Tempat Fasum: Polres Metro Jakarta Barat

  • Polisi tangkap belasan remaja hendak tawuran di Penjaringan

    Polisi tangkap belasan remaja hendak tawuran di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Barat menangkap 19 remaja karena diduga hendak tawuran pada Minggu dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.

    “Sebanyak 19 remaja ditangkap di kawasan Kampung Gusti, Penjaringan, Jakarta Utara, beserta sejumlah senjata tajam,” kata Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M. Hari Agung Julianto di Jakarta, Minggu.

    Hari menjelaskan, kejadian bermula saat petugas melakukan patroli kewilayahan di sekitar Jelambar, Jakarta Barat.

    Saat itu, menerima laporan dari masyarakat terkait sekelompok pemuda mencurigakan yang berkumpul sambil membawa senjata tajam.

    “Tim segera bergerak dan berpapasan dengan mereka di Tubagus Angke. Setelah dilakukan pengejaran, para remaja tersebut ditangkap di Kampung Gusti, Penjaringan,” ujarnya.

    Dalam penggeledahan, petugas menemukan barang bukti berupa empat buah celurit dan tiga buah corbek yang diduga akan digunakan untuk tawuran.

    Selanjutnya, belasan remaja tersebut dibawa ke Polsek Penjaringan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Polisi mengimbau para orang tua untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anak mereka, khususnya di malam hari, guna mencegah keterlibatan kegiatan berbahaya seperti tawuran.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Amankan 19 Remaja Hendak Tawuran di Jakbar, 7 Sajam Disita

    Polisi Amankan 19 Remaja Hendak Tawuran di Jakbar, 7 Sajam Disita

    Jakarta

    Polisi mengamankan 19 remaja hendak tawuran di Kawasan Jelambar, Jakarta Barat (Jakbar). Sebanyak tujuh buah senjata tajam (sajam) disita.

    Aksi tawuran itu diduga akan terjadi pada Minggu (13/4/2025) pukul 04.00 WIB. Tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Polres Metro Jakarta Barat berhasil menggagalkan dan mengamankan 19 remaja di Kampung Gusti, Penjaringan, Jakut.

    “Sebanyak 19 remaja diamankan di kawasan Kampung Gusti, Penjaringan, Jakarta Utara, beserta sejumlah senjata tajam,” ujar Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M Hari Agung Julianto dalam keterangannya, Minggu (13/4).

    Awalnya, Tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Polres Metro Jakarta Barat melakukan patroli kewilayahan di sekitar Jelambar, Jakarta Barat. Kemudian menerima laporan dari masyarakat terkait sekelompok pemuda yang mencurigakan.

    “Warga melaporkan adanya gerombolan remaja yang berkumpul sambil membawa senjata tajam. Tim segera bergerak dan berpapasan dengan mereka di Tubagus Angke. Setelah dilakukan pengejaran, para remaja tersebut berhasil diamankan di Kampung Gusti, Penjaringan,” jelasnya.

    Saat digeledah, polisi menemukan barang bukti berupa 4 buah sajam jenis celurit dan 3 buah corbek yang diduga akan digunakan untuk aksi tawuran. Sembilan belas remaja tersebut dibawa ke Polsek Penjaringan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    (dwr/dwr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Ungkap Motor yang Dicuri di Tambora Sudah Berpindah Tangan ke Penadah, Pelaku Utama Diburu – Halaman all

    Polisi Ungkap Motor yang Dicuri di Tambora Sudah Berpindah Tangan ke Penadah, Pelaku Utama Diburu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi pencurian sepeda motor kembali terjadi di wilayah Tambora, Jakarta Barat. 

    Sebuah motor Honda Beat dengan nomor polisi B 3384 UXX milik warga bernama Jo Marlisa raib digondol pencuri di Jalan Angke Jaya, Kecamatan Tambora, Senin (7/4/2025) sore. 

    Aksi pencurian tersebut terekam kamera pengawas (CCTV) yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.

    Tampak dua pelaku berboncengan menggunakan motor. 

