Tempat Fasum: Perpustakaan Nasional

  • Pakar harap layanan publik tak terganggu meski FWA

    Pakar harap layanan publik tak terganggu meski FWA

    Jakarta (ANTARA) – Pakar komunikasi politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Kunto Adi Wibowo berharap pelayanan publik tidak terganggu meski pemerintah menerapkan pola kerja kedinasan secara fleksibel atau flexible working arrangement (FWA) selama libur nasional dan cuti bersama Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.

    “Saya sih berharap memang pelayanan publik tidak boleh terganggu, karena sifatnya kewajiban negara kan untuk memberikan pelayanan,” kata Kunto kepada ANTARA di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu.

    Dia mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan kebijakan FWA sebelum mengimplementasikan. Hal itu untuk mengantisipasi agar kejadian yang menimpa Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI tidak terulang kembali.

    Masalahnya, Perpusnas RI sempat membuat keputusan untuk menutup jam operasional pada hari Sabtu dan Minggu. Kendati demikian, keputusan tersebut dibatalkan lantaran mendapatkan protes dari masyarakat.

    Kunto mengungkapkan pegawai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sudah lama bekerja secara fleksibel, kemudian ada beberapa tenaga fungsional lain yang juga bisa FWA.

    “Menurut saya ini kan tinggal melihat siapa yang bisa dan siapa yang tidak bisa,” ujarnya.

    Ia juga meminta kebijakan tersebut harus dikomunikasikan terlebih dahulu sebelum diberlakukan. Menurutnya, butuh waktu 1-2 pekan untuk kemudian mengkomunikasikan hal tersebut agar publik tidak khawatir dan tidak percaya kepada pemerintah atau pelayanan publik lainnya.

    Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menyampaikan kebijakan tersebut akan mengikuti dinamika serta situasi saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.

    “Nanti akan kami terbitkan Surat Edaran terkait pola kerja kedinasan secara fleksibel/FWA dan sistem kerja saat libur nasional dan cuti bersama Idulfitri 1446 H/2025. Itu sifatnya situasional, berdasarkan masukan dan pembahasan bersama instansi dan stakeholder terkait, yakni Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Perhubungan, Kementerian PU, Polri, TNI, Jasa Marga, dan stakeholder lainnya,” kata Rini dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (21/2).

    Dia menegaskan Kementerian PANRB siap berkolaborasi dengan stakeholder terkait dalam mengurangi potensi kepadatan lalu lintas.

    Adapun lama bulan Ramadan, pengaturan hari dan jam kerja ASN dan instansi pemerintah juga diatur dalam Pasal 4 ayat 2 Perpres Nomor 21 Tahun 2023, yakni jam kerja instansi pemerintah dan jam kerja pegawai ASN di Bulan Ramadan sebanyak 32,5 jam dalam satu minggu tidak termasuk jam istirahat.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemanfaatan Teknologi Terkini Bakal Tingkatkan Kualitas Pendidikan RI

    Pemanfaatan Teknologi Terkini Bakal Tingkatkan Kualitas Pendidikan RI

    Jakarta

    Di era digital yang semakin kompetitif, dibutuhkan pendidikan yang berkualitas agar memiliki generasi muda yang berdaya saing di masa mendatang. Pemanfaatan teknologi terkini sejak dini pun digalakkan.

    Skolla, Startup edutech, mengungkapkan peningkatan literasi dan numerasi melalui program pemulihan pembelajaran nasional, bisa menjadi salah satu solusi pekerjaan rumah yang sedang dihadapi Indonesia.

    National Learning Recovery Program (NLRP) 2025 menjadi inisiatif terbaru hasil kerjasama antara Skolla dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

    Muhammad Akbar Buana Tafsili selaku CEO Office Skolla menjelaskan bahwa program NLRP mencakup berbagai aspek, mulai dari asesmen literasi dan numerasi, asesmen psikologi, live class, video, modul dan latihan soal seputar literasi dan numerasi, kelas pendidikan karakter, hingga pendidikan sains teknologi menggunakan Augmented-Virtual Reality.

    “Program ini akan berjalan secara daring mulai bulan Februari hingga Juni 2025,” ujarnya.

    NLRP 2025, diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kualitas literasi dan numerasi di Indonesia untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten, berdaya saing serta mampu untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat.

