Tempat Fasum: museum

  • 15 Acara di Jakarta 19-20 Februari 2025, Ada Muslim Fashion Festival

    15 Acara di Jakarta 19-20 Februari 2025, Ada Muslim Fashion Festival

    PIKIRAN RAKYAT – Jakarta, sebagai pusat budaya dan ekonomi Indonesia, selalu menawarkan berbagai acara menarik dan inspiratif sepanjang tahun. Pada tanggal 19-20 Februari 2025, Anda dapat menikmati beragam acara menarik, mulai dari pameran seni, festival musik, hingga fashion show.

    Salah satu acara yang paling dinantikan adalah Muslim Fashion Festival yang akan digelar di Jakarta Convention Center, Hall A pada tanggal 20-23 Februari 2025.

    Festival ini menampilkan koleksi busana muslim terbaru dari desainer-desainer ternama, serta berbagai acara menarik lainnya seperti seminar, workshop, dan fashion show.

    Rekomendasi Acara Lainnya

    Selain Muslim Fashion Festival, ada juga beberapa acara menarik lainnya yang bisa Anda kunjungi pada tanggal 19-20 Februari 2025:

    1. Solo Exhibition ‘I Hope You’re Whale Enough’

    hingga 19 Februari 2025
    Artsphere Gallery Jakarta

    2. Pameran Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara

    11 Februari 2025-Mei 2025
    Museum Nasional

    3. Indonesia International Motor Show 2025

    13-23 Februari 2025
    JiExpo Kemayoran

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Indonesia hadirkan produk line up berkualitas di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.

    4. Goela Goela Fest by Jambore

    17-23 Februari 2025
    Mall of Indonesia

    5. PS Pop Up Vol.10

    6-23 Februari 2025
    Plaza Senayan Fountain Area

    6. Muslim Fashion Festival

    20-23 Februari 2025
    Jakarta Convention Center, Hall A

    7. Fortune Favours Event & Promo

    3-23 Februari 2025
    Central Market PIK

    8. Art Exhibition ‘There is No Center’

    hingga 30 Maret 2025
    ROH Project

    9. ‘Sweet Hunny Moments’ Winnie The Pooh Installation

    13 Februari-13 April 2025
    Urban Forest Cipete

    10. Exhibition ‘Scan.Tron.Flux’

    26 Januari-13 April 2025
    Urban Forest Cipete

    11. Pameran Tunggal Natasha Tontey ‘Primate Visions: Macaque Macabre’

    16 November-6 April 2025
    Museum MACAN

    12. Pameran Wastra ‘Batik Pesisir Utara Jawa: Harmoni Alam dan Budaya’

    4 Februari-30 April 2025
    Museum Tekstil

    13. Pameran Digital ‘Indonesia dalam Sketsa’ Basoeki Abdullah

    November 2024-30 April 2025
    Galeri Indonesia Kaya, Mal Grand Indonesia

    14. Membangun di Lahan Basah dari Gedung Barat hingga Museum Bahari 1652-1977

    6 Desember 2024-22 Juni 2025
    Museum Bahari Jakarta

    15. Immersive Fantasia

    1 Januari-13 Juli 2025
    Museum Mandiri

    Tips Mengunjungi Acara di Jakarta

    Untuk acara-acara populer, disarankan untuk memesan tiket lebih awal agar tidak kehabisan. Pastikan Anda mengetahui jadwal dan lokasi acara yang ingin Anda kunjungi.

    Jakarta memiliki berbagai pilihan transportasi umum, seperti Transjakarta, MRT, dan KRL. Pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum agar lebih efisien.

    ika Anda akan mengunjungi acara di luar ruangan, pastikan Anda membawa perlengkapan yang dibutuhkan, seperti payung, topi, atau sunscreen.

    Selain acara-acara di atas, Anda juga dapat menikmati berbagai aktivitas menarik lainnya di Jakarta pada akhir pekan, seperti mengunjungi museum, menjelajahi tempat wisata, atau mencicipi kuliner khas Jakarta.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Menpar Soroti Perayaan Imlek di Kota Tua Jakarta sebagai Komitmen Revitalisasi Destinasi Pariwisata Jakarta

    Menpar Soroti Perayaan Imlek di Kota Tua Jakarta sebagai Komitmen Revitalisasi Destinasi Pariwisata Jakarta

    JAKARTA – Dalam rangka menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2025 yang diperingati pada 29 Januari 2025 digelar acara bertajuk “Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration” di House of Tugu, Kota Tua, Jakarta.

    Kehadiran pagelaran ini sebagai wujud apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia yang terjalin harmonis dan mempromosikan kawasan Kota Tua, Jakarta, sebagai salah satu destinasi unggulan yang kaya akan warisan budaya berkelas dunia.

    Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, saat menghadiri kegiatan tersebut, baru-baru ini mengatakan pagelaran bertajuk “Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration” menegaskan komitmen Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merevitalisasi Kota Tua sebagai lokasi bersejarah serta pusat seni dan budaya yang dinamis.

    Salah satu bangunan bersejarah di Kota Tua yang masih terjaga hingga kini adalah House of Tugu yang menjadi lokasi pagelaran “Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration”.

    Bangunan ini dulunya merupakan milik saudagar Tioghoa, Oei Tiong Ham, yang di dalamnya terdapat benda-benda peninggalan sejarah yang memperlihatkan keberagaman budaya Jakarta yang saat itu bernama Batavia.

    Bangunan ini juga pernah menjadi gudang gula dan kantor organisasi Tionghoa. Kini House of Tugu telah menjadi daya tarik wisatawan tersendiri dan berkontribusi mendorong minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah Kota Tua, Jakarta.

    Sejarah ini merupakan bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, termasuk pengaruh budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian integral dari sejarah dan masyarakat sejak masa Hindia Belanda.

    “Melestarikan warisan budaya Tionghoa bukan hanya soal menjaga nilai sejarahnya, tetapi juga mengakui peran pentingnya dalam membentuk identitas budaya Indonesia dan sektor pariwisata kita,” kata Menpar Widiyanti.

    Berkat kolaborasi Kemenpar bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, perhelatan yang memadukan tradisi Tahun Baru Imlek dengan elemen modern dari dunia fesyen berlatarkan Kota Tua menampilkan peragaan busana koleksi desainer Adrian Gan, Sebastian Gunawan, dan pameran perhiasan dan aksesori karya Rinaldy Yunardi, yang terinspirasi oleh budaya Tionghoa dan keindahan warisan Nusantara.

    “Dengan menjadikan acara ini sebagai platform kolaborasi, kami percaya bahwa kemitraan strategis akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi industri pariwisata, seni, dan budaya Indonesia,” kata Menpar Widiyanti.

    Menpar Widiyanti menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini dapat menjadi pendorong pengembangan Kota Tua sebagai salah satu destinasi wisata Kota Jakarta, sehingga akan memberikan dampak positif pada sektor pariwisata dan perekonomian secara keseluruhan.

    “Sebagai salah satu gerbang utama bagi wisatawan mancanegara, Jakarta memiliki peran penting dalam memberikan kesan pertama tentang Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan Kota Tua akan memberikan manfaat besar bagi sektor pariwisata, sekaligus bagi wisatawan yang ingin mengenal ibu kota Indonesia sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke daerah lain di Indonesia,” kata Menpar.

    Saat ini tengah berjalan proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Stasiun Kota. Hal ini menjadikan prospek pengembangan kawasan Kota Tua kian meningkat. Proyek ini pun terbagi menjadi dua segmen yaitu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027 dan Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.

    Tahun 2027 sekaligus menjadi momen perayaan 500 tahun usia Kota Jakarta. Memasuki abad ke-5 usia kota ini, Jakarta memperlihatkan perkembangan yang begitu pesat, dan masih menjadi pusat perekonomian sekaligus daya tarik pariwisata Indonesia, utamanya bagi masyarakat urban.

    Kawasan Kota Tua sendiri memiliki deretan bangunan warisan arsitektur kolonial Eropa yang megah, berpadu dengan budaya lokal, menjadikan Kota Tua sebagai salah satu kawasan paling bersejarah dan prestisius di Jakarta. Di antaranya adalah Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Jembatan Kota Intan, Pelabuhan Sunda Kelapa, Menara Syahbandar, dan sebagainya.

    Tentunya destinasi dengan keberagaman tradisi, budaya, serta sejarah seperti Kota Tua dapat memperkaya pengalaman wisatawan ketika berwisata di Jakarta, Indonesia.

  • Menilik Berbagai Koleksi di Museum Istiqlal TMII, Kekayaan Budaya Indonesia Bernapaskan Islam

    Menilik Berbagai Koleksi di Museum Istiqlal TMII, Kekayaan Budaya Indonesia Bernapaskan Islam

    Liputan6.com, Jakarta – Museum Istiqlal dibangun berdampingan dengan Museum Bayt Al-Qur’an. Bangunan ini berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

    Mengutip dari indonesiakaya.com, pembangunan museum ini bertujuan sebagai representasi kekayaan seni budaya Indonesia dengan unsur Islam. Seperti diketahui, pengaruh Islam dalam kebudayaan Nusantara yang sudah berlangsung sejak beberapa abad lalu telah menghasilkan berbagai akulturasi.

    Proses akulturasi tersebut masuk melalui jalur perdagangan dari Gujarat yang kemudian berpadu dengan unsur-unsur budaya lokal. Alhasil, lahirlah kebudayaan muslim Indonesia yang memiliki karakter khas.

    Museum Istiqlal hadir untuk melestarikan kebudayaan yang lambat laun mengalami pasang surut. Dengan demikian, kebudayaan asli Nusantara tidak akan hilang ditelan zaman.

    Sejak awal, pendirian Museum Istiqlal dicita-citakan untuk merepresentasikan kekayaan karya seni budaya Indonesia bernapaskan Islam. Keragaman suku di Indonesia membuat peninggalan budaya Islam memiliki warna tersendiri di setiap daerah Nusantara.

    Museum ini menyimpan berbagai koleksi benda peninggalan dari setiap daerah di Indonesia. Benda peninggalan itu terdiri dari karya arsitektur, senjata, manuskrip, hiasan, busana, aneka jenis kerajinan tangan, dan karya seni kaligrafi.

    Koleksi lainnya di Museum Istiqlal adalah adanya arsip foto arsitektur masjid-masjid di berbagai pelosok Tanah Air. Ada juga ragam jenis pakaian tradisional Indonesia yang mencerminkan pengaruh keislaman yang kuat, mulai dari busana tradisional Aceh, ragam tenun songket dari beberapa daerah di Sumatra, hingga aneka motif tekstil tradisional dan kontemporer

    Bukan itu saja, di museum ini juga terdapat naskah kuno berbahasa Arab, berbagai guci tanah liat, dan replika batu nisan yang menjadi bukti awal eksistensi keberadaan masyarakat Islam di Indonesia. Ada juga Kitab Bintang yang memiliki fungsi yang sama seperti kalender.

    Berbagai koleksi di Museum Istiqlal diharapkan dapat membuka mata masyarakat awam terkait kekayaan budaya Islam yang dimiliki Indonesia. Saat berkunjung ke TMII, Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI) menjadi destinasi yang wajib dikunjungi.

    Penulis: Resla

  • Napak tilas Sang Proklamator, Legislator DPRD DIY kunjungi Masjid Sunan Gunung Jati Cirebon

    Napak tilas Sang Proklamator, Legislator DPRD DIY kunjungi Masjid Sunan Gunung Jati Cirebon

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Napak tilas Sang Proklamator, Legislator DPRD DIY kunjungi Masjid Sunan Gunung Jati Cirebon
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Februari 2025 – 22:56 WIB

    Elshinta.com – Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan kegiatan napak tilas Proklamator RI Bung Karno dan sinau Pancasila dengan mengunjungi Masjid Sunan Gunung Jati di kota Cirebon. Masjid ini memiliki ikatan sejarah yang erat dengan sang Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung Karno. Bung Karno, menurut cerita para tokoh masyarakat sering melaksanakan sholat tahajud di masjid tersebut dengan mengenakan pakaian adat kraton.

    Masjid Sunan Gunung Jati atau juga dikenal Masjid Garmini ini terletak di Jalan Kesambi No 94, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Bung Karno melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid dan memberikannya nama Masjid Sunan Gunung Jati. Sementara Garmini adalah nama pewakaf tanah untuk pembangunan masjid yaitu H Siti Garmin Saroji merupakan istri dari Sultan Hasanuddin ke-4 yang menjadi sultan di Keraton Kanoman.

    Di masjid ini dibagian depan terdapat prasasti menggunakan ejaan lama yang bertuliskan “Masjid Sunan Gunung Jati atas pemberian nama dari P.J.M Presiden Republik Indonesia Dr. Ir H Soekarno. Wakafnya Ibu R. H Siti Garmini Soroji Binti Muchalar Surjaatmadja. Perletakan Batu Pertama  Oleh Walikota Kepala Daerah Tjirebon R.S.A. Prabowo Pada Tg 17-8-1960.”

    “Di Kota Cirebon di masjid Sunan Gunung Jati ini kita menemukan sejarah yang luar biasa. Dimana Bung Karno waktu itu dengan para tokoh masyarakat untuk berdialog dan pada tanggal 17 Agustus 1960 Bung Karno memberi nama masjid ini Sunan Gunung Jati. Tentunya ini punya makna yang luar biasa,” ujar Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto saat mengunjungi Masjid Sunan Gunung Jati Cirebon, Senin (17/02/2025).

    Menurutnya, pemerintah sudah seharusnya untuk memperkuat dan merawat sejarah yang luar biasa tersebut. Dalam hal ini juga bisa diambil perlajaran bagaimana sosok Bung Karno yang memiliki komitmen dalam menjaga toleransi merawat Bhineka Tunggal Ika. Bung Karno begitu peduli bagaimana perkembangan Islam di Indonesia dan bagaimana hidup berdampingan dengan agama-agama yang lain.

    “Ini menurut saya luar biasa. Kita lihat di Jakarta ada Katedral dan Istiqlal, di Yogya ada Masjid Syuhada dan Gereja St. Antonius Padua Kotabaru yang berdekatan, yang berdampingan,” katanya.

    Komisi A DPRD DIY mendorong agar pemerintah khususnya Pemda DIY agar memberikan perhatian untuk tempat-tempat bersejarah melalui tiga hal. Yaitu aspek ilmu pengetahuan dengan mengedepankan riset (penelitian), penyusunan naskah akademik untuk memastikan naskah yang benar-benar otentik. Kemudian melakukan pengembangan edukasi tentang sejarah pada anak-anak yang bisa berjalan dengan baik misal dengan pembuatan film, pembuatan buku, pembangunan musuem dan lain-lain. Pemerintah juga harus melakukan kerjasama dalam melakukan riset-riset dan pembangunan museum.

    “Harapan kita Pemda DIY daapt bekerjasama untuk riset pengembangan museum, pembuatan film sejarah agar anak-anak kita mengerti sejarah, dan Yogya mempunyai catatan sejarah yang besar,” imbuh politisi PDIP Yogyakarta tersebut.

    Budayawan Cirebon, Djajat Sudrajat mengatakan bahwa masjid Sunan Gunung Jati di Cirebon ini menjadi bukti bahwa Bung Karno selain seorang proklamator tetapi juga memilki perhatian dan kontribusinya terhadap sejarah, budaya dan perkembangan agama. Bung Karno sering ke Masjid Sunan Gunung Jati pada malam Jumat Kliwon dan sambil berziarah. Bung Karno saat ke masjid selalu mengenakan pakaian adat Kraton. 

    “Beliau (Bung Karno) saat bertemu dengan tokoh wanita NU Ibu Hajah Siti Garmini itu diminta untuk memberikan kenang-kenangan yang melekat. Bung Karno kemudian menyebut nanti nama masjidnya Sunan Gunung Jati, karena Bung Karno melihat tidak ada nama masjid Gunung Jati di Cirebon,” jelasnya.

    Sementara, Wakil Ketua DPRD DIY Umarudin Masdar mengatakan terkait dengan Bung Karno yang kalau ke masjid Sunan Gunung Jati selalu memakai pakaian adat Kraton itu memberikan gambaran bagaimana wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang dibangun para pendiri bangsa itu selalu mengintegrasikan antara agama dan budaya. Oleh karena itu wawasan kebangsaan begitu kokoh dengan pendiri bangsa tidak memisahkan antara agama dan kebudayaan.

    “Bung Karno yang kalau sholat disini selalu pakai pakaian ada Kraton Cirebon, itu bukti Bung Karno memperkuat wawasan kebangsaan, dan ini  akan terus kita telusuri agar wawasan kebangsaan kita semakin kuat kedepan,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Selasa (18/2). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Viral Ikan Anglerfish Seram Tapi Ternyata Ukurannya Kecil

    Viral Ikan Anglerfish Seram Tapi Ternyata Ukurannya Kecil

    Jakarta

    Viral ikan anglerfish naik ke permukaan. Selain mengejutkan karena biasanya ikan ini ada di laut dalam, dari video di medsos, banyak yang kaget karena ukurannya di luar ekspektasi. Kecil banget, Bos!

    Kemunculan anglerfish baru-baru ini tercatat di lepas pantai Tenerife, Spanyol. Menariknya, anglerfish yang terekam kamera tersebut adalah spesies abyssal humpback anglerfish. Hewan ini tergolong sulit ditemukan. Ukurannya memang kecil, tidak seperti yang ada di benak sejumlah orang.

    “ini smua karna feeding frenzy jdi berekspektasi ni ikan gede 😭,” ujar soang di kolom komentar akun TikTok @ivanadhari024.

    “pantes berani fotoin,” tulis Jess’.

    “ngeliat anglerfish kecil aja gue kecewa banget, ekspektasi gue soalnya segede bantal,” kata cendi.

    Feeding Frenzy adalah game yang rilis pada 2004. Permainan yang dikembangan PopCap Games ini mengharuskan pemainnya untuk bertahan hidup dengan memakan ikan-ikan yang lebih kecil ukurannya. Perusahaan ini juga yang mengembangkan game zombie populer, Plants vs Zombies.

    Melansir Australian Museum, ikan Humpback Blackdevil (Melanocetus johnsonii) memiliki nama alternatif Johnson’s Anglerfish. Antara pejantan dan betinanya, keduanya terlihat sangat berbeda.

    Ikan betina memiliki kepala dan mulut besar, dengan gigi runcing yang panjang. Panjangnya bisa mencapai 18 cm. Namun, ikan jantan adalah ikan ramping dan hanya tumbuh hingga 2,9 cm.

    Humpback Blackdevil adalah ikan bertubuh lunak yang tidak memiliki sisik dan sirip perut. Ikan betina memiliki kepala dan mulut yang besar, dengan gigi yang panjang dan runcing. Ada illicium pendek dengan esca yang menonjol di moncongnya. Ikannya berwarna hitam.

    Lebih lanjut, ada dua spesies Melanocetus hidup di perairan Australia. Yang kedua adalah Murray’s Abyssal Anglerfish, Melanocetus murrayi. Ikan betina dapat dibedakan berdasarkan bentuk tepi anterior vomer (bagian di dalam hidung). Ikan betina M. johnsonii punyanya hampir lurus dan cekung pada M. murrayi.

    Sementara jantannya dapat dibedakan berdasarkan jumlah gigi bergigi pada moncong dan rahang bawah (11 atau lebih dan 12-24 untuk M. johnsonii vs 3-5 dan 10-13 untuk M. murrayi) dan jumlah jari-jari sirip punggung dan dada (13-15 dan 17-20 untuk M. johnsonii vs 12-14 dan 15-18 untuk M. murrayi).

    Ikan ini hidup di kedalaman mesopelagik di perairan tropis dan beriklim sedang di seluruh dunia. Di Australia, ikan ini dikenal dari lepas pantai New South Wales bagian tengah hingga selatan dan dekat Pulau Norfolk.

    Baru-baru ini, kemunculan ikan M. johnsonii ke permukaan direkam oleh David Jara Bogunyà, fotografer satwa liar laut dari LSM Condrik Tenerife. Peristiwa itui terjadi pada 26 Januari 2025. Saat itu dia sedang melalukan monitoring hiu dan pari. Jara dan rekan-rekannya terkejut atas kemunculan ikan yang hidup di kedalaman 650 dan 6.500 kaki tersebut.

    (ask/ask)

  • Lippo Mall Nusantara Hadirkan Destinasi Gaya Hidup Inovatif dan Nyaman

    Lippo Mall Nusantara Hadirkan Destinasi Gaya Hidup Inovatif dan Nyaman

    Jakarta, Beritasatu.com – Lippo Mall Nusantara resmi dibuka bertahap sejak Jumat (14/2/2025) dan ditandai dengan pembukaan Livin’ Alun Alun Nusantara, sebuah food court terbesar yang menawarkan lebih dari 200 menu khas dari berbagai daerah di Indonesia.

    Food court ini berkolaborasi dengan lebih dari 200 UMKM lokal dan didukung oleh Bank Mandiri. Livin’ Alun Alun Nusantara dirancang untuk memberikan pengalaman kuliner dan berbelanja yang modern, berlokasi di lantai Lower Ground (LG) dengan luas 962 m² dan kapasitas lebih dari 1.000 kursi.

    Area ini menghadirkan suasana khas Nusantara yang nyaman, dilengkapi dengan sistem pembayaran digital yang praktis serta berbagai keuntungan eksklusif bagi pengunjung.

    Beragam hidangan khas dari berbagai wilayah Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi, dan lainnya tersedia di sini. Selain makanan Nusantara, pengunjung juga bisa menikmati berbagai hidangan Chinese food yang telah menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia.

    Keunikan Livin’ Alun Alun Nusantara juga terlihat dari desain interiornya yang menghadirkan nuansa budaya Indonesia. Setiap booth dihiasi ornamen khas daerah yang mencerminkan menu yang ditawarkan, seperti sentuhan budaya Betawi untuk makanan khas Jakarta, serta nuansa Pecinan untuk kuliner Peranakan.

    Elemen dekoratif seperti air mancur, pepohonan, dan Museum Perjuangan Indonesia, satu-satunya museum di dalam pusat perbelanjaan yang menampilkan biografi para pahlawan nasional dan menambah daya tarik tempat ini.

    President Director PT Lippo Malls Indonesia Marlo Budiman menyampaikan, pembukaan ini menandai langkah awal dalam menghadirkan destinasi gaya hidup yang inovatif dan nyaman bagi masyarakat.

    ““Livin’ Alun Alun Nusantara menjadi bagian dari upaya kami dalam memberikan pengalaman kuliner yang lebih modern dan praktis. Kami juga berharap kehadiran food court ini dapat mendukung kampanye Wonderful Indonesia dengan menjadikan kuliner sebagai daya tarik utama,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (17/2/2025).

    Selain itu, Livin’ Alun Alun Nusantara di Lippo Mall Nusantara juga berkontribusi dalam mendukung program pemerintah, yakni UMKM Naik Kelas dengan menjadikan UMKM sebagai mitra strategis dalam pengembangannya.

    “Harapan kami, Livin’ Alun Alun Nusantara dapat membantu UMKM meningkatkan skala bisnis mereka, dari usaha menengah menjadi lebih tangguh dan berdaya saing,” tambah Marlo.

    Sementara, Regional CEO Region V Bank Mandiri Lourentius Aris Budiyanto menambahkan, kolaborasi ini membuka banyak peluang dan memberikan nilai tambah bagi pusat perbelanjaan, tenant, serta pengunjung.

    “Melalui kerja sama ini, kami ingin memberikan layanan finansial terbaik serta mendukung pertumbuhan bisnis Lippo Mall dan Lippo Group dalam mencapai visi mereka,” ujarnya.

    Dengan hadirnya Livin’ Alun Alun Nusantara, masyarakat kini memiliki destinasi kuliner baru yang tidak hanya menyajikan kelezatan khas Nusantara, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan budaya serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

    Sebagai mitra utama pusat perbelanjaan ini, Bank Mandiri menyediakan layanan transaksi digital yang seamless, mencakup pembayaran cashless hingga promo eksklusif bagi pengguna layanan Bank Mandiri.

    Selain menjadi pusat kuliner, Livin’ Alun Alun Nusantara di Lippo Mall Nusantara juga menjadi wadah bagi lebih dari 200 UMKM di sektor makanan dan minuman. Hal ini merupakan bentuk komitmen Lippo Malls Indonesia dan Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan UMKM sebagai mitra strategis.

  • Menilik Batik Pesisiran Pantai Utara Jawa dan Kebaya Peranakan

    Menilik Batik Pesisiran Pantai Utara Jawa dan Kebaya Peranakan

    JAKARTA – Batik Pesisiran merupakan batik yang banyak ditemukan di daerah pesisir utara Jawa. Batik ini memiliki perpaduan akulturasi budaya Indonesia dan pengaruh budaya asing.

    Batik Pesisiran muncul karena berasal dari daerah pesisir Utara pulau Jawa seperti Cirebon, Indramayu, Lasem dan Bakaran. Batik Pesisir berasal dari luar kota Solo dan Yogyakarta.

    Dalam bincang Wastra Bercerita, Ketua Umum Himpunan Wastraprema Neneng Iskandar menjelaskan sekitar abad 15 dan 16, para peranakan dari berbagai negara, baik dari China, India, Belanda dan Arab yang sampai di Nusantara mengembangkan busananya sendiri berupa sarung dan kebaya.

    Dalam perkembangannya kaum peranakan membutuhkan batik sendiri. Sementara itu, Batik Pesisir mulai berkembang sekitar abad 19.

    “Batik Pesisir lebih diutamakan sebagai barang ekonomi yang diperdagangkan, dan baru berkembang luas sekitar abad 19 yang diakibatkan adanya kemunduran produksi tekstil dari India yang saat itu menjadi produsen kain terbesar yang dijual ke pulau Jawa,” kata Neneng Iskandar, seperti dilansir dari ANTARA.

    Neneng Iskandar menjelaskan bahwa ragam motif Batik Pesisiran sangat kaya karena tidak hanya pengaruh dari pulau Jawa namun juga dari China, India dan Arab.

    “Ciri khas batik pesisiran dapat dilihat dari motif yang menjadi simbol atau akulturasi budaya Indonesia dengan budaya asing seperti adanya motif naga, kapal, kaligrafi dan juga motif yang mewakili ciri khas lingkungan pesisir. Pengaruh budaya ini, tidak hanya dari pulau Jawa namun budaya Sumatera juga ikut mempengaruhi,” ujarnya.

    Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Perancang Busana Didi Budiardjo menjelaskan bahwa Batik Pesisir ini biasanya dipadu dengan kebaya peranakan, yaitu kebaya yang umumnya dikenakan oleh perempuan Eropa atau Tionghoa.

    Menurut Didi, kini pemakaian kebaya peranakan sebagai mode semakin eksis dan penggunaannya cukup meningkat, meskipun belum sebanyak pemakaian kebaya kuthu baru.

    “Asimilasi budaya Tionghoa-Indonesia melahirkan kebaya peranakan. Kebaya peranakan terus berkembang tanpa meninggalkan pakem yang ada,” ucap Didi.

    Didi mengatakan pada tahun 1930 sangat marak kebaya encim beraneka ragam. Namun, tidak pernah berwarna putih kecuali sesaat setelah kematian kerabat dekat. Hal ini lantaran masyarakat Cina asli maupun peranakan memakai warna putih sebagai warna ketiadaan, kematian.

    Awalnya kebaya encim dikenal dengan sebutan kebaya nyonya, julukan ini pertama kali dipopulerkan oleh kalangan masyarakat Tionghoa peranakan.

    “Istilah kebaya encim digunakan secara umum oleh non-Tionghoa untuk menamakan jenis kebaya yang dipakai oleh perempuan peranakan Tionghoa,” katanya.

    Namun, menurut Didi, sejak tahun 1911 pada runtuhnya kekaisaran Tiongkok, orang Tionghoa mulai meniru gaya berpakaian orang Eropa Belanda.

    Saat itu, para noni Belanda tidak mengenakan kebaya para bangsawan yang mewah dari bahan sutera. Namun, memilih bahan katun tipis berpotongan pendek.

    “Bermula dari inspirasi kebaya para noni, para nyonya Tionghoa memodifikasi dengan memasukkan potongan, bahan ,warna, border dan aksesoris yang digunakan,” tuturnya.

    Adapun pada kegiatan bincang Wastra Bercerita itu juga menyajikan pameran Batik Pesisiran lebih dari 100 helai yang dibuat sekitar tahun 1900 koleksi Museum Tekstil Jakarta sumbangan Ibu Eiko Adnan.

  • Cetak Rekor Muri, DEP Ajak 2.800 Orang Ikuti Ajang Cuci Muka Serempak

    Cetak Rekor Muri, DEP Ajak 2.800 Orang Ikuti Ajang Cuci Muka Serempak

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak 2.800 orang dari berbagai daerah mengikuti ajang cuci muka serempak secara daring dan luring. Acara yang diselenggarakan oleh PT Duta Elok Persada (DEP) ini berhasil mencetak rekor Muri dengan capaian peserta cuci muka serempak terbanyak di Indonesia.

    Senior Manager dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) Triyono menyampaikan, berdasarkan hasil verifikasi pihaknya kegiatan DEP clean and glow ini dikukuhkan sebagai acara cuci muka serempak dengan peserta terbanyak di Indonesia. Capaian tersebut tertuang dalam Surat keputusan Museum Rekor Dunia Indonesia nomor 12119/MURI/II/2025 tentang cuci muka secara hybrid oleh peserta terbanyak di Indonesia. 

    “Oleh karena ini, secara resmi dicatat dalam catatan museum rekor dunia Indonesia sebagai rekor cuci muka secara hybrid oleh peserta terbanyak di Indonesia. Penghargaan rekor Indonesia Muri diberikan kepada PT Duta Elok Persada. Ditetapkan di Jakarta pada Minggu (16/2/2025) ditandatangani oleh Ketua Museum Rekor Dunia-Indonesia, Jaya Suprana,” katanya, dalam acara DEP clean and glow, di Jakarta, Minggu (16/2/2025).

    2.800 orang dari berbagai daerah mengikuti ajang cuci muka serempak secara daring dan luring. Acara yang diselenggarakan oleh PT Duta Elok Persada (DEP) ini berhasil mencetak Rekor Muri dengan capaian peserta cuci muka serempak terbanyak di Indonesia, Minggu 16 Februari 2025. – (Beritasatu.com/Alfida Rizky Febrianna)

    Direktur Edukasi dan Pengembangan Bisnis DEP Diana Rigg Roberta menyampaikan, acara ini digelar dalam rangka memperingati satu dekade perjalanan bisnis DEP. Acara ini juga bertujuan untuk mengampanyekan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan kulit bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    “Hari ini kami menyelenggarakan acara cuci muka dengan peserta terbanyak. Jadi kita adakan cuci muka dengan produk DEP, yaitu beauty bar Nu Amoorea. Acara ini kami adakan adalah sebagai salah satu dari rangkaian aktivitas untuk memperingati ulang tahun DEP satu dekade,” tutur Diana.

    Diana mengungkapkan, acara yang diikuti oleh para pelanggan konsumen maupun mitra-mitra bisnis di seluruh Indonesia ini juga bertujuan untuk mempromosikan produk-produk kecantikan DEP agar dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan untuk menjaga kesehatan kulit.

    “Kami ingin juga melibatkan seluruh mitra di seluruh Indonesia dimana pun berada sehingga dapat menginspirasi untuk lebih berkomitmen menjaga kesehatan kulit. Kesehatan kulit itu sangat vital dan penting karena dapat membuat individu atau seseorang menjadi lebih percaya diri sehingga menjadi versi terbaik bagi dirinya keluarganya dan berdampak kepada masyarakat,” kata Diana.

    Dalam kesempatan ini, Direktur Operasional DEP Elizabeth Suryadinata menambahkan, pihaknya juga berkomitmen meningkatkan solusi kecantikan dan kesehatan kulit kepada para mitra dan pelanggan melalui peresmian program edukasi dan kewirausahaan DEP experience center.

    DEP experience center ini merupakan suatu tempat yang dirancang untuk menjadi wadah pembekalan edukasi, pelatihan, dan pengembangan bisnis bagi para mitra usaha sekaligus untuk memberikan pelayanan langsung dan pengalaman interaktif kepada pelanggan.

    “DEP experience center kami buat ini adalah untuk memenuhi kebutuhan para mitra dan pelanggan kami. Mereka juga mungkin ingin mengalami pengalaman bagaimana DEP sudah 10 tahun berjalan. Maka kami juga memperlihatkan sejumlah historikal dari DEP, mulai dari tahun pertama kami berdiri pada 2015 sampai dengan 2025 ini,” jelas Elizabeth.

    Dalam acara DEP clean and glow mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar menggunakan produk perawatan yang aman dan legal untuk kesehatan kulit. Untuk itu dengan adanya kegiatan ini DEP berhasil mencetak rekor Muri dengan capaian peserta cuci muka serempak terbanyak di Indonesia.

  • Pemkab Bekasi kenalkan durian lokal via Festival Buah Nusantara 2025

    Pemkab Bekasi kenalkan durian lokal via Festival Buah Nusantara 2025

    Festival ini menghadirkan berbagai jenis durian dari berbagai daerah, termasuk durian asal wilayah kita, Kecamatan Setu

    Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bersama pemerhati pertanian daerah setempat memperkenalkan durian lokal melalui ajang Festival Durian dan Aneka Buah Nusantara 2025 bertempat di halaman Museum Gedung Juang Kecamatan Tambun Selatan.

    Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mengapresiasi inisiasi Jajaka Nusantara atas terselenggara festival yang dapat mempromosikan potensi buah durian lokal sekaligus mendorong ketahanan pangan daerah.

    “Festival ini menghadirkan berbagai jenis durian dari berbagai daerah, termasuk durian asal wilayah kita, Kecamatan Setu,” kata Dedy Supriyadi di Kabupaten Bekasi, Minggu.

    Dia mengatakan melalui festival yang berlangsung 15-16 Februari 2025, pengunjung juga dapat menikmati aneka buah nusantara lain termasuk produk olahan dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Bekasi.

    Ia menekankan pentingnya mempromosikan potensi daerah guna mendorong kemandirian ekonomi serta mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan melalui Astacita Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Acara ini memiliki daya tarik yang kuat dalam mempromosikan potensi daerah serta menjadi wadah bagi para petani durian untuk memperkenalkan hasil panen berkualitas,” katanya.

    Dedy juga menyatakan Kabupaten Bekasi memiliki potensi besar dalam produksi durian sehingga perlu upaya bersama untuk meningkatkan kualitas durian lokal sekaligus memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi para petani serta masyarakat luas.

    “Saya berkomitmen terus mendukung event yang mempromosikan produk unggulan daerah seperti festival durian ini dan berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda tahunan,” ucapnya.

    “Melalui festival ini diharapkan dapat memperkenalkan dan mengembangkan potensi produk lokal kepada masyarakat luas sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap produk dalam negeri khususnya Kabupaten Bekasi,” imbuh dia.

    Ketua Pelaksana Festival Durian dan Aneka Buah Nusantara Damin Sada mengatakan kegiatan ini selaras dengan program pemerintah pusat dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.

    Ia berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi dapat menggelar festival durian secara berkelanjutan, terlebih buah durian pernah menjadi ikon daerah pada era tahun 1970-1980.

    “Bekasi pernah dikenal sebagai penghasil durian berkualitas. Keberadaan Tugu Durian di Bekasi menjadi bukti. Acara seperti ini mungkin yang pertama di Indonesia dan kita berharap bisa menjadi agenda tahunan pemerintah daerah,” kata dia.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5 Acara di Jakarta Minggu 16 Februari 2025, Ada Konser Linkin Park dan NIKI

    5 Acara di Jakarta Minggu 16 Februari 2025, Ada Konser Linkin Park dan NIKI

    PIKIRAN RAKYAT – Akhir pekan di Jakarta dipastikan bakal seru, ada banyak acara yang bisa dihadiri Sobat PR. Salah satunya adalah menonton konser band legendaris Linkin Park, atau konser penyanyi Indonesia yang berkarier di Amerika Serikat, NIKI.

    Selain menonton dua konser di atas, kita juga bisa menyaksikan banyak acara seru lain seperti acara otomotif, pameran, maupun lainnya. Pastikan jaga keamanan saat berada di lokasi, membawa uang yang cukup, dan tetap hati-hati di jalan.

    5 acara seru di Jakarta 16 Februari 2025

    Indonesia International Motor Show Tanggal: 13 Februari sampai 23 Februari 2025
    Lokasi: Jakarta International Expo Konser Linkin Park Tanggal: 16 Februari 2025
    Lokasi: Stadion Madya, Gelora Bung Karno Konser NIKI: Buzz World Tour Jakarta Tanggal: 14 Februari sampai 16 Februari 2025
    Lokasi: Beach City International Stadium IFBC Expo 2025 Tanggal: 14 Februari sampai 16 Februari 2025
    Lokasi: ICE BSD Hall 1 Pameran di Museum Bahari Tanggal: 6 Desember 2024 sampai 22 Juni 2025
    Lokasi: Museum Bahari, Jakarta
    Tema pameran: Membangun di Lahan Basah: Dari Gudang Barat hingga Museum Bahari 1652-1977

    Demikian daftar 5 acara seru di Jakarta pada 16 Februari 2025. Salah satunya bisa nonton konser Linkin Park dan NIKI.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News