Tempat Fasum: Pelabuhan Tanjung Priok

  • Sosok Brigjen Hengki Haryadi, Polisi Kelahiran Palembang yang Berani Penjarakan Hercules hingga John Kei

    Sosok Brigjen Hengki Haryadi, Polisi Kelahiran Palembang yang Berani Penjarakan Hercules hingga John Kei

    GELORA.CO –  Sosok Brigjen Hengki Haryadi menjadi momok menakutkan bagi pelaku premanisme di Jakarta.

    Dia tercatat pernah menangkap sejumlah tokoh besar seperti Rosario de Marshall alias Hercules sampai John Refra alias John Kei.

    Ia juga turut mengungkap kasus besar, seperti serial killer Wowon cs.

    Dalam rotasi yang dilakukan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo , Hengki Haryadi ditarik ke Bareskrim Polri dan menduduki jabatan baru sebagai penyidik tindak pidana utama TK II dari jabatan lamanya sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya

    Selengkapnya, berikut profil Hengki Haryadi yang dipromosikan menjadi penyidik di Bareskrim Polri:

    Hengki Haryadi lahir di Palembang, 16 Oktober 1974 sehingga usianya sekarang adalah 49 tahun.

    Hengki merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 yang berpengalaman dalam bidang reserse.

    Lulusan SMA Taruna Nusantara itu pernah menduduki sejumlah jabatan penting di Korps Bhayangkara.

    Ia pernah menjadi Kepala Satreskrim Polres Tulangbawang Lampung pada 2004 silam.

    Setahun kemudian, Hengki diangkat menjadi Kapolsek Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.

    Tak lama kemudian, ayah empat anak itu dimutasi menjadi Kasat Reskrim Poltabes Bandar Lampung.

    Dikutip dari Kompas.tv, Hengki menjadi Kanit III Sat I Dit Reskrim Polda Lampung tahun 2008.

    Dua tahun kemudian, ia menyandang pangkat Komisaris Polisi (Kompol) dengan menjabat sebagai Pamen di Polda Metro Jaya.

    Setelah berpangkat Kompol, jabatan pimpinan pertama yang diemban Hengki adalah menjadi Kapolsek Metro Gambir.

    Kemudian, ia diangkat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat lalu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat.

    Pada 2014, Hengki dipercaya menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Jabatan itu ia emban selama dua tahun hingga akhirnya ditunjuk menjadi Wakil Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

    Tahun 2017, ia kembali dipindahtugaskan menjadi Kepala Subdit I Dittipideksus Bareskrim Polri.

    Di tahun yang sama, Hengki lagi-lagi dimutasi menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat, tepatnya pada Oktober 2017.

    Kemudian, pada pertengahan November 2020, Hengki lalu diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Pusat.

    Satu setengah tahun kemudian, suami dari Duma Intan Karenina itu mengemban amanat sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya sejak 13 April 2022.

    Hingga akhirnya kini, Hengki kembali ditarik ke Bareskrim yang sebentar lagi akan bergelar Brigjen.

    Prestasi Hengki Haryadi

    Hengki Haryadi dikenal sebagai perwira polisi yang memiliki sejumlah prestasi.

    Ia pernah mengenyam pendidikan selama sembilan bulan di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri ke-29.

    Mengutip Kompas.com, ia menjadi lulusan terbaik di angkatannya.

    Saat bertugas di Polres Metro Jakarta Barat, Hengki beberapa kali berhadapan dengan preman kelas kakap, Hercules.

    Ia bersama tim Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat mencokok Hercules yang kerap melakukan tindakan kekerasan hingga pemalakan bersama anak buahnya kepada masyarakat di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada 2013.

    Lima tahun kemudian, pada 2018, Hengki kembali berhadapan dengan Hercules saat menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

    Hercules beserta geng diketahui mengintimidasi dan menyebarkan ketakutan terhadap warga Kalideres saat mencoba menguasai lahan milik warga.

    Selain Hercules, Hengki juga pernah menangkap sejumlah orang penting hingga artis.

    Pada Desember 2018, ia menangkap aktor Steve Emmanuel gara-gara kedapatan membawa narkoba.

