Tempat Fasum: museum

  • Melihat Sejarah Kemaritiman Nusantara di Museum Bahari Indonesia

    Melihat Sejarah Kemaritiman Nusantara di Museum Bahari Indonesia

    Liputan6.com, Jakarta – Museum Bahari Indonesia berlokasi di Jalan Pasar Ikan No.1, Penjaringan, Jakarta Utara. Museum ini menyimpan berbagai peninggalan budaya bahari masa lampau.

    Museum Bahari Indonesia sangat cocok dikunjungi bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah kehebatan pelaut Nusantara. Selain peninggalan budaya bahari masa lampau, di musuem ini juga terdapat koleksi biota laut dan data keanekaragaman hayati yang dimiliki perairan Indonesia.

    Museum Bahari Indonesia memiliki koleksi berbagai jenis perahu, baik tradisional maupun modern. Beberapa koleksi perahu tersebut juga ada yang hadir dalam bentuk asli, model, maupun miniatur.

    Koleksi lainnya di museum ini adalah adanya aneka cerita rakyat (folklore) dan lagu masyarakat nelayan Nusantara. Pengunjung juga dapat melihat berbagai model alat penunjang pelayaran, seperti jangkar, teropong, serta alat-alat navigasi berupa kompas dan miniatur mercusuar. Menariknya lagi, pengunjung dapat melihat proses teknologi pembuatan kapal.

    Museum ini juga menyimpan matra TNI AL, koleksi kartografi, dan maket Pulau Onrust. Pengunjung akan mendapat wawasan lebih terkait tokoh-tokoh dan pahlawan dari kerajaan maritim nasional, seperti Sriwijaya dan Samudera Pasai. Berbagai alat persenjataan maritim pun melengkapi koleksi di Museum Bahari Indonesia, termasuk adanya meriam.

    Mengutip dari indonesiakaya.com, sebelum menjadi museum, awalnya gedung ini berfungsi sebagai gudang penyimpanan komoditas perdagangan utama VOC. Gedung ini menjadi ruang penyimpanan kopi, rempah-rempah, tekstil, serta bahan tambang berupa timah dan tembaga.

    Saat masa pendudukan Jepang, gedung ini beralihfungsi menjadi gudang logistik tentara Jepang. Kemudian pada masa setelah kemerdekaan RI, gedung ini pernah digunakan PLN dan PTT sebagai gudang.

    Pada 1976, pemugaran dan revitalisasi dilakukan pada bangunan ini. Tujuannya untuk dijadikan cagar budaya.

    Pada 7 Juli 1977, gedung ini akhirnya diresmikan sebagai Museum Bahari Indonesia. Hingga sekarang, museum ini menjadi salah satu pilihan destinasi wisata sejarah di Jakarta.

    Penulis: Resla

  • Prabowo Minta Desain Ulang Gedung Legislatif-Yudikatif di IKN

    Prabowo Minta Desain Ulang Gedung Legislatif-Yudikatif di IKN

    Jakarta

    Dua menteri Kabinet Merah-Putih menghadiri rapat koordinasi membahas progress pembangunan ibu kota Nusantara (IKN), termasuk desain gedung legislatif dan yudikatif. Rapat tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan dihadiri oleh Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, serta Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti.

    AHY mengatakan, rapat koordinasi ini dilakukan untuk menindaklanjuti hasil audiensi bersama Presiden Prabowo Subianto pada 3 Februari 2025 lalu terkait dengan progress pembangunan IKN, terutama mengenai desain pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif di IKN. Ada beberapa poin dari arahan Prabowo.

    “Beberapa poin dari arahan Bapak Presiden, pertama yang sudah direvisi dari konsep awal adalah kawasan legislatif, khususnya gedung sidang paripurna. Hasil revisi sudah lebih baik dari versi awal, namun tetap perlu ada penyempurnaan. Dan kita juga mendengar harapan beliau mengenai interior, oleh karena itu perlu dilakukan redesign dengan melakukan benchmark terhadap gedung legislatif dan yudikatif di beberapa negara lain,” kata AHY dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/2/2025).

    AHY menjelaskan Prabowo tidak hanya menekankan pada estetika saja, tetapi juga nilai filosofis. Sebab, sebagai seorang pemimpin negara, tentu mengharapkan Indonesia bisa menjadi rujukan bagi negara yang lainnya. Untuk itu, IKN akan hadir sebuah kawasan yang secara eksterior dan interiornya melambangkan Indonesia sebagai negara besar yang penuh dengan sejarah dan budaya yang kuat. Namun, tetap memenuhi standar universal dan berkelas dunia.

    Sementara itu, Wakil Menteri PU Diana yang juga merangkap sebagai Ketua Tim Penguatan Basic Design IKN mengatakan ada beberapa arahan dari Prabowo, seperti ruang sidang paripurna yang modern, tapi tetap mencerminkan ciri khas Indonesia.

    “Seperti yang telah disampaikan Menko AHY, ada beberapa arahan seperti misalnya Ruang Sidang Paripurna yang akan disesuaikan supaya modern namun tetap mencerminkan ciri khas Indonesia. Beberapa alternatif desain disiapkan terutama penyesuaian bentuk atap. Presiden juga menyampaikan untuk melengkapi kawasan entrance atau lobby dengan galeri atau museum. Mengenai interior, beliau juga menyampaikan untuk melihat referensi dari Gedung Parlemen India, karena banyak kesamaan terkait penggunaan ornamen dan ukiran. Tentunya akan kami tindaklanjuti dan siapkan beberapa referensi penyesuaian desainnya,” kata Diana.

    Diana juga menerangkan, akan dilakukan juga peningkatan pemanfaatan solar panel pada gedung-gedung perkantoran legislatif dan yudikatif di IKN. Pihaknya akan meningkatkan pemanfaatan solar panel dari semula 4% menjadi sekitar 11% untuk gedung-gedung perkantoran di IKN.

    Untuk komplek perkantoran yudikatif, Diana menyebut juga akan samakan dengan penyesuaian di kawasan legislatif. Akan tetap modern, tapi tetap mencerminkan ciri khas budaya Indonesia.

    Menko AHY mengimbau, setelah proses penyesuaian desain pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif di IKN selesai, jajaran Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan bersama dengan jajaran Kementerian PU dan OIKN akan segera menyampaikan kembali kepada Presiden Prabowo.

    Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan karena adanya keterbatasan anggaran, studi banding untuk tim penguatan desain IKN tidak perlu dilakukan. Sebab, referensi dapat diperoleh secara daring melalui internet.

    “Dengan keterbatasan anggaran, studi banding tidak perlu diadakan. Dan benchmarking juga tidak hanya melihat referensi dari India, Mesir dan Turki saja tetapi juga Srilanka. Terkait saran dari Bapak Menko AHY dan Kepala OIKN tentu akan ditindaklanjuti oleh tim. Dan mungkin dalam 2 minggu ke depan, kita akan minta waktu ke Presiden Prabowo untuk memaparkan revisi desain,” ujar Dody.

    (kil/kil)

  • Pecahkan Rekor MURI, 3.230 Santri Melafalkan Huruf Hijaiah dengan Metode Yanbua Terbanyak di Kudus

    Pecahkan Rekor MURI, 3.230 Santri Melafalkan Huruf Hijaiah dengan Metode Yanbua Terbanyak di Kudus

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Sebanyak 3.230 santri di Kabupaten Kudus pecahkan rekor pelafalan huruf hijaiah menggunakan metode yanbu’a terbanyak di Gedung Jam’iyatul Hujjaj Kudus (JHK) Kudus, Minggu (23/2/2025). 

    Rekor tersebut dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai rekor urutan ke 12.128.

    Pemecahan rekor MURI pelafalan huruf hijaiah ini bersamaan dengan khataman Alquran para santri dari berbagai tempat pendidikan Alquran di Kabupaten Kudus.

    Oleh karenanya, sebelum para santri melafalkan huruf hijaiah secara serentak digelar khataman Aqluran.

    Piagam pemecahan rekor diserahkan oleh perwakilan dari MURI Sri Widayati kepada KH Ulil Albab Arwani. Sebab metode pelafalan Alquran menggunakan metode Yanbu’a merupakan hasil karyanya bersama KH Ulin Nuha Arwani.

    Perlu diketahui, metode yanbu’a ini merupakan metode pelafalan huruf hijaiah berdasarkan makharijul huruf dan sifatul huruf. Pelafalan secara tepat ini menjadi sangat penting karena akan menentukan ketepatan dalam membaca Alquran.

    “Pada hari ini kami dari MURI berkesempatan hadir di Kudus untuk mencatat kegiatan spektakuler pelafalan huruf hijaiah menggunakan metode yanbu’a oleh peserta terbanyak ada 3.230 santriwan dan santriwati.

    Metode yanbu’a ini diciptakan oleh putra asli Kudus yaitu KH Ulil Albab Arwani dan KH Ulin Nuha Arwani sehingga kami mengukuhkan ini sebagai rekor dunia urutan ke-12.128,” kata Sri Widayati saat menyerahkan piagam rekor kepada KH Ulil Albab Arwani.

    Sementara itu Ketua Lajnah Muroqobah Yanbu’a Kabupaten Kudus Romadlon mengatakan, pengajuan pencatatan rekor MURI ini karena memang setiap tahun ada 3.000 lebih santri di Kudus yang lulus dalam ujian membaca Alquran dengan dasar pelafalan huruf hijaiah menggunakan metode yanbu’a.

    Hanya saja pada tahun-tahun sebelumnya ujian digelar di setiap kecamatan atau di lembaga pendidikan yang mengajarkan Alquran menggunakan metode yanbu’a.

    “Tahun ini kami kumpulkan jadi satu kok percuma kalau tidak sekalian dimanfaatkan untuk pemecahan rekor MURI,” kata Romadlon.

    Dalam kesempatan ini hadir sejumlah kiai di Kabupaten Kudus dan para pejabat.

    Di antara yang hadir yaitu Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton. 

    Dalam kesempatan itu Bellinda mengatakan, bahwa pendidikan agama sejak dini membawa manfaat sangat besar di kemudian hari. 

    Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kudus mengapresiasi kepada seluruh pengasuh dan pengajar Alquran sehingga mampu memecahkan rekor.

    “Kami juga komitmen untuk terus mendukung program pendidikan Alquran dan pendidikan agama,” kata Bellinda. (*)

  • Prabowo Mau Gedung DPR di IKN Dilengkapi Galeri Museum

    Prabowo Mau Gedung DPR di IKN Dilengkapi Galeri Museum

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto meminta agar desain gedung legislatif di Ibu Kota Nusantara (IKN) dilengkapi dengan galeri atau museum di area lobi. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti sekaligus Ketua Tim Penguatan Basic Design IKN.

    Diana mengatakan Prabowo telah meminta beberapa hal mengenai desain gedung legislatif dan yudikatif di IKN. Diana menyebut Prabowo ingin Ruang Sidang Paripurna menggunakan desain modern dengan ciri khas Indonesia.

    “Ada beberapa arahan seperti misalnya Ruang Sidang Paripurna yang akan disesuaikan supaya modern namun tetap mencerminkan ciri khas Indonesia. Beberapa alternatif desain disiapkan terutama penyesuaian bentuk atap,” kata Diana dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/2/2025).

    Lebih lanjut, Prabowo juga ingin melengkapi dengan galeri atau museum di kawasan lobi. Prabowo meminta kepada Diana agar melihat referensi dari Gedung Parlemen India untuk interiornya.

    “Presiden juga menyampaikan untuk melengkapi kawasan entrance atau lobby dengan galeri atau museum. Mengenai interior, beliau juga menyampaikan untuk melihat referensi dari Gedung Parlemen India, karena banyak kesamaan terkait penggunaan ornamen dan ukiran. Tentunya akan kami tindaklanjuti dan siapkan beberapa referensi penyesuaian desainnya,” jelas Diana.

    Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan pemanfaatan solar panel pada gedung-gedung perkantoran legislatif dan yudikatif di IKN dari semula 4% menjadi sekitar 11%. Sementara, untuk desain gedung yudikatif, Diana menyebut akan menyesuaikan desainnya dengan gedung legislatif.

    Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat koordinasi terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono. Basuki menyebut desain gedung legislatif itu sudah disetujui Prabowo dan tinggal difinalisasikan.

    “Tadi memang setelah selesai yang di-review desain itu yang di-review adalah desainnya. Desain pembangunan legislatif yang terutama untuk sidang paripurnanya dan sudah disetujui oleh Bapak Presiden bentuknya. Sekarang sedang mau difinalkan dan kami akan asistensi lagi pada beliau melalui Pak Menko,” ujar Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/2/2025), dikutip dari detikNews.

    (kil/kil)

  • Arkeolog Temukan Makam Firaun di Mesir, Pertama Dalam 100 Tahun

    Arkeolog Temukan Makam Firaun di Mesir, Pertama Dalam 100 Tahun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para arkeolog menemukan makam firaun di dekat Lembah Para Raja di Mesir. Penemuan tersebut diumumkan oleh Kementerian Kepurbakalaan Mesir.

    Mereka menyebutnya sebagai penggalian makam kerajaan yang pertama kali dilakukan sejak makam Tutankhamen ditemukan lebih dari seabad yang lalu.

    Makam yang baru diidentifikasi tersebut adalah milik Thutmose II, yang diyakini memerintah sekitar tahun 1480 S.M.

    “Makam tersebut merupakan makam kerajaan terakhir yang hilang dari Dinasti ke-18,” kata Kementerian Kepurbakalaan Mesir dalam sebuah pernyataan, dikutip dari New York Times, Minggu (23/2/2025).

    Penggalian ini merupakan proyek gabungan antara peneliti Mesir dan Inggris yang dimulai pada 2022, ketika pintu masuk dan koridor utama makam ditemukan.

    Para arkeolog pada awalnya mengira makam itu milik permaisuri kerajaan, karena lokasinya yang berdekatan dengan tempat pemakaman para istri kerajaan dan istri Thutmose II, Hatshepsut, yang naik takhta setelah kematiannya.

    Terlepas dari pernyataan kementerian bahwa ini adalah penemuan pertama sejak tahun 1922, para arkeolog telah melaporkan penemuan makam firaun di daerah lain di Mesir selama beberapa dekade, termasuk pada tahun 1940 di Tanis dan tahun 2014 di Abydos.

    Seorang anggota tim peneliti tidak segera menanggapi pertanyaan yang meminta klarifikasi.

    “Saya pikir yang mereka maksud adalah makam kerajaan pertama di daerah Lembah Para Raja atau dinasti ke-18,” kata Josef Wegner, seorang profesor arkeologi Mesir di Universitas Pennsylvania.

    “Ada beberapa kasus makam kerajaan lain yang telah ditemukan,” imbuhnya.

    Namun, ia mengatakan bahwa makam yang baru diidentifikasi ini merupakan penemuan besar dan menarik, terutama karena bukti-bukti yang diberikannya menunjukkan bahwa Hatshepsut adalah penguasa yang sangat penting pada masanya.

    Penggalian menunjukkan bahwa Hatshepsut membangun tempat pemakaman untuk ayahnya, dan untuk Thutmose II, yang merupakan suami dan saudara tirinya. Dan kemudian memindahkan mereka ke makam baru yang dibangunnya.

    “Dia menguburkan dua orang yang paling penting dalam hidupnya bersama-sama di makam yang sangat penting ini,” kata Wegner, yang juga seorang kurator di Museum Penn di Philadelphia.

    “Ini benar-benar mengukuhkan pentingnya Hatshepsut dalam mengokohkan Lembah Para Raja di masa depan,” jelasnya.

    Makam yang baru saja digali ini juga berada di tempat yang tidak lazim untuk pemakaman seorang raja, yakni berada di bawah dua air terjun dan di bagian bawah lereng, dalam kondisi yang jauh lebih basah pada abad ke-15 S.

    Bukti-bukti dari dalam makam menunjukkan bahwa makam ini memang dibangun untuk seorang raja, termasuk potongan-potongan guci-guci pualam yang menamai Thutmose II sebagai “raja yang telah wafat”, dan prasasti-prasasti Hatshepsut.

    Bagian langit-langitnya juga masih utuh, menunjukkan cat biru dengan bintang-bintang kuning di atasnya, kata para arkeolog.

    (fsd/fsd)

  • Hati-Hati Macet! Ada 25 Acara di Jakarta 23 Februari 2025

    Hati-Hati Macet! Ada 25 Acara di Jakarta 23 Februari 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Jakarta, sebagai ibu kota negara, selalu menyajikan beragam acara yang menarik dan inspiratif sepanjang tahun.

    Pada tanggal 23 Februari 2025, Anda dapat menikmati berbagai acara, mulai dari pameran seni, festival musik, hingga pameran pendidikan.

    25 Acara di Jakarta 23 Februari 2025

    Berikut adalah beberapa acara menarik lainnya yang dapat Anda kunjungi pada tanggal 23 Februari 2025 di Jakarta:

    1. Membangun di Lahan Basah dari Gudang Barat hingga Museum Bahari 1652-1977

    08.00-16.00 WIB
    Museum Bahari Jakarta
    Berbayar

    2. Pameran Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara

    08.00-20.00 WIB
    Museum Nasional
    Berbayar

    3. Pameran Wastra ‘Batik Pesisir Utara Jawa: Harmoni Alam dan Budaya’

    09.00-15.00 WIB
    Museum Tekstil
    Berbayar

    4. Immersive NAWA: Fantasia

    09.00-19.00 WIB
    Museum Mandiri
    Berbayar

    5. Pameran Tunggal ‘Semesta Arkiv’

    09.00-19.00 WIB
    Galeri Nasional
    Berbayar

    6. Pameran Tunggal Natasha Tontey ‘Primate Visions: Macaque Macabre’

    10.00-18.00 WIB
    Museum MACAN
    Berbayar

    7. Pasar Keliling: Pasar Sudut Kemang

    11.00-20.00 WIB
    Warung Turki
    Gratis

    8. Trash Fest 2025

    12.00-21.00 WIB
    Lapangan Banteng
    Gratis

    9. International Education Fair 2025

    13.00-17.00 WIB
    Hotel Mulia Jakarta
    Gratis

    10. Mandarin Night bersama Sheily Tan

    18.30-21.00 WIB
    Petak Enam
    Gratis

    11. Read aloud bookish play ‘Harmoni dalam Keragaman’

    Perpustakaan Jakarta
    Gratis

    12. Pasar Seni ‘Pulang Kampung’

    Hotel Ashley Tanah Abang
    Gratis

    13. Indonesia International Motor Show 2025

    JiExpo Kemayoran
    Berbayar

    14. Halal Kulture District Jakarta

    Brickhall Fatmawati City Center
    Berbayar

    15. Ecoprint Fashion Week di TMII

    Plaza Kori Agung, TMII
    Gratis

    16. Pameran Digital ‘Indonesia dalam Sketsa’ Basoeki Abdullah

    Galeri Indonesia Kaya, Mal Grand Indonesia
    Gratis

    17. Pameran Seni ‘There is No Center’

    ROH
    Gratis

    18. PS Pop Up Vol. 10

    Plaza Senayan Fountain Area
    Gratis

    19. Goela Goela Fest by Jambore

    Mall of Indonesia
    Gratis

    20. Muslim Fashion Festival

    Jakarta Convention Center, Hall A
    Berbayar

    21. ‘Sweet Hunny Moments’ Winnie The Pooh Installation

    Urban Forest Cipete
    Gratis

    22. Exhibition ‘Scan. Tron. Flux’

    Urban Forest Cipete
    Berbayar

    23. Exhibition Interaktif ‘Museum of Broken Heart’

    Naomi Yura Agency
    Berbayar

    24. Duo Exhibition ‘…Kursi Itu Ialah Aku Sendiri’

    D Gallerie Barito
    Gratis

    25. Fire Collection Exhibition Jakarta

    The Warehouse Plaza Indonesia
    Gratis

    Selain acara-acara di atas, Anda juga dapat mengunjungi berbagai tempat menarik lainnya di Jakarta, seperti museum, taman kota, atau pusat perbelanjaan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Museum Geologi Bandung, Destinasi Wisata Edukasi Fosil Manusia Purba

    Museum Geologi Bandung, Destinasi Wisata Edukasi Fosil Manusia Purba

    Liputan6.com, Bandung – Museum Geologi berlokasi di Jalan Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Museum ini menjadi pihan destinasi wisata edukasi yang menarik untuk mempelajari tentang fosil manusia purba.

    Mengutip dari indonesiakaya, Museum Geologi Bandung banyak menyimpan dan mengelola materi geologi, salah satunya fosil binatang purba yang pernah hidup di Indonesia. Selain melihat fosil, pengunjung juga bisa melihat koleksi batuan dan mineral yang dikumpulkan sejak 1850.

    Beberapa jenis batuan yang terdapat di museum ini, di antaranya batuan beku, batuan sedimen, serta batuan malihan. Bukan itu saja, museum ini juga menyimpan koleksi berupa sumber daya mineral dari setiap daerah di Indonesia.

    Dari banyaknya koleksi di museum ini, ada beberapa koleksi unggulan yang dipajang. Koleksi tersebut berupa manusia purba Homo Erectus, fosil gajah purba Stegodon Trigonocephalus, dan replika fosil dinasaurus terbesar dan terganas Tyrannosaurus Rex.

    Pengunjung juga dapat mempelajari kapan dan bagaimana bumi terbentuk. Selain itu, sejarah tentang kehidupan dari masa ke masa serta fenomena geologi Indonesia juga bisa dipelajari lebih detail di sini.

    Beberapa sumber menulis, Museum Geologi Bandung merupakan salah satu museum tertua di Indonesia. Museum ini diresmikan pada 16 Mei 1929.

    Pada masa kolonial Belanda, keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara. Penyelidikan itu dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli Eropa.

    Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara untuk menunjang perkembangan industri di Belanda.

    Pada 1850, terbentuk Dienst van het Mijnwezen. Pda 1922, namanya berganti menjadi Dienst van den Mijnbouw.

    Dienst van den Mijnbouw bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumber daya mineral. Hasil penyelidikan berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan, dan peta memerlukan tempat untuk penganalisisan dan penyimpanan, sehingga pada 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung.

    Gedung tersebut semula bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian disebut Geologisch Museum. Melalui masa pembangunan selama 11 bulan, akhirnya musuem ini diresmikan pada 16 Mei 1929.

    Peresmiannya bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik IV (Fourth Pacific Science Congress) yang diselenggarakan di Bandung. Saat ini, bangunan tersebut dikenal sebagai Museum Geologi.

    Bangunan ini pernah direnovasi atas bantuan dana dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Usai direnovasi, bangunan museum diresmikan kembali oleh Wakil Presiden RI yang menjabat saat ituc Megawati Soekarnoputri, pada 23 Agustus 2000.

    Saat ini, Museum Geologi Bandung menjadi salah satu destinasi wisata edukasi yang banyak dikunjungi wisatawan. Museum ini juga menjadi tujuan wisata bagi para penikmat sejarah.

    Penulis: Resla

  • Kebaya Warisan Budaya yang Sarat Filosofi

    Kebaya Warisan Budaya yang Sarat Filosofi

    loading…

    Miranti Serad Ginanjar, penulis buku Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan menghadiri diskusi dan book signing yang diadakan di toko buku Kinokuniya Mall Grand Indonesia, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025. Foto: Ist

    JAKARTA – Kebaya menyimpan cerita tentang keberagaman, inklusivitas, dan rasa persaudaraan. Dalam komunitas lokal maupun di tingkat global, kebaya menjadi jembatan yang menyatukan perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang, membangun rasa identitasnya yang kuat dan penuh makna.

    Hal itu ditekankan Miranti Serad Ginanjar, penulis buku “Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan”, dalam diskusi dan book signing yang diadakan di toko buku Kinokuniya Mall Grand Indonesia, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.

    Acara yang dihadiri oleh para pencinta budaya, pembaca buku dan komunitas Kebaya ini, Miranti menuturkan perjalanan penyusunan buku “Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan” yang merupakan dokumentasi mengenai busana tradisi yang wajib dicintai, dihargai, dipakai, dijaga dan dilestarikan oleh seluruh perempuan Indonesia.

    Miranti juga memaparkan perjuangan, tantangan sekaligus kebahagiaan menuliskan kebaya sebagai warisan budaya yang sarat dengan filosofi yang dalam dari setiap suku di Indonesia dan akulturasi budaya yang terjadi, dari Kebaya Jawa hingga Kebaya Ambon, dari Kebaya Lebuh hingga Kebaya Encim atau Peranakan.

    Melalui riset yang mendalam selama lebih dari dua tahun hingga ke museum dan perpustakan di Leiden, Belanda dan Krakow, Polandia, menelisik pustaka ke Keraton, menemui dan berdiskusi dengan para pewaris Kebaya tradisi Nusantara serta para pakar Kebaya, Miranti berhasil mendokumentasikan dengan cukup lengkap dalam buku hard cover setebal 350 halaman dilengkapi dengan foto-foto yang belum pernah terpublikasikan sebelumnya.

    Buku yang awalnya dimaksudkan sebagai pelengkap dokumen saat pengajuan Kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia ke UNESCO, kemudian bermetamorfosa menjadi buku komprehensif mengenai Kebaya yang penting bagi pustaka bangsa Indonesia.

    Dalam acara Diskusi Buku dan book signing tersebut, Miranti Serad Ginanjar didampingi oleh Tenik Hartono selaku tim editor yang menyunting buku penting ini. Tenik juga turut memaparkan kedalaman dan keindahan konten buku “Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan”, serta sisi komprehensif dari buku tersebut.

    Miranti menyebutkan pengalaman Tenik selama 30 tahun sebagai jurnalis dan editor di sebuah media ternama sangat berperan dalam memberikan “roh” pada buku ini dengan perspektif yang mendalam yang memperkaya narasi Kebaya dalam konteks budaya dan sosial.

    “Melalui Kebaya, kita diajarkan untuk merayakan perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan. Kebaya juga menggambarkan bagaimana budaya lokal bisa beradaptasi dan tetap relevan di tengah perkembangan zaman,” ucapnya dikutip, Sabtu (22/2/2025).

  • Menilik Sejarah Prangko Nusantara di Museum Prangko Indonesia

    Menilik Sejarah Prangko Nusantara di Museum Prangko Indonesia

    Liputan6.com, Jakarta – Museum Prangko Indonesia berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Museum ini menyimpan berbagai koleksi yang berkaitan dengan sejarah prangko di Indonesia.

    Prangko telah menjadi alat bukti pembayaran pengiriman jasa-jasa pos sejak dulu. Museum Prangko Indonesia sangat cocok dijadikan destinasi wisata untuk semua kalangan, terutama para pencinta filateli yang disebut filatelis.

    Mengutip dari berbagai sumber, Museum Prangko Indonesia lahir dari kisah Tien Soeharto yang mengunjungi pameran prangko PT Pos Indonesia (Persero). Saat itu, sedang digelar acara Jambore Pramuka Asia Pasifik ke VI di Cibubur pada Juni 1981.

    Gagasan pembangunan Museum Prangko di TMII pun muncul. Hingga pada 29 September 1983, museum ini diresmikan oleh Presiden Soeharto.

    Museum Prangko Indonesia memiliki gaya arsitektur yang unik. Bangunannya dihiasi ukiran serta patung bergaya khas Bali dan Jawa yang megah.

    Museum ini terbagi menjadi dua area, yakni area sayap kanan dan sayap kiri. Sayap kanan menjadi kantor pengelola dan tempat pertemuan, sedangkan sayap kiri menjadi kantor pos tambahan untuk PT Pos Indonesia (Persero).

    Pada bagian pintu gerbang, detailnya terinspirasi dari model Candi Bentar. Adapun pada halaman depan, terdapat bola dunia dengan burung merpati yang membawa surat di paruhnya.

    Menuju pintu masuk, pengunjung akan disambut oleh cerita pewayangan, mulai dari wayang Dhuta Dharma hingga dua lukisan pewayangan Bali oleh Drs. Wayan Sutha S. Cerita pewayangan itu berkisah tentang pembawa berita yang hadir melalui patung Hanoman, sementara dua lukisan pewayangan Bali menggambarkan sejarah surat-menyurat sebelum kertas dikenal.

    Museum Prangko Indonesia memiliki berbagai ruang penyajian dengan koleksi dan pameran yang berbeda-beda. Mulai dari proses pembuatan prangko dan silinder cetak, prangko dan souvenir sheet ‘cari kenangan’ dari era 1950-1993; prangko berdasarkan periode dan tema; prangko tematik tentang kepramukaan dan olahraga, hingga koleksi prangko dari masa pemerintahan Belanda, Jepang, hingga kemerdekaan RI.

    Menariknya lagi, terdapat deretan koleksi berbagai prangko berdasarkan tahun penerbitannya. Tak hanya enak dipandang, koleksi-koleksi ini juga sekaligus menambah wawasan mengenai perkembangan prangko di Indonesia.

    Selain prangko, museum ini juga memamerkan foto-foto sejarah terkait proses pembuatan prangko. Pengunjung juga bisa melihat proses pencetakan prangko.

    Tersdapat diorama kegiatan filateli serta sebuah kisah tentang surat daun lontar. Beberapa filatelis juga kerap berkumpul di museum ini.

    Museum Prangko Indonesia buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk seharga Rp5.000 saja.

    Penulis: Resla

  • Mesir Temukan Kuburan Firaun Thutmose II

    Mesir Temukan Kuburan Firaun Thutmose II

    Jakarta

    Makam salah satu raja Mesir atau Firaun telah ditemukan di kota Luxor. Raja tersebut adalah Thutmose II. Ini adalah pertama kalinya makam raja ditemukan setelah lebih dari seabad lamanya.

    Makam bangsawan anggota kerajaan cukup sering ditemukan di Mesir, tapi tidak dengan raja sehingga penemuan ini dipandang signifikan. Kuburan Raja Thutmose ini dianggap sebagai makam terakhir yang hilang dari Dinasti ke-18 raja-raja Mesir dan kini telah diketahui lokasinya.

    Menurut Kementerian Purbakala Mesir, ini adalah penemuan kuburan Firaun pertama sejak arkeolog Inggris Howard Carter mengungkap makam Raja Tutankhamun pada tahun 1922.

    Dikutip detikINET dari Deutsche Welle, para peneliti sudah menemukan sisa-sisa mumi Thutmose II sekitar dua abad lalu, tetapi lokasi pemakaman aslinya tidak pernah ditemukan sampai saat ini.

    Thutmose II adalah leluhur Tutankhamun yang hidup hampir 3.500 tahun lalu. Saudara tirinya dan sekaligus adalah permaisurinya adalah Firaun Hatshepsut, ratu Mesir terkenal. Pintu masuk makam awalnya ditemukan akhir 2022, tapi para penggali awalnya mengira makam tersebut milik seorang istri kerajaan.

    Thutmose II adalah firaun ke-4 dari dinasti ke-18. Ada beberapa spekulasi mengenai berapa lama ia memerintah, tetapi sebagian besar sejarawan percaya bahwa ia memerintah selama 3 hingga 13 tahun.

    Sedikit yang diketahui tentangnya, dan ia dibayangi oleh nama besar ayahnya Thutmose I, saudara tiri dan istrinya Hatshepsut, dan putranya Thutmose III yang di kemudian hari lebih terkenal darinya. Thutmose II meninggal dunia sebelum ia berumur 30 tahun.

    Tidak seperti tempat peristirahatan Tutankhamun yang menakjubkan, makam yang baru ditemukan itu kondisinya agak rusak. Mohamed Abdel Badi, salah satu pemimpin misi penggalian, mengatakan makam itu tidak terawat dengan baik karena banjir tak lama setelah kematian raja.

    “Air menggenangi makam, merusak bagian dalamnya dan memerlukan pekerjaan restorasi ekstensif oleh tim arkeologi. Studi pendahuluan menunjukkan isi asli makam tersebut dipindahkan ke situs lain pada zaman kuno setelah banjir,” kata Kementerian Purbakala Mesir.

    Artefak yang ditemukan di makam Raja Thutmose II. Foto: Kementerian Purbakala Mesir

    Namun, kementerian mengatakan artefak yang ditemukan masih sangat berharga, termasuk perabotan pemakaman milik Thutmose II, yang menurut kementerian tidak dapat ditemukan di museum mana pun.

    Mohamed Ismail Khaled, Sekjen Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, mengatakan penemuan itu termasuk terobosan arkeologi paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    “Artefak yang ditemukan di dalam makam memberikan wawasan penting tentang sejarah wilayah tersebut dan masa pemerintahan Thutmose II,” katanya.

    (fyk/fay)