Tempat Fasum: Pelabuhan Tanjung Priok

  • Kapal Dorolonda milik Pelni diduga terbakar di Pelabuhan Tanjung Priok

    Kapal Dorolonda milik Pelni diduga terbakar di Pelabuhan Tanjung Priok

    Jakarta (ANTARA) –

    Kapal Dorolonda milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni) diduga mengalami kebakaran saat berada di Pelabuhan Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara, Senin.

    “Telah terjadi kebakaran di Kapal Dorolonda pada tanggal 11 Agustus 2025. Posisi kapal ada di dock galangan satu dan api semakin membesar,” kata pria yang mengambil video kapal terbakar di Jakarta, Senin.

    Dalam video yang beredar, kapal dengan warna biru dan putih itu mengeluarkan asap hitam pekat ke udara. Sempat terdengar pula teriakan meminta agar pemadam kebakaran datang.

    Sementara itu, Kepala Cabang PT Pelni Jakarta Dicky Dermawan mengatakan dirinya belum mendapatkan informasi kebakaran kapal tersebut.

    “Kami masih menjalani diklat. Kalau ada informasi akan kami sampaikan,” kata Dicky.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Profil dan Tugas Ditjen Integrasi Transportasi dan Multimoda Kemenhub

    Profil dan Tugas Ditjen Integrasi Transportasi dan Multimoda Kemenhub

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (DJITM) Kementerian Perhubungan merupakan motor penggerak terciptanya sistem transportasi terpadu di Indonesia.

    Lembaga ini bertugas mewujudkan jaringan angkutan yang seamless, efisien, dan berkelanjutan demi menjawab tantangan mobilitas nasional.

    Sebagai unsur pendukung Kementerian Perhubungan, DJITM berada langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan.

    Fungsi utamanya adalah mengembangkan, mengelola, dan meningkatkan pelayanan transportasi secara terintegrasi di seluruh wilayah Indonesia.

    Lahir dari Transformasi Organisasi

    Pembentukan DJITM merupakan kelanjutan dari transformasi Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 173 Tahun 2024 tentang Kementerian Perhubungan.

    Sebelumnya, BPTJ fokus mengelola transportasi di kawasan Jabodetabek. Kini, DJITM mengambil alih peran tersebut sekaligus memperluas cakupan kerja hingga tingkat nasional.

    Perubahan ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menyatukan kebijakan, perencanaan, dan pelaksanaan integrasi moda transportasi demi menciptakan konektivitas yang lebih luas dan efisien.

    Tugas dan Fungsi Strategis

    DJITM memiliki tanggung jawab merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang integrasi transportasi dan multimoda. Beberapa fungsi utamanya meliputi:

    Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria.

    Pemberian bimbingan teknis.Pemantauan, analisis, dan evaluasi kinerja transportasi.Administrasi internal.

    Langkah-langkah ini dirancang agar sistem transportasi di Indonesia semakin terstruktur dan efektif.

    Mendorong Mobilitas Nasional yang Terintegrasi

    Melalui DJITM, Kementerian Perhubungan berupaya meningkatkan efisiensi logistik, menurunkan biaya, mengurangi emisi karbon, serta memperkuat konektivitas antarmoda dan antardaerah. 

    Salah satu strategi yang diusung adalah transit-oriented development (TOD), yang menjadikan simpul transportasi sebagai pusat aktivitas terpadu.

    Fokus Pembangunan 2025-2029

    Pada periode ini, DJITM memprioritaskan:

    Integrasi transportasi di 10 kawasan metropolitan.Pengembangan di 9 wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan).Peningkatan akses di 5 kawasan sentra produksi pangan.Optimalisasi transportasi di 10 destinasi wisata prioritas.Pembangunan infrastruktur seperti dry port, koridor logistik, dan integrasi sistem pembayaran.Kolaborasi dengan Akademisi dan Stakeholder

    DJITM membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi seperti Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.

    Kolaborasi ini bertujuan memperkuat standar integrasi transportasi dan meningkatkan kapasitas SDM berbasis data dan riset.

    Struktur Organisasi

    1. Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda – Mohamad Risal Wasal

    Lahir di Jakarta, 8 Juni 1967, beliau memiliki pengalaman panjang di berbagai posisi strategis di Kemenhub sebelum menjabat sebagai Direktur Jenderal DJITM pada 2025.

    2. Sekretaris DJITM – Dedy Cahyadi

    Lahir di Tangerang, 22 September 1973, berpengalaman di berbagai jabatan penting, termasuk Komisaris PT Pelabuhan Tanjung Priok.

