Tempat Fasum: museum

  • Monas jadi destinasi rekreasi edukatif warga di libur Natal 2024

    Monas jadi destinasi rekreasi edukatif warga di libur Natal 2024

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Monas jadi destinasi rekreasi edukatif warga di libur Natal 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 26 Desember 2024 – 21:55 WIB

    Elshinta.com – Kawasan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat, Kamis (26/12), masih menjadi destinasi pilihan bagi pengunjung dari berbagai usia dan kalangan pada libur Natal 2024.

    Kinta (50), misalnya, warga Tangerang yang rutin mengunjungi Monas bersama anak-anaknya ini mengungkapkan bahwa kawasan tersebut cocok untuk rekreasi keluarga karena selain luas, juga menawarkan berbagai aktivitas menarik dengan nilai-nilai edukatif.

    “Anak-anak senang banget karena tempatnya luas. Kami bisa piknik, gelar tikar di halaman sekitar Monas. Biaya juga murah, bahkan kalau malam ada video mapping yang anak-anak suka,” ujarnya.

    Selain itu, adanya kebijakan yang melarang penjual kaki lima untuk memasuki kawasan Monas, menjadi nilai tersendiri baginya. Pasalnya kawasan tersebut menjadi lebih rapi dan nyaman untuk bermain anak.

    “Jadi lokasinya memang untuk bermain saja. Tidak berantakan dan semakin penuh kalau pedagang ada yang ikut masuk,” lanjutnya.

    Sementara itu, Mursa (33) menyoroti aspek edukasi yang ditawarkan Monas. Ia mengapresiasi museum diorama yang berada di bagian bawah Monas.

    “Dioramanya bagus, penjelasannya mudah dimengerti. Ini kombinasi rekreasi dan edukasi yang pas untuk anak-anak,” katanya.

    Namun, Mursa menyarankan agar pencahayaan di dalam museum diperbaiki untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.

    Bagi generasi muda, Monas tetap memiliki daya tarik tersendiri. Luthfia (20), pengunjung asal Malang, menyebut Monas sebagai destinasi yang masih relevan untuk anak muda.

    “Sampai sekarang Monas itu masih salah satu destinasi wisata. Sekarang, di malam hari ada video mapping dan air mancur yang keren banget. Ini inovasi yang bagus untuk meningkatkan minat pengunjung,” tuturnya.

    Dalam rangka menyambut Natal 2024, Pemprov DKI Jakarta menggelar acara bertajuk Natal di Monas pada 25-27 Desember 2024.

    Pengunjung dapat menikmati suasana hangat dengan Kidung Natal, pertunjukan Air Mancur Menari, dan video mapping spektakuler yang dipusatkan di kawasan Monas.

    Acara ini terbuka untuk umum tanpa biaya masuk, menjadikannya pilihan tepat untuk merayakan Natal bersama keluarga.

    Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas menghadirkan video mapping hingga panggung hiburan untuk memeriahkan perayaan ataupun libur akhir tahun Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Pada 25-27 Desember 2024, akan ada tayangan video mapping di Silang Selatan Monas dan air mancur menari di Sisi Barat Monas dengan tema terkait Natal berdurasi sekitar 15-20 menit.

    Adapun pada 31 Desember 2024, temanya terkait perayaan tahun baru dan menyongsong lima abad Kota Jakarta.

    Selanjutnya, air mancur dan pencahayaan taman Monas atau di samping air mancur akan digelar pada 28-31 Desember 2024.

    Sedangkan panggung hiburan di Silang Selatan Monas bersamaan dengan video mapping dan air mancur akan digelar pada 31 Desember 2024.

    Sumber : Antara

  • Peran BRI Topang Kesuksesan UMKM Wingko Babat Lamongan Selama 3 Dekade

    Peran BRI Topang Kesuksesan UMKM Wingko Babat Lamongan Selama 3 Dekade

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sudah lebih dari tiga dekade, Wingko ‘Bambang Indrajaya’ telah menjaga cita rasa autentik khas Babat, Lamongan, Jawa Timur, sejak 1990. Kudapan produksi UMKM milik keluarga ini mampu lestari berkat dukungan permodalan dan pembinaan dari BRI.

    Cerita kesuksesan Wingko ‘Bambang Indrajaya’ berakar pada tekad almarhum Bambang Indrajaya, seorang pensiunan pegawai kereta api, yang memanfaatkan pesangonnya untuk merintis usaha wingko. Usaha ini terus berkembang selama 34 tahun dan beralih ke tangan putranya, Bastian Hendri, yang kini membawa nama wingko Babat ke level baru.

    Bastian bercerita, awalnya dia berperan dalam membantu pemasaran. Dia memasarkan wingko ini ke area wisata religi di Jawa Timur, seperti makam-makam Sunan.

    “Saat Pak Bambang masih hidup, saya hanya membantu dalam bagian pemasaran. Setelah Pak Bambang meninggal pada tahun 2011, usaha ini diteruskan oleh ibu saya,” ujarnya di Jakarta.

