Tempat Fasum: museum

  • Jerome & Vonzy Bagikan Kesan Pertama Pakai Samsung Galaxy S25 Series di Amerika Serikat – Page 3

    Jerome & Vonzy Bagikan Kesan Pertama Pakai Samsung Galaxy S25 Series di Amerika Serikat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Samsung Galaxy S25 Series telah resmi meluncur dengan tiga varian: Galaxy S25 Ultra, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra di ajang Galaxy Unpacked di San Jose, California, Amerika Serikat pada Rabu (22/1/2025) waktu setempat.

    Hadirnya Galaxy S25 Series menjadi bukti nyata komitmen Samsung dalam menghadirkan inovasi yang selaras dengan kebutuhan penggunanya, dari content creator hingga gamer.

    Sebagai anggota Team Galaxy yang menghadiri langsung acara Galaxy Unpacked 2025 di Amerika Serikat, Jerome Polin dan Vonzy Felicia mendapatkan kesempatan pertama mencoba Galaxy S25 Series. Dua publik figur dengan background dan minat berbeda ini menyambut gembira terobosan Samsung.

    Jerome mengagumi kemampuan kamera Galaxy S25 Series dalam menghasilkan foto yang tajam dan kaya warna serta kecanggihan Galaxy AI terbaru yang akan sangat membantu kesehariannya. Sementara itu, Vonzy menyukai desain stylish dan kenyamanan yang dirasakannya saat digunakan untuk gaming berkat performa yang semakin mumpuni.

    Simak sejumlah keunggulan Galaxy S25 Series dari sudut pandang Jerome dan Vonzy yang membuat perangkat ini begitu istimewa.

    Kamera Canggih dan Fitur AI yang Andal

    Kemampuan kamera Galaxy S25 Series berhasil memukau Jerome Polin. Flagship ini dilengkapi kamera 50 MP Ultra-Wide dan Next Generation Pro Visual Engine, yang memungkinkan pengguna dapat menghasilkan foto dengan detail yang 4x lebih tajam dan menangkap 34% lebih banyak cahaya.

    Fitur ini dapat memberikan kebebasan berkreasi tanpa batas dan menciptakan konten yang tidak hanya tajam, tetapi juga kaya warna, meskipun dalam kondisi minim cahaya.

    Perbesar

    Jerome Polin mencoba kecanggihan Lensa 50 MP Ultra-Wide untuk mengambil foto lanskap yang jernih dan detail. (Dok. Samsung Indonesia)… Selengkapnya

    Jerome menceritakan setelah menyaksikan dan memegang langsung Galaxy S25 Series di acara Galaxy Unpacked, dirinya langsung mencoba kameranya sambil explore kota San Fransisco.

    “Bagi content creator seperti aku, ini benar-benar game-changer! Lensa Ultra-Wide-nya membuat momen terasa lebih hidup karena detail yang tajam, bahkan di kondisi cahaya yang redup sekalipun. Kamera 50 MP Ultra-wide bisa nangkep panorama pemandangan kota San Fransisco dengan luas dan dramatis, pas banget buat ambil momen dan explore angle-angle unik selama traveling,” ujar Jerome.

    Perbesar

    Kini mencari destinasi terdekat beserta arahnya menjadi lebih mudah dan seamless berkat Seamless Action Across Apps di Samsung Galaxy S25 Series. (Dok. Samsung Indonesia)… Selengkapnya

    Selain itu kamera, berbagai fitur AI terbaru di Galaxy S25 Series menjadikan smartphone ini andalan bagi seorang Jerome. Salah satunya adalah Seamless Action Across Apps.

    “Galaxy S25 ini juga punya fitur AI baru yaitu Seamless Action Across Apps. Tinggal tekan tombol samping, kita bisa minta AI untuk melakukan berbagai hal hanya dengan instruksi suara, bikin segala kebutuhan jadi lebih seamless,” tambah Jerome.

    Dengan Seamless Action Across Apps, Galaxy S25 bisa jadi asisten pribadi. Misalnya, saat sedang jalan-jalan dan ingin mengunjungi museum, cukup tekan tombol dan bilang, “Find me nearest museum and show me the direction”. Dalam hitungan detik, Galaxy S25 akan mencari info di Google, dan otomatis memberikan direction via maps.

    Desain Elegan, Menyatu dengan Kenyamanan dan Fungsi

    Sebagai seorang gamer, Vonzy Felicia memiliki kesan yang berbeda dari Jerome. Secara khusus, Vonzy memuji desain Galaxy S25 Series yang tampak modern dan premium.

    Dengan ujung rounded, bodi yang lebih ringan, serta layar Ultra yang lebih luas dan sepenuhnya flat, Samsung Galaxy S25 Series ini menawarkan kenyamanan saat digenggam, terutama selama gaming. Desain flagship ini tidak hanya ergonomis, tetapi juga tampil stylish, yang menambah daya tariknya.

    Perbesar

    Vonzy merasakan pengalaman gaming anti-lagging di Galaxy S25 Ultra. (Dok. Samsung Indonesia)… Selengkapnya

    Di mata Vonzy, Galaxy S25 Series lebih dari sekadar perangkat yang paling bisa mendukung kegiatan gaming-nya setiap hari, tetapi juga menjadi aksesori gaya yang sempurna untuk melengkapi penampilan sehari-hari.