    Tiga tahun kemudian, Hengki menangkap anak dan menantu konglomerat Aburizal Bakrie yaitu Ardi Bakrie dan Nia Ramadhani pada Juli 2021.

    Pasangan ini ditangkap karena kasus narkoba.

    Pertengahan 2019, Polres Metro Jakarta Barat berkolaborasi dengan penegak hukum narkoba dari Amerika Serikat, yaitu DEA.

    Hasilnya, Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengungkapkan penyelundupan sabu asal Amerika dengan modus bungkus kopi seberat 28 kilogram.

    Pada Juni 2022, Kombes Hengki Haryadi memimpin penangkapan pemimpin tertinggi ormas Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja di Lampung.

    Saat itu, ormas Khilafatul Muslimin dianggap meresahkan masyarakat.

    Agustus 2022, Hengki menangkap empat pejabat BPN dalam kasus dugaan mafia tanah di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Sindikat mafia tanah ini melibatkan sejumlah pegawai BPN, termasuk juga pendananya atau funder.

    Maafkan Hercules yang Menantangnya

    Saat menjabat Direskrimum Polda Metro Jaya, Hengki Haryadi mengaku akan tetap menindak tegas jika Rosario de Marshal alias Hercules melakukan aksi premanisne.

    Sebab, kata Hengki, masyarakat merasa resah dengan keberadaan preman-preman di Ibu Kota.

    “Tapi, kalau buat salah, ya enggak ada alasan (untuk tak menindak),” sebut Hengki kepada awak media, Jumat (9/6/2023).

    “Dasarnya, kami melakukan penindakan terhadap premanisme itu yang pertama adalah keresahan masyarakat,” lanjutnya.

    Di satu sisi, meski ditantang Hercules, Hengki mengaku memaafkan tindakan tersebut.

    Usai menantang Hengki, Hercules diketahui meminta maaf atas penyataannya.

    “Sebagai insan beragama, kalau orang minta maaf, ya kita maafkan,” tutur Hengki.

    Hercules sebelumnya menantang Hengki Haryadi saat memberikan sambutan dalam acara silaturahmi Partai Gerindra dengan GRIB Jaya pada (3/6/2023).

    Dalam tayangan Kompas TV, Hercules tampak mengenakan kemeja hitam merah dengan ikat kepala berwarna hitam.

    Dia bersuara lantang dan menyatakan tak takut kepada Hengki secara pribadi, bukan institusi Polri.

    “Seorang Kombes Hengki Haryadi, saya enggak takut sama dia pribadi, bukan institusi Polri, tapi pribadi dia,” ujar Hercules dalam pidato itu.

    Setelah video pernyataan itu beredar luas, Hercules kemudian membuat video permintaan maaf kepada Hengki.

    Dalam video itu, terlihat Hercules yang memakai peci merah dan baju biru itu meminta maaf karena telah marah-marah dan menantang Hengki.

    “Saya Hercules, pertama mengucapkan minta maaf sebesar-besarnya, kepada Pak Hengki atas kemarin kejadian salah paham,” ucap Hercules dalam video yang diunggah, Selasa (6/6/2023).

    “Mengenai orang memberi berita ke saya, Pak Hengky katanya ada TO (target operasi) saya, ada target saya, orang itu ternyata salah,” tambah dia.

     Ia mengatakan, ada spontanitas yang disampaikan olehnya sehingga mengeluarkan kata-kata kurang baik, khususnya kepada Hengki pribadi, bukan Institusi Polri.

    “Sampai ke acara saya ada sedikit spontanitas di luar kesadaran ya ada saya mengeluarkan kata-kata yang kurang baik,” jelas dia.

    Dalam video itu, ia meminta kepada media agar tidak memperpanjang masalah ini.

    “Saya pribadi mohon kepada teman-teman media, tidak usah terlalu diperpanjang berita ini,” jelas Hercules.

    Ia juga meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.

