Tempat Fasum: museum

  • Simpan Manuskrip Langka hingga Salinan Al-Qur’an Bersejarah

    Simpan Manuskrip Langka hingga Salinan Al-Qur’an Bersejarah

    JAKARTA – Wakil Gubernur Mekkah, Pangeran Saud bin Mishaal bin Abdulaziz baru-baru ini meresmikan Holy Qur’an Museum di Distrik Budaya Hira, Mekkah.

    Dikembangkan di bawah pengawasan dan dengan dukungan dari Komisi Kerajaan untuk Kota Mekkah dan Tempat-Tempat Suci, museum ini menyoroti Al-Qur’an sebagai sumber utama petunjuk bagi umat Islam.

    Dikutip dari Arab News 6 Maret, museum ini dirancang untuk memperkaya pengalaman keagamaan dan budaya bagi penduduk setempat dan pengunjung.

    Holy Qur’an Museum menyimpan manuskrip langka, salinan Al-Qur’an bersejarah, dan pajangan interaktif yang memungkinkan pengunjung menjelajahi perjalanan transkripsi Al-Qur’an dan pelestariannya sepanjang sejarah, lapor Saudi Press Agency (SPA).

    Dengan luas sekitar 67.000 meter persegi, Distrik Budaya Hira menjadi titik fokus bagi mereka yang ingin merasakan semangat dan sejarah Mekkah.

    Museum ini memiliki berbagai fasilitas yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman keagamaan dan pendidikan. Misalnya Diorama Wahyu, yang menawarkan penggambaran interaktif tentang turunnya wahyu, dan diorama lain yang memungkinkan pengunjung untuk naik ke Gua Hira yang merupakan tempat turunnya wahyu.

    Di antara artefak yang dipamerkan adalah salinan foto manuskrip Al-Qur’an Khalifah Utsman bin Affan dan beberapa prasasti batu kuno berisi ayat-ayat Al-Qur’an.

    Dikutip dari Himpuh, Distrik Budaya Hira merupakan destinasi wisata religi baru, berlokasi strategis di dekat King Faisal Road.

    Proyek ini juga mencakup Museum Kopi Saudi, Perpustakaan Budaya, dan Taman Hira. Distrik Budaya Hira diawasi oleh Komisi Kerajaan untuk Kota Makkah dan Tempat Suci, bekerja sama dengan Emirat Makkah, Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, hingga Wali Kota Makkah.

    Museum Al-Qur’an akan tetap buka sepanjang Bulan Ramadan.

  • Rumah Fosil Banjarejo, Museum Mini yang Kaya akan Koleksi Peninggalan Zaman Purba

    Rumah Fosil Banjarejo, Museum Mini yang Kaya akan Koleksi Peninggalan Zaman Purba

    Liputan6.com, Yogyakarta – Rumah Fosil Banjarejo berlokasi di Jalan Banjarejo Batas Blora Desa Banjarejo RT05/RW06, Ngrunut, Banjarejo, Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Berkunjung ke sini, seolah berada di lorong masa lampau.

    Mengutip dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, Rumah Fosil Banjarejo adalah sebuah museum kecil yang kaya dengan koleksi berupa fosil. Beberapa koleksi di museum ini ditemukan secara tidak sengaja oleh warga setempat sejak 2015.

    Keberadaan fosil-fosil tersebut sekaligus menjadi saksi bisu kehidupan zaman purba di sekitar lokasi tersebut. Saat ini, fosil-fosil tersebut menjadi barang bernilai sejarah dan ilmu pengetahuan yang tinggi.

    Adapun sebagian besar fosil yang dipajang di sini berupa tulang-belulang hewan purba, seperti gajah purba (Stegodon), badak, rusa, serta berbagai jenis ikan dan buaya. Keberadaan tulang-tulang tersebut konon sudah ada sejak jutaan tahun lalu.