    Penandatanganan nota kesepahaman antara Skolla, dan perwakilan penerima manfaat program dari wilayah Jakarta dan Jawa Barat, yang diwakili oleh SMA Candra Naya Jakarta dan SMP Harapan Siswa Bogor pada soft launching NLRP 2025 meresmikan kerja sama implementasi program NLRP 2025

    Acara soft launching dihadiri oleh Ali Mukodas selaku Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Devlin Hazrian Saleh selaku Direktur Utama PT Teman Satu Skolla, Ahmad Mujahid selaku Direktur Eksekutif Salam Setara Amanah Nusantara, serta 100 undangan perwakilan sekolah SMA se-DKI Jakarta pada Bulan Februari 2025 bertempat di Auditorium Lantai 2 Perpustakaan Nasional.

    “NLRP adalah langkah strategis untuk mengatasi tantangan penurunan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta,” ungkap Ali.

    NLRP nantinya akan diimplementasikan menggunakan metode Omni Learning berteknologi canggih Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Augmented-Virtual Reality.

    “Kami menargetkan 13.000 siswa di 50 sekolah SMP dan SMA di Jakarta dan Jawa Barat sebagai penerima manfaat program. Terinspirasi oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, melalui konsepsi Tri Sentra Pendidikan, kami percaya bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya bergantung pada siswa, tetapi juga melibatkan kolaborasi antara manajemen sekolah, guru dan orang tua,” pungkas Devlin.

    (agt/agt)

  • Kena Efisiensi Anggaran, Perpusnas Tetap Komit Bangun Budaya Baca di Daerah

    Kena Efisiensi Anggaran, Perpusnas Tetap Komit Bangun Budaya Baca di Daerah

    Liputan6.com, Jakarta – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) berkomitmen untuk meningkatkan kecakapan literasi pada 2025. Pada tahun ini, Perpusnas mengusung tiga program prioritas yakni penguatan budaya baca dan peningkatan kecakapan literasi, pengarus-utamaan naskah Nusantara, serta standardisasi dan akreditasi perpustakaan.

    Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz menyatakan pihaknya mengutamakan pelayanan publik untuk tiga program prioritas tersebut meskipun mengalami efisiensi anggaran.

    “Kegiatan literasi itu akan berhubungan langsung dengan masyarakat. Akses masyarakat untuk bisa membaca di Perpustakaan Nasional, akses masyarakat bisa membaca di perpustakaan desa, kabupaten/kota, provinsi, tetap kami utamakan supaya mereka tetap memiliki kesempatan luas untuk meningkatkan budaya membaca dan kecakapan literasinya,” kata Amin, dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi X DPR dan Perpusnas yang berlangsung di Jakarta, pada Kamis (13/2/2025).

    Amin menambahkan, perpustakaan akan selalu hadir bagi masyarakat baik dalam bentuk digital maupun cetak.

    “Walaupun anggaran dipotong sebanyak 38 persen, tahun ini kami akan lebih fokus untuk mengolah buku cetak yang diserahkan sesuai dengan Undang-Undang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam agar dapat segera dilayankan langsung dan dimanfaatkan secara digital,” ungkapnya.

    Dia juga memastikan anggaran untuk penyebaran seribu buku ke 10.000 lokus daerah tidak dikurangi. Untuk itu, hak membaca anak-anak Indonesia, terutama yang berada di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) tetap terpenuhi.

    “Kami jamin tidak ada pengurangan buku maupun lokasi, dan ini tersebar dari Aceh sampai Papua. Pengelola perpustakaan daerah juga kami berikan pelatihan tentang cara menyusun, memajang, dan melayankan buku melalui daring dengan memanfaatkan kawan-kawan yang terbentuk dalam Forum TBM. Ini merupakan satu upaya kami untuk menjamin agar literasi tetap berjalan,” tegasnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR My Esti Wijayati mengatakan di tengah efisiensi anggaran, Perpusnas harus tetap hadir menjalankan fungsi pokoknya untuk meningkatkan literasi Indonesia.

    “Dalam kondisi seperti ini harus ada pilihan strategis yang diambil agar Perpusnas dapat tetap berperan maksimal,” ujarnya.

    Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Mercy Chriesty Barends berharap, ke depan Perpusnas dan perpustakaan bisa lebih fokus ke digitalisasi bahan bacaan agar dapat lebih mudah dijangkau masyarakat.

    “Mestinya roadmap-nya larinya ke digitalisasi agar masyarakat bisa lebih mudah menjangkau bahan literasi,” tuturnya.

    Legislator Fraksi Partai Nasional Demokrat Eva Stevany Rataba menambahkan kendati efisiensi anggaran terjadi, program literasi harus tetap dijalankan. “Dengan adanya efisiensi tentunya banyak program yang terdampak. Untuk itu kerja sama dengan sektor swasta, komunitas, sekolah, dan universitas perlu diperkuat guna mendukung peningkatan literasi di tengah masyarakat,” sarannya.

    Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Gamal Albinsaid mengutarakan bahwa perpustakaan harus hadir dan menjadi solusi bagi masyarakat.

    “Indikator keberhasilan perpustakaan bukan lagi mengenai jumlah pengunjung dan jumlah bukunya, tapi bagaimana perpustakaan mampu memberikan layanan yang konvergensi agar ketika masyarakat butuh, perpustakaan bisa men-deliver-nya,” terangnya.

     

  • Anggaran BMKG Dipangkas, Bagaimana Nasib Info Gempa, Tsunami, dan Cuaca?

    Anggaran BMKG Dipangkas, Bagaimana Nasib Info Gempa, Tsunami, dan Cuaca?

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tengah menghadapi tantangan baru akibat pemangkasan anggaran yang signifikan pada tahun 2025. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya efisiensi anggaran negara.

    Efisiensi Anggaran BMKG

    Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, BMKG harus menerima kenyataan bahwa anggarannya dipotong hingga 50,35%, yang semulai Rp2,826 triliun menjadi Rp1,423 triliun.

    Hal ini tentu saja berdampak pada operasional dan program-program yang telah direncanakan sebelumnya.

    Pemangkasan anggaran ini dilakukan berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.2025 dan telah ditetapkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

    Tujuannya adalah untuk melakukan efisiensi anggaran negara dalam rangka mendukung program-program pembangunan nasional lainnya.

    Dampak Efisiensi Anggaran

    Pemangkasan anggaran BMKG berpotensi menimbulkan beberapa dampak, antara lain:

    – Beberapa kegiatan operasional BMKG, seperti pemeliharaan peralatan dan pengembangan sistem, mungkin harus dikurangi.

    FORECASTER BMKG Jatiwangi, Majalengka menunjukan arah angin dan kecepatan angin yang terjadi di Majalengka dalam layar monitor, di kantor BMKG Jatiwangi, Kamis 15 Agustus 2019.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON

    – Pembelian peralatan baru untuk meningkatkan akurasi data cuaca, iklim, dan gempa bumi mungkin akan tertunda.

    – Dalam jangka panjang, pemangkasan anggaran dapat berdampak pada jumlah pegawai BMKG.

    – Meskipun BMKG berkomitmen untuk tetap memberikan layanan terbaik, namun kualitas layanan yang diberikan dapat terpengaruh jika anggaran terus berkurang.

    Upaya BMKG Pasca Efisiensi Anggaran

    Meskipun menghadapi tantangan akibat pemangkasan anggaran, BMKG tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Beberapa upaya yang dilakukan BMKG antara lain:

    – BMKG akan melakukan efisiensi anggaran pada kegiatan yang tidak terlalu mendesak, seperti perjalanan dinas dan pengadaan barang dan jasa.

    – BMKG akan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada untuk tetap memberikan layanan yang maksimal, dengan menerapkan WFO dan WFA.

    – BMKG akan memperkuat kerja sama dengan lembaga terkait untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan.

    Pastikan Informasi Tetap 24 Jam

    Meski mendapatkan efisiensi anggaran, BMKG memastikan pihaknya tetap akan memberikan informasi layanan seperti cuaca, gempa bumi, iklim, dan potensi tsunami selama 24 jam.

    “Meskipun dilakukan efisiensi anggaran, BMKG menjamin terlaksananya operasional layanan informasi 24 jam dan secara terus menerus,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

    Pentingnya Peran BMKG

    BMKG memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi yang akurat sangat dibutuhkan untuk berbagai sektor, seperti pertanian, transportasi, dan kebencanaan. Oleh karena itu, pemangkasan anggaran BMKG perlu menjadi perhatian bersama.

    Sebagai informasi tambahan, sebelumnya sejumlah netizen mengungkapkan kekecewaan pasca Perpustakaan Nasional (Perpusnas) harus memangkas jam operasionalnya.

    Hal itu disampaikan di akun media sosial resm Perpusnas, di mana penyesuaian tersebut efek dari pemangkasan anggaran sesuai nstruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja.

