Tempat Fasum: Pelabuhan Tanjung Priok

  • Bhabinkamtibmas dampingi petani ikan di Jakut dukung ketahanan pangan

    Bhabinkamtibmas dampingi petani ikan di Jakut dukung ketahanan pangan

    Jakarta (ANTARA) – Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Muara Angke melakukan pendampingan pemberian makanan dan penebaran obat ikan di Kolam Ikan Hutan Mangrove Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, dalam mendukung program ketahanan pangan.

    Bhabinkamtibmas Aiptu Setiyono dalam keterangan di Jakarta, Selasa, menjelaskan bahwa pendampingan kepada petani ikan dilakukan agar para petani bisa memanen ikannya lebih segar, sehat dan hasilnya maksimal.

    Selain itu, petani ikan diajarkan cara untuk mencegah kematian pada ikan, pemberian obat ikan untuk memberikan kesuburan terhadap ikan serta menghilangkan hewan lainnya yang berada di sekitar kolam ikan.

    Adapun cara melakukan pengobatan ikan secara langsung ke kolam terbilang paling praktis. Dalam sistem ini, obat bisa langsung ditebar ke kolam tanpa harus memanen ikan terlebih dahulu.

    Pengobatan ini dinilainya cukup efektif untuk menghadang serangan penyakit pada tahap awal, yaitu ketika ikan terlihat kehilangan nafsu makan dan loyo.

    “Wilayah Pelabuhan Muara Angke ini sangat strategis dan memiliki potensi besar dalam sektor perikanan. Tugas kami adalah memberikan sosialisasi dan pendampingan sehingga masyarakat bisa meningkatkan produksi secara mandiri”, ujar Setiyono.

    Di sisi lain, Kapolsek Kawasan Sunda Kelapa AKP Hitler Napitupulu mengungkapkan bahwa ketahanan pangan adalah salah satu pondasi utama ketahanan nasional.

    Oleh karena itu, Polsek Kawasan Sunda Kelapa Polres Pelabuhan Tanjung Priok berupaya memberikan dukungan kepada masyarakat dan para petani ikan agar dapat menjalankan usaha budidaya perikanan dan pertanian mereka dengan aman, lancar dan sukses serta menghasilkan dalam jumlah maksimal.

    Dia menambahkan, dalam mencapai keberhasilan pembesaran benih ikan akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat.

    “Sehingga, masyarakat akan memenuhi persediaan pangan dan kesejahteraan secara mandiri serta masyarakat pun terjamin kesejahteraannya secara ekonomi,” kata Hitler.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ratusan Sopir Truk Kontainer Demo Kantor Pelindo, Keluhkan Premanisme dan Biaya Gate Pass – Halaman all

    Ratusan Sopir Truk Kontainer Demo Kantor Pelindo, Keluhkan Premanisme dan Biaya Gate Pass – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ratusan sopir truk kontainer mendemo PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo mengeluhkan kemacetan, biaya tambahan hingga praktik premanisme di Pelabuhan Tanjung Priok.

    Sebanyak 300 sopir truk kontainer dari Keluarga Besar Sopir Indonesia (KB-SI)  berunjuk rasa di depan pelabuhan peti kemas NPCT-1, dan kantor Pelindo di Pelindo Tower.

    Koordinator aksi Ilhamsyah mengatakan tuntutan para sopir yakni mendesak Pelindo segera membereskan kemacetan di beberapa titik vital pelabuhan peti kemas yang dinilai merugikan para sopir. 

    Penyebab kemacetan antara lain karena proses bongkar muat pelabuhan yang lambat, akses masuk yang tidak memadai, serta kurangnya area parkir di dalam pelabuhan.

    Penyebab lainnya, minimnya fasilitas istirahat untuk sopir dan toilet umum, serta penerapan biaya baru seperti gate pass tanpa sosialisasi memadai kepada para sopir.

    Sopir juga keluhkan banyaknya aksi premanisme ketika terjadi kemacetan di sekitar kawasan pelabuhan.

    “Kebijakan-kebijakan Pelindo ini merugikan para sopir, dan tingkat keamanan pelabuhan yang rendah atas aksi premanisme dan menyebabkan ekonomi biaya tinggi di pelabuhan.

    “Kualitas pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi semakin tidak kompetitif,” ujar Ilhamsyah saat demo sopir truk di Pelindo Tower, Selasa (11/2/2025).

    Menurut Ilham, para sopir kontainer juga mengeluhkan penerapan biaya atas pemberlakuan sistem gate pass di pelabuhan.

    Seharusnya truk yang masuk ke pelabuhan tidak dikenakan biaya gate pass karena sudah termasuk dalam komponen biaya terminal.

    Mereka merasa keberatan harus mengeluarkan tambahan biaya Rp13ribu-Rp20 ribu.  

    “Untuk memenuhi ritase harian saja sulit karena kemacetan parah pelabuhan. Ini ditambah dengan biaya-biaya baru pelabuhan,” ujar Ilham.    

    Menurut Ilham efek negatif lain dari kemacetan parah di pelabuhan yakni meningkatnya biaya  BBM yang harus ditanggung sopir, risiko kecelakaan tinggi akibat kelelahan, tekanan dari perusahaan, dan memburuknya kondisi kesehatan fisik serta mental.

    “Hidup sopir kontainer sudah benar-benar sulit namun aspirasinya diabaikan oleh Pelindo. Makanya kami melakukan aksi hari ini untuk menuntut keadilan bagi teman-teman sopir kontainer,” ujar Ilhamsyah. (tribunnews/eko sutriyanto)

     

  • 18 Korban Selamat dari Kapal yang Tenggelam di Tanjung Priok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Februari 2025

    18 Korban Selamat dari Kapal yang Tenggelam di Tanjung Priok Megapolitan 7 Februari 2025

    18 Korban Selamat dari Kapal yang Tenggelam di Tanjung Priok
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapal bernama SP5 BSI tenggelam setelah menabrak tanggul di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (6/2/2025) dini hari.
    Sebanyak 18 penumpang kapal tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
    “Sebanyak 18 korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat oleh Tim SAR gabungan,” kata Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman dalam pernyataan tertulisnya pada Jumat (7/2/2025).
    Gatot menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan dalam beberapa tahap dengan menggunakan berbagai armada penyelamatan.
    “Kami menggunakan perahu LCR BPBD, kapal KPLP, RIB Basarnas, dan kapal Bakamla untuk mengevakuasi korban,” kata Gatot.
    Tim SAR gabungan bergerak cepat setelah menerima laporan kejadian ini pada pukul 11.45 WIB.
    Pada pukul 13.30 WIB, tiga orang pertama berhasil dievakuasi menggunakan kapal KPLP.
    Kemudian, pada pukul 15.50 WIB, tiga korban lainnya diselamatkan dengan perahu Bakamla.
    Evakuasi dituntaskan pada pukul 16.15 WIB dengan menyelamatkan 12 korban yang tersisa menggunakan kapal KPLP.
    Seluruh korban yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat kemudian mendapatkan pemeriksaan medis guna memastikan kondisi mereka stabil.
    “Operasi SAR resmi dinyatakan selesai pada pukul 16.50 WIB,” tutup Gatot.
    Adapun ke-18 orang yang terjebak dalam kapal yang karam itu adalah sebagai berikut:
    1. Beni

    2. Ari Hidayat

    3. Reno Pugu Ardi Aji

    4. Muhammad Hanif

    5. Doli Dahan

    6. Hal Prian

    7. Safrizal

    8. Sudiro

    9. Falah Murti

    10. Teguh Prasetiawan

    11. Rizaldi Tian Firdaus

    12. Gilang Aji

    13. Alfin Apriodi

    14. Benhard

    15. Rahmad Rudi

    16. Ferdiansyah

    17. Rian Tri Wibowo

    18. Omang komarudin.
    (Reporter: Shinta Dwi Ayu | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • JICT Persingkat Waktu Singgah Kapal Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok – Halaman all

    JICT Persingkat Waktu Singgah Kapal Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sepanjang tahun 2024, Jakarta International Container Terminal (JICT)  menangani lebih dari 2 juta TEUs (peti kemas setara ukuran 20 feet) volume petikemas ekspor impor di Tanjung Priok. 

    Tren peningkatan volume tersebut diproyeksikan akan terus bertambah di 2025. 

    Hal ini dapat terlihat dari kedatangan kapal baru (Maiden Voyage) CMA CGM Kauri yang bersandar di terminal petikemas tersibuk di Indonesia tersebut.

    CMA CGM Kauri sendiri menghubungkan rute pelabuhan di Tiongkok Utara dan Filipina dengan pelabuhan di Indonesia melalui JICT.

    Direktur Utama JICT Ade Hartono mengatakan,  kedatangan Kapal CMA CGM Kauri menandakan peningkatan kepercayaan dari pengguna jasa terhadap pelayanan di terminal peti kemas tersebut.

    “Kami merasa terhormat sekaligus berterima kasih atas new service dari CMA CGM Kauri. Semoga JICT dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa kami,” ujar Ade saat seremoni kedatangan kapal, di Dermaga Utara JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (6/2/2025).

    Ade bilang, JICT berupaya mempersingkat waktu singgah kapal di pelabuhan (port stay) dengan beberapa pengadaan alat-alat baru.

    Hal ini selaras dengan program Pelindo guna mengintegrasikan ekosistem maritim nasional yang berkelas dunia.

    “Kita akan mengadakan crane baru dengan spek super post panamax, lima e-RTGC (alat bongkar muat lapangan) dan truk-truk baru. Ini semua menjadi refleksi dari komitmen JICT untuk mewujudkan pelayanan yang cepat dan handal sekaligus dapat mempersingkat port stay di JICT,” ujar Ade.      

    Kapten Kapal CMA CGM Kauri, Sviatoslav Getta mengatakan, pentingnya Indonesia dan JICT bagi CMA CGM Group.

    “Kami terkesan dengan aspek keamanan dan produktivitas pelabuhan yang ditunjukkan oleh JICT. Saya berharap peningkatan pelayanan JICT dapat berkontribusi positif bagi CMA CGM dan kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan ini,” ujar Sviatoslav.

    Dalam acara seremoni kedatangan CMA CGM Kauri turut hadir Presiden Direktur CMA CGM Indonesia Michel Razak, Direktur Utama Subholding Pelindo Terminal Petikemas M. Adji, Chief officer CMA CGM Kauri Oleksandr Kornov dan Pihak Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok.

     

  • Pelindo Targetkan 10 Kapal Mewah Bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok

    Pelindo Targetkan 10 Kapal Mewah Bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) merencanakan operasional layanan naik turun penumpang kapal pesiar di Pelabuhan Tanjung Priok. Setidaknya 10 kapal cruise disebut akan bersandar. 

    Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri mengatakan saat ini, Tanjung Priok tidak hanya menangani layanan penumpang antar pulau namun juga melayani kapal-kapal pesiar. 

    “Dan kami sampaikan juga untuk ke depan kita sudah rencananya akan melayani kapal-kapal cruise, tetapi kita menjadi port home. Jadi penumpang bisa naik turun cruise tidak harus ke Singapura,” kata Adi dalam Seminar IPEC Peluang Bisnis Shipping, Kepelabuhanan, Logistik dan Supply Chain 2025, Rabu (5/2/2025). 

    Adi menjelaskan nantinya setidaknya Tanjung Priok akan melayani 10 kapal pesiar. Rute yang disediakan juga ialah Tanjung Priok-Singapura-Malaysia-Tanjung Priok. 

    Sebelumnya, Pelindo melaporkan pada Juni 2024 telah melayani kunjungan perdana kapal pesiar mewah milik Resorts World Cruises. Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki mengklaim Hal ini menjadi bukti kesiapan Indonesia menjadi Homeport Cruise di kawasan Asia.

    Ardhy kemudian menjelaskan bahwa Pelindo terus melakukan kolaborasi dan mengeksplorasi lebih lanjut potensi kerja sama serta pengembangan ke depannya untuk meningkatkan bisnis kapal wisata, cruise, dan yacht di berbagai lokasi di Indonesia.

     Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah yang memberikan kemudahan operasional bagi kapal wisata, cruise, dan yacht, dari sisi kebijakan dan operasional untuk berlayar di perairan Indonesia dalam menciptakan industri pariwisata yang dinamis dan berkualitas tinggi.

    Pada perkembangan lain, Pelabuhan Tanjung Priok juga mencatatkan kenaikan lalu lintas kapal dan penumpang sepanjang 2024. Untuk angkutan barang, Adi memaparkan volume atau throughput Tanjung Priok khususnya peti kemas mencapai 16,26 juta ton. 

    Volume ini diklaim mengalami peningkatan setelah sebelumnya pada 2022 dan 2023 mengalami penurunan akibat tidak adanya layanan angkut batu bara.

  • 11 Trainset Asal China Akan Tiba di RI Secara Bertahap Semester I 2025

    11 Trainset Asal China Akan Tiba di RI Secara Bertahap Semester I 2025

    Jakarta

    PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melalui PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) dipercaya untuk memberikan layanan kepelabuhanan dalam kedatangan 11 trainset kereta commuter sepanjang semester I 2025 dari CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd. oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

    Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani mengungkapkan bahwa pada Jumat (31/1) pihaknya telah menerima 1 trainset. Di mana unloading trainset ini dilaksanakan di TPS Ambon Kade 202, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

    Unloading trainset terdiri dari 12 gerbong setiap rangkaian kereta, yang terdiri dari 2 gerbong lokomotif, 4 gerbong trailer, 6 gerbong motor, dan aksesoris. Semua rangkaian tersebut akan dibongkar dari kapal XIN DA QIANG yang mengangkut kargo jenis general cargo.

    Ia menjelaskan bahwa bongkar trainset di pelabuhan sangat penting untuk mendukung sistem transportasi publik yang meliputi aspek perekenomian dan mobilitas masyarakat, terutama di tengah meningkatnya jumlah pengguna transportasi umum di Jakarta.

    “Sebagai bagian dari transformasi yang telah berjalan lebih dari dua tahun pasca-merger Pelindo, PTP Nonpetikemas yang mempunyai pengalaman dalam menghandle layanan kepelabuhan berbagai jenis Multipurpose memastikan proses layanan kepelabuhanan kegiatan unloading trainset ini berjalan sesuai prosedur dan termonitor secara real-time,” ujar Indra dalam keterangan tertulis dikutip, Minggu (2/2/2025).

    Proses bongkar ini melibatkan berbagai pihak, dan membutuhkan koordinasi serta ketelitian yang tinggi agar rangkaian kereta dapat segera dipersiapkan untuk operasional.

    Adapun estimasi waktu untuk menyelesaikan kegiatan bongkar muat ini adalah selama dua hari dengan kondisi cuaca baik.

    Sementara itu, Direktur Utama PT KCI, Asdo Artiviyanto, menyampaikan ucapan terima kasih kepada PTP Nonpetikemas yang telah berkontribusi dalam mendukung peningkatan dan optimalisasi pelayanan commuter line di wilayah Jabodetabek, khususnya dalam kegiatan bongkar pertama trainset yang berjalan tepat waktu dan lancar.

    Sebagai pelabuhan utama di Indonesia, Pelabuhan Tanjung Priok memainkan peran strategis dalam proses impor trainset ini.

    “Dengan fasilitas yang mampu menangani muatan besar dan berat, pelabuhan turut mendukung program pemerintah dalam memastikan kelancaran operasional transportasi publik berbasis kereta api,” katanya.

    Ia menyampaikan setelah bongkar dan pemeriksaan selesai, rangkaian kereta akan diangkut ke stasiun atau depot untuk persiapan lebih lanjut, seperti uji kelayakan dan persiapan operasional.

    (kil/kil)

  • Kementerian Pelindungan PMI Gagalkan Keberangkatan Calon Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia – Page 3

    Kementerian Pelindungan PMI Gagalkan Keberangkatan Calon Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menggagalkan pemberangkatan calon pekerja migran Indonesia yang tak sesuai prosedur. Satu orang terduga pelaku ditangkap.

    Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menerangkan, M (54) saat itu dinyatakan tidak memenuhi syarat bekerja ke luar negeri. Korban M (54) diselamatkan di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Kepri) pada Sabtu, 1 Februari 2025.

    “Karena terdapat perbedaan identitas antara data di KTP dengan di paspor,” kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (2/2/2025).

    Karding mengatakan, pihaknya kemudian menginterogasi korban. Rupanya, korban hendak diberangkatkan bekerja di  Malaysia dengan cara-cara yang telah diatur oleh tersangka inisial AT.

    “AT (55) mengatur keberangkatan korban CPMI (calon pekerja migran Indonesia) ini mulai dari ditempatkan di rumahnya di Serang, Banten. Kemudian, istri tersangka AT ikut membantu dengan mengantarkan korban menuju Tanjung Pinang dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Di Tanjung Pinang, korban ditempatkan di rumah kontrakan tersangka menunggu waktu berangkat ke Malaysia,” ujar dia.

    Karding mengatakan, AT mengatur keberangkatan korban ke Malaysia. Di Malaysia, korban akan dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga.

    Mendapatkan informasi tersebut, tim berkoordinasi dengan Kapos Internasional Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pengusutan keberadaan tersangka AT melalui pengecekan daftar nama penumpang.

    Karding mengatakan, Tim kemudian mengamankan tersangka AT di terminal keberangkatan Internasional Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang .

    “Dan membawanya ke kantor Helpdesk Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepri,” ucap dia.

  • PTP Nonpetikemas akan Layani Kedatangan 11 Trainset Kereta Commuter dari China

    PTP Nonpetikemas akan Layani Kedatangan 11 Trainset Kereta Commuter dari China

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas), bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Group memberikan layanan kepelabuhanan dalam kedatangan 11 trainset kereta commuter di Pelabuhan Tanjung Priok.

    Trainset ini diimpor dari CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd. oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), yang juga dikenal sebagai KAI Commuter.

    Sebanyak 11 rangkaian kereta (trainset) akan didatangkan secara bertahap sepanjang semester I/2025, dengan pengiriman tahap pertama berupa satu trainset.

    Sebagai operator terminal nonpetikemas yang beroperasi di 11 wilayah di Indonesia, PTP Nonpetikemas, yang juga merupakan anak usaha dari subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), memiliki pengalaman lebih dari satu dekade dalam menangani bongkar muat dan layanan kepelabuhanan lainnya dari berbagai jenis kargo, seperti curah cair, curah kering, general cargo salah satunya rangkaian kereta yang digunakan sebagai sarana transportasi publik massal.

    Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, menjelaskan bahwa bongkar trainset di pelabuhan sangat penting untuk mendukung sistem transportasi publik yang meliputi aspek perekenomian dan mobilitas masyarakat, terutama di tengah meningkatnya jumlah pengguna transportasi umum di Jakarta.

    “Sebagai bagian dari transformasi yang telah berjalan lebih dari dua tahun pasca-merger Pelindo, PTP Nonpetikemas yang mempunyai pengalaman dalam meng-handle layanan kepelabuhan berbagai jenis Multipurpose memastikan proses layanan kepelabuhanan kegiatan unloading trainset ini berjalan sesuai prosedur dan termonitor secara real-time,” ujar Indra dalam siaran pers.

    Proses bongkar ini melibatkan berbagai pihak, dan membutuhkan koordinasi serta ketelitian yang tinggi agar rangkaian kereta dapat segera dipersiapkan untuk operasional.

    Branch Manager PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok Budi Utoyo menambahkan bahwa kegiatan unloading trainset ini dilaksanakan di TPS Ambon Kade 202, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

    Unloading trainset terdiri dari 12 gerbong setiap rangkaian kereta, yang terdiri dari 2 gerbong lokomotif, 4 gerbong trailer, 6 gerbong motor, dan aksesoris. Semua rangkaian tersebut akan dibongkar dari kapal XIN DA QIANG yang mengangkut kargo jenis general cargo.

    “Pemberian layanan kepelabuhanan untuk kegiatan unloading trainset ini akan dilakukan dengan dukungan infrastruktur dan suprastruktur andal, sejalan dengan implementasi transformasi pasca-merger Pelindo. Estimasi waktu untuk menyelesaikan kegiatan bongkar muat ini adalah selama dua hari dengan kondisi cuaca baik,” ujar Budi.

    Kegiatan proses unloading KRL baru dari QRRC Qingdao Sifang dilaksanakan di dermaga 202 Pelabuhan Tanjung Priok.

    Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT KCI Asdo Artriviyanto, Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok Indra Hidayat Sani, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelabuhan Tanjung Priok Dwi Rahmad Toto S. dan jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

    Dalam sambutannya, Direktur Utama PT KCI, Asdo Artiviyanto, menyampaikan ucapan terima kasih kepada PTP Nonpetikemas yang telah berkontribusi dalam mendukung peningkatan dan optimalisasi pelayanan commuter line di wilayah Jabodetabek, khususnya dalam kegiatan bongkar pertama trainset yang berjalan tepat waktu dan lancar.

    Sebagai pelabuhan utama di Indonesia, Pelabuhan Tanjung Priok memainkan peran strategis dalam proses impor trainset ini. Setelah bongkar dan pemeriksaan selesai, rangkaian kereta akan diangkut ke stasiun atau depot untuk persiapan lebih lanjut, seperti uji kelayakan dan persiapan operasional.

    Dengan fasilitas yang mampu menangani muatan besar dan berat, pelabuhan turut mendukung program pemerintah dalam memastikan kelancaran operasional transportasi publik berbasis kereta api.

  • KRL Impor China Tiba di RI, Langsung Uji Dinamis Sebelum Beroperasi

    KRL Impor China Tiba di RI, Langsung Uji Dinamis Sebelum Beroperasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Animo pengguna Commuter Line semakin tinggi. Pada masa Nataru 2024/2025 tercatat angka pengguna Commuter Line mencapai 1.275.209.

    Maka itu KAI Commuter memastikan untuk mencari berbagai langkah agar dapat melayani pengguna secara maksimal. Salah satu kabar baiknya adalah kedatangan kereta baru dari CCRC Qingdao Sifang sebanyak 1 trainset (12 rangkaian kereta) hari ini, Jumat (31/1/2025).

    “Kedatangan kereta baru ini memang menjadi sesuatu yang telah Kami usahakan agar time delivery sesuai rencana, tepat waktu, sehingga membantu pelayanan terhadap mobilisasi pengguna Commuter Line yang lebih optimal,” VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus dalam keterangannya.

    Menurutnya, kedatangan kereta pertama satu trainset (12 rangkaian kereta), telah melewati factory acceptance test atau pengujian di pabrik pembuatan kereta itu sendiri. Setelahnya, barulah pengiriman dilaksanakan.

    Hingga kini, KAI Commuter pun terus berkomunikasi dan berkordinasi dengan semua fihak terkait dan sejauh ini semua terpantau berjalan sesuai timeline yang telah direncanakan. Sesuai aturan, nantinya kereta yang datang ini pun akan menempuh uji dinamis sebelum dioperasikan.

    “Guna memastikan segala sesuatunya berfungsi dengan baik,” imbuhnya.

    Foto: KRL produksi China pesanan KCI tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. KCI)
    KRL produksi China pesanan KCI tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. KCI)

    Uji coba dinamis ini merupakan tolak ukur pengoperasian perjalanan kereta yang akan melayani pengguna. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2023 tentang “Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri”. Maka itu, seluruh sarana KRL yang beroperasi harus melalui uji sertifikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan.

    “Aturan ini harus dijalankan untuk memastikan kondisi kereta sepenuhnya sesuai dengan standar. Kedatangan kereta ini kami yakini akan sangat membantu KAI Commuter menjawab kebutuhan pengguna transportasi dan akan berdampak pada meningkatnya kapasitas angkut masyarakat,” sebut Joni

    Ia juga mengatakan bahwa kebutuhan adanya kereta baru memang menjadi hal yang mendesak. Terlebih melihat faktor semakin meningkatnya volume penumpang.

    “Ini dapat dilihat dari hari terakhir 2024 lalu saja, jumlah pengguna Commuter Line sudah mencapai 1.276.209, itu melampaui torehan 2023/2024 yang mencatat 985.136 pengguna,” ucapnya.

    Menurutnya, inilah yang juga membuat pihaknya terus bekerja keras agar keberadaan dan uji dinamis kereta baru dapat berlangsung tanpa hambatan. Terlebih lagi, keberadaan Commuter Line selama ini terbukti telah menjadi kebutuhan penting bagi warga dari berbagai profesi di kawasan Jabodetabek

    “Bagi kami, memastikan pengguna Commuter Line bisa terlayani dengan baik, itu adalah prioritas. Sebab, Commuter Line bukan hanya menjembatani mobilisasi warga, tetapi juga geliat ekonomi masyarakat. Apalagi, Commuter Line menjadi salah satu moda transportasi yang paling terjangkau oleh semua kalangan,” bebernya.

    Joni berharap kehadiran KRL baru ini, bisa menjadi kabar baik bagi pengguna Commuter Line.

    “Ada nya kedatangan sarana KRL baru, memberikan semangat kepada kami untuk dapat memberikan pelayanan lebih baik lagi,” tandas Joni

    (wur/wur)

  • Imlek di Asia Tenggara, Lempar Jeruk Sampai Mandi Air Rebusan Ketumbar

    Imlek di Asia Tenggara, Lempar Jeruk Sampai Mandi Air Rebusan Ketumbar

    Hanoi

    Baca dalam bahasa Inggris.

    Suhana Lim adalah peranakan Tionghoa-Indonesia generasi kedua yang sekarang bermukim di Melbourne, Australia. Keluarganya berasal dari provinsi Fujian, China dan bermigrasi sekitar tahun 1950-an ke Jakarta, Indonesia.

    “[Ayah saya] turun di Pelabuhan Tanjung Priok dari kapal laut yang membawanya selama berminggu-minggu mengarungi lautan menuju Indonesia,” kata Suhana.

    Sebagai generasi kedua dari peranakan Tionghoa, Imlek memiliki makna besar bagi Suhana yang biasanya diisi dengan berkumpul bersama keluarga, menikmati hidangan khas, dan membagikan angpao.

    Pada tahun 1997, Suhana pindah dari Jakarta ke Melbourne.

    Tahun tersebut menandai gelombang besar migrasi warga Tionghoa-Indonesia ke luar negeri akibat krisis moneter yang diikuti gelombang kerusuhan di Indonesia.

    Meskipun kini tinggal jauh, Suhana tetap melestarikan tradisi Imlek yang dulu ia jalani di Indonesia.

    Makanan wajib vs terlarang saat Imlek

    Kedua masakan tersebut biasanya dihidangkan pada makan malam keluarga yang disebut reunion dinner atau 團年飯, yang dilakukan pada malam sebelum Imlek.

    Menurut Suhana, tradisi makan babi dan teripang pada perayaan Imlek berakar dari kepercayaan dalam perayaan Imlek hanya makanan terbaik yang harus disajikan.

    “Nah, makanya ada hidangan teripang, itu kan mahal dan eksklusif bukan sesuatu yang bisa kamu beli setiap saat,” ujarnya.

    Suhana juga menjelaskan bahwa jenis makanan yang menjadi tradisi saat Imlek bisa berbeda di setiap daerah.

    “Di daerah-daerah lain ada makanan jenis lain yang dianggap mewah. Kalau di beberapa tempat, harus ada ikan bandeng karena dianggap hidangan mahal … ada juga abalon (baoyu; 鲍鱼), yang juga dianggap mewah,” kata Suhana.

    Tetapi, ada juga makanan yang tidak boleh ada saat perayaan Imlek, seperti adalah buah Li, atau lebih dikenal dengan buah pir.

    “Itu karena buah pir (梨; li) homonim dengan kata berpisah (离; li). Jadi, kita enggak mau dalam suasana bahagia, kita berpisah dengan orang,” katanya.

    ‘Membersihkan’ tubuh dengan rebusan ketumbar

    Lain di Indonesia, lain pula di Vietnam.

    Hannah Le, warga Vietnam yang tinggal di Hanoi, mengatakan Imlek bagi warga Vietnam adalah Tt Nguyn n atau Tahun Baru Vietnam — bukan tahun baru China.

    Ia mengatakan Tahun Baru Vietnam adalah “hari libur terpenting bagi masyarakat Vietnam.”

    Salah satu tradisi unik yang hanya dilakukan oleh warga di daerah utara Vietnam untuk menyambut Tahun Baru adalah mandi dengan air rebusan ketumbar.

    Tradisi ini dilakukan pada malam sebelum Tahun Baru Vietnam dan dipercaya dapat memurnikan tubuh serta membuang sial.

    “Kamu bisa mencium aroma ketumbar di seluruh kota,” kata Hannah.

    Hannah pertama kali melakukan tradisi ini karena semua orang di sekitarnya melakukannya, tanpa pernah menanyakan alasan di baliknya.

    “Saya enggak berpikir apa-apa, aku melakukannya karena aroma ketumbar enak sekali,” tutur Hannah sambil tertawa.

    Namun, setelah berbincang dengan teman-temannya yang berasal dari bagian Selatan Vietnam, ia menyadari bahwa tradisi mandi dengan air rebusan ketumbar ini hanya dilakukan di bagian utara Vietnam.

    “Saat saya menanyakan hal ini kepada orangtua saya mereka bilang mungkin karena di utara Vietnam, pada saat tahun baru, cuaca biasanya sangat dingin dan ketumbar bisa menghangatkan tubuh,” kata Hannah.

    Dari teman-temannya juga, Hannah mempelajari bahwa warga Vietnam di bagian selatan menggunakan sayuran yang berbeda untuk menyambut tahun baru.

    Di sana, peria atau yang lebih dikenal dengan pare lebih sering dipilih sebagai makanan khas perayaan tersebut.

    “Mereka memasak sup pare karena dalam bahasa Vietnam, kata pare diucapkan ‘kho qua’ yang berirama dengan kata untuk kesulitan (kho),” katanya.

    Warga Vietnam selatan percaya bahwa dengan merebus pare, mereka juga akan “menghilangkan semua kesulitan di tahun sebelumnya” dan mereka tidak akan menghadapi kesulitan lagi di tahun yang baru.

    Lempar jeruk saat Cap Goh Meh

    Masih di kawasan Asia Tenggara, negeri jiran Malaysia punya tradisi yang tak kalah menariknya.

    Markus Chek adalah warga negara Malaysia keturunan Tionghoa generasi keempat.

    Kakek buyutnya berasal dari Provinsi Guangxi di Tiongkok, kemudian pindah ke Singapura sebelum akhirnya pindah ke Kedah, Malaysia.

    Salah satu kenangan paling awal Markus Chek tentang perayaan Imlek adalah tradisi di hari ke-15, yang dikenal sebagai hari terakhir perayaan Imlek atau ‘Cap Goh Meh’.

    Bersama keluarganya, ia pergi ke sungai di kawasan Pekan Cina, Kedah untuk mengikuti tradisi yang dilakukan oleh warga setempat.

    Tradisi tersebut adalah dengan menulis harapan di kulit jeruk sebelum melemparkannya ke sungai, atau air yang mengalir.

    “Di sana ada banyak orang Jeruk dijual di mana-mana. Beberapa bahkan menjual jeruk yang sudah ditulisi harapan di kulitnya, seperti ‘kesehatan yang baik’, ‘kekayaan melimpah’, atau ‘keberuntungan’, dan sebagainya,” kata Markus.

    Markus, yang saat itu baru berusia delapan tahun, berharap bisa mendapatkan nilai A di 10 mata pelajaran.

    Sama seperti Hannah, Markus hanya menjalankan tradisi tanpa pernah benar-benar yakin alasan di baliknya.

    “Saya tidak benar-benar memahami konsep mengapa orang membuang jeruk ke sungai Saya sempat bertanya kepada keluarga saya, dan mereka mengatakan bahwa ini adalah tradisi jadi kami ikut saja seperti semua orang,” katanya.

    Tapi menurut Shirley Chan, dosen studi China di Macquarie University, tradisi melempar jeruk ke sungai atau laut dibawa oleh komunitas Tionghoa Hokkien yang bermigrasi dari Fujian, China ke Malaysia, pada masa lampau.

    Tradisi ini meyakini bahwa perempuan lajang yang melempar jeruk ke dalam air dapat membantu mereka menemukan pasangan hidup.

    “Ada lagu rakyat Fujian yang menyebutkan bahwa melempar jeruk dapat membantu seseorang menemukan suami yang baik,” tambah Shirley.

    Namun menurut Markus, tradisi ini kini bisa diikuti semua orang, tidak hanya untuk perempuan, dan bukan hanya untuk alasan perjodohan.

    Walau sudah lama setelah Markus melakukan tradisi ini, tahun ini Markus mungkin akan melakukannya lagi.

    “Saya percaya [dengan tradisi itu] dalam batas tertentu. Rasanya seperti membuat permohonan ke sumur harapan.”

    Keberagaman tradisi yang harus dijaga

    Walau setiap wilayah di Asia Tenggara memiliki tradisi Imleknya masing-masing, ada pula persamaannya.

    Markus, Suhana, dan Hannah sama-sama menjalankan tradisi membersihkan rumah sebelum Imlek, serta mengenakan pakaian berwarna merah.

    Shirley menambahkan, meski perayaan Imlek telah berkembang, nilai-nilai inti seperti kebersamaan, rasa syukur, dan doa tidak berubah.

    Pada 4 Desember 2024, perayaan Imlek secara resmi ditetapkan sebagai bagian dari Intangible Cultural Heritage UNESCO.

    Di lamannya UNESCO menjelaskannya bahwa penetapan tersebut bertujuan untuk menjaga keberagaman tradisi dan praktik budaya bagi generasi mendatang.

    Shirley menambahkan, pengakuan UNESCO ini menunjukkan betapa signifikannya keberagaman budaya dan tradisi Imlek yang dirayakan secara global setelah “beradaptasi dengan banyak budaya lokal”, salah satunya di Asia Tenggara.

    “Imlek tidak hanya sebagai perayaan Tionghoa sekarang, tetapi juga momen multikultural yang penting di banyak wilayah.”

    Lihat juga Video: Menyaksikan Atraksi Barongsai di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu