Tempat Fasum: Perpustakaan Nasional

  • Sitta Alia, Pustakawan Perempuan Penjaga Api Literasi di Kabupaten Bogor
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        21 September 2025

    Sitta Alia, Pustakawan Perempuan Penjaga Api Literasi di Kabupaten Bogor Bandung 21 September 2025

    Sitta Alia, Pustakawan Perempuan Penjaga Api Literasi di Kabupaten Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com – 
    Cahaya matahari siang itu menerobos masuk dari jendela besar di sisi ruangan, menerangi dinding bata dan menembus celah rak-rak buku yang tersusun rapi di Perpustakaan KAIT Plus, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
    Deretan rak kayu itu berdiri kokoh, dipenuhi ribuan koleksi bacaan mulai dari komik anak yang penuh warna, novel remaja, hingga buku-buku pengetahuan umum. 
    Beberapa rak diberi kotak kecil berwarna untuk memudahkan penataan buku.
    Di tengah ruangan, meja dan kursi mungil berwarna-warni seolah memanggil anak-anak untuk singgah. Sementara di ujungnya, sebuah meja bundar beralas taplak biru dengan kursi lipat disiapkan untuk pengunjung dewasa.
    Beberapa tanaman hias di sudut rak menambah kesan asri, menghadirkan suasana sederhana namun hangat.

    Ruang inilah yang menjadi saksi bisu bagaimana Sitta Alia, Kepala Perpustakaan KAIT Plus sekaligus Ketua Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kabupaten Bogor, berjuang menyalakan semangat literasi di tengah berbagai keterbatasan.
    Perempuan berkacamata itu bukan sekadar pustakawan. Ia adalah penggerak literasi yang percaya bahwa sebuah buku mampu mengubah cara anak-anak memandang dunia, membentuk kebiasaan, dan bahkan menumbuhkan mimpi.
    Perpustakaan KAIT Plus berawal dari gagasan Yayasan Alang-Alang.
    Tahun 2006, buku-buku pertama dikumpulkan di ruang bawah tanah rumah warga. Sitta yang kala itu masih mahasiswa pecinta buku, ikut membantu memilah dan menata.
    “Kami gotong kardus-kardus buku, lalu mengklasifikasikan meski fasilitas seadanya. Rasanya lelah, tapi menyenangkan,” kenangnya.
    Setahun kemudian, ruang sederhana itu resmi dibuka untuk masyarakat. Dari situ, anak-anak sekitar mulai datang, membaca, dan belajar bersama.
    Tahun 2017, Perpustakaan KAIT Plus berdiri resmi lewat SK Yayasan. Hingga kini, koleksi terus bertambah. Jika awalnya hanya 552 judul, kini jumlahnya menembus lebih dari 5.000 buku, termasuk 1.000 buku bantuan dari Perpustakaan Nasional pada 2025.
    Namun di balik pencapaian itu, Sitta tahu perjuangan belum selesai.
    Di Kabupaten Bogor dengan 40 kecamatan, hanya ada 75 taman baca, dan persebarannya tidak merata.
    “Ciawi ini misalnya, cuma ada satu taman baca, KAIT Plus. Padahal wilayah pelosok sangat butuh akses buku, karena sinyal internet juga terbatas,” ujarnya.
    Kesadarannya bahwa literasi tak bisa berjalan sendiri membuat Sitta menggagas Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kabupaten Bogor. Ia menjadi ketua, mengajak relawan, audiensi dengan pemerintah, hingga ikut mendorong lahirnya Peraturan Bupati tentang literasi.
    Upayanya tak sia-sia. Kini, Forum TBM yang dipimpinnya menjadi wadah advokasi taman baca di setiap pelosok. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Bogor mulai menerbitkan regulasi yang memudahkan izin penyelenggaraan taman baca.
    Sitta paham, perpustakaan tak bisa hanya menunggu pengunjung. Maka lahir pula lah program Safari Literasi.
    Dengan keranjang berisi 100–200 buku, ia mendatangi sekolah atau majelis taklim, posyandu, membuka stand di acara kecamatan, hingga ikut serta dalam expo UMKM.
    KAIT Plus juga rutin bekerja sama dengan sekolah. Lebih dari 10 sekolah pernah diajak dalam program books play atau membaca bersama lalu bermain sesuai inspirasi buku.
    Ada pula kegiatan bulanan “koleksi museum bercerita”, memperkenalkan budaya lewat benda-benda etnografi seperti baju adat dan aksesoris.
    “Kami ingin mengenalkan buku lewat cara yang menyenangkan. Ada storytelling, mewarnai, bernyanyi, sampai kerajinan tangan,” tutur Sitta.
    “Di sekolah-sekolah, buku bacaan masih banyak yang sifatnya modul pelajaran. Jadi kami bawakan buku cerita biar anak-anak merasa buku itu menyenangkan,” katanya.
    Meski tanpa kendaraan khusus, kegiatan ini tetap berjalan. Sitta percaya, literasi harus dijemput, bukan ditunggu. Menurutnya, literasi bukan hanya soal membaca, melainkan menghidupkan interaksi di antara orang-orang.
    “Kalau perpustakaan hanya berisi rak buku, orang bosan. Harus ada kegiatan yang bikin hidup,” kata Sitta.
    Di balik senyumnya, Sitta jujur tentang satu hal yang sensitif, yakni kesejahteraan pustakawan.
    Profesi ini nyaris tak pernah dibicarakan ketika membahas soal anggaran.
    “Bahkan untuk guru saja masih sulit memenuhi kebutuhan hidup, apalagi kita,” lirihnya.
    Ia mengandalkan dukungan keluarga, khususnya sang suami. Honor yang ia terima belum menyentuh UMR, sementara biaya operasional perpustakaan masih ditutup dari kantong pribadi atau hasil usaha kecil yayasan.
    “Saya bertahan karena yakin yang saya lakukan ini penting. Anak-anak butuh buku, butuh pengalaman membaca yang menyenangkan,” ujarnya lirih.
    Menurutnya, menjadi pustakawan di daerah tidaklah mudah. Sebab, gaji tetap hampir tidak ada. Sitta mengaku bertahan berkat keyakinan atau prinsipnya, yang terpenting menjadi manusia bermanfaat.
    “Kalau bicara sejahtera, jelas belum. Tapi saya percaya yang saya lakukan ini baik untuk masyarakat. Anak-anak yang awalnya tidak disiplin, sekarang bisa saling mengingatkan. Itu perubahan kecil yang bermakna menurut saya,” ucapnya.
    Meski begitu, ia tetap semangat membuka ruang perpustakaan setiap hari. Baginya, keberlanjutan bukan soal materi, melainkan konsistensi menghadirkan ruang baca dan belajar untuk warga.
    Kecintaan Sitta pada buku tumbuh sejak kecil. Ia terbiasa membaca majalah Bobo dan Donald Bebek, serta sering diajak orangtuanya ke toko buku. Dari situlah kebiasaan membaca tumbuh. Kini, ia ingin memberikan pengalaman serupa kepada generasi baru di Kabupaten Bogor.
    Filosofi “KAIT” yang berarti Keluarga Akrab Insan Terdepan menjadi dasar perpustakaan ini dibentuk. Bagi Sitta, membaca tak hanya untuk anak-anak, melainkan untuk semua usia. Bahkan komunitas warga senior di sekitar perpustakaan pun rutin diajak membaca dan berdiskusi.
    “Buku itu seperti charger. Setelah baca, rasanya meaningful banget. Bisa menjadi inspirasi untuk memperbaiki diri,” kata Sitta.
    Di tengah keterbatasan dana, fasilitas, dan apresiasi, Sitta memilih untuk terus melangkah dan berjuang menjaga api literasi agar tak padam.
    Sitta mengatakan, Kabupaten Bogor terlalu luas untuk dijangkau hanya dengan puluhan taman baca saja. Dia tahu bahwa jalan perjuangan masih panjang untuk membentuk budaya baca masyarakat.
    Tapi, kata dia, setiap perubahan kecil adalah bahan bakar semangat untuk terus melangkah. Buktinya, dari anak yang belajar disiplin menyimpan sandal, belajar bertanya, hingga remaja yang menemukan tujuan hidupnya lewat buku.
    “Kalau anak-anak sejak kecil sudah senang membaca, mereka akan tumbuh dengan cara pandang yang lebih luas. Itu modal besar untuk masa depan di Kabupaten Bogor,” tegasnya.
    Sitta sadar, mungkin profesinya tak membuatnya kaya. Tapi ia yakin, menjadi penjaga buku berarti juga menjaga asa generasi berikutnya. Perpustakaan KAIT Plus mungkin hanyalah ruang kecil di Ciawi, tapi di dalamnya tersimpan mimpi besar, melahirkan generasi emas di Kabupaten Bogor yang akrab dengan buku, terbiasa berpikir kritis, dan tak takut bermimpi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPOM RI Kunjungi Perpusnas, Dorong Perpustakaan Jadi Rumah Peradaban Dunia

    BPOM RI Kunjungi Perpusnas, Dorong Perpustakaan Jadi Rumah Peradaban Dunia

    Jakarta

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar melakukan kunjungan resmi ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) di Jakarta Pusat. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memperkuat sinergi antar-lembaga dalam pelestarian informasi dan peningkatan literasi terkait pengawasan obat dan makanan.

    Dalam kesempatan tersebut, Taruna secara khusus juga menyerahkan tujuh buku hasil karyanya selama setahun menjalani tugas sebagai Kepala BPOM RI.

    “Ini pertama kali saya mengunjungi Perpustakaan Nasional dan saya sangat bangga karena Perpusnas sangat besar, bahkan telah mendapatkan rekor MURI. Kami pun sangat bersemangat untuk berkunjung lagi bersama anak-anak kami,” ujar Taruna pada kunjungannya, Kamis (19/9/2025).

    “Kita sekarang beruntung ada di rumah peradaban. (Salah satu) tujuan kami menulis buku adalah untuk berkontribusi terhadap peradaban di negeri ini,” sambungnya.

    Menurut Taruna, buku-buku hasil tulisannya merupakan wujud pertanggungjawaban intelektual dan kepemimpinan strategis dalam mengawal transformasi pengawasan obat dan makanan. Ia berharap buku-buku yang diberikan dapat memperkaya koleksi Perpusnas dan menjadi inspirasi pembaca.

    “Perpustakaan Nasional memiliki peran signifikan, bukan hanya sebagai rumah peradaban, tetapi juga wadah transformasi kebudayaan. Saya yakin Perpustakaan Nasional bisa berkontribusi terhadap perubahan peradaban dunia,” kata Taruna.

    Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Indra Astuti menyebutkan buku-buku yang baru saja diserahkan Kepala BPOM akan menjadi koleksi hibah. Buku yang telah dihibahkan juga dapat diberikan kembali pada perpustakaan-perpustakaan lain yang membutuhkan, sesuai subjek yang ada.

    “Karena di Perpustakaan Nasional menerima hibah-hibah dari penulis, jika buku tersebut belum ada di koleksi kami. Jika di BPOM ada terbitan buku instansi, dapat diserahkan kepada deposit (Perpustakaan Nasional). (Buku tersebut) tentunya akan kami pelihara dan didayagunakan oleh masyarakat luas sehingga pengetahuan yang ada bisa tersebar luas,” ujar Indra.

    (avk/suc)

  • Ahmad Basarah dorong Baleg DPR percepat pembahasan RUU BPIP

    Ahmad Basarah dorong Baleg DPR percepat pembahasan RUU BPIP

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi XIII DPR RI Ahmad Basarah menyoroti pentingnya percepatan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) agar lembaga tersebut memiliki payung hukum yang lebih kuat.

    Hal tersebut dikemukakannya setelah menjadi narasumber ahli dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI berkaitan dengan RUU Pembinaan Ideologi Pancasila.

    “Pembangunan mental ideologi bangsa adalah tugas penting negara. Pancasila itu ibarat roh bagi bangsa, sehingga harus disosialisasikan melalui lembaga yang sah,” kata Basarah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

    Menurut Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Malang itu, Pancasila merupakan dasar negara, ideologi pemersatu, dan cita hukum bangsa yang harus hadir dalam kehidupan berbangsa.

    Karena itu, dibutuhkan lembaga yang bertugas khusus membumikan nilai Pancasila ke seluruh lapisan masyarakat, mulai dari organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, dunia usaha, hingga lembaga negara.

    Basarah menyebutkan bahwa posisi BPIP saat ini yang masih berpayung pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2018. Ia menilai hal itu terlalu lemah bagi lembaga yang strategis dalam membangun ideologi bangsa.

    “Bayangkan, Kwarnas Pramuka saja sudah punya undang-undang, Perpustakaan Nasional pun punya undang-undang. Masa lembaga pembinaan ideologi bangsa hanya berpayung Perpres,” ujarnya.

    Ia menjelaskan perbedaan RUU BPIP dengan pembentukan lembaga lain, seperti KPK atau Ombudsman. Menurut dia, BPIP sudah ada terlebih dahulu melalui Perpres, sehingga undang-undang hanya akan menaikkan legal standing agar lebih kokoh.

    Dengan status undang-undang, lanjutnya, BPIP akan memiliki legitimasi politik hukum yang kuat karena disahkan bersama oleh DPR dan pemerintah. Hal itu sekaligus menjamin keberlanjutan pembinaan ideologi Pancasila tanpa bergantung pada pergantian pemerintahan.

    “Legal standing BPIP harus dinaikkan menjadi undang-undang. Ini bentuk konkret politik hukum negara sekaligus komitmen bersama DPR dan pemerintah dalam menjaga Pancasila,” kata Basarah menegaskan.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Telan Rp9,8 Miliar, Pembangunan Gedung Perpusda Bangkalan Ditarget Rampung Akhir November

    Telan Rp9,8 Miliar, Pembangunan Gedung Perpusda Bangkalan Ditarget Rampung Akhir November

    Bangkalan (beritajatim.com) – Pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Bangkalan terus dikebut. Proyek yang berdiri di atas lahan 2.000 meter persegi dengan tiga lantai itu menelan anggaran sebesar Rp9,8 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun Anggaran 2025.

    Hingga pertengahan September, progres pembangunan telah mencapai 50 persen. Gedung baru tersebut ditargetkan selesai pada akhir November 2025 sehingga dapat diresmikan pada Desember atau paling lambat Januari 2026.

    Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI, Dr. Joko Santoso, saat meninjau lokasi pembangunan pada Kamis (11/09/2015), menyampaikan optimisme bahwa pengerjaan akan selesai sesuai rencana.

    “Proses pelaksanaannya terjadwal dengan baik dan sesuai standar. Harapan kami akhir November selesai sehingga bulan Desember atau paling lambat Januari sudah bisa dioperasikan,” ujarnya.

    Joko menambahkan, kehadiran Perpusda Bangkalan bukan hanya sebagai pusat literasi, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat.

    “Perpustakaan tidak hanya tempat membaca, tetapi juga pusat aktivitas pelatihan, penguatan literasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bangkalan, Ainul Gufron, menuturkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan inovasi layanan berbasis digital. Salah satunya adalah aplikasi e-Bacah, hasil kolaborasi anak-anak lokal dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

    “Aplikasi e-Bacah ini akan menjadi terobosan penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat di era digital. Selain itu, kami juga berkomitmen melengkapi sarana dan prasarana agar mutu layanan semakin baik,” katanya.

    Pemkab Bangkalan menargetkan peningkatan akreditasi Perpustakaan Umum Bangkalan dari B menjadi A pada tahun depan. Langkah ini dilakukan dengan melengkapi fasilitas, menambah koleksi, serta memperkuat program literasi inklusif bagi seluruh masyarakat.[sar/aje]

  • KPU-Perpusnas jalin kerja sama perluasan pendidikan Pemilu dan politik

    KPU-Perpusnas jalin kerja sama perluasan pendidikan Pemilu dan politik

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Perpustakaan Nasional Repulik Indonesia (Perpusnas) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dalam rangka perluasan penyebaran informasi soal Pemilu dan pendidikan politik bagi masyarakat.

    “Pendidikan pemilu, pendidikan politik, tidak bisa hanya ketika menjelang pemilu. Saya kira di tahun non-tahapan seperti ini, proses-proses pendidikan pemilu itu penting, pendidikan politik menjadi sangat penting,” kata Ketua KPU Mochammad Afifuddin di Kantor KPU, Jakarta, Senin.

    Afif mengtakan Pemilu di Indonesia adalah kegiatan yang melibatkan banyak pihak, oleh karena itu tidak heran jika KPU menjalin kerja sama dengan banyak dalam pelaksanaannya.

    Lebih lanjut Afif mengungkapkan salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah soal dokumentasi kepemiluan dari KPU Daerah (KPUD) di seluruh Indonesia. Ia mengatakan KPUD banyak dokumentasi dan catatan soal serba-serbi Pemilu di daerah yang tentunya akan menambah perbendaharaan buku Perpusnas soal Pemilu dan pendidikan politik.

    “MOU ini satu bagian awal saja dari apa-apa yang bisa kami rumuskan, yang pada intinya kami yakini baik KPU maupun Perpusnas salah satu tugasnya adalah mencerdaskan kehidupan berbangsa bernegara, memberi literasi. Literasi kepemiluan itu menjadi tugasnya KPU, Literasi secara umum diantaranya itu menjadi tugas teman-teman dari Perpusnas. Jadi kira-kira itu keinginan kami untuk kemudian menjalin sinergi dan kolaborasi,” ujarnya.

    Afif juga memberi satu contoh soal pentingnya pendidikan Pemilu, yakni terkait gelombang unjuk rasa pada akhir Agustus 2025. Dalam aksi unjuk rasa yang terjadi dibeberapa titik tersebut, diketahui terdapat sejumlah pelajar SMA yang turut terlibat dalam aksi tersebut.

    “Kalau kita lihat peristiwa terakhir kemarin, katakanlah demonstrasi yang meriah itu kan sebagiannya juga teman-teman, adik-adik kita yang masih SMA. Nah, saya mengandaikan pendidikan pemilh pemula menjadi sangat penting. Sehingga apa yang boleh dan enggak boleh, apa yang diatakan melanggar hukum, tidak melanggar hukum dalam pendidikan demokrasi yang lebih luas bisa segera diterima, didapat oleh adik-adik kita,” kata Afif.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas Aminudin Aziz menegaskan pentingnya pendidikan politik bagi para pemilih, menurutnya pemilih yang cerdas akan menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang punya rasa tanggung jawab terhadap amanat rakyat yang diembannya.

    “Karena bagaimanapun kita akan sangat yakin dan sangat sepakat bahwa hanya dari para pemilih yang cergas dan literat para wakil rakyat yang cergas, yang memiliki tanggung jawab yang benar Itu akan dihasilkan dari pemilihan itu,” kata Aminudin.

    Dia juga sepakat dengan pernyataan Afif yang mengatakan pendidikan Pemilu dan politik tidak bisa hanya diberikan jelang Pemilu, namun harus disampaikan jauh sebelum Pemilu dan secara terus menerus.

    “Kami sangat yakin bahwa pendidikan literasi terkait dengan pemilihan umum ini harus dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup panjang, untuk memberikan pengetahuan kepada para calon pemilih tentang tanggung jawab pemilih (dalam memilih) calon-calon wakil rakyat dan calon-calon pemimpin bangsa,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Kenang Hari Lahir Ibu Tien Soeharto – Page 3

    Prabowo Kenang Hari Lahir Ibu Tien Soeharto – Page 3

    Tak ada yang mengira yayasan ini akan maju berkembang dan bertahan hingga usai 51 tahun pada 23 Agustus kemarin. Maklum, yayasan ini didirikan hanya bermodal Rp 100 ribu. Uang tersebut merupakan patungan dengan Zaleha, istri Ibnu Sutowo.

    Namun dengan kegigihan dan kerja keras kala itu, yayasan ini bertahan, maju dan berkembang.

    Yayasan kemudian melahirkan sejumlah karya sejarah, salah satunya adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 1975, Taman Anggrek Indonesia Permai, dan juga Perpustakaan Nasional.

    Tak hanya itu, yayasan ini juga berkiprah di bidang kesehatan dengan mendirikan sejumlah rumah sakit, seperti Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita pada 1979 dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

    Putri Sulung Ibu Tien, Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut punya cerita tersendiri tentang kegigihan ibunya di bidang sosial, pendidikan dan juga kesehatan, termasuk kiprahnya bersama Yayasan Harapan Kita.

    Menurutnya, jauh sebelum orang Indonesia membicarakan antropolog terkenal Marcell Maus dengan teori The Gift-nya, Ibu Tien telah lama percaya dengan kekuatan tolong menolong. Dia yakin dengan semangat memberi akan menerangi kehidupan manusia.

    “Dengan sedikit akses, paling tidak dia istri seorang presiden, Ibu Tien berusaha membicarakan dan mewujudkan ide tolong-menolong itu menjadi nyata,” ucap Mbak Tutut di acara Milad 51 Tahun Yayasan Harapan Kita dan 33 Tahun Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan di Gedung Granadi Jakarta, Jumat 23 Agustus 2019.

     

  • Polri Kerahkan 38 Anjing K9 Amankan HUT ke-80 RI, Bersiaga di Istana hingga Bundaran HI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    Polri Kerahkan 38 Anjing K9 Amankan HUT ke-80 RI, Bersiaga di Istana hingga Bundaran HI Nasional 17 Agustus 2025

    Polri Kerahkan 38 Anjing K9 Amankan HUT ke-80 RI, Bersiaga di Istana hingga Bundaran HI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengerahkan unit anjing pelacak (K9) di sejumlah titik strategis di Jakarta Pusat, dalam rangka pengamanan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI.
    Sebanyak 38 anjing pelacak yang diterjunkan berasal dari Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri (Ditpolsatwa) dan Polda Metro Jaya (PMJ).
    “Pengamanan ini merupakan bagian dari upaya kami memastikan seluruh rangkaian kegiatan HUT RI ke-80 berjalan aman, tertib, dan lancar,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).
    Adapun 30 ekor berasal dari Ditpolsatwa dan 8 ekor dari Polda Metro Jaya.
    Dari jumlah tersebut, 20 ekor K9 Ditpolsatwa disebar di kawasan Stasiun Gambir, pintu Patung Kuda, dan area dalam Monas.
    Sementara 10 ekor lainnya ditempatkan di sekitar Istana Negara.
    Adapun 8 ekor K9 milik PMJ difokuskan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
    Empat lokasi prioritas juga menjadi titik penempatan tim K9 dengan formasi masing-masing dua ekor anjing dan empat personel pengendali.
    Lokasi itu meliputi depan Perpustakaan Nasional, kawasan Patung Kuda, Stasiun Gambir, dan depan pintu Istana Negara.
    Selain penjagaan statis, unit K9 juga melakukan patroli dan penyisiran secara berkala.
    Pengecekan dilaksanakan di area publik, kendaraan, hingga fasilitas strategis yang menjadi jalur pergerakan tamu undangan maupun masyarakat.
    “Polri mengimbau masyarakat yang hadir langsung dalam perayaan HUT ke-80 RI untuk tetap mengikuti arahan petugas, menjaga ketertiban, serta tidak membawa barang-barang yang dilarang demi kelancaran seluruh kegiatan kenegaraan,” kata Trunoyudo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ​8 Titik Lokasi Parkir Resmi saat Upacara 17 Agustus 2025 di Istana Negara, Catat Nih!

    ​8 Titik Lokasi Parkir Resmi saat Upacara 17 Agustus 2025 di Istana Negara, Catat Nih!

    Jakarta: Buat kamu yang besok mengikuti upacara bendera 17 Agustus 2025 di Istana Negara perlu mengetahui lokasi parkir resmi. Ada delapan kantong parkir resmi yang disiapkan.

    Berdasarkan pedoman dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), upacara peringatan HUT RI ke-80 terdiri dari beberapa rangkaian. Dimulai dengan kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi pukul 07.00 WIB.

    Kemudian Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dimulai 10.17 WIB-10.20 WIB di Halaman Istana Merdeka. 
    Lokasi Parkir Resmi
    Karena rangkaian pacara bendera 17 Agustus 2025 cukup panjang dan dimulai dari pagi buat kamu yang naik kendaraan pribadi perlu mengetahui lokasi parkir agar tidak repot. Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menyiapkan 8 kantong parkir saat upacara Bendera 17 Agustus 2025 di Istana.
     

    Berdasarkan unggahan Dinas Perhubungan DKI Jakarta @dishubdkijakarta lokasi kantong parkir berada di sekitar Monumen Nasional. Disebutkan kapasitas kantong parkir bisa untuk 2 ribu sepeda motor dan 2 ribu mobil.

    “Terdapat 8 (delapan) titik lokasi parkir untuk Kegiatan Kirab Bendera Pusaka Dalam Rangka Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka dengan Satuan Ruang Parkir (SRP) sebanyak 2.700 SRP sepeda motor dan 2.115 SRP mobil,” tulis @dishubdkijakarta.

    Berikut daftar lokasi parkir resmi:

    Pelataran Parkir IRTI Monas
    Stasiun Gambir
    Lemhamnas
    Perpustakaan Nasional
    Gedung Telkom STO Gambir
    Kementerian BUMN
    Menara Dana Reksa
    Gedung Indosat

    Jakarta: Buat kamu yang besok mengikuti upacara bendera 17 Agustus 2025 di Istana Negara perlu mengetahui lokasi parkir resmi. Ada delapan kantong parkir resmi yang disiapkan.
     
    Berdasarkan pedoman dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), upacara peringatan HUT RI ke-80 terdiri dari beberapa rangkaian. Dimulai dengan kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi pukul 07.00 WIB.
     
    Kemudian Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dimulai 10.17 WIB-10.20 WIB di Halaman Istana Merdeka. 
    Lokasi Parkir Resmi
    Karena rangkaian pacara bendera 17 Agustus 2025 cukup panjang dan dimulai dari pagi buat kamu yang naik kendaraan pribadi perlu mengetahui lokasi parkir agar tidak repot. Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menyiapkan 8 kantong parkir saat upacara Bendera 17 Agustus 2025 di Istana.
     

    Berdasarkan unggahan Dinas Perhubungan DKI Jakarta @dishubdkijakarta lokasi kantong parkir berada di sekitar Monumen Nasional. Disebutkan kapasitas kantong parkir bisa untuk 2 ribu sepeda motor dan 2 ribu mobil.
     
    “Terdapat 8 (delapan) titik lokasi parkir untuk Kegiatan Kirab Bendera Pusaka Dalam Rangka Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka dengan Satuan Ruang Parkir (SRP) sebanyak 2.700 SRP sepeda motor dan 2.115 SRP mobil,” tulis @dishubdkijakarta.
     
    Berikut daftar lokasi parkir resmi:

    Pelataran Parkir IRTI Monas
    Stasiun Gambir
    Lemhamnas
    Perpustakaan Nasional
    Gedung Telkom STO Gambir
    Kementerian BUMN
    Menara Dana Reksa
    Gedung Indosat

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)

  • Gubernur BI ingatkan rupiah simbol kedaulatan negara yang harus dijaga

    Gubernur BI ingatkan rupiah simbol kedaulatan negara yang harus dijaga

    Kita harus menjaga bersama, menggunakannya dengan bangga, dan memahami perannya bagi perekonomian nasional.

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengingatkan bahwa rupiah merupakan simbol kedaulatan negara yang diperjuangkan para pahlawan bangsa, sehingga harus dijaga dan dihormati serta menjadi kebanggaan seluruh warga negara Indonesia.

    “Kita harus menjaga bersama, menggunakannya dengan bangga, dan memahami perannya bagi perekonomian nasional,” kata Perry saat membuka Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) 2025, sebagaimana keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Gubernur BI juga menegaskan bahwa rupiah bukan hanya sekadar alat bayar, tetapi juga identitas bangsa dan jendela untuk melihat kekayaan budaya serta sejarah Indonesia.

    Lebih lanjut, Perry Warjiyo mengajak seluruh masyarakat untuk terus mencintai rupiah dengan mengenali karakteristik dan desain rupiah, menumbuhkan kebanggaan terhadap rupiah dengan menggunakan rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia, serta meningkatkan pemahaman terhadap rupiah terkait perannya dalam peredaran uang.

    Deputi Gubernur BI Ricky Perdana Gozali menyampaikan apresiasi kepada semua pihak atas sinergi, kontribusi, dan kolaborasi seluruh mitra kerja Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) BI dalam rangka memastikan tersedianya uang rupiah yang berkualitas dan terpercaya di seluruh wilayah Indonesia.

    Selanjutnya, Deputi Gubernur BI itu juga melakukan kick off Sinergi Edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah yang menjadi langkah bank sentral untuk memperluas literasi masyarakat akan rupiah melalui kerja sama dengan berbagai mitra kerja.

    Mitra ini, antara lain Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Agama (Kemenag), Perpustakaan Nasional RI, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Asosiasi Psikolog Pendidikan Indonesia (APPI).

    BI bersama mitra-mitra tersebut memperluas jangkauan edukasi CBP Rupiah serta mempercepat jumlah tenaga edukator eksternal dalam struktur pendidikan nasional, sehingga pemahaman tentang rupiah dapat ditanamkan sejak dini.

    Adapun perhelatan FERBI 2025 berlangsung di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada 15-17 Agustus 2025.

    FERBI 2025 merupakan wadah edukasi kolaboratif dan interaktif bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran rupiah dalam sejarah perjalanan bangsa dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta untuk menumbuhkan semangat kebangsaan.

    Seremoni perhelatan pembukaan FERBI 2025 turut dihadiri lembaga mitra BI dalam pengedaran uang rupiah, seperti Kementerian, Polri, TNI AL, Peruri, perbankan, serta asosiasi.

    Sebagai bagian dalam rangkaian kegiatan FERBI, BI juga menyelenggarakan dialog kebangsaan bertajuk “Menjaga Kedaulatan Bangsa melalui Rupiah” dengan narasumber keluarga pahlawan nasional, inspirator desainer pelestari wastra Indonesia, serta penegak hukum pemberantasan rupiah palsu.

    Diskusi antartokoh ini akan mengeksplorasi pesan pentingnya menghargai dan menghormati rupiah sebagai simbol negara khususnya kepada generasi muda Indonesia dalam membangun rasa cinta kepada bangsa, serta persatuan dan kesatuan untuk menjaga kedaulatan bangsa.

    FERBI 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti eksibisi “Rupiah Simbol Kedaulatan Bangsa”, layanan penukaran uang rupiah logam dan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI pecahan Rp75.000, rangkaian perlombaan CBP Rupiah Championship, dan ragam permainan HUT ke-80 RI.

    FERBI 2025 terbuka untuk umum dan dapat dihadiri oleh masyarakat tanpa dipungut biaya atau gratis.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lokasi kantong parkir saat upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat

    Lokasi kantong parkir saat upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat

    Warga membersihkan kendaraannya saat parkir di pelataran IRTI Monas, Jakarta, Jumat (5/3/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

    Lokasi kantong parkir saat upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 15 Agustus 2025 – 14:26 WIB

    Elshinta.com – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyiapkan kantong parkir di beberapa tempat sekitar lokasi pelaksanaan upacara bendera dan Kirab Pesta Rakyat pada 17 Agustus mendatang di sekitar Monas, Jakarta Pusat.

    “Terdapat 17 kantong parkir yang disiapkan saat pagi hari di acara Kirab Pesta Rakyat,” kata Kepala Dishub Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Jumat.

    Berikut lokasi kantong parkir saat upacara bendera dan Kirab Pesta Rakyat:

    1. Pelataran Parkir IRTI Monas
    2. Stasiun Gambir
    3. Wisma Antara
    4. Menara Dana Reksa
    5. Kementerian BUMN
    6. Gedung Telkom STO Gambir
    7. Perpustakaan Nasional
    8. Lemhanas
    9. Kantor indosat Ooredoo
    10. Galeri Nasional
    11. TPE Sabang
    12. Gedung Sarinah
    13. Gedung Jaya
    14. Gedung Djakarta Theater
    15. Wahid Hasyim
    16. Plaza Indonesia
    17. Grand Indonesia

    Sementara itu, Syafrin menjabarkan terdapat 34 titik kantong parkir untuk kegiatan Malam Perayaan HUT ke-80 RI di sekitar Monas.

    “Ada 19.152 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk sepeda motor dan 22.494 SRP untuk mobil,” ujar Syafrin.

    Berikut titik kantong parkir saat Malam Perayaan HUT ke-80 RI:

    1. IRTI Monas
    2. Gedung Sarinah
    3. Contalner Park Abdul Muis
    4. Wisma 46 Outdoor
    5. Mangkuluhur CIty
    6. Stasiun Gambir
    7. Wlsma Nusantara
    8. Resto Aroem
    9. Intiland Tower
    10. Jl. Garnisun
    11. Gd. Pertamina Pusat
    12. Parkir Taman Menteng
    13. Parkir Umum Smart Service
    14. World Trade Center
    15. Gelora Bung Karno
    16. Jalan Veteran I
    17. Mandarin Oriental Hotel
    18. Sampoema Strategic
    19. FX Sudirman
    20. Plaza Indonesia
    21. TPE Sabang
    22. The City Tower
    23. Grand Indonesia
    24. Central Plaza
    25. Plaza Senayan
    26. Wisma Mandiri
    27. JI. Sumenep
    28. Gedung BNI 46
    29. Masjid Hidayatullah
    30. STC Senayan
    31. Djakarta Theater
    32. PLN GIS Budi Kemuliaan
    33. Gedung Wisma 46
    34. Plaza Semanggi

    Sumber : Antara