    Adapun jam opersional Perpusnas baru mulai 10 Februari 2025, yakni Senin – Kamis 08.00 – 16.00 WIB, Jumat 08.00 – 16.30 WIB, Sabtu 09.00 – 15.00 WIB, serta Minggu, Libur Nasional dan Cuti Bersama TUTUP.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pengumuman! Perpusnas Batal Tutup di Hari Minggu, Jam Operasional Kembali Seperti Semula

    Pengumuman! Perpusnas Batal Tutup di Hari Minggu, Jam Operasional Kembali Seperti Semula

    Jakarta: Perpustakaan Nasional (Perpusnas) resmi membatalkan pengurangan jam operasional sebagai imbas efisiensi anggaran. Dengan begitu jam operasional Perpusnas kembali seperti semula.

    Dalam akun Instagram resmi @perpusnas.go.id yang diunggah pada Jumat, 7 Februari 2025, Perpusnas mengapresiasi perhatian para pemustaka yang antusias berkomentar agar jam buka Perpusnas bisa lebih diperpanjang.

    “Dengan ini kami beritahukan bahwa pengumuman pagi ini tentang rencana perubahan waktu layanan di Perpusnas diralat dan dinyatakan tidak berlaku,” bunyi pengumuman tersebut seperti dikutip Medcom.id, Sabtu 8 Februari 2025.

    Sebelumnya di hari yang sama, Perpusnas mengumumkan pengurangan jam operasional.
    Dalam penyesuaian tersebut jam operasional Perpusnas lebih singkat dan Minggu libur. 
     

     

    Jam Operasional Perpusda Kembali Seperti Semua
    Dengan begitu dibatalkan rencana perubahan jam operasional tersebut maka Perpusnas tetap buka pada Senin-Jumat dari mulai pukul 08.00 hingga 19.00 WIB. Sementara Sabtu dan Minggu buka mulai pukul 09.00 sampai 16.00 WIB. 

    Perpusnas hanya akan tutup pada libur nasional dan cuti bersama. Berikut ini jam operasional Perpusnas:

    Senin-Jumat pukul 08.00-19.00 WIB,
    Sabtu-Minggu pukul 09.00-16.00 WIB.

     

    Jakarta: Perpustakaan Nasional (Perpusnas) resmi membatalkan pengurangan jam operasional sebagai imbas efisiensi anggaran. Dengan begitu jam operasional Perpusnas kembali seperti semula.
     
    Dalam akun Instagram resmi @perpusnas.go.id yang diunggah pada Jumat, 7 Februari 2025, Perpusnas mengapresiasi perhatian para pemustaka yang antusias berkomentar agar jam buka Perpusnas bisa lebih diperpanjang.
     
    “Dengan ini kami beritahukan bahwa pengumuman pagi ini tentang rencana perubahan waktu layanan di Perpusnas diralat dan dinyatakan tidak berlaku,” bunyi pengumuman tersebut seperti dikutip Medcom.id, Sabtu 8 Februari 2025.

    Sebelumnya di hari yang sama, Perpusnas mengumumkan pengurangan jam operasional.
    Dalam penyesuaian tersebut jam operasional Perpusnas lebih singkat dan Minggu libur. 
     

     

    Jam Operasional Perpusda Kembali Seperti Semua
    Dengan begitu dibatalkan rencana perubahan jam operasional tersebut maka Perpusnas tetap buka pada Senin-Jumat dari mulai pukul 08.00 hingga 19.00 WIB. Sementara Sabtu dan Minggu buka mulai pukul 09.00 sampai 16.00 WIB. 
     
    Perpusnas hanya akan tutup pada libur nasional dan cuti bersama. Berikut ini jam operasional Perpusnas:
     
    Senin-Jumat pukul 08.00-19.00 WIB,
    Sabtu-Minggu pukul 09.00-16.00 WIB.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Prabowo Suka Baca, tapi Perpusnas Sempat Mau Tutup Lebih Awal karena Efisiensi Anggaran

    Prabowo Suka Baca, tapi Perpusnas Sempat Mau Tutup Lebih Awal karena Efisiensi Anggaran

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo suka baca buku, hal ini diketahui saat ia mengunjungi toko buku langganannya saat berada di luar negeri. Tak hanya membaca, ia juga memiliki sejumlah karya tulis yang masih bisa dibaca sampai sekarang.

    Pada saat yang sama, sang presiden mengeluarkan kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada kegiatan Perpusnas (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia). Lembaga itu adalah lembaga yang bergerak di bidang literasi dan budaya baca.

    Prabowo suka baca buku, tapi …

    Akun X (Twitter) sang presiden, @prabowo, pada Sabtu 25 Januari 2025 mengunggah momen dirinya mengunjungi sebuah toko buku di India. Hal itu dilakukannya di sela-sela kunjungan kerja ke negara beribukota New Delhi tersebut.