    Sejarah penemuan fosil di Desa Banjarejo berawal dari penemuan acak oleh seorang warga yang sedang menggali tanah. Dari sana, warga desa mulai menyadari bahwa daerah mereka menyimpan kekayaan arkeologi yang luar biasa.

    Setelah melakukan penggalian lebih lanjut, ternyata semakin banyak fosil yang ditemukan. Pemerintah setempat pun ikut ambil bagian dalam menjaga dan mengembangkan situs ini menjadi destinasi wisata edukatif.

    Menyusul kemudian, beberapa peneliti dari universitas ternama dan Balai Arkeologi pun ikut melakukan penelitian di daerah ini. Mereka menemukan bahwa fosil-fosil tersebut sudah berusia jutaan tahun.

    Belakangan diketahui bahwa Desa Banjarejo merupakan salah satu wilayah yang dahulu menjadi habitat bagi berbagai hewan purba. Saat ini, Rumah Fosil Banjarejo telah memiliki koleksi fosil lengkap yang ditemukan di sekitar Desa Banjarejo, yakni mencakup fosil tulang gajah purba yang panjangnya mencapai beberapa meter, fosil rahang buaya, hingga fosil ikan dan kerang yang berasal dari zaman purba.

    Rumah Fosil Banjarejo dikelilingi oleh pemandangan pedesaan yang asri dan udara yang sejuk. Selain mendapat pengalaman dan pengetahuan edukatif, berkunjung ke Rumah Fosil Banjarejo juga akan semakin menyenangkan dengan suasana Desa Banjarejo yang asri.

    Tak hanya dikenal dengan rumah fosilnya, Desa Banjarejo juga dikenal memiliki kekayaan budaya yang masih dilestarikan hingga kini. Desa wisata di Kabupaten Grobogan ini memiliki keindahan alam pedesaan yang memukau, sajian kuliner lokal yang lezat, serta kehangatan budaya Jawa yang kental.

    Adapun keberadaan Rumah Fosil Banjarejo menjadi destinasi wisata yang cocok bagi penikmat sejarah alam dan geologi. Nikmati pengalaman edukatif yang menyenangkan saat berkunjung ke Desa Banjarejo.

    Penulis: Resla

  • Museum di Jakarta bisa dijadikan tempat `study tour`

    Museum di Jakarta bisa dijadikan tempat `study tour`

    Wagub DKI Jakarta Rano Karno (kiri) saat mengunjungi Museum Wayang Jakarta, Sabtu (8/3/2025). ANTARA/Khaerul Izan

    Wagub Rano: Museum di Jakarta bisa dijadikan tempat `study tour`
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 08 Maret 2025 – 19:09 WIB

    Elshinta.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan museum yang ada di Jakarta bisa dijadikan karyawisata atau “study tour” bagi anak-anak karena bisa memberikan edukasi.

    “Kita punya tempat study tour yang memang wajib kita kunjungi. Saya sangat setuju kalau anak-anak, mau study tour ke Jakarta,” kata Wagub Rano usai mengunjungi Museum Wayang di Jakarta, Sabtu.

    Saat mengunjungi Museum Wayang yang berada di kawasan Kota Tua, Wagub Rano mengaku takjub karena pengunjung yang datang bukan hanya orang tua, tetapi remaja dan anak-anak pun berkunjung ke lokasi tersebut.

    Dia pun mengajak kepada sekolah untuk mengadakan “study tour” ke museum yang ada di Jakarta karena jumlahnya banyak dan bisa dijadikan wisata edukasi.

    “Saya mohon yuk anak-anak Jakarta, kita berkunjung ke museum, pasti asik. Kita akan tahu sejarah tentang perwayangan,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa Museum Wayang juga sudah mulai ramai dikunjungi, di mana per hari bisa mencapai 1.500 orang terutama di akhir pekan dan ini perlu terus ditingkatkan.