  • Hari Buruh 2025, Aksi Juga Digelar di Depan Pelabuhan Tanjung Priok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Mei 2025

    Hari Buruh 2025, Aksi Juga Digelar di Depan Pelabuhan Tanjung Priok Megapolitan 1 Mei 2025

    Hari Buruh 2025, Aksi Juga Digelar di Depan Pelabuhan Tanjung Priok
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekelompok orang yang mengatasnamakan Poros Masyarakat Jakarta Utara (PMJU) akan berunjuk rasa di depan pintu masuk Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/5/2025).
    Aksi ini akan dilakukan secara gabungan bersama aliansi buruh di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.
    Massa aksi diprediksi sekitar 150 orang yang akan mulai berunjuk rasa sekitar pukul 11.00 WIB.
    Di momen
    Hari Buruh
    ini, para buruh menyoroti kemacetan horor yang terjadi di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (17/4/2025).
    PMJU menilai, kemacetan horor tersebut imbas tidak mampunya PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dalam mengatur wilayah pelabuhan.
    “Pelindo yang ada di Jakarta merupakan gerbang ekonomi nasional, dengan ini PMJU berpendapat tidak becus dalam mengelola bisnis negara,” ujar Koordinator Umum (Kordum) Aksi PMJU Haris Fadhillah dalam keterangan tertulisnya yang diterima
    Kompas.com,
    Rabu (30/4/2025) malam.
    Oleh sebab itu, ada beberapa tuntutan yang akan disuarakan dalam aksi nanti siang.
    Salah satunya, PMJU meminta agar direksi Pelindo dipecat karena dinilai tak becus mengelola wilayah pelabuhan selama ini.
    Lalu, mendorong percepatan pembangunan satu ruas jalan khusus untuk truk trailer yang akan memasuki pelabuhan.
    Tuntutan ketiga, PMJU mendorong Pelindo untuk mengutamakan sumber daya lokal guna memajukan wilayah.
    Keempat, PMJU meminta agar masyarakat diikut sertakan aktif dalam tata kelola pelabuhan.
    Kelima, PMJU mendorong agar Pelindo bisa memaksimalkan CSR-nya kepada masyarakat sekitar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Irjen Ibnu Suhendra, Jenderal Bintang 2 yang Dilantik Bahlil jadi Pengawas Internal SKK Migas – Halaman all

    Sosok Irjen Ibnu Suhendra, Jenderal Bintang 2 yang Dilantik Bahlil jadi Pengawas Internal SKK Migas – Halaman all

    Berikut rangkuman tentang sosok Irjen Ibnu Suhendra yang kini dilantik menjadi Pengawas Internal pada SKK Migas, ternyata lulusan Akpol 1993

    Tayang: Selasa, 29 April 2025 09:28 WIB

    Capture YouTube Kompas TV via Tribun Wow

    Ibnu Suhendra saat masih menjadi Analis Utama Intelijen Densus 88 Antiteror dengan pangkat Brigjen Pol ketika mengungkap fakta tentang terduga teroris di Makassar yang berencana melakukan aksi bunuh diri, dalam konferensi pers Kamis (7/1/2021). 

    TRIBUNNEWS.COM – Nama Irjen Ibnu Suhendra saat ini sedang menjadi perhatian.

    Hal ini lantaran Irjen Ibnu Suhendra ditunjuk sebagai Pengawas Internal pada SKK Migas.

    Irjen Ibnu Suhendra resmi dilantik oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

    Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Irjen Ibnu Suhendra dilakukan di Jakarta, Senin (28/4/2025), dilansir dari web resmi ESDM.

    Lantas siapa Irjen Ibnu Suhendra sebenarnya ?

    Berikut Tribunnews rangkum terkait sosok Irjen Ibnu Suhendra, Jenderal Bintang Dua yang dilantik Bahlil Lahadalia sebagai Pengawas Internal pada SKK Migas :

    Ibnu Suhendra memiliki nama dan gelar lengkap Irjen. Pol. Ibnu Suhendra, S.I.K. 

    Irjen Ibnu Suhendra adalah perwira tinggi (Pati) Polri yang menyandang gelar Jenderal Bintang Dua.

    Irjen Ibnu Suhendra merupakan alumni Akademi Polisi atau Akpol 1993.

    Ia dikenal berpengalaman di Bidang Reserse.

    Ibnu Suhendra saat ini ditunjuk menjadi Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

    Irjen Ibnu Suhendra dilantik sebagai Pengawas Internal pada SKK Migas.

    Sebelumnya, Irjen Ibnu Suhendra adalah Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI).

    Selain itu, Ibnu Suhendra juga diketahui pernah mengisi posisi Analis Kebijakan Utama Bidang Intelijen Densus 88 AT Polri.

    Sepak Terjang

    Irjen Ibnu Suhendra memiliki pengalaman yang mumpuni dalam menangani beberapa kasus besar.

    Namanya pernah muncul dalam penanganan kasus Bom Bali II.

    Ia juga terlibat dalam Operasi Penegakan Hukum di Poso sampai dengan Operasi Penegakan Hukum Bom Gereja di Surabaya di tahun 2018.

    Simak inilah daftar kasus yang pernah ditangani oleh Irjen Ibnu Suhendra dilansir Wikipedia :

    Bom Bali II (2005)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2006 – 2007)
    Operasi Penegakan Hukum Dr. Azhari Batu Malang (2005)
    Operasi Penegakan Hukum di Wonosobo (2005)
    Operasi Penegakan Hukum Nurdin M. Top (2009)
    Operasi Penegakan Hukum Pelatihan Militer Teroris di Jantho Aceh (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Medan, Perampokan Bank Cimb (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Ambon (2011)
    Operasi Penegakan Hukum Sigit Qordowi (2011)
    Operasi Penegakan Hukum di Bali (2011)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri di Polres Cirebon (2011)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2012)
    Operasi Comodo 2012, Menangkap Pengedar 1,5 Juta Butir Ekstasi, Fredy Budiman di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta (2012)
    Operasi Penegakan Hukum Aman Maleo Ii Di Poso (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Abu Roban di Batang Dan Kebumen (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri di Polres Poso (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Jaringan Teroris Nurulhaq, Pembunuhan Polisi di Jakarta, Bom Vihara Ekayana, Bom Polsek Raja Polah (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Thamrin Dan Penembak Jalanan, Jakarta (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Penembakan Dan Pengeboman Mal, Surabaya (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri Polres Solo (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Bom Istana Negara (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Cicendo di Bandung (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri Kp. Melayu di Jakarta (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Bom Radioaktif di Bandung (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Gereja di Surabaya (2018)

    (Tribunnews/Ika Wahyuningsih)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Polisi bantu keluarga terlantar di Pelabuhan Tanjung Priok pulang

    Polisi bantu keluarga terlantar di Pelabuhan Tanjung Priok pulang

    Polisi menemukan keluarga yang terlantar di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara ANTARA/HO-Polres Pelabuhan Tanjung Priok

    Polisi bantu keluarga terlantar di Pelabuhan Tanjung Priok pulang
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 29 April 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Polres Pelabuhan Tanjung Priok membantu satu keluarga yang terlantar di Pelabuhan di Kawasan Dermaga Terminal Nusantara II, Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (27/4) pulang ke rumah mereka di kawasan Citayam Kota Depok Jawa Barat.

    “Saat melaksanakan Patroli Operasi Cipta Kondisi petugas menemukan keluarga yang kebingungan di terminal penumpang dan petugas langsung memberikan bantuan,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H Tobing di Jakarta, Senin

    Ia mengatakan keluarga Ibu Ani terdiri dari tujuh orang yakni satu nenek berusia 60 tahun, dua orang perempuan berusia 30 tahun, satu anak berusia 15 tahun, balita berusia lima tahun, satu batita berusia 1 tahun tiga bulan dan bayi berusia empat bulan.

    “Mereka ini terlantar di Terminal Nusantara Pura II Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB,” kata dia.

    Keluarga ini ingin pulang ke rumah mereka di Kawasan Citayam Jawa Barat. Namun tidak memiliki biaya transportasi.

    Melihat kondisi itu, para Personel Polres Pelabuhan Tanjung Priok langsung mengambil inisiatif untuk membantu.

    Ia mengatakan keluarga ini berasal dari Pabuaran Kecamatan Citayem Jawa Barat dengan tujuan ke Batam dengan menggunakan Kapal KM Kelud.

    Namun pada saat itu mereka belum mempunyai tiket dan tidak mengetahui bahwa kapal KM. Kelud akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok tanggal 2 Mei 2025.

    “Jadi keluarga tersebut terpaksa menetap di teras Pelabuhan Terminal Penumpang Nusantara Pura II dengan alasan apabila mereka pulang lagi uang mereka akan habis untuk ongkos pulang ke Depok,” kata dia.

    Dari pengakuan mereka dijanjikan oleh salah satu dari suami wanita yang memiliki anak kecil untuk datang ke Batam dengan menaiki kapal dari Pelabuhan Tanjung Priok dengan dibiayai oleh suami dari wanita yang memiliki anak.

    Namun ternyata setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Kapal KM. Kelud ternyata tiba tanggal 2 Mei 2025 dan mereka terlantar sejak Minggu (27/4) pagi.

    Ia mengatakan kondisi Keluarga tersebut pada saat ditemukan sedang duduk di area teras Terminal Nusantara Pura II Pelabuhan Tanjung Priok tidak memakai alas apapun namun untuk dua anak bayi.

    Dua anak itu hanya beralaskan kain gendongan saja dan pada saat itu kondisi perbekalan sudah menipis karena uang yang dibawa hanya sedikit.

    Para petugas mencarikan transportasi berupa mobil daring agar keluarga tersebut bisa segera pulang ke rumah mereka dengan aman dan nyaman.

    Menurut dia seluruh biaya perjalanan pun ditanggung oleh personel polisi yang bertugas saat itu.

    “Kami hanya menjalankan tugas kemanusiaan. Semoga bantuan kecil ini bisa meringankan beban mereka,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • ALFI Usulkan Pelabuhan di Banten Jadi Alternatif Kurangi Kepadatan Tanjung Priok

    ALFI Usulkan Pelabuhan di Banten Jadi Alternatif Kurangi Kepadatan Tanjung Priok

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengusulkan pengembangan pelabuhan di Banten sebagai alternatif hub ekspor-impor nasional. Usulan tersebut disampaikan menyusul terjadinya kemacetan parah di akses Pelabuhan Tanjung Priok beberapa hari lalu.

    Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) ALFI Akbar Djohan mengatakan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok berdampak besar, tidak hanya dari sisi material dan waktu, tetapi juga terhadap reputasi logistik nasional.

    “Ini menjadi concern daripada pemerintah. Ribuan truk terdampak dan tentu berpengaruh terhadap kelancaran layanan logistik,” ujarnya dikutip Sabtu (25/6/2025). 

    Menurutnya, wilayah Banten, khususnya Cilegon, memiliki ekosistem industri besar dan sudah dilengkapi konektivitas jalan tol serta kereta api yang terhubung hingga Surabaya. Ia menyebut sudah ada beberapa Badan Usaha Pelabuhan (BUP) aktif di sana.

    “Ada 3 sampai 4 BUP di Cilegon, termasuk milik Krakatau Steel dan milik pemerintah daerah. Ini bisa menjadi opsi sebagai hub internasional,” katanya. 

    ALFI menyatakan telah menyampaikan hal ini ke Gubernur Banten, yang selanjutnya direncanakan akan bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan untuk membahas lebih lanjut potensi pengembangan pelabuhan tersebut. 

    Adapun biaya logistik di Indonesia selama ini dinilai tinggi bukan karena tarif murah, melainkan karena kurangnya kepastian layanan dan regulasi. Oleh sebab itu, penguatan tata kelola pelabuhan disebut menjadi hal yang mendesak.

    “Di seluruh Indonesia ada kurang lebih 2.000 pelabuhan. Ini menjadi tantangan besar untuk melakukan tata kelola logistik yang efisien,” ucap Akbar. 

  • Kapolres Priok dan PCNU Jakut Bertemu Bahas Kamtibmas, Lalu Baksos ke Sopir Truk

    Kapolres Priok dan PCNU Jakut Bertemu Bahas Kamtibmas, Lalu Baksos ke Sopir Truk

    Jakarta

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H. Tobing, dan Ketua Pengurus Cabang kunjungan Ulama Kota Jakarta Utara (PCNU), Agus Muslim, menggelar audiensi. Kedua pihak membahas upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Tanjung Priok.

    “Kami sangat senang bisa langsung bersilaturahmi. Kami siap mendukung dan membantu tugas-tugas Kapolres dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Agus, seperti dalam keterangan tertulis Polres Tanjung Priok, Kamis (24/4/2025).

    Audiensi ini digelar di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok pada Selasa (22/4). Turut hadir sekretaris dan pengurus PCNU Jakut, Pengurus Banser NU Jakut, Wakapolres Kompol Budi Santoso, dan para pejabat Polres Tanjung Priok.

    Agus menyampaikan apresiasi atas kinerja Polres Pelabuhan Tanjung Priok dalam menjaga kamtibmas. Ia menyatakan bahwa selama ini hubungan antara NU dengan kepolisian harmonis dan berharap dapat terus bersinergi.

    Dalam kesempatan yang sama, AKBP Martuasah berterima kasih atas dukungan PCNU Jakut. Dia memastikan akan membalas kunjungan ini ke kantor PCNU Jakut.

    “Saya mohon dukungan dari PCNU dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial. Agar kita bisa bersama-sama menjaga suasana aman dan damai di Pelabuhan Tanjung Priok Kota Jakarta Utara,” ujar Martuasah.

    Usai pertemuan, kedua pihak turun ke jalan untuk menggelar bakti sosial dalam bentuk bagi-bagi paket sembako ke para sopir truk di kawasan pelabuhan, tepatnya di Pos 1 Pelabuhan Tanjung Priok. Sembako ini diharapkan menjadi penyemangat para sopir truk dalam bekerja.

    (aud/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perluas Pasar Asia Selatan, Indonesia Kembali Ekspor 15 MT Gum Damar ke India – Halaman all

    Perluas Pasar Asia Selatan, Indonesia Kembali Ekspor 15 MT Gum Damar ke India – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia kembali melakukan ekspor gum damar sebanyak 15 metrik ton (MT) ke India melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

    Ekspor ini merupakan salah satu langkah strategis dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan peluang komoditas unggulan Indonesia di pasar global khususnya kawasan Asia Selatan.

    Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), S. Hernowo, menyampaikan, aktvitas ekspor ini dilakukan secara berkelanjutan dalam mempererat hubungan perdagangan jangka panjang antar kedua negara, sekaligus memperkenalkan potensi besar gum damar dari Indonesia ke pasar yang lebih luas.

    Menurutnya, sebagai komoditas hasil hutan non-kayu, gum damar memiliki potensi pasar yang besar dengan berbagai manfaat di berbagai industri diantaranya pembuatan cat dan vernis, kosmetik, makanan dan minuman, obat-obatan dan lain sebagainya.  

    Ia menyebut, perseroan juga berkomitmen dalam meningkatkan frekuensi dan volume ekspor gum damardengan menjajaki potensi pasar baru di kawasan Asia dan Timur Tengah.

    “Dengan kualitas produk yang unggul serta dukungan jaringan distribusi global, kami optimistis gum damar Indonesia dapat terus dikenal dan dipercaya di pasar internasional,” tutur Hernowo dalam keterangannya, Kamis (13/4/2025).

    Ekspor kali ini merupakan ekspor kedua yang dilakukan oleh PT PPI pada tahun 2025. Sebelumnya ekspor gum damar telah dilakukan pada Januari 2025.

  • Menhub Dudy Sebut Kemacetan Panjang di Priok Imbas Pelanggaran Pengelola

    Menhub Dudy Sebut Kemacetan Panjang di Priok Imbas Pelanggaran Pengelola

    JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan kemacetan panjang di sejumlah jalur menuju ke arah Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu terjadi imbas pelanggaran pengelola terminal di pelabuhan.

    Lebih lanjut, Dudy bilang kapasitas untuk melayani kegiatan bongkar muat barang di salah satu terminal pelabuhan tersebut harusnya sekitar 65 persen. Namun pada saat kejadian, kapasitas melebihi ketentuan tersebut.

    “Jadi di sana ada kapasitas terminal yang sebenarnya dilakukan, ada kapasitas yang dilanggar oleh pengelola terminal yang ada di pelabuhan,” katanya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 23 Maret.

    Terkait dengan apakah pelanggaran itu bisa ditindak, Dudy mengatakan bisa. Namun ini menjadi kewenangan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

    “Karena yang di sana adalah Pelindo sebagai pemegang konsesi, kami serahkan ke Pelindo untuk melakukan penindakan,” jelasnya.

    Di samping itu, Dudy juga menegaskan kemacetan panjang yang terjadi beberapa waktu lalu tersebut tidak ada kaitannya dengan pembatasan operasional truk angkutan barang.

    “Karena pembatasan kendaraan kan selesai tanggal 8, walaupun di lapangan kita sudah ada relaksasi sebenarnya dari tanggal 7 (April). Jadi dari tanggal 7 atau tanggal 8 ke tanggal kejadian tanggal 17 rentang harinya sudah terlalu jauh,” ujarnya.

    Sekadar informasi, terjadi kemacetan panjang di kawasan Tanjung Priok hingga berhari-hari pada pekan lalu. Kemacetan tersebut disebabkan antrean truk logistik yang berada di pelabuhan sebagai imbas dari penumpukan kontainer.

    Sebagai pengelola, Pelindo melalui anak usahanya memberikan klarifikasi terkait kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok.

    Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri mengatakan terjadi peningkatan arus barang petikemas yang akan melakukan kegiatan receiving delivery petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok.

    Selain itu, kata dia, hal ini bersamaan dengan selesainya masa arus mudik lebaran dan paska pembatasan lalu lintas barang.

    “Kemacetan panjang terjadi pada hari ini akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis, 17 April.

    Adi mengatakan tidak terdapat hambatan yang terjadi akibat dari error sistem baik di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok dan dipastikan bahwa kegiatan bongkar muat kapal berjalan lancar tanpa ada kendala.

    Lebih lanjut, Adi bilang untuk Terminal NPCT 1 peningkatan volume terjadi 100 persen dari jumlah truk yang masuk kedalam terminal. Di mana secara rata–rata jumlah yang masuk kurang dari 2.500 truk.

    “Namun hari ini mencapai diatas 4.000 truk yang menuju NPCT 1. Sistem operasi yang ada di terminal dan di Common Area pintu masuk menuju NPCT 1 dipastikan normal tanpa kendala,” tuturnya.

  • MUI Jakut Dukung Polisi Jaga Kamtibmas di Wilayah Pelabuhan Tanjung Priuk

    MUI Jakut Dukung Polisi Jaga Kamtibmas di Wilayah Pelabuhan Tanjung Priuk

    Jakarta

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Utara mengapresiasi langkah Polda Metro Jaya dan Polres Tanjung Priok dalam pengamanan serta pengaturan lalu lintas untuk mengurai kemacetan saat bongkar muat peti kemas di pelabuhan beberapa waktu lalu. MUI Jakut mendorong polisi terus menjaga kondusifitas.

    Hal ini disampaikan KH Ahmad dalam silaturahmi MUI Jakarta Utara dengan Kapolres Tanjung Priok AKBP Martuasah H Tobing dan jajaran, di Kantor MUI Jakarta Utara, Selasa (22/4) kemarin. Turut hadir dalam pertemuan itu antara lain Wakil Ketua MUI Jakut KH Sodikin Maksudi, Direktur BP PDU MUI Jakut H Amir Khoiri, dan Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok Kompol Budi Santoso.

    “Majelis Ulama Indonesia Kota Madya Jakarta Utara memberikan apresiasi kepada Polda Metro Jaya dalam Hal ini Ditlantas Polda Metro Jaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok yang bekerja keras dan aktif melancarkan kemacetan kemarin. Kami juga mendukung pihak Polres Pelabuhan Tanjung Priok dalam kegiatan keagamaan dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Ketua MUI Jakarta Utara KH Ahmad Ibnu Abidin, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).

    Foto: Silaturahmi MUI Jakarta Utara dengan Kapolres Tanjung Priok. (Dok. ist)

    KH Ahmad juga menilai polisi sudah bekerja keras selama periode liburan untuk menjaga keamanan. Dia menyampaikan MUI siap membantu Polisi dalam kegiatan keagamaan seperti khotib Jumat dan kegiatan keagamaan lainnya yang selama ini sudah terjalin baik.

    “MUI siap bersinergi dengan Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk menjaga keamanan dan kondufisitas Pelabuhan Tanjung Priok,” jelasnya.

    AKBP Martuasah menambahkan aparat kepolisian sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari para tokoh agama dalam hal ini MUI Jakarta Utara untuk menjaga keamanan wilayah. Dia juga menyampaikan, selain menjaga keamanan, pihaknya melakukan pendekatan humanisme lainnya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.

    “Polres Pelabuhan Tanjung Priok siap bersinergitas dalam hal mengembangkan kegiatan keagamaan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok,” kata dia.

    (idn/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pelindo ungkap penyebab kemacetan Priok usai evaluasi internal

    Pelindo ungkap penyebab kemacetan Priok usai evaluasi internal

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelindo menemukan penyebab utama kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara usai melakukan evaluasi internal menyusul penumpukan kendaraan.

    Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono di Jakarta, Rabu menyatakan bahwa hasil evaluasi internal menunjukkan Terminal NPCT1 di Tanjung Priok melayani pelanggan melebihi kapasitas ideal operasional sehingga menyebabkan kemacetan.

    “Berdasarkan hasil investigasi yang cukup detail, disimpulkan bahwa permasalahan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok adalah akibat kecerobohan dan ketidakcermatan NPCT1 dalam melakukan perencanaan operasi,” kata Arif.

    Dia juga menegaskan jika kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan pembatasan angkutan pada saat Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

    Arif menambahkan bahwa lonjakan aktivitas tersebut sebagai kombinasi dari adanya tiga kapal yang sandar bersama-sama di NPCT1, peningkatan kepadatan lapangan (Yard Occupancy Ratio/YOR) melebihi ambang normal.

    Pada saat yang sama, alat bongkar muat di lapangan juga harus melayani receiving dan delivery truk peti kemas melebihi kapasitas peralatan.

    Untuk terminal peti kemas internasional yang lain, seperti Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Peti Kemas Koja (KOJA), Mustika Alam Lestari (MAL) dan Terminal 3, tidak ada permasalahan apapun.

    Untuk menurunkan kepadatan di NPCT1, Pelindo bersama otoritas terkait melakukan pemindahan sandaran ke terminal lain untuk kapal yang akan melakukan kegiatan bongkar sehingga tingkat kepadatan lapangan peti kemas lebih cepat turun.

    “Selain itu, kami meningkatkan pengawasan terhadap proses keluar masuk barang untuk memastikan situasi normal terus terjaga,” lanjut Arif.

    Ia menuturkan bahwa pada Jumat (18/4) malam secara perlahan kemacetan sudah dapat dikendalikan dan kembali normal sepenuhnya pada Sabtu(19/4) dini hari.

    “Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat kejadian tersebut, dan kami terus melakukan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujar Arif.

    Arif melanjutkan bahwa karena penyebab permasalahan sudah diketahui dengan detail maka solusi penyelesaiannya pun dapat diambil dengan baik. Langkah pertama adalah saat kejadian memindahkan kapal sebagian ke terminal lain.

    Selanjutnya ke depan NPCT1 diminta untuk mengurangi jumlah kapal yang ada. Di samping, itu ada inisiatif lain untuk melakukan pembatasan truk atau pengendalian truk, yaitu dengan penerapan TBS dan juga akan mendorong penerapan dual move operation untuk angkutan pelabuhan.

    Sistem tersebut dinilai dapat mengurangi trafik karena truk akan membawa peti kemas saat datang maupun meninggalkan terminal di Tanjung Priok, sehingga konsep dual move itu lebih efisien termasuk mengurangi biaya karena ada penghematan bahan bakar.

    Sedangkan untuk solusi jangka panjang, pihaknya telah menyiapkan pembangunan jalan baru, yaitu New Priok Eastern Access (NPEA) yang menghubungkan secara langsung New Priok Terminal ke jalan tol pelabuhan.

    “Jalan ini akan mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan kawasan lainnya, ke Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Arif.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025