    Mereka berhenti di depan rumah korban dan dengan cepat melancarkan aksinya. 

    Kapolsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Kukuh Islami menyebut, setelah menerima laporan, pihaknya segera melakukan penyelidikan dengan berkoordinasi bersama ketua RT setempat untuk mengakses rekaman CCTV. 

    “Korban awalnya lapor ke RT untuk melihat rekaman, dan dari situ terlihat motor dibawa kabur pelaku,” ujarnya, Jumat (11/4/2025).

    Penelusuran intensif dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Tambora yang dipimpin oleh Iptu Sudrajat Djumantara. 

    Tak butuh waktu lama, motor berhasil ditemukan. 

    Namun, kendaraan itu telah berpindah tangan dan berada di tempat penadah di kawasan Grogol Petamburan.

    “Dari hasil penyelidikan, kami berhasil menemukan motor korban di tempat penadah. Ada tiga orang penadah yang berhasil kami amankan,” ucap Iptu Sudrajat.

    Kekinian pihak kepolisian mengejar pelaku utama yang masih dalam pengembangan.

    Jo Marlisa menyampaikan rasa syukur kepada jajaran kepolisian yang telah bekerja cepat. 

    “Saya sangat bersyukur, terima kasih untuk Pak Kapolsek dan seluruh jajaran yang sudah menemukan motor saya,” ujarnya.

  • Kesaksian Sopir Ambulans yang Temukan Jasad Wartawan di Hotel Jakarta Barat, Tak Ada Luka Sayatan – Halaman all

    Kesaksian Sopir Ambulans yang Temukan Jasad Wartawan di Hotel Jakarta Barat, Tak Ada Luka Sayatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyebab kematian wartawan bernama Situr Wijaya (33) masih diselidiki Polres Metro Jakarta Barat.

    Wartawan asal Palu, Sulawesi Tengah tersebut ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4/2025) malam.

    Dalam kasus ini ada dua saksi berinisial AS dan SF yang menjalani pemeriksaan pada Minggu (6/4/2025).

    Keduanya merupakan pemilik dan sopir ambulans yang mendatangi lokasi penemuan jasad.

    Kuasa hukum kedua saksi, Subadria Nuka, menjelaskan pemeriksaan berjalan dari pukul 00.30 WIB hingga 04.30 WIB.

    “Klien kami diperiksa sebagai saksi karena kehadiran mereka ke hotel wilayah Jakarta Barat tersebut atas adanya orderan dari seorang wanita,” ungkapnya, Senin (7/4/2025), dikutip dari WartaKotalive.com.

    Wanita yang memesan ambulans mengaku sebagai teman korban.

    Kedua saksi sempat bertemu wanita tersebut yang menunjukkan lokasi kamar korban.

    “Setelah di dalam hotel, ternyata almarhum ini sudah tergeletak, tanpa menggunakan baju, hanya celana pendek. Dilihat ‘ini mah sudah lewat, meninggal, mohon maaf, sudah lama meninggalnya, sudah berjam-jam, sudah membiru,” terangnya.

    Jasad korban kemudian dibawa ke RS di wilayah Kebon Jeruk.

    Subadria Nuka menerangkan kliennya tidak menemukan luka sayatan dan kekerasan pada jasad korban.

    Hasil Visum

    Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengatakan jasad telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani proses visum.

    Hasil visum menunjukkan adanya lebam pada jasad korban, tapi bukan karena kekerasan.

    “Luka lebam pada tubuh korban adalah lebam normal jenazah yang sudah meninggal,” tuturnya, Minggu (6/4/2025).

    Hingga saat ini penyidik belum menemukan luka akibat benda tumpul maupun benda tajam.

    Sebanyak tiga saksi telah diperiksa untuk mendalami unsur tindak pidana pada kematian korban.

    “Kasus ini sudah ditangani oleh Polda Metro setelah Jumat malam itu, sekitar 21.30 WIB, pengacara korban bikin laporan ke Polda,” tandasnya.

    Proses olah TKP telah dilakukan pada Jumat (4/4/2025) malam dan sejumlah barang diamankan.

    Jenazah telah diterbangkan ke Palu untuk dimakamkan di rumah duka di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

    Keluarga Buat Laporan

    Kuasa hukum keluarga korban, Rogate Oktoberius Halawa mengatakan, ada yang janggal pada kematian Situr Wijaya sehingga keluarga membuat laporan kasus pembunuhan pada Sabtu (5/4/2025).

    Keluarga merasa ada yang janggal pada kematian korban setelah melihat foto-foto penemuan jasad.

    “Ada dugaan korban dihilangkan nyawanya dengan pelaku yang kini sedang didalami,” tukasnya.

    Laporan keluarga korban teregistrasi dengan nomor LP/B/2261/IV/2025/SPKT/Polda Metro Jaya.

    “Kami sudah memasukkan laporan ke Polda Metro Jaya tentang dugaan tindak pidana pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHP,”  ucapnya.

    Ia menerangkan foto jasad menunjukkan korban mengeluarkan darah di hidung dan mulut.

    Selain itu ada luka memar hingga sayatan di leher korban.

    Setelah penemuan jasad, pihak hotel tak langsung mengonfirmasi ke keluarga.

    “Rumah sakit, tahunya dari sopir ambulans yang mengantar jenazah, yang kami sayangkan pihak hotel tidak memberitahukan hal ini ke keluarga korban,” sambungnya.

    Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Terungkap Jurnalis Tewas dalam Kamar Hotel di Jakbar, Seorang Wanita Pesan Ambulans

    (Tribunnews.com/Mohay) (WartaKotalive.com/Ramadhan LQ/Budi Sam)

  • 5 Fakta Wartawan Asal Palu Tewas di Hotel Jakbar, Terungkap Hasil Autopsi Sementara dan Olah TKP – Halaman all

    5 Fakta Wartawan Asal Palu Tewas di Hotel Jakbar, Terungkap Hasil Autopsi Sementara dan Olah TKP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fakta-fakta kasus wartawan asal Palu, Sulawesi Tengah, yang ditemukan tewas di sebuah kamar hotel kawasan Jakarta Barat.

    Jurnalis berinisial SW itu, ditemukan tewas dengan luka lebam pada Jumat (4/4/2025) malam.

    Saat ini, jenazah telah dilakukan autopsi sementara. Meski demikian, masih diperlukan pemeriksaan lanjutan terhadap jenazah SW.

    Sebelumnya, pihak kepolisian memberitahu keluarga korban dan keluarga mengizinkan agar korban dilakukan autopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Fakta Wartawan asal Palu Meninggal di Hotel Jakbar
    1. Hasil Autopsi Sementara

    Pihak kepolisian telah menerima hasil sementara autopsi SW yang jenazahnya ditemukan di sebuah kamar hotel 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan korban meninggal dunia diduga karena kondisi medis.

    “Terdapat indikasi adanya infeksi pada paru-paru, dugaan dokter yaitu penyakit TBC,” ucapnya berdasarkan hasil autopsi sementara, Minggu (6/4/2025).

    Namun, Ade Ary menegaskan, hasil autopsi ini masih bersifat sementara dan memerlukan pemeriksaan lanjutan.

    Hal tersebut, dilakukan guna memastikan penyebab kematian korban secara akurat.

    – Infeksi Paru-Paru

    Berdasarkan hasil autopsi, diketahui juga paru-paru bagian kanan korban mengalami perlengketan yang cukup parah. 

    Perlengketan ini terjadi hampir di seluruh permukaannya yang menempel pada dinding dada.

    “Paru kanan mengalami perlengketan hebat pada hampir seluruh permukaannya yang menempel pada dinding dada.”

    “Kemudian terdapat massa yang diduga akibat infeksi di bagian atas paru-paru kanan, serta adanya perbendungan pada hampir seluruh organ tubuh,” jelas Ade Ary.

    – Luka Lecet di Bibir

    Selain itu, hasil autopsi luar menunjukkan adanya luka lecet di bibir korban. 

    Ade Ary menjelaskan, luka itu, diduga akibat kekerasan tumpul, kemungkinan besar karena korban jatuh dan membentur lantai.

    Tim medis pun telah mengambil sampel organ untuk pemeriksaan toksikologi dan hispatologi korban untuk memperdalam penyelidikan.

    2. Hasil Olah TKP

    Dikutip dari Tribun Jakarta, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan beberapa jenis obat-obatan di kamar korban.

    Obat-obatan tersebut, terdiri dari obat maag, obat jamur, serta antibiotik.

    “Beberapa obat yang ditemukan di kamar korban antara lain promaag tablet, mycoral ketoconazole, dan rifampicin yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur, seperti tuberkulosis,” jelas Ade Ary.

    Dari penyelidikan awal, diperkirakan korban meninggal kurang dari 24 jam sebelum jenazahnya ditemukan.

    3. Kronologi Kejadian

    Penemuan seorang wartawan media online tewas ditemukan di hotel wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Ketika ditemukan, ada tanda-tanda lebam pada tubuh korban. 

    Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung, mengungkapkan wartawan asal Palu berinisial SW itu, pada Jumat malam, pekan kemarin.

    Lantas, polisi memberi tahu keluarga korban dan keluarga mengizinkan agar korban dilakukan autopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Kemarin ditemukan jam 9 malam,” kata Arfan Sipayung saat dikonfirmasi, Sabtu (5/4/2025), dilansir WartaKotalive.com.

    “Sekarang jenazah sudah berada di RS Polri Kramat Jati,” lanjutnya.

    Arfan Sipayung mengatakan, adanya luka lebam pada tubuh korban belum cukup dijadikan sebagai petunjuk bahwa korban tewas karena tindak kejahatan.

    “Lebam di bagian badan. Di badan, tidak ada di muka. Maksudnya (belum) ada bukti penganiayaan, sementara ya,” jelasnya. 

    Saat ini, pihak keluarga telah bersedia untuk dilakukan autopsi kepada jenazah korban agar bisa mengetahui pasti perihal penyebab kematian.

    Sementara itu, sejumlah saksi dari pihak hotel sudah dimintai keterangan, termasuk memeriksa CCTV yang ada di area hotel tersebut.

    “Sampai saat ini sudah tiga orang dari pihak hotel yang kami mintai keterangan,” kata Arfan Sipayung.

    4. Keluarga Laporkan Kasus ke Pihak Kepolisian

    Kuasa hukum keluarga korban, Rogate Oktoberius Halawa, mengatakan pihak keluarga jurnalis SW membuat laporan ke Polda Metro Jaya. 

    Menurutnya, keluarga Situr Wijaya curiga dengan kematian korban yang tidak wajar, sehingga memutuskan untuk melaporkan kematian wartawan SW ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (5/4/2025).

    Keluarga curiga setelah melihat foto-foto jenazah korban sesaat setelah ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar hotel.

    “Ada dugaan korban dihilangkan nyawanya dengan pelaku yang kini sedang didalami,” kata Rogate.

    “Kami sudah memasukkan laporan ke Polda Metro Jaya tentang dugaan tindak pidana pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHP,”  lanjutnya.

    Ia menjelaskan, laporan dugaan pembunuhan Situr Wijaya teregistrasi dengan nomor LP/B/2261/IV/2025/SPKT/Polda Metro Jaya.

    Lebih lanjut, Rogate mengatakan, dugaan Situr Wijaya menjadi korban pembunuhan muncul setelah keluarga melihat adanya kejanggalan dari kematian SW.

    “Setelah melihat foto-foto korban, pihak keluarga korban curiga bahwa korban meninggal dunia karena dibunuh. Karena dilihat dari foto kondisi korban, mengeluarkan darah di hidung dan mulut, luka memar di wajah dan seluruh badan, serta ada sayatan di leher bagian belakang,” kata Rogate.

    Rogate menyebut, keluarga menyayangkan, pihak hotel tidak menginformasikan kematian korban kepada keluarga. 

    Sementara itu, keluarga mendapat informasi kematian korban dari Rumah Sakit Duta Indah Jakarta Utara, tempat jenazah dibawa. 

    Rogate menambahkan, sopir ambulans yang mengantar jenazah korban ke rumah sakit, sempat memberi tahu keluarga Situr tentang kematian korban. 

    Lalu, sopir ambulans mengirimkan foto-foto korban yang telah meninggal. 

    “Setelah melihat foto-foto korban, keluarga curiga bahwa korban telah dihilangkan nyawanya,” ujar dia.

    “Kecurigaan dihilangkan nyawa, bisa diracun, bisa juga dianiaya. Kami berharap agar polisi segera menuntaskan kasus ini dan tidak berlarut-larut,” kata Rogate.

    Situr Wijaya diduga meninggal pada Jumat malam, sekitar pukul 22.25 WIB.

    Namun, pihak hotel baru memanggil ambulans untuk mengangkut jenazah keesokan harinya.

    5. Kasus Ditangani Polda Metro Jaya

    Kini, kasus tewasnya wartawan ini, kini ditangani Polda Metro Jaya.

    Hal tersebut, disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    “Kasus ditangani Polda, karena pada saat kejadian Reskrim Jakbar sudah nanganin, tapi pengacara korban buat laporan ke Polda,” ucapnya saat dihubungi Warta Kota, Minggu (6/4/2025).

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Jurnalis Tewas di Kamar Hotel Jakarta Barat, Hasil Otopsi Sementara Diduga Sakit dan TribunJakarta.com dengan judul KRONOLOGI Penemuan Wartawan Tewas dalam Hotel di Jakarta Barat, Ada Luka Lebam di Badan Korban

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, WartaKotalive.com/Ramadhan L Q, TribunJakarta.com)

  • Kesaksian Sopir Ambulans yang Temukan Jasad Wartawan di Hotel Jakarta Barat, Tak Ada Luka Sayatan – Halaman all

    Hasil Visum Jurnalis yang Ditemukan Tewas di Hotel Jakarta Barat, Keluarga Buat Laporan Pembunuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wartawan asal Palu, Sulawesi Tengah bernama Situr Wijaya (33) ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4/2025) malam.

    Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengatakan jasad telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani proses visum.

    Penyebab kematian hingga kronologi korban tewas masih diselidiki.

    Hasil visum menunjukkan adanya lebam pada jasad korban, tapi bukan karena kekerasan.

    “Luka lebam pada tubuh korban adalah lebam normal jenazah yang sudah meninggal,” tuturnya, Minggu (6/4/2025).

    Hingga saat ini penyidik belum menemukan luka akibat benda tumpul maupun benda tajam.

    Sebanyak tiga saksi telah diperiksa untuk mendalami unsur tindak pidana pada kematian korban.

    “Kasus ini sudah ditangani oleh Polda Metro setelah Jumat malam itu, sekitar 21.30 WIB, pengacara korban bikin laporan ke Polda,” tandasnya.

    Proses olah TKP telah dilakukan pada Jumat (4/4/2025) malam dan sejumlah barang diamankan.

    Jenazah telah diterbangkan ke Palu untuk dimakamkan di rumah duka di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

    Kuasa hukum keluarga korban, Rogate Oktoberius Halawa mengatakan, ada yang janggal pada kematian Situr Wijaya sehingga keluarga membuat laporan kasus pembunuhan pada Sabtu (5/4/2025).

    Keluarga merasa ada yang janggal pada kematian korban setelah melihat foto-foto penemuan jasad.

    “Ada dugaan korban dihilangkan nyawanya dengan pelaku yang kini sedang didalami,” tukasnya.

    Laporan keluarga korban teregistrasi dengan nomor LP/B/2261/IV/2025/SPKT/Polda Metro Jaya.

    “Kami sudah memasukkan laporan ke Polda Metro Jaya tentang dugaan tindak pidana pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHP,”  ucapnya.

    Ia menerangkan foto jasad menunjukkan korban mengeluarkan darah di hidung dan mulut.

