Tempat Fasum: Pelabuhan Tanjung Priok

  • Bea Cukai Ungkap Penyebab Penurunan Ekspor dan Impor 2024

    Bea Cukai Ungkap Penyebab Penurunan Ekspor dan Impor 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengakui ekspor dan impor Indonesa pada 2024 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan ketidakstabilan ekonomi dan perdagangan global.

    “Penurunan itu bukan disebabkan oleh domestik, tetapi lebih kepada kondisi ekonomi global, perdagangan,” ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/12/2024).

    Dikatakan Askolani, banyak negara-negara maju, seperti China, Eropa, dan Amerika Serikat yang mengalami kondisi serupa, yaitu penurunan ekspor dan impor. Kondisi tersebut berimbas kepada proses ekspor dan impor dalam negeri.

    Menurutnya, Indonesia pernah mengalami masa peningkatan ekspor dan impor pada 2021-2022. Dia berharap, peningkatan ini kembali terjadi pada 2025.

    “Jadi ini bukan hanya semata-mata Indonesia ya, tetapi lingkungan global itu menjadi tantangan kita dan para pelaku usaha juga tentunya kita support untuk bisa lebih maju lagi,” tandasnya.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan ekspor dan impor Indonesia pada November 2024 masing-masing 1,70% dan 10,71% dibanding bulan sebelumnya. Nilai ekspor Indonesia berada pada angka US$24,01 miliar dan impor mencapai US$ 19,59 miliar pada November 2024.

  • Kemenhub pastikan kelaiklautan-kesiapan kapal hadapi Natal-Tahun Baru

    Kemenhub pastikan kelaiklautan-kesiapan kapal hadapi Natal-Tahun Baru

    Posko ini melibatkan berbagai instansi agar koordinasi penanganan insiden dapat dilakukan lebih cepat dan taktis,

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antoni Arif Priadi memastikan kelaiklautan dan kesiapan armada kapal dalam menghadapi angkutan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Antoni dalam keterangan di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa memastikan kelaiklautan dan kesiapan armada kapal penting, karena moda tersebut sebagai salah satu transportasi yang banyak dipilih masyarakat terutama di daerah kepulauan.

    “Untuk itu, saya meminta seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut untuk memastikan kesiapan armada kapal, meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait, memperketat pengawasan terhadap kapasitas penumpang kapal, serta mengoptimalkan armada di sejumlah ruas agar tidak terjadi penumpukan penumpang,” katanya.

    Antoni menyerukan komitmen penuh dari seluruh jajaran Kementerian Perhubungan dalam menyambut arus mudik Natal dan Tahun Baru dapat berjalan lancar dan aman. Apalagi angkutan laut juga dipilih masyarakat sebagai solusi untuk menghindari kepadatan lalu lintas darat.

    Dia menuturkan bahwa pihaknya telah menyelenggarakan Apel Kesiapsiagaan Posko Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok.

    Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa diproyeksikan akan ada lonjakan volume penumpang sebesar 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total mencapai sekitar 2,3 juta penumpang dibandingkan tahun lalu. Meski begitu, ia tidak merinci jumlah penumpang di tahun sebelumnya.

    “Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan armada angkutan laut sebanyak 765 kapal dengan kapasitas 29.972 penumpang,” ucap Antoni.

    Menghadapi cuaca ekstrem pada bulan-bulan menuju Natal dan Tahun Baru, lanjut Antoni, peningkatan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran pun kian ditingkatkan, khususnya terhadap pengawasan kapasitas penumpang.

    “Saya telah menginstruksikan kepada seluruh Kepala KSOP dan UPP untuk memastikan armada kapal siap beroperasi dengan pemeriksaan menyeluruh terhadap standar keselamatan, kapasitas penumpang, dan ketersediaan alat keselamatan,” tegasnya.

    Sebagai pusat informasi serta penanganan cepat jika terjadi insiden, Antoni menggarisbawahi bahwa Kemenhub juga menyediakan Posko Pemantauan yang akan beroperasi di 264 titik mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025.

    “Posko ini melibatkan berbagai instansi agar koordinasi penanganan insiden dapat dilakukan lebih cepat dan taktis,” tuturnya.