    Dengan warna dan bentuk yang elegan, Galaxy S25 Series mendukung performa gaming dan menambah kesan modis dan fungsional dalam setiap kesempatan.

    Perbesar

    Vonzy tampil percaya diri dengan desain stylish Galaxy S25 Ultra yang juga elegan. (Dok. Samsung Indonesia)… Selengkapnya

    “Desainnya sophisticated banget! Selain hadir dengan pilihan warna baru yang stylish, Galaxy S25 Ultra punya desain baru yang rounded, ditambah layar yang lebih flat, apalagi sekarang lebih ringan yang pastinya bakal buat pengalaman gaming jadi lebih immersive,” ujar Vonzy.

    Untuk bermain game kompetitif, Vonzy merasakan kontrol game jadi lebih presisi dan responsif. 

    “HP ini punya prosesor yang makin canggih, pasti cocok buat main game-game berat dengan smooth dan anti lag. Daya tahan baterainya juga lebih lama, main game maupun ngonten pasti lebih seamless dan seru,” tambahnya.

    MX Product Marketing Senior Manager, Samsung Electronics Indonesia, Ilham Indrawan mengatakan Samsung Galaxy S25 Series dirancang untuk memberi kesan pertama yang luar biasa bagi setiap penggunanya.

    Dilengkapi dengan kamera 50 MP Ultra-Wide, Next Generation Pro Visual Engine, AI yang lebih nyata dan intuitif, dan desain yang modern dan stylish dengan bobot yang lebih ringan.

    “Kami percaya Galaxy S25 Series bukan hanya sekadar perangkat, tetapi partner sempurna yang mendukung produktivitas tinggi dan kreativitas tanpa batas untuk gaya hidup kamu,” ujar Ilham.

    Varian dan Harga Samsung Galaxy S25 Series

    Mau merasakan pengalaman ngonten dan gaming yang seru seperti Jerome Polin dan Vonzy Felicia, buruan pre-order Galaxy S25 Ultra, Galaxy S25+, atau Galaxy S25 selama periode 23 Januari – 13 Februari 2025.

    Kamu bisa mendapatkan bonus eksklusif yang menarik mulai dari Free Memory Upgrade dengan benefit hingga 4 juta rupiah, cashback dari mitra bank dengan nilai mencapai Rp1,5 juta. Selain itu, ada penawaran trade-in cashback dengan nilai hingga Rp2,5 juta dan free Telkomsel eSIM 150GB senilai Rp900 ribu.

    Samsung Galaxy S25 Ultra

    Samsung Galaxy S25 Ultra 12/256GB = Rp22.999.000Samsung Galaxy S25 Ultra 12/512GB = Rp24.999.000Samsung Galaxy S25 Ultra 12/1TB = Rp28.999.000Samsung Galaxy S25 Ultra memiliki beragam warna unik dan lucu untuk kamu miliki, yaitu Titanium Silver Blue, Titanium White Silver, Titanium Gray, dan Titanium black. Selain itu, ada juga warna online exclusive, yaitu Titanium Pink Gold, Titanium Jet Black, dan Titanium Jadegreen.

    Samsung Galaxy S25+

    Samsung Galaxy S25+ 12/256GB = Rp17.999.000Samsung Galaxy S25+ 12/512GB = Rp19.999.000

    Samsung Galaxy S25

    Samsung Galaxy S25 12/256GB = Rp14.999.000Samsung Galaxy S25 12/512GB = Rp16.999.000.Samsung Galaxy S25+ dan Galaxy 25 tersedia dengan warna Navy, Icy Blue, Mint, dan Silver Shadow. Kemudian ada juga tiga warna online exclusive lainnya seperti Blueblack, Coral Red, dan Pink Gold.

    Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.samsung.com/id.

     

    (*)

  • Kementerian Kebudayaan Gelar Pameran Akulturasi Budaya Tionghoa di Museum Nasional

    Kementerian Kebudayaan Gelar Pameran Akulturasi Budaya Tionghoa di Museum Nasional

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Museum dan Cagar Budaya (MCB), menggelar Pameran Kongsi yang mengangkat tema Akulturasi Budaya Tionghoa di Nusantara di Museum Nasional Jakarta. Pameran ini dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, pada Senin (10/2/2025) malam.

    Fadli Zon menjelaskan, Indonesia merupakan titik temu berbagai peradaban dunia yang telah mengalami proses akulturasi sejak ribuan tahun lalu. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu “melting pot” tertua di dunia.

    Fadli menekankan, pameran ini diselenggarakan untuk menyoroti pentingnya akulturasi budaya, khususnya antara budaya Tionghoa dan budaya lokal Indonesia yang telah berlangsung lama dan menghasilkan kebudayaan baru yang saling memengaruhi.

    “Pameran ini menunjukkan bagaimana kerja sama antara budaya Tionghoa dan Indonesia sudah terjalin sejak lama. Kini, budaya tersebut telah bercampur dan menjadi bagian dari kebudayaan kita yang baru,” ujar Fadli Zon.

    Lebih lanjut, digelarnya pameran Kongsi ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejarah serta peran penting yang dimainkan oleh masyarakat Tionghoa dalam membangun warisan budaya Indonesia.