    3. Direktur Sistem dan Layanan Integrasi Transportasi Antarmoda – Amirullah

    Lahir di Bekasi, 30 Juli 1974, pernah menjabat berbagai posisi strategis di sektor transportasi darat dan perkeretaapian.

    4. Direktur Prasarana Integrasi Transportasi Antarmoda – Sigit Irfansyah

    Lahir di Jakarta, 15 Oktober 1965, memiliki pengalaman di BPTJ, penelitian transportasi darat, dan perkeretaapian.

    5. Direktur Multimoda – Zamrides

    Lahir di Jakarta, 23 Desember 1966, memiliki latar belakang pendidikan teknik dan manajemen, dengan pengalaman di BPTJ dan Direktorat Perkeretaapian.

    Sebagai garda terdepan dalam mewujudkan integrasi moda transportasi di Indonesia, DJITM memegang peran vital dalam membangun sistem yang cerdas, terhubung, dan inklusif.

  • Lagi! 12 Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi, Pemilik Didenda Hingga Rp 8 Juta

    Lagi! 12 Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi, Pemilik Didenda Hingga Rp 8 Juta

    Jakarta

    Sebanyak 12 kendaraan berat yang tidak lolos uji emisi dijatuhi sanksi denda. Hakim dalam Sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) atas pelanggaran Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara menjatuhi denda hingga Rp 8 juta.

    Pelanggar tersebut terjaring dalam operasi gabungan penegakan hukum yang melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup, PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Ditlantas Polda Metro Jaya di Pelabuhan Tanjung Priok pada 15-16 Juli 2025.

    Dari total 12 pelanggar, 10 orang hadir langsung di persidangan, sementara dua orang lainnya diputus secara verstek karena tidak hadir. Dalam amar putusannya, hakim menjatuhkan sanksi denda bervariasi, mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 8 juta, ditambah biaya perkara sebesar Rp 5.000 per orang. Putusan ini merujuk pada Pasal 61 ayat (1) Perda Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2005, dengan ancaman pidana denda paling tinggi sebesar Rp 50 juta atau kurungan paling lama enam bulan.

    Enam pelanggar dijatuhi denda tertinggi masing-masing sebesar Rp 8 juta, dua orang dikenakan denda Rp 7 juta, satu pelanggar didenda Rp 4 juta, dan satu pelanggar lainnya Rp 2 juta. Adapun dua pelanggar yang divonis secara verstek dikenakan denda masing-masing Rp 4 juta. Total nilai denda yang diputus dalam sidang ini mencapai Rp 76.060.000.

    Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto, kendaraan berat kategori N dan O menjadi salah satu penyumbang utama polusi udara di Jakarta. Penindakan hukum ini merupakan langkah konkret Pemprov DKI dalam menekan pencemaran dari sumber bergerak.

    “Penegakan hukum terhadap kendaraan berat yang tidak lolos uji emisi menjadi bentuk nyata keseriusan kami dalam menjaga kualitas udara. Ke depan, kami akan memperluas pelaksanaan uji emisi dan penindakan bagi kendaraan kategori N dan O sebagai bagian dari komitmen mewujudkan Jakarta yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” kata Asep dalam keterangan tertulisnya dikutip Senin (11/8/2025).

    Asep mengimbau pemilik kendaraan untuk rutin melakukan perawatan dan uji emisi berkala, serta menggunakan bahan bakar yang memenuhi standar EURO4.

    Kepala Bidang PPNS Satpol PP DKI Jakarta, R.M. Tamo P. Sijabat menjelaskan, mayoritas kendaraan yang melanggar adalah truk terbuka, mobil bak tertutup, dan mobil tangki yang tidak melakukan perawatan emisi secara berkala.

    “Kami juga bekerja sama dengan Pelindo agar kendaraan pelanggar yang belum menyelesaikan kewajiban pembayaran denda tidak diizinkan memasuki kawasan pelabuhan,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa sanksi ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mendidik pelaku usaha agar mematuhi regulasi demi keselamatan lingkungan.

    (rgr/din)

  • Pelanggar uji emisi didenda hingga Rp8 juta

    Pelanggar uji emisi didenda hingga Rp8 juta

    Suasana sidang tindak pidana ringan (tipiring) terhadap pelanggar ketentuan mengenai uji emisi kendaraan untuk mengurangi pencemaran udara di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis (7/8/2025). ANTARA/HO-Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

    Pelanggar uji emisi didenda hingga Rp8 juta
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 08 Agustus 2025 – 16:12 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 12 pelanggar ketentuan mengenai kewajiban lolos uji emisi kendaraan di Jakarta dijatuhi denda bervariasi, mulai dari Rp2 juta hingga Rp8 juta dalam Sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis (7/8).

