Tempat Fasum: Perpustakaan Nasional

  • Perpusnas Dorong Minat Membaca Warga Sultra Melalui Program BBB

    Perpusnas Dorong Minat Membaca Warga Sultra Melalui Program BBB

    Kendari: Perpustakaan Nasional mengusung program bantuan Bahan Bacaan Bermutu (BBB) sejumlah 1.000 eksemplar kepada 10.000 perpustakaan desa/kelurahan dan taman baca masyarakat (TBM) di Indonesia. Di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sendiri tercatat 262 perpustakaan desa/kelurahan dan 37 TBM menerima bantuan tersebut.

    Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis di sela-sela kegiatan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca di Sultra, Kamis, 12 Desember 2024. 

    “Alasan itu juga yang menjadi filosofi kenapa gedung perpustakaan umum provinsi Sultra berbentuk bundar. Karena mencari ilmu tiada pernah henti,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sultra, Nur Saleh, Jumat, 13 Desember 2024.
     

    Senada dengan Nur Saleh, Pustakawan Utama Perpusnas Yoyo Yahyono menambahkan adab dan ketinggian ilmu seseorang bisa terlihat ketika menghadapi situasi perdebatan. Dia tidak akan mau berdebat kepada orang yang tidak literat. 

    “Karena mereka hanya bermodalkan nekad, bukan pengetahuan,” jelas Yahyono. 

    Yahyono kemudian menyampaikan kondisi minat baca masyarakat Indonesia bukan rendah, melainkan ketersedian koleksi yang bermutu dan sesuai kebutuhan si pembaca yang kurang.

    Hal ini sering terjadi di setiap daerah, termasuk di perpustakaan sekolah. Di mana yang sering ditemui adalah melimpahnya buku-buku kurikulum. Minim koleksi untuk buku-buku pengayaan siswa. 

    “Ini bisa disiasati pihak sekolah bekerja sama dengan perpustakaan umum dengan meminjamkannsejumlah bahan bacaan setiap minggunya sebagai solusi dari kurangnya ketersediaan buku di sekolah,” ungkap Yahyono.

    Kendari: Perpustakaan Nasional mengusung program bantuan Bahan Bacaan Bermutu (BBB) sejumlah 1.000 eksemplar kepada 10.000 perpustakaan desa/kelurahan dan taman baca masyarakat (TBM) di Indonesia. Di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sendiri tercatat 262 perpustakaan desa/kelurahan dan 37 TBM menerima bantuan tersebut.
     
    Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis di sela-sela kegiatan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca di Sultra, Kamis, 12 Desember 2024. 
     
    “Alasan itu juga yang menjadi filosofi kenapa gedung perpustakaan umum provinsi Sultra berbentuk bundar. Karena mencari ilmu tiada pernah henti,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sultra, Nur Saleh, Jumat, 13 Desember 2024.
     

    Senada dengan Nur Saleh, Pustakawan Utama Perpusnas Yoyo Yahyono menambahkan adab dan ketinggian ilmu seseorang bisa terlihat ketika menghadapi situasi perdebatan. Dia tidak akan mau berdebat kepada orang yang tidak literat. 
    “Karena mereka hanya bermodalkan nekad, bukan pengetahuan,” jelas Yahyono. 
     
    Yahyono kemudian menyampaikan kondisi minat baca masyarakat Indonesia bukan rendah, melainkan ketersedian koleksi yang bermutu dan sesuai kebutuhan si pembaca yang kurang.
     
    Hal ini sering terjadi di setiap daerah, termasuk di perpustakaan sekolah. Di mana yang sering ditemui adalah melimpahnya buku-buku kurikulum. Minim koleksi untuk buku-buku pengayaan siswa. 
     
    “Ini bisa disiasati pihak sekolah bekerja sama dengan perpustakaan umum dengan meminjamkannsejumlah bahan bacaan setiap minggunya sebagai solusi dari kurangnya ketersediaan buku di sekolah,” ungkap Yahyono.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Perpusnas Bangun Kolaborasi untuk Kembangkan Literasi Antar Daerah

    Perpusnas Bangun Kolaborasi untuk Kembangkan Literasi Antar Daerah

    Jakarta: Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menemukan fakta masih timpang nya indeks literasi antar daerah. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpustakaan Nasional, Endang Aminudin Aziz, mengatakan diperlukan kolaborasi sinergi agar literasi menjadi gerakan bersama.

    “Gerakan literasi nasional sudah ditetapkan sejak 2014 sebagai program prioritas nasional sehingga ini menjadi program bersama. Sayangnya, ini tidak tampak sebagai gerakan yang dilakukan bersama-sama. Malah terkesan individualistik,” kata Aminudin ketika menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional organisasi Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) di Jakarta, Senin, 9 Desember 2024.
     

    Aminudin menambahkan antarlembaga yang mempunyai kepentingan literasi berjalan masing-masing. Menurut dia aneh rasanya ketika dibilang sebagai program bersama namun tidak dikerjakan bersama-sama.  

    Menurut dia terlalu banyaknya konsep dan definisi literasi yang digunakan justru membuat kebingungan tersendiri. Dia menegaskan yang harus dilakukan adalah menyederhanakan pemikiran literasi. 

    Sederhananya literasi adalah upaya bagaimana seseorang memanfatkan informasi, baik informasi tekstual maupun nontekstual yang digunakan untuk kecakapan hidup dalam bentuk apapun. 

    “Gerakan literasi yang dikerjakan Perpustakaan Nasional atau daerah tidak akan pernah berhasil jika dikerjakan sendiri-sendiri,” jelas Aziz.

    Pada tahun ini melalui upaya sinergi dan kolaborasi program antarlembaga yang berkepentingan, Perpusnas menyalurkan bantuan bahan bacaan bermutu sebanyak 1.000 eksemplar di tiap perpustaakaan desa/kelurahan dan taman baca.

    Perpusnas berinsiatif dengan menciptakan ruang-ruang baca melalui program tersebut. Tempatnya terserah, bisa memakai fasilitas balai desa, pos ronda, maupun tempat ibadah. Tidak mesti diletakkan pada gedung perpustakaan. 

    “Jangan buku bacaan disimpan di ruang terkunci dengan alasan takut rusak. Justru buku kalau dibaca banyak orang berpotensi rusak. Kita juga harus mengedukasi masyarakat agar tidak berpikiran primitif. Harus dirubah,” ujar Aziz.

    Jakarta: Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menemukan fakta masih timpang nya indeks literasi antar daerah. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpustakaan Nasional, Endang Aminudin Aziz, mengatakan diperlukan kolaborasi sinergi agar literasi menjadi gerakan bersama.
     
    “Gerakan literasi nasional sudah ditetapkan sejak 2014 sebagai program prioritas nasional sehingga ini menjadi program bersama. Sayangnya, ini tidak tampak sebagai gerakan yang dilakukan bersama-sama. Malah terkesan individualistik,” kata Aminudin ketika menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional organisasi Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) di Jakarta, Senin, 9 Desember 2024.
     

    Aminudin menambahkan antarlembaga yang mempunyai kepentingan literasi berjalan masing-masing. Menurut dia aneh rasanya ketika dibilang sebagai program bersama namun tidak dikerjakan bersama-sama.  
     
    Menurut dia terlalu banyaknya konsep dan definisi literasi yang digunakan justru membuat kebingungan tersendiri. Dia menegaskan yang harus dilakukan adalah menyederhanakan pemikiran literasi. 
    Sederhananya literasi adalah upaya bagaimana seseorang memanfatkan informasi, baik informasi tekstual maupun nontekstual yang digunakan untuk kecakapan hidup dalam bentuk apapun. 
     
    “Gerakan literasi yang dikerjakan Perpustakaan Nasional atau daerah tidak akan pernah berhasil jika dikerjakan sendiri-sendiri,” jelas Aziz.
     
    Pada tahun ini melalui upaya sinergi dan kolaborasi program antarlembaga yang berkepentingan, Perpusnas menyalurkan bantuan bahan bacaan bermutu sebanyak 1.000 eksemplar di tiap perpustaakaan desa/kelurahan dan taman baca.
     
    Perpusnas berinsiatif dengan menciptakan ruang-ruang baca melalui program tersebut. Tempatnya terserah, bisa memakai fasilitas balai desa, pos ronda, maupun tempat ibadah. Tidak mesti diletakkan pada gedung perpustakaan. 
     
    “Jangan buku bacaan disimpan di ruang terkunci dengan alasan takut rusak. Justru buku kalau dibaca banyak orang berpotensi rusak. Kita juga harus mengedukasi masyarakat agar tidak berpikiran primitif. Harus dirubah,” ujar Aziz.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Perpusnas Susun Rencana Induk Nasional Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara

    Perpusnas Susun Rencana Induk Nasional Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara

    Jakarta: Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyusun Penetapan Rencana Induk Nasional (RIN) Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara tahun 2025-2034.

    Hal tersebut bertujuan menghidupkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam naskah-naskah kuno agar tetap relevan.    

    “Pengarusutamaan naskah kuno Nusantara tidak hanya bertujuan untuk melestarikan naskah sebagai artefak sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali kandungan nilai-nilai di dalamnya yang relevan dengan tantangan masa kini,” kata Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso, di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024.   
     

    Dia menjelaskan saat ini Perpusnas telah menyimpan sekitar 9,2 persen koleksi naskah sedunia. Koleksi naskah Perpusnas hingga kini sebanyak 13.318 naskah, sementara total koleksi naskah sedunia sebanyak 143.259 naskah.

    Menurutnya RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara tersebut menitikberatkan pada empat hal, yakni menetapkan arah kebijakan, strategi dan fokus program, serta peta jalan pengarusutamaan naskah Nusantara selama 10 tahun.  

    Sedangkan arah kebijakan dalam RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara, menitikberatkan pada tiga hal yakni intensifikasi gerakan pengarusutamaan naskah kuno Nusantara, akselerasi perlindungan dan pelestarian berkelanjutan, serta perluasan akses serta pendayagunaan yang luas dan inklusif.

    Joko menegaskan naskah kuno dapat dijadikan referensi dalam penyusunan kebijakan sosial, budaya, dan pendidikan yang lebih inklusif serta berdasarkan pada kearifan lokal.

    “Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi sebuah payung besar dalam proses pengelolaan naskah kuno Nusantara yang berkelanjutan,” ungkapnya.

    Sementara Profesor Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Oman Fathurrahman, menjelaskan Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi strategi mewujudkan naskah Nusantara sebagai salah satu inspirasi utama dalam upaya memajukan kebudayaan menuju Indonesia Emas 2045.  

    “Melalui upaya pengarusutamaan naskah kuno Nusantara, dapat tumbuh kesadaran akan kekayaan naskah kuno yang dimiliki Indonesia. Pemilik akan sadar bahwa naskahnya bukan hanya pusaka. Dukungan dari berbagai pihak juga akan muncul dalam pengelolaan naskah Nusantara,” ujar dia.

    Jakarta: Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyusun Penetapan Rencana Induk Nasional (RIN) Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara tahun 2025-2034.
     
    Hal tersebut bertujuan menghidupkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam naskah-naskah kuno agar tetap relevan.    
     
    “Pengarusutamaan naskah kuno Nusantara tidak hanya bertujuan untuk melestarikan naskah sebagai artefak sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali kandungan nilai-nilai di dalamnya yang relevan dengan tantangan masa kini,” kata Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso, di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024.   
     

    Dia menjelaskan saat ini Perpusnas telah menyimpan sekitar 9,2 persen koleksi naskah sedunia. Koleksi naskah Perpusnas hingga kini sebanyak 13.318 naskah, sementara total koleksi naskah sedunia sebanyak 143.259 naskah.
    Menurutnya RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara tersebut menitikberatkan pada empat hal, yakni menetapkan arah kebijakan, strategi dan fokus program, serta peta jalan pengarusutamaan naskah Nusantara selama 10 tahun.  
     
    Sedangkan arah kebijakan dalam RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara, menitikberatkan pada tiga hal yakni intensifikasi gerakan pengarusutamaan naskah kuno Nusantara, akselerasi perlindungan dan pelestarian berkelanjutan, serta perluasan akses serta pendayagunaan yang luas dan inklusif.
     
    Joko menegaskan naskah kuno dapat dijadikan referensi dalam penyusunan kebijakan sosial, budaya, dan pendidikan yang lebih inklusif serta berdasarkan pada kearifan lokal.
     
    “Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi sebuah payung besar dalam proses pengelolaan naskah kuno Nusantara yang berkelanjutan,” ungkapnya.
     
    Sementara Profesor Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Oman Fathurrahman, menjelaskan Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi strategi mewujudkan naskah Nusantara sebagai salah satu inspirasi utama dalam upaya memajukan kebudayaan menuju Indonesia Emas 2045.  
     
    “Melalui upaya pengarusutamaan naskah kuno Nusantara, dapat tumbuh kesadaran akan kekayaan naskah kuno yang dimiliki Indonesia. Pemilik akan sadar bahwa naskahnya bukan hanya pusaka. Dukungan dari berbagai pihak juga akan muncul dalam pengelolaan naskah Nusantara,” ujar dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Apresiasi Indonesia Nihil Aksi Terorisme, Menko Polkam: Hasil Kerja Kolaboratif Luar Biasa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Desember 2024

    Apresiasi Indonesia Nihil Aksi Terorisme, Menko Polkam: Hasil Kerja Kolaboratif Luar Biasa Nasional 3 Desember 2024

    Apresiasi Indonesia Nihil Aksi Terorisme, Menko Polkam: Hasil Kerja Kolaboratif Luar Biasa
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam)
    Budi Gunawan
    mengatakan bahwa tidak adanya kasus
    terorisme
    yang terjadi di Indonesia selama dua tahun terakhir merupakan capaian kerja bersama semua pihak.
    “Ini merupakan capaian besar yang patut kita apresiasi bersama,” kata Budi Gunawan saat jadi pembicara kunci dalam acara Peluncuran Dokumen I-KHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism (CT/VE) Outlook Tahun 2024 di Auditorium Perpustakaan Nasional Indonesia, Jakarta, Selasa (3/11/2024), dikutip dari
    Antaranews
    .
    “Hasil kerja kolaboratif yang sangat luar biasa dari seluruh pihak, baik pada aspek pencegahan maupun penegakan hukum,” ujarnya lagi.
    Namun, Budi Gunawan mengatakan, bukan berarti aktivitas terorisme hilang dari Indonesia.
    Oleh karena itu, mantan Kepala Badan Intelijen Negara ini meminta agar semua pihak tetap mengantisipasi perkembangan jaringan terorisme di dalam negeri.
    “Meskipun saat ini seolah-olah sel teror itu sedang tidur, namun dari hasil pengalaman saya di dunia intelijen, terorisme ini semakin bermetamorfosis, lebih canggih dengan memanfaatkan berbagai ruang siber untuk menyebarkan pahamnya secara global,” katanya.
    Menurut Budi Gunawan, langkah antisipasi dan pencegahan tetap perlu dilakukan untuk mempertahankan situasi seperti saat ini. Terutama, guna mencegah terjadinya gelombang terorisme yang berpotensi mengancam keamanan dan keselamatan warga.
    “Tugas kita ke depan adalah bagaimana mempertahankan kondisi ini, sehingga kehadiran negara dapat memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.
    Untuk diketahui, Indonesia telah berhasil mencapai
    zero terrorist attack
    sejak tahun 2023.
    Peringkat Indonesia dalam Global Terrorism Index juga membaik sehingga masuk ke dalam kategori
    low impacted
    dari sebelumnya
    medium impacted
    .
    Sementara itu, pengamat terorisme dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi pernah mengatakan bahwa terorisme atau ekstrimisme tidak akan hilang.
    Menurut Fahmi, ekstremisme kekerasan tidak akan hilang selama akar masalahnya tidak benar-benar dituntaskan oleh pemerintah, yakni kekecewaan atau keputusasaan akibat deprivasi relatif atau adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
    Dia mengatakan, terorisme dan ektremisme kekerasan adalah bentuk kejahatan berlandaskan kebencian (hate crimes) atau balas dendam yang tumbuh karena kekecewaan atau keputusasaan karena adanya kesenjangan tadi.
    “Selama akar masalah ini tidak benar-benar hilang, maka potensi teror atau kekerasan ekstrem juga tidak akan hilang,” kata Fahmi melalui pesan tertulis kepada Kompas.com pada 8 Juli 2024.
    Selain itu, dia menyebut bahwa ideologi bisa dilarang atau diberantas, tapi tidak ada jaminan bahwa ideologi bisa benar-benar dihilangkan dan tidak lagi memiliki penganut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 20 Tahun Setelah Tsunami Aceh, Kok Bisa Banyak Masjid Selamat?

    20 Tahun Setelah Tsunami Aceh, Kok Bisa Banyak Masjid Selamat?

    Jakarta: Sudah 20 tahun setelah tsunami Aceh yang cukup berkenan di hati dan benak rakyat Indonesia.

    Pada 26 Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1-9,3 Mw diikuti tsunami menghantam Aceh dan negara-negara di sekitar Samudra Hindia, menimbulkan kerusakan besar dan menelan sekitar 227.898 korban jiwa di 14 negara.

    Di tengah kehancuran, banyak masjid di Aceh tetap berdiri kokoh dan menjadi tempat berlindung bagi warga.

    Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, misalnya, tidak hancur akibat tsunami, memunculkan interpretasi bahwa masjid tersebut memiliki perlindungan ilahi, benarkah?

    Yuk simak, mengapa begitu banyak masjid selamat dari amukan tsunami.
     
    Konstruksi Masjid yang Kokoh

    Foto: Bangunan Setelah Tsunami Aceh, 2004. (Michael L. Bak)

    Salah satu alasan utama mengapa banyak masjid di Aceh selamat dari tsunami adalah kualitas konstruksinya yang sangat kuat.

    Masjid-masjid seperti Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh dibangun dengan bahan dan teknik konstruksi yang lebih baik dibandingkan bangunan-bangunan lain di sekitarnya, yang kebanyakan menggunakan material berkualitas rendah dan tidak tahan bencana.

    Menurut Mirza Irwansyah, seorang ahli arsitektur dari Universitas Syiah Kuala, setidaknya 27 masjid di Banda Aceh selamat dari tsunami, dan sering kali menjadi satu-satunya bangunan yang tetap berdiri di lingkungan tersebut.

    Mirza menyebutkan bahwa masjid-masjid ini bertahan terutama karena konstruksi mereka yang solid dibandingkan dengan bangunan di sekitarnya, yang sebagian besar menggunakan bahan berkualitas rendah.

    Gambar: Banda Aceh, abad 18. (Perpustakaan Nasional Belanda)

    Masjid Raya Baiturrahman, misalnya, awalnya dibangun pada masa Kesultanan Aceh dan kemudian dibakar oleh kolonial Belanda saat perang Aceh.

    Masjid ini kemudian dibangun kembali oleh Belanda pada tahun 1879 dan selesai pada tahun 1881. Dirancang dengan fondasi yang sangat kuat, sehingga mampu menahan terjangan tsunami.

    Foto: Dua Anak bermain di kubah Masjid yang hanyut oleh tsunami. (ANTARA PHOTO/Irwansyah Putra/wsj)

    Selain itu, penggunaan struktur yang kokoh dan bahan bangunan yang tahan terhadap getaran turut berperan besar dalam keselamatannya.

    Menurut Mirza Irwansyah, masjid dan gereja dibangun oleh lembaga amal, sehingga lebih kecil kemungkinannya untuk ditipu oleh kontraktor korup yang menggunakan bahan berkualitas rendah pada rumah dan bangunan biasa demi menghemat biaya, melansir The National News, 2014.

    Baca Juga:
    Museum Tsunami Aceh Raih Penghargaan Museum Komunikatif

    Jakarta: Sudah 20 tahun setelah tsunami Aceh yang cukup berkenan di hati dan benak rakyat Indonesia.
     
    Pada 26 Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1-9,3 Mw diikuti tsunami menghantam Aceh dan negara-negara di sekitar Samudra Hindia, menimbulkan kerusakan besar dan menelan sekitar 227.898 korban jiwa di 14 negara.
     
    Di tengah kehancuran, banyak masjid di Aceh tetap berdiri kokoh dan menjadi tempat berlindung bagi warga.
    Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, misalnya, tidak hancur akibat tsunami, memunculkan interpretasi bahwa masjid tersebut memiliki perlindungan ilahi, benarkah?
     
    Yuk simak, mengapa begitu banyak masjid selamat dari amukan tsunami.
     
    Konstruksi Masjid yang Kokoh

    Foto: Bangunan Setelah Tsunami Aceh, 2004. (Michael L. Bak)
     
    Salah satu alasan utama mengapa banyak masjid di Aceh selamat dari tsunami adalah kualitas konstruksinya yang sangat kuat.
     
    Masjid-masjid seperti Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh dibangun dengan bahan dan teknik konstruksi yang lebih baik dibandingkan bangunan-bangunan lain di sekitarnya, yang kebanyakan menggunakan material berkualitas rendah dan tidak tahan bencana.
     
    Menurut Mirza Irwansyah, seorang ahli arsitektur dari Universitas Syiah Kuala, setidaknya 27 masjid di Banda Aceh selamat dari tsunami, dan sering kali menjadi satu-satunya bangunan yang tetap berdiri di lingkungan tersebut.
     
    Mirza menyebutkan bahwa masjid-masjid ini bertahan terutama karena konstruksi mereka yang solid dibandingkan dengan bangunan di sekitarnya, yang sebagian besar menggunakan bahan berkualitas rendah.
     

    Gambar: Banda Aceh, abad 18. (Perpustakaan Nasional Belanda)
     
    Masjid Raya Baiturrahman, misalnya, awalnya dibangun pada masa Kesultanan Aceh dan kemudian dibakar oleh kolonial Belanda saat perang Aceh.
     
    Masjid ini kemudian dibangun kembali oleh Belanda pada tahun 1879 dan selesai pada tahun 1881. Dirancang dengan fondasi yang sangat kuat, sehingga mampu menahan terjangan tsunami.
     

    Foto: Dua Anak bermain di kubah Masjid yang hanyut oleh tsunami. (ANTARA PHOTO/Irwansyah Putra/wsj)
     
    Selain itu, penggunaan struktur yang kokoh dan bahan bangunan yang tahan terhadap getaran turut berperan besar dalam keselamatannya.
     
    Menurut Mirza Irwansyah, masjid dan gereja dibangun oleh lembaga amal, sehingga lebih kecil kemungkinannya untuk ditipu oleh kontraktor korup yang menggunakan bahan berkualitas rendah pada rumah dan bangunan biasa demi menghemat biaya, melansir The National News, 2014.
     
    Baca Juga:
    Museum Tsunami Aceh Raih Penghargaan Museum Komunikatif
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Menko Polkam: RI nihil aksi teroris berkat kolaborasi seluruh pihak

    Menko Polkam: RI nihil aksi teroris berkat kolaborasi seluruh pihak

    Tugas kita ke depan adalah bagaimana mempertahankan kondisi ini, sehingga kehadiran negara dapat memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan nihilnya kasus terorisme yang terjadi di Indonesia selama dua tahun terakhir merupakan buah dari kinerja seluruh pihak dalam melakukan pengamanan negara.

    “Ini merupakan capaian besar yang patut kita apresiasi bersama, hasil kerja kolaboratif yang sangat luar biasa dari seluruh pihak, baik pada aspek pencegahan maupun penegakan hukum,” kata Budi Gunawan saat jadi pembicara kunci dalam acara Peluncuran Dokumen I-KHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism (CT/VE) Outlook Tahun 2024 di Auditorium Perpustakaan Nasional Indonesia, Jakarta, Selasa.

    Walau demikian, Budi menekankan nihilnya kasus terorisme tidak berarti aktivitas yang berkaitan dengan teroris hilang dari Indonesia.

    Dia meminta kepada seluruh pihaknya, termasuk jajarannya, untuk tetap mengantisipasi perkembangan jaringan terorisme di dalam negeri.

    “Meskipun saat ini seolah-olah sel teror itu sedang tidur, namun dari hasil pengalaman saya di dunia intelijen, terorisme ini semakin bermetamorfosis, lebih canggih dengan memanfaatkan berbagai ruang siber untuk menyebarkan pahamnya secara global,” kata dia.

    Karenanya, dia memastikan seluruh unsur negara akan terus melakukan beragam upaya untuk mencegah aktivitas terorisme sejak dini demi.

    Dengan demikian, gelombang terorisme yang berpotensi mengancam keamanan dan keselamatan warga dapat diredam.

    “Tugas kita ke depan adalah bagaimana mempertahankan kondisi ini, sehingga kehadiran negara dapat memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat,” tegas mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Besok Pengumuman Hasil SKD CPNS 2024, Ini 20 Link Alternatif Jika Situs Utama Sulit Diakses

    Besok Pengumuman Hasil SKD CPNS 2024, Ini 20 Link Alternatif Jika Situs Utama Sulit Diakses

    TRIBUNJAKARTA.COM – Besok pengumuman hasil SKD CPNS 2024, simak 20 link alternatif untuk cek hasil SKD jika situs utama sulit diakses. 

    Hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 dapat dilihat melalui https://sertificat.bkn.go.id/ atau link live score yang telah disediakan Badan Kepegawaian Negara (BKN). 

    Sementara hasil perankingan SKD CPNS 2024 akan diumumkan bertahap mulai 17 November 2024 oleh masing-masing instansi. 

    Peserta dinyatakan lolos ke tahap berikutnya, yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), jika masuk dalam ranking 3 kali jumlah formasi. 

    Misalnya, formasi yang dibutuhkan sebanyak 100 orang, maka peserta yang berhak mengikuti SKB adalah yang memiliki ranking 1 sampai 300. 

    Lantas, bagaimana cara cek hasil SKD CPNS 2024? 

    Cara Cek Hasil SKD CPNS 2024

    1. Kunjungi laman https://sertificat.bkn.go.id/

    2. Isi NIK dan nomor seleksi. 

    3. Isi tipe seleksi, kemudian unduh sertifikat yang berisi nilai hasil SKD CPNS 2024. 

    Link untuk Cek Hasil SKD CPNS 2024 dan Perankingan 

    1. Kunjungi laman https://sscasn.bkn.go.id/

    2. Klik “Login” atau “Masuk” di pojok kanan atas. 

    3. Masuk menggunakan akun masing-masing peserta. 

    4. Input Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan password, lalu klik “Masuk”. 

    5. Setelah berhasil masuk, akan ditampilkan resume pendaftaran beserta keterangan kelulusan SKD CPNS 2024. 

    Anda juga bisa melihat pengumuman hasil SKD CPNS 2024 di laman resmi instansi. Berikut beberapa link-nya:

    1. CPNS 2024 Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri): https://infocasn.kemendagri.go.id/

    2. CPNS 2024 Kementerian Luar Negeri (Kemenlu): https://e-casn.kemlu.go.id

    3. CPNS 2024 Kementerian Pertahanan (Kemenhan): https://www.kemhan.go.id

    4. CPNS 2024 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham): https://casn.kemenkumham.go.id

    5. CPNS 2024 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas): https://rekrutmen.bappenas.go.id

    6. CPNS 2024 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB): https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/cpns

    7. CPNS 2024 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN): https://www.atrbpn.go.id

    8. CPNS 2024 Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora): https://kemenpora.go.id/

    9. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR): https://pu.go.id/pengumuman

    10. CPNS 2024 Setjen Komisi Pemilihan Umum (KPU RI): https://www.kpu.go.id

    12. CPNS 2024 Setjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD): https://dpd.go.id

    13. CPNS 2024 Komnas HAM: https://www.komnasham.go.id

    14. CPNS 2024 KPK RI: https://rekrutmen.kpk.go.id/cpns/pengumuman

    15. CPNS 2024 Kejaksaan Agung: https://rekrutmen.kejaksaan.go.id/

    16. CPNS 2024 Bawaslu RI: https://www.bawaslu.go.id

    17. CPNS 2024 BPOM: https://casn.pom.go.id

    18. CPNS 2024 BKN RI: https://www.bkn.go.id

    19. CPNS 2024 Perpustakaan Nasional (Perpusnas): https://casn.perpusnas.go.id/

    20. CPNS 2024 Badan Pusat Statistik (BPS): https://casn.bps.go.id

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ombudsman Beri Penghargaan Layanan Publik ke Kementerian-Pemda, Ini Peraihnya

    Ombudsman Beri Penghargaan Layanan Publik ke Kementerian-Pemda, Ini Peraihnya

    Jakarta

    Ombudsman RI merilis hasil Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2024 terhadap kementerian, lembaga hingga pemerintah daerah. Ombudsman mengatakan ada peningkatan jumlah penyelenggara layanan yang masuk Zona Hijau atau memperoleh Opini Kualitas Tertinggi dan Tinggi di 2024 dibandingkan dengan 2023.

    “Hasil penilaian kepatuhan tahun 2024 secara nasional menunjukkan tren positif, terlihat dari meningkatnya jumlah pada Zona Hijau dan turunnya jumlah pada Zona Kuning dan Merah,” ujar Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih, di Hotel Le Meridien Jakarta, Kamis (14/11/2024).

    Dia mengatakan hasil penilaian tahun 2021 hingga 2024 menunjukkan mutu pelayanan publik yang disediakan oleh berbagai penyelenggara mengalami peningkatan yang signifikan. Dia mengatakan hal itu terbukti dari lonjakan jumlah penyelenggara yang meningkat pada Zona Hijau, yakni dari 179 penyelenggara pada 2021 menjadi 494 pada 2024.

    “Capaian ini adalah buah dari komitmen kuat seluruh pemangku kepentingan untuk menghadirkan pelayanan publik yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ujar Najih.

    Najih menjelaskan terdapat 587 entitas yang dinilai pada tahun 2024. Hasilnya, yang masuk Zona Hijau dengan Kualitas Tertinggi sebanyak 337 entitas (57,41%), Zona Hijau dengan Kualitas Tinggi sebanyak 157 (26,75%), Zona Kuning dengan kualitas sedang sebanyak 70 entitas (11,93%), Zona Merah dengan Kualitas Rendah sebanyak 14 entitas (2,39%), dan Kualitas Terendah sebanyak 9 entitas (1,53%).

    Penilaian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara kepada pelaksana layanan, wawancara pengguna layanan, observasi ketampakan fisik dan pembuktian dokumen pendukung standar pelayanan. Sedangkan waktu penilaian dilakukan pada bulan Mei hingga September 2024.

    Penganugrahan Predikat Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2024

    Tingkat Kementerian

    Tingkat Lembaga

    1. Badan Pusat Statistik: 94,99
    2. Badan Pengawas Obat dan Makanan: 94,94
    3. Badan Narkotika Nasional: 93,22
    4. Lembaga Perpustakaan Nasional Indonesia: 90,09
    5. Lembaga Sensor Film Indoensia: 88,45

    Tingkat Pemerintah Provinsi

    1. Pemprov Sulawesi Utara: 98,63
    2. ⁠Pemprov Jawa Tengah: 98,21
    3. ⁠Pemprov DI Yogyakarta: 97,22
    4. ⁠Pemprov Bali: 96,94
    5. ⁠Pemprov Riau: 96,47

    Tingkat Pemerintah Kota

    1. Kota Magelang: 99,61
    2. ⁠Kota Surakarta: 99,14
    3. ⁠Kota Yogyakarta: 98,91
    4. ⁠Kota Surabaya: 98,59
    5. ⁠Kota Pasuruan: 98,22

    Tingkat Pemerintah Kabupaten

    1. Pemkab Wonogiri: 99,71
    2. ⁠Pemkab Sukoharjo: 99,36
    3. ⁠Pemkab Tuban: 99,03
    4. ⁠Pemkab Rembang: 98,90
    5. ⁠Pemkab Tulungagung: 98,73.

    (ond/haf)

  • Peringatan Hari Pahlawan, Gibran Bakal Tabur Bunga di 4 Makam Wapres RI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        10 November 2024

    Peringatan Hari Pahlawan, Gibran Bakal Tabur Bunga di 4 Makam Wapres RI Nasional 10 November 2024

    Peringatan Hari Pahlawan, Gibran Bakal Tabur Bunga di 4 Makam Wapres RI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden (Wapres)
    Gibran
    Rakabuming Raka bakal melakukan tabur bunga pada empat makam Wapres dalam rangka peringatan
    Hari Pahlawan
    tahun 2024 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Minggu, (10/11/2024).
    Acara ini dimulai dengan upacara ziarah nasional peringatan Hari Pahlawan tahun 2024 dengan tema “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negrimu” yang dipimpin langsung oleh Gibran.
    Gibran beserta Ibu Selvi Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan tiba di lokasi acara pada pukul 08.00 WIB.
    Setelah upacara, Wapres dan pejabat negara bakal melakukan tabur bunga di pusara sejumlah pahlawan.
    Di antaranya para pahlawan yang bakal ditaburi bunga, ada empat Wakil Presiden RI era Presiden Soeharto.
    Mereka adalah Wapres ke-3 H. Adam Malik, dan Wakil Presiden ke-4 H. Umar Wirahadikusumah.
    Kemudian, Wapres ke-5, H. R. Sudharmono SH dan Wapres ke-7 yang juga Presiden ke-3 H. Bacharudin Jusuf (BJ) Habibiez
    Gibran juga bakal melakukan tabur bunga di makan Hj. Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono), Hasri Ainun Habibie, beberapa Pahlawan Revolusi dan beberapa Pahlawan Tak di kenal.
    Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan rangkaian peringatan Hari Pahlawan yang digelar Kementerian Sosial (Kemensos) dipimpin oleh Wapres.
    Biasanya, pacara ini dipimpin langsung oleh Kepala Negera. Namun, lantaran Presiden Prabowo Subianto tengah berada di luar negeri, upacara ini diwakili oleh Gibran.
    “Untuk ziarah ke TMP diwakili oleh Wakil presiden,” kata Gus Ipul saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (8/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Yuk Kenang Pertempuran Surabaya, Sejarah Hari Pahlawan 10 November

    Yuk Kenang Pertempuran Surabaya, Sejarah Hari Pahlawan 10 November

    Jakarta: Hari Pahlawan, yang diperingati setiap 10 November, adalah salah satu momen bersejarah bagi Indonesia.

    Tanggal ini menjadi simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan, terutama mengingat pertempuran besar di Surabaya pada tahun 1945 yang menjadi titik penting dalam Revolusi Nasional Indonesia.
     
    Latar Belakang Pertempuran Surabaya
    Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda mencoba kembali menguasai Indonesia dengan dukungan Sekutu.

    Foto: Pasukan Inggris dan NICA.

    Tentara Inggris yang membawa pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945 dengan alasan untuk melucuti senjata tentara Jepang dan membebaskan tawanan perang.

    Namun, ketegangan muncul ketika Sekutu memerintahkan rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata mereka.

    Pada 27 Oktober 1945, Sekutu mendirikan pos pertahanan di Surabaya dan meminta rakyat Indonesia tunduk pada perintah mereka. Rakyat Surabaya, yang dipimpin Bung Tomo, tidak tinggal diam.

    Foto: A.W.S Mallaby. (Perpustakaan Nasional RI)

    Mereka melakukan perlawanan dan berhasil merebut beberapa pos penting pada 28 Oktober. Ketegangan memuncak setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal A. W. S. Mallaby, komandan pasukan Inggris di Surabaya, pada 30 Oktober 1945.
     
    Pertempuran 10 November 1945
    Kematian Mallaby membuat Inggris sangat marah dan mereka mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk menyerah tanpa syarat. Namun, ultimatum tersebut ditolak mentah-mentah oleh para pejuang dan rakyat Surabaya.

    Foto: Soekarno berbicara dengan pasukan Indonesia, 1946. (Domain Publik)

    Pada pagi hari 10 November 1945, pasukan Inggris mulai menyerang dari darat, laut, dan udara. Kota Surabaya berubah menjadi medan perang yang sangat brutal selama hampir tiga minggu, dengan ribuan korban jiwa di kedua belah pihak.

    Pertempuran Surabaya dikenal sebagai salah satu pertempuran terbesar dan paling heroik dalam sejarah Indonesia. Sekitar 20.000 rakyat Surabaya gugur, dan ribuan lainnya terluka. Sementara itu, tentara Inggris kehilangan sekitar 1.600 orang.

    Foto: Pasukan Indonesia. (Domain Publik)

    Meski akhirnya Surabaya jatuh ke tangan Sekutu, semangat perlawanan rakyat Surabaya menginspirasi seluruh rakyat Indonesia untuk terus berjuang demi kemerdekaan.
     
    Peran Bung Tomo dan Tokoh Lainnya

    Foto: Bung Tomo. (Nanyang Post, 1947)

    Salah satu tokoh yang sangat berperan dalam pertempuran ini adalah Bung Tomo. Lewat pidato-pidatonya di Radio Pemberontakan milik Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI), ia berhasil membangkitkan semangat rakyat untuk melawan penjajah.

    Selain Bung Tomo, banyak tokoh agama seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Hasbullah yang turut menggerakkan santri dan masyarakat untuk ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan.

    Keterlibatan para kyai dan santri dalam pertempuran ini menambah kekuatan moral bagi rakyat Surabaya.

    Mereka tidak hanya bertempur dengan senjata seadanya, tetapi juga dengan semangat jihad untuk mempertahankan tanah air.

    Perlawanan yang awalnya sporadis berubah menjadi lebih terkoordinasi berkat dukungan para ulama dan tokoh masyarakat.
     
    Penetapan Hari Pahlawan

    Foto: Berkas Asli Keppres 316 Tahun 1959.

    Untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Surabaya, pemerintah Indonesia menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.

    Hari ini diperingati untuk mengenang semangat perjuangan rakyat Indonesia dan menghormati pengorbanan mereka demi kemerdekaan.

    Foto: Ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) 10 November di Surabaya tahun 2023. (Didik Suhartono/Antara)

    Peringatan Hari Pahlawan biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti upacara bendera, ziarah ke Taman Makam Pahlawan, hingga berbagai acara untuk mengenang perjuangan para pahlawan.

    Tugu Pahlawan di Surabaya juga menjadi simbol penting untuk mengingat semangat juang arek-arek Surabaya yang dengan gagah berani melawan penjajah.
     
    Makna Hari Pahlawan bagi Generasi Kini
    Hari Pahlawan bukan hanya tentang mengenang peristiwa sejarah, tetapi juga menginspirasi generasi sekarang untuk meneruskan semangat juang para pahlawan.

    Semangat perjuangan, keberanian, dan cinta tanah air yang ditunjukkan oleh pejuang Surabaya harus tetap hidup dalam setiap generasi bangsa Indonesia. Dengan begitu, kita bisa terus menjaga kemerdekaan dan membuat Indonesia lebih baik.

    Semoga semangat para pahlawan Surabaya terus mengalir dalam diri kita, menjadi bagian dari identitas bangsa, dan menginspirasi kita untuk berjuang demi Indonesia yang lebih maju dan berdaulat.

    Baca Juga:
    Mengenal 7 Tokoh Penting Pertempuran Surabaya 10 November 1945

    Jakarta: Hari Pahlawan, yang diperingati setiap 10 November, adalah salah satu momen bersejarah bagi Indonesia.
     
    Tanggal ini menjadi simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan, terutama mengingat pertempuran besar di Surabaya pada tahun 1945 yang menjadi titik penting dalam Revolusi Nasional Indonesia.
     
    Latar Belakang Pertempuran Surabaya
    Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda mencoba kembali menguasai Indonesia dengan dukungan Sekutu.
     

    Foto: Pasukan Inggris dan NICA.
    Tentara Inggris yang membawa pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945 dengan alasan untuk melucuti senjata tentara Jepang dan membebaskan tawanan perang.
     
    Namun, ketegangan muncul ketika Sekutu memerintahkan rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata mereka.
     
    Pada 27 Oktober 1945, Sekutu mendirikan pos pertahanan di Surabaya dan meminta rakyat Indonesia tunduk pada perintah mereka. Rakyat Surabaya, yang dipimpin Bung Tomo, tidak tinggal diam.

    Foto: A.W.S Mallaby. (Perpustakaan Nasional RI)
     
    Mereka melakukan perlawanan dan berhasil merebut beberapa pos penting pada 28 Oktober. Ketegangan memuncak setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal A. W. S. Mallaby, komandan pasukan Inggris di Surabaya, pada 30 Oktober 1945.
     
    Pertempuran 10 November 1945
    Kematian Mallaby membuat Inggris sangat marah dan mereka mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk menyerah tanpa syarat. Namun, ultimatum tersebut ditolak mentah-mentah oleh para pejuang dan rakyat Surabaya.
     

    Foto: Soekarno berbicara dengan pasukan Indonesia, 1946. (Domain Publik)
     
    Pada pagi hari 10 November 1945, pasukan Inggris mulai menyerang dari darat, laut, dan udara. Kota Surabaya berubah menjadi medan perang yang sangat brutal selama hampir tiga minggu, dengan ribuan korban jiwa di kedua belah pihak.
     
    Pertempuran Surabaya dikenal sebagai salah satu pertempuran terbesar dan paling heroik dalam sejarah Indonesia. Sekitar 20.000 rakyat Surabaya gugur, dan ribuan lainnya terluka. Sementara itu, tentara Inggris kehilangan sekitar 1.600 orang.
     

    Foto: Pasukan Indonesia. (Domain Publik)
     
    Meski akhirnya Surabaya jatuh ke tangan Sekutu, semangat perlawanan rakyat Surabaya menginspirasi seluruh rakyat Indonesia untuk terus berjuang demi kemerdekaan.
     
    Peran Bung Tomo dan Tokoh Lainnya

    Foto: Bung Tomo. (Nanyang Post, 1947)
     
    Salah satu tokoh yang sangat berperan dalam pertempuran ini adalah Bung Tomo. Lewat pidato-pidatonya di Radio Pemberontakan milik Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI), ia berhasil membangkitkan semangat rakyat untuk melawan penjajah.
     
    Selain Bung Tomo, banyak tokoh agama seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Hasbullah yang turut menggerakkan santri dan masyarakat untuk ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan.
     
    Keterlibatan para kyai dan santri dalam pertempuran ini menambah kekuatan moral bagi rakyat Surabaya.
     
    Mereka tidak hanya bertempur dengan senjata seadanya, tetapi juga dengan semangat jihad untuk mempertahankan tanah air.
     
    Perlawanan yang awalnya sporadis berubah menjadi lebih terkoordinasi berkat dukungan para ulama dan tokoh masyarakat.
     
    Penetapan Hari Pahlawan

    Foto: Berkas Asli Keppres 316 Tahun 1959.
     
    Untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Surabaya, pemerintah Indonesia menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.
     
    Hari ini diperingati untuk mengenang semangat perjuangan rakyat Indonesia dan menghormati pengorbanan mereka demi kemerdekaan.
     

    Foto: Ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) 10 November di Surabaya tahun 2023. (Didik Suhartono/Antara)
     
    Peringatan Hari Pahlawan biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti upacara bendera, ziarah ke Taman Makam Pahlawan, hingga berbagai acara untuk mengenang perjuangan para pahlawan.
     
    Tugu Pahlawan di Surabaya juga menjadi simbol penting untuk mengingat semangat juang arek-arek Surabaya yang dengan gagah berani melawan penjajah.
     
    Makna Hari Pahlawan bagi Generasi Kini
    Hari Pahlawan bukan hanya tentang mengenang peristiwa sejarah, tetapi juga menginspirasi generasi sekarang untuk meneruskan semangat juang para pahlawan.
     
    Semangat perjuangan, keberanian, dan cinta tanah air yang ditunjukkan oleh pejuang Surabaya harus tetap hidup dalam setiap generasi bangsa Indonesia. Dengan begitu, kita bisa terus menjaga kemerdekaan dan membuat Indonesia lebih baik.
     
    Semoga semangat para pahlawan Surabaya terus mengalir dalam diri kita, menjadi bagian dari identitas bangsa, dan menginspirasi kita untuk berjuang demi Indonesia yang lebih maju dan berdaulat.
     
    Baca Juga:
    Mengenal 7 Tokoh Penting Pertempuran Surabaya 10 November 1945
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)