektor.

    Kegiatan itu juga mendapatkan dukungan penuh dari Wali Kota Jakarta Timur beserta jajaran, serta melibatkan berbagai unsur, di antaranya Sudin Kebudayaan, Sudin Pemuda dan Olahraga, Sudin Parekraf, Sudin Kominfotik, Sudin Nakertrans, Baznas Bazis, Bank DKI, HIPMI Jakarta Timur, kecamatan, kelurahan, dan komunitas masyarakat.

    “Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan gerakan urban farming di Jakarta Timur. Dengan dukungan semua pihak, kami berharap gerakan ini terus tumbuh dan memperkuat ketahanan pangan lokal,” tutur Taufik.

    Melalui kegiatan itu, Pemkot Jakarta Timur menginginkan agar urban farming tidak sekadar menjadi tren sesaat, tetapi juga berkembang menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan.

    Selain membantu mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar wilayah, gerakan urban farming juga mampu meningkatkan perekonomian warga serta menciptakan lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bakal Ada Taman di Kolong Tol Jakarta Utara, Warga Harap Ada Pagar dan Sekuriti
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Oktober 2025

    Bakal Ada Taman di Kolong Tol Jakarta Utara, Warga Harap Ada Pagar dan Sekuriti Megapolitan 22 Oktober 2025

    Bakal Ada Taman di Kolong Tol Jakarta Utara, Warga Harap Ada Pagar dan Sekuriti
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencanamemanfaatkan area yang selama ini tidak digunakan di bawah jalan tol yang ada di Jakarta menjadi ruang publik yang ramah anak.
    Menanggapi rencana itu, warga Koja, Jakarta Utara, berharap taman-taman yang akan dibangun di kolong tol Jakarta Utara dilengkapi dengan fasilitas keamanan.
    Menurut mereka, fasilitas keamanan itu nantinya harus memadai, termasuk pagar besi dan pengawasan sekuriti, agar area tersebut tetap terjaga dan aman digunakan masyarakat.
    Darto (48) menilai, jika taman di sekeliling tol tidak dipasangi pagar besi, fasilitas tersebut berpotensi rusak dan menjadi tempat berkumpul para gelandangan.
    “Biasanya taman di pinggir jalan harusnya dikasih pagar besi, dikasih pintu masuk cuma sedikit aja,” ujar Darto saat diwawancarai
    Kompas.com,
    Selasa (21/10/2025).
    Selain pagar, Darto berharap taman-taman itu dijaga oleh sekuriti agar fasilitasnya tetap terawat dan tidak dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
    Warga lain, Arum (36), menekankan pentingnya menjaga kebersihan taman agar fasilitas dapat digunakan dengan nyaman, terutama oleh keluarga dan anak-anak.
    “Harus dijaga kebersihannya juga, kaya kita harus sama-sama menjaga lah supaya awet,” ungkap Arum.
    Pasalnya, menurut dia, taman menjadi salah satu pilihan bagi orangtua untuk mengajak anak bermain tanpa harus mengeluarkan biaya.
    Adapun rencana pembangunan taman di kolong tol ini diinisiasi oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung. 
    “Sekarang ini tiang-tiang penyangga tol, saya minta untuk di bawahnya dibuatkan taman,” kata Pramono saat ditemui di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (18/10/2025).
    Pemanfaatan kolong tol menjadi taman atau RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta memperluas ruang hijau di kawasan padat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono targetkan pembersihan tiang monorel mangkrak selesai pada 2026

    Pramono targetkan pembersihan tiang monorel mangkrak selesai pada 2026

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menargetkan pembersihan tiang monorel yang mangkrak di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan hingga Jalan Asia Afrika bisa selesai pada 2026.

    Pramono di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa dirinya sudah berdiskusi dengan pihak PT Adhi Karya, di mana pembersihan tiang monorel mangkrak itu akan dimulai pada Januari 2026.

    “Untuk monorel, tentunya kami sudah berbicara dengan Adhi Karya, tetapi nanti apa hasil pembicaraannya, silakan tanyakan kepada Adhi Karya. Tetapi, kami sudah merencanakan. Mudah-mudahan Januari segera bisa kita mulai dan tahun 2026 bisa selesai,” ujarnya.

    Apabila tiang-tiang tersebut sudah dibersihkan, dia berharap Jakarta, terutama daerah Rasuna Said bisa menjadi lebih baik dan rapi.

    Atas tekadnya tersebut, Pramono pun menempuh berbagai cara untuk membersihkan tiang monorel yang dinilainya mengganggu keindahan ibu kota.

    Salah satunya adalah dengan datang dan berkonsultasi dengan Kejaksaan Tinggi Jakarta hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Lebih lanjut, Pramono juga menegaskan bahwa ia tak hanya akan merapikan kawasan Jakarta Pusat saja. Daerah-daerah lain di Jakarta juga akan ia perhatikan secara merata.