    “Penegakan hukum terhadap kendaraan berat yang tidak lolos uji emisi menjadi bentuk nyata keseriusan kami dalam menjaga kualitas udara,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Jumat.

    Dia menegaskan kendaraan berat kategori N dan O menjadi salah satu penyumbang utama polusi udara di Jakarta. Maka dari itu, penindakan hukum tersebut menjadi langkah konkret Pemprov DKI dalam menekan pencemaran dari sumber bergerak.

    “Ke depan, kami akan memperluas pelaksanaan uji emisi dan penindakan bagi kendaraan kategori N dan O sebagai bagian dari komitmen mewujudkan Jakarta yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” ujar Asep.

    Dia pun mengimbau pemilik kendaraan untuk rutin melakukan perawatan dan uji emisi berkala, serta menggunakan bahan bakar yang memenuhi standar EURO4.

    Sementara itu, Kepala Bidang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta RM Tamo Sijabat mengatakan mayoritas kendaraan yang melanggar adalah truk terbuka, mobil bak tertutup, dan mobil tangki yang tidak melakukan perawatan emisi secara berkala.

    “Kami juga bekerja sama dengan Pelindo agar kendaraan pelanggar yang belum menyelesaikan kewajiban pembayaran denda tidak diizinkan memasuki kawasan pelabuhan,” tutur Tamo.

    Lebih lanjut, dia menekankan sanksi tersebut tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mendidik pelaku usaha agar mematuhi regulasi demi keselamatan lingkungan.

    Dari total 12 pelanggar, 10 orang hadir langsung di persidangan, sementara dua orang lainnya diputus secara verstek karena tidak hadir.

    Enam pelanggar dijatuhi denda tertinggi masing-masing sebesar Rp8 juta, dua orang dikenakan denda Rp7 juta, satu pelanggar didenda Rp4 juta, dan satu pelanggar lainnya didenda Rp2 juta. Sementara itu, dua pelanggar yang divonis secara verstek dikenai denda masing-masing Rp4 juta.

    Total nilai denda yang diputus dalam sidang tersebut mencapai Rp76.060.000.

    Putusan itu merujuk pada Pasal 61 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2005, dengan ancaman pidana denda paling tinggi sebesar Rp50 juta atau kurungan paling lama enam bulan.

    Para pelanggar tersebut terjaring dalam operasi gabungan penegakan hukum yang melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup, PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Ditlantas Polda Metro Jaya di Pelabuhan Tanjung Priok pada 15-16 Juli 2025.

    Operasi gabungan itu dibuka secara resmi oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofik, didampingi oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, serta Direktur Operasi PT Pelindo.

    Sumber : Antara

  • Jurus RI Tangkal Efek Tarif Trump, Kebut Sederet Perjanjian Dagang

    Jurus RI Tangkal Efek Tarif Trump, Kebut Sederet Perjanjian Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia melakukan sejumlah langkah strategis guna meredam efek kebijakan tarif Trump yang berlaku mulai 7 Agustus 2025. Salah satu langkah yang dilakukan ialah dengan mempercepat penyelesaian sejumlah perjanjian dagang.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan percepatan penyelesaian perundingan perjanjian dagang dengan sejumlah negara mitra dilakukan guna memperluas pasar ekspor.

    Budi mengatakan bahwa Indonesia ke depannya tidak hanya akan fokus menyasar pasar tradisional seperti Amerika Serikat, China, India hingga Jepang, tetapi juga menyasar pasar non-tradisional seperti Afrika hingga Amerika Latin.

    Menurutnya, perluasan pasar ekspor penting dilakukan mengingat saat ini Amerika Serikat juga telah menerapkan kebijakan tarif impor sebesar 19% untuk produk-produk Indonesia yang masuk ke AS.

    Apalagi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada tahun ini menargetkan pertumbuhan ekspor nasional mencapai 7,10% dengan nilai ekspor mencapai US$294,45 miliar.

    Adapun, nilai ekspor Indonesia mencapai US$23,44 miliar pada Juni 2025 atau naik 11,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$21,06 miliar.

    Secara kumulatif, total nilai ekspor Indonesia mencapai US$135,41 miliar pada semester I/2025. Nilainya naik 7,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$125,73 miliar.