    Fadli Zon menambahkan, pameran ini bukan hanya sekadar menggali masa lalu, tetapi juga mengingatkan kita tentang keberagaman merupakan kekuatan bangsa.

    “Melalui pameran ini, kami ingin memberikan literasi budaya agar masyarakat, terutama generasi muda, bisa lebih memahami bagaimana akulturasi budaya terjadi dalam berbagai aspek kehidupan,” jelas Fadli.

    Berbagai koleksi bersejarah yang mencerminkan peradaban Tionghoa di Indonesia, termasuk kesenian dan tradisi yang merupakan hasil perpaduan antara budaya Tionghoa dan Indonesia, dipamerkan di Museum Nasional Jakarta.

    Fadli menambahkan, pameran ini berlokasi di Museum Nasional dan digelar selama tiga bulan agar menarik perhatian generasi anak muda, khususnya generasi Z.

    “Nantinya mereka bisa berwisata edukasi sambil belajar tentang perpaduan budaya Tionghoa dengan budaya Indonesia, yang diharapkan dapat menambah pengetahuan mereka dan memperkuat rasa penghargaan terhadap sejarah bangsa,” tutur Fadli Zon.

    Pameran Kongsi juga menampilkan lukisan-lukisan dari tokoh-tokoh terkenal yang dipinjamkan untuk pameran, kerajinan tangan kuno, dan artefak lainnya yang menjadi bagian dari koleksi masyarakat dan Museum Nasional.

    Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati seni dan kesenian khas Tionghoa, seperti barongsai dan berbagai tarian yang menggabungkan dua kebudayaan tersebut.

    Selain Fadli Zon, pembukaan pameran Kongsi dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto (Titiek Prabowo), Putra Presiden Prabowo, Didit Hediprasetyo, Istri Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Annisa Pohan, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

  • Ini Dia Tol Terpanjang di Indonesia

    Ini Dia Tol Terpanjang di Indonesia

    Jakarta

    Pembangunan infrastruktur terus dikebut pemerintah, salah satunya tol. Pembangunan tol dilakukan tidak hanya di Jawa, tapi juga di luar Jawa.

    Tol di Sumatera memegang status tol terpanjang di Indonesia. Tol apakah itu?

    Status itu jatuh kepada Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) dengan panjang mencapai 189,4 kilometer (km).

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan tol itu merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Provinsi Lampung dengan Provinsi Sumatera Selatan.

    “Jalan tol ini berperan penting sebagai jalur perekonomian di Pulau Sumatera karena dapat mendukung mobilitas penduduk, distribusi barang dan akses menuju kawasan wisata,” tulis Kementerian PU dalam Instagram resmi, Senin (10/2/2025).

    Setidaknya ada enam destinasi wisata yang dapat dikunjungi melalui jalan tol tersebut, yakni Danau Teloko Sumatera Selatan, Kawasan Kota Lama Kayu Agung, Danau Teluk Gelam, Taman Pantai Love, Danau Teluk Rasau dan Rumah Limas Seratus Tiang.

    Mengutip dari keterangan resmi Kementerian PU, Jalan Tol Terpeka telah diresmikan pada 2019 lalu. Jalan Tol ini merupakan salah satu ruas Jalan Tol Terpanjang yang pernah diresmikan oleh Presiden ke-7 Joko Widodo dan mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

    Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung merupakan Jalan Tol lanjutan ruas Bakauheni – Terbanggi Besar sepanjang 141 Km yang sudah beroperasi penuh sejak Maret 2019 lalu. Konstruksi ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung telah dikerjakan sejak pertengahan 2017 dengan biaya investasi sebesar Rp 21,95 triliun.

    Pembangunan ruas Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi I ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang sepanjang 112 km dengan beberapa dukungan konstruksi dari beberapa BUMN Karya.

    BUMN Karya yang menggarap proyek ini di antaranya, PT Jasamarga Semarang Batang (25 km), Waskita Bumi Kira (25 km), Citra Karya Jabar Tol (6 km), Jasamarga Japek Selatan (15 km) dan Jasamarga Jalan Layang Cikampek (12 km). Sementara sisanya merupakan merupakan penugasan Pemerintah kepada BUMN PT Hutama Karya.

    Sedangkan pada Seksi II ruas Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 77 Km, pembangunannya dilakukan oleh PT Hutama Karya sepanjang 77,17 km dan sisanya merupakan dukungan dari Waskita Sriwijaya Tol sepanjang 2,4 km yang merupakan jalan akses.

    (acd/acd)

  • Ribuan Umat Kristiani di Papua Bersatu dalam Penulisan Tangan Alkitab, Cetak Rekor MURI

    Ribuan Umat Kristiani di Papua Bersatu dalam Penulisan Tangan Alkitab, Cetak Rekor MURI

    Manokwari, Beritasatu.com – Dalam rangka memperingati 170 tahun pewartaan Injil di Tanah Papua, Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah (YISB) melalui program Terang Papua menggelar sebuah acara bersejarah yaitu menulis tangan 31.171 ayat lengkap keseluruhan Alkitab. Kegiatan ini melibatkan 3.870 umat Kristiani dari berbagai gereja, termasuk Gereja GKI di Tanah Papua, 48 denominasi Gereja Kristen lainnya, serta satu Gereja Katolik. Penulisan berlangsung serentak di 58 lokasi yang tersebar di Papua.