    “Sekarang di daerah-daerah, kalau dilihat termasuk ketika tadi datang ke tempat ini (Jakarta Timur), kolong-kolong jalan tol, kemudian di bawahnya, saya sudah minta untuk dilakukan perbaikan, termasuk dibuatkan grafiti, mural, taman-taman yang ada,” jelas Pramono.

    Dalam waktu dekat, lanjut Pramono, dirinya akan banyak meresmikan taman-taman kecil sebagai Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)

    “Memang tidak luas, tetapi sangat berguna bagi masyarakat seperti Taman Bugar yang beberapa waktu lalu kami resmikan,” katanya.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono Anung Ingin Kolong Tol Disulap Jadi Taman dan RPTRA Ramah Anak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Oktober 2025

    Pramono Anung Ingin Kolong Tol Disulap Jadi Taman dan RPTRA Ramah Anak Megapolitan 18 Oktober 2025

    Pramono Anung Ingin Kolong Tol Disulap Jadi Taman dan RPTRA Ramah Anak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memanfaatkan area di bawah kolong jalan tol sebagai ruang publik ramah anak.
    Rencana tersebut muncul lantaran lahan di bawah jalan tol selama ini banyak yang tidak termanfaatkan.
    “Sekarang ini tiang-tiang penyangga tol, saya minta untuk di bawahnya dibuatkan taman,” ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung saat ditemui di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (18/10/2025).
    Ia menambahkan, pemanfaatan kolong tol menjadi taman atau RPTRA merupakan bagian dari upaya Pemprov memperluas ruang hijau di kawasan padat.
    Salah satu contoh wilayah yang sudah menerapkan program serupa, yakni di Jakarta Timur.
    “Di Jakarta Timur kan sudah mulai berubah, termasuk mural-mural yang memberikan nuansa hijau lebih,” kata Pramono.
    Selain area di bawah tol, Pemprov Jakarta juga tengah menyiapkan sekitar 300 RPTRA baru di seluruh wilayah Jakarta.
    Beberapa di antaranya sudah diresmikan, sementara sebagian lainnya masih dalam tahap pembangunan.
    “Kami sekarang ini sudah membuka RPTRA, ruang terbuka hijau untuk anak-anak. Mudah-mudahan walaupun ruangnya hanya kecil-kecil, tapi ruang publik ini kami rencanakan sekitar 300 tempat di Jakarta,” jelas dia.
    Ia berharap keberadaan RPTRA nantinya dapat menjadi ruang interaksi sosial, khususnya bagi anak-anak untuk bermain dan beraktivitas.
    “Jadi enggak harus anak yang sempurna atau tidak sempurna, tetapi semua anak mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di Jakarta,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Akan Manfaatkan Kolong Flyover di Jakarta Jadi Taman
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Oktober 2025

    Pramono Akan Manfaatkan Kolong Flyover di Jakarta Jadi Taman Megapolitan 18 Oktober 2025

    Pramono Akan Manfaatkan Kolong Flyover di Jakarta Jadi Taman
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta Pramono Anung akan memanfaatkan kolong flyover menjadi taman atau ruang publik terbuka hijau.
    Salah satu yang sudah dikerjakan, yakni di Jakarta Timur dengan membuat mural yang bernuansa lebih hijau. 
    “Kita dorong, termasuk di Jakarta Utara, bahkan sekarang ini tiang-tiang penyangga tol, saya minta untuk di bawahnya dibuatkan taman,” kata Pramono di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (18/10/2025).
    Dia juga menargetkan pembangunan 300 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di seluruh wilayah Jakarta.
    “Kami sekarang ini sudah membuka RPTRA, ruang terbuka hijau untuk anak-anak. Mudah-mudahan walaupun ruangnya hanya kecil-kecil, tapi ruang publik ini kami rencanakan sekitar 300 tempat di Jakarta,” kata dia.
    Lebih lanjut, ia menyebutkan, beberapa RPTRA baru sudah diresmikan di sejumlah wilayah, termasuk di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
    Selain itu, masih ada beberapa yang dalam tahap penyelesaian RPTRA seperti di kawasan Dusun Kalibata. Rencananya RPTRA Kalibata akan diresmikan dalam waktu dekat.
    “Saya mendorong untuk daerah-daerah itu mengembangkan ruang terbuka hijau untuk anak-anak dan di Kalibata sekarang sudah ada Dusun Kalibata,” kata dia.
    Ia berharap keberadaan RPTRA nantinya dapat menjadi ruang interaksi sosial, khususnya bagi anak-anak untuk bermain dan beraktivitas. 
    “Jadi enggak harus anak yang sempurna atau tidak sempurna, tetapi semua anak mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di Jakarta,” ucap dia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.