    Sedangkan, secara khusus terkait cuaca ekstrem, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BMKG setempat untuk menyebarluaskan prakiraan cuaca kepada masyarakat maritim untuk mewaspadai terjadinya cuaca buruk.

    Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Hartanto mengatakan bahwa dengan tingginya antusiasme libur Natal dan Tahun Baru tahun ini, pihaknya bersama lima operator kapal yakni PT Pelni Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelayanan Sakti Inti Makmur, PT Pelayaran Dharma Indah, dan PT Belibis Papua Mandiri meluncurkan Program Tiket Gratis Kapal Laut Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

    “100 ruas trayek akan beroperasi melayani program ini yaitu diantaranya adalah Makassar-Balikpapan, Batam-Belawan, Sorong Ambon, Tanjung Priok-Maumere serta Kupang-Ende, dengan total tiket yang digelontorkan kurang lebih sebanyak 29.972 tiket,” ungkap kata Hartanto.

    Dia mengatakan, rute yang dipilih memang lebih berfokus ke Indonesia Timur dikarenakan banyak masyarakat di Indonesia Timur yang akan merayakan Natal.

    “Untuk itu, kami terus mensosialisasikan ketentuan dan persyaratan tiket gratis ini melalui kanal media sosial Ditjen Perhubungan Laut agar informasi yang didapatkan lebih luas jangkauannya serta efektif dan efisien,” kata Hartanto

    “Syarat dan ketentuan lebih lanjut terkait program tiket gratis kapal laut dapat masyarakat akses melalui media sosial instagram Ditjen Perhubungan Laut @djplkemenhub151,” tambahnya.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024

  • 2025, Bea Cukai Akan Resmikan Pemindai Peti Kemas di 3 Pelabuhan

    2025, Bea Cukai Akan Resmikan Pemindai Peti Kemas di 3 Pelabuhan

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) akan meresmikan alat pemindai peti kemas barang impor dan ekspor di tiga pelabuhan pada 2025.

    Sebelumnya, Bea Cukai dan Pelindo meresmikan 10 alat pemindai peti kemas di terminal peti kemas (TPK) Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/12/2024).

    “Kita akan melanjutkan implementasi ini, bukan hanya di Tanjung Priok, tetapi juga di pelabuhan Tanjung Emas dan Tanjung Perak pada kuartal  I 2025,” kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani di tempat penimbunan sementara TPK Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/12/2024).

    Kemudian pada kuartal II 2025, DJBC dan Pelindo akan meresmikan alat pemindai peti kemas lagi di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Nantinya, pelabuhan tersebut akan menjadi wilayah besar untuk kegiatan ekspor dan impor.

    “Tiga pelabuhan besar dengan volume signifikan, pemasukan dan pengeluaran barang ekspor di wilayah Jawa di awal kuartal I 2025, bisa kita standarisasi dari sisi pelayanan pengawasan,” ujar Askolani.

    Askolani menambahkan, kecanggihan alat ini mampu memindai isi peti kemas Bea Cukai ini tanpa perlu membuka fisik kontainer, termasuk limbah dan narkotika.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Arif Suhartono menyampaikan dukungannya atas upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengawasi keluar dan masuk barang serta memastikan pendapatan negara. “Pelindo mendukung inisiatif dari kementerian dan lembaga serta mendukung pemerintahan Presiden Prabowo,” tambahnya.

    Adapun 10 alat pemindai peti kemas milik Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok tersebar di lima lokasi, antara lain JICT, TPS Koja, NPCT-MTI, TER3-MAL, dan Graha Segara. Penyediaan alat peti kemas ini mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 109/PMK.04/2020 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara. 

  • Bea Cukai Resmikan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok

    Bea Cukai Resmikan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok

    Jakarta, Beritasatu.com – Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meresmikan pemberlakuan 10 alat pemindai peti kemas barang impor dan ekspor di terminal peti kemas (TPK) Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/12/2024).

    Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan, pemberlakuan alat pemindai peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok ini merupakan wujud dukungan terhadap program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045.

    “Ini sebagai langkah nyata kabinet baru dari program Asta Cita. Alhamdulillah dalam waktu dekat kita bisa memperkuat proses pelayanan dan pengawasan kita di pelabuhan-pelabuhan TNI,” ujar Aslolani dalam sambutannya.

