Tempat Fasum: Pelabuhan Tanjung Priok

  • Pengusaha Logistik Keluhkan Mahalnya Tarif Tol Cibitung-Cilincing

    Pengusaha Logistik Keluhkan Mahalnya Tarif Tol Cibitung-Cilincing

    Bisnis.com, JAKARTA — Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) semakin dirasakan manfaatnya sebagai penghubung vital antara kawasan industri di timur Jakarta dengan Pelabuhan Tanjung Priok. 

    Kendati demikian, tingginya tarif tol dinilai menjadi kendala utama bagi kalangan pelaku usaha logistik dalam melintasi akses JTCC tersebut.

    Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Jakarta Adil Karim menilai JTCC sebagai infrastruktur strategis dalam upaya integrasi koridor logistik nasional. 

    “Tol ini memang dirancang untuk memperlancar pergerakan logistik dari kawasan industri di timur Jakarta, seperti Cibitung dan sekitarnya, langsung ke pelabuhan, tanpa harus melalui jalur padat seperti Tol Jakarta–Cikampek,” ujar Adil melalui keterangannya, dikutip Minggu (22/6/2025).

    Namun, Adil menyebut, pemanfaatan JTCC oleh pelaku usaha logistik masih tergolong rendah. Menurutnya, tingginya tarif tol menjadi penyebab utama enggannya para pengusaha dan sopir truk untuk melintas di ruas tersebut. 

    “Untuk jarak sekitar 34 kilometer, tarifnya bisa lebih dari Rp100.000. Ini memberatkan pengusaha, apalagi sopir truk yang akhirnya enggan lewat tol,” jelasnya.

    Adapun, integrasi koridor wilayah logistik bertujuan menghubungkan kawasan industri dengan simpul distribusi utama seperti pelabuhan dan bandara, melalui infrastruktur transportasi seperti jalan tol. Dengan sistem yang terintegrasi, proses pengiriman barang diharapkan menjadi lebih cepat, efisien, dan terjangkau.

    Efektivitas sistem ini juga dinilai dapat menjadi landasan untuk penyesuaian tarif tol secara menyeluruh. Jika diterapkan dengan tepat, kebijakan ini akan mendorong penggunaan jalan tol yang sudah dibangun, sekaligus menurunkan biaya logistik nasional yang selama ini menjadi salah satu faktor penghambat daya saing industri.

    Di tengah kemacetan yang masih melanda jalur distribusi menuju Pelabuhan Tanjung Priok dan belum optimalnya fungsi tol existing, integrasi infrastruktur logistik menjadi kebutuhan mendesak untuk mendorong efisiensi sistem distribusi barang di kawasan Jabodetabek dan sekitarnya.

    Strategi Pelindo

    Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo telah mengungkapkan sejumlah strategi perseroan dalam rangka mendukung kelancaran distribusi logistik di Tanah Air.

    Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Pelindo Solusi Logistik Retno Soelistianti mengatakan, terdapat tiga aspek penting dalam strategi penguatan rantai logistik nasional di sektor pelabuhan.

    Ketiga aspek tersebut yakni jaringan pelabuhan yang terintegrasi, penyediaan solusi layanan end-to-end, serta digitalisasi, sistemisasi dan integrasi sistem.

    Retno pun mengamini bahwa perlu adanya integrasi dari Tol Jabodetabek sebagai akses kendaraan logistik menuju Pelabuhan Tanjung Priok yang sempat mengalami kemacetan horor pasca-Lebaran 2025. 

    Selain itu, Pelindo juga akan mengevaluasi tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) yang dinilai masih terlalu tinggi oleh para pelaku usaha logistik. 

    “Apakah perlu adanya integrasi Tol Jabodetabek? Jawabannya perlu. Tetapi memang untuk yang JTCC ini kemarin tarifnya mahal. Jadi, kami sekarang sedang berupaya untuk melakukan integrasi tarif di jalan tol ini dengan salah satu opsinya adalah Japek dan itu masih dalam proses ya,” ujar Retno dalam acara Bisnis Indonesia BUMN Forum 2025, Kamis (22/5/2025).