    Perjalanan Wingko ‘Bambang Indrajaya’ bukanlah tanpa tantangan. Namun, sinergi dengan pelaku industri keuangan yang tepat disertai usaha keras menjadi strategi ampuh dalam menaikkelaskan usaha daerah ini menjadi bisnis yang terkenal dan berdampak bagi sekitar.

    Bastian bercerita salah satu momen bersejarah yang tak terlupakan bagi usaha ini, terjadi pada 2005. Kala itu mereka mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan membuat wingko raksasa berukuran 3,5 meter dan tebal 10 cm.

    Prestasi ini bukan hanya sebagai kebanggaan, tetapi juga menjadi titik balik yang membuka jalan kesuksesan dan pengakuan lebih luas terhadap usaha kudapan ini. Setelah rekor itu, produksi Wingko ‘Bambang Indrajaya’ melonjak pesat.

    “Tadinya hanya satu atau dua bak adonan per hari yang masing-masing seberat 5 kilogram, menjadi 30 hingga 40 bak per hari,” kenang Bastian.

    Meski begitu, seperti halnya perjalanan bisnis lain, jalan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Rintangan dan tantangan terus menghadang, salah satunya ‘infeksi’ pandemi Covid-19. Bastian mengakui bahwa pandemi menjadi ujian berat bagi bisnis keluarga yang telah berjalan puluhan tahun.

    “Pandemi adalah titik berat, tapi juga kesempatan untuk berinovasi,” katanya.

    Di tengah tantangan besar akibat pandemi, Bastian menambahkan, rekam jejak positif selama ini membuat usaha ini mendapat dukungan cukup dalam menopang kelangsungan usahanya. Apalagi, sejak 2018 Bastian telah menjadi nasabah BRI dan memperoleh fasilitas pinjaman melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    “Peran BRI bagi saya adalah dapat modal tambahan, apalagi buat bahan-bahan kan kurang, karena harga pasaran kan nggak rata. Makanya saya butuh BRI,” ucapnya.

    Foto: Arsip BRI.

    Lebih lanjut, dengan bantuan tersebut, Bastian pun dapat melakukan berbagai inovasi untuk bisa terus mempertahankan bisnis dan menyesuaikan usaha dengan kondisi yang berubah.

    Selain itu, upaya kerasnya pun memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Wingko ‘Bambang Indrajaya’ mampu membuka lapangan kerja dengan mempekerjakan 10 karyawan, tujuh di antaranya perempuan.

    Bastian juga mengakui, bantuan BRI tak hanya datang dalam hal pembiayaan. Seiring dengan pulihnya situasi pasca Covid-19, BRI terus mendukung usahanya.

    Komitmen BRI itu terlihat dari program pendampingan hingga memberi kesempatan untuk tampil di Bazaar UMKM BRILian agar dapat dikenal pasar secara lebih luas.

    Diketahui, BRI mencatat penyaluran KUR selama 2024 mencapai Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur UMKM hingga akhir November 2024. Termasuk kepada UMKM Wingko ‘Bambang Indrajaya’.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pencapaian KUR tersebut merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM. Terutama di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan.

    “Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan,” ujarnya.

    Pada akhirnya, perjuangan Bastian bersama usaha warisan ayahnya mencerminkan semangat besar UMKM untuk naik kelas dan membawa dampak pada masyarakat sekitar. Semangat ini yang menjadi fondasi bagi BRI untuk terus menegaskan komitmennya mendukung UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

    (ory/ory)

  • UMKM Wingko Babat Lamongan Sukses Puluhan Tahun Berkat Dukungan BRI

    UMKM Wingko Babat Lamongan Sukses Puluhan Tahun Berkat Dukungan BRI

    Lamongan: Berdiri sejak 1990, Wingko “Bambang Indrajaya” terus melestarikan kudapan khas Babat Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, lewat cita rasa autentik selama lebih dari tiga dekade. Keberlanjutan usaha ini tidak terlepas dari dukungan permodalan dan pembinaan dari BRI yang membuat bisnis keluarga terus hidup.
     
    Usaha ini bermula dari kerja keras almarhum Bambang Indrajaya, seorang pensiunan kereta api, memanfaatkan pesangonnya untuk memulai bisnis wingko yang khas. Kini, setelah 34 tahun berjalan, tongkat estafet telah diteruskan oleh putranya, Bastian Hendri yang membawa usaha ini semakin berkembang.
     
    Jauh sebelum sampai titik ini, semula Bastian bercerita bahwa awal perannya hanya membantu pemasaran, dengan menjangkau area wisata religi di Jawa Timur, seperti makam-makam Sunan.
    “Saat Pak Bambang masih hidup, saya hanya membantu dalam bagian pemasaran. Setelah Pak Bambang meninggal pada tahun 2011, usaha ini diteruskan oleh ibu saya,” ujarnya di Jakarta.
     
    Perjalanan Wingko “Bambang Indrajaya” sendiri bukanlah tanpa tantangan. Namun, sinergi dengan pelaku industri keuangan yang tepat disertai usaha keras menjadi siasat ampuh dalam menaikkelaskan usaha daerah ini menjadi bisnis yang terkenal dan berdampak bagi sekitar.
     

    Bastian bercerita salah satu momen bersejarah yang tak terlupakan bagi usaha ini, terjadi pada tahun 2005, ketika mereka mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan membuat wingko raksasa berukuran 3,5 meter dan tebal 10 cm.
     
    Prestasi ini bukan hanya sebagai kebanggaan, tetapi juga menjadi titik balik yang membuka jalan bagi pengakuan lebih luas terhadap usaha kudapan ini. “Setelah itu, produksi kita melonjak pesat, dari hanya satu atau dua bak adonan per hari yang masing-masing seberat 5 kilogram, menjadi 30 hingga 40 bak per hari,” kenang Bastian.
     
    Namun, seperti halnya perjalanan bisnis lain, jalan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Rintangan dan tantangan terus menghadang, salah satunya adalah pandemi Covid-19. Bastian mengakui bahwa pandemi menjadi ujian berat bagi bisnis keluarga yang telah berjalan lama ini. “Pandemi adalah titik berat, tapi juga kesempatan untuk berinovasi,” katanya.
     
    Meskipun pandemi memberikan tantangan besar, Bastian nyatanya cukup beruntung, ini karena berbekal rekam jejak yang baik, membuat dia mendapat dukungan cukup dalam menopang kelangsungan usahanya.
     

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari (Foto:Dok.BRI)
     
    Diketahui, sejak 2018, dirinya telah menjadi nasabah BRI dan memperoleh fasilitas pinjaman melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Peran BRI bagi saya adalah dapat modal tambahan, apalagi buat bahan-bahan kan kurang, karena harga pasaran kan gak rata. Makanya saya butuh BRI,” ucap Bastian.
     
    Lebih lanjut, dengan bantuan tersebut, Bastian pun dapat melakukan berbagai inovasi untuk bisa terus mempertahankan bisnis dan menyesuaikan usaha dengan kondisi yang berubah. Selain itu, upaya kerasnya pun memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, tercermin dari lapangan kerja yang tersedia, di mana dia mampu mempekerjakan 10 karyawan, bahkan tujuh di antaranya adalah perempuan.
     

    Dia pun mengakui, bantuan BRI tak hanya datang dalam hal pembiayaan. Seiring dengan pulihnya situasi pasca Covid-19, BRI terus mendukung usahanya. Komitmen BRI ini terlihat dari cara perseroan yang tak segan memberikan program pendampingan hingga memungkinkan usaha yang dimilikinya tampil di Bazaar UMKM BRILian agar dapat dikenal oleh pasar yang lebih luas. Sebagaimana diketahui, BRI mencatat penyaluran KUR selama tahun 2024 mencapai Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur UMKM hingga akhir November 2024.
     
    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM, terutama di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan.
     
    “Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan,” kata Supari.
     
    Pada akhirnya, perjuangan Bastian bersama usaha Wingko-nya mencerminkan semangat besar UMKM dalam upaya naik kelas dan membawa dampak pada masyarakat sekitar. Semangat inilah yang menjadi fondasi bagi BRI untuk terus menegaskan komitmennya mendukung UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Menbud Fadli Zon Sebut Indonesia Bagian Penting Evolusi Manusia

    Menbud Fadli Zon Sebut Indonesia Bagian Penting Evolusi Manusia

    Jakarta

    Indonesia menegaskan perannya sebagai peradaban tertua dunia melalui pameran ‘Indonesia, The Oldest Civilization on Earth?’ di Museum Nasional. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut temuan ini sebagai bukti penting posisi Nusantara dalam evolusi manusia global.

    Fadli Zon menegaskan posisi Indonesia sebagai peradaban tertua di dunia dalam sambutannya pada pembukaan pameran yang memperingati 130 tahun penemuan Pithecanthropus erectus oleh Eugène Dubois di Bengawan Solo pada tahun 1894.

    Ia menyatakan penemuan ini merupakan pencapaian besar yang tidak hanya menegaskan posisi Indonesia dalam peta paleoantropologi dunia, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai episentrum penting dalam evolusi manusia.

    “Penemuan ini bukan sekadar peristiwa besar dalam sejarah ilmu pengetahuan, ini adalah pencapaian transformasional yang menegaskan peran Indonesia sebagai bagian penting dalam narasi besar evolusi manusia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (26/12/2024).

    Indonesia memiliki koleksi fosil manusia purba terbesar di Asia Tenggara, dengan 60% temuan Homo erectus dunia ditemukan di Pulau Jawa. Situs arkeologi seperti Sangiran, Trinil, dan Ngandong mengungkap fosil berusia lebih dari 1,5 juta tahun, menjadikan Indonesia pusat adaptasi dan inovasi manusia purba.

    Fadli menambahkan penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa Indonesia memegang peran penting dalam evolusi manusia. Menurutnya, kawasan Nusantara adalah salah satu pusat peradaban purba terkaya dan paling kompleks di dunia, yang sangat penting dalam memahami asal-usul umat manusia.

    Pameran ini menampilkan berbagai fosil dan artefak bersejarah, termasuk tengkorak Homoerectus S-17 yang paling lengkap di dunia dan pertama kali dipamerkan ke publik.

    Fosil fauna purba seperti Mastodon dan Stegodon juga memperkaya narasi ekosistem awal Nusantara, menggambarkan lingkungan dinamis dengan berbagai spesies yang hidup berdampingan, menciptakan salah satu habitat paling kompleks dalam sejarah bumi.

    “Fosil-fosil ini menunjukkan bahwa wilayah Nusantara adalah laboratorium alami, ruang hidup manusia purba untuk belajar bertahan hidup, beradaptasi, dan berinovasi,” ujar Fadli.

    Fadli menambahkan melalui pameran ini, Indonesia mengingatkan dunia bahwa bab pertama peradaban manusia tidak hanya dimulai di Afrika, tetapi juga menemukan kekuatan dan kompleksitasnya di Nusantara.

    Pengakuan ini menempatkan Indonesia di garis depan untuk mendefinisikan ulang cerita evolusi global.

    Kementerian Kebudayaan berkomitmen melindungi dan memanfaatkan warisan budaya sesuai Pasal 32 Ayat (1) UUD 1945 dan UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Pameran ini merupakan bukti nyata upaya Indonesia memperkuat dan memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.

    Fadli Zon mengajak generasi muda Indonesia menjadikan warisan budaya sebagai inspirasi masa depan. Ia menegaskan dengan memahami warisan global, Indonesia dapat menjadi pusat pembelajaran dan kontribusi bagi peradaban dunia.

    Pameran ‘Indonesia, The Oldest Civilization on Earth?’ menghadirkan lebih dari 20 koleksi istimewa dari berbagai museum ternama, termasuk Museum Geologi Bandung, Museum Manusia Purba Sangiran, Museum Negeri Mpu Tantular, Fadli Zon Library, Museum Bumiayu Tonjong, dan Museum Semedo. Pameran ini terbuka untuk umum mulai 21 Desember 2024 di Museum Nasional Indonesia.

    (prf/ega)

  • Museum Bahari bocorkan kegiatan pameran hingga festival di 2025 

    Museum Bahari bocorkan kegiatan pameran hingga festival di 2025 

    Dia akan buat pameran instalasi dengan material kain, ditambah pencahayaan sedemikian rupa

    Jakarta (ANTARA) – Museum Bahari membocorkan kegiatan pameran hingga festival yang akan dihadirkan bagi pengunjung di tahun 2025, salah satunya instalasi seni yang menggandeng seniman asing terkait kapal yang dijadwalkan pada pertengahan tahun.

    “Pameran instalasi tentang kapal di tiga titik dengan riwayat gedung sama yakni sebagai gudang VOC. Di Museum Bahari, Jepang dan Amsterdam,” kata Kepala Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta, Mis’ari di Jakarta, Kamis.

    Tanpa menyebutkan nama seniman yang bakal unjuk karya, Mis’ari menuturkan nantinya material yang digunakan sang seniman berupa kain.

    “Dia akan buat pameran instalasi dengan material kain, ditambah pencahayaan sedemikian rupa. Kemungkinan diselenggarakan pada pertengahan tahun depan,” tutur dia.

    Selain itu, dalam menyongsong lima abad Kota Jakarta, museum juga bakal mengadakan pameran terkait kawasan Sunda Kelapa yang memanfaatkan teknologi imersif sehingga dinding dan lantai dalam suatu ruangan diproyeksikan bisa bergerak dengan dilengkapi tata suara.

    Pengunjung yang masih awam tentang Sunda Kelapa nantinya diajak memahami kawasan ini termasuk hadirnya bangunan yang kini dikenal sebagai Museum Bahari.

    “Kami menjahit itu dalam sebuah imersif mini. Berada di titik nol. Ruang titik nol ada lantai atasnya. Isinya tentang kawasan, sebagai gerbang untuk mengenali kawasan Sunda Kelapa. Melihat tempat ini dari dahulu kala hingga sekarang,” jelas Mis’ari.

    Dia belum dapat mengungkapkan waktu detail pelaksanaan pameran tersebut.

    Kemudian, masih di tahun yang sama, sambung Mis’ari, Museum Bahari juga siap menampilkan pameran bertajuk “Sriwijaya Kingdom”, sebagai bagian dari kejayaan bahari Indonesia.

    Pameran tersebut rencananya diadakan bertepatan dengan perayaan hari jadi Museum Bahari yakni 7 Juli. Museum Bahari akan berkolaborasi dengan Kota Palembang, beserta negara-negara Asia Tenggara.

    Lalu, pada November, pihak Museum berencana mengadakan pameran dengan mengangkat cadik sebagai ikon unggulan.

    “Unggulan kami ikonnya cadik Papua. Itu mau pertemukan dengan budaya sejenis di negara sekitarnya seperti Fiji, Solomon, Papua Nugini, mereka punya cadik serupa,” kata Mis’ari.

    Menurut dia, pembahasan terkait ini sudah dilakukan sejak tahun lalu termasuk dengan pemilik Cadik Papua dan pemangku adat. Pihak museum bahkan sudah menentukan tema dan teknologi yang bakal digunakan.

    Terakhir, akan ada dihadirkan pula festival bahari Indonesia-Jepang, ditambah Eropa, yang mengangkat tema “Ratu dari Timur” atau rempah, lalu festival Cerita Kota. Namun, waktu detil pelaksanaan festival belum dapat diungkapkan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Riwayat Meletusnya Gunung Merapi dari Abad 19 hingga Gugurnya Mbah Maridjan

    Riwayat Meletusnya Gunung Merapi dari Abad 19 hingga Gugurnya Mbah Maridjan

    Jakarta, Beritasatu.com – Gunung Merapi sudah berulang kali erupsi atau meletus sejak berabad lalu. Aktivitas gunung api setinggi 2.968 MDPL yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini masih tinggi. Statusnya sekarang siaga atau level III.

    Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan sepanjang Rabu (25/12/2024), Gunung Merapi memuntahkan 16 kali guguran lava ke arah Sungai Bebeng dan Krasak dengan jarak luncur 1.800 meter.

    Gunung Merapi juga mengalami 119 gempa hybrid, 22 gempa vulkanik dangkal, dan dua gempa tektonik jauh. Aktivitas ini mengindikasikan suplai magma masih berlangsung dan berpotensi memicu awan panas guguran.

    Berikut Riwayat Meletusnya Gunung Merapi:

    Gunung Merapi tercatat sudah meletus sekitar 33 kali dalam periode 3.000 hingga 250 tahun lalu. Tujuh di antaranya letusan besar. Dari data tersebut menunjukkan bahwa letusan besar terjadi sekali dalam 150 sampai 500 tahun.

    Abad 19
    Gunung Merapi tercatat sudah puluhan kali meletus sejak 1768. Di antaranya pada 1768, 1822, 1849, dan 1872. Letusan pada 4 Agustus 1972 dilaporkan menewaskan hingga 3.000 orang.

    Abad 20
    Pada abad 20, frekuensi letusan Gunung Merapi lebih sering dibandingkan sebelumnya. 

    Dikutip dari laman Museum Gunung Api, selama abad 20, Merapi sedikitnya mengalami 28 kali letusan. Paling dahsyat terjadi pada 1931, setelah tiga perempat abad tidak pernah terjadi erupsi besar.

    Letusan Merapi pada tahun itu diperkirakan menewaskan hingga 1.370 orang dan menghancurkan belasan desa.

    Sebelum 1930, awan panas letusan Gunung Merapi sering mengarah ke barat dan barat laut. Namun, setelah 1930 sampai 2000-an, letusannya dominan ke arah barat daya.

    1954
    Gunung Merapi pernah Meletus pada 1954 menewaskan lebih 60 orang.

    Aktivitas Gunung Merapi. – (Beritasatu.com/Chandra Adi Nurwidya)

    1961
    Letusan Gunung Merapi pada 8 Mei 1961 membuat Sleman dan sekitarnya gelap akibat tertutup abu vulkanik. Lebih 100 rumah rusak dan enam orang tewas.

    1994
    Gunung Merapi meletus lagi pada 22 November 1994 yang menewaskan sekitar 60 orang, dan lebih 20 orang luka-luka.

    1998
    Pada 19 Juli 1998, Gunung Merapi mengalami letusan cukup besar, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa. 

    2001-2006
    Gunung Merapi pernah erupsi pada 2001 dan 2003. Namun, tidak ada korban jiwa. Baru pada 2006, letusannya menewaskan dua orang.

    2010
    Rangkaian letusan Gunung Merapi pada akhir Oktober hingga awal November 2010 tercatat sebagai yang terburuk sejak 1872. Sekitar 386 orang tewas dalam bencana itu. Paling menyedot perhatian adalah gugurnya Mbah Maridjan, sang juru kunci Gunung Merapi.

  • Harga Tiket Masuk Mulai Rp4 Ribu, Ini Destinasi Wisata Murah di Jakarta

    Harga Tiket Masuk Mulai Rp4 Ribu, Ini Destinasi Wisata Murah di Jakarta

    Jakarta: Memasuki masa liburan, destinasi wisata di Jakarta selalu ramai pengunjung. Beberapa tempat wisata di Jakarta juga cukup ramah keluarga bahkan menawarkan tiket yang terjangkau. 

    Jika kalian ingin mencari lokasi wisata di Jakarta yang murah meriah, berikut ini beberapa destinasi yang bisa dikunjungi: 
    1. Kebun Binatang Ragunan

    Ragunan bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi pengunjung dari berbagai usia. Dengan berbagai fasilitas dan atraksi menarik, mulai dari kebun binatang yang luas hingga taman rekreasi.

    Harga tiket masuk Kebun Binatang Ragunan sangat terjangkau. Untuk tiket orang dewasa sebesar Rp4000 per orang sedangkan untuk anak-anak sebesar Rp3000 per orang. 
     

     

    2. Monumen Nasional

    Monumen Nasional (Monas) adalah salah satu ikon kota Jakarta. Anda dapat mengunjungi Monas secara gratis untuk menikmati area sekitar, atau jika ingin naik ke puncak Monas dan menikmati pemandangan Jakarta dari ketinggian, biaya tiket masuknya sangat terjangkau, yakni Rp24.000 untuk dewasa dan Rp6.000 untuk anak-anak.
    3. Kota Tua

    Kota Tua Jakarta adalah area bersejarah yang menyimpan banyak bangunan peninggalan Belanda. Anda bisa berjalan-jalan di sekitar kawasan ini, mengunjungi berbagai museum seperti Museum Fatahillah atau Museum Wayang, dan menikmati suasana kolonial yang khas. Tidak hanya gratis, Anda juga bisa berfoto dengan latar belakang bangunan bersejarah yang indah.

    Jika tertarik untuk masuk ke museum yang ada di Kota Tua, biayanya juga sangat terjangkau berkisar sekitar Rp5000 – Rp10.000.
    4. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

    Taman Mini Indonesia Indah adalah taman yang menampilkan keragaman budaya Indonesia dengan miniatur rumah adat dari berbagai provinsi. Berada di Jakarta Timur, kawasan ini menawarkan berbagai fasilitas seperti kebun binatang mini, danau buatan, serta teater IMAX. Harga tiket masuk ke TMII sangat terjangkau dan cocok untuk wisata keluarga mulai dari Rp25.000 hingga Rp50.000 tergantung wahana yang dipilih.
    5. Pantai Ancol

    Ancol bukan hanya terkenal dengan wahana bermainnya, tetapi juga dengan pantai yang bisa dikunjungi secara gratis. Meskipun ada biaya masuk ke area Ancol, Anda bisa menikmati pantai dan menikmati suasana tepi laut tanpa biaya tambahan. Biaya untuk masuk ke Ancol sebesar Rp25.000.

    Jakarta: Memasuki masa liburan, destinasi wisata di Jakarta selalu ramai pengunjung. Beberapa tempat wisata di Jakarta juga cukup ramah keluarga bahkan menawarkan tiket yang terjangkau. 
     
    Jika kalian ingin mencari lokasi wisata di Jakarta yang murah meriah, berikut ini beberapa destinasi yang bisa dikunjungi: 

    1. Kebun Binatang Ragunan

    Ragunan bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi pengunjung dari berbagai usia. Dengan berbagai fasilitas dan atraksi menarik, mulai dari kebun binatang yang luas hingga taman rekreasi.
     
    Harga tiket masuk Kebun Binatang Ragunan sangat terjangkau. Untuk tiket orang dewasa sebesar Rp4000 per orang sedangkan untuk anak-anak sebesar Rp3000 per orang. 
     

     

    2. Monumen Nasional

    Monumen Nasional (Monas) adalah salah satu ikon kota Jakarta. Anda dapat mengunjungi Monas secara gratis untuk menikmati area sekitar, atau jika ingin naik ke puncak Monas dan menikmati pemandangan Jakarta dari ketinggian, biaya tiket masuknya sangat terjangkau, yakni Rp24.000 untuk dewasa dan Rp6.000 untuk anak-anak.

    3. Kota Tua

    Kota Tua Jakarta adalah area bersejarah yang menyimpan banyak bangunan peninggalan Belanda. Anda bisa berjalan-jalan di sekitar kawasan ini, mengunjungi berbagai museum seperti Museum Fatahillah atau Museum Wayang, dan menikmati suasana kolonial yang khas. Tidak hanya gratis, Anda juga bisa berfoto dengan latar belakang bangunan bersejarah yang indah.
    Jika tertarik untuk masuk ke museum yang ada di Kota Tua, biayanya juga sangat terjangkau berkisar sekitar Rp5000 – Rp10.000.

    4. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

    Taman Mini Indonesia Indah adalah taman yang menampilkan keragaman budaya Indonesia dengan miniatur rumah adat dari berbagai provinsi. Berada di Jakarta Timur, kawasan ini menawarkan berbagai fasilitas seperti kebun binatang mini, danau buatan, serta teater IMAX. Harga tiket masuk ke TMII sangat terjangkau dan cocok untuk wisata keluarga mulai dari Rp25.000 hingga Rp50.000 tergantung wahana yang dipilih.

    5. Pantai Ancol

    Ancol bukan hanya terkenal dengan wahana bermainnya, tetapi juga dengan pantai yang bisa dikunjungi secara gratis. Meskipun ada biaya masuk ke area Ancol, Anda bisa menikmati pantai dan menikmati suasana tepi laut tanpa biaya tambahan. Biaya untuk masuk ke Ancol sebesar Rp25.000.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Berkat Pendampingan BRI, UMKM Wingko Babat Lamongan Sukses Puluhan Tahun sebagai Usaha Turun-temurun – Page 3

    Berkat Pendampingan BRI, UMKM Wingko Babat Lamongan Sukses Puluhan Tahun sebagai Usaha Turun-temurun – Page 3

    Bastian mengaku bahwa salah satu momen tak terlupakan dan bersejarah bagi usaha ini adalah ketika mereka berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 2005. Prestasi yang satu ini berhasil diraih dengan membuat wingko raksasa berukuran 3,5 meter dan tebal 10 cm.

    Nyatanya, rekor tersebut bukan hanya sebuah kebanggaan. Hal ini juga menjadi titik balik yang membuka jalan bagi pengakuan luas terhadap usaha kudapan tersebut.  “Setelah itu, produksi kita melonjak pesat, dari hanya satu atau dua bak adonan per hari yang masing-masing seberat 5 kilogram, menjadi 30 hingga 40 bak per hari,” kenang Bastian.

    Tantangan COVID-19

    Namun, bisnis Wingko ‘Bambang Indrajaya’ tak selamanya berjalan mulus. Tantangan dan rintangan lain pun muncul, salah satunya saat terjadi pandemi Covid-19. Menurut Bastian, pandemi adalah ujian berat yang dialami oleh bisnis keluarga yang sudah berjalan lama tersebut.

    “Pandemi adalah titik berat, tapi juga kesempatan untuk berinovasi,” katanya.

    Meskipun pandemi memberikan tantangan besar, Bastian nyatanya cukup beruntung, ini karena berbekal rekam jejak yang baik, membuat dia mendapat dukungan cukup dalam menopang kelangsungan usahanya.

    Fasilitas KUR dari BRI

    Sejak 2018, ia telah menjadi nasabah BRI dan mendapatkan fasilitas pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Peran BRI bagi saya adalah dapat modal tambahan, apalagi buat bahan-bahan kan kurang, karena harga pasaran kan gak rata. Makanya saya butuh BRI,” ucapnya.

    Dengan bantuan tersebut, Bastian pun bisa melakukan beragam inovasi untuk bisa mempertahankan bisnis dan menyesuaikan usaha dengan kondisi yang berubah. Upaya kerasnya juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, salah satunya bisa dilihat dari lapangan kerja yang tersedia. Bastian mampu mempekerjakan 10 karyawan, di mana 7 di antaranya adalah perempuan.

    Dia pun mengakui, bantuan BRI tak hanya datang dalam hal pembiayaan. Seiring dengan pulihnya situasi pasca Covid-19, BRI terus mendukung usahanya. Komitmen BRI ini terlihat dari cara perseroan yang tak segan memberikan program pendampingan hingga memungkinkan usaha yang dimilikinya tampil di Bazaar UMKM BRILian agar dapat dikenal oleh pasar yang lebih luas. Sebagaimana diketahui, BRI mencatat penyaluran KUR selama tahun 2024 mencapai Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur UMKM hingga akhir November 2024.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM, terutama di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan. “Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan,” ujarnya.

    Pada akhirnya, perjuangan Bastian bersama usaha Wingko-nya mencerminkan semangat besar UMKM dalam upaya naik kelas dan membawa dampak pada masyarakat sekitar. Semangat inilah yang menjadi fondasi bagi BRI untuk terus menegaskan komitmennya mendukung UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

  • Keberlanjutan Usaha hingga 3 Dekade berkat Pembinaan BRI, Begini Kisah Sukses UMKM Wingko Babat Lamongan – Page 3

    Keberlanjutan Usaha hingga 3 Dekade berkat Pembinaan BRI, Begini Kisah Sukses UMKM Wingko Babat Lamongan – Page 3

    Bastian sendiri pertama kali berkecimpung dalam usaha ini memiliki tugas untuk membantu pemasaran. Cara yang ia lakukan adalah menjangkau area wisata religi di Jawa Timur seperti makam-makam Sunan.

    “Saat Pak Bambang masih hidup, saya hanya membantu dalam bagian pemasaran. Setelah Pak Bambang meninggal pada tahun 2011, usaha ini diteruskan oleh ibu saya,” ujarnya di Jakarta.

    Perjalanan Wingko “Bambang Indrajaya” sendiri bukanlah tanpa tantangan. Namun, sinergi dengan pelaku industri keuangan yang tepat disertai usaha keras menjadi siasat ampuh dalam menaikkelaskan usaha daerah ini menjadi bisnis yang terkenal dan berdampak bagi sekitar.

    Berhasil Cetak Rekor MURI

    Salah satu momen bersejarah yang tak terlupakan bagi usaha ini menurut Bastian adalah ketika berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) di tahun 2005. Prestasi ini diraih dengan membuat wingko raksasa berukuran 3,5 meter dan tebal 10 cm.

    Tak hanya menjadi sebuah kebanggaan, namun juga titik balik yang membuka jalan bagi pengakuan luas terhadap usaha kudapan tersebut. “Setelah itu, produksi kita melonjak pesat, dari hanya satu atau dua bak adonan per hari yang masing-masing seberat 5 kilogram, menjadi 30 hingga 40 bak per hari,” kenang Bastian.

    Tantangan COVID-19

    Sama seperti bisnis lain, perjalanan yang dilalui Wingko ‘Bambang Indrajaya’ juga tak selamanya berjalan mulus. Rintangan dan tantangan satu per satu datang, salah satunya ketika terjadi pandemi Covid-19. Menurut Bastian, pandemi adalah ujian berat yang dialami oleh bisnis keluarga yang sudah berjalan lama tersebut.

    “Pandemi adalah titik berat, tapi juga kesempatan untuk berinovasi,” katanya.

    Meskipun pandemi memberikan tantangan besar, Bastian nyatanya cukup beruntung, ini karena berbekal rekam jejak yang baik, membuat dia mendapat dukungan cukup dalam menopang kelangsungan usahanya.

  • Fadli Zon Tegaskan Indonesia sebagai Peradaban Tertua

    Fadli Zon Tegaskan Indonesia sebagai Peradaban Tertua

    Jakarta, 26 Desember 2024 – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Ia juga mengingatkan pentingnya memperingati 130 tahun penemuan fosil Pithecanthropus erectus atau Manusia Purba Jawa oleh Eugène Dubois di tepi Bengawan Solo pada tahun 1894.

    Fadli Zon menyoroti bahwa penemuan tersebut bukan hanya pencapaian besar dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga mengukuhkan posisi Indonesia dalam peta paleoantropologi dunia dan menempatkan Indonesia sebagai pusat penting dalam evolusi manusia.

    Oleh karena itu, untuk pertama kalinya Museum Nasional Indonesia menyelenggarakan pameran fosil manusia purba Pithecanthropus erectus yang diprakarsai oleh Kementerian Kebudayaan. Pameran ini mengusung tema “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus Erectus” atau “Indonesia: Peradaban Tertua di Dunia”.

    “Penemuan ini bukan sekadar peristiwa besar dalam sejarah ilmu pengetahuan. Ini adalah pencapaian transformasional yang menegaskan peran Indonesia sebagai bagian penting dalam narasi besar evolusi manusia,” ujar Fadli Zon dalam keterangannya yang diterima Beritasatu.com, Kamis (26/12/2024).

    Menurutnya, Indonesia dikenal sebagai tempat penemuan fosil manusia purba terbesar di Asia Tenggara. Sekitar 60% dari fosil Homo erectus yang ditemukan di dunia berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Situs arkeologi seperti Sangiran, Trinil, dan Ngandong mengungkapkan fosil yang diperkirakan berusia lebih dari 1,5 juta tahun, menjadikan Indonesia sebagai pusat penting dalam adaptasi dan inovasi manusia purba.

    “Temuan-temuan ini membuka pemahaman dunia tentang peran Indonesia yang sangat signifikan dalam evolusi manusia,” tambah Fadli.

    Ia menambahkan, Nusantara merupakan salah satu pusat peradaban purba yang terkaya dan paling kompleks di dunia yang memiliki peran vital dalam memahami asal-usul umat manusia. Warisan ini memberikan dasar bagi pemahaman sejarah dan peradaban manusia secara global.

    Pameran ini menampilkan berbagai fosil dan artefak bersejarah, termasuk tengkorak Homo erectus S-17, tengkorak paling lengkap di dunia yang dipamerkan untuk pertama kalinya kepada publik. Fosil-fosil lainnya, seperti Mastodon dan Stegodon juga memperkaya cerita tentang ekosistem awal Nusantara yang menggambarkan lingkungan dinamis tempat berbagai spesies hidup berdampingan, menciptakan salah satu habitat paling kompleks dalam sejarah bumi.

    Lebih lanjut,fosil-fosil ini menunjukkan bahwa wilayah Nusantara adalah laboratorium alami bagi manusia purba dalam belajar bertahan hidup, beradaptasi, dan berinovasi.

    “Pameran ini mengingatkan dunia bahwa bab pertama peradaban manusia tidak hanya dimulai di Afrika, tetapi juga memiliki kekuatan dan kompleksitas yang ditemukan di Nusantara,” tambahnya.

    Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk melindungi dan memanfaatkan warisan budaya bangsa. Sesuai dengan Pasal 32 ayat (1) UUD 1945 dan Undang-Undang No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, pameran ini menjadi wujud nyata upaya Indonesia untuk memperkuat dan memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.

    Pameran “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth?” menampilkan lebih dari 20 koleksi istimewa dan koleksi asli dari berbagai museum ternama, seperti Museum Geologi Bandung, Museum Manusia Purba Sangiran, Museum Negeri Mpu Tantular, Fadli Zon Library, Museum Bumiayu Tonjong, dan Museum Semedo. Pameran ini dapat dikunjungi oleh masyarakat mulai 21 Desember 2024 di Museum Nasional Indonesia.

    “Dengan memahami bahwa warisan kita bersifat global, kita dapat menjadikan Indonesia sebagai pusat peradabat tertua jiuga menjadi pembelajaran dan kontribusi bagi peradaban dunia,” tegas Fadli Zon.