    PGGP Papua Barat juga menggerakkan gereja, sekolah, dan masyarakat di Kota Manokwari untuk berpartisipasi dalam acara ini, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah masuknya Injil ke Papua.

    Ketua dari Persekutuan Gereja-Gereja di Papua Barat Pdt Daniel Sukan, berharap dengan acara penulisan ayat-ayat Alkitab, masyarakat dapat mempelajari dan mengilhami Alkitab lebih dalam dan menjadikannya dasar iman mereka. 

    Perayaan ini sekaligus menjadi penghormatan bagi dua misionaris Jerman, Carl Wilhelm Ottouw dan Johann Gotlob Geissler, yang pertama kali membawa Injil ke Pulau Mansinam pada 5 Februari 1855. 

    YISB dan Ribuan Umat Kristiani Pecahkan Rekor MURI dengan Penulisan Tangan Alkitab. – (-/Istimewa)

    Dalam hal ini, untuk mengenang momen bersejarah tersebut, setiap peserta dalam acara ini menulis tangan sebanyak 8 hingga 10 ayat Alkitab. Proses penulisan berlangsung selama 1 jam 30 detik sebelum dikumpulkan dalam sebuah prosesi ibadah.

    Hasil tulisan tangan tersebut kemudian diserahkan secara simbolis oleh 68 pendeta kepada Ketua Sinode GKI dan Ketua PGGP Papua Barat dalam sebuah upacara di GKI Elim Kwawi, Manokwari. Acara ini pun mencetak sejarah dengan meraih Piagam Penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas rekor “Alkitab yang Ditulis Tangan oleh Peserta Terbanyak”.

  • Jangkrik yang Punah 100 Tahun Lalu Ditemukan Lagi

    Jangkrik yang Punah 100 Tahun Lalu Ditemukan Lagi

    Jakarta

    Jangkrik merah tua mencolok (Okanagana arctostaphylae) terakhir terlihat pada 1915, saat itu Perang Dunia I memasuki tahun kedua. Lebih dari satu abad kemudian, di tahun 2020, jangkrik tersebut muncul lagi.

    Spesies yang dikira sudah punah itu ditemukan seseorang bernama Lucinda Collings Parker, di kebunnya di kaki bukit Sierra Nevada, California, Amerika Serikat. Karena tak mengenali serangga tersebut, ia memotret dan mengunggahnya di forum sains iNaturalist.

    Hasil pengamatannya itu kemudian dilihat oleh Will Chatfield-Taylor, seorang ahli entomologi di University of Kansas, yang meneruskannya kepada sekelompok ahli jangkrik, Jeff Cole, rekan peneliti di Natural History Museum of Los Angeles County, dan Elliott Smeds, rekan peneliti di California Academy of Sciences. Ketiganya sepakat bahwa jangkrik yang ditemukan Parker adalah O. arctostaphylae.

    Mencari Spesies yang Hilang

    Pada hari-hari setelah pengamatan Parker, Smeds berkendara selama berjam-jam melintasi lereng barat pegunungan Sierra Nevada di California dengan jendela mobil terbuka, mendengarkan suara jangkrik. Ia punya gambaran seperti apa suara jangkrik berdasarkan spesies yang berkerabat.

    Strategi itu berhasil, tetapi saat pertama kali Smeds melacak mereka, ia hanya dapat mendengar suara dari nyanyian mereka yang berasal dari tebing yang tidak dapat diakses setinggi 6 meter di atasnya. Keesokan harinya, ia menemukan jangkrik memanggil di balik gerbang yang terkunci. Ia beruntung dan bertemu dengan pemilik tanah, yang meskipun sedikit bingung, mengizinkan Smeds untuk mengejar jangkrik di tanah miliknya.

    Tak lama kemudian Smeds melihatnya, serangga merah sepanjang 1,5 inci, dengan warna dan penampilan yang dramatis. Mereka akan terlihat mencolok jika tidak hinggap di batang tanaman inangnya yang berwarna merah pula, yaitu semak Manzanita. Beberapa minggu setelah kemunculan mereka kembali, jangkrik itu menghilang lagi. Namun kini para ilmuwan tahu di mana dan kapan harus mencarinya. Dikutip dari National Geographic, jangkrik ini ditemukan lagi pada 2023.

    Pencarian yang tekun dan beberapa pengamatan anggota forum iNaturalist yang beruntung mengungkapkan bahwa jangkrik ditemukan di hamparan kaki bukit Sierra barat California yang lebih luas dari yang diperkirakan. Mereka mampu menghindari deteksi selama satu abad karena menghabiskan waktu bertahun-tahun di bawah tanah. Ketika jangkrik dewasa muncul, mereka berada di tengah panas yang menyengat dan di tengah-tengah tumbuhan yang lebat.

    “Jangkrik pada dasarnya adalah kutu daun yang tumbuh besar,” kata Cole sambil tertawa.

    Seperti kutu daun dan ‘serangga sejati’ lainnya, jangkrik memiliki ‘sedotan’ yang mereka tusukkan ke tanaman untuk menghisap cairan getah.

    Mereka juga dicirikan oleh siklus hidup dua bagian. Jangkrik menghabiskan sebagian besar hidup mereka di bawah tanah sebagai nimfa, mengisap sari dari akar. Setelah satu hingga 17 tahun, tergantung pada spesiesnya, mereka keluar dari tanah dan berganti kulit, berubah dari makhluk bawah tanah berbentuk kacang cokelat menjadi serangga dewasa bersayap hingga menjadi serangga paling berisik di dunia.

    Tidak seperti rekan-rekan mereka di timur, yang kemunculannya dapat diprediksi beberapa dekade sebelumnya, siklus hidup jangkrik barat masih relatif misterius. Berapa jangkauannya? Kapan mereka akan muncul, dan berapa lama? Banyak spesies memiliki siklus hidup ‘protoperiodik’, yang berarti bahwa beberapa muncul setiap tahun, tetapi ada kemunculan yang jauh lebih besar pada beberapa tahun, meskipun lebih kecil dibandingkan dengan jangkrik periodik di timur.

    Mencari tahu apa yang memicu kemunculan jangkrik protoperiodik di Barat masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab, tetapi hujan merupakan bagian penting dari teka-teki ini. Dari spesies yang diteliti, kemunculan jangkrik protoperiodik dalam jumlah besar terjadi hanya setelah ambang batas hujan tertentu turun selama beberapa tahun.

    (rns/fay)

  • Kolaborasi Pegadaian Peduli-Influencer BUMN, Gelar Aksi Sosial & Hibur Anak Panti Asuhan di Jakarta – Halaman all

    Kolaborasi Pegadaian Peduli-Influencer BUMN, Gelar Aksi Sosial & Hibur Anak Panti Asuhan di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Pegadaian bersama komunitas Influencer BUMN “Real Star” menggelar kegiatan sosial dengan anak-anak Panti Asuhan Tebet Yayasan Remaja Masa Depan dengan tema Kreativitas dan Kebahagiaan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada Sabtu (08/02). Acara ini bertujuan untuk memberikan pengalaman menyenangkan bagi anak-anak panti asuhan, sekaligus memperkuat semangat berbagi dan kepedulian sosial di lingkungan BUMN.

    Kegiatan ini diisi dengan berbagai aktivitas edukatif dan rekreatif, termasuk tur budaya, permainan interaktif, serta mempelajari berbagai moda di Museum Transportasi. Dalam acara ini, Pegadaian bersama Influencer BUMN tersebut memberikan bantuan operasional kepada Yayasan Remaja Masa Depan, serta menyalurkan dana bantuan bagi anak-anak yang membutuhkan.

    Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian, Eka Pebriansyah menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Pegadaian Peduli, sesuai dengan penerapan tujuan pembangunan berkelanjutan khususnya poin 3 kehidupan sehat dan sejahtera, dan poin 4 pendidikan berkualitas,  yang berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk perkembangan generasi muda.

    “Kami percaya bahwa kebahagiaan bisa dibagikan dengan cara sederhana. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan momen berharga bagi anak-anak dan menginspirasi mereka untuk bermimpi lebih tinggi. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen Pegadaian dalam mewujudkan prinsip sosial dalam ESG untuk mendukung kesejahteraan masyarakat melalui aksi sosial yang berkelanjutan” ujar Eka.

    Sementara itu, ketua panitia dari Influencer BUMN, Wahyu Purnomo Aji, menyatakan kegembiraannya dapat terlibat dalam kegiatan ini. “Sebagai bagian dari Insan BUMN, kami ingin menggunakan platform yang kami bentuk ini untuk mengajak lebih banyak orang berbuat kebaikan. Melihat senyuman anak-anak hari ini adalah kebahagiaan yang luar biasa bagi kami,” ujarnya.

    Acara ini juga mendapat respon positif dari berbagai pihak, termasuk dari beberapa BUMN dimana para influencer ini bekerja, Taman Mini Indonesia Indah dan Kementerian Perhubungan yang memfasilitasi Museum Transportasi secara gratis. Dengan adanya kolaborasi antara Pegadaian dan para influencer BUMN, diharapkan dapat menjadi pemantik bagi berbagai pihak untuk menyalurkan inisiatif sosial yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

  • Wamendikdasmen Bangga Unimuda Sorong Pecahkan Rekor Muri Senam Anak Indonesia Hebat

    Wamendikdasmen Bangga Unimuda Sorong Pecahkan Rekor Muri Senam Anak Indonesia Hebat

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendasmen) Fajar Riza Ulhaq turut bangga dengan keberhasilan Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong yang berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dalam kegiatan senam anak Indonesia hebat. 

    Kegiatan senam yang digelar di halaman gedung Prof Zamroni Unimuda Sorong ini melibatkan 2.961 peserta, yang terdiri dari siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA/sederajat, mahasiswa, guru, dosen, pejabat pemerintah, dan masyarakat umum.

    “Tentunya saya turut bangga. Terima kasih kepada rektor Unimuda Sorong telah menginisiasi acara senam anak Indonesia hebat ini. Kami mengharapkan kepada semua sekolah mulai membiasakan senam anak Indonesia hebat, paling tidak dalam satu minggu satu kali sesuai dengan waktu yang tersedia,” ujar Fajar Riza Ulhaq dalam sambutannya.

