Tempat Fasum: Pelabuhan Tanjung Priok

  • Kuartal III/2024, PSL bukukan kinerja positif dengan pertumbuhan operasi layanan

    Kuartal III/2024, PSL bukukan kinerja positif dengan pertumbuhan operasi layanan

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Kuartal III/2024, PSL bukukan kinerja positif dengan pertumbuhan operasi layanan
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Selasa, 05 November 2024 – 14:14 WIB

    Elshinta.com – Melewati tahun ketiga merger Pelindo, Subholding PT Pelindo Solusi Logistik (PSL) mencatatkan pertumbuhan kinerja produksi operasional yang positif hingga kuartal III/2024. Hingga kuartal III/2024 kinerja produksi operasional layanan pergudangan, lapangan, dan multimoda masing-masing mengalami peningkatan sebesar 24%, 50%, dan 79% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 telah mendorong adanya peningkatan volume kargo di berbagai layanan perusahaan. Peningkatan layanan gudang mencakup layanan Gudang dan lapangan di Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Pelabuhan Tanjung Emas

    Tren positif ini juga tampak pada Layanan Multimoda. Aktivitas industri yang meningkat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan kawasan lainnya mendorong permintaan di rute Belawan-Sei Mangkei-Belawan, Sei Mangkei-Kuala Tanjung-Sei Mangkei, serta Belawan-Pematang Siantar-Belawan, yang telah beroperasi sejak 2023.

    Melalui solusi multimoda, PT Pelindo Solusi Logistik juga berupaya meningkatkan efisiensi rantai pasok dengan mengintegrasikan jaringan logistik di berbagai wilayah, antara lain Belawan, Sei Mangkei, Kuala Tanjung, Pematang Siantar, dan Padang Halaban. Solusi multimoda ini berperan signifikan dalam mengurangi biaya logistik dan mempersingkat waktu pengiriman, yang pada gilirannya mendukung daya saing produk lokal di pasar nasional maupun internasional.

    PT Pelindo Solusi Logistik terus berupaya mendukung kemajuan industri logistik nasional sekaligus meningkatkan efektivitas layanan dengan berbagai inovasi strategis. Pada tahun 2024 PT Pelindo Solusi Logistik akan mengimplementasikan layanan Alat Pemindai Kontainer (Container Scanner) yang menggunakan teknologi X-Ray  di Common Area untuk petikemas Export dan Import sebagai bentuk implementasi kebujakan dari Regulator untuk pencegahan penyelundupan barang terlarang, percepatan pelayanan pemeriksaan, kesesuaian jenis barang dan dokumen serta meningkatkan efisiensi operasional. Kolaborasi dengan pemangku kebijakan,  pelaku industri dari sektor swasta, BUMN, serta mitra global juga memperkuat posisi SPSL dalam menciptakan layanan logistik yang berdaya saing tinggi dan relevan dengan kebutuhan pasar. 

    SPSL juga mendorong optimalisasi penggunaan gedung Pelindo Tower yang kini telah beroperasi penuh dan mencapai okupansi sebesar 80,4% pada Kuartal III/2024. Hal ini menjadi bukti nyata upaya PT Pelindo Solusi Logistik dalam menyediakan sarana pendukung dalam kegiatan logistik modern yang mendukung kelancaran kegiatan bisnis di sektor logistik.

    “Peningkatan kinerja ini merupakan hasil dari berbagai transformasi, inovasi, dan standardisasi operasi yang dilakukan oleh perusahaan secara konsisten. Hal ini merupakan salah satu upaya PT Pelindo Solusi Logistik dalam menghadirkan solusi logistik yang terintegrasi,” ujar Kiki M. Hikmat selaku Senior Vice President Sekretariat Perusahaan PT Pelindo Solusi Logistik, (4/11).

    Pertumbuhan ini mencerminkan upaya PT Pelindo Solusi Logistik dalam meningkatkan efektivitas layanan dan memperluas jangkauan layanan di berbagai sektor logistik strategis. Didukung dengan teknologi dan infrastruktur yang terus menguat, PT Pelindo Solusi Logistik optimis bahwa kinerja positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun.

    “Pasca 3 tahun merger Pelindo, PT Pelindo Solusi Logistik terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima yang bebas dari tindakan curang, korupsi, dan pemerasan, serta berkontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” tutup Kiki.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Rencana Pemindahan Pelabuhan Impor Masih di Meja Menko Airlangga

    Rencana Pemindahan Pelabuhan Impor Masih di Meja Menko Airlangga

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah terus membahas mengenai usulan pemindahan pintu masuk impor tujuh komoditas ke Indonesia Timur. Pemindahan ini bertujuan agar tidak terjadi overcapacity di pelabuhan yang menjadi pintu masuk produk impor ke Indonesia.

    Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Fajarini Puntodewi menyampaikan, opsi pemindahan pelabuhan saat ini masih dibahas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

    “Memang ada opsi itu, perubahan [pintu masuk impor] itu. Hanya kan masih dibahas di Kemenko Perekonomian,” ungkap Fajarini saat ditemui di Jakarta, Senin (4/11/2024).

    Rencana pemindahan pintu masuk barang impor sebelumnya sempat mencuat pada masa pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

    Kala itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sepakat untuk memindahkan pintu masuk tujuh komoditas impor agar tidak terjadi penumpukan barang di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dan Tanjung Perak, Surabaya. 

    Tujuh komoditas itu yakni tekstil dan produk tekstil, pakaian jadi dan aksesori pakaian jadi, keramik, elektronik, alas kaki, kosmetik, dan barang tekstil sudah jadi lainnya.

    “Kalau itu [penumpukan barang impor di pelabuhan] memang susah pengendalianya karena sudah over capacity,” kata Zulhas saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (4/9/2024). 

    Oleh karena itu, pemerintah telah mempertimbangkan sejumlah pelabuhan alternatif yang dapat dijadikan sebagai pintu masuk barang impor. Misalnya, ke Semarang Jawa Tengah, Belawan Sumatra Utara, Batam Kepri, Bitung Sulawesi Utara, Makassar Sulawesi Selatan, dan Sorong Papua.

    Rencana ini sebelumnya juga telah diajukan kepada Presiden Jokowi. Dalam usulannya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memberikan gambaran dan konsep yang akan diterapkan jika pelabuhan impor nantinya dipindah. 

    “Ya itu [pemindahan pelabuhan] sudah saya usulkan kepada Bapak Presiden. Termasuk konsepnya, kita berharap dalam waktu dekat ini akan ada tindak lanjut dari Bapak Presiden,” kata Agus, Kamis (19/9/2024).

    Agus kala itu menuturkan, pihaknya berencana untuk ‘mempersulit’ masuknya barang-barang jadi ke Indonesia dengan memindahkan pintu masuk impor ke Indonesia Timur. Sedangkan, impor bahan baku akan dipermudah untuk membantu industri tekstil kembali bergeliat.

    “Kami fokusnya untuk dalam tanda petik ya ‘mempersulit’ barang-barang jadi yang berkaitan dengan tekstil masuk ke Indonesia. Kalau bahan baku itu prinsipnya memang harus dipermudah, ya harus dipermudah. Itulah yang nanti akan bisa membantu industri tekstil tumbuh kembali,” tuturnya. 

  • Kasus mayat tanpa kepala, Polisi: Korban sempat dicekik 20 menit

    Kasus mayat tanpa kepala, Polisi: Korban sempat dicekik 20 menit

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menyebutkan bahwa tersangka berinisial FF (43) menghabisi berinisial SH (43) hingga meninggal dengan kondisi tanpa kepala di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (29/10) sempat mencekik korbannya itu selama 20 menit.

    “Dengan kedua tangan kurang lebih selama sekitar 20 menit, sampai muka korban membiru dan tidak bergerak,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Polisi Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

    Wira menambahkan, karena pelaku masih emosi, selanjutnya mempunyai pikiran untuk memotong leher korban.

    Setelah itu, kepala korban dimasukkan ke kantong plastik dan dimasukkan lagi ke karung kecil. Kemudian tersangka mengupas kulit jari telunjuk dan jempol kanan dan kiri korban menggunakan pisau dengan tujuan untuk menghilangkan jejak korban.

    Kemudian untuk tubuh korban oleh tersangka diangkat dan dibawa ke lantai dua, namun pada saat diangkat darah yang mengalir dari tubuh korban mengalir dan jatuh ke lantai. “Sehingga tersangka melepas celana korban dan digunakan untuk mengelap darah korban yang ada di lantai,” katanya.