    Jika diperinci, nilai ekspor migas sebesar US$7,03 miliar atau turun 11,04% dari sebelumnya US$7,9 miliar. Sementara itu, nilai ekspor nonmigas naik sebesar 8,96% dari US$117,83 miliar menjadi US$128,39 miliar.

    Perjanjian Dagang

    Demi tetap menjaga kinerja ekspor Indonesia, Mendag Budi mengatakan pada tahun ini setidaknya ada lima perjanjian dagang yang ditargetkan rampung.

    Kelima perjanjian dagang yang dimaksud yakni, Indonesia—Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA).

    Kemudian, Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU—CEPA), Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU-FTA), dan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA).

    “Jadi tahun ini banyak perjanjian dagang yang bisa kita selesaikan. Kita akan tandatangani, dengan harapan, pasar kita, ekspor kita semakin besar. Semakin meningkat ke negara-negara di dunia,” kata Budi di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

    Terkait dengan IP-CEPA, Budi mengatakan perjanjian dagang tersebut bakal ditandatangani pada 11 Agustus 2025. Bahkan, Budi juga menyebut Presiden Peru Dina Boluarte akan menyambangi Indonesia pada 11 Agustus 2025.

    “Dengan Peru [melalui IP—CEPA] tanggal 11 [Agustus 2025] akan kita tandatangani. Jadi kita cepat ini. Jadi teman-teman sebenarnya masih di Peru. Sudah selesai [perjanjian IP—CEPA], karena Presiden Peru juga mau ke sini, tanggal 11, jadi kebetulan perjanjiannya sudah selesai,” ujarnya.

    Selain mempercepat penyelesaian perjanjian dagang dengan Peru, Mendag mengatakan perjanjian Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU—CEPA) juga bakal rampung pada 2025.

    Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

    Budi mengatakan kinerja ekspor Indonesia akan melambung dengan adanya perjanjian IEU—CEPA. Pasalnya, sebelum perjanjian IEU—CEPA ini berlaku, surplus perdagangan dari Uni Eropa mencapai US$3,79 miliar pada semester I/2025.

    Apalagi, kata Budi, Uni Eropa merupakan pasar yang besar, mengingat jumlah penduduknya yang mencapai lebih dari 400 juta jiwa.

    “EU itu kawasan kedua surplus kita terbesar semester I [2025]. Itu saja belum-belum pelaksanaan perjanjian perdagangan ya. Artinya kalau belum ada CEPA saja sudah surplus, mudah-mudahan nanti setelah ada CEPA menjadi semakin besar,” ujarnya.

    Pemerintah juga tengah mempercepat perjanjian Indonesia—Kanada CEPA. Rencananya, perjanjian ini bakal ditandatangani pada akhir 2025. Begitu pula dengan perjanjian Indonesia—Uni Ekonomi Eurasia (I—EAEU) yang ditargetkan rampung di tahun ini.

    Sementara itu, terkait dengan perjanjian dagang dengan Tunisia, Mendag mengungkap bahwa proses perundingan IT-PTA sebenarnya sudah selesai dilakukan. Perjanjian dagang ini tinggal menunggu penandatanganan kedua negara, untuk kemudian dapat segera diimplementasikan.

    Kemudian dengan Eurasia, Budi mengatakan bahwa telah disepakati poin-poin yang bakal dituangkan dalam IEAEU-FTA. Saat ini, kata dia, Eurasia tengah melakukan konsultasi dengan negara-negara anggotanya seperti Rusia, Turki, Jerman, Inggris, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Kazakstan, dan Kirgistan.

    Mendag menjelaskan, EAEU merupakan mitra dagang penting Indonesia, bukan hanya sebagai pasar ekspor nontradisional tetapi juga sebagai Hub perdagangan internasional di kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah.

    Dengan perjanjian ini, akses pasar yang lebih baik ke negara-negara anggota EAEU memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan volume perdagangan dan diversifikasi pasar ekspor.

    Peluang Indonesia

    Rencana pemerintah untuk mempercepat penyelesaian perundingan empat perjanjian dagang mendapat sambutan positif dari dunia usaha. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai, perjanjian dagang menjadi peluang bagi eksportir Indonesia untuk semakin memperluas pasar ekspor, utamanya di tengah kebijakan perang tarif Presiden AS Donald Trump.

    “Memang harapan kami bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Jadi mungkin ini menjadi prioritas untuk perjanjian,” kata Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani.

    Shinta menyebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengoptimalkan sejumlah perjanjian yang diharapkan rampung tahun ini. Dia mengatakan, Apindo telah membentuk kelompok-kelompok kerja untuk mengutilisasi perjanjian dagang ini.