    Apalagi, saat ini museum juga tidak hanya menyuguhkan hal-hal yang berbau kuno karena sudah disisipkan dengan teknologi terkini.

    “Kalau kita dengar museum wayang, orientasi kita pasti kuno, tradisional. Sementara di sini ternyata imersif, dan atraktif,” katanya.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mendorong kegiatan karyawisata atau “study tour” bagi pelajar sekolah dilakukan di wilayah Jakarta saja untuk menumbuhkan rasa cinta para siswa terhadap Jakarta dan memanfaatkan banyaknya lokasi edukatif.

    “Jakarta tentunya punya kebijakan tersendiri, saya akan lebih menggalakkan agar anak didik Jakarta itu lebih mencintai Jakarta,” ujar Pramono di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, Jakarta memiliki banyak lokasi yang layak menjadi sarana edukasi bagi para siswa. Salah satu fokus yang didorong adalah kegiatan “study tour” dengan menanam pohon mangrove di berbagai lokasi di Jakarta.

    Hal itu lantaran Jakarta sendiri sudah mempunyai lokasi untuk menanam mangrove.

    Sumber : Antara

  • Rano Karno: Museum di Jakarta Bisa Jadi Tempat Study Tour Sekolah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Maret 2025

    Rano Karno: Museum di Jakarta Bisa Jadi Tempat Study Tour Sekolah Megapolitan 8 Maret 2025

    Rano Karno: Museum di Jakarta Bisa Jadi Tempat Study Tour Sekolah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Gubernur Jakarta
    Rano Karno
    mengatakan museum yang ada di Jakarta bisa dijadikan tempat ”
    study tour
    ” bagi anak sekolah.
    “Kita punya tempat study tour yang memang wajib kita kunjungi. Saya sangat setuju kalau anak-anak, mau study tour ke Jakarta,” kata Rano di
    Museum Wayang
    Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025).
    Dia pun mengajak kepada sekolah untuk mengadakan “study tour” ke museum yang ada di Jakarta karena jumlahnya banyak dan bisa dijadikan wisata edukasi.
    “Saya mohon yuk anak-anak Jakarta, kita berkunjung ke museum, pasti asik. Kita akan tahu sejarah tentang perwayangan,” ujarnya.
    Selain itu, Rano mengaku kaget saat mengetahui banyaknya jumlah pengunjung Museum Wayang pada akhir pekan ini.
    Rano memperkirakan jumlah pengunjung Museum Wayang hanya 100-200 orang, tetapi pengunjung museum tersebut ternyata dapat mencapai 1.500 orang.
    “Saya mohon, yuk anak-anak Jakarta, kita berkunjung ke museum. Di sini ada Museum Wayang, pasti asyik, kita akan tahu sejarah tentang perwayangan dari mulai tahun ke tahun,” kata Rano.
    Politikus PDI-P ini juga terkejut dengan perkembangan teknologi yang diterapkan di dalam museum.
    Museum tersebut tidak hanya menawarkan informasi sejarah perwayangan dari masa ke masa, tetapi juga menampilkan berbagai material yang digunakan dalam pembuatan wayang.
    “Saya jujur agak terkejut. Begitu masuk, saya bertanya, ‘Hari ini berapa jumlah kunjungan? 100? Lebih? 200? Lebih?’ Ternyata, kunjungan harian bisa mencapai 1.500 orang. Itu luar biasa,” ujar Rano.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rano Karno: Museum di Jakarta Bisa Jadi Tempat Study Tour Sekolah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Maret 2025