    Askolani melanjutkan, alat pemindai peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok mempermudah transparansi kegiatan impor dan ekspor dengan proses yang cepat, terjangkau, dan pengawasan yang ketat.

    Dengan alat yang mampu memindai isi peti kemas tanpa membuka kontainer, pemeriksaan lebih efisien, mengurangi waktu tunggu, serta mencegah penyelundupan barang ilegal.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Arif Suhartono menyampaikan dukungannya atas upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengawasi keluar dan masuk barang serta memastikan pendapatan negara. “Pelindo mendukung inisiatif dari kementerian dan lembaga serta mendukung pemerintahan Presiden Prabowo,” tambahnya.

    Adapun 10 alat pemindai peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok tersebar di lima lokasi, antara lain JICT, TPS Koja, NPCT-MTI, TER3-MAL, dan Graha Segara. Penyediaan alat peti kemas ini mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 109/PMK.04/2020 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara. 
     

  • KPPU Endus Persekongkolan Tender Rangkaian Kereta Cepat, KCIC Buka Suara – Page 3

    KPPU Endus Persekongkolan Tender Rangkaian Kereta Cepat, KCIC Buka Suara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) buka suara terkait dugaan persekongkolan pengadaan rangkaian untuk Kereta Cepat Whoosh. KCIC mengklaim tidak terlibat dalam proyek tersebut.

    Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan investigasi dilakukan pada proses pengadaan penyedia jasa pengangkutan Electric Multiple Unit (EMU) dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Depo Tegalluar. Menurutnya, proyek itu dilakukan secara internal oleh CRRC Sifang sebagai bagian dari konsorsium High-Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC).

    “KCIC tidak terlibat dalam proses pengadaan penyedia jasa pengangkutan tersebut dan KCIC menghormati proses yang dilakukan KPPU terkait dengan investigasi tersebut,” kata Eva dalam keterangannya, Senin (16/12/2024).

    Seperti diketahui, KPPU telah memanggil dua pihak pada proses penyelidikan dugaan persekongkolan tersebut. Dua perusahaan yang dipanggil adalah CRRC Sifang dan PT Anugerah Logistik Prestasindo.

    Eva menyebut proses pengangkutan EMU berlangsung mulai September 2022 sampai Juni 2023 menyesuaikan dengan jadwal kedatangan EMU di Pelabuhan Tanjung Priok. Pada kurun waktu tersebut secara total terdapat 12 EMU yang diangkut dalam beberapa batch ke Depo Tegalluar.

    Eva menyampaikan, sesuai kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) antara KCIC dengan konsorsium HSRCC, KCIC menerima EMU dari pabrikan CRRC Sifang dalam kondisi siap operasi dan sudah tersertifikasi oleh lembaga yang berwenang.

    “Ini yang perlu diluruskan, bahwa investigasi KPPU dilakukan pada proses pengadaan penyedia jasa pengangkutan sarana, dimana KCIC sebagai penerima jasa tidak ikut serta pada proses tersebut, jadi sebagai penerima jasa lingkup kami memastikan sarana tersebut tiba di dipo Tegalluar, sehingga kalau kita melihat informasi KPPU yang dilaporkan itu bukan KCIC,” jelas Eva. Eva menambahkan KCIC berkomitmen bahwa seluruh kegiatan perusahaan di berbagai aspek dilakukan sesuai dengan prinsip dan tata kelola perusahaan yang baik.

     

  • PELNI sediakan 200 tiket gratis ke Maumere jelang Natal dan tahun baru

    PELNI sediakan 200 tiket gratis ke Maumere jelang Natal dan tahun baru

    Kepala Cabang PT PELNI Jakarta, Dicky Dermawan meninjau layanan customer service di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Rabu (11/12/2024). (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

    PELNI sediakan 200 tiket gratis ke Maumere jelang Natal dan tahun baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 11 Desember 2024 – 20:23 WIB

    Elshinta.com – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) bersama Kementerian Perhubungan menyediakan 200 tiket gratis dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Pelabuhan Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjelang momentum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Hingga saat ini baru 115 kursi yang terisi dan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan momentum ini silahkan menggunakan fasilitas ini,” kata Kepala Cabang PT PELNI Jakarta, Dicky Dermawan di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan, untuk mendapatkan fasilitas ini ada tautan (link) khusus yang disediakan Kementerian Perhubungan. Pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

    “Bagi yang ingin mendapatkan tiket gratis ini juga dapat langsung ke customer service Pelni Cabang Jakarta,” kata dia.