    Dia juga mengingatkan kepada guru yang hadir agar membiasakan memulai kegiatan termasuk senam sehat dengan lagu Indonesia Raya dan ditutupi dengan doa bersama. Menurut dia, hal tersebut merupakan implementasi dari gerakan pagi ceria dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.

    “Kami mendapat amanah dari Pak Presiden Prabowo agar membiasakan olahraga dan budaya hidup sehat di sekolah-sekolah. Kegiatan ini bukan hanya mencatatkan rekor, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendorong pola hidup sehat sejak dini serta membangun karakter anak Indonesia yang kuat, unggul, dan maju,” jelas Fajar.

    Sementara itu, rektor Unimuda Sorong, Rustamadji mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian ini. Menurut Rustamadji, senam anak Indonesia hebat merupakan bagian dari kampanye gaya hidup sehat dan penguatan karakter anak melalui gerakan fisik yang menyenangkan dan edukatif. 

    “Senam anak Indonesia hebat digelar dimana-mana, tetapi yang berhasil memecahkan rekor Muri ada di Unimida Sorong Provinsi Papua Barat Daya dengan peserta terbanyak di dunia. Terimakasih kepada semuanya yang sudah mendukung semuanya adalah calon mahasiswa Unimuda Sorong,” ujar Rustamadji.

  • Berawal dari Memori Masa Kecil, Pria di Malang Koleksi Puluhan Mainan Lawas hingga Radio Tua

    Berawal dari Memori Masa Kecil, Pria di Malang Koleksi Puluhan Mainan Lawas hingga Radio Tua

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Terkenang akan memori masa kecil, pria di Kota Malang bernama Dodi Mulyadi memiliki hobi unik. Yaitu, mengumpulkan berbagai jenis mainan lawas.

    Di dalam rumahnya yang terletak di Jalan Pisang Agung Kecamatan Sukun, telah menjadi semacam layaknya museum yang menyimpan berbagai koleksinya.

    Dodi Mulyadi mengatakan, telah mengkoleksi mainan lawas mulai tahun 2005 dan sejak saat itu semakin berkembang. Dan bahkan, ia rela merogoh kocek jutaan rupiah untuk barang yang diingininya.

    “Untuk memperoleh berbagai mainan lawas ini, tentunya memanfaatkan jaringan informasi dari berbagai komunitas. Khususnya, komunitas dari kolektor pecinta barang antik,” jelasnya kepada TribunJatim.com, Minggu (9/2/2025).

    Dirinya menerangkan, bahwa berbagai mainan lawas tersebut ditebusnya dengan harga yang lumayan menguras kantong.

    “Seperti harga mainan mobil kaleng ini misalnya, ada yang mulai dari harga Rp 300 ribu hingga lebih dari Rp 1 juta, tergantung kelangkaan dan kondisinya. Selain mainan, ada jam kuno, lalu ada jam tua yang berbunyi setiap seperempat jam dan ada yang setengah jam, itu dulu saya belinya bisa lebih dari Rp5 juta,” bebernya.

    Disamping mainan lawas, barang-barang lainnya seperti radio tua, telepon putar, hingga televisi tabung juga menjadi bagian dari koleksinya. Namun, mendapatkan barang elektronik lawas dalam kondisi berfungsi menjadi tantangan tersendiri.

    “Apabila ketemu, itu biasanya sudah tidak nyala. Dan terkadang, biaya untuk reparasi jauh lebih mahal dari harga barangnya sehingga dijadikan pajangan saja,” tambahnya.

    Meski telah menghabiskan cukup banyak uang untuk koleksinya itu,  namun Dodi tidak pernah keberatan sama sekali.

    “Kepuasan bagi saya adalah menemukan dan merawatnya. Apalagi kalau masih berfungsi, berarti barangnya bagus dan kualitasnya terjamin,” terangnya.

    Disamping itu, ia juga membuka ruang bagi para pemula untuk belajar koleksi khususnya untuk mainan lawas.

    “Saya sendiri terbuka soal koleksi maupun sekedar sharing. Apalagi, kalau bisa bertemu dan berbincang dengan orang yang menjadi pelaku maupun saksi yang pernah tahu dengan koleksi mainan lawas tersebut,” tandasnya.

  • Warga Rusunawa Marunda: Pindah ke Sini Malah Susah, Dulu di Kolong Jembatan Bisa Makan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Februari 2025

    Warga Rusunawa Marunda: Pindah ke Sini Malah Susah, Dulu di Kolong Jembatan Bisa Makan Megapolitan 8 Februari 2025