    Selanjutnya, tubuh korban disimpan di lantai 2 dan ditutup menggunakan selimut. Kemudian sekitar pukul 23.00 WIB korban keluar rumah untuk membuang kepala korban.

    “Kemudian tersangka berjalan menuju Jalan Polairud Pintu Air Muara Baru, Penjaringan Jakarta Utara. Selanjutnya tersangka melempar bungkus karung yang berisi kepala sehingga masuk ke dalam sela-sela tembok belakang rumah,” katanya.

    Baca juga: Polisi identifikasi mayat tanpa kepala di Muara Baru

    Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok telah menyelidiki jasad perempuan tak berkepala yang ditemukan di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, pada Selasa (29/10).

    “Iya betul ada penemuan jasad tanpa kepala,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Indrawienny Panjiyoga di Jakarta.

    Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Muara Baru Iptu Rionaldo mengatakan, jasad perempuan berusia sekitar 35 tahun itu ditemukan saksi di dalam karung di dermaga kapal di Jalan Tuna Muara Baru.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Realisasi nilai ekspor Papua Barat pada September naik 1,32 persen

    Realisasi nilai ekspor Papua Barat pada September naik 1,32 persen

    Ekspor migas dengan komoditas bahan bakar mineral menyumbang 98,68 persen atau 336,80 juta dolar AS dari total ekspor.Manokwari (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat realisasi ekspor pada periode September 2024 mencapai 341,31 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau mengalami peningkatan sebesar 1,32 persen (month to month/mtm).

    Kepala BPS Papua Barat Merry, di Manokwari, Jumat, mengatakan ekspor minyak dan gas (migas) dengan komoditas bahan bakar mineral menyumbang 98,68 persen atau 336,80 juta dolar AS dari total ekspor.

    “Sisanya disumbang oleh komoditas nonmigas dengan realisasi 4,52 juta dolar AS atau 1,32 persen dari total ekspor,” kata Merry.

    Dia menyebut nilai ekspor komoditas migas pada September 2024 mengalami peningkatan 0,60 persen (mtm) jika dibanding dengan periode sebelumnya yang terealisasi 334,79 juta dolar AS.

    Kinerja ekspor komoditas nonmigas juga mengalami pertumbuhan 116,56 persen (mtm), yaitu dari 2,09 juta dolar AS pada Agustus 2024 menjadi 4,52 juta dolar AS pada September 2024.

    “Kinerja ekspor, baik migas maupun nonmigas sama-sama mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya,” ujar Merry.

    Ia mengatakan Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai mencapai 189,75 juta dolar AS atau 55,60 persen dari total ekspor Papua Barat pada September 2024.

    Ekspor Papua Barat juga menyasar sejumlah negara lain, seperti Korea Selatan dengan nilai mencapai 112,98 juta dolar AS (33,10 persen), Thailand 34,06 juta dolar AS (9,98 persen), dan Hong Kong 2,11 juta dolar AS.

    “Ada juga negara Taiwan dan lainnya yang menjadi tujuan ekspor Papua Barat,” kata Merry.

    Dia menjelaskan bahwa ekspor yang dilakukan melalui pelabuhan laut di Kabupaten Teluk Bintuni mencapai 336,80 juta dolar AS atau 98,68 persen dari total ekspor Papua Barat.

    Kemudian, Pelabuhan Laut Manokwari senilai 2,27 juta dolar AS, Bandara Soekarno-Hatta 2,11 juta dolar AS, dan Pelabuhan Tanjung Priok Surabaya 0,05 dolar AS.
    Baca juga: Papua Barat ekspor 5 ton kakao Ransiki ke Eropa
    Baca juga: Pemprov PBD perkuat fasilitas tunjang ekspor ikan tuna

    Pewarta: Fransiskus Salu Weking
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pelni: KM Kelud beroperasi kembali setelah “docking” di Jakarta