    Adapun, untuk tarif normal Tol Cibitung-Cilincing untuk kendaraan golongan I sebesar Rp68.500, golongan II & III sebesar Rp102.500, dan golongan IV & V Rp136.500.

    “Jadi kalau misalnya nanti tarifnya bisa kompetitif dengan jalan tol yang lain, saya yakin JTCC itu akan menjadi salah satu alternatif para sopir truk untuk bisa berkendara dari kawasan industri ke pelabuhan,” jelasnya.

  • Jadi Solusi Macet, Pengusaha Minta Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dievaluasi – Page 3

    Jadi Solusi Macet, Pengusaha Minta Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dievaluasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Keberadaan Tol Cibitung-Cilincing kian terasa bermanfaat bagi sejumlah pihak, mulai dari pelaku usaha logistik. Ruas tersebut menjadi penghubung antara kawasan industri menuju Pelabuhan Tanjung Priok dengan jarak yang lebih dekat. Tidak hanya sebagai pemangkas jarak, Tol Cibitung-Cilincing juga bisa menjadi penghemat waktu tempuh.

    Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Jakarta Adil Karim mengatakan Tol Cibitung-Cilincing menjadi sebuah solusi mengurangi kemacetan.

    “Sebenarnya dibangunnya Jalan Tol Cibitung-Cilincing merupakan sebuah solusi untuk mengurangi kemacetan yang ada di Jakarta-Cikampek. Karena, sepengetahuan saya, tol itu dibangun dari Cibitung menuju Cilincing untuk mengefsienkan waktu tempuh Logistik dari kawasan industri langsung ke pelabuhan Tanjung Priok,” kata Adil.

    Di samping itu, Adil juga menyoroti tarif yang terlalu mahal. “Kita menyampaikan kepada pemerintah bahwa tol itu harga tarifnya itu harus dievaluasi kembali, baik juga pada pengelola, itu harus dievaluasi kembali tarif tolnya,” tegasnya.

    Kehadiran Tol Cibitung-Cilincing sebagai solusi mengurai kemacetan, salah satunya kepadatan di tol Cikampek, menjadikan Tol Cibitung Cilincing sebagai koridor ideal dalam bagian dari integrasi koridor wilayah logistik menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

     

  • Stimulus ekonomi pemerintah tingkatkan pembelian tiket kapal Pelni

    Stimulus ekonomi pemerintah tingkatkan pembelian tiket kapal Pelni

    ANTARA – Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani mengatakan stimulus yang diberikan pemerintah berupa diskon tiket kapal penumpang sebesar 50 persen mampu meningkatkan jumlah pembelian tiket kapal. Dalam konferensi pers di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (20/6), ia mengatakan pembelian tiket pada Juni 2025 sudah meningkat 48 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. (Sanya Dinda Susanti/Irfan Hardiansyah/Andi Bagasela/Rijalul Vikry)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dirut Pelni: Penumpang naik 49 persen saat tiket didiskon 50 persen

    Dirut Pelni: Penumpang naik 49 persen saat tiket didiskon 50 persen

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani menyampaikan program stimulus berupa potongan harga tiket kapal sebesar 50 persen berhasil meningkatkan jumlah penumpang hingga 49 persen selama periode 5–20 Juni 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Ia menjelaskan pada periode yang sama tahun 2024, penjualan tiket tercatat sebanyak 208.000 tiket, sedangkan tahun ini melonjak menjadi 310.000 tiket berkat kebijakan stimulus ekonomi.

    “Ya, tadi kalau kita melihat dari 5 Juni sampai 20 Juni tahun lalu (2024) dibandingkan dengan tahun ini (2025) dari 208.000 menjadi 310.000 tiket, itu meningkat sekitar 49 persen, itu penjualan tiket,” katanya saat ditemui di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

    Menurutnya, kenaikan signifikan jumlah penumpang itu sebagai bukti bahwa diskon tarif angkutan laut sangat efektif dalam mendorong mobilitas masyarakat dan meningkatkan penggunaan layanan kapal Pelni.