    Warga Rusunawa Marunda: Pindah ke Sini Malah Susah, Dulu di Kolong Jembatan Bisa Makan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rohiah (57), bukan nama sebenarnya, seorang warga
    Rusunawa Marunda
    , Jakarta Utara, membandingkan kehidupannya sebelum dan sesudah direlokasi dari kolong jembatan Kampung Walang, Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, pada 2017.
    Ia mengaku kesulitan mendapatkan penghasilan setelah tinggal di Rusunawa Marunda.
    “Mending saya tinggal di kolong jembatan lagi, tapi rezeki saya Alhamdulillah, buat makan enak,” ujar Rohiah kepada Kompas.com, Sabtu (8/2/2025).
    “Pas pindah ke sini, saya enggak bisa apa-apa, enggak bisa bergerak. Sebenarnya, saya mau enggak mau pindah ke sini karena terpaksa. Di sini malah blangsak saya,” tambahnya.
    Sebelum direlokasi, Rohiah dan suaminya berdagang di kawasan Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat.
    Namun, setelah dipindahkan ke Rusunawa Marunda, mereka tidak bisa lagi berdagang.
    Jarak yang jauh dari tempat usaha lama menjadi kendala utama, ditambah biaya transportasi yang tidak sebanding dengan penghasilan mereka.
    Rohiah mengungkapkan bahwa pemerintah sempat menjanjikan tempat usaha dan pekerjaan bagi keluarganya, tetapi janji tersebut tak pernah terwujud.
    “Saya dijanjikan akan dikasih tempat usaha, pekerjaan untuk anak atau suami. Ternyata semua itu nol, tidak ada,” katanya.
    Saat ini, satu-satunya sumber pendapatan Rohiah berasal dari anaknya yang bekerja sebagai kernet.
    “Kalau ada kerjaan, anak saya dikasih Rp 50.000. Itu pun kadang dua atau tiga hari sekali. Itu bukan cukup untuk makan saya dan suami,” ungkapnya.
    Selama tujuh tahun terakhir, Rohiah tidak mampu membayar cicilan bulanan unitnya di Rusunawa Marunda. Tunggakannya kini mencapai Rp 15 juta.
    Kesulitan membayar cicilan ini diperparah dengan kondisi suaminya yang menderita diabetes hingga mengalami kelumpuhan.
    “Dari pertama datang ke sini, dia memang sudah sakit diabetes, tapi belum lumpuh. Sekarang sudah tidak bisa usaha sama sekali,” jelasnya.
    Selain merawat suaminya, Rohiah juga mengasuh tiga cucunya, termasuk satu anak yang bukan dari keluarga kandungnya, tetapi ia rawat setelah orangtuanya meninggal dunia.
    Karena menunggak selama bertahun-tahun, unit tempat tinggal Rohiah disegel oleh pihak berwenang lima bulan lalu.
    Namun, ia dan keluarganya tetap bertahan di dalam rusun tersebut.
    “Sampai sekarang masih disegel. Saya diminta bayar, bahkan pernah diberi ultimatum, ‘Kalau enggak bayar, harus keluar’. Tapi saya bilang, ‘Kalau disuruh keluar, saya mau tinggal di mana? Suami saya sakit’,” ujarnya.
    Kini, Rohiah hanya bisa berharap pemerintah memberikan keringanan terkait tunggakannya, termasuk penghapusan bunga yang terus bertambah bagi para warga yang kesulitan membayar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Hanya Louvre, Museum-Museum Eropa Bersaing untuk Mendapatkan Pengunjung – Halaman all

    Tak Hanya Louvre, Museum-Museum Eropa Bersaing untuk Mendapatkan Pengunjung – Halaman all

    Jika Anda belum pernah ke Louvre, maka Anda belum benar-benar melihat Paris – mungkin itulah yang dipikirkan oleh sembilan juta pengunjung museum setiap tahunnya saat mereka berjalan melewati gedung museum berusia 230 tahun itu sembari melewati kerumunan yang padat untuk sekilas melihat lukisan Mona Lisa.

    Sementara itu, kondisi bangunan mulai memburuk – dindingnya lembab, karya seninya terancam rusak – dan pintu masuk di bawah piramida kaca, ikon museum itu, terlalu kecil untuk menampung kerumunan pengunjung yang terus bertambah.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menginstruksikan renovasi menyeluruh. Sampai tahun 2031, bangunan tua museum akan memiliki tampilan baru dan modern.

    Museum untuk masa depan

    Memperbarui museum untuk masa depan dan berusaha terus kompetitif menarik pengunjung internasional, juga merupakan PR besar untuk Berlin, Ibukota Jerman. Tiga juta orang mengunjungi Museumsinsel di kota tersebut setiap tahunnya.

    Museumsinsel adalah sebuah kompleks bangunan berarsitektur klasik dan modern yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Usia telah menggerogoti bangunan-bangunan Museumsinsel sejak lama.

    Pada tahun 1999, Stiftung Preußischer Kulturbesitz (SPK), yang mengelola museum-museum tersebut, membuat rencana renovasi menyeluruh untuk masing-masing bangunan. Sebuah proyek yang ternyata menelan biaya miliaran Euro.

    Tiga dari lima bangunan bersejarah di Museumsinsel telah selesai direnovasi dan dibuka kembali: Alte Nationalgalerie, Museum Bode, dan Neues Museum. Sejak 2019, James-Simon-Galerie yang modern berfungsi sebagai ‘pintu masuk’ bagi pengunjung Museumsinsel.

    Pekerjaan renovasi Pergamonmuseum dimulai pada tahun 2012 dan dijadwalkan akan berlangsung hingga setidaknya tahun 2037. Karya seni oriental yang terkenal seperti Altar Pergamon dan Gerbang Ishtar Biru – keduanya merupakan daya tarik pengunjung – akan digudangkan selama tahun-tahun mendatang.

    Lebih dari sekadar tempat swafoto yang keren

    Ada alasan mengapa renovasi museum membutuhkan waktu yang lama. Bangunan-bangunan museum yang rusak akibat iklim, cuaca, dan usia, biasanya merupakan bangunan cagar budaya.