    Ia mengatakan, penumpang tiket gratis ini diberangkatkan menggunakan KM Tidar yang akan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Maumere.

    Di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta ada sembilan kapal penumpang antarpulau. Yakni KM Cermai, KM Dobonsolo, KM Dempo, KM Dorolonda, KM Nggapulu, KM Lawit, KM Bukt Raya, KM Kelud dan KM Tidar. Kapal-kapal tersebut sudah melakukan “ramp check” dan uji petik laik melaut dalam menghadapi momen Natal dan tahun baru ini.

    “Kami siap melayani masyarakat yang ingin berlibur dan mengantarkan mereka selamat sampai ke tujuan,” kata Dicky.

    Pihaknya menargetkan kenaikan jumlah penumpang dari Pelabuhan Tanjung Priok sekitar 4 persen saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

    “Untuk periode Nataru dari 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2024 jumlah penumpang ditarget naik 4 persen,” katanya. 

    Ia mengatakan, pada 2024 jumlah penumpang mencapai 19.587 orang dan di tahun ini dalam periode tersebut ditargetkan 20.371 penumpang.

    “Puncak Nataru tahun ini kami prediksi pada 22 Desember 2024 karena ada tiga kapal penumpang yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok hari tersebut,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dinilai Terlalu Mahal, Pelaku Logistik Mengeluh – Halaman all

    Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dinilai Terlalu Mahal, Pelaku Logistik Mengeluh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta mendesak pemerintah untuk meninjau ulang pemberlakuan tarif Tol Cibitung-Cilincing yang dinilai terlalu mahal, sehingga menghambat tujuan utama pembangunan tol tersebut.

    Ketua DPW ALFI Jakarta, Adil Karim, mengungkapkan bahwa tarif tol yang tinggi justru mendorong para pelaku logistik memilih jalur lain yang lebih murah, seperti Tol Cikampek-Priok. 

    Padahal, salah satu tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut adalah untuk memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Tarif yang tinggi malah membuat para pelaku logistik enggan beralih ke Tol Cibitung-Cilincing, dan akhirnya kemacetan di Tol Cikampek tetap tidak terurai,” kata Adil dalam konfirmasinya, Rabu (11/12/2024). Menurutnya, hal ini menghambat optimalisasi fungsi dari tol baru tersebut.

    Adil juga menyoroti perbedaan tarif yang sangat mencolok. “untuk kendaraan golongan II dan III, tarif tol Cibitung-Cilincing sepanjang 34 km mencapai Rp 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di ruas JORR 1 yang panjangnya 66 km hanya Rp 25.000. Ini sangat timpang,” tegasnya.

    Menurut Adil, tingginya tarif tol ini berdampak langsung pada biaya operasional perusahaan logistik, yang tetap tinggi meskipun semua pihak berkomitmen untuk menekan biaya logistik di Indonesia.

    Ia pun menilai bahwa tol ini belum efektif dalam mengurangi waktu tempuh dan biaya distribusi barang.

    Untuk itu, DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik dan melakukan penyesuaian tarif. Penurunan tarif dianggap penting agar keberadaan Tol Cibitung-Cilincing dapat memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional dan mencapai tujuan utamanya.

    “Tarif yang wajar dan dapat dijangkau oleh pelaku logistik akan membantu meringankan beban operasional, sekaligus mengoptimalkan distribusi barang di Indonesia,” kata Adil.

    Sebagai informasi, Tol Cibitung-Cilincing diharapkan menjadi jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan di Tol Cikampek yang selama ini menjadi salah satu titik krusial dalam distribusi barang menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Namun, dengan tarif yang tinggi, jalan tol ini justru menjadi beban bagi para pelaku logistik.

    Sumber: Warta Kota

  • ALFI Jakarta desak pemerintah tinjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing

    ALFI Jakarta desak pemerintah tinjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    ALFI Jakarta desak pemerintah tinjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 11 Desember 2024 – 17:35 WIB

    Elshinta.com – Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta meminta pemerintah meninjau ulang pemberlakuan tarif tol Cibitung-Cilincing yang dianggap terlalu mahal. 

    Ketua DPW ALFI Jakarta, Adil Karim, menyatakan bahwa tarif yang tinggi menghambat tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut, yaitu memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Tarif yang tinggi mendorong para pelaku logistik memilih jalur tol Cikampek-Priok yang lebih murah. Ini menjadi bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan tol Cibitung-Cilincing,” katanya, di Jakarta, Rabu (11/12).

    Menurut Adil, dengan tidak beralihnya kendaraan logistik ke ruas tol Cibitung-Cilincing, kemacetan di Tol Cikampek juga tidak terurai, sehingga fungsi tol baru ini tidak maksimal. 

    Dia meminta pemerintah mengingat kembali prinsip utama keberadaan tol, yakni mempermudah akses logistik dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya. 

    “Tol ini justru menjadi beban baru bagi pelaku usaha logistik, dengan tarif yang demikian tinggi. Coba bayangkan, untuk kendaraan golongan II dan III , misalnya, tarif jalan tol sepanjang 34 Km itu mencapai Rp. 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di JORR 1 yang sepanjang 66 KM hanya Rp. 25.000. Ini sangat timpang,” katanya.

    “Dengan tarif yang tinggi, biaya operasional perusahaan logistik tetap tinggi. Padahal saat ini kita semua berkomitmen untuk menekan biaya logistik di semua lini,” ujar Adil.

    ALFI melihat bahwa fungsi jalan tol untuk mengurangi waktu tempuh dan biaya distribusi barang belum tercapai. 

    Untuk mengatasi persoalan ini, DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik. Penyesuaian tarif dinilai penting agar keberadaan tol ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Dinilai Memberatkan, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Tarif Tol Cibitung-Cilincing

    Dinilai Memberatkan, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Tarif Tol Cibitung-Cilincing

    Jakarta: Pemerintah didesak meninjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing. Sebab, tarif yang ditetapkan saat ini dinilai terlalu mahal. 

    Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta, Adil Karim, menyatakan bahwa tarif yang tinggi menghambat tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut. Yakni, memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Tarif yang tinggi mendorong para pelaku logistik memilih jalur Tol Cikampek-Priok yang lebih murah. Ini menjadi bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan Tol Cibitung-Cilincing,” kata Adil melalui keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024. 

    Menurut Adil, mahalnya tarif membuat kendaraan logistik enggan beralih ke Tol Cibitung-Cilincing. Akibatnya, kemacetan di Tol Cikampek tidak terurai. 

    “Sehingga, fungsi tol baru ini tidak maksimal,” ungkap dia.
     

    Dia meminta pemerintah mengingat kembali prinsip utama keberadaan tol. Yakni mempermudah akses logistik dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya. 

    “Tol ini justru menjadi beban baru bagi pelaku usaha logistik, dengan tarif yang demikian tinggi,” sebut dia.

    Adil membandingkan tarif Tol Cibitung-Cilincing dengan ruas Tol JORR. Perbedaan tarif cukup jauh.

    “Coba bayangkan, untuk kendaraan golongan II dan III , misalnya, tarif jalan tol sepanjang 34 Km itu mencapai Rp. 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di JORR 1 yang sepanjang 66 KM hanya Rp. 25.000. Ini sangat timpang,” ujar dia.

    Tingginya tarif tersebut membuat biaya operasional perusahaan logistik tetap tinggi. “Padahal saat ini kita semua berkomitmen untuk menekan biaya logistik di semua lini,” ujar Adil.

    DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik. Penyesuaian tarif dinilai penting agar keberadaan tol ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional.

    Jakarta: Pemerintah didesak meninjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing. Sebab, tarif yang ditetapkan saat ini dinilai terlalu mahal. 
     
    Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta, Adil Karim, menyatakan bahwa tarif yang tinggi menghambat tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut. Yakni, memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.
     