    Pelni: KM Kelud beroperasi kembali setelah “docking” di Jakarta

    ANTARA –  Kapal Motor (KM) Kelud telah mulai beroperasi kembali  pasca melalui proses “docking” yang dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Bulan September hingga Oktober 2024. Dalam kesempatan ini, berbicara pada ANTARA, Kamis (31/10), Kepala PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Medan Romadhoni mengatakan, proses “docking” KM Kelud ini meliputi perawatan dan pemeliharaan yang merupakan agenda tahunan untuk mempersiapkan tahun baru agar tampil prima dalam pelayaran.
    (Valerie Siregar/Agha Yuninda Maulana/I Gusti Agung Ayu N)

  • Berharap ke Injourney Cs untuk Turunkan Biaya Logistik

    Berharap ke Injourney Cs untuk Turunkan Biaya Logistik

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengandalkan sejumlah BUMN bidang transportasi yang tergabung untuk menekan biaya logistik. 

    Erick mengklaim kemajuan yang dicapai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang transportasi, seperti InJourney Airports, merger Pelindo, KAI, hingga Jasa Marga membuat pihaknya optimistis biaya logistik nasional bisa terus dikurangi secara bertahap.

    Menteri BUMN periode kedua itu memastikan koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak terkait penurunan biaya logistik di sektor transportasi untuk mendukung program swasembada pangan, energi dan hilirisasi yang menjadi program utama Presiden Prabowo Subianto.

    Dia juga mengklaim, sejauh ini Indonesia sudah mampu menekan biaya logistik hingga 13-14%. Meski demikian, biaya logistik Indonesia masih termasuk mahal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. 

    “Karena itu, sesuai arahan Presiden Prabowo untuk mendukung program swasembada pangan, energi, dan hilirisasi, maka hari ini saya melanjutkan koordinasi dengan Menteri Perhubungan agar biaya itu bisa ditekan lagi,” kata Erick dalam keterangan resmi, Selasa (29/10/2024). 

    Erick mengklaim pihaknya ingin meningkatkan integrasi moda transportasi dan infrastruktur pendukungnya sehingga mampu meningkatkan pelayanan dan meningkatkan kunjungan baik wisatawan lokal maupun internasional. 

    Biaya logistik yang mahal sudah dikeluhkan pengusaha. Salah satunya dari Asosiasi Keramik Indonesia (Asaki). 

    Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Asosiasi Keramik Indonesia (Asaki) menyebutkan biaya logistik industri keramik lokal ke wilayah Indonesia lebih mahal dibandingkan biaya logistik China masuk ke Indonesia.  

    Ketua Umum Asosiasi Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto menyebutkan kontainer China yang masuk ke wilayah Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, dan Tanjung Perak hanya dikenakan biaya logistik sebesar US$350 juta hingga US$400 juta per kontainer.  

    Sementara itu, biaya yang harus dikeluarkan produsen lokal dengan rute Jakarta – Medan sebesar US$650 juta, Jakarta – Makassar sebesar US$760 juta, Surabaya- Makassar sebesar US$600 juta sementara Surabaya – Medan sebesar US$720 juta.

  • Otopsi Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Belum Selesai, Polisi Dalami Dugaan Kekerasan Seksual
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Oktober 2024

    Otopsi Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Belum Selesai, Polisi Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Megapolitan 31 Oktober 2024

    Otopsi Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Belum Selesai, Polisi Dalami Dugaan Kekerasan Seksual
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Proses otopsi dan visum terhadap mayat tanpa kepala berinisial SH (40), yang ditemukan di dermaga belakang Jalan Tuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, masih berlangsung di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, hingga Kamis (31/10/2024).
    “Proses otopsi dan visum masih terus berjalan hingga kini,” ujar Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana, saat diwawancarai di kantornya, Rabu (30/10/2024) malam.
    I Gusti menambahkan, pihak kepolisian juga sedang mendalami penyebab kematian SH dan menelusuri kemungkinan adanya
    kekerasan seksual
    , mengingat korban ditemukan dalam kondisi setengah telanjang, hanya mengenakan kaus hitam dan
    bra
    .
    “Tentunya ini menjadi petunjuk apakah ini bisa menjadi motif atas hilangnya nyawa korban tersebut,” ungkapnya.
    Hingga saat ini, polisi masih menunggu hasil visum dan otopsi dari dokter forensik RS Polri Kramatjati untuk memastikan penyebab kematian.
    I Gusti berjanji akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut setelah hasil pemeriksaan keluar.
    “Tentunya nanti akan kami sampaikan lagi apabila dokter forensik bersama dokter lain sudah mengeluarkan hasil visum dan otopsinya,” ucapnya.
    Diberitakan sebelumnya, jasad wanita tanpa kepala tersebut ditemukan di dalam karung di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, pada Selasa (29/10/2024) pukul 10.29 WIB.
    Keberadaan mayat ini pertama kali diketahui oleh seorang buruh kapal pencari ikan.
    “(Si buruh) mau bongkaran ikan, mau
    ngopi
    , terus
    ngadem
    di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” kata Denni Zaelani (34), petugas SPBU yang menerima laporan, saat ditemui di lokasi.
    Denni, yang penasaran, mengangkat buntalan karung yang mengambang di air ke daratan tetapi tidak berani membukanya dan segera menghubungi polisi.
     