    “Ini tadi seperti saya sampaikan, ‘ini libur sekolah rasa lebaran gitu’ karena semuanya meningkat,” ujarnya.

    Pelni mencatat penyerapan anggaran stimulus ekonomi hingga saat ini mencapai 40 persen dalam 15 hari sejak program diskon tiket kapal 50 persen mulai diberlakukan pada 5 Juni 2025.

    Anda menjelaskan, stimulus merupakan bagian dari kebijakan Presiden senilai Rp24 triliun, dengan alokasi Rp134 miliar untuk Pelni guna mendukung konektivitas transportasi laut nasional. Diskon tarif sebesar 50 persen diterapkan untuk seluruh trayek kapal Pelni hingga 31 Juli 2025.

    Dalam waktu singkat, meski program baru berjalan seperempat dari total durasi, kuota anggaran sudah terserap hampir setengahnya, menandakan program ini sangat efektif mendorong mobilitas masyarakat.

    Pelni juga memperoleh dispensasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengoperasikan seluruh kapalnya dengan rata-rata keterisian mencapai 52 persen guna melayani lonjakan penumpang.

    Ia menegaskan seluruh operasional tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang meskipun jumlah penumpang meningkat signifikan selama program diskon berlangsung.

    Lebih lanjut, ia mengatakan, diskon tiket bertujuan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mendorong peningkatan konsumsi masyarakat melalui pergerakan orang yang merata hingga ke daerah.

    Lonjakan jumlah penumpang diyakini akan menggerakkan ekonomi lokal, karena meningkatnya aktivitas bepergian berkontribusi langsung pada perputaran uang di berbagai wilayah Indonesia.

    Meski jumlah penumpang di atas kapal naik signifikan, Anda menegaskan komitmen Perusahaan dalam memastikan keselamatan pelayaran.

    “Safety first, selalu. Keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, tiga hal utama yang selalu kami jaga,” kata Anda.

    Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani (kiri) berbincang dengan penumpang kepal Pelni bernama Eri (43), di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (20/6/2025). ANTARA/Harianto

    Eri (43), seorang penumpang dari Jakarta yang hendak mengunjungi orang tuanya di Batam, mengaku senang melihat berbagai perubahan yang terjadi pada layanan kapal milik PT Pelni saat ini.

    Begitu mendengar informasi mengenai diskon tiket kapal sebesar 50 persen, Eri segera mengecek dan langsung membeli tiket karena memang terbukti lebih murah dan sangat menguntungkan bagi penumpang seperti dirinya.

    Sejak tahun 2002, Eri telah menggunakan jasa kapal Pelni, melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Pelabuhan Tanjung Priok lalu ke Batam, biasanya saat libur hari raya bersama teman-teman kuliahnya.

    Mengenang pengalaman masa lalu, ia melihat perbedaan yang sangat signifikan, menurutnya kondisi kapal sekarang jauh lebih bersih, nyaman, dan pelayanan yang diberikan terasa lebih profesional serta terorganisir.

    Perjalanan yang dulu terasa melelahkan dan penuh sesak, kini lebih tenang dan aman, terutama sejak kehadiran sistem e-boarding yang menggantikan proses masuk kapal yang dulu membuatnya khawatir.

    Bagi Eri yang kini bepergian bersama kedua anaknya, kehadiran digitalisasi mulai dari pembelian tiket hingga proses naik kapal membuat seluruh pengalaman berlayar menjadi jauh lebih mudah dan menyenangkan.

    “Lebih enakan sekarang. Sekarang pelayanannya jauh lebih bagus. Terus masuknya juga lebih enak. Kalau dulu kan desak-desakan, saya sampai ngeri, susah soalnya, pernah kena copet juga,” kata Eri di sela berbincang dengan Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi jerat MY dengan pasal pembunuhan berencana

    Polisi jerat MY dengan pasal pembunuhan berencana

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menjerat pelaku pembunuhan berinisial MY di Jalan Pendaratan Udang Dermaga Muara Angke pada Jumat (13/6) dengan pasal pembunuhan berencana sesuai Pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau 20 tahun penjara.

    “Kami menjerat dengan pasal ini karena pelaku ini merencanakan aksinya dengan menyiapkan badik sebelum membunuh pelaku karena persoalan asmara,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H Tobing saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.

    Ia menjelaskan, kasus penganiayaan yang berujung kematian ini berawal dari pelaku yang memiliki rasa cemburu karena mantan pacarnya menjalin hubungan dengan korban ABT (39).

    “Pelaku dan korban ini memiliki pekerjaan yang sama, yakni nelayan di kawasan Muara Angke,” kata dia.

    Awalnya pelaku MY ingin melaut pada Jumat (13/6) Subuh dan dirinya menepi ke daratan untuk membeli rokok di warung kopi yang ada di Dermaga Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Pelaku bertemu dengan korban ABT (39) dan terjadi cekcok. Lalu pelaku ini pergi ke kapal dan mengambil senjata tajam berupa badik dan badik ini diselipkan di celana.

    Pelaku kembali ke lokasi korban berada dan saat keduanya cekcok lagi, korban terjatuh dan pelaku langsung mengambil badik dan menusuk korban di bagian leher.

    Pelaku ini merupakan residivis yang tersangkut kasus pengeroyokan pada tahun 2019 yang menjalani vonis satu tahun penjara.

    Kemudian dia kembali terjerat kasus membawa senjata tajam dan dikenakan hukuman penjara dua tahun.

    “Pengungkapan kasus ini dilakukan atas kerja sama Polres Pelabuhan Tanjung Priok dengan Polsek Sunda Kelapa,” kata dia.

    Sementara pelaku MY mengaku memiliki persoalan yang sudah lama dengan korban dan membuat dirinya melakukan aksi pidana itu.

    “Saat itu saya mabuk sehabis minum arak dan saya menusuk korban dua kali di leher dan bagian pinggang,” kata dia.

    Ia meminta maaf kepada keluarga korban karena telah melakukan aksi pidana yang membuat korban meninggal dunia. “Saya menyesal dan meminta maaf,” kata MY.

    Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok bersama Polsek Sunda Kelapa menangkap pria berinisial MY (32) yang diduga membunuh korban ABT (39) menggunakan senjata tajam di depan TPI Muara Angke Pluit, Jakarta Utara, pada Jumat (13/6).

    “Pelaku ini ditangkap di area Perumahan Pluit Permai Blok 10 Jakarta Utara sekitar pukul 15.30 WIB atau beberapa jam setelah aksi penusukan,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana di Jakarta, Sabtu.

    Pelaku ini terpaksa ditembak petugas karena melawan dan menyerang petugas saat melakukan pencarian barang bukti yang dibuang pelaku di kawasan Dermaga Muara Angke.

    “Setelah menusuk korban pelaku ini membuang ponsel ponsel, baju dan senjata tajam ke laut di dermaga TPI Muara Angke,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kronologi Nelayan Dibunuh Rekan Kerja di Muara Angke, Berawal Adu Mulut
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Juni 2025

    Kronologi Nelayan Dibunuh Rekan Kerja di Muara Angke, Berawal Adu Mulut Megapolitan 17 Juni 2025

    Kronologi Nelayan Dibunuh Rekan Kerja di Muara Angke, Berawal Adu Mulut
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pria berinisial MY (32) nekat membunuh rekan kerjanya nelayan ABT (39) di Jalan Pendaratan Udang, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, karena merasa cemburu, Jumat (13/6/2025).
    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah Tobing mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar 03.30 WIB saat MY hendak berlayar untuk mencari ikan di Perairan Jakarta Utara.
    “Di mana kapal (MY) sandar di Dermaga T Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara,” ujar Martuasah saat rilis di kantornya, Selasa (17/6/2025).
    Sebelum berangkat mencari ikan, MY membeli rokok terlebih dahulu di warung kopi yang berada di Jalan Pendaratan Udang.
    Ketika tiba di warung tersebut, MY tak sengaja bertemu dengan ABT.
    “Terjadi adu mulut karena permasalahan cemburu yaitu mantan kekasih MY menjalin asmara dengan korban,” sambung Martuasah.
    Setelah adu mulut, MY memutuskan kembali ke kapal untuk mengambil badik.
    Badik tersebut pun ia selipkan di pinggang dan tersangka kembali menyampari korban.
    Sementara korban, berusaha meminta bantuan ke temannya berinisial S.
    Lalu, ABT pun membonceng rekannya tersebut untuk kembali ke Jalan Pendaratan Udang.
    Di tengah jalan, ABT dan tersangka berpapasan. Motor MY pun ditendang oleh korban.
    “Tersangka MY terjatuh, pada saat terjatuh, MY hendak dikeroyok oleh korban dan saksi S dengan cara ditendang. Namun, MY berhasil menghindar,” jelas Martuasah.
    Lalu, MY berusaha melakukan perlawanan dengan cara mengambil badik yang ia selipkan di pinggangnya.
    Ia pun mengayun-ngayunkan badik itu ke arah S sehingga saksi terjatuh.
    Pada saat terjatuh, badik yang dipegang MY mengenai punggung S.
    Tapi, S berusaha melakukan perlawanan dengan cara menendang MY.
    “Tersangka MY terjatuh. Ketika ia berusaha bangun, MY langsung menyasar korban dengan cara menusuk bagian tenggorokannya,” kata Martuasah.
    Imbasnya, ABT langsung tak sadarkan diri, sampai akhirnya meninggal dunia.
    Sedangkan MY langsung melarikan diri begitu saja.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi tangkap komplotan pemalsu ribuan lembar meterai

    Polisi tangkap komplotan pemalsu ribuan lembar meterai

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Priok menangkap komplotan pemalsu ribuan lembar meterai yang telah menjalankan aksi pidana tersebut sejak tahun 2023.

    “Kami menangkap empat orang yang berperan memproduksi dan menjual materai palsu ini yakni AA (35), I (40), ED (31) dan YA alias W (54) dengan barang bukti 2.463 lembar meterai palsu,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H Tobing di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan keempat pelaku dijerat Pasal 25 UU Nomor 10 Tahun 2020 tentang Biaya meterai dengan ancaman penjara tujuh tahun dan denda Rp500 juta.

    Mereka juga dijerat paysal 253 Kitab Hukum Undang-Undang Pidana (KUHP) tentang tindak pidana pemalsuan meterai dengan ancaman maksimal penjara tujuh tahun penjara.

    Penangkapan ini berawal dari patroli siber yang dilakukan Unit III Kriminal Khusus (Krimsus) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok yang menemukan adanya penjualan meterai palsu yang akan dikirim ke Tanjung Priok pada Sabtu (24/5).

    Polisi kemudian melakukan penyelidikan pembuatan meterai palsu dan ditemukan tersangka AA di kantor ekspedisi di Bojong Gede (Bekasi) pada Selasa (27/5)

    Pelaku AA sudah sejak Mei 2023 menjual satu lembar meterai nominal Rp10 ribu dengan jumlah 50 keping dengan harga Rp200 ribu. Padahal jika dengan harga resmi dijual Rp500 ribu.

    Dari pengakuan tersangka AA, ia membeli meterai itu dari tersangka berinisial I di Pasar Cisalak Depok, Jawa Barat.

    Pelaku I ini ditangkap pada Selasa (27/5) yang menjual satu lembar meterai berisi 50 keping meterai nominal Rp10 ribu dengan harga Rp100 ribu.

    “Pelaku ini membeli barang palsu ini dari pelaku ED yang ditangkap pada Selasa (27/5) yang menjual per lembar meterai palsu berisi 50 keping dengan harga Rp50 ribu,” kata dia.

    Berdasarkan pengakuannya, pelaku ED membeli barang palsu ini kepada pelaku YA alias W. Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku ini ditangkap pada Selasa (10/6) di Perum Grand Vista Cikarang di Jalan Anggrek Serang Baru Bekasi, Jawa Barat.

    “Pelaku ini menjual satu lembar meterai seharga Rp10 ribu dan pelaku ini menjalankan aksi ini sejak 2023,” kata dia.

    Pelaku YA ini dulunya bekerja di
    percetakan yang bisa memproduksi metera menyerupai aslinya.

    Dari pengakuannya, pelaku ini telah mencetak lima rim meterai yang dijual Rp5 juta per rim dan untuk ongkos produksi Rp2 juta per rim.

    “Barang bukti yang diamankan ada 2.463 lembar meterai Rp10 ribu yang berisi 123.150 keping meterai palsu yang nilainya mencapai Rp1,2 miliar,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • dari Urusan Asmara hingga Pelaku Ditembak

    dari Urusan Asmara hingga Pelaku Ditembak

    Jakarta

    Pria berinisial MY (32) ditangkap polisi usai menikam rekan kerjanya ABT (39) di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke, Jakarta Utara. Pelaku membunuh korban karena motif asmara.

    Peristiwa itu terjadi pada Jumat (13/6/2025) pagi. Saksi di lokasi sempat mendengar keributan di lokasi.

    Saat dicek, ditemukan korban sudah tergeletak bersimbah darah. Didapati luka di bagian leher dekat jakun korban.

    Polisi langsung bergerak cepat. Kurang dari 10 jam setelah kejadian, pelaku berhasil ditangkap di wilayah Pluit, Jakarta Utara. Pelaku sempat melawan saat pencarian barang bukti dan ditembak oleh petugas.

    Diduga Dipicu Masalah Asmara

    Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana menjelaskan motif penusukan diduga berkaitan dengan masalah pribadi. Pelaku cemburu karena mantan kekasihnya diketahui menjalin hubungan dengan korban.

    Selain itu, ada dugaan perselisihan di tempat kerja yang memperburuk hubungan keduanya.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 06.15 WIB. Sejumlah saksi di lokasi mendengar keributan sebelum penusukan. Korban dan pelaku diketahui bekerja di sektor yang sama di kawasan pelabuhan.

    Pelaku Ditembak karena Melawan Petugas Polisi

    MY ditangkap pada hari yang sama pukul 15.30 WIB di kawasan Perumahan Pluit Permai, Jakarta Utara. Polisi terlebih dahulu mengidentifikasi pelaku melalui olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi.

    Saat diajak ke lokasi dermaga TPI Muara Angke untuk mencari barang bukti, pelaku berupaya menyerang petugas. Polisi kemudian memberikan tindakan tegas terukur dengan menembak kaki pelaku.

    “Kami melakukan tindakan terukur sesuai Peraturan Kepala Kepolisian (Perkap) 1/2009,” ujar Krishna.

    Pelaku mengakui telah membuang pisau yang digunakan untuk menusuk korban, serta handphone dan pakaian ke laut di kawasan dermaga setelah melakukan aksinya. Polisi masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • dari Urusan Asmara hingga Pelaku Ditembak

    Pembunuh Pria di Muara Angke Ditangkap, Ditembak usai Serang Petugas

    Jakarta

    Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok bersama Polsek Sunda Kelapa menangkap pria berinisial MY (32) yang diduga membunuh pria ABT (39) menggunakan senjata tajam di depan TPI Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara. Pelaku ditangkap beberapa jam setelah melakukan aksinya.

    “Pelaku ini ditangkap di area Perumahan Pluit Permai Blok 10 Jakarta Utara sekitar pukul 15.30 WIB atau beberapa jam setelah aksi penusukan,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana dilansir Antara, Minggu (15/6/2025).

    Pelaku terpaksa ditembak karena melawan dan menyerang petugas saat melakukan pencarian barang bukti. Krishna menyebut pelaku membuang senjata tajam yang digunakan untuk melukai korban ke laut kawasan Dermaga Muara Angke.

    “Setelah menusuk korban pelaku ini membuang ponsel, baju, dan senjata tajam ke laut di dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke,” ujarnya.

    Petugas mengajak pelaku ke lokasi untuk mencari barang bukti tersebut. Namun saat di lokasi, pelaku mendorong dan menyerang petugas yang sedang melakukan identifikasi.

    “Kami melakukan tindakan terukur sesuai Peraturan Kepala Kepolisian (Perkap) 1/2009 dengan menembak kaki pelaku,” ujarnya.

    “Kami akhirnya mendapatkan posisi pelaku dan berupaya untuk memancing pelaku keluar. Dan saat pelaku keluar kami langsung menangkap karena MY ini ingin melarikan diri,” imbuhnya.

    Peristiwa penusukan dilaporkan pada Jumat (13/6) pukul 06.15 WIB pagi. Saksi di lokasi sempat mendengar keributan. Korban dan pelaku diketahui merupakan rekan kerja.

    (wnv/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pembunuh Nelayan Muara Angke Cemburu karena Korban Pacari Mantan Kekasihnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Juni 2025

    Pembunuh Nelayan Muara Angke Cemburu karena Korban Pacari Mantan Kekasihnya Megapolitan 15 Juni 2025

    Pembunuh Nelayan Muara Angke Cemburu karena Korban Pacari Mantan Kekasihnya
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi mengungkap motif pelaku MY (32) membunuh rekannya nelayan ABT (39) di Dermaga Muara Angke, Jakarta Utara karena dendam dan cemburu.
    “Dari hasil interogasi awal diketahui motif pelaku membunuh korban karena dendam dan cemburu,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana dikutip Antara, Minggu (15/6/2025).
    Pembunuhan
    dilatarbelakangi dendam karena adanya perselisihan di dalam pekerjaan. Selain itu, pelaku juga cemburu karena mantan kekasihnya saat ini menjalin hubungan dengan korban.
    Polisi menangkap MY di Perumahan Pluit Permai Blok 10, Jakarta Utara pada Jumat (13/6/2025).
    Pelaku ini sempat melawan petugas saat melakukan pencarian barang bukti badik yang digunakan pelaku untuk menusuk korban.
    “Kami melakukan tindakan terukur sesuai Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkap) 1/2009 dengan menembak kaki pelaku,” kata dia.
    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 dan Pasal 351 ayat 3 KUHP yakni tindak pidana dengan sengaja merampas nyawa orang lain dan atau penganiayaan yang mengakibatkan matinya orang dengan ancaman penjara paling lama tujuh tahun.
    Sebelumnya nelayan berinisial ABT (39) tewas ditusuk di sebuah warung yang berada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat.
    Peristiwa penusukan itu pertama kali dilaporkan oleh warga setempat ke Pos Polisi Subsektor Muara Angke.
    “Terjadi peristiwa penganiayaan atau penusukan di tempat kejadian perkara (TKP) Jalan Pendaratan, Udang Muara Angke, Jakarta Utara,” ucap AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
    Krishna mengatakan, sebelum terjadi penusukan, sekitar pukul 05.00 WIB warga mendengar adanya keributan di warung milik Suminta.
    Lalu, warga mendatangi warung itu untuk mengecek keributan yang terjadi.
    “Saksi mendatangi tempat kejadian tersebut, melihat korban sudah tergeletak kemudian saksi membawa korban ke Pospol Subsektor Muara Angke,” tutur Krishna.
    Setibanya di Pospol, ABT langsung dibawa ke Rumah Sakit Atma Jaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.