    “Tarif yang tinggi mendorong para pelaku logistik memilih jalur Tol Cikampek-Priok yang lebih murah. Ini menjadi bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan Tol Cibitung-Cilincing,” kata Adil melalui keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024. 
    Menurut Adil, mahalnya tarif membuat kendaraan logistik enggan beralih ke Tol Cibitung-Cilincing. Akibatnya, kemacetan di Tol Cikampek tidak terurai. 
     
    “Sehingga, fungsi tol baru ini tidak maksimal,” ungkap dia.
     

    Dia meminta pemerintah mengingat kembali prinsip utama keberadaan tol. Yakni mempermudah akses logistik dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya. 
     
    “Tol ini justru menjadi beban baru bagi pelaku usaha logistik, dengan tarif yang demikian tinggi,” sebut dia.
     
    Adil membandingkan tarif Tol Cibitung-Cilincing dengan ruas Tol JORR. Perbedaan tarif cukup jauh.
     
    “Coba bayangkan, untuk kendaraan golongan II dan III , misalnya, tarif jalan tol sepanjang 34 Km itu mencapai Rp. 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di JORR 1 yang sepanjang 66 KM hanya Rp. 25.000. Ini sangat timpang,” ujar dia.
     
    Tingginya tarif tersebut membuat biaya operasional perusahaan logistik tetap tinggi. “Padahal saat ini kita semua berkomitmen untuk menekan biaya logistik di semua lini,” ujar Adil.
     
    DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik. Penyesuaian tarif dinilai penting agar keberadaan tol ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ABK)

  • Pelni pastikan keamanan kapal penumpang hadapi Natal dan Tahun Baru

    Pelni pastikan keamanan kapal penumpang hadapi Natal dan Tahun Baru

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Cabang Jakarta memastikan keamanan kapal yang digunakan untuk mengangkut penumpang dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta saat pelayaran menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Sembilan kapal yang memiliki ‘homebase’ di Tanjung Priok Jakarta sudah melakukan sejumlah pemeriksaan agar memberikan keamanan dan kenyamanan dalam melayani penumpang di momen Nataru tahun ini,” kata Kepala Cabang PT Pelni Jakarta Dicky Dermawan di Jakarta, Rabu.

    Sembilan kapal penumpang tersebut, yaitu KM Cermai, KM Dobonsolo, KM Dempo, KM Dorolonda, KM Nggapulu, KM Lawit, KM Bukit Raya, KM Kelud dan KM Tidar. Semua kapal tersebut sudah melakukan “ramp check” dan uji petik laik melaut.

    Menurut pada tahun ini sembilan kapal tersebut sudah melakukan perawatan atau docking tahunan terhadap 25 kapal termasuk tujuh kapal yang bersandar di Tanjung Priok.

    “Tujuh kapal docking di Pelabuhan Tanjung Priok, satu kapal di Belawan dan satu kapal di Ambon,” kata dia.

    Menurut dia, pemeriksaan berkala ini bertujuan menjaga keselamatan kapal dalam berlayar mengantarkan penumpang dan itu yang menjadi prioritas utama.

    Pemeriksaan ini juga dilakukan dari internal dan eksternal dengan melibatkan Badan Klasifikasi Indonesia (BKI), pejabat pemeriksa keselamatan kapal (marine inspector) dan lainnya.

    Pemeriksaan yang dilakukan dengan menurunkan seluruh sekoci yang ada di kapal, menghitung jumlah sekoci dan kapasitas, serta menghitung jaket keselamatan serta alat yang menjadi tumpuan keselamatan di atas kapal.

    Terkait cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, Dicky mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah instansi dalam menghadapi momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Kami siap melayani penumpang yang ingin berlibur dan mengantarkan mereka selamat hingga ke tujuan,” kata dia.

    PT Pelni Cabang Jakarta menargetkan kenaikan jumlah penumpang dari Pelabuhan Tanjung Priok sekitar 4 persen saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

    “Untuk periode Nataru dari 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2024 jumlah penumpang ditarget naik 4 persen,” katanya.

    Ia mengatakan, pada 2024 jumlah penumpang mencapai 19.587 orang dan di tahun ini dalam periode tersebut ditargetkan 20.371 penumpang.

    “Puncak Nataru tahun ini kami prediksi pada 22 Desember 2024 karena ada tiga kapal penumpang yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok hari tersebut,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024