    “Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” ujarnya.
    Mayat tersebut ditemukan terbungkus dalam lima lapisan, mulai dari kardus, karung, hingga kasur.
    Denni menyebut bahwa saat bungkusan dibuka, jasad mengeluarkan bau tak sedap meski tidak terlalu menyengat, dan darah pada tubuh korban terlihat masih segar.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Teridentifikasi sebagai Ibu Rumah Tangga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Oktober 2024

    Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Teridentifikasi sebagai Ibu Rumah Tangga Megapolitan 31 Oktober 2024

    Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Teridentifikasi sebagai Ibu Rumah Tangga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mayat tanpa kepala yang ditemukan di dermaga belakang, Jalan Tuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, teridentifikasi sebagai ibu rumah tangga berinisial SH (40).
    “Pekerjaannya sendiri adalah ibu rumah tangga,” ujar Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana, saat ditemui di kantornya, Rabu malam (30/10/2024).
    I Gusti menyebutkan, SH adalah seorang janda yang suaminya telah meninggal. Ia diketahui berjuang menghidupi empat anaknya seorang diri.
    “Statusnya memiliki empat orang anak di kartu keluarganya,” ungkapnya.
    Saat ini, pihak kepolisian terus menyelidiki kematian SH. Polisi juga telah meminta keterangan dari keluarga korban. Anak SH mengatakan bahwa ibunya tidak pulang sejak pergi pada Minggu (27/10/2024) bersama rekan dekatnya.
    Pihak kepolisian juga sudah memeriksa rekan SH, yang menyatakan bahwa SH sempat menemuinya sebelum pergi dengan seseorang dan kemudian ditemukan tewas.
    Sebelumnya, jasad wanita tanpa kepala itu ditemukan dalam karung di dermaga kapal dekat sebuah pom bensin di Jalan Tuna, Muara Baru, pada Selasa (29/10/2024) pukul 10.29 WIB.
    Jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang buruh kapal pencari ikan yang melihat bungkusan mencurigakan di pinggir air.
    Petugas SPBU, Denni Zaelani (34), menyampaikan bahwa buruh kapal tersebut awalnya ingin beristirahat dan melihat bungkusan mencurigakan.
    “Dia mau bongkar ikan, ngopi, terus ngadem di sini, melihat ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” ujar Denni.
    Karena penasaran, Denni mengangkat karung tersebut ke daratan, tetapi memilih untuk tidak membukanya dan segera menghubungi polisi.
    “Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” katanya.
    Denni menambahkan bahwa mayat tersebut dibungkus lima lapisan, mulai dari kardus, karung, hingga kasur.
    Saat bungkusan dibuka, mayat tersebut mengeluarkan bau tak sedap meski tidak terlalu menyengat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Teridentifikasi sebagai Ibu Rumah Tangga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Oktober 2024

    Polisi Duga Sidik Jari Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Sengaja Dirusak Megapolitan 31 Oktober 2024

    Polisi Duga Sidik Jari Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Sengaja Dirusak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menduga sidik jari mayat tanpa kepala berinisial SH (40), telah dirusak sebelum dibuang jenazah korban dibuang ke dermaga belakang Jalan Tuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
    “Kemungkinan saat ini karena proses pengambilan dengan alat itu cukup menyulitkan, sehingga kita harus menempuh jalan manual, mencocokkan sidik jari. Itu menjadikan ada dugaan seperti itu (dirusak sidik jarinya),” ujar Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana, Rabu malam (30/10/2024).
    I Gusti mengungkapkan, sidik jari SH sudah dalam kondisi memudar saat ditemukan. Bahkan, ditemukan indikasi adanya sayatan-sayatan di area sidik jari korban.
    Namun, polisi belum dapat memastikan apakah sayatan tersebut dilakukan oleh pelaku atau terjadi akibat gesekan saat tubuh korban mengambang di air.
    Kondisi sidik jari yang memudar menyulitkan polisi dalam proses identifikasi. Mereka terpaksa mencocokkan sidik jari secara manual dengan 20 kandidat.
    “Inafis Polda itu mengeluarkan sekitar 20 kandidat. (Sebanyak) 20 kandidat ini dilakukan proses pencermatan, pengkajian, dengan merumus sidik jari yang dimiliki teman-teman yang ahli di bidangnya sampai akhirnya kita menemukan identitas korban tersebut,” ungkap I Gusti.
    Sebelumnya, jasad SH ditemukan dalam karung di dermaga dekat sebuah pom bensin di Jalan Tuna oleh seorang buruh kapal pencari ikan yang melihat bungkusan mencurigakan di pinggir air.
    Denni Zaelani (34), petugas SPBU, mengatakan buruh kapal tersebut awalnya ingin beristirahat dan melihat bungkusan mengambang di air.
    “Mau bongkaran ikan, mau
    ngopi
    , terus
    ngadem
    di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” ujar Denni, Selasa.
    Denni mengaku mengangkat bungkusan itu ke daratan, namun tidak membukanya dan segera menghubungi polisi. Saat bungkusan dibuka oleh polisi, terungkap bahwa tubuh korban tidak memiliki kepala.
    “Pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” ujarnya.
    Denni menambahkan bahwa mayat tersebut dibungkus dalam lima lapisan, mulai dari kardus, karung, hingga kasur, dan menimbulkan bau tak sedap meski tidak terlalu menyengat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wanita Tewas Tanpa Kepala di Muara Baru, Korban Sempat Hubungi Rekan Sebelum Menghilang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Oktober 2024

    Wanita Tewas Tanpa Kepala di Muara Baru, Korban Sempat Hubungi Rekan Sebelum Menghilang Megapolitan 31 Oktober 2024

    Wanita Tewas Tanpa Kepala di Muara Baru, Korban Sempat Hubungi Rekan Sebelum Menghilang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – SH (40), perempuan yang ditemukan tewas tanpa kepala di dermaga belakang Jalan Tuna,
    Muara Baru
    , Penjaringan, Jakarta Utara, dilaporkan sempat menghubungi rekannya, Minggu (27/10/2024).
    Informasi ini diperoleh polisi dari keterangan anak korban, yang menyatakan bahwa ibunya tidak pulang sejak hari itu.
    “Rekannya ini kita lakukan penelusuran juga bahwa memang benar pada saat hari Minggu itu sempat menyampari atau mengabarkan kepada rekannya bahwa yang bersangkutan sedang melaksanakan serangkaian kegiatan yang dia (rekan korban) juga tidak ketahui,” ujar Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana, Rabu malam (30/10/2024).
    Menurut I Gusti, SH terakhir diketahui pergi bersama seorang rekan, namun tujuan kegiatan tersebut tidak diketahui.
    Pihak kepolisian kini menelusuri informasi ini lebih lanjut dengan memeriksa rekan-rekan korban.
    Penemuan mayat SH pertama kali dilaporkan oleh Denni Zaelani (34), petugas di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) setempat, setelah menerima informasi dari seorang buruh kapal pencari ikan yang melihat bungkusan mencurigakan di pinggir dermaga.
    “Si buruh mau bongkaran ikan, mau ngopi, terus ngadem di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” kata Denni pada Selasa.
    Denni mengaku membawa bungkusan karung tersebut ke daratan, namun memilih untuk tidak membukanya sebelum polisi tiba.
    “Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” ujarnya.
    Denni juga menyebut mayat tersebut dibungkus dalam lima lapisan.
    “Itu bungkusannya lima lapis, mulai dari kardus, karung, selimut, kardus lagi, terus kasur, terus di dalam baru mayat,” jelas Denni.
    Bau tak sedap tercium dari bungkusan, meski tidak terlalu menyengat, dan darah pada tubuh korban masih terlihat segar.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.