    Dalam hal ini, Apindo melakukan akselerasi perdagangan dan investasi sesuai dengan sektor-sektor yang ada serta membangun komunikasi dengan pelaku usaha di negara terkait.

    Misalnya, Shinta mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah membangun komunikasi dengan pelaku usaha di Uni Eropa. Meski perjanjian dagang dengan Uni Eropa masih dalam tahap negosiasi, Shinta menyebut bahwa Indonesia sudah dapat melihat peluang apa saja yang bisa dilakukan dengan pelaku usaha di negara tersebut, termasuk juga investasi yang dapat masuk ke Indonesia.

    “Ini kita juga sudah harus mempersiapkan tim kerjanya. Kalau [perjanjian dagang] ini sampai selesai, ini sudah bisa tinggal langsung jalan,” ujarnya.

    Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan sederet perjanjian dagang yang tengah dipercepat akan meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia, termasuk dengan adanya IEU—CEPA. 

    “Jadi ini sambil menyelam, minum air. Sambil menyiapkan tarif Trump, menyiapkan juga EU. Yang kebetulan Uni Eropa itu size-nya sama,” kata Anin saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/8/2025). 

    Menurutnya, perdagangan Indonesia—Eropa bisa meningkat secara bertahap menjadi US$100 miliar selama 5–10 tahun ke depan. Pasalnya, Anin melihat Eropa merupakan pasar yang juga hampir mirip dengan Negara Paman Sam.

    “Kebetulan apa yang dibutuhkan mereka [Uni Eropa] itu mirip-mirip sama Amerika ya, seperti alas kaki, tekstil, garmen, elektronik,” ujarnya.

    Belum lagi, kata Anin, minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang merupakan komoditas unggulan Indonesia diperkirakan memiliki karpet merah di pasar Eropa. Alhasil, kinerja ekspor CPO Indonesia ke Eropa akan meningkat.

    “[CPO] yang tadinya sulit masuk menjadi bisa masuk. Jadi artinya pertumbuhannya pasti pesat,” tuturnya.

    Selain itu, Anin menambahkan perjanjian dagang ini akan membuat Indonesia lebih mudah mendapatkan bahan mentah, mulai dari gandum, kapas, hingga kedelai. 

    “Tapi yang kita ekspor adalah barang jadi, seperti tekstil, garmen, alas kaki, elektronik. Jadi saya rasa sebenarnya semua itu tergantung dari konsumen, tapi yang pasti akan membuat bahan baku jadi lebih murah,” terangnya.

    Dihubungi terpisah, Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan langkah yang diambil pemerintah dalam merampungkan sederet perjanjian dagang merupakan strategi yang tepat di tengah tarif Trump. 

    “Ini merupakan strategi tepat. Kita mengambil peluang dari perasaan senasib sepenanggungan negara-negara di dunia, akibat kebijakan perdagangan Trump yang dirasa tidak fair,” kata Wijayanto kepada Bisnis.

    Menurutnya, percepatan perjanjian dagang ini bisa menjadi alternatif dalam menghadapi tarif Trump. Namun, Wijayanto menilai, besaran tarif yang dikenai AS kepada Indonesia lebih rendah dan setara dibandingkan negara di kawasan Asean, seperti Vietnam, India, China, Thailand, dan Malaysia. 

    “Membuka pasar selain AS merupakan langkah jitu, mengingat kebijakan AS tidak bisa diprediksi dan dapat berubah sewaktu-waktu,” ujarnya.

    Namun, lanjut dia, perjanjian dagang hanya akan mendatangkan manfaat jika negara lain membeli produk Indonesia, sehingga peningkatan daya saing dan diversifikasi produk merupakan langkah yang perlu kita tempuh.

    “Jika tidak, perjanjian dagang justru hanya akan membuat pasar kita makin dibanjiri oleh produk dari luar,” pungkasnya.

  • Sambut HUT ke-80 RI, Polres Pelabuhan Priok Bagikan Bendera Merah Putih

    Sambut HUT ke-80 RI, Polres Pelabuhan Priok Bagikan Bendera Merah Putih

    Jakarta

    Polres Pelabuhan Tanjung Priok membagikan bendera merah putih kepada masyarakat menyambut HUT ke-80 RI. Sebanyak 50 bendera merah putih dan air mineral dibagikan kepada masyarakat.

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H Tobing memimpin langsung kegiatan pembagian Bendera Merah Putih Rabu (6/8/2025) siang. Bendera dibagikan kepada para pengguna jalan di sekitar Jalan Lodan, Jakarta Utara.

    “Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyemarakkan peringatan Hari Kemerdekaan dan mengingat kembali semangat perjuangan para pahlawan,” kata Martuasah Tobing di sela-sela kegiatan.

    Aksi ini merupakan bagian dari gerakan kebangsaan yang bertujuan untuk membangkitkan semangat cinta tanah air dan menumbuhkan rasa nasionalisme menjelang peringatan HUT ke-80 RI. Tidak hanya sekadar seremonial, kegiatan ini juga menjadi sarana pendekatan antara Polri dan masyarakat, sekaligus membangun komunikasi yang lebih humanis dan bersahabat di tengah lingkungan sosial.

    Kegiatan ini turut dihadiri pejabat utama Polres Pelabuhan Tanjung Priok, para Kapolsek jajaran, serta personel Polres dan Polsek Kawasan Sunda Kelapa.

    (dek/jbr)

  • Kapolres Jakut ajak masyarakat semarakkan HUT kemerdekaan RI

    Kapolres Jakut ajak masyarakat semarakkan HUT kemerdekaan RI

    Jakarta (ANTARA) – Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengajak masyarakat untuk menyemarakkan HUT ke-80 Republik Indonesia dengan memasang bendera Merah Putih yang merupakan simbol persatuan bangsa.

    “Bendera Merah Putih ini bukan hanya simbol negara, tetapi juga simbol persatuan,” kata Erick di Jakarta, Rabu.

    Dia ingin mengajak masyarakat untuk merayakan kemerdekaan dengan semangat nasionalisme dan kebersamaan, dengan membagikan 100 bendera Merah Putih kepada para pengemudi yang melintasi di depan Pos 1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Pendistribusian bendera ini menyasar komunitas sopir kontainer, truk, hingga pengendara roda dua yang melintas di depan Pos 1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jalan RE Martadinata, pada Selasa (5/8).

    Menurut Erick, pengemudi antusias menerima bendera sebagai bentuk partisipasi dalam menyemarakkan bulan kemerdekaan.

    Pembagian bendera ini juga menjadi bagian dari pendekatan humanis kepolisian terhadap masyarakat.

    Selain itu Polres Metro Jakarta Utara juga melakukan kampanye nasional “Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih” yang dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan semangat nasionalisme menjelang Hari Kemerdekaan RI

    “Kami ingin mendekatkan Polri dengan masyarakat melalui kegiatan positif dan dengan memasang bendera di kendaraan, masyarakat ikut ambil bagian dalam memeriahkan HUT ke-80 RI ini,” katanya.

    Sementara sopir truk trailer Ridwan menyambut positif pembagian bendera tersebut dan menyatakan siap memasangnya di kendaraan yang dibawanya.

    “Senang bisa dikasih langsung sama polisi. Jadi merasa ikut merdeka juga,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bisa Angkut Ribuan Mobil Listrik, Ini Profil Kapal BYD yang Berlabuh di Jakarta

    Bisa Angkut Ribuan Mobil Listrik, Ini Profil Kapal BYD yang Berlabuh di Jakarta

    Jakarta

    Kapal jumbo milik BYD yang dapat mengangkut ribuan unit mobil listrik merapat ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kapal besar itu bernama BYD Zhengzhou.

    BYD Zhengzhou merupakan kapal pengangkut mobil ketujuh dari BYD. Sebelumnya kapal pengangkut mobil BYD ada BYD Explorer No. 1, BYD Hefei, BYD Changzhou, BYD Shenzhen, BYD Changsha dan BYD Xian. Kecuali BYD Explorer No. 1, kapal-kapal BYD lainnya dinamai sesuai kota-kota tempat basis produksi mobil BYD berada.

    Kapal ini baru diuji coba pada Juni lalu dan baru diberi nama sekitar 2 pekan yang lalu. Kini, kapal jumbo tersebut sudah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, untuk mengirim ribuan unit mobil listrik BYD yang akan dijual di Indonesia.

    “Kami sungguh berharap BYD Zhengzhou akan alat yang memamerkan manufaktur Chuna di semua pelabuhan di kawasan Asia-Pasifik. Hal ini akan menunjukkan kualitas luar biasa industri China,” kata Liu Xueliang, General Manager of BYD’s Asia-Pacific Auto Sales Division, dalam sebuah video peluncuran BYD Zhengzhou dikutip dari kanal YouTube BYD Indonesia.

    Nama BYD Zhengzhou diambil dari nama kota Zhengzhou, kota tempat basis perakitan kendaraan BYD berada. Pada tahun 2024, pabrik Zhengzhou dapat memproduksi 545.000 kendaraan, meningkat 169,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

    BYD Zhengzhou dapat mengangkut 7.000 mobil. Kapal kargo ini dibangun oleh Guangzhou Shipyard International Company Limited dan merupakan kapal saudara dari BYD Hefei.

    Kapal BYD Zhengzhou Pengangkut Ribuan Mobil Listrik Foto: Dok. BYD

    BYD Zhengzhou memiliki panjang 199,9 meter dan lebar 38 meter. Uniknya, kapal pengangkut ribuan mobil ini ditenagai oleh sistem propulsi bahan bakar ganda LNG (Liquefied Natural Gas atau gas alam cair). Kapal pengangkut mobil ini mengadopsi sistem propulsi bahan bakar ganda dan dilengkapi dengan permanent magnet shaft generator.

    Kapal BYD Zhengzhou Pengangkut Ribuan Mobil Listrik Foto: Dok. BYD

    BYD mengklaim, kapal dengan teknologi bersih dual-fuel LNG ini dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga 20 persen. Daya adaptasinya yang kuat dapat memenuhi kebutuhan berbagai rute, baik pelayaran laut maupun transportasi dekat laut, dan dapat ditangani dengan mudah. Bergabungnya Zhengzhou akan memberikan dukungan yang solid bagi transportasi global BYD.

    Menurut BYD, kapal baru ini merupakan versi “Green Low-Carbon Version 2.0” yang telah ditingkatkan dari seri kapal pengangkut mobil yang dibangun oleh GSI.

    (rgr/din)

  • Pengusaha Was-was Perlambatan Aktivitas Logistik per Juni Terus Berlanjut

    Pengusaha Was-was Perlambatan Aktivitas Logistik per Juni Terus Berlanjut

    Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas logistik menunjukkan perlambatan per Juni 2025 yang tercermin dalam data penurunan jumlah angkutan barang pada seluruh moda transportasi.

    Pada sisa tahun ini,  Sekretaris Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Trismawan Sanjaya menuturkan bahwa aktivitas yang lebih rendah dan menunjukkan kontraksi bulanan tersebut sebagai dampak banyaknya hari libur di bulan tersebut. 

    Belum lagi, kondisi global yang terjadi sepanjang Juni, seperti perang Israel—Iran dan ketidakpastian tarif Trump, sedikit banyak memberikan kekhawatiran industri.

    “Ada Hari Kesaktian Pancasila, libur Hari Raya Iduladha, dan libur Tahun Baru Hijriah. Juga dipengaruhi geopolitik global dengan pecah perang Iran-Israel sekitar tanggal 13 Juni 2025,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/8/2025). 

    Selain itu, Trismawan menyampaikan situasi dalam negeri juga diramaikan oleh aksi penolakan zero over dimension over load/ODOL yang dilakukan beberapa himpunan pengemudi/driver angkutan barang di beberapa wilayah di mana mengganggu aktivitas distribusi barang tertentu. 

    Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) penurunan aktivitas pengangkutan barang kompak terjadi pada periode bulanan atau month to month (MtM), baik pada angkutan udara domestik, laut, dan kereta. Masing-masing kontraksi sebesar 3,80%, 4,82%, dan 8,30%.  

    Bahkan, jumlah pengangkutan barang di bandara dan pelabuhan utama terpantau mengalami penurunan. Di mana jumlah barang angkutan udara domestik di Bandara Soekarno Hatta turun dari 19.900 ton pada Mei 2025 menjadi 18.400 ton pada Juni 2025 atau kontraksi sebesar 7,54% MtM.

    Jumlah barang yang diangkut dengan moda angkutan laut dalam negeri di Pelabuhan Tanjung Priok juga mengalami kontraksi hingga 9,09% MtM. Sebelumnya pada Mei 2025 jumlahnya mencapai 1,45 juta ton, pada Juni menjadi 1,32 juta ton. Secara tahunan pun jumlahnya turun 0,15%.

    Trismawan lebih lanjut mengkhawatirkan ke depannya aktivitas berpotensi lesu karena pelemahan daya beli masyarakat dan sejalan dengan industri manufaktur yang masih lesu pada Juli 2025. Tercermin dari purchasing manager index (PMI) manufaktur Indonesia masih berada di level kontraksi, yakni 49,2 pada Juli 2025. 

    Bahkan kontraksi tersebut (level di bawah 50) telah terjadi dalam empat bulan terakhir atau sejak April 2025 lalu. 

    Trismawan juga memandang bahwa daya beli masyarakat atas produk industri manufaktur yang mengalami penurunan karena masih terdampak berkurangnya kesempatan kerja bagi tenaga produktif turut mempengaruhi aktivitas logistik. 

    “Fokus konsumsi masyarakat saat ini pada kebutuhan primer yaitu makanan dan pakaian,” jelasnya. 

  • Pelindo Tower mendukung UMK dan bisnis logistik ramah lingkungan

    Pelindo Tower mendukung UMK dan bisnis logistik ramah lingkungan

    Kehadiran Pelindo Tower selaras dengan semangat Astacita, khususnya bidang ekonomi.

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai subholding BUMN, mengembangkan Pelindo Tower ramah lingkungan di Tanjung Priok, untuk memperkuat ekosistem logistik berkelanjutan sekaligus mendukung pertumbuhan usaha mikro kecil (UMK) melalui penyediaan ruang bisnis strategis dan inklusif.

    Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL Dewi Fitriyani mengatakan Pelindo Tower memiliki peran strategis sebagai bagian dari ekosistem logistik terintegrasi mendukung percepatan dan efisiensi proses bisnis di kawasan pelabuhan tersibuk di Indonesia yakni Tanjung Priok.

    “Kehadiran Pelindo Tower selaras dengan semangat Astacita, khususnya bidang ekonomi,” kata Dewi dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

    Salah satu inovasi yang kini menjadi bagian dari Pelindo Tower adalah hadirnya Local Pride Spot, sebagai inovasi mendukung UMK dengan menyediakan ruang bagi produk lokal berkualitas seperti kain tradisional, perhiasan etnik, kuliner khas, dan kebutuhan sehari-hari.

    Sejak dibuka pada Maret 2024, Local Pride Spot telah berhasil membukukan transaksi senilai Rp1 miliar, menandakan antusiasme masyarakat dan dukungan nyata terhadap pelaku UMK.

    Dewi menjelaskan transformasi pelabuhan Pelindo Group mencerminkan komitmen pada keterbukaan akses dan hubungan komunitas, menjadikan Pelindo Tower simbol sinergi logistik-urban serta penggerak pertumbuhan UMK yang berkelanjutan.

    “Kami berkomitmen untuk menjadikan Pelindo Tower sebagai pusat bisnis terdepan yang mendukung kemajuan logistik dan kemaritiman nasional,” kata Dewi.

    Pelindo Tower juga menunjukkan tren positif. Realisasi occupancy pada periode semester I tahun 2025 mencapai 28.294 meter persegi atau setara 82,83 persen dari total kapasitas 34.158 meter persegi.

    Capaian ini tumbuh sebesar 0,35 persen (yar on year/y-o-y) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, serta melampaui RKAP dengan pencapaian 102,37 persen dan tren realisasi 101,24 persen.

    “Pencapaian ini menegaskan kepercayaan tenant terhadap Pelindo Tower sebagai pusat bisnis yang modern dan strategis di kawasan pelabuhan,” kata Dewi lagi.

    Sebagai landmark baru, Pelindo Tower menjadi pusat koordinasi berfasilitas modern yang mendukung pertumbuhan ekonomi, daya saing nasional, serta tata kelola profesional bagi ekosistem bisnis Pelindo Group.

    Disebutkan Pelindo Tower mengusung prinsip ESG dengan sertifikasi Green Building dan hadir sebagai kantor pusat sekaligus ruang publik ramah lingkungan di jantung Pelabuhan Tanjung Priok yang ikonik.

    Pengelolaan gedung juga mengikuti standar Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP ISO 37001) sebagai wujud komitmen SPSL terhadap tata kelola yang transparan dan berintegritas.

    Gedung Pelindo Tower dibangun dengan konsep eco-green dan smart building, dilengkapi fasilitas bisnis lengkap dan akses publik yang aman selama 24 jam guna mendukung ekosistem logistik berkelanjutan.

    Beberapa fasilitas tersebut meliputi meeting room, multifunction room, banking hall, wellness center, gym, food & beverage, klinik kesehatan, rooftop garden, masjid, dan area parkir.

    Menurut Dewi, Pelindo Tower menjadi bukti komitmen SPSL memperkuat ekosistem logistik nasional melalui penyediaan ruang kerja modern dan fasilitas strategis yang mendorong sinergi industri dan kelancaran rantai pasok nasional.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.