Tempat Fasum: Polres Metro Jakarta Barat

  • Malam Ini di AB+ DICARI ‘MURTALA’, BOS NARKOBA KABUR DARI RUTAN SALEMBA Bersama Abraham Silaban, Pukul 22.00 WIB, Hanya di iNews

    Malam Ini di AB+ DICARI ‘MURTALA’, BOS NARKOBA KABUR DARI RUTAN SALEMBA Bersama Abraham Silaban, Pukul 22.00 WIB, Hanya di iNews

    loading…

    Malam Ini di AB+ DICARI MURTALA, BOS NARKOBA KABUR DARI RUTAN SALEMBA.bersama Abraham Silaban, Pukul 22.00 WIB, hanya di iNews

    JAKARTA – Tujuh narapidana narkoba berhasil melarikan diri usai menjebol terali besi ventilasi di ruang tahanan Rutan Kelas 1 Salemba, Jakarta Pusat. Salah satu tahanan yang kabur adalah Murtala Ilyas, seorang bos sabu jaringan Aceh yang sebelumnya ditangkap Polres Metro Jakarta Barat atas kasus narkoba skala besar.

    Aksi pelarian ini terjadi pada pagi hari saat petugas rutan tengah melaksanakan apel pagi, kemudian memeriksa setiap kamar. Petugas mendapati pintu kamar ketujuh napi di Blok S dalam keadaan terkunci dan akhirnya para petugas mendobrak paksa.

    Berdasarkan informasi awal, tahanan tersebut menjebol terali besi ventilasi dan menggergajinya. Setelah berhasil keluar, mereka diduga melarikan diri melalui area yang minim penjagaan.

    Murtala Ilyas dikenal sebagai pemain besar dalam jaringan narkotika yang menghubungkan Aceh dengan Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Dia ditangkap pada awal tahun ini dalam operasi besar-besaran yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat. Barang bukti berupa 110 kilogram sabu berhasil diamankan.

    Kaburnya Murtala tidak hanya memicu kekhawatiran soal keamanan, tetapi juga ancaman potensi kebangkitan kembali jaringan narkotika yang sempat digempur habis-habisan. Polisi bersama pihak Rutan Salemba saat ini tengah melakukan pengejaran intensif terhadap para tahanan yang kabur.

    Kepala Rutan Salemba dalam keterangannya menyebutkan bahwa tim gabungan dari Polres Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya telah dikerahkan. Aparat juga mengerahkan anjing pelacak dan melakukan razia di beberapa titik rawan.

    Kaburnya Murtala Ilyas dan enam tahanan lainnya adalah pengingat keras bahwa sistem keamanan lembaga pemasyarakatan membutuhkan perbaikan signifikan. Saat ini, perhatian publik tertuju pada langkah-langkah yang diambil aparat keamanan untuk menangkap kembali para pelarian dan mencegah kejadian serupa terulang kembali. Bagaimana perkembangan dan langkah lebih lanjut yang dilakukan pihak berwenang atas kasus ini?

    Saksikan selengkapnya liputan mendalam Abraham Silaban di AB+ “DICARI ‘MURTALA’, BOS NARKOBA KABUR DARI RUTAN SALEMBA” Menggali informasi dengan cerdas dan mendalam serta mengungkap dan mendengarkan fakta-fakta langsung dari narasumber tepercaya. Malam Ini pukul 22.00 WIB, hanya di iNews.

    (zik)

  • Pemotor Dipalak Sekuriti Rp500 Ribu karena Salah Masuk Tol Dikira Jalan Biasa, Transfer ke Rekening

    Pemotor Dipalak Sekuriti Rp500 Ribu karena Salah Masuk Tol Dikira Jalan Biasa, Transfer ke Rekening

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pengendara motor dipalak sekuriti Rp500 ribu viral di media sosial.

    Pengendara tersebut salah masuk tol yang dikira jalan yang ia biasa lewati.

    Sekuriti tersebut meminta pengendara untuk memberikan uang ke rekening.

    Adapun petugas sekuriti tol diketahui berinisial R.

    Ia diduga memalak pemotor di Jalan Tol Tomang Jakarta Barat.

    Kejadian tersebut diviralkan oleh korban di media sosial. 

    Kapolsek Palmerah, Kompol Sugiran menuturkan pelaku telah diamankan yang berprofesi sebagai sekuriti operator jalan tol.

    “Betul pelaku pemerasan sudah kita tangkap merupkan pegawai outsourcing yang bekerja sebagai sekuriti,” katanya dalam keterangan, Jumat (6/12/2024), dikutip dari Tribun Jabar.

    Kanit Reskrim Polsek Palmerah AKP Rahmat menambahkan, kejadian bermula saat korban mengendarai sepeda motor pada Selasa, (4/12/2024).

    Korban salah melintasi jalan yang dikira adalah jalan biasa.

    “Ternyata itu masuk tol,” ujar Rahmat.

    Rahmat mengatakan, korban kemudian diberhentikan oleh petugas sekuriti.

    Tangkapan layar pemotor dipalak sekuriti Rp500 ribu. (ISTIMEWA via Tribun Jabar)

    Oknum petugas itu lantas meminta korban untuk membayar sejumlah uang.

    “Sama korban ditransfer ke rekening dia (pelaku) Rp 500 ribu,” ujar dia.

    Korban kemudian melaporkan ke Polsek Grogol-Petamburan. 

    Namun lantaran peristiwa tersebut di wilayah Palmerah, petugas Polsek Palmerah kemudian mendatangi korban guna menindaklanjuti laporan tersebut.

    “Iya sekuriti vendor operator jalan tol,” ucap dia.

    Polisi masih menggali keterangan pelaku karena kemungkinan ada korban lain dalam kasus ini.

    Sementara itu, Jasa Marga menegaskan petugas yang diduga memalak pemotor di Tol Tomang, Jakarta Barat merupakan pegawai outsourcing atau alih daya.

    “Diduga terjadi tindakan pungutan liar (pungli) oleh mitra pihak ketiga yang bertugas pada bagian keamanan dan ketertiban (Kamtib) di Ruas Tol Jakarta-Tangerang,” kata Senior Manager Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad, Ginanjar Bekti dalam keterangannya dikutip Minggu (8/12/2024).

    Ginanjar menyebut Jasa Marga meminta maaf atas tindakan oknum petugas tersebut.

    Pihak Jasa Marga juga mendukung penuh kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.

    “Atas kejadian tersebut, Jasa Marga akan bekerja sama dan mendukung sepenuhnya tindakan hukum yang diperlukan kepada pihak kepolisian. Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat kejadian tersebut,” ujarnya. 

    Selanjutnya, Ginanjar menegaskan jika pihaknya sudah berkomitmen akan memberikan sanksi tegas untuk petugas tersebut.

    “Jasa Marga juga memastikan akan merekomendasikan sanksi tegas untuk terduga pelaku dan akan melakukan evaluasi menyeluruh atas kerja sama dengan pihak ketiga yang terlibat untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali,” jelasnya.

    Sebelumnya viral di media sosial sopir travel tak terima dipalak Rp 20 ribu.

    Sopir travel itu dipalak pelaku dengan alasan untuk putra daerah.

    Peristiwa ini terjadi di Cengkareng Timur, Jakarta Barat.

    Para pelaku pemalakan pun terungkap.

    Peristiwa ini di antaranya viral usai dibagikan akun Instagram @infopik.id, melansir dari TribunJabar.

    Dalam video rekaman dashcam travel yang dikemudikan korban, terlihat pemuda yang mengadang di jalan.

    Kemudian, pemuda itu meminta sopir travel untuk menepikan mobilnya.

    Akhirnya, sopir travel pun menuruti keinginan pemuda itu untuk menepi.

    Lalu, terdengar percekcokan antara pria di dalam mobil dengan pemuda di luar.

    Pemuda itu meminta pria di dalam mobil untuk membaca ketentuan bayar kepada “putra daerah” sebesar Rp20.000.

    Sopir Travel Tak Terima Dipalak Rp 20 Ribu untuk ‘Jatah’ Putra Daerah, Padahal dari Rumah Saudara (IST – Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah)

    Pemuda itu juga mengaku-ngaku bahwa pungutan itu resmi.

    Keduanya pun terlibat cekcok.

    Sopir travel itu mengatakan bahwa dia membawa mobil dengan pelat nomor D, tetapi dirinya tidak berasal dari Bandung.

    Ia mengaku baru saja mendatangi kediaman saudaranya yang berada di sekitar lokasi tersebut.

    Mendengar hal itu, pelaku justru menimpalinya dengan kalimat yang tak mengenakkan.

    Bahkan, ia mengatai korban dengan membawa-bawa salah satu suku di Indonesia.

    Dilansir dari Wartakotalive, aksi pemalakan yang viral ini terjadi di Jalan Kayu Besar 2, RT 013/11, Cengkareng Timur, Jakarta Barat pada Jumat (22/11/2024).

    Kapolsek Cengkareng Kompol Abdul Jana mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengamankan pelaku yang berjumlah tiga orang, Sabtu (23/11/2024).

    “Ya benar, tiga orang pelaku sudah diamankan. Pelaku di antaranya berinisial AM alias Kutur (26), MA (24), dan AH,” ujar Abdul Jana saat dikonfirmasi, Senin (25/11/2024).

    Jana menjelaskan, tiga orang pelaku itu memiliki memiliki peran berbeda dalam menjalankan aksinya.

    Pelaku AM alias Kutur (26) berperan sebagai orang yang menghalangi dan memberhentikan mobil travel, sementara pelaku MA (24) bertugas memalak sopir dengan meminta sejumlah uang. 

    Dari hasil penyelidikan dan informasi yang dihimpu polisi dari warga, diketahui bahwa AM alias Kutur sering terlibat dalam aksi pemalakan.

    Dia biasa menyasar sopir-sopir travel, truk, hingga mobil box yang melintas di lokasi tersebut.

    “Pelaku MA dan AH untuk penanganan terhadap perkaranya di Polres Metro Jakarta Barat, karena mereka terlibat dalam kasus pemerasan dengan laporan polisi yang sudah terdaftar di sana,” jelas Jana.

    Sementara itu, AM alias Kutur (26) yang juga terlibat dalam aksi pemalakan di Jalan Kayu Besar 2, kini ditangani oleh Polsek Cengkareng, Jakata Barat.

    Atas perbuatannya itu, para pelaku dijerat dengan Pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pemerasan. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Bawa Celurit Hingga Petasan, Pelajar di Cengkareng Jakbar Diringkus Polisi – Page 3

    Bawa Celurit Hingga Petasan, Pelajar di Cengkareng Jakbar Diringkus Polisi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Polres Metro Jakarta Barat telah mengamankan delapan orang pelajar yang diduga akan melakukan aksi tawuran di Kapuk Raya, Jakarta Barat.

    Mereka ditangkap oleh Tim Perintis Presisi di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, saat sedang melakukan patroli rutin pada Jumat (6/12/2024), sekira pukul 16.30 WIB.

    “Para pelajar ini diduga hendak melakukan aksi tawuran saat jam pulang sekolah,” kata Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M. Hari Agung Julianto kepada wartawan, Sabtu (7/12/2024).

    Saat penggeledahan, tim menemukan barang bukti berupa tiga bilah senjata tajam jenis celurit, satu stik golf, dan satu petasan yang diduga akan digunakan untuk aksi kekerasan atau tawuran.

    “Penemuan ini memperkuat dugaan bahwa kelompok pelajar tersebut sudah merencanakan aksi tawuran,” kata Agung.

    Agung menjelaskan, penangkapan pelajar ini bermula dari laporan masyarakat yang melihat sekelompok pemuda berkumpul dengan gerak-gerik mencurigakan di wilayah Cengkareng.

    “Setelah mendapat laporan, tim segera bergerak ke lokasi. Sesuai dengan ciri-ciri yang dilaporkan, kami menemukan kelompok pelajar tersebut. Tim langsung melakukan pengejaran dan penggeledahan, serta menyita sejumlah barang yang diduga akan digunakan untuk tawuran,” jelasnya.

    Panggil Orangtua dan Pihak Sekolah

    Selanjutnya, para pelajar beserta barang bukti tersebut langsung diamankan dan dibawa ke Polsek Cengkareng untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    “Para pelajar tersebut juga nantinya akan diberikan pembinaan awal, dan pihak sekolah serta orangtua mereka dipanggil untuk memastikan langkah preventif di masa depan,” ujar Agung.

    Agung mengungkapkan, aksi preventif seperti ini adalah bagian dari upaya menjaga keamanan lingkungan, terutama bagi pelajar yang rawan terlibat dalam aksi kekerasan.

    “Kami berharap masyarakat tetap aktif melaporkan jika menemukan indikasi yang mencurigakan. Upaya kolaborasi ini penting demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi generasi muda kita,” pungkasnya.

    Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) buka suara terkait kasus penembakan yang dilakukan oleh anggota polisi terhadap pelajar SMK Negeri 4 Semarang. Komnas HAM sebut kasus itu telah memenuhi unsur pelanggaran HAM.

  • Lucinta Luna Sebut Isa Zega sebagai Dalang Penangkapannya 4 Tahun Lalu

    Lucinta Luna Sebut Isa Zega sebagai Dalang Penangkapannya 4 Tahun Lalu

    Jakarta, Beritasatu.com – Lucinta Luna mengungkapkan siapa yang menjadi otak di balik penangkapannya empat tahun lalu di Bali. Ia mengaku dijebak oleh Isa Zega dan dipaksa oleh oknum polisi untuk mengakui bahwa ia telah mengonsumsi obat-obatan terlarang, yaitu inex dan tramadol.

    Dikutip dari akun Instagram-nya @lucintaluna_manjalita, Kamis (28/11/2024), Lucinta membagikan dua cerita tentang masa lalunya tersebut. 

    Pertama, ia membahas tuduhan terkait kepemilikan dan penggunaan psikotropika jenis inex dan tramadol, yang menurutnya tidak pernah ia konsumsi.

    “Aku syok. Selama ini, selalu ingin mencari tahu siapa yang menjebak aku dengan barang haram tersebut. Namun, semua masih ambigu karena aku tidak punya bukti nyata,” ujarnya

    Sementara itu, Geby Vesta mengungkapkan bahwa Isa Zega lah menjebak Lucinta Luna dengan menyuap salah satu pekerja selebgram tersebut. 

    “Dia kasih Mpok Lela duit untuk beli inex dan lempar ke tempat sampahnya LL,”  katanya.

    Peristiwa ini sesuai dengan kronologi penangkapan Lucinta Luna pada 11 Februari 2020. Saat itu, Polres Metro Jakarta Barat menemukan tiga butir psikotropika di tempat sampah apartemennya yang kemudian dituduhkan kepada Lucinta Luna.

    Lucinta Luna kemudian menceritakan, Isa Zega saat itu memfitnah Ghandi Fernando sebagai pelaku yang menjebak dan melaporkannya ke polisi.

    Selanjutnya, Lucinta Luna mengeklaim dirinya dipaksa dan diintimidasi untuk mengakui bahwa tiga butir psikotropika yang ditemukan di apartemennya adalah miliknya.

    “Sebelum konferensi pers, aku dibawa ke ruang kosong dan dipaksa untuk mengaku serta meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, mengakui bahwa aku bersalah,” tuturnya.

    Lucinta juga mengatakan, ia beberapa kali meminta untuk menjalani rehabilitasi, tetapi permohonannya ditolak. Ia akhirnya dipindahkan ke Rutan Pondok Bambu dan menjalani masa tahanan selama setahun.

    Akibat dirinya dijebak Isa Zega karena dituduh menggunakan psikotropika, Lucinta Luna mengaku mengalami trauma dan harus menjalani terapi mental dan konsultasi kepada psikiater dalam waktu yang lama. Ia juga menuntut keadilan dengan membuka kembali kasusnya.

  • ‘Putra Daerah’ di Jakbar Kerap Palak Sopir Truk- Travel, Bagi Peran saat Aksi

    ‘Putra Daerah’ di Jakbar Kerap Palak Sopir Truk- Travel, Bagi Peran saat Aksi

    Jakarta

    Polisi menangkap tiga orang pria berinisial AM alias Kutur (26), MA (24), dan AH yang mengaku sebagai ‘putra daerah’ dan melakukan pemalakan terhadap pengendara mobil di Cengkareng, Jakarta Barat. Polisi mengungkap para pelaku berulang kali melakukan aksi serupa.

    “Informasi dari warga setempat bahwa AM alias Kutur sering terlibat dalam aksi pemalakan lainnya yang menyasar sopir mobil travel, truk, hingga mobil box yang melintas di lokasi tersebut,” kata Kapolsek Cengkareng Polres Metro Jakarta Barat Kompol Abdul Jana, Minggu (24/11/2024).

    Abdul Jana menyebut para pelaku membagi peran saat melancarkan aksinya. Pelaku Kutur bertugas menghalangi dan memberhentikan mobil, sementara MA dan AH berperan memalak sopir dengan meminta sejumlah uang.

    “Pelaku AM alias Kutur berperan sebagai orang yang menghalangi dan memberhentikan mobil travel, sementara pelaku MA bertugas memalak sopir dengan meminta sejumlah uang,” ujarnya.

    Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (22/11). Saat ini ketiganya sudah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan.

    Aksi pemalakan tersebut viral di media sosial. Dari video beredar seperti dilihat detikcom, terlihat mulanya korban yang tengah berkendara dihadang para pelaku. Mereka mengaku sebagai putra daerah dan meminta uang kepada korban.

    “Ini bukan travel,” kata korban.

    “Ya udah baca dulu semua rata orang putra daerah paling resmi itu kita. Iya kan entar diapa-apain lu. Isinya Rp 20 ribu, entar depan daripada lu palakin lu Rp 1 juta lu,” kata pelaku.

    (wnv/dek)

  • Kriminal kemarin, kasus Superstar Fitness hingga penipuan tender alkes

    Kriminal kemarin, kasus Superstar Fitness hingga penipuan tender alkes

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan dan kriminalitas menghiasi Jakarta pada Kamis (14/11), di antaranya ratusan anggota (member) Superstar Fitness menjadi korban atas dugaan penipuan pembayaran keanggotaan.

    Selain itu Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan dengan modus pengadaan proyek pengadaan alat kesehatan (alkes) untuk COVID-19.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali:

    600 member jadi korban Superstar Fitness, rugi hingga Rp4,6 miliar

    Sebanyak sekitar 600 anggota (member) Superstar Fitness menjadi korban atas dugaan penipuan pembayaran keanggotaan setelah secara tiba-tiba pusat kebugaran tersebut mengumumkan penghentian operasional di berbagai lokasi di Jabodetabek sejak awal November 2024 lalu.

    Salah satu korban, CM (44) yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, mengaku telah membayar sebesar Rp31 juta untuk keanggotaan pusat kebugaran seumur hidup. Namun, sejak melakukan pembayaran puluhan juta itu, ia baru beberapa kali melakukan kegiatan olahraga di tempat tersebut.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Transjakarta laporkan pelaku yang rusak kaca depan bus ke Kepolisian

    PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melaporkan pelaku yang merusak kaca depan bus TJ 672 di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan kepada Kepolisian.

    “Sudah kami laporkan ke Polsek Jagakarsa, Rabu malam,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polisi siagakan 1.500 personel jelang kampanye akbar RIDO hari ini

    Polda Metro Jaya menyiagakan 1.500 personel untuk mengamankan kampanye akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang diselenggarakan di Lapangan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Kamis.

    “Bersama Polres Metro Jakarta Barat, kami menyiagakan 1.500 personel untuk mengamankan jalannya kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polsek Koja tangkap dua pria pencuri telepon seluler di sebuah warung

    Kepolisian Sektor (Polsek) Koja Polres Metro Jakarta Utara menangkap dua pria yang mencuri telepon seluler milik penjaga warung kelontong di Jalan Kampung Beting Jaya Kelurahan Tugu Utara Kecamatan Koja pada Jumat (8/11) yang viral di media sosial.

    “Kami menangkap pelaku YR (20) dan JY (44) yang sedang berboncengan sepeda motor di kawasan Koja Jakarta Utara,” kata Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Alex Chandra di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polisi ungkap penipuan tender alkes di Wali Kota Jakarta Timur

    Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan dengan modus pengadaan proyek pengadaan alat kesehatan untuk COVID-19 di lingkungan Wali Kota Jakarta Timur yang dilakukan oleh tersangka berinisial FD di Perumahan Galaxy, Kota Bekasi.

    “Kejadiannya pada 3 Agustus 2021. FD mengajak korban BS untuk bekerja sama dengan keuntungan yang dijanjikan sebesar 20 persen dari modal Rp5,8 miliar yang akan diberikan kepada korban, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

     

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Polisi siagakan 1.500 personel jelang kampanye akbar RIDO hari ini

    Polisi siagakan 1.500 personel jelang kampanye akbar RIDO hari ini

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi. ANTARA/Ilham Kausar

    Polisi siagakan 1.500 personel jelang kampanye akbar RIDO hari ini
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 14 November 2024 – 13:55 WIB

    Elshinta.com – Polda Metro Jaya menyiagakan 1.500 personel untuk mengamankan kampanye akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang diselenggarakan di Lapangan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Kamis.

    “Bersama Polres Metro Jakarta Barat, kami menyiagakan 1.500 personel untuk mengamankan jalannya kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Ade Ary mengatakan,pengamanan ini merupakan bagian dari Operasi Mantap Praja Jaya 2024 yang difokuskan untuk memastikan pelaksanaan Pilkada serentak berjalan aman dan tertib.

    “1.500 personel akan disebar ke delapan titik di sekitar area kampanye, ” ucapnya.

    Ade Ary juga menyampaikan pihaknya mengedepankan pendekatan preemtif dan preventif dalam operasi ini, dengan tujuan utama menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari potensi gangguan keamanan selama masa kampanye berlangsung.

    “Kami sangat berharap dukungan dari masyarakat untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban. Ini adalah tanggung jawab kita bersama agar Pilkada 2024 bisa berjalan lancar dan aman,” katanya.

    Dalam upaya menghindari kemacetan, Ade Ary menyarankan masyarakat yang tidak terlibat kampanye untuk menghindari lokasi acara dan mencari jalur alternatif.

    “Kami menyarankan masyarakat pengguna jalan untuk mencari rute alternatif dan menghindari kawasan kampanye guna mengurangi kepadatan lalu lintas,” jelasnya.

    Kampanye Akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang digelar di Lapangan Cendrawasih, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (14/11).

    “Acara yang bertajuk ‘Satuin Jakarta’ ini akan diramaikan oleh grup musik legendaris Dewa bersama Ello dan Virzha serta dimeriahkan beberapa artis ibu kota,” kata Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan RIDO Ahmed Zaki Iskandar saat jumpa pers di DPD Golkar DKI, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (12/11) malam.

    Menurut Zaki, kampanye akbar itu merupakan momentum yang kuat untuk menyatukan dukungan warga Jakarta kepada pasangan calon nomor urut 1 itu di Pilkada Jakarta yang akan digelar 27 November 2024.

    “Kami berharap seluruh warga Jakarta, terutama yang ada di Jakarta Barat dan Jakarta Utara bisa hadir dalam acara ‘Satuin Jakarta’ yang digelar pada Kamis siang, mulai pukul 14.00 WIB-17.30 WIB,” ujarnya.

    Dia pun memperkirakan sebanyak 20.000 pendukung pasangan RIDO akan memadati Lapangan Cendrawasih, Kalideres tersebut.

    Pihaknya pun mengundang ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berpartisipasi dalam acara itu dengan memberikan makanan gratis kepada masyarakat.

    Sumber : Antara

  • 6
                    
                        Tak Diketahui Warga, Kebun Ganja Milik Pria di Cengkareng Ada di Atas Genteng
                        Megapolitan

    6 Tak Diketahui Warga, Kebun Ganja Milik Pria di Cengkareng Ada di Atas Genteng Megapolitan

    Tak Diketahui Warga, Kebun Ganja Milik Pria di Cengkareng Ada di Atas Genteng
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Chandra Mata Rohansyah mengungkapkan, budi daya tanaman ganja milik AJ (36) tak diketahui warga karena tersangka menaruh pot di tempat tersembunyi.
    “Untuk pelaku sendiri melakukan budi daya ini atau menanam ini, dia taruh di dalam pot dan potnya dijejer di loteng rumahnya, di atas genteng,” ungkap Chandra kepada wartawan, Rabu (14/11/2024).
    AJ yang merupakan warga asli Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat ini tidak mempunyai pekerja lain selain membudidayakan tanaman ganja selama satu tahun terakhir.
    “Untuk pelaku melakukan ini seorang diri, tapi dia tinggal di rumah kakaknya,” kata Chandra.
    Meski begitu, polisi tetap mengembangkan perkara ini terkait adanya dugaan keterlibatan orang lain.
    Untuk melancarkan aksi kejahatannya ini, AJ membeli bibit ganja secara daring atau online.
    “Dia coba sendiri dan kemudian dia juga memberikan pupuk-pupuk yang biasa digunakan oleh pupuk tanaman biasa,” ungkap Chandra.
    Diberitakan sebelumnya, polisi menggerebek sebuah rumah di Jalan Pedongkelan Belakang, RT 02/RW 16, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, digerebek polisi pada Rabu (13/11/2024).
    Penggerebekan ini dilakukan menyusul dugaan praktik penanaman ganja melalui media pot di rumah tersebut. Diduga, atap rumah disulap menjadi lahan untuk budi daya tanaman jenis ganja.
    Saat menggerebek rumah tersebut, polisi menemukan sebanyak 40 tanaman ganja yang tumbuh di atas 16 pot.
    Petugas juga menemukan 19 paket ganja siap edar dan 274 gram daun ganja yang telah dikeringkan.
    Pada penggerebekan ini, polisi menangkap pria berinisial AJ (36) sebagai pengelola budi daya tanaman ganja.
    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 114 Ayat (1) subsider Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal pidana seumur hidup.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Warga Cengkareng Berkebun Ganja di Rumah, Ada 40 Tanaman dalam 16 Pot
                        Megapolitan

    10 Warga Cengkareng Berkebun Ganja di Rumah, Ada 40 Tanaman dalam 16 Pot Megapolitan

    Warga Cengkareng Berkebun Ganja di Rumah, Ada 40 Tanaman dalam 16 Pot
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi menemukan 40 tanaman ganja dalam penggerebekan di sebuah rumah Jalan Pedongkelan Belakang, RT 02/RW 16, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, digerebek polisi pada Rabu (13/11/2024).
    Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Chandra Mata Rohansyah mengungkapkan, 40 tanaman ganja itu berada di dalam 16 pot yang dibudidayakan oleh tersangka AJ (36).
    “Di dalam rumah ini kami juga temukan 19 paket (ganja) siap edar dan sebanyak 274 gram daun ganja yang sudah dikeringkan,” kata Chandra kepada wartawan, Rabu (13/11/2024).
    Bukan hanya itu, polisi juga menemukan beberapa pupuk yang digunakan tersangka untuk budi daya tanaman ganja.
    Berdasarkan hasil interogasi, hasil budi daya tanaman ganja ini beberapa kali sudah pelaku jual kepada teman-teman yang dia kenal.
    AJ mematok harga Rp 50.000 hingga Rp 100.000 untuk satu paket ganja.
    Di sisi lain, AJ sudah membudidayakan tanaman ganja ini selama satu tahun terakhir. Pelaku mengaku baru pertama kali memanen atas hasil kejahatannya itu.
    “Yang kami temukan ini adalah budi daya pertamanya dia,” ungkap Chandra.
    Agar budi daya tanaman ganja ini tidak ketahuan oleh warga setempat, pelaku menjejerkan sejumlah pot di genting rumah tersebut.
    “Karena memang letaknya ya, pelaku meletakkannya tidak di tempat yang mudah dilihat untuk warga sekitar. Memang agak tersembunyi di atas sana,” ujar Chandra.
    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 114 Ayat (1) subsider Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal pidana seumur hidup.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ternyata Pelaku Penyedia Rekening Judi Online Baru 10 Bulan Tinggal di Cengkareng, Jakbar

    Ternyata Pelaku Penyedia Rekening Judi Online Baru 10 Bulan Tinggal di Cengkareng, Jakbar

    GELORA.CO  — Pria berinisial R (31) yang merupakan tersangka utama penyedia rekening judi online jaringan internasional, rupanya baru menempati rumah di perumahan elit Cengkareng Indah, Jakarta Barat sejak 10 bulan lalu.

    Diketahui, R ditangkap bersama 7 orang anggota timnya di sebuah rumah tinggal, Perum Cengkareng Indah Blok AB-20 RT 5 RW 14 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (8/11/2024).

    Menurut Ketua RT setempat bernama Eha, R dan keluarganya adalah sosok yang tertutup.

    Mereka juga merupakan warga baru yang baru membeli rumah pada awal tahun 2024.

    “Laporan ke saya, RT, baru 10 bulan,” kata Eha saat ditemui di lokasi, Jumat.

    “Tapi untuk aktifitasnya saya enggak tahu, karena tertutup ya. Enggak tahu,” imbuhnya.

    Bahkan, lanjut dia, satu keluarga tersebut tidak pernah menunjukkan aktifitasnya kepada warga sekitar.

    Pagarnya selalu tertutup dan tidak pernah bertegur sapa.

    “Enggak aktifitas ya, cuma motor, parkir ramai di depan aja,” jelasnya.

    Sementara terkait jasa ekspedisi yang kerap datang, Eha bersaksi jika memang setiap harinya ada saja kurir paket yang datang ke rumah bertingkat dua itu.

    “Kalau yang paket mah ada aja ya. (Kurir) motor,” kata Eha.

    Dengan adanya penggerebekan ini, Eha mengaku menjadi lebih waspada ke depannya sebagai Ketua RT.

    Ia juga berencana akan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengecek aktifitas warganya.

    “Kemungkinan kali ya kedepannya (akan ada pengecekan). Apalagi orang baru. Iya, mungkin kami terapin ke orang-orang baru kali ya. Kami lebih hati-hati lagi dengan kejadian ini,” pungkasnya.

    Sebelumnya diberitakan, delapan orang pelaku yang terlibat dalam praktik judi online (judol) jaringan internasional diringkus jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (8/11/2024).

    Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi, delapan orang itu ditangkap di dua waktu berbeda.

    Empat orang pertama ditangkap pada Rabu (7/11/2024) dan empat orang lainnya hari ini.

    “Di mana 4 orang ini baru saja selesai menyerahkan buku rekening dan kartu ATM kepada pelaku utama yang selama ini menampung rekening-rekening milik warga masyarakat,” kata Syahduddi saat ditemui di Perumahan Cengkareng Indah, Jakarta Barat, Jumat.

    Syahduddi berujar, usai menampung rekening warga, pelaku utama berinisial R (31) akan melakukan proses kirim menggunakan handphone ke negara Kamboja.

    Sementara empat orang tersebut, sehari-hari bertugas merekrut warga di wilayah Jakarta Barat agar mau membuat rekening bank dan juga ATM-nya.

    Di mana nantinya, RS akan menyediakan 1 unit handphone untuk dibuatkan m-banking menggunakan data rekening yang telah didapatkan tersebut.

    “Kemudian dengan handphone tersebut beserta dengan data terkait dengan pin ATM, kemudian juga password e-banking dan juga kartu ATM-nya, satu paket dikirim ke negara Kamboja untuk digunakan sebagai rekening penampungan judi online,” jelas Syahduddi.

    Sejumlah bukti buku rekening dan kartu untuk transaksi judi online ditemuka polisi di Perum Cengkareng Indah, Jakarta Barat

    Sejumlah bukti buku rekening dan kartu untuk transaksi judi online ditemuka polisi di Perum Cengkareng Indah, Jakarta Barat (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)

    “Dan di sana juga yang menampung adalah Warga Negara Indonesia yang bekerja di Kamboja sebagai pengelola situs judi online yang ada di negara Kamboja,” imbuhnya.

    Adapun warga yang diminta membuat rekening tersebut akan mendapat upah Rp 1 juta.

    Dari pengungkapan tindak pidana perjudian online ini, penyidik mengamankan sejumlah beberapa barang bukti. 

    Di antaranya, 35 unit handphone, 713 kartu ATM, 370 buku tabungan, 3 unit laptop, 1 unit printer, 1 bundel dokumen resi pengiriman ekspedisi berjumlah 1.081 lembar, 1 unit alat potong kertas, dan 1 kontainer dokumen surat-surat terkait dengan perpanjangan sewa kontrak rekening dan juga surat pernyataan.

    “Kemudian 1 roll bubble wrap, 3 buah tas ransel, 32 dus handphone kosong, 2 buah token bank BCA, dan 1 bendel mutasi rekening koran bank BCA,” jelasnya.

    Kini, 8 orang tersangka itu sudah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Barat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    Mereka dijerat dengan Pasal 80 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang transfer dana dengan sanksi pidana penjara 4 tahun dan denda Rp 4 miliar.

    Selain itu, para pelaku juga dijerat dengan pasal 27 ayat 2 dan pasal 45 ayat 2 Undang-Undang nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 11 tahun 2028 tentang informasi dan transaksi elektronik dengan sanksi pidana maksimal 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp 10 miliar