    Selain itu ada luka memar hingga sayatan di leher korban.

    Setelah penemuan jasad, pihak hotel tak langsung mengonfirmasi ke keluarga.

    “Rumah sakit, tahunya dari sopir ambulans yang mengantar jenazah, yang kami sayangkan pihak hotel tidak memberitahukan hal ini ke keluarga korban,” sambungnya.

    Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Jurnalis Tewas di Hotel Jakbar Diduga Dibunuh, Keluarga Lapor Polda Metro Usai Lihat Bukti Ini

    (Tribunnews.com/Mohay) (WartaKotalive.com/Budi Sam)

  • Kabar Terkini Kasus Kematian Jurnalis Palu di Hotel Jakbar

    Kabar Terkini Kasus Kematian Jurnalis Palu di Hotel Jakbar

    Jakarta

    Seorang jurnalis asal Palu, Sulawesi Tengah, ditemukan tewas dalam kamar hotel di Jakarta Barat. Belum diketahui pasti penyebab kematian pria berinisial SW tersebut.

    Seperti diketahui, korban ditemukan meninggal dunia di kamar hotel D’Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat, 4 April 2025 sekitar pukul 21.00 WIB. Tiga orang saksi telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

    Saat ini polisi masih menyelidiki kematian pria berusia 33 tahun tersebut. Jenazah korban sendiri telah diautopsi dan dari hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan adanya bekas tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi untuk mendalami kasus ini. Polisi juga telah menganalisis rekaman circuit closed-television (CCTV) di hotel tersebut untuk membuat terang kematian korban.

    Luka Lebam di Tubuh Korban

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan tidak ada bekas penganiayaan di tubuh korban meski ditemukan adanya lebam di badan.

    “Lebam di bagian badan. Di badan, tidak ada di muka. Maksudnya (belum) ada bukti penganiayaan, sementara ya. Untuk hasil autopsi kan kita tunggu hasil visum luarnya. Untuk bekas penganiayaan, bekas benda tumpul, belum ada,” kata Arfan dilansir Antara, Sabtu (5/4).

    Jenazah korban telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Arfan menyebut pihak keluarga telah mengizinkan jenazah korban untuk diautopsi.

    “Jenazah lagi di Rumah Sakit Kramat Jati. Keluarga juga sudah mempersilakan untuk dilakukan autopsi,” kata Arfan.

    Temuan Sejumlah Obat-obatan

    Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan pihaknya telah melakukan olah TKP di kamar hotel tempat korban menginap. Dari hasil pemeriksaan di TKP ditemukan sejumlah obat-obatan.

    “Beberapa obat yang ditemukan di kamar korban, obat maag tablet, mycoral ketoconazole, rifampicin (antibiotik-mencegah dan mengobati penyakit akibat infeksi bakteri seperti tuberkulosis),” kata Kabid Humas polda metro jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Minggu (6/4).

    Baca selanjutnya: hasil autopsi hingga analisis rekaman CCTV

    Ilustrasi Police Line, (Foto: Getty Images/D-Keine)

    Hasil Autopsi Jenazah

    Kombes Ade Ary mengatakan pihaknya telah mendapatkan hasil autopsi sementara. Akan tetapi, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan labfor untuk memastikan apa penyebab kematian korban tersebut.

    “Berdasarkan hasil autopsi sementara, terdapat indikasi adanya infeksi pada paru-paru (dugaan dokter yaitu penyakit TBC). Namun guna memastikannya masih harus menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi,” jelas Ade Ary.

    “Paru kanan terdapat perlengketan hebat pada hampir seluruh permukaannya ke dinding dada (tanda adanya infeksi paru), kemudian terdapat massa dugaan infeksi pada paru kanan bagian atas, dan adanya perbendungan pada hampir seluruh organ-organ tubuh,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Ade Ary mengatakan tidak ditemukan adanya bekas tanda kekerasan pada jenazah korban.

    “Tidak ada tanda-tanda kekerasan, baik luka jeratan maupun luka sayatan,” imbuhnya.

    Adapun, memar yang ditemukan pada bagian tubuh korban merupakan lebam mayat.

    “Adanya memar pada bagian tubuh akibat lebam mayat,” ucapnya.

    Dari hasil autopsi tersebut, diperkirakan korban meninggal dunia 8-24 jam sebelum dilakukan pemeriksaan luar atau pada Jumat (4/4) sekitar pukul 04.00 WIB sampai dengan 4 April 2025 pukul 20.00 WIB.

    Ade Ary mengatakan pihaknya telah mengambil sampel organ untuk pemeriksaan toksikologi dan hispatologi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban.

    “Sebab pasti kematian menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi,” lanjutnya.

    Hasil Analisis CCTV

    Polisi juga telah menganalisis rekaman CCTV hotel. Dari hasil analisis CCTV tersebut, korban diketahui masuk ke kamar hotel pada Kamis (3/4) sekitar pukul 18.50 WIB.

    “Berdasarkan analisa CCTV, sejak Saksi V bersama korban saat masih hidup pada tanggal 3 April 2025, pukul 18.50 WIB sampai dengan mayat korban ditemukan, tidak ada orang lain yang memasuki kamar korban dan korban juga tidak terpantau keluar kamar,” ungkapnya.

    Ade Ary tidak menyebutkan siapa saksi V tersebut, namun ia menyebutkan saksi tersebut seorang perempuan.

    Tiga Saksi Diperiksa

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi terkait kematian jurnalis asal Palu ini.

    “Saksi sudah kita periksa, tiga orang (dari pihak hotel),” kata Arfan.

    Halaman 2 dari 2

    (mea/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Temukan Obat-obatan di Kamar Hotel Wartawan Tewas di Jakbar – Page 3

    Polisi Temukan Obat-obatan di Kamar Hotel Wartawan Tewas di Jakbar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polda Metro Jaya menangani kasus tewasnya wartawan asal Palu, Sulawesi Tengah. Wartawan bernama Situr Wijaya (33) ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di kawasan Jakarta Barat, pada Jumat 4 April 2025. 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, ditemukan beberapa obat dalam kamar hotel yang disewa oleh korban.

    “Beberapa obat yang ditemukan di kamar korban Promag Tablet, Mycoral ketoconazole (obat Jamur),” kata Ade Ary, Minggu (6/4/2025).

    Selain itu, ditemukan juga obat antibiotik untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri seperti tuberkulosis.

    “Rifampicin (antibiotik – mencegah dan mengobati penyakit akibat infeksi bakteri seperti tuberkulosis) dan Viva White Clean & Mask,” ujarnya.

     

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, hasil visum sementara terhadap korban belum ditemukannya luka akibat terkena benda tumpul.

    “Iya hasil visum sementara ya, ini sementara, itu luka lebam pada tubuh korban adalah lebam normal jenazah yang sudah meninggal,” kata Arfan Zulkan saat dihubungi, Minggu (6/4/2025).

    “Belum ditemukan adanya akibat benda tumpul atau semacamnya, jadi itu,” tambahnya.

    Polres Metro Jakarta Barat pun menyerahkan kasus tewasnya SW (33) ke Polda Metro Jaya. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, kasus ini diserahkan karena pihak korban telah membuat laporan secara resmi ke Polda Metro Jaya.

    “Ternyata pengacaranya buat LP jam 10 di Polda. Padahal kita masih proses. Jadi itu sudah diambil alih di Polda,” kata dia.

     

  • Visum Sementara Wartawan Tewas di Jakbar: Belum Ditemukan Luka Akibat Benda Tumpul – Page 3

    Visum Sementara Wartawan Tewas di Jakbar: Belum Ditemukan Luka Akibat Benda Tumpul – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi menangani kasus tewasnya wartawan asal Palu, Sulawesi Tengah. Wartawan berinisial SW (33) ini ditemukan tidak bernyawa di sebuah kamar hotel di kawasan Jakarta Barat pada Jumat 4 April 2025.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, hasil visum sementara terhadap korban belum ditemukannya luka akibat terkena benda tumpul.

    “Iya hasil visum sementara ya, ini sementara, itu luka lebam pada tubuh korban adalah lebam normal jenazah yang sudah meninggal,” kata Arfan Zulkan saat dihubungi, Minggu (6/4/2025).

    “Belum ditemukan adanya akibat benda tumpul atau semacamnya, jadi itu,” tambahnya.

    Polres Metro Jakarta Barat menyerahkan kasus tewasnya SW (33) ke Polda Metro Jaya. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, kasus ini diserahkan karena pihak korban telah membuat laporan secara resmi ke Polda Metro Jaya.

     “Masih pemeriksaan, masih pemeriksaan (saksi). Kan enggak enak itu kan di dalam pemeriksaan. Dan itu juga sudah dibuat LP di Polda. Jadi pada saat hari Jumat saya cek ke TKP, itu malam jam 9,” kata Arfan Zulkan saat dihubungi merdeka.com, Minggu (6/4/2025).

    “Ternyata pengacaranya buat LP jam 10 di Polda. Padahal kita masih proses. Jadi itu sudah diambil alih di Polda,” tambahnya.

    Sehingga, dengan sudah membuat laporan secara resmi tersebut maka, kasus itu sudah langsung dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Meskipun pihaknya sudah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi.

    “Padahal kami sudah periksa ini saksi, sudah kita visum, sudah olah TKP, sudah iden (identifikasi) masuk. Maksudnya, ya sudah kita kan namanya satu polisi. Sudah kita limpahkan ke Polda,” jelasnya.

    Dengan sudah dilimpahkan kasus itu, pihaknya juga memberikan barang bukti ke Polda Metro Jaya yang sebelumnya diamankan anggotanya pada saat mendatangi lokasi atau Tempat Kejadian Perkara (TKP).

  • Tewasnya wartawan di Jakbar, Polisi temukan sejumlah obat di TKP

    Tewasnya wartawan di Jakbar, Polisi temukan sejumlah obat di TKP

    Adanya memar pada bagian tubuh akibat lebam mayat

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menemukan sejumlah obat di tempat kejadian perkara (TKP) di kamar hotel tempat SW (33), seorang wartawan media online yang ditemukan tewas di Hotel D’Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4) malam.

    “Beberapa obat ditemukan di kamar korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Obat yang ditemukan, yaitu Promag (obat maag), Mycoral Ketoconazole (obat jamur), Rifampicin (antibiotik untuk mencegah dan mengobati penyakit akibat infeksi bakteri seperti Tuberkulosis), Viva White Clean dan Mask (pembersih muka).

    Ade Ary juga menjelaskan berdasarkan keterangan dari dokter yang melakukan autopsi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, baik luka jeratan maupun luka sayatan. “Adanya memar pada bagian tubuh akibat lebam mayat,” katanya.

    Namun Ade Ary menambahkan penyebab kematian masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi (mendeteksi dan mengukur zat berbahaya atau racun dalam tubuh).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Minggu (30/3/2025) (ANTARA/Ilham Kausar)

    Selain itu pemeriksaan histopatologi (pemeriksaan jaringan atau organ di bawah mikroskop untuk mendiagnosis penyakit).

    Seorang pria berinisial SW (33) yang berprofesi sebagai wartawan media online ditemukan tewas di Hotel D’Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat (4/4) malam.

    Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengungkapkan bahwa pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian pada Jumat (4/4) pukul 21.00 WIB setelah mendapatkan laporan.

    “Kemarin kita ke TKP jam 21.00 WIB, setelah dapat laporan. Jenazah ditemukan di kamarnya sendiri (di Hotel D’Paragaon Kebon Jeruk). Ini jenazah orang (asal) Palu,” kata Arfan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (5/4).

    Menurut Arfan, jenazah sedang dalam proses autopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. “Jenazah sudah di Rumah Sakit Kramat Jati. Keluarga juga sudah mempersilakan untuk dilakukan autopsi,” kata Arfan.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025