    Rano Karno Akan Tertibkan Parkir Liar di Tanah Abang Megapolitan 8 Maret 2025

    Rano Karno Akan Tertibkan Parkir Liar di Tanah Abang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Gubernur Jakarta
    Rano Karno
    akan menertibkan
    parkir liar
    di
    Tanah Abang
    , Jakarta Pusat.
    Penertiban parkir liar juga menjadi fokus utama dirinya bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung.
    “Ya kami pahamlah, itu juga bagian yang harus kami tertibkan,” ungkap Rano saat ditemui di Museum Wayang, Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025).
    Rano meyakini bisa membereskan masalah parkir liar di Tanah Abang.
    Salah satu faktor pendukungnya adalah Gubernur Jakarta Pramono, serta keberhasilannya meraih kemenangan di Tanah Abang pada Pilkada 2024.
    “Kebetulan, bahasa kata kemarin, Si Doel di sana (Tanah Abang) memang. Berarti, Tanah Abang juga berharap kami benahi,” ujar Rano.
    Rano juga meyakini para pak ogah dan juru parkir (jukir) liar di Tanah Abang bersedia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
    “Pada dasarnya, mereka juga mau bekerja sama. Cuma, harus dikasih akses, PKL (pedagang kaki lima) harus dikasih akses,” kata dia.
    “Tapi juga jangan semua akses dimanfaatkan. Nanti malah jadi ribut sendiri kan. Ayo kita atur, kita bikin deh blok. Blok sana siapa, blok sini siapa,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rekomendasi kegiatan ngabuburit di Jakarta akhir pekan ini

    Rekomendasi kegiatan ngabuburit di Jakarta akhir pekan ini

    Jakarta (ANTARA) – Masyarakat yang ingin ngabuburit di Jakarta selama Ramadhan 1446 Hijriah pada akhir pekan ini bisa mengunjungi pameran seni hingga festival musik.

    Berikut rekomendasinya seperti dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta:

    1. Pameran Wastra “Batik Pesisir Utara Jawa: Harmoni Alam dan Budaya”

    Pameran ini menampilkan koleksi batik dari Pesisir Utara Jawa, wilayah yang memiliki budaya khas yang terbentuk dari sejarah panjang perdagangan dan bauran berbagai budaya, baik dalam maupun luar negeri yang saling berinteraksi di wilayah tersebut.

    Contohnya seperti batik dari daerah-daerah di sepanjang pesisir utara Jawa, yaitu Pekalongan, Cirebon, Indramayu, Demak, Kudus, Lasem dan sentra batik lainnya.

    Pameran berlangsung di Museum Tekstil, berbayar dan berlangsung pukul 09.00-15.00 WIB.

    2. Immersive Fantasia

    Immersive Fantasia menggambarkan sebuah imajinasi fantasi dari alam semesta di Bumi. Pengunjung diajak berpetualang dalam perpaduan harmonis visual antara mimpi, realitas dan juga imajinasi.

    Dalam 20 menit, pengunjung dapat berinteraksi menuju imajinasi yang tak terbayangkan sebelumnya. Immersive Fantasia berlangsung di Museum Mandiri, Jakarta, pukul 09.00-19.00 WIB, dan berbayar.

    3. Gitar Ramadan: Tohpati and Friends

    Tohpati and Friends hadir menampilkan musik karya original yang dikemas baik secara instrumental maupun dengan vokal indah, dengan sentuhan tradisional dan religi. Pertunjukan kali ini diharapkan dapat menampilkan keindahan musik yang bernuansa unik dan menarik.

    Acara diadakan di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, hari ini pukul 15.00 WIB dan gratis.

    Salah satu sudut di Immersive Fantasia, Museum Bank Mandiri, Jakarta. (ANTARA/Instagram/@nawaexperience)

    4. Ramadan Jazz Night

    Sejumlah musisi meramaikan acara ini, yakni Yana Julio pada 8 Maret, Dea Mirella pada 15 Maret, Trie Utami pada 22 Maret dan Ita Purnamasari pada 29 Maret 2025.

    Para musisi akan menghibur seluruh pengunjung mulai pukul 19.30 WIB di Symphony of the Sea Stone Area, Ancol, Jakarta Utara, dan acara tersebut berbayar.

    5. Jelajah Malam di Museum

    Jelajah Museum Indonesia dan Museum Pusaka, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur

    saat malam hari siap berikan pengalaman yang berbeda, mengungkapkan kisah-kisah masa lalu Indonesia dengan cara unik.

    Setiap sudut museum ini seakan bercerita tentang kekayaan budaya dan perjalanan panjang bangsa ini. Jelajah diadakan hari ini dan 9 Maret 2025 pukul 20.00-20.45 WIB, berbayar

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari, Destinasi Wisata Religi yang Cocok Dikunjungi Selama Ramadan

    Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari, Destinasi Wisata Religi yang Cocok Dikunjungi Selama Ramadan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (Minha) berlokasi di Tebuireng Gg.4, Jombang, Jawa Timur. Destinasi wisata ini sangat cocok dikunjungi selama Ramadan.

    Mengutip dari Indonesian Heritage Agency Kemdikbud, Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari menyimpan koleksi yang meliputi tiga era penting, yakni masuknya Islam ke Nusantara, perjuangan kemerdekaan, dan pemikiran tokoh-tokoh Islam. Lokasi museum ini pun cukup mendukung, yakni berada di lingkup pondok pesantren di Jombang, Jawa Timur.

    Pendirian museum ini dimaksudkan sebagai pusat ilmu dan pengetahuan untuk mengajarkan nilai Islam di Indonesia. Salah satu hal yang ditekankan adalah toleransi terhadap keberagaman budaya Nusantara.

    Museum ini mengangkat tokoh-tokoh utama dalam sejarah islam seperti KH Hasyim Asy’ari dan Presiden ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Hal tersebut bisa dilihat melalui koleksi unggulan, seperti Jubah Mbah Hasyim dan naskah kitab kuno.

    Berbagai koleksi di museum ini menawarkan pengalaman partisipatoris bagi pengunjung, komunitas, organisasi, dan tokoh-tokoh Islam di Indonesia. Koleksi-koleksi tersebut merepresentasikan toleransi dari keberagaman dengan melibatkan berbagai pihak sebagai bentuk memelihara warisan keislaman Nusantara.

    Tak hanya melihat koleksi-koleksinya, pengunjung juga bisa mengikuti beberapa program edukasi publik yang digelar pihak pengelola, seperti Resolusi Jihad maupun Bulan Gus Dur. Program-program tersebut menjadi sarana untuk menginspirasi pengunjung tentang nilai-nilai Islam yang toleran dan inklusif.

    Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari membuka layanan setiap Selasa-Minggu pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Pengunjung juga bisa mendapat layanan pemanduan dan bioskop di museum ini dengan melakukan reservasi terlebih dahulu.

    Penulis: Resla

  • 84.420 Pelajar dan Mahasiswa Pecahkan Rekor MURI Menulis Mushaf Al-Qur’an Bersama UNINUS dan Quran Qordoba

    84.420 Pelajar dan Mahasiswa Pecahkan Rekor MURI Menulis Mushaf Al-Qur’an Bersama UNINUS dan Quran Qordoba

    PIKIRAN RAKYAT – Universitas Islam Nusantara (UNINUS) bersama Yayasan Edukasi Nalinga Sabumi berkolaborasi dengan Penerbit Al-Qur’an Cordoba dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berhasil memecahkan rekor penulisan mushaf Al-Qur’an dengan metode follow the line pada Jumat, 7 Mei 2025. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Bandung, H. Erwin, S.E., M.Pd.

    Rekor tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dengan surat keputusan No. 12135/R.MURI/III/2025.

    “Acara ini benar-benar mencetak generasi yang saleh dan salehah karena melibatkan penulisan Mushaf Al-Qur’an. Kita tahu bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk sekaligus obat. Jika seseorang sudah bisa menulis Al-Qur’an, insya Allah ia akan sukses dunia dan akhirat,” ujar Erwin di kampus UNINUS Jl. Soekarno Hatta No. 530 Kota Bandung.

    Menurut Erwin, saat ini sebanyak 60 persen pelajar dan mahasiswa di Kota Bandung masih buta huruf Al-Qu’an, oleh karena itu salah satu prioritas Pemerintah Kota Bandung adalah memberantas buta huruf. Hal itu bakal diwujudkan melalui program-program kolaboratif yang melibatkan lembaga Pendidikan dan industri penerbitan Al-Qur’an.

    “Kalau kegiatan (penulisan mushaf Al-Qur’an) ini bisa dikembangkan di Kota Bandung akan sangat luar biasa,” kata Erwin.

    Pecahkan Rekor Sebelumnya

    84.420 Pelajar dan Mahasiswa Pecahkan Rekor MURI Menulis Mushaf Al-Qur’an Bersama UNINUS, Yayasan Edukasi Nalinga Sabumi dan Quran Qordoba UNINUS

    Penulisan mushaf Al-Qur’an kali ini berhasil memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Mei 2024, yang saat itu melibatkan 38.300 peserta.

    Adapun kegiatan yang digelar oleh UNINUS dan Yayasan Edukasi Nalinga Sabumi dengan dukungan Penerbit Al-Qur’an Cordoba ini diikuti oleh 84.420 peserta dari 139 sekolah SMK, SMA, dan SLB di bawah 11 Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan di seluruh Jawa Barat.

    “Peserta yang mengikuti kegiatan ini tentu memiliki semangat akhlakul karimah serta niat ibadah yang kuat,” tambah Erwin.

    Rektor UNINUS, Prof. Dr. Endang Komara, M.Si., mengungkapkan bahwa dari total 84.420 peserta, terdapat pula mahasiswa dari program S1, S2, dan S3.

    “Ini merupakan rekor terbesar. Sebelumnya, kegiatan ini telah diselenggarakan sebanyak tujuh kali oleh Yayasan Edukasi Nalinga Sabumi, namun tahun ini cakupannya lebih luas, melibatkan 139 sekolah dengan lebih dari 84 ribu peserta,” ujar Prof. Dr. Endang Komara.

    Ia menjelaskan bahwa awalnya UNINUS dan Yayasan Edukasi Nalinga Sabumi berencana menyelenggarakan kegiatan ini pada 17 Ramadhan dengan target 130.000 peserta. Namun, karena bertepatan dengan masa ujian sekolah, maka jadwalnya dimajukan ke 7 Mei 2025.

    Penanggung jawab kegiatan, Dr. Ahmad Sukandar, S.Ag., M.M.P., menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam.

    “Kecintaan kepada Al-Qur’an dapat diwujudkan dengan menuliskannya secara langsung. Ini adalah salah satu bentuk ibadah dan pengabdian,” kata Ahmad Sukandar.

    Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Farhan, menambahkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan melestarikan kecintaan terhadap Al-Qur’an.

    “Agar kita semakin dekat dan semakin akrab dengan Al-Qur’an, khususnya di bulan suci ini,” ujar Dr. Farhan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Al-Qur’an Berumur 400 Tahun di Gowa Ditulis dengan Biji Mangga

    Al-Qur’an Berumur 400 Tahun di Gowa Ditulis dengan Biji Mangga

    Gowa, Beritasatu.com – Kitab suci Al-Qur’an berusia 400 lebih, ditulis dengan tinta yang terbuat dari biji mangga yang dicampur dengan tanah liat, merupakan bukti sejarah penyebaran agama Islam di Kerajaan Gowa. 

    Kini, kitab tersebut tersimpan dengan baik di Museum Balla Lompoa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Al-Qur’an peninggalan Raja Gowa ini ditulis pada 1625 dan terus dijaga serta dilestarikan, meskipun sebagian kertasnya telah rusak akibat usia yang panjang.

    “Al-Qur’an ini tersimpan utuh sebagai warisan yang pernah dimiliki oleh raja-raja yang memerintah di Kerajaan Gowa,” ujar ahli sejarah, budaya, dan keagamaan museum Istana Balla Lompoa Andi Jufri Tenri Bali pada Kamis (6/3/2025).

    Al-Qur’an berusia 400 lebih ditulis dengan tinta yang terbuat dari biji mangga menjadi bukti penyebaran Islam di Gowa. – (Beritasatu.com/Irfandi)

    Al-Qur’an yang tergolong besar dan unik ini menjadi bukti sejarah penyebaran agama Islam di masa pemerintahan Raja Gowa ke-14, I Manga’rangi Daeng Manrabia Sultan Alauddin Tumenanga ri Gaukanna.

    Penulisan Al-Qur’an berusia 400 ini menggunakan kertas khusus dan tinta yang terbuat dari biji mangga yang dihancurkan dan dicampur dengan tanah liat, dipelopori oleh ulama Syekh Abdullah Asufi sekitar tahun 1625 Masehi. Kemudian, teknik penulisan ini dikembangkan oleh para ahli penulis Al-Qur’an di masa pemerintahan Raja Gowa ke-14.

    “Pada 1625, seorang syekh mempelopori penulisan Al-Qur’an yang kemudian dikembangkan sebagai pegangan kerajaan. Kertas yang digunakan dipilih secara selektif, sementara tinta dibuat dari biji mangga yang dihancurkan dan dicampur dengan tanah liat serta air. Setelah beberapa waktu, campuran tersebut disaring untuk menghasilkan tinta,” jelas Andi Jufri.

    Sejarah awal masuknya agama Islam ke Kerajaan Gowa dimulai pada 1603. Meskipun pada saat itu Raja Gowa yang baru memeluk Islam belum memiliki Al-Qur’an sebagai pedoman, penulisan Al-Qur’an dimulai dan dikumpulkan oleh raja hingga mencapai 30 juz.

    Al-Qur’an tersebut menjadi pedoman utama bagi kerajaan dalam menyebarkan ajaran Islam ke seluruh wilayah kekuasaan Raja Gowa.

    Andi Jufri menambahkan, meski pada 1603 Gowa belum sepenuhnya menerima Islam, Raja Gowa sudah menunjukkan toleransi terhadap tamu-tamu kerajaan yang mayoritas beragama Islam. Sebuah masjid dibangun di kawasan Istana Balla Lompoa. 

    Al-Qur’an berusia 400 lebih ditulis dengan tinta yang terbuat dari biji mangga menjadi bukti penyebaran Islam di Gowa. – (Beritasatu.com/Irfandi)

    Selanjutnya, pada 1605 Raja Gowa dan Raja Tallo ke-6 akhirnya menerima Islam. Oleh karena itu, Al-Qur’an ini menjadi bukti cepatnya penyebaran Islam di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Sebagai peninggalan sejarah yang penting untuk edukasi generasi bangsa, Al-Qur’an ini akan segera dikirim kepada pihak yang berwenang untuk pelestariannya.

    “Saat ini, ada tiga salinan Al-Qur’an berusia 400 yang kami kumpulkan. Beberapa salinan lainnya ada yang disimpan di Jakarta untuk pelestarian. Yang ada di sini akan digilir untuk dilakukan penyelamatan dan pelestariannya,” tandas Andi Jufri.

  • Legenda Urban: 5 Tempat di Indonesia yang Terkenal Angker

    Legenda Urban: 5 Tempat di Indonesia yang Terkenal Angker

    Liputan6.com, Yogyakarta – Keberadaan makhluk halus di suatu tempat dapat memberikan kesan angker dan menyeramkan. Mitos keberadaan makhluk halus yang masih dipercaya sebagian masyarakat Indonesia pun membuat beberapa tempat di Indonesia yang terkenal angker menjadi semakin populer.

    Meski cukup membuat bulu kuduk berdiri, tetapi tempat-tempat angker juga banyak diburu wisatawan yang memang tertarik dengan hal-hal mistis. Mengutip dari berbagai sumber, berikut beberapa tempat di Indonesia yang terkenal angker:

    1. Alas Purwo

    Alas Purwo merupakan hutan tertua di Pulau Jawa. Banyak cerita mistis yang menyelimuti wilayah yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur, ini.

    Konon, Alas Purwo merupakan tempat para raja bersemedi dan bertukar pikiran. Terdapat banyak gua di Alas Purwo dan salah satunya dipercaya dijaga oleh jin di pintu masuknya.
Menurut masyarakat setempat, orang yang sudah masuk ke hutan Alas Purwo akan sulit untuk bisa keluar lagi. Jika akhirnya manusia bisa keluar dari Alas Purwo, konon seumur hidupnya akan ditimpa kesialan. 

    2. Kawasan Kota Tua

    Keberadaan Kota Tua Jakarta sudah ada sejak 1500-an. Beberapa gedung di komplek ini memiliki kisah mistisnya masing-masing, salah satunya Museum Fatahillah. Konon, bangunan museum tersebut merupakan bekas lokasi eksekusi mati.

    Lokasi lain di Kota Tua Jakarta yang juga dikenal angker adalah Museum Wayang. Konon, kerap terdengar suara serdadu yang sedang berbaris hingga suara orang berbicara dengan bahasa Belanda.

    3. Lawang Sewu

    Lawang Sewu adalah bangunan peninggalan zaman penjajahan yang saat ini menjadi salah satu destinasi wisata ikonis di Semarang. Terletak di pusat kota, tepatnya di Jalan Pemuda, bangunan ini tampak mencolok dan kontras dengan bangunan-bangunan modern di sekitarnya.

    Konon, pembangunan Lawang Sewu dilakukan pada era 1900-an. Meski sudah berumur ratusan tahun, bangunan ini masih berdiri kokoh dan menjadi salah satu pilihan destinasi wisata bagi wisatawan dari berbagai daerah.

    Cerita angker pada Lawang Sewu justru menjadi daya tarik tersendiri. Tempat ini bahkan pernah menjadi lokasi uji nyali untuk program televisi swasta.

    4. Rumah Hantu Darmo

    Rumah Hantu Darmo di Surabaya juga merupakan salah satu lokasi yang terkenal angker di Indonesia. Rumah ini konon merupakan bekas pesugihan yang ditinggalkan pemiliknya.

    Ada satu kisah misteri yang cukup populer dan dipercaya masyarakat sekitar terkait rumah ini. Konon, dahulu rumah ini dihuni oleh keluarga besar yang mendapatkan kekayaan melalui ritual pesugihan dengan tumbal nyawa manusia.

    Suatu hari, mereka terlena dengan kekayaan dan tak sanggup lagi menumbalkan nyawa manusia. Hal itu membuat dedemit marah, sehingga satu per satu keluarga tersebut tewas.

    Versi lain mengatakan bahwa rumah tersebut dulunya adalah milik keluarga kaya raya. Namun, mereka semua meninggal dunia karena dibunuh perampok yang menyatroni rumah mereka.

    Kisah mistis di Rumah Hantu Darmo bahkan pernah diangkat ke layar lebar dengan judul Malam Suro di Rumah Darmo. Film tersebut dirilis pada 2014.

    5. Rumah Keluarga Tak Kasat Mata

    Sama seperti kisah mistis di Rumah Hantu Darmo, kisah mistis di Rumah Keluarga Tak Kasat Mata juga cukup populer hingga diangkat menjadi film layar lebar. Adalah film Keluarga Tak Kasat Mata yang dirilis pada 2017.

    Rumah ini berlokasi di Yogyakarta. Sebelum diangkat menjadi film, kisah mistis di rumah tersebut pernah viral setelah warganet bernama Bonaventura Genta menceritakan pengalaman mistisnya.

    Penulis: Resla