    Ini berarti restorasi harus mengikuti persyaratan yang ketat dan pada saat yang sama, bangunan tersebut harus direstorasi secara berkelanjutan, minim jejak karbon, dan dibangun secara modern.

    SPK juga dikritik karena pekerjaan konstruksi Pergamonmuseum yang sangat panjang dan ekstensif: publik akan kehilangan kesempatan untuk melihat kekayaan budaya di museum itu untuk waktu yang sangat lama.

    Namun, setelah selesai, SPK menjanjikan ruang pameran yang lebih besar, berbagai program dengan berbagai topik seperti keragaman dan keluarga, serta lebih banyak tur dengan pemandu untuk anak-anak dan remaja dan aksesibilfitas untuk kaum disabilitas.

    Dengan tampilan kontemporer, semua kelompok usia dan orang-orang dari semua tingkat pendidikan dapat dijangkau. Pengunjung muda pun mendapatkan lebih dari sekadar tempat keren untuk berswafoto di Instagram.

    Museum untuk semua orang

    Sejak pandemi virus corona, ketika museum ditutup dan mengalami kerugian besar, pengelola museum menyadari bahwa pengunjung perlu dijangkau dengan penawaran alternatif dan museum bukanlah hanya tempat ‘berziarah’ bagi para pencinta seni.

    Banyak orang menganggap kunjungan ke museum sebagai kegiatan rekreasi, terutama pada sore hari yang hujan atau bagian dari perjalanan wisata mereka. Konsep yang baik adalah dengan melihat museum tidak hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai tempat pertemuan dengan nuansa khusus.

    Banyak kota telah menyelenggarakan “Long Nights the Museum” (Malam Panjang di Museum) selama beberapa dekade – dimana pengunjung dapat berjalan-jalan di museum pada malam hari dengan harga yang lebih murah, makan, minum, mengobrol, mendengarkan konser, atau bahkan menari diiringi DJ dan musik. Museumsinsel di Berlin juga menyelenggarakan hal yang serupa.

    Museum lain, seperti Badisches Landesmuseum di Karlsruhe, mengandalkan kesetiaan pelanggan pengguna langganan, bukan dengan tiket masuk. Hal ini menghilangkan perasaan bahwa pengunjung harus melihat semuanya dalam satu kali kunjungan – mereka yang ingin bisa datang beberapa kali dan dapat menghindari antrean panjang. Di sisi lain, penawaran tambahan multimedia dan interaktif sudah mapan.

    Pentingnya media sosial

    Eike Schmidt, dari Jerman, telah menangani masalah antrian selama menjabat sebagai direktur Galeri Uffizi (2015 – 2023) di Florence. Dia bertekad untuk mengubah sistem masuk museum terkenal itu. Dengan bantuan para ahli IT, ia mengembangkan sistem akses masuk yang canggih. Penggemar seni dapat memesan slot waktu untuk kunjungan mereka secara online.

    Program dan algoritme mengontrol arus pengunjung dengan menentukan bagaimana orang bergerak dan kapan, atau berapa lama mereka berada di titik-titik tertentu. Harga tiket masuk lebih tinggi pada musim ramai dan lebih rendah pada musim sepi.

     “Kami memiliki lebih sedikit pengunjung dari bulan Juni hingga Oktober. Namun kami berhasil mengimbanginya pada musim sepi pengunjung,” kata Schmidt dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Jerman DPA pada tahun 2019. Dia mencapai rekor jumlah pengunjung dengan konsep tersebut.

    Terlebih lagi, Schmidt telah membuat museum ini dapat diakses secara digital. “Ketika saya tiba, Uffizi bahkan tidak memiliki situs web sendiri, apalagi kanal media sosial,” kata Schmidt pada tahun 2019. Saat ini, saluran Instagram Uffizi memiliki lebih dari 800.000 pengikut.

    Hampir semua museum kini menyadari peran penting media sosial. Bahkan TikTok begitu didayagunakan oleh museum-museum klasik seperti Uffizi (dengan 170.000 pengikut), Rijksmuseum di Amsterdam (200.000 pengikut), atau Museum of Modern Art (MoMa) di New York (300.000 pengikut).

    Salah satu dari beberapa museum Jerman yang memiliki saluran TikTok yang sukses adalah Museum für Naturkunde di Berlin – dengan hampir 56.000 pengikut.

    Banyak museum yang bekerja sama dengan influencer untuk meluaskan jangkauan mereka. Salah satunya adalah Jette Lübbehüsen, yang bekerja untuk Museum Van Gogh di Amsterdam. Salah satu formatnya yang paling sukses adalah “Famous Painting as Outfit”, di mana ia menunjukkan dirinya dalam pakaian estetik yang terinspirasi oleh karya seni.

    Meskipun Louvre belum memiliki saluran TikTok, museum ini diiklankan di platform tersebut oleh ribuan pengguna TikTok – termasuk gambar kerumunan orang yang mengambil foto Mona Lisa dengan ponsel mereka.

    Di Louvre yang baru setelah renovasi, pengunjung akan memiliki lebih banyak ruang – karena lukisan terkenal Mona Lisa karya Leonardo da Vinci (1452-1519) itu akan memiliki ruangan tersendiri.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman.