Tempat Fasum: Pelabuhan Tanjung Priok

  • Pengelola Tol Buka-bukaan Biang Kerok Macet Parah di Tanjung Priok

    Pengelola Tol Buka-bukaan Biang Kerok Macet Parah di Tanjung Priok

    Jakarta

    PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) buka suara terkait penyebab kemacetan yang sempat terjadi di Tol Wiyoto mengarah ke Tanjung Priok. Dikatakan kemacetan terjadi imbas peningkatan volume bongkar muat truk di area pelabuhan.

    “Kepadatan lalu lintas pada Tol Tanjung Priok arah Pelabuhan disebabkan oleh meningkat/tingginya mobilitas kendaraan truck trailer yang tidak dapat masuk ke area Pelabuhan,” kata Kepala Departemen Corporate Communication Madeline D. Rusli kepada detikcom, Jumat (18/4/2025).

    “Antrian truck trailer tersebut sudah sampai di sekitar luar Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini berdampak besar terhadap kepadatan lalu lintas di Tol Dalam Kota,” terangnya lagi.

    Ia mengatakan pihaknya sudah mengetahui adanya kepadatan antrean truk ini sejak Rabu (16/4) malam sekitar pukul 22.23 WIB. Kemudian, CMNP sudah melakukan sejumlah upaya untuk mengurai kepadatan.

    Upaya tersebut mulai dari penyampaian informasi arus lalu lintas hingga rekayasa di pintu keluar Tol Plumpang, Tanjung Priok 1 serta pintu keluar Kebon Bawang oleh Petugas dilapangan yang bekerja sama dengan kepolisian.

    “Mengatasi kondisi kepadatan lalu lintas dengan memberikan informasi lalu lintas melalui Variable Message Signs (VMS), melakukan pemantauan melalui CCTV, melakukan rekayasa lalu lintas lalu lintas di beberapa pintu keluar Tol,” papar Madeline.

    Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo juga sudah buka suara terkait penyebab kemacetan parah di sejumlah jalur menuju ke arah Pelabuhan Tanjung Priok.

    Dikatakan kondisi ini disebabkan oleh peningkatan arus barang peti kemas yang akan melakukan kegiatan receiving delivery. Sehingga sejumlah jalur mengalami kemacetan, di antaranya macet di Jalan Yos Sudarso hingga Jalan Tol Wiyoto Wiyono arah Tanjung Priok.

    “Betul (macet disebabkan peningkatan volume bongkar muat petikemas). Volume kegiatan receiving delivery lagi tinggi, khususnya di NPCT1 (New Priok Container Terminal One),” kata Senior Manager Komersial Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Chandra Irawan saat dihubungi detikcom, Kamis kemarin.

    Lebih lanjut, Chandra menjelaskan, terjadi peningkatan volume bongkar muat hampir 100% di NPCT1 (New Priok Container Terminal One). Biasanya, secara rata-rata jumlah truk yang masuk kurang dari 2.500 truk.

    “Namun hari ini mencapai di atas 4.000 truk yang menuju NPCT 1. Sistem operasi yang ada di terminal dan di Common Area pintu masuk menuju NPCT 1 dipastikan normal tanpa kendala,” ungkapnya.

    Di samping itu, tidak terdapat hambatan yang terjadi akibat dari error sistem, baik di gate pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok. Dipastikan bahwa kegiatan bongkar muat kapal berjalan lancar tanpa ada kendala.

    (igo/fdl)

  • Kemacetan Pelabuhan Tanjung Priok Mulai Terurai, Polda Metro Jaya Lakukan Evaluasi – Halaman all

    Kemacetan Pelabuhan Tanjung Priok Mulai Terurai, Polda Metro Jaya Lakukan Evaluasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya mengambil langkah cepat untuk mengatasi kemacetan parah di Jalan Yos Sudarso dan sejumlah jalur lainnya menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Terkini kemacetan di sejumlah jalan sudah mulai terurai.

    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin mengatakan pihaknya melakukan evaluasi bersama sejumlah stakeholder agar peristiwa serupa tak terulang.

    Pihak kepolisian melakukan evaluasi bersama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Eksekutif NPCT1, dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

    “Kemacetan parah karena over kapasitas, NPCT1 (New Priok Container Terminal One) harus memastikan agar rilis sesuai kemampuan pelabuhan dan system gate berfungsi maksimal,” ujar saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).

    Kombes Komarudin mengungkapkan saat ini situasi arus lalu lintas sudah cukup terkendali.

    Sejumlah kendaraan yang melintas sudah kembali bergerak tidak seperti hari sebelumnya.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono menambahkan bahwa kepadatan berhasil diurai cenderung lebih lancar.

    Pihaknya menekankan agar bongkar muat truk mesti disesuaikan dengan jumlah kapasitas pelabuhan.

    Sejumlah personel di sekitar maupun menuju pelabuhan dikerahkan agar tidak kembali terjadi penumpukan kendaraan.

    “Personel yakni dari tim urai dan rayonisasi dari Polres Metro Jakarta Utara dan Polres Metro Jakarta Timur untuk antisipasi apabila terjadi kontijensi peningkatan volume arus,” kata dia.

    Argo menjelaskan jalan arteri di Kelurahan Kebon Bawang, Plumpang, Jalan Enggano, Pintu 9, Simpang Semper, Cilincing, dan Cakung sudah lancar terkendali.

  • Ratusan truk masih terjebak kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok

    Ratusan truk masih terjebak kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok

    Ratusan truk angkutan barang petikemas masih terjebak kemacetan di Jalan Yos Sudarso jelang masuk kawasan Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat (18/4/2025). ANTARA/HO

    Ratusan truk masih terjebak kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 18 April 2025 – 11:24 WIB

    Elshinta.com – Ratusan truk peti kemas masih berjejer rapi terjebak kemacetan panjang untuk masuk ke kawasan Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat pagi.

    “Saya pikir ini hari libur jadi sudah tidak macet lagi, tapi ternyata macetnya masih parah,” kata salah satu sopir truk, Yusman (53) di Jakarta, Jumat.

    Ia mengaku sudah tiga jam lebih terjebak di Jalan Yos Sudarso sejak pukul 04.00 WIB hingga Jumat pagi.

    “Sejak dalam tol arah dari Cawang sudah padat merayap dan benar-benar terjebak di pintu keluar (exit) Tol Kebon Bawang,” kata dia

    Yusman yang mengaku datang dari Bogor untuk mengantarkan barang ke kawasan Pelabuhan Tanjug Priok harus gigit jari karena terjebak kemacetan beberapa jam.

    “Kami terpaksa matikan mesin mobil untuk menghemat bahan bakar,” kata dia.

    Yusman juga mengaku sudah mendapatkan informasi kemacetan parah ini dari rekan sopir yang terjebak di kawasan ini hingga enam jam.

    Dirinya juga sudah diinformasikan dari perusahaan, tapi ia berusaha menjalankan tugas mengantarkan barang pesanan.

    “Kami pusing dengan kemacetan seperti ini, jadi tidak bergerak. Ini sangat merugikan,” kata dia.

    Kemacetan panjang ini tidak hanya merugikan pengendara truk, tapi juga berdampak kepada masyarakat yang ingin melalui jalur tersebut.

    Ia mengaku kemacetan ini yang paling parah terjadi di kawasan tersebut dibandingkan sebelumnya yang juga pernah terjadi.

    Yusman berharap pihak berwenang dapat menjalankan tugasnya dengan baik agar kawasan ini dapat kembali normal.

    “Jangan ada lagi kemacetan seperti ini karena merugikan banyak pihak,” kata dia.

    Kemacetan ini sudah terjadi sejak Rabu (16/4) akibat penumpukan bongkar muat barang di pelabuhan yang memiliki kapasitas 2.500 truk, sementara jumlah kendaraan yang masuk mencapai lebih dari 4.000 unit kendaraan.

    Sumber : Antara

  • Lebih Berat Tanggung Keluarga daripada Injek Kopling

    Lebih Berat Tanggung Keluarga daripada Injek Kopling

    Jakarta

    Kemacetan terjadi di Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sopir truk kontainer, Matsanun (46), mengaku menghadapi kemacetan di jalan sudah menjadi bagian dari pekerjaan.

    Dia mengatakan kemacetan yang terjadi adalah hal yang biasa dihadapi sebagai sopir truk. Meski begitu, kata dia, kemacetan pagi hari ini terasa lebih parah dibandingkan hari biasanya.

    “(Menuju ke) Pelabuhan Satu, (macet) baru satu jam, (perkiraan sampai pelabuhan) ya enggak tahu. Biasanya mah enggak kayak begini, lancar,” kata Matsanun kepada wartawan di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2025).

    Matsanun mengaku tetap harus bekerja meski harus menerjang kemacetan horor. Menurutnya, menahan rasa lelah karena menginjak kopling truk saat macet masih lebih ringan dibandingkan beban yang ditanggungnya sebagai kepala keluarga.

    “Enggak apa-apa, sudah biasa untuk mobil gede, sudah biasa,” ucap Matsanun.

    “Enggak (pegal menahan kopling), karena butuh, iya lebih berat tanggung keluarga daripada nginjek kopling,” imbuhnya.

    Sementara itu, sopir kontainer lainnya, Ahmad (40), mengaku terjebak macet hingga 12 jam di sekitar Marunda, Jakarta Utara, pada Kamis kemarin. Meski terjebak macet setengah hari, Ahmad kembali bekerja dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok untuk bongkar muatan.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • DPR Sesalkan Macet Horor di Tanjung Priok Jakarta Utara: Bisa Lumpuhkan Ekonomi – Halaman all

    DPR Sesalkan Macet Horor di Tanjung Priok Jakarta Utara: Bisa Lumpuhkan Ekonomi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti kemacetan di sejumlah jalan Jakarta imbas antrean truk kontainer ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

    Sahroni pun terkena dampak dari kemacetan tersebut.

    Pria yang tinggal di Kebon Bawang, Tanjung Priok itu menyoroti informasi adanya alat angkut kontainer yang rusak.

    “Kondisi ini sangat disayangkan karena kemacetan di Priok ini sudah terlalu parah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya alat angkut kontainer yang rusak di pelabuhan, ditambah juga penumpukan di terminal yang menyebabkan kemacetan di mana-mana,” kata dia dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Jumat (18/4/2025).

    “Saya lihat juga Polres Metro Jakarta Utara sudah berupaya maksimal untuk mengurai kemacetan, hanya saja memang benar-benar tersendat di alat berat yang rusak tadi, hingga sulit untuk lalu lintas bisa terurai,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Sahroni pun meminta BUMN sebagai pihak pengelola pelabuhan melakukan evaluasi serta koordinasi. Mengingat kejadian seperti ini dapat melumpuhkan ekonomi.

    “Kondisi ini harus menjadi perhatian BUMN, karena kalau alat beratnya banyak yang rusak, maka putaran roda jalan expor impor bisa lumpuh. Ekonomi juga bisa terdampak karena pelabuhan ini merupakan salah satu akses sentral barang,” ucapnya.

    “Yang rugi tentunya kita semua. Karenanya saya minta perusahaan-perusahaan yang memiliki alat berat tadi agar berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk tidak menyebabkan kemacetan seperti ini lagi,” ujarnya.

    Polda Metro Jaya mencatat terdapat 4.500 truk masuk ke dalam pelabuhan pada Kamis (17/4/2025).

    Padahal normalnya hanya 3.000 truk per hari.

    Kawasan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, disebut masih padat pada Jumat (18/4/2025) pagi.

    Hal tersebut pun dibenarkan Kanit Lantas Polsek Tanjung Priok, AKP Yulianto.

    Demi sirkulasi kendaraan yang keluar masuk area Pelabuhan tidak deadlock, petugas kepolisian pun menyekat-nyekat antrean kendaraan, khususnya di persimpangan.

    “Masih terjadi crowded yang arah masuk pelabuhan, untuk itu kami sekat-sekat dari berbagai arah,” ujar Yulianto.

    Kepadatan kendaraan itu saat ini masih didominasi oleh kendaraan-kendaran truk trailer yang menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok.

    Pelabuhan Tanjung Priok masih mengalami kepadatan dikarenakan antrean truk trailer ke arah pelabuhan. 

    Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Perhubungan Kecamatan Tanjung Priok, Rafles, pun mengimbau agar pengguna jalan lain mencari jalur alternatif.

    Petugas dari Dinas Perhubungan juga masih terus memisahkan kendaraan-kendaran roda empat pribadi dengan antrean truk trailer.

    Kami tetap akan terus berupaya mengurai kepadatan, dan kami juga akan menggunakan sistem buka tutup.

    “Pengguna jalan lainnya untuk menghindari jalur yang mengarah ke Pelabuhan Tanjung Priok, cari alternatif yang lebih baik,” kata Rafles.

    “Kami juga akan memisahkan antara antrean trailer dan pengguna jalan lainnya,” katanya.

  • Ini 3 Rute Alternatif untuk Hindari Kemacetan Menuju Pelabuhan Tanjung Priok – Halaman all

    Ini 3 Rute Alternatif untuk Hindari Kemacetan Menuju Pelabuhan Tanjung Priok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak tiga rute alternatif untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Perhubungan Kecamatan Tanjung Priok, Rafles mengimbau warga agar menempuh jalur alternatif. 

    “Cari alternatif yang lebih baik,” kata Rafles pada Jumat (18/4/2025).

    Rute alternatif bagi kendaraan kecil yang telah disiapkan  di antaranya;

    1.Dari Cilincing menuju ke Jalan Yos Sudarso.

    Traffic Light Jaya ke kiri > Simpang lima semper > ke arah Plumpang pasar Ular ke kiri > Jalan Yos Sudarso arah Kelapa Gading .

    Pasar Ular kanan > menuju ke Polres Jakut atau ke arah Rs koja atau Jalan Yos Sudarso.

    2. Dari Polres Jakarta Utara

    Depan Polres Jakarta Utara belok Kiri > pertigaan pinggir kali kanan > menuju Tower Pelindo kanan > Jalan Yos Sudarso atau ke arah Pasar Ular > simpang lima semper > Tl Jaya Cilincing 

    3. Dari Terbus Tanjung Priok

    Traffic Light PTT kanan > Menuju Jalan Gadang lurus ke arah Jalan Sunter Utara

    KEMACETAN TANJUNG PRIOK – Kemacetan di Jalan Yos Sudarso menuju kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, terpantau macet, Jumat (18/4/2025) pagi. Kemacetan didominasi oleh truk-truk trailer. (Tribunnews.com/Alfarizy AF)

    Dia mengimbau agar pengguna jalan lain mencari jalur alternatif.

    Petugas dari Dinas Perhubungan juga masih terus memisahkan kendaraan-kendaran roda empat pribadi dengan antrean truk trailer.

    Pihaknya tetap akan terus berupaya mengurai kepadatan, dan kami juga akan menggunakan sistem buka tutup.

    “Kami juga akan memisahkan antara antrean trailer dan pengguna jalan lainnya,” ujarnya.

    Berdasarkan pemantauan pada Jumat (18/4/2025) pagi, antrean kendaraan terjadi di sepanjang ruas Jalan Yos Sudarso, dan juga Jalan Tol Pelabuhan.

    Hal tersebut pun dibenarkan oleh Kanit Lantas Polsek Tanjung Priok, AKP Yulianto, yang menyebut jika volume kendaraan pada pagi hari ini masih cukup padat.

    Demi sirkulasi kendaraan yang keluar masuk area Pelabuhan tidak deadlock, petugas kepolisian pun menyekat-nyekat antrean kendaraan, khususnya di persimpangan.

    “Masih terjadi crowded yang arah masuk pelabuhan, untuk itu kami sekat-sekat dari berbagai arah,” ujar Yulianto.

    Kepadatan kendaraan itu saat ini masih didominasi oleh kendaraan-kendaran truk trailer yang menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok.

    Pelabuhan Tanjung Priok masih mengalami kepadatan dikarenakan antrean truk trailer ke arah pelabuhan. 

    Kemacetan yang terjadi menuju area Pelabuhan Tanjung Priok tidak hanya berimbas kepada truk trailer saja.

    Padatnya antrean kendaraan besar yang ingin masuk ke area pelabuhan peti kemas itu pun berdampat ke pengguna jalan lain, termasuk bus angkutan.

    Pantauan Tribunnews di lokasi, cukup banyak bus yang terjebak di tengah kemacetan tersebut.

    Laju mereka tertahan saat melintas di Jalan Yos Sudarso menuju Terminal Tanjung Priok, di Jalan Enggano.

    Kernet Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Masriadi, mengatakan jika bus-nya terjebak sudah terjebak macet selama 3 jam di Jalan Yos Sudarso menuju terminal.

    “Sudah 3 jam-an di sini (Jalan Yos Sudarso), untung penumpang kosong,” ujar dia saat ditemui Tribunnews.

    Kernet bus tujuan Karang Pucung, Cilacap itu pun mengatakan jika dampak kemacetan ini tentu berimbas juga terhadap penumpang.

    Dia mengatakan jika penumpang di terminal harus sudah diangkut pada pukul 09.00 WIB. Namun, bus yang dibawanya tentu tak datang tepat waktu.

     “Kasihan penumpang yang nunggu sih kalau begini. Ya kalau kami kan sudah biasa macet, walaupun ini parah,” kata Masriadi.

    “Teman saya kemarin lebih parah sih, enam jam baru sampe terminal,” paparnya.

  • Macet Horor Berjam-jam di Tanjung Priok, Pelindo Pastikan Bukan karena Sistem Eror – Page 3

    Macet Horor Berjam-jam di Tanjung Priok, Pelindo Pastikan Bukan karena Sistem Eror – Page 3

    Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok, Takwim Masuku, menyatakan pihaknya terus melakukan koordinasi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi.

    Ia memastikan tidak ada masalah pada sistem di Terminal Peti Kemas, dan meminta operator terminal mempercepat pelayanan penerimaan dan pengiriman barang, serta mengoptimalkan penggunaan area penyangga yang tersedia.

    Pihaknya juga mengapresiasi dukungan dari kepolisian dalam mengurai kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Kami berharap ke depan terminal juga dapat mengatur jumlah ‘gate pass’ harian untuk penerimaan pengiriman sehingga tidak terjadi lonjakan yang sangat signifikan,” ujar Takwim.

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah Tobing, menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Utara untuk mengurai kemacetan bersama PFSO Pelabuhan, termasuk melakukan pengalihan dan rekayasa lalu lintas.

    “Kami juga memastikan keamanan kepada para sopir truk bahwa di dalam pelabuhan tidak ada premanisme dan pungli. Segera laporkan jika masih terdapat pungli,” tegas Martuasah.

  • Ini Penyebab Macet Horor di Pelabuhan Tanjung Priok, Lalin Mandek

    Ini Penyebab Macet Horor di Pelabuhan Tanjung Priok, Lalin Mandek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lalu lintas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengalami kemacetan luar biasa pada Kamis (17/4). Antrean kendaraan mengular bahkan tak bergerak.

    Petugas pelabuhan Tanjung Priok mengatakan kemacetan terjadi akibat penumpukkan di sekitar Jakarta International Container Terminal (JICT) dan New Priok Container Terminal One (NPCT1).

  • Horor Macet Berjam-jam di Tanjung Priok, Ternyata Gara-gara Ini – Page 3

    Horor Macet Berjam-jam di Tanjung Priok, Ternyata Gara-gara Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Terjadi macet parah di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, arah Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis kemarin. Macet tersebut membuat pengguna terjebak hingga berjam-jam tanpa bisa melakukan apa-apa. Antrean kendaraan dipicu oleh meningkatnya aktivitas bongkar muat di kawasan pelabuhan pasca libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah dan cuti bersama.

    PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Tanjung Priok mengakui kemacetan panjang di kawasan pelabuhan akibat peningkatan bongkar muat peti kemas pada pelabuhan terbesar di Indonesia itu.

    “Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat, mitra dan stakeholder yang terdampak akibat kemacetan yang terjadi,” kata Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri dikutip dari Antara, Jumat (18/4/2025).

    Peningkatan arus barang itu terutama pada penerimaan dan pengiriman peti kemas yang bersamaan dengan selesainya masa arus mudik Lebaran dan pembatasan lalu lintas barang.

    Ia mengatakan padatnya aktivitas bongkar muat ini dikarenakan ritme proses penerimaan pengiriman di terminal yang dilakukan secara bersamaan setelah pembatasan.

    Saat ini, juga mengejar sebelum libur bersama yang jatuh pada Jumat (18/4/2025) hingga Minggu (20/4/2025).

    Adi menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal.

    Terus Koordinasi

    Ia mengatakan meskipun terjadi peningkatan volume logistik, pihaknya tidak berhenti untuk berkoordinasi dengan kepolisian untuk membantu kelancaran pada titik-titik kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok.

    Ia menambahkan Eksekutif General Manager Regional 2 Tanjung Priok bersama dengan dengan Kepala Kantor KSOP Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Kapolres Jakarta Utara, Kapolres Pelabuhan serta terminal di lingkungan pelabuhan untuk melakukan penanganan guna mengurai kemacetan ini.

    Menurut dia, penguraian yang dilakukan dengan memaksimalkan area kosong dan lapangan yang bisa dijadikan kantong parkir dan melakukan pengalihan lalu lintas truk ke dalam pintu (gate) pos 9.

    Pelindo juga memberikan minuman dan makanan untuk mencegah para sopir truk mengalami kelelahan, kehausan dan kelaparan.

  • 5
                    
                        Macet Horor di Tanjung Priok, Apa Penyebabnya?
                        Megapolitan

    5 Macet Horor di Tanjung Priok, Apa Penyebabnya? Megapolitan

    Macet Horor di Tanjung Priok, Apa Penyebabnya?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kemacetan parah terjadi di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, selama berjam-jam pada Kamis (17/4/2025). 
    Pantauan 
    Kompas.com 
    pada Kamis pagi,
    macet
    terjadi sejak di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. 
    Di Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok, kendaraan mengular hingga sekitar delapan kilometer. Kemacetan terus berlanjut hingga di depan New Priok Terminal Container 1 (NPCT One).
    Kendaraan besar, minibus, Jaklingko, Transjakarta, hingga sepeda motor terjebak dalam antrean panjang.
    Beberapa pengendara yang tidak sabar bahkan mengambil alih trotoar yang seharusnya digunakan oleh pejalan kaki. Sementara itu, suara klakson kendaraan saling bersahutan.
    Sempat terlihat salah satu pengendara kehabisan bensin karena saking lamanya mesin kendaraan tersebut menyala tanpa gerak. Alhasil, pengendara itu mau tidak mau mendorong sepeda motornya di tengah kemacetan.
    Seorang pengendara motor perempuan bernama Tian (23) merasa kesal karena terjebak macet panjang.
    “Macetnya parah,” ujar Tian.
    Tian yang habis berkunjung ke Mal of Indonesia (MOI) mengaku sudah terjebak macet hampir satu jam di sepanjang Jalan Yos Sudarso. Menurutnya, ini merupakan kemacetan terparah yang pernah terjadi di jalan tersebut.
    “Saya dari MOI, kayanya macetnya itu dari Cempaka Putih, ya?” ucap dia.
    Berdasarkan data Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara (Dishub Jakut) yang diterima 
    Kompas.com, 
    sejumlah ruas jalan masih macet hingga Kamis malam, yakni:
    Sementara, beberapa
    exit
    tol yang macet yakni:
    Menurut Kepala Suku Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Utara Hendrico Tampubolon, macet di Tanjung Priok disebabkan oleh lonjakan aktivitas bongkar muat kontainer secara serentak pasca-libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah.
    “Sejumlah ruas jalan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengalami kepadatan imbas dari antrean kendaraan besar truk kontainer masuk dan keluar Pelabuhan Tanjung Priok,” ucap Hendrico saat dikonfirmasi, Kamis.
    Hal senada disampaikan Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri.
    Dia menyatakan, setelah masa pembatasan operasional angkutan barang yang berlangsung sejak 24 Maret hingga 8 April 2025, terjadi peningkatan signifikan volume kendaraan dan aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
    Ditambah lagi, perusahaan mengejar waktu sebelum libur panjang yang jatuh pada Jumat (18/4/2024) hingga Minggu (20/4/2025).
    Berdasarkan data Pelindo, jumlah truk yang masuk ke terminal pelabuhan meningkat hampir 100 persen pada Kamis kemarin. 
    Biasanya, dalam sehari, jumlah truk yang masuk ke NPCT 1 rata-rata kurang dari 2.500 unit. Namun, pada Kamis, jumlah truk yang masuk di atas 4.000 unit.
    Adi memastikan, kemacetan panjang itu bukan disebabkan oleh gangguan pada sistem gerbang otomatis pelabuhan.
    Menurutnya, sistem operasional di terminal dan di common area pintu masuk NPCT 1 normal tanpa kendala.
    “Sistem operasi yang ada di terminal dan di common area pintu masuk menuju NPCT 1 (New Priok Container Terminal One) dipastikan normal tanpa kendala,” kata Adi dalam keterangan resmi yang diterima
    Kompas.com.
    PT Pelindo pun menyampaikan permohonan maaf atas kemacetan yang terjadi.
    “Menyatakan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, mitra, dan stakeholder yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi,” ucap Adi.
    Untuk mengurai kemacetan, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara bersama polisi dan TNI AL turun tangan. 
    “Membantu melakukan penguraian arus lalu lintas di titik terdampak kemacetan serta melakukan rekayasa lalu lintas buka tutup kendaraan masuk dan keluar pelabuhan serta pada titik lainnya,” ucap Hendrico.
    Hal yang sama disampaikan Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan.
    “Kami sedang melakukan upaya dari Ditlantas untuk mencairkan (kemacetan). Karena truk-truk yang sudah antre di dalam tol ini sudah tidak bisa ke mana-mana,” kata Argo saat dikonfirmasi, Kamis malam.
    Oleh karena itu, sejumlah truk yang masih berada di tol wilayah Tanjung Priok ini terpaksa menunggu sampai kepadatan terurai.
    “Aktivitas bongkar muat itu kan ada waktu-waktunya, untuk menaikkan kontainer ke kapal itu ada tonase batasannya, tidak bisa bersamaan,” kata Argo.
    “Jadi, ada pergantian. Karena pergantian itulah antre,” tambah dia.
    Dengan begitu, Polda Metro Jaya akan melalukan diskresi di beberapa jalan tol agar bisa mengurangi kendaraan kecil selain truk bermuatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.