    “Singgah ke toko buku langganan saya di New Delhi,” demikian caption yang unggahan foto Prabowo di depan rak berisi ratusan buku tersebut.

    “Presiden @prabowo dan Buku. Presiden sedang berdinas di New Delhi, dan menyempatkan diri mampir di Toko Buku. Beliau pencinta buku, membaca adalah rutinitas beliau, buku sejarah, ekonomi, pertahanan dan militer semua jenis buku beliau lahap. Semoga 5 tahun kedepan dibawah kepemimpinan beliau tradisi baca menjadi watak utama pendidikan Indonesia. Dan menjadi wajah baru Indonesia. Indonesia yang rajin baca,” kata politisi Gerindra menjelaskan tentang karakter sang presiden.

    Terkait buku, Prabowo juga memiliki karya seperti Paradoks Indonesia, Kepemimpinan Militer, Strategi Transformasi Bangsa, dan Rekam Jejak Sang Patriot. Bagi yang ingin membacanya, bisa mengunjungi laman resmi Partai Gerindra, (KLIK DI SINI).

    Presiden @prabowo dan Buku. Presiden sedang berdinas di New Delhi, dan menyempatkan diri mampir di Toko Buku. Beliau pencinta buku, membaca adalah rutinitas beliau, buku sejarah, ekonomi, pertahanan dan militer semua jenis buku beliau lahap. Semoga 5 tahun kedepan dibawah… pic.twitter.com/2C0wDnkRxX— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) January 25, 2025 Tapi Perpusnas sempat mau tutup lebih awal akibat kebijakan Prabowo

    Sedangkan, belum lama ini presiden mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun pada 22 Januari 2025 yang memuat efisiensi anggaran tahun ini. Instruksi itu menyebabkan Perpusnas sempat akan melakukan penyesuaian atau pengurangan jam operasional yang direncanakan mulai Senin, 10 Februari 2025.

    “Kami tentu sangat berat hati mengurangi jam layanan ini. Sebab, kami memang sedang giat-giatnya mengampanyekan peningkatan budaya baca dan kecakapan literasi. Tentu saja kehadiran layanan perpustakaan menjadi sangat instrumental,” kata akun X resminya, @perpusnas1, pada Jumat 7 Februari 2025 pukul 13.27 WIB.

    “Namun, ada kebijakan pemerintah yang harus diikuti dan mau bagaimana lagi. Ini dilakukan karena sangat terpaksa. Mohon maaf kepada masyarakat pengguna layanan Perpusnas. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” ujarnya melanjutkan.

    Jadwal Perpusnas terbaru (kiri) yang tak jadi diberlakukan, hampir berlaku gara-gara efisiensi anggaran dari Presiden Prabowo. Instagram dan X Perpusnas

    Pengurangan jam operasional Perpusnas ini dikecam publik. Ada sejumlah warganet yang menyebut sebelumnya perpustakaan nasional itu buka sampai malam dan Minggu juga tetap buka. Akan tetapi, gara-gara efisiensi anggaran dari Prabowo, perpus itu harus tutup lebih awal.

    “Katanya INDONESIA DARURAT MEMBACA. Tapi tempat sarana buat akses membaca malah dikurangu jam bukanya demi “efisiensi”. Kayaknya emg mau disuruh rebahan kunyah Bansos, main Judol dan Pinjol aja yah. Yg menengah disuruh brain rot main iPhone dan nonton konser artis2 Zion*s,” kata akun X @wan***

    “Efisiensi tuh gantiin mobil dinas pejabat jadi mobil yg murah aje, kalau perlu pakai transum aja ke kantor. Apaan lah malah dilimpahin ke rakyat lagi. Cut itu tunjangan² ga berguna buat pejabat alihin ke hal hal penting kek gini. Lu pemerintah emang tololnya kebangetan deh,” ujar akun lainnya, @org***

    “ya jelas. makanya ga bosen2 diingetin, kita semua tuh kudu melek politik, pas pemilu dulu kudu bener2 paham calon yg mau dipilih siapa. prinsip “siapapun yg menang, kita mah ttp cari duit sendiri” ya udh jelas salah. dah ya adick2, 5 tahun lg cerdas dikit, edukasiin org lain jg,” tulis akun @keb***

    Mengenai hal ini, Perpusnas kemudian menghapus pengumuman di atas dan mengumumkan bahwa jam bukanya tetap sama seperti sebelumnya. Hal ini diketahui lewat unggahan Instagram Story lembaga tersebut hari ini, Sabtu 7 Februari 2025 sekira pukul 16.00 WIB.

    (1/2) Halo kak.
    Kami tentu sangat berat hati mengurangi jam layanan ini. Sebab, kami memang sedang giat-giatnya mengampanyekan peningkatan budaya baca dan kecakapan literasi. Tentu saja kehadiran layanan perpustakaan menjadi sangat instrumental…— Perpustakaan Nasional RI (@perpusnas1) February 7, 2025 Jadwal Perpusnas terbaru yang tak jadi berlaku Senin-Kamis: 8.00 – 16.00 WIB Jumat: 8.00 – 16.30 WIB Sabtu: 9.00 – 15.00 WIB Minggu: TUTUP Libur Nasional: TUTUP Cuti Bersama: TUTUP

    Jadwal Perpusnas baru (kiri) yang tak jadi berlaku, jadwal lama Perpusnas yang berlaku lagi (kanan). Perpusnas

    Jadwal Perpusnas lama yang berlaku lagi Senin-Jumat: 8.00 – 19.00 WIB Sabtu-Minggu: 9.00 – 16.00 WIB Libur Nasional: TUTUP Cuti Bersama: TUTUP

    Demikian penjelasan tentang Presiden Prabowo yang suka baca buku, tapi kebijakan efisiensi anggaran sempat menyebabkan Perpusnas berencana mengurangi jam operasional.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Catat! Ada 30 Instansi yang Punya Peluang lolos Lebih Besar di CPNS 2025 Ini

    Catat! Ada 30 Instansi yang Punya Peluang lolos Lebih Besar di CPNS 2025 Ini

    PIKIRAN RAKYAT – Setiap tahunnya, pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri (CPNS) memang menjadi salah satu waktu yang paling banyak ditunggu oleh masyarakat, yang diketahui membuka peluang untuk bergabung di berbagai instansi pemerintah.

    Tentunya ada berbagai macam taktik yang harus dilakukan agar bisa mengalahkan saingan, yang tidak jarang jumlahnya mencapai ratusan hingga ribuan orang.

    Salah satunya adalah dengan melihat instansi-instansi yang peminat di tahun sebelumnya.

    Dilansir dari laman Antara, dijelaskan bahwa dari data Badan Kepegawaian Negara (BKN) di CPNS 2024, didapatkan bahwa ada 30 instansi yang sepi peminat.

    Di antara ketiga puluh instansi yang sepi peminat tersebut, dan bisa menjadi peluang di tahun 2025 ini adalah sebagai berikut:

    1. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    2. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

    3. Sekretariat Jenderal Komnas HAM

    4. Badan Riset dan Inovasi Nasional

    5. Sekretariat Jenderal MPR

    6. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

    7. Sekretariat Jenderal WANTANNAS

    8. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

    9. Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial

    10. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

    11. Badan Informasi Geospasial

    12. Badan Narkotika Nasional

    13. Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus

    14. Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal

    15. Sekretariat Jenderal Depan Perwakilan Daerah

    16. Kementerian Perdagangan

    17. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

    18. Badan Keamanan Laut RI

    19. Lembaga Administrasi Negara

    20. Badan Siber dan Sandi Negara

    21. Badan Nasional Penanggulangan Bencana

    22. Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian

    23. Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

    24. Komisi Pemberantas Korupsi

    25. Badan Kepegawaian Negara

    26. Arsip Nasional Republik Indonesia

    27. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

    28. Kementerian Luar Negeri

    29. Perpustakaan Nasional RI

    30. Kementerian Pemuda dan Olahraga

    Itulah beberapa tiga puluh instansi yang disebut sepi peminat di CPNS tahun 2024 yang lalu, dan tentunya bisa menjadi pilihan dan peluang besar di tahun ini.

    Namun perlu untuk dipahami juga bahwa, peserta CPNS juga harus menyesuaikan dengan aturan dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh setiap instansi, agar lolos dalam tahap pemberkasan.

    Hingga tahun 2024 lalu, tidak sedikit dari peserta CPNS yang gagal dalam tahap pertama ini karena tidak sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan oleh instansi terkait.

    Ketidakhati-hatian ini, tentunya hanya akan merugikan diri sendiri dan harus menunggu masa pembukaan CPNS di tahun selanjutnya, jika masih ingin bergabung di seleksi pada lembaga pemerintahan tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Keteladanan Gemar Baca Bung Karno Harus Terus Hidup di Blitar

    Keteladanan Gemar Baca Bung Karno Harus Terus Hidup di Blitar

     

    Liputan6.com, Jakarta – Kota Blitar memiliki magnet tersendiri dalam hal literasi, mengingat di tempat inilah sosok manusia Indonesia yang sangat literat lahir: Bung Karno. Hal itu setidaknya diungkapkan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) E Aminudin Aziz saat acara Gebyar Literasi Peresmian Gedung Layanan Perpustakaan Kota Blitar yang digelar di Kota Blitar, Jawa Timur, pada Kamis (30/1/2025).

    Gedung Layanan Perpustakaan Kota Blitar sendiri dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah Tahun Anggaran 2024 dengan pagu sebesar Rp10 miliar. Selain itu, diberikan bantuan sarana prasarana meliputi menu perabot Rp500 juta dan menu TIK Rp300 juta.

    “Bung Karno di usia yang sangat muda sudah membaca dan menulis banyak buku. Beliau juga tampil sebagai sosok pemimpin yang sangat dihormati dan diandalkan, serta tampil sebagai seorang proklamator bangsa,” ujarnya.

    Amin menambahkan, hubungan antara perpustakaan dan budaya baca adalah perpustakaan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, kreativitas, dan ruang untuk mengonfirmasi kegalauan berpikir bagi masyarakat.

    “Melalui pemikiran tadi, maka saya katakan perpustakaan harus hadir demi martabat bangsa karena sebuah bangsa hanya dapat dibangun dengan tingkat literasi tinggi,” urainya.

    Dia menjelaskan 50 persen anak Indonesia dapat membaca, tetapi tidak mengerti isi yang terkandung dalam bacaan tersebut. Selain itu, dua per tiga anak Indonesia tidak dapat memahami masalah numerasi.

    “Bohong kalau pembangunan literasi dapat berjalan dengan optimal saat keberadaan perpustakaan ditelantarkan dan dinomor sekian kan. Sehingga, perpustakaan yang dibangun melalui DAK, saya harapkan bisa menjadi pusat untuk kegiatan belajar masyarakat,” harapnya.

    Menurutnya, keteladanan yang telah dicontohkan Bung Karno dalam hal membaca dapat membangkitkan semangat kebudayaan membaca sehingga tingkat literasi Indonesia meningkat.

     

  • Sejarah Glodok Plaza yang Kebakaran, dulu Dikenal Angker hingga Jadi Penjara

    Sejarah Glodok Plaza yang Kebakaran, dulu Dikenal Angker hingga Jadi Penjara

    Jakarta

    Pusat perbelanjaan Glodok Plaza, Jakarta Barat, dilanda kebakaran pada Rabu, (15/1/2025) malam. Kabarnya, kobaran api terjadi di lantai 7, 8, dan 9 mal. Sebanyak 9 orang sempat terjebak di lokasi.

    Total ada sekitar 200 lebih personel pemadam kebakaran (damkar) yang dikerahkan untuk memadamkan api. Sebanyak 45 unit mobil damkar dari berbagai daerah diterjunkan.

    Sejarah Glodok PLaza

    Dikutip dari laman resmi Glodok Plaza dan Facebook resmi Perpustakaan Nasional, Kamis (16/1/2024), Glodok Plaza diresmikan pada bulan Juni 1997 pada HUT Jakarta ke-450 di era Gubernur Ali Sadikin.

    Pada kala itu, Glodok Plaza diresmikan sebagai Pioneer Pusat Perbelanjaan Modern di Indonesia. Gedung perbelanjaan berlantai enam ini ditempati para pedagang dan berbagai bidang usaha khususnya alat-alat elektronik.

    Namun sebelum menjadi pusat perbelanjaan, lokasi Glodok Plaza terkenal angker sebagai bekas Lembaga Pemasyarakatan Khusus (LPK). Sebelum kemerdekaan, tempat ini digunakan para narapidana yang akan menjalani hukuman mati. Lalu sesudah kemerdekaan, berubah fungsi sebagai tempat menyimpan tahanan.

    Dalam catatan detikcom, pada tahun 1940-an, di kawasan tersebut sempat ada benteng kecil yang pernah dijadikan penjara. Mohammad Hatta alias Bung Hatta yang merupakan Wakil Presiden RI ke-1 pernah ditahan di sana. Akhirnya, kawasan tersebut diputuskan dijual hingga disulap jadi pusat perbelanjaan.

    Memasuki tahun 70-an, PT TCP Internusa masuk dan mulai mengembangkan kawasan tersebut menjadi pusat pertokoan. Perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Surya Semesta Indonesia, Tbk.

    Bisnis utama PT TCP Internusa adalah pengembang real estate dan property. Sebagai pengembang properti terkemuka di Indonesia, PT TCP Internusa merupakan salah satu anggota Real Estate Indonesia (REI) dengan NPA No. 8 Tahun 1971.

    Pada 1990, Glodok Plaza disebut-sebut sebagai pusat perdagangan elektronik terbesar di Asia Tenggara yang memiliki perputaran roda perdagangan terbesar dan terbaik. Untuk meningkatkan kapasitas, pada 2001 gedung Glodok Plaza ditingkatkan menjadi 8 lantai dan ditambah basement.

    Masih di kawasan yang sama, pengelola juga membangun Plaza Hotel Glodok sebagai anchor tenant di Glodok Plaza. Lalu pada tahun 2022, Glodok Plaza disebut-sebut sebagai Pusat Audio & Karaoke System Paling lengkap di Jakarta.

    Dalam rencana besarnya, ditargetkan Glodok Plaza akan terintegrasi dengan MRT Jakarta tahap II pada 2027. Di tahun tersebut, perbelanjaan itu akan bertransformasi menjadi Experience Mall.

    Lihat Video: Kondisi Terkini Glodok Plaza Setelah 12 Jam Kebakaran

    (shc/fdl)

  • Belasan perpustakaan di Kepulauan Seribu terima bantuan buku bacaan

    Belasan perpustakaan di Kepulauan Seribu terima bantuan buku bacaan

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 16 perpustakaan di Kabupaten Kepulauan Seribu akan menerima bantuan buku bacaan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI sebagai upaya meningkatkan literasi masyarakat setempat.

    “Sebanyak 16 perpustakaan yang ada di Kepulauan Seribu telah memenuhi persyaratan untuk menerima bantuan bahan bacaan dari Perpustakaan Nasional RI,” kata Kasi Perpustakaan dan Kearsipan UKT 1 Kabupaten Kepulauan Seribu, Windarwati di Jakarta, Rabu.

    Ke-16 perpustakaan yang akan menerima bantuan, antara lain Perpustakaan Kelurahan Pulau Tidung, Perpustakaan RPTRA Tidung Ceria Pulau Tidung, Perpustakaan Pojok Baca Seribu Cerita Pulau Tidung, Perpustakaan RPTRA Klanceng Putih Pulau Pari, Perpustakaan Pojok Baca Seribu Pesona Pulau Pari, Perpustakaan Pojok Baca Seribu Mimpi Pulau Panggang, Perpustakaan RPTRA Tanjung Elang Berseri Pulau Panggang.

    Selanjutnya Perpustakaan Kelurahan Pulau Panggang, Perpustakaan RPTRA Tanjong Timor Pulau Panggang, Taman Bacaan Masyarakat Manca Pulau Panggang, Perpustakaan RPTRA Arung Palakka Pulau Kelapa, Taman Bacaan Masyarakat Cerdas 27 Pulau Untung Jawa, Perpustakaan RPTRA Amiterdam Pulau Untung Jawa, Perpustakaan RPTRA Harapan Widya Bahari Pulau Harapan, Perpustakaan Pojok Baca Seribu Harapan Pulau Harapan dan Perpustakaan RPTRA Jaga Utara Pulau Sabira.

    Menurut dia, Perpusnas telah melakukan penilaian terhadap 17 perpustakaan yang ada di wilayah Kepulauan Seribu dan setelah melalui tahapan penilaian, hanya 16 yang telah disetujui untuk mendapatkan bantuan.

    “Sedangkan, satu perpustakaan ditolak karena belum mencantumkan Nomor Pokok Perpustakaan,” kata Windarwati.

    Menurut dia, bantuan yang diberikan Perpusnas ini untuk menambah koleksi buku, yang ada di perpustakaan di Kepulauan Seribu tersebut.

    “Bantuan buku ini akan menambah literasi dan minat baca anak-anak di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu, sehingga menambah pengetahuan dan wawasan,” tuturnya.

    Setelah menerima bantuan itu, Pemkab Kepulauan Seribu juga harus menandatangani tiga komitmen. Pertama, menjalankan program penguatan literasi masyarakat melalui bahan bacaan bermutu dengan menjadikan perpustakaan desa/kelurahan, taman bacaan masyarakat, dan perpustakaan rumah ibadah sebagai pusat belajar masyarakat melalui dukungan sumber daya dan kebijakan.

    Kedua, melakukan pendampingan perpustakaan desa/kelurahan, taman bacaan masyarakat, dan perpustakaan rumah ibadah pada seluruh rangkaian kegiatan, baik yang dilaksanakan secara luring maupun daring.

    “Ketiga, melakukan pembinaan dan menjamin keberlanjutan program,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025